M
NIP : 19990529 202203 1 005
Instansi : Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara
ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kemampuan awal bela negara, baik secara fisik maupun non fisik. Secara
fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu
dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Sedangkan secara non fisik, yaitu
dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang
mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
Etiket ini sebagai bentuk aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai aturan
tata krama, sopan santun, dan tata cara pergaulan dalam berhubungan sesama
manusia dengan cara yang baik, patut, dan pantas sehingga dapat diterima dan
menimbulkan komunikasi, hubungan baik, dan saling memahami antara satu dengan
yang lain.
Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia
di tempat ia hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan.
Kearifan Lokal dapat berupa ucapan, cara, langkah kerja, alat, bahan dan
perlengkapan yang dibuat manusia setempat untuk menjalani hidup di berbagai
bidang kehidupan manusia.
Menjaga dan melestarikan kearfian lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri
bangsa yang luhur dan terhormat tersebut merupakan sesuatu hal yang tidak bisa
terbantahkan lagi sebagai salah satu modal yang kita miliki untuk melakukan bela
negara.
Aksi Nasional Bela Negara dapat didefinisikan sebagai sinergi setiap warga
negara guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan
negara yang berdaulat, adil, dan makmur
Baris- berbaris
Baris Berbaris (PBB) adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup dalam rangka membina dan
kerjasama antar peserta Latsar, salah satu dasar pembinaan disiplin adalah latihan
PBB, jadi PBB bertujuan untuk mewujudkan disiplin yang prima, agar dapat
menunjang pelayanan yang prima pula, juga dapat membentuk sikap, pembentukan
disiplin, membina kebersamaan dan kesetiakawanan dan lain sebagainya.
Keprotokolan
Keprotokolan adalah pengaturan yang berisi norma-norma atau aturan-aturan
atau kebiasaan-kebiasaan mengenai tata cara agar suatu tujuan yang telah
disepakati dapat dicapai. Dengan kata lain protokol dapat diartikan sebagai tata cara
untuk menyelenggarakan suatu acara agar berjalan tertib, hikmat, rapi, lancar dan
teratur serta memperhatikan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara
nasional maupun internasional. Esensi di dalam tatanan tersebut antara lain
mencakup :
1. Tata cara, yang menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam suatu
acara tertentu.
2. Tata krama, yang menentukan pilihan kata-kata, ucapan dan perbuatan
yang sesuai dengan tinggi rendahnya jabatan seseorang.
3. Rumus-rumus dan aturan tradisi / kebiasaan yang telah ditentukan secara
universal ataupun di dalam suatu bangsa itu sendiri.
Kepada seluruh CPNS agar mampu menjadi abdi negara dan abdi
masyarakat yang selalu mengupayakan pelaksanaan fungsi utama ASN yaitu
sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik dan untuk senantiasa menjadi
perekat dan permersatu bangsa dimanapun mereka bekerja.