Selanjutnya konsep bela negara menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari
kata bela yang artinya menjaga baik-baik, memelihara, merawat, menolong serta
melepaskan dari bahaya. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa bela negara
adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang dilakukan secara
ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan
UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara.
Inti dari suatu kesehatan mental adalah sistem kendali diri yang bagus. Itu sebabnya,
salah satu cara mendapatkan kendali diri yang baik adalah dengan memelihara
kesehatan otak (healthy brain) lebih dari sekadar kenormalan otak (normal brain).
Dengan mempertimbangkan sifat neuroplastisitas otak—dimana otak dan lingkungan
bisa saling pengaruh memengaruhi—maka kesehatan otak dapat dibangun melalui
kesehatan jasmani, mental, sosial dan spiritual.
b. Keprotokolan
Pengaturan yang berisi norma-norma atau aturan-aturan atau kebiasaan-kebiasaan
mengenai tata cara agar suatu tujuan yang telah disepakati dapat dicapai. Dengan kata
lain protocol dapat diartikan sebagai tata cara untuk menyelenggarakan suatu acara
agar berjalan tertib, hikmat, rapi, lancar dan teratur serta memperhatikan ketentuan
dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional. Dengan
meningkatnya hubungan antar bangsa, lambat laun orang mulai mencari suatu tatanan
yang dapat mendekatkan satu bangsa dengan bangsa lainnya dan dapat diterima secara
merata oleh semua pihak.
c. Kewaspadaan dini
Kemampuan kewaspadaan dini ialah kemampuan yang dikembangkan untuk
mendukung sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter
secara optimal, sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi setiap warga
negara dalam menghadapi potensi ancaman. Di sisi lain, kewaspadaan dini dilakukan
untuk mengantisipasi berbagai dampak ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya
yang bisa menjadi ancaman bagi kedaulatan, keutuhan NKRI dan keselamatan bangsa.
d. Membangun tim
PNS yang samapta adalah PNS yang mampu meminimalisir terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja. Dengan memiliki kesiapsiagaan yang
baik maka PNS akan mampu mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik dari dalam maupun dari luar. Sebaliknya jika kesiapsiagaan yang dimiliki
oleh PNS akan mudah sulit mengatasi adanya ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan. Oleh karena itu melalui Latsar CPNS ini, Anda diberikan pembekalan berupa
pengetahuan dan internalisasi nilai-nilai kesiapsiagaan melalui berbagai macam
permainan yang berguna untuk membangun tim yang efektif dalam setiap
melaksanakan kegiatan yang memerlukan kerjasama 2 orang atau lebih. Dalam
permainan tersebut anda akan diajak melakukan berbagai permainan yang didalamnya
terkandung berbagai macam latihan Kesiapsiagaan baik Jasmani maunpun mental.
Target dari materi ini adalah bagaimana Anda dengan dibantu fasilitator mendapatkan
pemaknaan dari setiap permainan sehingga dapat Anda manfaatkan dalam pelaksanaan
tugas.
Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu
bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering.
Dalam kegiatan Latsar CPNS api unggun dilaksanakan dengan tujuan untuk mendidik dan
melatih keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri. Api unggun dalam keseharian
dinyalakan dengan maksud untuk menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, atau
sebagai perapian untuk memasak makanan.