Anda di halaman 1dari 2

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Bab II Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara dalam Pelatihan Dasar CPNS

Kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara
fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam. Sedangkan Bela negara
adalah kebulatan sikap, tekat dan perilaku warga negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI
berdasarkan Pacasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara. Jadi dapat disimpulkan kesiapsiagaan Bela Negara dalam Latsar
CPNS adalah kesiapsiagaan CPNS dalam berbagai bentuk pemahaman konsep yang disertai latihan
dan aktifitas baik fisik maupun mental untuk mendukung pencapaian tujuan dari bela negara dalam
mengisi dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Manfaat kesiapsiagaan bela negara diantaranya yaitu
membentuk sikap disiplin waktu, aktifitas; pengaturan kegiatan lain, dan membentuk perilaku jujur,
tegas, adil, tepat dan kepedulian antarsesama; serta membentuk mental dan fisik yang tangguh.

Bab III Kemampuan Awal Bela Negara

Sebagai wujud bahwa memiliki kemampuan awal bela negara, maka seseorang harus memiliki
kesehatan jasmani dan mental; kesiapsiagaan jasmani dan mental; etika dan moral; serta kearifan
lokal. Kesehatan jasmani merupakan kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun
dalam keadaan sukar, dimana orang dengan kesehatan jasmani yang kurang tidak mampu untuk
melaksanakan atau menjalaninya. Sedangkan kesehatan mental adalah sistim kendali diri yang bagus.
Kesiapsiagaan jasmani merupakan serangkaian kemampuan jasmani atau fisik yang dimiliki seorang
PNS/CPNS yang akan menjadi calon pegawai. Kesipasiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang
dengan memahami kondisi mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap
berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan mental atau jiwa (kedewasaan)nya. Baik tuntutan
dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah,
sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat.

Etika dapat diartikan sebagai suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan
kesanggupan seorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma kehidupan melalui tutur,
sikap, dan perilaku yang baik serta bermanfaat yang berlaku dalam suatu golongan, kelompok dan
masyrakat, serta pada istitusi formal maupun informal. Etiket merupakan sebagai bentuk aturan
tertulis maupun tidak tertulis mengenai aturan tata krama, sopan santun dan tata cara pergaulan dalam
b erhubungan sesama manusia dengan cara yang baik, patut dan` pantas sehingga dapat diterima dan
menimbulkan komunikasi hubungan baik, dan saling memahami antara yang satu dengan yang lain.

Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan
buruk. Kearifan lokal adalah hasil pemikiran perbuatan yang diperoleh manusia ditempat ia hidup
dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan yang dapat berupa ucapan, cara,
langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia setempat untuk menjalani hidup
diberbagai bidang kehidupan manusia.

Bab IV Rencana Aksi Bela Negara

Aksi Nasional Bela Negara dapat didefiniskan sebagai sinergi setiap warga negara guna
mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan pada
nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur. Sebagai wujud
internalisasi dari nilai-nilai Bela Negara, maka tugas membuat Rencana Aksi tersebut yang diberikan
kepada peserta Latsar CPNS merupakan bagian unsur penilaian SIKAp Perilaku Bela Negara selama
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS. Aksi bela negara meliputi nilai bela negara cinta tanah air, sadar
berbangsa dan bernegara, setia kepada pancasila, rela berkorban untuk bangsa dan negara, memiliki
kemampuan awal bela negara, dan semangat mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Salah satu contoh aksi nilai bela negara cinta tanah air yaitu membuang sampah pada tempatnya,
menjaga kebersihan, serta memelihara pohon.

Dalam rangka penyusunan Rencana Aksi Bela Negara bagi peserta Latsar CPNS secara garis
besar terbagi atas dua tahapan, yaitu: tahap pertama dilakukan saat On Campus, dimana masing-
masing peserta Latsar CPNS dapat menyusun Rencana Aksinya yang terkait dengan seluruh
rangkaian kegiatan dan tidak terlepas dari Nilai-nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-
sehari sesuai dengan siklus yang dialami selama pembelajaran di lingkungan penyelenggara diklat.
Sedangkan tahap kedua dilakukan saat Of Campus, yaitu dilaksanakan di isntansi masing-masing
peserta Latsar CPNS.

V Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara

Dalam Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara mencakup empat komponen yaitu Peraturan Baris
Berbaris, Keprotokolan, Kewaspadaan Diri, Membangun Tim, serta Caraka Malam dan Api Semangat
Bela Negara.

Peraturan Baris Berbaris (PBB) adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup dalam rangka membina dan kerjasama antar peserta
latsar, salah satu dasar pembinaan disiplin adalah PBB, jadi PBB bertujuan untuk mewujudkan
disiplin yang prima, agar dapat menunjang pelayanan yang prima pula. Manfaat PBB yaitu
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 keprotokolan adalah serangkaian


kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata
Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang
sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat. Namun,
konsep keprotokal lebih difokuskan pada kemampuan memahami dan melakukan pengaturan
keprotokolam dalam berbagai bentuk upacara ada bersifat acara kenegaraan atau acara resmi maupun
berupa upacara bendera, atau upacara bukan upacara bendera serta acara kunjungan.

Secara universal pengertian Intelijen berdasarkan penjelasan Undang-Undang RI Nomor 17


tahun 2011 tentang Intelejen Negara meliputi pengetahuan, organisasi, aktivitas. Dan fungsi intelijen
berdasarkan UU RI Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara yaitu penyelidikan, pengamanan,
dan penggalangan.

PNS yang samapta adalah PNS yang mampu meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja. Dengan memiliki kesiapsiagaan yang baik maka PNS
akan mampu mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari dalm maupun
luar. Oleh karena itu dalam kegiatan Latsar CPNS diadakan kegiatan caraka malam dan api semangat
bela negara. Caraka malam bertujuan untuk menanamkan disiplin, keberanian, semangat serta
loyalitas dan kemampuan peserta Latsar CPNS dalam melaksanakan tugas dengan melewati berbagai
bentuk godaan, cobaan serta kemampuan menyimpan rahasia organisasi dan rahasia negara.
Sedangkan api unggun dalam kegiatan latsar CPNS bertujuan untuk mendidik dan melatih keberanian
dan kepercayaan pada diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai