Anda di halaman 1dari 7

Pantun Teka Teki Hewan

Ada si tuan pakai celana,


Melihat bintang di malam hari,
Jikalau tuan memang bijaksana,
Binatang apa tanduk di kaki?

(Jawabannya: Ayam Jantan)

Jikalau tuan tajuk cendana,


Ambil gantang jemurkan pala,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa ekor di kepala?

(Jawabannya: Gajah)

Melihat bintang di langit kelam,


Adapun bulan tertutup abu,
Apa binatang darahnya hitam,
Janggut delapan tulangnya satu?

(Jawabannya: Cumi-cumi)

Belayar kapal dari Berandan,


Menuju arah Selat Malaka,
Lebar kepala daripada badan,
Apakah itu cobalah terka?

(Jawabannya: Ikan Pari)

Jikalau tuan tajuk cendana,


Ambil gantang sukatkan pulut,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa tandung di mulut?

(Jawabannya: Nyamuk)

Pagi-pagi pergi ke kebun,


Menebas rumput pakai parang,
Waktu siang matanya rabun,
Waktu malam matanya terang?

(Jawabannya: Burung Hantu)

Sungguh manis buah melaka,


Dibuat oleh si anak dara,
Lehernya panjang tidak terkira,
Kerap makan pucuk pohon saja?

(Jawabannya: Jerapah)
Naik Bajai ke rumah Pak Harun,
Untuk melihat permainan gasing,
Binatang ini sangatlah gerun,
Menggigit mangsa mengoyak daging?

(Jawabannya: Ikan Hiu)

Berwajah cantik berbadan langsing,


Menjadi impian muda dan mudi,
Binatang ini berpinggang ramping,
Jika menggigit sakit sekali?

(Jawabannya: Semut Kerengga)

Sarapan pagi makan roti,


Sedap dimakan dengan madu,
Garang betul binatang ini,
Kejar orang hendak menyudu?

(Jawabannya: Angsa)

Mencari ikan di tengah kali,


Memakai umpan berupa cacing,
Badannya sangat luas sekali,
Banyak bulunya tidak berdaging?

(Jawabannya: Karpet)

Bersama-sama belajar yoga,


Agar badan sehat selalu,
Matanya empat kakinya tiga,
Jalan membungkuk kulitnya layu?

(Jawabannya: Kakek-kakek)

Anganlah kamu suka mengolok,


Bisa-bisa rugi akhirnya,
Ada daun tak punya pokok,
Setiap bangunan memilikinya?

(Jawabannya: Pintu)

Ialah Figa sang Pemberani,


Rumahnya ada di Goa Batu,
Mataku tiga berwarna-warni,
Tak punya tangan kaki pun satu?

(Jawabannya: Lampu Lalu Lintas)


Punya tubuh dan juga tangan,
Hilang kepala pun juga kaki,
Suka menolong di kala hujan,
Coba tebak apakah ini?

(Jawabannya: Jas Hujan)

Tuan puteri belajar menari,


Tari diajar oleh Pak Harun,
Kalau tuan bijak bestari,
Apa yang naik tak pernah turun?

(Jawabannya: Umur)

Siapa pun ingin jadi orang senang,


Kecuali yang mau selalu hidup susah,
Semua pasti basah jika ikut berenang,
Orang apa yang rambutnya tidak basah?

(Jawabannya: Orang Botak)

Cobalah mengerti wahai teman,


Nanti malam aku tidak bisa pergi,
Cobalah tebak wahai kawan,
Tangga apa yang tidak dinaiki?

(Jawabannya: Tangga Nada)

Meski dibungkus bukan paketan,


Memang takdir Tuhan Yang Satu,
Walau ditanam bukan tanaman,
Coba tebak apakah itu?

(Jawabannya: Jenazah)

Kalau tuan bawa keladi,


Bawa juga sipucuk rebung,
Kalau tuan bijak bestari,
Apa binatang tandung di hidung.
(Jawabannya: Badak)

Kalau tuan pakai lencana


Pakailah songkok di atas kepala
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apakah tiada kepala?
(Jawabannya: Ketam/Kepiting/yuyu)
Dijual di pasar buah-buahan
Coba jawab wahai saudara
Makin diisi semakin ringan?
(Jawaban : balon)

Pergi ke kota naik angkutan


Tidak lupa berkunjung ke balai kota
Punya sisik tapi bukan ikan
Punya mahkota tapi bukan raja
(Jawaban : nanas)

Main bola sama teman-teman


Baru selesai saat malam hari
Kalau panas tidak digunakan
Kalau hujan dicari-cari
(Jawaban : payung)

Ke sekolah naik sepeda


Kayuh kencang di jalanan
Bentuk kotak keluar suara
Benda apakah itu gerangan?
(Jawaban : radio)
Pantun untuk Sahabat 1

Buah duku buah durian


Dimakan bersama enak rasanya
Ini pantun untuk teman
yang selalu ada dan setia

Baju baru belum lusuh


Dipakai saat bertamasya
Bersama teman terkadang ricuh
Tapi di situ kenangannya

Menjahit baju pakai benang


Benang dipintal bulu domba
Kita bersama dalam senang
Menghadapi masalah dengan tawa

Domba sembunyi di hutan lebat


Pohonnya hijau sulit ditembus
Kebersamaan dengan sahabat
Tentu uang tak bisa menebus
Pantun untuk Sahabat 2

Pagi hari nonto berita


Berita tentang kebakaran

Sahabatku yang paling setia


Dalam salah sudi maafkan

Ke pasar baru membeli buku


Buku dijual di tengah jalan
Untuk setiap kesalahanku
Engkau tidak mempermasalahkan

Air dituang ke dalam gelas


Gelas terbuat dari kayu
Kini saatnya aku membalas
Kebaikannmu kepada diriku

Gelas kayu dimakan rayap


rayap memakan tanpa bertanya
Sudilah kiranya kau tetap
Menjadi sahabat selamanya
[Pantun]
Minum jamu bersama paklek 
Rumah paklek di surabaya 
Eh kamu udah jelek 
Jangan kebanyakan sok gaya
[Balasan]
Baju merah matanya melek 
Si Baju hijau minum cuka 
Biarlah muka gue jelek 
Yang penting banyak yang suka

[Pantun]
Buah jambu dimakan ratih
Ratih memakan bersama ganu 
Hei kamu memang putih 
Tapi putih karena panu
[Balasan]
Pulang sekolah sama ganu 
Mesin ketam terikat tali 
Biarlah putih karna panu 
Daripada hitam kayak kuali

[Pantun]
Minum teh di atas genteng 
Jangan lupa pakai bedak 
Elu jangan sok ganteng 
Muka lu kayak ketombe landak

[Balasan]
Enak rasanya buah cempedak 
Buahnya jatuh jadi penyet 
Biarlah mirip ketombe landak 
Daripada mirip ingus monyet

Anda mungkin juga menyukai