Anda di halaman 1dari 17

KESIAPSIAGAAN

BELA NEGARA

Bahan Tayang Latsar CPNS - Blanded


Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga (lingkungan keluarga)

Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga)

Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan pelatihan).


Kesadaran menaati tata tertib pelatihan (lingkungan kampus/lembaga pelatihan)

Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat (lingkungan masyarakat)

Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan masyarakat)

Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara)

Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara)


Bela Negara pada Latsar, al :
❑ menanamkan ❑ menjaga asset
jiwa kedisiplinan bangsa
❑ beberapa
❑ mencintai tanah air kegiatan yang
(dengan menjaga bersifat fisik
kelestarian hayati) untuk
menunjang
❑ menggunakan kesiapsiagaan
produksi dalam dan
negeri
A.HERUPURNAMA
meningkatkan
kebugaran fisik
15
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
✓ Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain
✓ Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan
✓ Membentuk mental dan fisik yang tangguh
✓ Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme sesuai dengan
Beberapa kemampuan diri
Manfaat ✓ Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
✓ Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh individu
✓ Berbakti pada orang tua, bangsa, agama
✓ Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan
✓ Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak
disiplin
A.HERUPURNAMA
✓ Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama
15
Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.
“mensana in corporesano”
• Kesiapsiagaan jasmani perlu selalu dijaga dan dipelihara,
karena manfaat yang didapatkan dengan kemampuan fisik
atau jasmaniah yang baik maka kemampuan psikis yang
baik juga akan secara otomatis dapat diperoleh
• Dengan memiliki kesiapsiagaan jasmani yang baik sebagai
upaya menjaga kebugaran PNS, maka disaat yang sama
Anda akan memperoleh kebugaran mental atau
kesiapsiagaan mental, atau dapat dikatakan sehat Jasmani
dan Rohani
Pengertian Kesiapsiagaan Mental
• Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami
kondisi mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri
terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa
(kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya
sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah,
lingkungan kerja dan masyarakat.
• Seseorang dapat dikatakan telah memiliki kesiapsiagaan mental, jika mampu
menerima dan berbagi rasa aman, kasih sayang, kebahagiaan, dan rasa
diterima oleh orang lain dalam melakukan berbagai aktivitas. Sebaliknya
Anda dapat dikatakan memiliki kesiapsiagaan mental yang rendah, jika Anda
dalam mengikuti atau melakukan suatu aktivitas merasakan cemas, sedih,
marah, kesal, khawatir, rendah diri, kurang percaya diri dan lain-lain.
✓ Menerima dan mengakui dirinya sebagaimana adanya (ikhlas dan bersyukur).
✓ Berpikir positif dan bersikap sportif.
✓ Percaya diri dan memiliki semangat hidup.
✓ Siap menghadapi tantangan dan berusaha terus untuk mengatasinya.
✓ Terbuka, tenang, tidak emosi bila menghadapi masalah.
✓ Banyak bergaul dan bermasyarakat secara positif.
✓ Banyak latihan mengendalikan emosi negatif, dan membiasakan membangkitkan emosi positif.
✓ Memiliki integrasi diri atau keseimbangan fungsi-fungsi jiwa dalam mengatasi problema hidup
termasuk stress.
✓ Mampu mengaktualisasikan dirinya secara optimal guna berproses mencapai kematangan.
✓ Mampu bersosialisasi atau menerima kehadiran orang lain.
✓ Menemukan minat dan kepuasan atas pekerjaan yang dilakukan.
✓ Memiliki falsafah atau agama yang dapat memberikan makna dan tujuan bagi hidupnya.
✓ Pengawasan diri atau memiliki kontrol diri terhadap segala keinginan yang muncul.
✓ Memiliki perasaan benar dan sikap bertanggung jawab atas perbuatan- perbuatannya.
Kesadaran Diri; Mampu mengamati diri sendiri dan mengenali perasaan sejalan
dengan peristiwa yang terjadi

Pengaturan Emosi; Mengendalikan perasaan agar sesuai dan merealisasikan apa yang
terdapat dibalik perasaan tersebut, menemukan cara-cara untuk mengendalikan
ketakunan dan kesemasan, kemarahan serta kesedihan

Memotivasi Pengaturan Diri; Menyalurkan emosi untuk mencapai tujuan dengan


melakukan control emosi, menunda gratifikasi dan menghambat implus (rangsangan
atau gerak hati yang timbul tiba-tiba untuk melakukan sesuatu tanpa pertimbangan)

Empaty; Sentivitas yang tinggi terhadap perasaan dan perhatian orang lain dan
mengadaptasi perspektif mereka, mengapresiasikan berbagai perbedaan tentang cara
orang merasakan sesuatu

Pengaturan Hubungan; Mengendalikan emosi dalam diri orang lain, keterampilan


dan kompetensi sosial
❑ Yaitu : gabungan dari semua emosional dan kemampuan sosial
untuk menghadapi seluruh aspek kehidupan manusia.
❑ Meliputi : sadar akan kemampuan emosi diri sendiri, kemampuan
mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan
menyatakan perasaan orang lain, dan pandai menjalin hubungan
dengan orang lain.
❑ Kemampuan ini, merupakan kemampuan yang unik yang terdapat
dalam diri seseorang. Karenanya hal ini merupakan sesuatu yang
sangat penting dalam kemampuan psikologi seseorang.
❑ Apabila kemampuan untuk memahami dan mengendalikan emosi
seseorang dalam belajar sudah baik, maka hal itu akan
menumbuhkan semangat, motivasi, dan minat untuk belajar pada
diri orang tersebut.
• Coba rasakan dan pahami perasaan Anda.
• Jangan menilai atau mengubah perasaan Anda terlalu cepat.
• Lihat bila Anda menemukan hubungan antara perasaan Anda saat ini dengan
perasaan yang sama di masa lalu.
• Hubungkan perasaan Anda dengan pikiran Anda.
• Dengarkan tubuh Anda.
• Jika Anda tidak tahu bagaimana perasaan Anda, mintalah bantuan orang lain.
• Masuk ke alam bawah sadar Anda.
• Tanyakan pada diri Anda, apa yang saya rasakan saat ini.
• Tulislah pikiran dan perasaan Anda ketika sedang menurun.
• Tahu kapan waktu untuk kembali melihat keluar.
❑ Coba rasakan dan pahami perasaan Anda
❑ Kenali emosi yang Anda rasakan
❑ Minta pendapat orang lain
❑ Mengamati setiap perubahan emosi dan mood Anda
❑ Menulis jurnal atau buku harian
❑ Berpikir sebelum bertindak
❑ Gali akar permasalahannya
❑ Berintrospeksi saat menerima kritik
❑ Memahami tubuh Anda sendiri
❑ Terus melatih kebiasaan tersebut
Etika

Ethos (Yunani)

KEBIASAAN ATAU WATAK


Pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan
pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu.
Banyak dikembangkan dalam suatu sistem organisasi sebagai norma norma yang
mengatur dan mengukur profesionallisme seseorang. Etika Kedokteran, Etika
Jurnalistik, Etika Hukum, dll.
ETIKA (SUNOTO) FILSAFAT PANCASILA

ETIKA (ETOS) BERARTI KESUSILAAN, YANG BERASAL DARI DALAM DIRI


MANUSIA DAN MEMBERI PENGARUH KELUAR.

MORAL/MORES BERARTI ADAT - ISTIADAT, SESUATU YANG ADA DI LUAR


DIRI MANUSIA DAN MEMBERI PENGARUH KE DALAM.

ETIKA MEMBICARAKAN SELURUH KEPRIBADIAN BAIK HATI NURANI,


UCAPAN DAN PERBUATAN MANUSIA BAIK SEBAGAI PERIBADI
MAUPUN KELOMPOK

OBYEK ETIKA ADALAH MANUSIA SEUTUHNYA ARTINYA YA HATINYA,


UCAPANNYA DAN PERBUATANNYA.
KONTEKSTUALITAS ETIKA

Agama SUMBER ETIKA


Tradisi Filsafat

ETIKA
Hukum Politik

Ekonomi Sosial

Profesi Seni
PENERAPAN ETIKA
Administrasi
❑ Etiket Kerapihan Diri dan Tata Cara
Berpakaian (Grooming)
❑ Etiket Berdiri
❑ Etiket Duduk
❑ Etiket Berjalan
❑ Etiket Berkenalan dan Bersalaman
❑ Etiket Berbicara
❑ Etiket dalam Jamuan
KEWASPADAAN DINI DALAM
PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
✓ Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dibentuk untuk mewujudkan
ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang dilakukan dengan upaya-
upaya kewaspadaan dini oleh masyarakat
✓ FKDM merupakan wadah bagi elemen masyarakat yang dibentuk guna menjaga dan
memelihara kewaspadaan dini masyarakat, termasuk wakil-wakil Ormas.
✓ Yang dimaksud ormas disini adalah organisasi kemasyarakatan yang merupakan
organisasi non pemerintah bervisi kebangsaan yang dibentuk oleh warga negara
Republik Indonesia secara sukarela, berbadan hukum dan telah terdaftar serta bukan
organisasi sayap partai politik
✓ FKDM dibentuk di provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan.
Pembentukan FKDM dilakukan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah
daerah. FKDM memiliki hubungan yang bersifat konsultatif

Anda mungkin juga menyukai