BELA NEGARA
KERANGKA KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA DALAM PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
Manajemen Stres
Peneliti stress Hans Selye mendefenisikan stres sebagai ‘ketidakmampuan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya maupun terhadap lingkungannya’ atau
‘respon tidak spesifik dari tubuh atas pelbagai hal yang dikenai padanya’ (Greenberg, 2011: 4).
Menurut Hans Syele terdapat 3 fase stres :
Fase 1: Alarm reaction
Fase 2: stage of resistance
Fase 3: stage of exhaustion
Pada prinsipnya pengelolaan stres mengacu pada 3 hal berikut (Gladeana, 2011 : 30-50): Anticipation, Identification dan Developing
Tiga cara berikut ini dapat dilakukan untuk mengelola stress: mengelola sumber stress (stressor), mengubah cara berpikir, cara merespon stress (changing the thought) dan mengelola respon stress
tubuh (stress response)
Emosi Positif
Emosi Positif merupakan Manifestasi spiritualitas berupa kemampuan mengelola pikiran dan perasaan dalam hubungan intrapersonal sehingga seseorang memiliki nilai-nilai kehidupan yang mendasari
kemampuan bersikap dengan tepat
Makna Hidup
Diartikan sebagai Manifestasi spiritualitas berupa penghayatan intrapersonal yang bersifat unik, ditunjukkan dalam hubungan sosial (interpersonal) yang bermanfaat, menginspirasi dan mewariskan
sesuatu yang bernilai bagi kehidupan manusia
D. Kearifan Lokal
● Pengertian
Hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia di tempat ia hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan. Kearifan Lokal dapat berupa ucapan, cara,
langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia setempat untuk menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia
● Urgensi
Dengan menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat tersebut merupakan sesuatu hal yang tidak bisa terbantahkan
lagi sebagai salah satu modal yang kita miliki untuk melakukan bela negara
● Prinsip
1) Dapat berupa gagasan, ide, norma, nilai, adat, benda, alat, rumah tinggal, tatanan masyarakat, atau hal lainnya yang bersifat abstrak atau konkrit.
2) Mengandung nilai kebaikan dan manfaat yang diwujudkan dalam hubungannya dengan lingkungan alam, lingkungan manusia dan lingkungan budaya di sekitarnya
3) Akan berkembang dengan adanya pengaruh kegiatan penggunaan, pelestarian, dan pemasyarakatan secara baik dan benar sesuai aturan yang berlaku di lingkungan
manusia itu berada
4) Dapat sirna seiring dengan hilangnya manusia atau masyarakat yang pernah menggunakannya
5) Memiliki asas dasar keaslian karya karena faktor pembuatan oleh manusia setempat dengan pemaknaan bahasa setempat, kegunaan dasar di daerah setempat, dan
penggunaan yang massal di daerah setempat
6) Dapat berupa pengembangan kearifan yang berasal dari luar namun telah diadopsi dan diadaptasi sehingga memiliki ciri baru yang membedakannya dengan kearifan aslinya
serta menunjukkan ciri-ciri lokal
A. Baris Berbaris
● Manfaat mempelajari baris berbaris yaitu guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga dengan demikian peserta Latsar CPNS
senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab
B. Keprotokolan
● Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan yang memberikan penjelasan bahwa “Keprotokolan “ adalah : “serangkaian kegiatan yang berkaitan
dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada
seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.”
● Pemahaman dasar mengenai etika keprotokolan serta pengembangan kepribadian mutlak diperlukan dan akan menjadi panduan serta modal dasar keberhasilan pribadi
seorang CPNS dalam memberikan pelayanan prima untuk mencapai kelancaran dan kesuksesan pelaksanakan tugas pada setiap acara resmi dan/atau kenegaraan baik
di dalam negeri maupun pada acara internasional
C. Kewaspadaan Dini
● Selain pengetahuan dasar Wawasan Kebangsaan dan NilaiNilai Dasar Bela Negara, para Calon Pegawai Negeri Sipil juga diharapkan mempunyai pengetahuan lain, antara lain
Kewaspadaan Dini. Kemampuan kewaspadaan dini ialah kemampuan yang dikembangkan untuk mendukung sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan
nirmiliter secara optimal, sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi potensi ancaman
● 3 (tiga) fungsi Intelijen berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara :
➢Penyelidikan
➢Pengamanan
➢Penggalangan
● Deteksi dini dan peringatan dini dalam penyelenggaraan otonomi daerah
Dalam penyelenggaraan otonomi, daerah mempunyai kewajiban melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
● Kewaspadaan dini dalam penyelenggaraan pertahanan negara
Dalam penyelenggaraan pertahanan Negara, kemampuan kewaspadaan dini dikembangkan untuk mendukung sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan
nirmiliter secara optimal, sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi potensi ancaman. Di sisi lain, kewaspadaan dini dilakukan
untuk mengantisipasi berbagai dampak ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang bisa menjadi ancaman bagi kedaulatan, keutuhan NKRI dan keselamatan bangsa
● Implementasi dan aplikasi kewaspadaan dini bagi CPNS
Sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, CPNS memiliki kewajiban untuk ikut mengantisipasi ancaman terhadap integritas nasional dan tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini dapat dimplementasikan dengan “kesadaran lapor cepat” terhadap setiap potensi ancaman, baik di lingkungan pekerjaan maupun lingkungan pemukiman,
menorong terbentuknya FKDM di lingkungan masing-masing
D. Membangun Tim
Beberapa jenis permainan menarik yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan antara lain :
1)Birma Crosser / Walk on bamboo 8)Grass in the wind
2)Balap ulat bulu 9)Almost infinite circle
3)Folding carpet 10)Pemburu dan tupai
4)Hulahoop 11)Pipa bocor
5)Log line 12)Evakuasi bambu
6)Flying fox 13)Blind walk
7)Spider web
E. Caraka Malam dan Api Semangat Bela Negara
● Caraka “malam” atau jurit malam bertujuan untuk menanamkan disiplin, keberanian, semangat serta loyalitas dan kemampuan peserta Latsar CPNS dalam melaksanakan
tugas dengan melewati barbagai bentuk godaan, cobaan serta kemampuan memegang/penyimpanan rahasia organisasi dan rahasia negara. Selain itu peserta Latsar
CPNS bisa menghafal/ mengingat/ menyimpan berita yang diberikan pada pos Start, dan akan disampaikan pada Pos yang telah ditentukan. Peserta mampu melampaui
berbagai rintangan/hambatan peserta bisa/dapat menyampaikan berita hanya kepada yang dituju di Pos Finish
● Dalam kegiatan Latsar CPNS api unggun dilaksanakan dengan tujuan untuk mendidik dan melatih keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri.
TERIMA KASIH