Anda di halaman 1dari 371

-Mayor Inf fauzan Alfikri-

Edisi Kedua

Make It Happen
Multiple effort to do

Siap Tes CBT Seskoad 2018


Materi Pengetahuan Umum

-Mayor Inf fauzan Alfikri-


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 1

BAB I
PEMBINAAN MENTAL

1. Tugas. Sebagai fungsi teknis khusus TNI AD, Pembinaan Mental


Angkatan Darat menyelenggarakan pembinaan mental yang meliputi
mental rohani, mental ideologi dan mental kejuangan dalam rangka
mendukung tugas pokok TNI AD.

2. Fungsi.

a. Fungsi Pembinaan Mental Rohani. Pembinaan mental sesuai


agama agar terwujud keimanan dan ketakwaan, peribadatan serta
moral/akhlak yang benar dan baik

b. Pembinaan Mental Ideologi. pembinaan mental ideologi


Pancasila untuk memantapkan soliditas, disiplin dan kesetiaan
prajurit dalam mengamalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8
Wajib TNI.

c. Pembinaan Mental Kejuangan. pembinaan mental kejuangan


para pejuang dan pahlawan bangsa Indonesia untuk
memantapkan jiwa pantang menyerah, rela berkorban,
keperwiraan, semangat juang/etos kerja.

3. Asas.

a. Keimanan dan Ketakwaan. Pembinaan mental dijiwai,


digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta dijadikan landasan moral dan spiritual
dalam pembangunan sumber daya manusia di lingkungan TNI AD.

b. Kebersamaan dan Kekeluargaan. Pembinaan mental diarahkan


untuk menciptakan semangat persatuan dan kesatuan, rasa senasib
sepenanggungan serta jiwa korsa yang kuat bagi prajurit dan PNS TNI
AD.

c. Manfaat. Pembinaan mental berguna untuk membentuk,


menumbuhkan, memelihara, meningkatkan dan memantapkan mental
prajurit, PNS TNI AD dan keluarganya serta seluruh komponen
masyarakat.

d. Kepemimpinan. Pembinaan mental dilandasi oleh asas, sifat dan


teknik Kepemimpinan yang diterapkan melalui keteladanan dan
mengoptimalkan peran Bintal fungsi komando, untuk mendukung

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 2

pelaksanaan peran, tugas dan fungsi TNI AD.

e. Keseimbangan. Pembinaan mental dilakukan dan ditujukan


untuk mewujudkan keserasian, keharmonisan dan keselarasan
kehidupan prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya dalam
hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan sesamanya maupun
dengan diri pribadi dan lingkungannya.

f. Terpadu. Penyelenggaraan Bintal merupakan satu kesatuan utuh


dan saling mempengaruhi antara ketiga komponen Bintal dengan
menyelaraskan materi dan waktu penyelenggaraan Bintal tingkat Pusat,
tingkat Kotama/Balakpus dan tingkat Satuan sesuai program dan
kebijaksanaan Pimpinan TNI AD.

g. Fleksibel. Penyelenggaraan Bintal harus ada kesesuaian antara


materi, obyek, sasaran dan tujuan pembinaan dihadapkan dengan
dinamika perkembangan Iingkungan strategis dan kondisi di lapangan.

h. Kemitraan. Penyelenggaraan Bintal dilaksanakan dengan


menjalin kerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat
dan instansi/lembaga lain yang berkaitan dengan pembinaan mental.

4. Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Mewujudkan mental prajurit dan PNS TNI AD yang


tangguh serta kesiapan mental keluarganya dalam rangka mendukung
tugas pokok TNI AD.

b. Sasaran.

1) Mental Rohani. Terwujudnya keimanan, ketakwaan dan


peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran
agamanya (Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan
Konghuchu) serta moral/akhlak yang baik dalam mendukung tugas
pokok TNI AD.

2) Mental Ideologi. Terwujudnya jiwa nasionalis yang


meliputi soliditas, disiplin dan kesetiaan kepada NKRI melalui
pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila,
UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8
Wajib TNI dan Panca Prasetya Korpri dalam mendukung tugas
pokok TNI AD.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 3

3) Mental Kejuangan. Terwujudnya militansi yang didasari
sifat semangat juang/etos kerja, keperwiraan, pantang menyerah,
rela berkorban demi bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam mendukung tugas pokok TNI AD.

c. Sasaran kuantitatif pembinaan mental TNI AD. Diantaranya :


1) Prajurit sebagai perorangan
2) Kesatuan
3) Keluarga besar TNI AD
4) Lingkungan sosial tempat prajurit dan kesatuan itu berada

5. Sistem Pembinaan Mental. Merupakan kegiatan yang berkualitas,


terencana, menyeluruh, terarah, bertahap, berlanjut terpadu dan serasi
serta seimbang dari seluruh komponen pembinaan mental Angkatan
Darat meliputi:

a. Pembinaan Mental Rohani (berdasarkan ajaran agama) melalui


kegiatan bimbingan rohani, penyuluhan rohani dan perawatan
rohani sesuai agama yang dianutnya, sehingga melahirkan sikap
dan perilaku iman dan taqwa (Keimanan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Peribadatan, Akhlak dan Moral).

b. Pembinaan Mental Ideologi (berdasarkan nilai-nilai Pancasila)


melalui kegiatan santiaji, santikarma dan komunikasi sosial,
sehingga melahirkan sikap dan perilaku nasionalis (Kesetiaan
kepada NKRI, Kedisiplinan dan Soliditas).

c. Pembinaan Mental Kejuangan (berdasarkan tradisi kepahlawanan)


melalui kegiatan santiaji, santikarma dan komunikasi juang,
sehingga melahirkan sikap dan perilaku militan (Pantang
menyerah dan rela berkorban, Keperwiraan, Semagat juang/etos
kerja).

6. Subyek, Obyek, Metode dan Sarana Prasarana.

a. Subyek.

1) Mabesad. Kasad menentukan kebijakan penyelenggaraan


pembinaan mental TNI AD. Dalam pelaksanaannya dibantu oleh
Kadisbintalad selaku staf khusus Kasad.

2) Kotama/Pus/Cab/Fung. Pang/Dan/Dir/Ka sebagai pimpinan


di Kotama/Pus/Cab/Fung berperan dan bertanggung jawab
sebagai penyelenggara pembinaan mental di satuan-satuan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 4

jajarannya. Dalam pelaksanaannya dibantu oleh staf Bintal
Kotama/Pus/Cab/Fung.

3) Lembaga Pendidikan. Gub/Dan lembaga pendidikan


berperan dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
pembinaan mental untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan. Dalam pelaksanaannya dibantu oleh staf Bintal
Lemdik dan Gumil/Pendidik.

4) Satuan. Komandan satuan berperan dan bertanggung


jawab sebagai penyelenggara pembinaan mental di satuannya.
Dalam pelaksanaannya dibantu oleh staf Bintal Satuan atau
koordinasi dengan pejabat Bintal komando atas.

b. Obyek. Pembinaan mental ditujukan kepada:

1) Prajurit dan PNS TNI AD baik perorangan maupun satuan


beserta keluarganya.

2) Masyarakat, terkait dengan penggunaan fungsi Bintal pada


kegiatan dan operasi tertentu sesuai kebutuhan.

c. Metode.

1) Santiaji. Metode untuk memberikan pengertian dan


pemahaman ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Bintal agar
prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya memiliki mental
yang tangguh. Metode ini dapat dilaksanakan dalam kegiatan:
a) ceramah,
b) bimbingan/konseling,
c) penyuluhan,
d) tanya jawab,
e) diskusi,
f) seminar,
g) sarasehan,
h) komunikasi sosial dan
i) komunikasi kejuangan.

2) Santikarma. Metode melalui pengamalan ilmu


pengetahuan yang berkaitan dengan Bintal agar prajurit dan PNS
TNI AD beserta keluarganya memiliki mental yang tangguh untuk
mewujudkan ilmu amaliah dan amal ilmiah yang dilaksanakan
dengan penuh kesadaran dan keyakinan (imaniah). Metode ini
dapat dilaksanakan dalam kegiatan:

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 5

a) team work building,
b) sosiodrama,
c) bermain peran,
d) simulasi,
e) karya wisata,
f) apresiasi budaya,
g) napak tilas,
h) anjangsana,
i) silaturahim dan
j) bakti TNI.

d. Sarana Prasarana. Sarana dan prasarana merupakan komponen


pendukung keberhasilan penyelenggaraan fungsi pembinaan mental di
jajaran TNI AD, meliputi:

1) Sarana.

a) Peranti lunak. Kitab Suci agama Islam, Protestan,


Katolik, Hindu, Budha dan Konghuchu serta buku-buku
petunjuk/referensi sebagai pedoman/acuan pembinaan
mental rohani, ideologi dan kejuangan di lingkungan TNI AD
agar diperoleh kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam
pelaksanaannya.

b) Alat peralatan/perlengkapan. Sesuai ketentuan


agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Konghuchu
dan kebutuhan alat peralatan/perlengkapan yang diperlukan
dalam Bintal ideologi dan Bintal kejuangan serta mengikuti
perkembangan teknologi, untuk mendukung kegiatan
pembinaan mental.

2) Prasarana. Berupa fasilitas kegiatan Bintal yang sifatnya


statis seperti lapangan, gedung/aula, tempat peribadatan dan
ruangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pembinaan
mental.

7. Teknik. Teknik pembinaan mental TNI mencakup kemungkinan yang


luas, yang penerapannya perlu dipilih secara cermat sesuai dengan
urgensi, obyek dan jalur pembinaan mental TNI. Kemungkinan yang
dapat dipilih dalam teknik pembinaan mental TNI, adalah:

a. Ceramah, yaitu teknik yang dititikberatkan pada penyampaian


informasi, keterangan, penjelasan atau uraian tentang suatu

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 6

materi atau masalah, yang disampaikan secara formal dan lisan.
Forum yang dapat digunakan antara lain :
1) Perayaan hari besar agama
2) Peringatan hari besar nasional
3) Amanat irup
4) Sambutan sambutan
5) Jam komandan
6) Arahan apel pagi

b. Diskusi, yaitu teknik yang dititikberatkan pada pendalaman


masalah atau kasus, dengan maksud mendorong peserta
mendayagunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk
merumuskan konsep pemecahannya. Forum yang dapat
digunakan diantaranya :
1) Rapat
2) Briefing
3) Seminar

c. Tanya jawab, yaitu teknik yang dititikberatkan pada pendalaman


butir-butir penting yang sudah diceramahkan.

d. Sosiodrama, yaitu teknik yang dititikberatkan pada memvisuali-


sasikan atau mendramakan sesuatu permasalahan hubungan
antarmanusia atau antarkelompok dalam masyarakat.

e. Bermain peran, yaitu teknik yang dititikberatkan pada upaya


memainkan peran seorang tokoh masyarakat dalam sikap atau
perilaku tertentu yang dijadikan obyek bahasan.

f. Simulasi, yaitu teknik yang dititikberatkan pada permainan atau


perumpamaan dengan menerapkan aturan tertentu, sebagai
gugahan dalam memilih cara pemecahan masalah yang terbaik.

g. Pelatihan, yaitu teknik yang dititikberatkan pada jenis pendidikan


orang dewasa (Andragogi), yang di dalamnya terdapat kegiatan
Indoor (di dalam gedung) maupun outdoor (di luar gedung)
dengan materi lectures (bahan ceramah), inventory (alat
pemeriksaan psikologi yang berupa pilihan jawaban) dan games
(permainan) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan
pelatihan pembinaan mental.

h. Konseling, yaitu teknik yang dititikberatkan pada pemberian


pertimbangan atau nasehat kepada orang tertentu yang sedang
menghadapi masalah khusus. Masalah tersebut dapat berupa

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 7

kesulitan menyesuaikan diri, perkawinan, karier, pekerjaan dan
pengembangan berbagai kemampuan lainnya.

i. Bimbingan penyuluhan, yaitu tehnik yang menitikberatkan pada


penyampaian penjelasan dan uraian tuntutan dari suatu materi
atau masalah yang disampaikan secara lisan dan formal disertai
dengan contoh-contoh peragaan

j. Wisata rohani. Yaitu teknik yang menitik beratkan pada


penyampaian sesuatu materi melalui kegiatan kegiatan dengan
mengunjungi objek yang memiliki nilai spiritual dan nilai juang.

8. Esensi Pembinaan Mental.


a. Esensi dasar dari mental rohani meliputi:
1) Keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Peribadatan/Pengabdian.
3) Akhlak/Moral.

b. Esensi dasar dari mental ideologi meliputi:


1) Kecintaan dan kesetiaan pada NKRI dan unsur-unsurnya.
2) Kedisiplinan (taat asas).
3) Soliditas (persatuan dan kesatuan).

c. Esensi dasar dari mental kejuangan meliputi:


1) Semangat juang/etos kerja.
2) Keteladanan, keadilan dan tanggung jawab (keperwiraan).
3) Pantang menyerah dan rela berkorban.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 8

8. Prinsip Dasar Pembinaan.
a. Tanggung Jawab Komando. Bintal tangggung jawab atasan
b. Preventif Aktif. Mencegah penyimpangan terhadap hukum.
c. Preemtif. mengendalikan dan meredakan niat-niat/keinginan yang
akan melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum
d. Pelayanan Pusat. Diselenggarakan oleh pusat dan melakukan
asistensi ke satuan bawah
e. Pelayanan Daerah. Diberikan oleh pejabat bintal kotama/wilayah
f. Pelayanan Satuan. Dilaksanakan oleh pejabat bintal satuan
g. Kemitraan. Dukungan instansi/perorangan diluar TNI AD
h. Terarah pada Tugas pokok. diarahkan untuk dapat mendukung
keberhasilan pelaksanaan tugas pokok
i. Berkesinambungan. dilaksanakan secara terencana, terpadu,
bertahap, bertingkat dan berlanjut di seluruh satuan.
j. Normatif. Pembinaan Mental harus dapat diselenggarakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
k. Bermanfaat. Pelaksanaan Pembinaan Mental dengan
mengedepankan manfaat dan kontribusi bagi organisasi Angkatan Darat.
l. Terencana. harus terencana dengan benar sehingga
pelaksanaan dan hasilnya maksimal serta dapat terukur
m. Kaderisasi. membentuk kader Pembinaan Mental Kejiwaan di
Kotama dengan merekrut tenaga Bintal atau Pabintal agar mampu
memberikan konseling sebagai penanggulangan awal.
n. Aplikasi Praktis. disusun paduan praktis dalam bentuk buku
saku dan dibagikan sebagai upaya penanggulangan awal

9. Pedoman Penyelenggaraan Pembinaan Mental. Penyelenggaraan


pembinaan mental melalui pembinaan dan penggunaan fungsi
pembinaan mental dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

a. Pembinaan Fungsi Pembinaan Mental. Pembinaan fungsi


pembinaan mental diselenggarakan dalam bentuk pembinaan fungsi:

1) Fungsi Utama Bintal meliputi Bintal rohani Islam, rohani


Protestan, rohani Katolik, rohani Hindu, rohani Budha, rohani
Konghuchu serta Bintal ideologi dan Bintal kejuangan.

2) Fungsi Organik Pembinaan meliputi organisasi dan tugas,


doktrin/Bujuk, asistensi pendidikan (Asdik), latihan dan penataran
Bintal.

3) Fungsi Organik Militer meliputi pembinaan kemampuan


pengamanan, kesiapan operasi, personel dan logistik, pembinaan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 9

teritorial satuan non Kowil, program dan anggaran serta Wasrik
internal.

b. Penggunaan Fungsi Pembinaan Mental. Penggunaan fungsi


pembinaan mental diarahkan untuk menyiapkan mental prajurit yang
tangguh dalam mendukung tugas OMP dan OMSP.

10. Pembinaan Mental Ideologi.


a. Sasaran.
1) Terbinanya kesadaran anggota Angkatan Darat dan
keluarganya sebagai warga Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang memiliki kedudukan, hak dan kewajiban
yang sama dengan warga negara lainnya.
2) Terbinanya kesadaran prajurit sebagai alat pertahanan
matra darat melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Doktrin
Kartika Eka Paksi, serta terbinanya PNS Angkatan Darat
sebagai aparatur negara yang berpedoman pada Panca
Prasetya Korpri.

b. Sistem Pembinaan.
1) Berkualitas
2) Terencana
3) Terarah
4) Bertahap
5) Berlanjut

c. Prinsip Dasar pembinaan.


1) Tanggung jawab Komando
2) Preventif Aktif
3) Pelayanan Satuan
4) Pelayanan daerah
5) Pelayanan pusat
6) Kemitraan

d. Penggolongan Pembinaan Mental Ideologi.


1) Pembinaan Kesadaran sebagai Warga Negara.
a. Tujuan. Semakin mantapnya pemahaman dan
pengamalan anggota Angkatan Darat beserta
keluarganya terhadap hak dan kewajibannya sebagai
warga negara yang memegang teguh Pancasila dan
UUD 1945, yang dapat diwujudkan dengan :
(1) Menyadari tugas dan tanggung jawab
sebagai warga negara yang taat serta setia kepada

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 10

NKRI yang bersendikan Pancasila, serta memelihara
hubungan baik dengan rakyat, menjunjung tinggi
kesusilaan dan membela kepentingan rakyat.
(2) Bersikap dan bertindak sebagai patriot yang
bertugas untuk mendukung serta membela ideologi
negara Pancasila, yang dibuktikan dengan tekad
yang sungguh-sungguh untuk mengamalkan,
menegakkan dan mempertahankannya.
(3) Bersikap dan bertindak sebagai ksatria yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
mengabdikan diri untuk membela kejujuran,
kebenaran dan keadilan yang bersumber pada
moralitas Pancasila.
(4) Menyadari kedudukannya sebagai anggota
Angkatan Darat bertugas sebagai aparatur negara
dan abdi masyarakat yang berpedoman kepada
undang- undang yang berlaku serta Panca Prasetya
Korpri bagi PNS Angkatan Darat.

b. Materi Pembinaan Kesadaran sebagai Warga


Negara bersumber dari nilai-nilai dasar Pancasila
dan nilai-nilai Instrumental yang bersifat umum terdiri
dari:

(1) Pancasila beserta 45 butir nilai penghayatan


dan pengamalan pancasiLa
(2) UUD 1945 beserta amandemennya
(3) Wawasan nusantara
(4) Ketahanan nasional
(5) Ekstrim kanan (Eka).
(6) Ekstrim kiri (Eki)
(7) Ekstrim lainya (Ela).
(8) Peraturan perundang-undangan.
(9) Norma-norma yang berlaku sebagai aparatur
negara dan sebagai warga negara.

4) Pembinaan Kesadaran sebagai Insan Prajurit.


a) Tujuan. Semakin terpelihara dan meningkatnya
kesadaran anggota Angkatan Darat akan hak dan
kewajibannya sebagai insan prajurit yang harus tunduk dan
taat terhadap peraturan serta setia terhadap atasan dan
hidup disiplin serta berdedikasi tinggi, yang dapat
diwujudkan dengan :

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 11

(1) Bertanggungjawab sebagai bhayangkari negara
yang mengemban tugas menegakkan, menjaga,
mengamankan, menyelamatkan dan membela
Negara dan Bangsa Indonesia.
(2) Memegang teguh disiplin kemiliteran, patuh dan
taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap
dan kehormatan prajurit yang benar-benar
mencerminkan jiwa dan pribadi seorang prajurit yang
luhur dan agung.
(3) Melaksanakan tugas sesuai dengan hakikat
keperwiraan yang setiap saat siap berbakti kepada
negara dan bangsa dilandasi keikhlasan dan
kerelaan berkorban untuk melaksanakan tugas.
(4) Membuktikan kesetiaan dan menepati janji serta
Sumpah Prajurit, yang berasal dari kesadaran diri
sendiri untuk mematuhi segala ketentuan yang
berlaku.

c. materi bersumber dari nilai-nilai instrumental Pancasila yang


bersifat khusus terdiri dari:

(1) UU Pertahanan Negara


(2) UU TNI.
(3) Sapta Marga.
(4) Sumpah Prajurit.
(5) 8 Wajib TNI.
(6) Doktrin TNI, Doktrin Angkatan Darat ”Kartika Eka
Paksi”
(7) Panca Prastya Korpri dan norma-norma yang berlaku
di lingkungan Angkatan Darat.

e. Pelaksanaan Pembinaan Mental Ideologi


a. Pembinaan Kesadaran sebagai warga negara
1) Subyek. Pabintal atau Pa/PNS berkualifikasi bintal
2) Objek.
a) Prajurit TNI AD
b) PNS
c) Keluarga prajurit/PNS

3) Metode.
a) Santiaji
b) Santi Karma

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 12

4) Hasil Akhir. Adanya kesadaran bahwa seluruh
prajurit dan keluaraga adalah warga negara yang memiliki
hak dan kewajiban yang sama, sama dengan warga negara
lainnya, setia kepada NKRI, bersikap patriot, membela
ideology Negara, membela kejujuran dan keadilan, bersikap
ksatria.

5) Proses.

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan kegiatan sesuai obyek
dan metoda yang akan digunakan.
(2) Merencanakan waktu, tempat,
penceramah, peserta dan acara
pembinaan mental ideologi, baik yang
bersifat insidentil, rutin maupun berkala.
(3) Menyiapkan, merumuskan dan
mensosialisasikan buku petunjuk dan
materi kepada anggota Angkatan Darat
beserta keluarganya.
(4) Merencanakan kebutuhan sarana dan
prasarana.
(5) Merencanakan dan menyiapkan
kegiatan dalam rangka mendukung
pemberdayaan wilayah pertahanan di
darat

b) Pengorganisasian.
(1) Pengorganisasian dalam pembinaan.
(a) Penyelenggara Badan
pelaksana Bintal, mulai dari Disbintalad
sampai dengan Bintal satuan.

(b) Pejabat penyelenggara.

i Komandan Satuan .
ii. Secara fungsional adalah
Pa Bintal satuan yang
bersangkutan.

(c) Petugas pelaksana. anggota


yang memiliki kualifikasi Bintal

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 13

c) Pengorganisasian dalam penggunaan. Dalam
OMSP dansat dan Pabintal bertanggung jawab.

3) Kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi


a) Kegiatan dalam pembinaan.
(1) Menyiapkan sarana dan prasarana
yang diperlukan dalam kegiatan pembinaan
mental ideology di bidang pembinaan
kesadaran sebagai warga negara.
(2) Mengkoordinir pengumpulan anggota
beserta keluarganya yang akan dibina sesuai
jadual yang ditentukan
(3) Melaksanakan kegiatan pembinaan
kesadaran sebagai warga negara dalam
bentuk ceramah, penataran, simulasi, kursus,
pendidikan dan pelatihan.
(4) Menyusun buku petunjuk dan materi
pembinaan mental ideologi dibidang
kesadaran sebagai warga negara.

b) Kegiatan dalam penggunaan


(1) Menyampaikan ceramah pembekalan
kesadaran sebagai warga negara dan
kesetiaan kepada NKRI kepada anggota yang
akan berangkat tugas maupun yang kembali
dari tugas beserta keluarganya.
(2) Memberikan bimbingan/penyuluhan
tentang wawasan kebangsaan kepada
masyarakat di daerah penugasan.
(3) Mengumpulkan data-data, dokumen
yang berkaitan dengan ideologi guna bahan
penulisan, penelitian dan pengkajian.

b. Pembinaan Kesadaran Sebagai Insan Prajurit.


Pembinaan kesadaran sebagai insan prajurit dilaksanakan melalui
beberapa langkah yaitu dengan pengamatan, penilaian,
pengkajian, analisa dan evaluasi secara terus menerus.

1) Subyek. Perwira Bintal


2) Obyek. Prajurit TNI AD
3) Metode.
a) Santi Aji.
b) Santi Karma.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 14

c) Komunikasi Sosial

4) Hasil akhir. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah


meningkatnya kesadaran sebagai insan prajurit yang :
d. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
e. Setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
f. Bermoral dan tunduk kepada hukum serta
peraturan perundang-undangan.
g. Berdisiplin serta taat kepada atasan.
h. Bertanggung jawab dalam melaksanakan
kewajibannya sebagai tentara.

5) Proses dan Kegiatan sama halnya dengan Bintal


kesadaran sebagai warga negara

11. Pembinaan Mental Rohani.

a. Tujuan dan Sasaran.


1) Tujuan. Mewujudkan kesamaan pemahaman, ketertiban
tata cara, dan administrasi pelaksanaan kegiatan pembinaan
mental rohani bagi prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya
guna memelihara serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Sasaran.
a) terlaksananya pembinaan mental rohani secara tertib
sesuai tata cara dan administrasi pelaksanaan kegiatan
pada tingkat Pusat, Kotama/Lemdikpus/Balakpus dan
Satuan; dan
b) terlaksananya pembinaan mental rohani kepada prajurit
dan PNS TNI AD beserta keluarganya melalui penyuluhan,
bimbingan dan perawatan di tingkat Pusat,
Kotama/Lemdikpus/Balakpus dan Satuan.

b. Metode.
1) Penyuluhan Rohani
2) Bimbingan Rohani
3) Perawatan Rohani

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 15

c. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan.

1) Tanggung Jawab Komando.


2) Preventif.
3) Pelayanan Satuan (unit service).
4) Pelayanan Daerah (areal service).
5) Pelayanan Pusat.
6) Toleransi. dilaksanakan dengan semangat kerukunan,
tenggang rasa, saling menghargai, dan saling menghormati
antara sesama umat beragama;
7) Pluralisme. dilaksanakan dengan semangat kebersamaan
dalam kemajemukan dan tidak memaksakan ajaran agama
kepada penganut agama lain;
8) Purifikasi (pemurnian). secara murni tidak dibenarkan
mencampuradukkan semua ajaran agama (sinkretisme),
9) Kontinuitas. dilaksanakan secara terus-menerus, bertahap,
bertingkat, dan berlanjut
10) Keamanan. perlu memperhatikan faktor keamanan, baik
personel, sarana prasarana maupun kegiatan; dan
11) Kesetaraan dan Keadilan. memiliki tingkat kedudukan yang
sama dihadapan Tuhan dan memperoleh hak yang sama

d. Pelaksanaan Pembinaan Mental Rohani.

1) Perencanaan.
a) mempelajari tugas pembinaan rohani Islam pada
program kerja pembinaan mental satuan;
b) menyusun program kegiatan pembinaan rohani
Islam;
c) mempelajari referensi sesuai dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan;
d) menyusun organisasi kegiatan;
e) menyusun RGB dan Renlakgiat; dan
f) memaparkan RGB dan Renlakgiat kepada Dan/Ka
satuan selaku penanggung jawab kegiatan.

2) Persiapan.
a) menyusun komando kegiatan pembinaan rohani;
b) melaksanakan briefing kepada penyelenggara
kegiatan;
c) melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait
Kegiatan administrasi dilaksanakan untuk mendukung
penyelenggaraan
d) menyiapkan sarana dan prasarana kegiatan; dan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 16

e) melaksanakan pemeriksaan akhir.

3) Pelaksanaan.
a) Penyuluhan rohani.
(1) melaksanakan ceramah/khotbah jumat di
satuan;
(2) melaksanakan siaran mimbar rohani Islam
melalui media elektronik; dan
(3) melaksanakan pentas seni keagamaan seperti
MTQ, kesenian yang bernuansa Islami dan
sebagainya

b) Bimbingan rohani.
(1) melaksanakan pengajaran seperti pengajian
Al quran, fikih dan sebagainya; dan
(2) melaksanakan kegiatan peringatan hari besar
Islam.

c) Perawatan rohani.

(1) melaksanakan pelayanan ibadah umum


seperti zakat, wakaf, dan sebagainya;
(2) melaksanakan pelayanan kegiatan perawatan
jenazah;
(3) melaksanakan pelayanan NTCR; dan
(4) melaksanakan kunjungan ke rumah sakit,
kunjungan ke keluarga yang ditinggal tugas operasi,
kunjungan ke panti rehabilitasi, ke rumah tahanan
militer dan kepada anggota/ keluarga yang
meninggal dunia atau tertimpa musibah.

4) Pembinaan rohani islam, materi bersumber dari Alquran,


Alhadits, Ijtihad. Dengan pokok-pokok ajaran
a) Keimanan
b) Keislaman
c) Akhlak/ikhsan

5) Pembinaan rohani katholik, materi bersumber dari kitab suci


deuterokanonika, Tradisi suci, Magisterium. Dengan pokok-
pokok ajaran :
a) Iman diantaranya syahadat para rosul, Allah, Gereja,
kerajaan Allah dan akhr jaman
b) Ibadah meliputi liturgi resmi dan non liturgi

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 17

c) Etika meliputi Prinsip moral, norma norma moral,
etika profesi, moral situasi, peranan hati nurani.

6) Pembinaan rohani protestan, materi bersumber dari ajaran


kitab suci yang terdiri dari perjanjian lama sebanyak 39
kitab dan perjanjian baru 27 kitab.

7) Pembinaan rohani hindu, materi bersumber dari Weda


Srutim dan weda smerti. Dengan pokok-pokok ajaran
a) Sradha
b) Fusila
c) Yajna

8) Pembinaan rohani Budha. Bersumber dari kitab suci


tripitaka yang terdiri dari Sutta pitaka, Vinaya pittaka,
Abhidhamma pitaka. Dengan pokok-pokok ajaran
a) Sradha/Saddha
b) Sila
c) Bhakti

d. Ketentuan Administrasi. Ketentuan administrasi kegiatan


pembinaan mental rohani dilaksanakan sebagai berikut:
1) Dalam penyelenggaraan pembinaan mental rohani pada
prinsipnya disusun dalam program kerja dan anggaran,
selanjutnya dituntut pertanggungjawaban kegiatan sampai
pelaporan;
2) Senantiasa dilandasi dengan prosedur kegiatan
administrasi yang berlaku untuk menjamin ketertiban dan
kelancaran pelaksanaan pembinaan mental rohani;
3) Penyelenggaraan pembinaan mental rohani disusun dalam
rencana garis besar (RGB) dalam satu tahun anggaran
sebagai penjabaran dari program kerja dan anggaran;
4) Pelaksanaan kegiatan pembinaan mental rohani
dilaksanakan berdasarkan surat perintah;
5) Penyusunan RGB kegiatan pembinaan mental rohani
sebagai tindak lanjut dari surat perintah;
6) Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (Renlakgiat)
pembinaan mental rohani sebagai penjabaran dari RGB;
7) Penyusunan pelaksanaan kegiatan pembinaan mental
rohani berupa hasil/produk kegiatan; dan
8) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan (Laplakgiat)
pembinaan mental rohani.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 18

12. Penggolongan Pembinaan Mental Kejuangan dibagi menjadi tiga yaitu
Pembinaan Mental Kejuangan dalam tugas individu, Pembinaan Mental
Kejuangan dalam tugas keprajuritan dan Pembinaan Mental Kejuangan
dalam tugas kepemimpinan, yang meliputi:

1) Pembinaan Mental Kejuangan dalam tugas Individu


bertujuan untuk menumbuhkan dan memelihara serta
meningkatkan motivasi/semangat juang. Materi Pembinaan Mental
Kejuangan dalam tugas individu bersumber dari ajaran agama,
Pancasila, sejarah perjuangan bangsa dan sejarah perjuangan
TNI, khususnya nilai-nilai 45 yang telah diyakini kebenarannya
sebagai nilai-nilai luhur bangsa. Esensi nilai-nilai 45 dan nilai-nilai
TNI 45 yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a) Takwa
b) Semangat juang yang tinggi
c) Pantang menyerah
d) Rela berkorban
e) Percaya pada kekuatan sendiri
f) Patriotisme dan heroisme.
g) Rasa setia kawan.
h) Mental kejiwaan.
i) Persatuan dan kesatuan.
j) Soliditas.

2) Pembinaan Kejuangan Dalam Tugas Keprajuritan.


Pembinaan Mental Kejuangan dalam tugas keprajuritan adalah
upaya, pekerjaan dan tindakan yang dilaksanakan dalam rangka
memberikan pengetahuan, pengertian, pemahaman dan
pendalaman tentang mental kejuangan bagi Prajurit dan PNS
Angkatan Darat sebagai komponen bangsa, baik perorangan
maupun kesatuan. Materi Pembinaan Mental Kejuangan dalam
tugas keprajuritan adalah sebagai berikut:

a) Nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia.


b) Nilai-nilai sejarah perjuangan 45.
c) Nilai-nilai sejarah perjuangan TNI 45.
d) Aktualisasi Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib
TNI, dan 11 Azas Kepemimpinan TNI.
e) Jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara
Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional.
f) Panca Prasetya Korpri bagi PNS.
g) Sejarah perjuangan dan pengabdian TNI.
h) Sejarah operasi militer.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 19

i) Kisah-kisah kepahlawanan.

3) Pembinaan Kejuangan dalam Tugas Kepemimpinan,


adalah upaya yang dilaksanakan dalam rangka pendalaman
terhadap nilai kejuangan yang meliputi pemahaman esensi dan
internalisasi nilai, guna dijadikan sebagai filosofi juang selama
mengemban tugas kepemimpinan. Materi Pembinaan Mental
Kejuangan dalam tugas kepemimpinan adalah sebagai berikut:

a) Aktualisasi Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit,


8 Wajib TNI, 11 Azas Kepemimpinan TNI dan Panca
Prastya Korpri.
b) Sejarah kepahlawanan bangsa Indonesia.
c) Kepemimpinan Pancasila.
d) Kepemimpinan TNI
e) Kepemimpinan Panglima Besar Soedirman.
f) Kepemimpinan dan Komunikasi Sosial.
g) Kepemimpinan teladan dari berbagai tokoh dunia.
h) Berani dan bertanggung jawab.
i) Keteladanan.
j) Kejujuran.
k) Kepedulian dan Kesetiaan.

4) Pelaksanaan Pembinaan Mental Kejuangan.


Melaksanakan kegiatan pembinaan mental kejuangan dalam
bentuk
a) sarasehan,
b) team work building,
c) sosiodrama,
d) bermain peran,
e) simulasi,
f) karya wisata,
g) apresiasi bufaya,
h) napak tilas,
i) anjangsana,
j) silaturahmi,
k) bhakti TNI.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 20

13. Metode Pelaksanaan Pembinaan Mental.

a. Metode Pelaksanaan pembinaan mental rohani diantaranya


adalah :
1) Perawatan rohani dalam bentuk :
a) Pelayanan rohani kegiatan peribadatan
b) Penyumpahan
c) Perawatan Jenazah
d) Kunjungan kepada anggota yang mendapat musibah
e) Muhasabah
f) Retret
g) Tirta yatra
h) Ziarah rohani
i) Pelayanan NTCR

2) Bimbingan Rohani dalam bentuk :


a) Penataran penataran
b) Kursus kursus
c) Pengajaran/pendidikan
d) Pengkajian terhadap masalah terkait kehidupan
beragama

3) Penyuluhan rohani dalam bentuk :


a) Ceramah/khotbah
b) Dakwah/tabligh
c) Siaran mimbar agama
d) Sosiodrama
e) Peringatan hari besar agama

b. Metode pembinaan Ideologi diantaranya :

1) Santiaji melalui :
a) Ceramah
b) Penerangan/penataran
c) Tanya jawab
d) Diskusi
e) Seminar
f) Simulasi
g) Kegiatan komunikasi

2) Santikarma melalui :
a) Kegiatan keteladanan
b) Sosiodrama
c) Kunjungan wisata

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 21

d) Peringatan hari besar nasional
e) Pelatihan mental (outbond atau non outbond)
f) Apresiasi budaya
g) Bakti social

3) Komunikasi social melalui


a) Anjangsana
b) Tatap muka
c) Sambung rasa

c. Metode Pembinaan kejuangan diantaranya :


1) Santiaji melalui :
a) Ceramah
b) Penerangan/penataran
c) Tanya jawab
d) Diskusi
e) Seminar
f) Kegiatan komunikasi

2) Santikarma melalui :
a) Kegiatan keteladanan
b) Sosiodrama
c) Kunjungan wisata
d) Peringatan hari besar nasional
e) Pelatihan mental (outbond atau non outbond)
f) Apresiasi budaya
g) Bakti social

3) Komunikasi Juang melalui


a) Anjangsana
b) Tatap muka
c) Sambung rasa

14. Pembinaan Mental Fungsi Komando. Tanggung jawab komando


terhadap pembinaan mental. Dalam hubungan kedalam harus tercipta
hubungan saling membutuhkan dengan anggota kesatuan. Komandan
harus berperan sebagai :

a. Sebagai pemimpin diantaranya


1) Pandai menilai dan menghargai pendapat
2) Bijak dalam membina kesatuan perasaan dan pendapat
dalam mencapai tujuan
3) Mampu memberikan panutan dalam perkataan dan
perbuatan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 22

b. Sebagai Guru. memberikan bimbingan baik secara perorangan


maupun dalam hubungan kesatuan guna mencapai kemajuan dan
keterampilan kerja

c. Sebagai Bapak.
1) Sederhana
2) Mengenal anak buah
3) Bersifat terbuka
4) Ramah tamah
5) Mengayomi
6) Bijaksana
7) Tetep tegas
8) Adil
9) Mendorong semaksimal mungkin berusahan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota baik mental ataupun
spiritual

d. Sebagai Pembina. Harus menguasai fungsi fungsi pembinaan


meliputi perencanaan, penyusunan, pengendalian, pengawasan,
dan pengarahan.

e. Sebagai komandan.
1) Berpendirian teguh
2) Tegas dan tanggung jawab
3) Memiliki kecakapan teknis
4) Mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam
mengambil keputusan.

15. Jalur Pembinaan Mental TNI. merupakan upaya dalam rangka


membentuk, memelihara dan meningkatkan kualitas mental prajurit TNI
melalui tiga jalur pembinaan mental TNI yaitu jalur pendidikan, jalur
pembinaan satuan dan jalur pembinaan sosial.

a. Jalur pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai.

1) Sasaran yang ingin dicapai pada pembinaan mental TNI


melalui jalur pendidikan adalah memiliki mental yang
tangguh yang dimulai dari adanya pemahaman yang
mantap, sikap percaya pada diri sendiri, keyakinan akan
keluhuran tugasnya, serta perilaku pengamalan nilai-nilai
keprajuritan TNI.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 23

2) Pembinaan mental TNI melalui jalur pendidikan, kurikulum
dan materi pembinaan mental disesuaikan dengan strata
pendidikan.

b. Jalur Pembinaan Satuan. Sasaran yang ingin dicapai.

1) Sasaran yang ingin dicapai pada pembinaan mental TNI


melalui jalur pembinaan satuan adalah terwujudnya mental prajurit
yang tangguh dan yakin akan profesionalitas satuan dalam
memenuhi panggilan tugasnya.

2) Di samping sasaran yang tercermin pada kualitas


keprajuritan, juga perlu ditumbuhkembangkan lingkungan
kehidupan satuan yang tertib, berdisiplin, siaga dan mengayomi
kepentingan prajurit TNI beserta keluarganya.

c. Jalur Pembinaan Keluarga Besar TNI (KBT). Sasaran yang


ingin dicapai diantaranya :

1) Sasaran yang ingin dicapai pada pembinaan mental TNI


melalui jalur pembinaan KBT adalah keserasian derap langkah
perjuangan yang dilakukan TNI dengan kepentingan masyarakat.

2) Kesepahaman tentang makna kebersamaan dan


keterbukaan antarkekuatan elemen masyarakat yang sekaligus
dirangkum dalam semangat dan tekad kemanunggalan TNI dan
rakyat.

16. Penggunaan Fungsi Pembinaan Mental

a. Penggunaan pada Operasi Militer Untuk Perang.

1) Sebelum Operasi Militer Untuk Perang.

a) Sasaran. Terwujudnya mental prajurit dan PNS TNI


AD yang tangguh serta kesiapan mental keluarganya
dalam menghadapi OMP.

b) Penggunaan.

(1) pembinaan mental rohani, mental ideologi dan


mental kejuangan kepada prajurit secara intensif
melalui metode santiaji dan santikarma dengan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 24

kegiatan yang aplikatif sesuai dengan tugas yang
akan dilaksanakan.

(2) Pembinaan mental kepada keluarga prajurit


dan PNS TNI AD dengan mengembangkan kegiatan
sesuai metode yang aplikatif agar memiliki kesiapan
mental dalam menghadapi implikasi dan konsekuensi
dari tugas-tugas satuan pada OMP.

(3) Komandan/Pimpinan Operasi berkewajiban


melaksanakan Bintal fungsi komando (BFK), secara
terus-menerus dalam mewujudkan kesiapan mental
prajurit, PNS TNI AD dan keluarganya.

2) Selama Operasi Militer untuk Perang.

a) Sasaran. Terpeliharanya mental prajurit dan PNS


TNI AD yang tangguh serta kesiapan mental keluarganya
dan masyarakat dalam melaksanakan OMP.

b) Penggunaan.

(1) Bintal kejuangan kepada prajurit dan PNS TNI


AD di medan operasi untuk memelihara dan
meningkatkan moril satuan.
(2) Bintal rohani kepada prajurit, PNS TNI AD dan
masyarakat seperti; peribadatan, perawatan
dan pemakaman jenazah.
(3) Bintal ideologi dan kejuangan kepada prajurit,
PNS TNI AD dan masyarakat
(4) pembinaan mental kepada masyarakat untuk
mengoptimalkan keberhasilan tugas pada
OMP.
(5) Komandan/Pimpinan Operasi berkewajiban
melaksanakan Bintal fungsi komando (BFK),
secara terus-menerus dalam memelihara
mental prajurit dan PNS TNI AD beserta
keluarganya.

3) Sesudah Operasi Militer Untuk Perang.

a) Sasaran. Terciptanya mental prajurit dan PNS TNI


AD yang tangguh serta terpeliharanya mental

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 25

keluarganya dalam menghadapi tugas operasi
berikutnya.

b) Penggunaan.

(1) pembinaan mental rohani, mental ideologi dan


mental kejuangan kepada prajurit dan PNS
TNI AD dalam rangka memulihkan mental
yang tangguh dan menyiapkan mental
keluarganya untuk melaksanakan tugas
operasi berikutnya.

(2) Komandan/pimpinan satuan berkewajiban


melaksanakan Bintal fungsi komando (BFK),
secara terus-menerus dalam mewujudkan
kesiapan mental prajurit, PNS TNI AD dan
keluarganya mengahadapi tugas operasi
berikutnya.

b. Penggunaan Pada Operasi Militer Selain Perang.

1) Sebelum Operasi Militer Selain Perang.

a) Sasaran. Terwujudnya mental prajurit dan PNS TNI


AD yang tangguh serta kesiapan mental keluarganya
dalam menghadapi OMSP.

b) Penggunaan.

(1) pembinaan mental rohani, mental ideologi dan


mental kejuangan kepada prajurit secara
intensif melalui metode santiaji dan
santikarma dengan kegiatan yang aplikatif
sesuai dengan tugas yang akan dilaksanakan.
(2) Pembinaan mental kepada keluarga prajurit
dan PNS TNI AD dengan mengembangkan
kegiatan sesuai metode yang aplikatif agar
memiliki kesiapan mental dalam menghadapi
implikasi dan konsekuensi dari tugas-tugas
satuan pada OMSP.
(3) Komandan/pimpinan operasi berkewajiban
melaksanakan Bintal fungsi komando (BFK),
secara terus-menerus dalam mewujudkan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 26

kesiapan mental prajurit, PNS TNI AD dan
keluarganya.

2) Selama Operasi Militer Selain Perang.

a) Sasaran. Terpeliharanya mental prajurit dan PNS


TNI AD yang tangguh serta kesiapan mental
keluarganya dan masyarakat dalam melaksanakan
OMSP.

b) Penggunaan.

(1) Satuan tugas Bintal melaksanakan


pembinaan mental rohani, mental ideologi dan
mental kejuangan kepada prajurit dan PNS
TNI AD di medan operasi untuk memelihara
dan meningkatkan moril Satuan.
(2) Satuan Tugas Bintal melaksanakan
pembinaan mental rohani, mental ideologi dan
mental kejuangan kepada masyarakat, agar
memiliki kecintaan kepada Tanah Air,
semangat bela negara, wawasan kebangsaan
serta kemanunggalan TNI dan rakyat untuk
mendukung OMSP.
(3) Komandan/pimpinan operasi berkewajiban
melaksanakan Bintal fungsi komando (BFK),
secara terus-menerus dalam mewujudkan
kesiapan mental prajurit, PNS TNI AD dan
keluarganya.

3) Sesudah Operasi Militer Selain Untuk Perang.

a) Sasaran. Terciptanya mental prajurit dan PNS TNI


AD yang tangguh serta terpeliharanya mental
keluarganya dalam menghadapi tugas operasi
berikutnya.

b) Penggunaan.

(1) Satuan Bintal melaksanakan pembinaan


mental rohani, mental ideologi dan mental kejuangan
kepada prajurit dan PNS TNI AD dalam rangka
memulihkan mental yang tangguh dan menyiapkan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 27

mental keluarganya untuk melaksanakan tugas
operasi berikutnya.

(2) Komandan/Pimpinan Satuan berkewajiban


melaksanakan Bintal Fungsi Komando (BFK), secara
terus-menerus dalam mewujudkan kesiapan mental
prajurit, PNS TNI AD dan keluarganya mengahadapi
tugas operasi berikutnya.

17. Pengendalian.

a. Prosedur pengendalian dilaksanakan oleh para Komandan,


Pejabat Personalia dan Pejabat terkait lain:

1) Kasad sebagai Pembina Penyelenggaraan Pembinaan


Mental di tingkat Pusat dalam pelaksanaannya dilaksanakan oleh
Aspers Kasad.

2) Disbintalad sebagai Pembina Fungsi Teknis Kebintalan di


tingkat Pusat dalam pelaksanaanya di bawah pengendalian
Kadisbintalad dan dilaksanakan oleh para Kasubdisbin dikoordinir
oleh Sesdisbintalad.

3) Kotama/Balakpus melaksanakan Pembinaan Mental di


bawah pengendalian Kabintal Kotama/Balakpus.

4) Satuan melaksanakan Pembinaan Mental di bawah


pengendalian Pabintal Satuan atau oleh Perwira yang ditunjuk.

b. Bentuk pengendalian. Diantaranya adalah :


1) Pengendalian administrasi, alat yang digunakan adalah
a) semua upaya pembakuan penentuan priorotas,
b) penentuan alokasi sumber daya,
c) penentuan berbagai tujuan,
d) perincian keluaran akhir yang diinginkan.

2) Pengendalian administrasi, alat utama yang digunakan


adalah pengukuran keberhasilan pelaksanaan rencana
menurut laporan kemajuan pelaksanaan penilaian
dilapangan

3) Pengendalian tehnnik. Alat utamanya adalah pemeriksaan


laporan dan analisa produktivitas.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 28

18. Penilaian. Dalam lingkup kegiatan pelaksanaan yang perlu diperhatikan
dan diberikan penilaian adalah segala kegiatan satuan yang terkait dan
menunjang terwujudnya pelaksanaan pembinaan mental, yang meliputi :
a. Kebijaksanaan
b. Perencanaan
c. Pelaksana
d. Metode dan teknik
e. Materi
f. Fasilitas dan sarana
g. Waktu

19. Evaluasi.

a. Kondisi mental dan ketakwaan


1) Jumalh dan tingkat pelanggaran
2) Kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama,
Pancasila, Sapta marga dan sumpah prajurit.
3) Tingkat konsistensi dan konsekuensi atau tidaknya
melaksanakan permildas
4) Kualitas kepekaan terhadap nilai nilai sosial dan kepedulian
sosial.

e. Kondisi moril
1) Kepercayaan diri
2) Kegairahan kerja
3) Kebanggaan atas kesatuannya
4) Daya tahan dalam menghadapi AGHT

Metode analisis yang digunakan dalam mengevaluasi diantaranya :


a. Kuantitatif. Yaitu dengan membuat catatan catatan tentang
berbagai perilaku anak buah yang berkaitan dengan penilaian
bintal.
b. Kualitatif. Yaitu cara penilaian dengan mendasarkan konsep
pemikiran yang ditunjang data kuantitatif
c. Komperatif. Penilaian dengan mengadakan perbandingan

20. Wewenang dan Tanggung Jawab Tingkat Satuan.

a. Komandan/Pimpinan Satuan. Memiliki wewenang dan tanggung


jawab pembinaan serta penggunaan fungsi Bintal tingkat Satuan.

b. Ka/Pa Bintal Satuan. Memiliki wewenang dan tanggung jawab


teknis Bintal di tingkat Satuan, dalam pelaksanaan tugas kewajibannya
bertanggung jawab kepada Komandan/Pimpinan Satuan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 29

1) Sebagai Staf Khusus.


a) Menyampaikan pertimbangan dan saran mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan tugas
Bintal di tingkat Satuan.
b) Melaksanakan pembinaan mental di tingkat Satuan.

2) Sebagai Pembina Fungsi.


a) Merencanakan, menyelenggarakan dan
mengevaluasi pembinaan mental sesuai kebijaksanaan
Komandan/Pimpinan Satuan.
b) Merencanakan, mengoordinasikan dan
mengevaluasi pelaksanaan Bintal fungsi komando di
satuan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 30

BAB II
PEMBINAAN TERITORIAL

1. Peran Binter TNI AD. Dalam perspektif kegiatan, Binter TNI AD memiliki
peran sebagai salah satu kegiatan utama dalam pemberdayaan wilayah
pertahanan di darat dan mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka
mendukung tugas pokok TNI AD dalam sistem pertahanan negara.

2. Fungsi Binter TNI AD.

a. Membantu pemerintah menyiapkan potensi nasional menjadi


kekuatan pertahanan aspek darat yang dipersiapkan secara dini.
b. Membantu pemerintah menyelenggarakan pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib.
c. Membantu pemerintah memberdayakan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
d. Membantu tugas pemerintah untuk pemberian bantuan
kemanusiaan, menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian,
merehabilitasi infra struktur dan mengatasi masalah akibat pemogokan
serta konflik komunal.
e. Membangun, memelihara, meningkatkan dan memantapkan
kemanunggalan TNI-Rakyat.

3. Asas Binter TNI AD.

a. Kekenyalan. merespon setiap perubahan situasi


b. Kesatuan Komando. di bawah satu komando dan
pengendalian komandan kewilayahan setempat.
c. Kesederhanaan. sederhana sehingga memudahkan pelaksanaan
di lapangan.
d. Kesetaraan. Binter dilaksanakan bersama-sama komponen
bangsa lainnya, tidak ada yang menempatkan sebagai komponen yang
paling dominan, sehingga terjadi harmonisasi dalam pelaksanaan.
e. Keterpaduan. Binter dilaksanakan secara terpadu dan lintas
sektoral, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pengawasan, sehingga hasilnya dapat maksimal.
f. Kewilayahan. Binter dilaksanakan secara intern oleh satuan-
satuan kewilayahan
g. Terencana. harus terencana dengan benar, sehingga hasil
pelaksanaan kegiatannya maksimal dan terukur
h. Terus menerus. Binter dilaksanakan sepanjang masa
i. Tujuan. Binter TNI AD dilaksanakan dengan tujuan yang jelas
dan mudah dipahami

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 31

4. Sifat Binter TNI AD.
a. Terkoordinasikan
b. Lintas sektoral
c. Terkait dan Terpadu

5. Penyelenggaraan Pembinaan Binter TNI AD

a. Pembinaan Pengembangan Doktrin, Sistem dan Metoda.


1) Tujuan. Menyusun/merevisi, menyelenggarakan pengkajian
dan pengembangan buku-buku doktrin, sistem dan metoda yang
terkait dengan pembinaan Binter TNI AD.

2) Metoda. Observasi, wawancara, pengumpulan data,


pengkajian dan pengembangan, bimbingan teknis, sosialisasi dan
revisi serta penyusunan peranti lunak tentang Binter TNI AD.

b. Pembinaan Kegiatan Binter TNI AD. Pembinaan kegiatan


Binter TNI AD adalah pembinaan terhadap metoda Binter TNI AD meliputi

1) Pembinaan terhadap Komunikasi Sosial.


a) Tujuan. Menjalin hubungan kerja sama untuk
memelihara dan meningkatkan keeratan hubungan antara
TNI AD dengan segenap komponen masyarakat, aparat
pemerintah dan keluarga besar TNI.

b) Metoda. Ceramah, seminar, penyuluhan, dialog,


pengkajian dan pengembangan, penyempurnaan doktrin,
sosialisasi/bimbingan teknis, pembekalan, pelatihan,
anjangsana, olahraga, evaluasi, pidato dll.

2) Pembinaan terhadap Bakti TNI.


a) Tujuan. Menjalin hubungan kerja sama untuk
memelihara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
penyelenggaraan kegiatan operasi Bakti dan Karya Bakti
guna memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat untuk
kepentingan pertahanan negara aspek darat.

b) Metoda.

(1) Kegiatan fisik materiil. Pendataan,


pembangunan sarana dan prasarana, pembersihan,
penanaman dll.
(2) Kegiatan non fisik. Penyuluhan, penerangan
dan pelatihan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 32

(3) Memperbanyak kerjasama dan swasembada
penyelenggaraan Bakti TNI.

3) Pembinaan terhadap Pembinaan Perlawanan Wilayah.


a) Tujuan. Menjalin hubungan kerja sama untuk
menciptakan, memelihara dan meningkatkan daya tangkal
terhadap segala bentuk ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar negeri.

b) Metoda. Pembekalan, pelatihan, pendataan,


penataan ruang, pengorganisasian, penggunaan dan
evaluasi.

c. Pembinaan Pengembangan Kemampuan Binter TNI AD.

1) Pembinaan Sikap Teritorial.


a) Tujuan. Memelihara sikap dan kepribadian prajurit
TNI AD sesuai dengan sikap teritorial yang diinginkan
dalam menjalin hubungan timbal balik dengan komponen
bangsa guna mendukung pelaksanaan tugas di wilayah.

b) Metoda. Santi aji, santi karma, ceramah, diskusi,


Pendidikan, latihan, pelaksanaan tugas dan ketauladanan
dalam kehidupan sehari-hari dan dengan Reward And
Punishment.

2) Pembinaan Lima Kemampuan Teritorial.


a) Tujuan. Memelihara kemampuan yang
dipersyaratkan guna mendukung tugas teritorial yang
meliputi temu cepat dan lapor cepat, menejemen teritorial,
penguasaan wilayah, pembinaan perlawanan rakyat dan
komunikasi sosial. Kemampuan tersebut harus dimiliki oleh
setiap aparat komando kewilayahan baik secara individu
maupun dalam hubungan satuan.

b) Metoda. Ceramah, wawancara/tanya jawab,


observasi/ pengamatan, praktek/aplikasi, pendidikan,
latihan dan penugasan sehari-hari.

3) Pembinaan Sistem Perencanaan dan Pengendalian


Binter.
a) Tujuan. Memelihara pengetahuan dan keterampilan
terhadap staf Kodim sampai dengan staf Kodam dalam

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 33

merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan
mengendalikan produk dasar dan produk operasional.

b) Metoda. Pendidikan, latihan dan pelaksanaan tugas


sehari-hari.

4) Pembinaan Ketatalaksanaan Binter.


a) Tujuan. Memelihara pengetahuan dan keterampilan
terhadap Staf Koramil dalam merencanakan,
mengorganisir, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
Binter.

b) Metoda. Pendidikan, latihan dan pelaksanaan tugas


sehari-hari.

5) Pembinaan Pengembangan Kerjasama Antar Instansi


terkait.
a) Tujuan. Memelihara dan meningkatkan
kerjasama dengan instansi terkait sesuai tugas dan
tanggung jawabnya dalam rangka kepentingan pertahanan
negara di darat dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

b) Metoda.
(1) Seminar, diskusi dan rapat.
(2) Kunjungan formal maupun non formal.
(3) Kegiatan bersama dengan instansi terkait.
(4) Memorandum of understanding (Mou) dan
penyelarasan program .

6. Sistem Pembinaan.

a. Pembinaan fungsi Binter. melaui Pembinaan kemampuan


teritorial, pembinaan Komunikasi Sosial, pembinaan Bakti TNI dan
pembinaan Perlawanan Wilayah, yang diarahkan untuk membantu
pemerintah dalam menyiapkan wilayah pertahanan dan kekuatan
pendukungnya secara dini.

b. Pembinaan Metode Binter. Pembinaan Metode Binter adalah


pembinaan berupa kegiatan yang meliputi Pembinaan Komunikasi Sosial,
Pembinaan Bakti TNI dan Pembinaan Perlawanan Wilayah.

c. Pembinaan Kemampuan Teritorial. pembinaan berupa kegiatan


untuk meningkatkan dan memelihara pengetahuan serta ketrampilan
prajurit dan satuan jajaran TNI AD dalam menyelenggarakan Binter yang

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 34

meliputi pembinaan Sikap teritorial, Lima Kemampuan teritorial, Sistim
perencanaan dan pengendalian (Sisrendal) Binter serta Ketatalaksanaan
Binter.

7. Prinsip Dasar Pembinaan.

a. Subyek Binter TNI AD.


1) Satuan Komando Kewilayahan.
2) Satuan Non Kowil.
3) Perorangan.

b. Obyek Binter TNI AD.

1) Geografi. disiapkan sebagai wilayah pertahanan yang


mampu memberikan ruang gerak dan logistik wilayah pasukan
sendiri
2) Demografi. Sebagai komponen cadangan dan komponen
pendukung.
3) Kondisi sosial. unsur Ipoleksosbudhankam disiapkan
sebagai kekuatan pendukung pada ketahanan masyarakat pada
unsur tersebut.

c. Asas-asas Pembinaan.

1) Tujuan
2) Terencana.
3) Keterpaduan.
4) Kekenyalan.
5) Kesederhanaan.
6) Terus menerus.

8. Penggolongan Pembinaan Binter.

a. Pembinaan fungsi Binter. berfugsi untuk :

1) Mendukung Operasi Militer untuk Perang (OMP), yang


pelaksanaannya sesuai dengan Sistem Pertahanan semesta bagi
kepentingan pertahanan negara di wilayah daratan
2) Menyelenggarakan pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
bagi warga negara sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
3) Memberdayakan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
4) Memberikan bantuan kemanusiaan, membantu dan
menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, merehabilitasi

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 35

infra struktur dan mengatasi masalah akibat pemogokan serta
konflik komunal.
5) Membangun, meningkatkan, memantapkan dan memelihara
kemanunggalan TNI-Rakyat.

b. Pembinaan Metode Binter.


1) Pembinaan Komunikasi Sosial.
2) Pembinaan Bakti TNI.
3) Pembinaan Perlawanan Wilayah. dari dalam maupun dari
luar negeri

c. Pembinaan Kemampuan Binter.


1) Pembinaan Sikap Teritorial.
2) Pembinaan Lima Kemampuan Teritorial.
3) Pembinaan Sistem Perencanaan dan Pengendalian Binter.
Pembinaan Sisrendal Binter merupakan tanggung jawab
Kodim diselenggarakan melalui Proses penyusunan
Produk yang meliputi :
a) Produk Dasar (5 Tahun).
(1) Petunjuk Teritorial
(2) Analisa Potensi Wilayah
(3) Analisa Potensi Pertahanan
(4) Renbinter

b) Produk Operasional (1 Tahun).


(1) Telaahan Binter
(2) Program Binter

4) Pembinaan Ketatalaksanaan Binter. Ketatalaksanaan Binter


merupakan manajemen pembinaan Binter tingkat Koramil yang
selanjutnya dijadikan sebagai masukan bagi Kodim dalam
penyusunan Sisrendal Binter Kodim maupun Produk Binter lainnya,
yang meliputi :
a) Pengumpulan data.
b) Tabulasi data
c) Menentukan Klasifikasi wilayah
d) Membuat laporan teritorial Koramil.

8. Hal yang perlu diperhatikan. Dalam penyelenggaraan Binter perlu


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Kenali Lingkungan. Dalam pelaksanaan Binter perlu memahami


adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan dan keharusan yang berlaku
dilingkungan setempat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 36

b. Sikap Demokratis. Dalam pelaksanaan Binter harus


mencerminkan sikap menghormati pendapat orang lain, menghormati
keputusan bersama dan tidak memaksakan kehendak.

c. Sikap Akomodatif. Dalam pelaksanaan Binter harus


mencerminkan sikap mau menerima, menampung dan menyalurkan
aspirasi yang disampaikan oleh objek/peserta.

d. Terarah. Dalam pelaksanaan Binter hendaknya pesan-pesan yang


disampaikan tidak menyimpang dari perencanaan yang telah ditetapkan.

e. Tepat Waktu. Dalam pelaksanaan Binter harus memperhatikan


alokasi waktu yang telah direncanakan.

f. Hindari Ancaman dan Tindak Kekerasan. Dalam pelaksanaan


Binter tidak boleh menggunakan cara-cara yang bersifat ancaman,
tekanan atau bentuk-bentuk kekerasan lainnya yang dapat menimbulkan
pelanggaran hukum dan hak asasi manusia (HAM).

9. Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan Pembinaan


Binter Tingkat Satuan.

a. Korem

1) Menyelenggarakan pembinaan kemampuan dan


penggunaan Binter TNI AD.
2) Menyelenggarakan Binter TNI AD yang bersifat rutin dan
atau atas perintah sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.
3) Menyusun dan menyiapkan Sisrendal Binter meliputi ;
Petunjuk Teritorial, Anpotwil, Anpothan, Renbinter dan Telbinter
serta Progbinter di wilayah tanggung jawabnya.
4) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan
komponen bangsa lainnya di wilayah, sehingga penyelenggaraan
Binter TNI AD dapat berjalan tertib, lancar dan terpadu dalam
mencapai sasaran yang diharapkan.
5) Melaporkan hasil penyelenggaraan Binter TNI AD jajaran
satuannya kepada Pangdam dengan tembusan Danpusterad.
6) Dalam pelaksanaannya bertanggung jawab kepada
Pangdam.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 37

b. Kodim.

1) Menyelenggarakan pembinaan kemampuan dan


penggunaan Binter TNI AD.
2) Menyelenggarakan Binter TNI AD yang bersifat rutin dan
atau atas perintah sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.
3) Menyiapkan analisa daerah operasi, menyusun dan
menyiapkan Sisrendal Binter meliputi : Petunjuk Teritorial,
Anpotwil, Anpothan, Renbinter dan Telbinter serta Progbinter di
wilayah tanggung jawabnya.
4) Melaksanakan pokok-pokok kebijakan penyelenggaraan
Binter TNI AD di daerah yang akan dijadikan pedoman
pelaksanaan kegiatan yang bersifat teknis.
5) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan
komponen bangsa lainnya, sehingga penyelenggaraan Binter TNI
AD dapat berjalan tertib, lancar dan terpadu dalam mencapai
sasaran yang diharapkan.
6) Mengkoordinir dan memberi arahan pelaksanaan Binter
terbatas bagi Satnonkowil TNI AD yang berada di wilayah
tanggung jawabnya.
7) Melaporkan hasil penyelenggaraan Binter TNI AD jajaran
satuannya kepada Danrem dengan tembusan Pangdam.
8) Dalam pelaksanaannya bertanggung jawab kepada
Danrem.

c. Koramil.

1) Menyelenggarakan pembinaan kemampuan dan


penggunaan Binter TNI AD.
2) Menyelenggarakan Binter TNI AD yang bersifat rutin dan
atau atas perintah sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.
3) Melaksanakan kegiatan Binter TNI AD di wilayahnya sesuai
dengan program yang telah ditentukan oleh komando atas guna
dijadikan pedoman pelaksanaan kegiatan.
4) Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan instansi
terkait dan masyarakat, sehingga penyelenggaraan Binter TNI AD
dapat berjalan tertib, lancar dan terpadu dalam mencapai sasaran
yang diharapkan.
5) Membuat produk Ketatalaksanaan Binter berupa produk
pengumpulan data teritorial, analisa kejadian, penyusunan
rencana kegiatan dan membuat laporan kegiatan Binter TNI AD.
6) Membantu kelancaran pelaksanaan Binter terbatas yang
dilakukan oleh Satnonkowil TNI AD di wilayah tanggung jawabnya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 38

7) Melaporkan hasil penyelenggaraan Binter TNI AD
satuannya kepada Dandim.
8) Dalam pelaksanaannya bertanggung jawab kepada
Dandim.

d. Satnonkowil.

1) Melakukan koordinasi dengan Satkowil setempat dalam


melaksanakan kegiatan Binter terbatas.
2) Menyelenggarakan kegiatan Binter terbatas.
3) Melaporkan hasil penyelenggaraan Binter terbatas kepada
komando atas dengan tembusan Satkowil setempat.
4) Dalam pelaksanaannya bertanggung jawab kepada Dansat
satu tingkat diatasnya.

Komunikasi Sosial

1. Tujuan. Memelihara dan meningkatkan keeratan hubungan antara TNI


AD dengan segenap komponen bangsa untuk kepentingan pertahanan negara,
mengatasi kesulitan rakyat dan mendukung tercapainya tugas pokok TNI AD.

2. Sasaran.
a. Tercapainya pemahaman komponen bangsa tentang pertahanan
negara.
b. Tercapainya jalinan kerjasama antara komponen bangsa dengan
TNI AD dalam rangka mengatasi kesulitan rakyat.
c. Tercapainya dukungan terhadap tugas pokok TNI AD.

3. Sifat Komsos.
a. Secara Langsung. Dalam penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan dilakukan secara lisan atau dengan bertatap muka.

b. Secara tidak Langsung. Dalam penyampaian pesan oleh


komunikator kepada komunikan dilaksanakan melalui gambar, tulisan
dan media masa.

4. Peranan.
a. Sebagai sarana komunikasi untuk memelihara dan meningkatkan
keeratan hubungan dengan segenap komponen bangsa serta
meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka pertahanan
negara.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 39

b. Sebagai sarana komunikasi untuk memelihara dan meningkatkan
keeratan hubungan dengan segenap komponen bangsa dalam rangka
mengatasi kesulitan rakyat.
c. Sebagai sarana sosialisasi terhadap komponen bangsa dalam
rangka mendukung tercapainya tugas pokok TNI AD.

5. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Pangdam.

1) Tugas.
a) Merumuskan dan merencanakan secara teknis
Komsos di wilayah tanggung jawabnya.
b) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan Komsos di wilayahnya.

2) Tanggung jawab. Pangdam bertanggung jawab kepada


Kasad atas penyelenggaraan Komsos yang dilakukan oleh satuan
di bawah komandonya.

b. Danrem.

1) Tugas.
a) Menjabarkan, merencanakan, mengoordinasikan dan
melaksanakan secara teknis Komsos di wilayah tanggung
jawabnya.
b) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan Komsos di wilayahnya.

2) Tanggung jawab. Danrem bertanggung jawab kepada


Pangdam atas penyelenggaraan Komsos yang dilakukan oleh
satuan di bawah komandonya.

c. Dandim.
1) Tugas.
a) Menyelenggarakan kegiatan Komsos dengan
komponen bangsa di wilayah tanggung jawabnya.
b) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap
kegiatan Komsos di wilayahnya.

2) Tanggung jawab. Dandim bertanggung jawab kepada


Danrem/ Pangdam (khusus Kodim BS) atas penyelenggaraan
Komsos yang dilakukan oleh satuan di bawah komandonya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 40

d. Danramil.
1) Tugas. Melaksanakan Komsos dengan komponen
bangsa di wilayah tanggung jawabnya.

2) Tanggung jawab. Danramil bertanggung jawab kepada


Dandim atas kelancaran penyelenggaraan Komsos di wilayahnya.

e. Dansat Non Kowil. Menyelenggarakan kegiatan Komsos dengan


komponen bangsa secara terbatas yang dikoordinasikan dengan
Satkowil.

6. Syarat-syarat Personel.
a. Memiliki sikap, mental, perilaku dan penampilan yang dapat
diterima oleh masyarakat secara umum.
b. Memiliki pengetahuan dan menguasai materi yang akan
disampaikan dalam pelaksanaan Komsos.
c. Memiliki dan menguasai teknik wawancara.
d. Dapat meyakinkan masyarakat terhadap isi pesan yang
disampaikan.

7. Unsur-unsur Komsos.
a. Komunikator/Pemberi Pesan.
b. Pesan/Materi.
c. Media/Sarana Prasarana.
d. Komunikan/Penerima Pesan.

8. Bentuk-Bentuk Komsos.
a. Seminar.
b. Pidato.
c. Ceramah.
d. Dialog.
e. Sosialisasi.
f. Penyuluhan.
g. Internet.

9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.

a. Dari Dalam.
1) Personel. Tingkat kemampuan prajurit TNI AD dalam
berkomunikasi dengan komponen bangsa akan berpengaruh
terhadap pelaksanaan Komsos secara optimal.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 41

2) Sarana dan prasarana. Kesiapan sarana dan prasarana
akan berpengaruh terhadap penyelenggaraan Komsos, agar tidak
menghambat dalam pelaksanaannya.

b. Dari Luar.
1) Mempertimbangkan strata pendidikan dan jabatan.
2) Adat istiadat atau budaya masyarakat yang ada di daerah.
3) Pola sikap dan pola tindak masyarakat yang ada di daerah.
4) Perkembangan lingkungan strategis.
5) Perundang-undangan yang terkait dengan Otonomi Daerah
(Otda) dan Hak Asasi Manusia (HAM).

10. Komsos di Masa Damai

a. Perencanaan.

1) Merencanakan kegiatan Komsos untuk penyiapan


pertahanan negara secara dini, meliputi materi: RAK juang yang
tangguh.

2) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu kesulitan


rakyat, meliputi materi operasi bakti dan karya bakti.

3) Merencanakan kegiatan Komsos untuk mendukung


pencapaian tugas pokok TNI AD, meliputi materi menegakkan
kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah RI,
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

b. Persiapan.

1) Koordinasi dengan instansi terkait.


2) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang diperlukan.
3) Jumlah peserta yang dilibatkan.
4) Dukungan logistik.

c. Pelaksanaan.

1) Komsos dalam rangka penyiapan pertahanan negara


secara dini, meliputi materi:

a) Ruang juang yang tangguh. Diharapkan komponen


bangsa dapat memahami klasifikasi daerah pertahanan
untuk kepentingan manuver satuan dan kepentingan logistik
wilayah yang meliputi:

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 42

(1) Daerah depan/pertempuran. Dalam penyiapan


daerah depan/pertempuran, perlu dikomunikasikan
dengan Pemda, instansi terkait, Tomas, Toda, Toga
dan masyarakat lainnya. Daerah depan/pertempuran
ini merupakan medan pertempuran untuk
menghancurkan musuh sebaiknya pada daerah ini
tidak mengembangkan pembangunan fisik berupa
Sarpras yang bersifat strategis sehingga mereka
memahami akan kepentingan daerah
depan/pertempuran untuk pertahanan negara.

(2) Daerah komunikasi. Dalam penyiapan daerah


komunikasi perlu dikomunikasikan dengan Pemda,
instansi terkait, Tomas, Toda, Toga dan masyarakat
lainnya, daerah komunikasi ini sebagai daerah
penghubung antara daerah depan/pertempuran dan
daerah belakang, selain itu daerah komunikasi ini
sebaiknya dibangun sarana pendukung dan logistik
wilayah (persawahan, gudang dolog, jalan dan
jembatan dll).

(3) Daerah belakang. Dalam penyiapan daerah


belakang perlu dikomunikasikan dengan Pemda,
instansi terkait, Tomas, Toda, Toga dan masyarakat
lainnya, dimana daerah belakang sebagai pangkal
daerah akhir. Di daerah belakang perlu dibangun
fasilitas pangkalan yang menunjang jalannya operasi
(kabel telepon, lapangan bola, gedung bertingkat dan
pabrik-pabrik dll).

b) Alat juang yang tangguh. Diharapkan komponen


bangsa dapat memahami alat juang yang tangguh untuk
dipersiapkan sebelum terjadinya perang meliputi:

(1) Sumber daya manusia

(a) Sebagai komponen cadangan: Dalam


menyiapkan komponen cadangan perlu
dikomunikasikan dengan Pemda dan instansi
terkait sehingga untuk memperoleh kekuatan
komponen cadangan tersebut diperlukan
koordinasi tentang pendataan,
pengklasifikasian sesuai dengan profesi,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 43

pengorganisasian, pelatihan dan pengerahan
melalui mobilisasi guna memperbesar
kekuatan dan kemampuan komponen utama.

Contoh : Linmas, Karang Taruna, guru, dokter


dll.

(b) Sebagai komponen pendukung: Dalam


menyiapkan komponen pendukung perlu
dikomunikasikan dengan Pemda dan instansi
terkait sehingga untuk memperoleh kekuatan
komponen pendukung tersebut diperlukan
koordinasi tentang pendataan,
pengklasifikasian sesuai dengan profesi,
pengorganisasian, pelatihan guna
memperbesar dan memperkuat komponen
utama dan komponen cadangan.

Contoh: Petani, buruh, nelayan dll.

(2) Sumber daya alam/buatan dan sarana


prasarana:

(a) Sebagai komponen cadangan: Dalam


menyiapkan komponen cadangan perlu
dikomunikasikan dengan Pemda dan instansi
terkait sehingga untuk memperoleh kekuatan
komponen cadangan tersebut diperlukan
koordinasi tentang pendataan,
pengklasifikasian yang dipersiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna
memperbesar kekuatan dan kemampuan
komponen utama.

Contoh: Bahan tambang, industri bahan


makanan dan obat-obatan dll.

(b) Sebagai komponen pendukung: Dalam


menyiapkan komponen pendukung perlu
dikomunikasikan dengan Pemda dan instansi
terkait sehingga untuk memperoleh kekuatan
komponen pendukung tersebut diperlukan
koordinasi tentang pendataan,
pengklasifikasian sesuai dengan fungsi yang

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 44

dipersiapkan guna memperbesar dan
memperkuat komponen utama dan komponen
cadangan.

Contoh: Pelabuhan udara, pelabuhan laut,


industri strategis, sarana
perhubungan/transportasi dll.

c) Kondisi juang yang tangguh. Diharapkan


komponen bangsa dapat memahami kondisi juang yang
tangguh untuk dipersiapkan sebelum terjadinya perang
meliputi:

(1) Ideologi.

(a) Menanamkan keyakinan masyarakat


tentang Pancasila sebagai falsafah dan
ideologi negara, dengan secara langsung
melalui penyuluhan dan penataran,
sedangkan secara tidak langsung melalui
media cetak dan elektronik.

(b) Mewaspadai terhadap gerakan ekstrim


dan radikal yang bertentangan dengan nilai-
nilai Pancasila dan melakukan pemantauan
terhadap perkembangan kegiatan bahaya
laten Komunis/G.30S PKI, DI/TII dan NII,
teroris, fundamentalis dan faham radikal
lainnya dengan cara memberikan penyuluhan,
penataran, ceramah dan
dialog.Implementasinya:

i) Memberikan pembinaan
kesadaran kepada komponen bangsa
yang terlibat eks Komunis/G.30S PKI,
DI/TII dan NII, teroris, fundamentalis
dan faham radikal lainnya agar
meninggalkan ideologinya yang tidak
sesuai dengan ideologi Pancasila.

ii) Mengajak kepada komponen


bangsa yang terlibat eks
Komunis/G.30S PKI, DI/TII dan NII,
teroris, fundamentalis dan faham

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 45

radikal lainnya agar mengikuti kegiatan
acara peringatan hari-hari besar
nasional.

iii) Memberikan pembinaan melalui


penyuluhan agamanya masing-masing
secara utuh bagi komponen bangsa
yang terlibat eks Komunis/G.30S PKI,
DI/TII dan NII, teroris, fundamentalis
dan faham radikal lainnya.

(2) Politik.

(a) Menggugah masyarakat pentingnya


pemahaman hak dan kewajiban sebagai
warga negara, dengan cara memberikan
penyuluhan/ceramah dan penerangan
tentang: kesadaran bela negara (mencintai
tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara, yakin akan Pancasila sebagai
ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa
dan negara serta memiliki kemampuan awal
bela negara) dan wawasan kebangsaan (rasa
kebangsaan, paham kebangsaan dan
semangat kebangsaan). Implementasinya:

i) Mencintai tanah air: Masyarakat


harus menggunakan/memakai produk
dalam negeri.

ii) Kesadaran berbangsa dan


bernegara: Jangan terprovokasi oleh
hasutan yang mengarah kepada
gerakan separatis, teroris dan gerakan
bersenjata.

iii) Yakin akan Pancasila sebagai


ideologi negara: Dengan mengamalkan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
negara dan bangsa Indonesia tetap
jaya.

iv) Rela berkorban untuk bangsa


dan negara serta memiliki kemampuan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 46

awal bela negara: bersedia
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran
dan harta benda untuk kepentingan
umum dan pada saatnya siap
mengorbankan jiwa raga bagi
kepentingan bangsa dan negara.

v) Rasa kebangsaan: diarahkan


guna menumbuhkan kesatuan tekad
perasaan masyarakat terhadap kondisi
bangsanya untuk menjadi bangsa yang
kuat, dihormati dan disegani bangsa
lainnya. Diwujudkan dalam kesetiaan
masyarakat kepada pemerintah dan
rela berkorban demi tegaknya
persatuan dan kesatuan bangsa.

vi) Paham kebangsaan: Diarahkan


guna terbentuknya pemahaman rakyat
dan masyarakat yang sama terhadap
bangsa dan negara Indonesia yang
diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945, hal ini tercermin pada
pemahaman tentang hak dan
kewajiban warga negara yang sama
dalam upaya pembelaan negara tanpa
ada diskriminasi.

vii) Semangat kebangsaan:


diarahkan untuk terbentuknya kualitas
ketangguhan bangsa dalam
menghadapi berbagai ancaman, hal ini
dapat terlihat pada peristiwa Palagan
Ambarawa dimana semboyan
“Merdeka atau Mati” dijadikan
pemotivasi untuk melawan penjajah
guna mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

(b) Mendorong masyarakat agar selalu


mematuhi ketentuan hukum dalam kehidupan
sehari-hari, dengan secara langsung melalui
penyuluhan/ceramah, penerangan dan dialog
sedangkan secara tidak langsung melalui film,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 47

media elektronik dan media cetak bisa
berbentuk karikatur pelanggaran hukum.
Implementasinya: Mentaati segala peraturan
hukum yang tertulis maupun tidak tertulis.

(c) Mendorong masyarakat untuk selalu


mengutamakan kepentingan umum, bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan. Dengan cara memberikan
penyuluhan dan penerangan tentang
kepentingan umum, bangsa dan negara untuk
persatuan dan kesatuan serta keutuhan
bangsa Indonesia karena apabila kita
mengutamakan kepentingan pribadi dan
golongan mengakibatkan konflik/permusuhan
yang melanggar hukum.

(3) Ekonomi.

(a) Membantu program pemerintah dalam


meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi
pertanian dan perkebunan, peternakan dan
perikanan yang dilaksanakan secara terpadu
dan pemberdayaan di sektor lainnya. Dengan
cara mengkomunikasikan dengan tenaga ahli
dari instansi terkait untuk memberikan
penyuluhan/ceramah tentang peningkatan
hasil perkebunan, peternakan, perikanan,
pertanian dan sektor lainnya sehingga hasil
dari perkebunan, peternakan, perikanan,
pertanian dan sektor lainnya lebih meningkat.
Implementasinya:

i) Cara memilih bibit tanaman


perkebunan (karet, kelapa sawit, pinus
dll), benih ikan (lele, gurame, nila dll),
benih ternak (unggas, sapi, kerbau dll)
bibit unggul pertanian (jagung, padi,
kedelai dll).

ii) Cara pemberian pupuk yang


benar.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 48

iii) Memberikan contoh cara bertani,
berkebun dan beternak yang baik dan
benar.

(b) Membantu program pemerintah


meningkatkan perkoperasian dan Usaha Kecil
Menengah (UKM) kepada masyarakat.
Dengan cara mengkomunikasikan dengan
tenaga ahli dari instansi terkait untuk
memberikan penyuluhan/ceramah tentang
perkope-rasian dan UKM, selain itu
mengkomunikasikan kepada Pemda agar
memberikan pinjaman dana tanpa bunga
kepada UKM.

(4) Sosial budaya.

(a) Memberikan pemahaman kepada


masyarakat tentang pentingnya toleransi
dalam hidup beragama. Dengan cara
memberikan penyuluhan, ceramah, dialog dan
penataran kepada masyarakat tentang
toleransi hidup beragama (saling menghormati
dan menghargai semua umat beragama)
dengan cara menghadiri perayaan hari-hari
besar agama lain dan memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada masyarakat beribadah
menurut agama dan kepercayaannya masing-
masing.

(b) Meningkatkan kecerdasan dan


kesadaran hukum kepada masyarakat.
Dengan cara mengkomunikasikan dengan
instansi terkait untuk memberikan secara
langsung penyuluhan, ceramah, dialog dan
penerangan tentang peningkatan mutu
pendidikan dan ketaatan masyarakat terhadap
peraturan hukum, serta secara tidak langsung
melalui media cetak dan elektronik.
Implementasinya:

i) Mengajar masyarakat yang buta


huruf di pedesaan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 49

ii) Mentaati perturan lalu lintas,
menghargai hukum adat istiadat dll.

(c) Memberikan penyuluhan kebersihan


dan kesehatan lingkungan dengan cara
mengajak/ menghimbau masyarakat untuk
membersihkan lingkungan rumah dan
pekarangan serta tempat lainya yang tidak
bertuan sehingga menjadi bersih, nyaman dan
sehat .

(d) Menggalakan kegiatan dan melakukan


kegiatan olah raga bersama masyarakat
dengan cara mengajak/ menghimbau Pemda,
Toda, Tomas dan instansi terkait untuk
mengadakan turnamen olah raga sehingga
dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk
berolah raga dan berkompetisi.

(e) Menumbuhkembangkan berbagai


bentuk kesenian, budaya dan adat istiadat di
lingkungan masyarakat. Dengan cara
mengkomunikasikan dan menyarankan
kepada Pemda dan instansi terkait untuk
selalu menjaga kelestariannya dan
mengembangkan seni, budaya dan adat
istiadat daerah tersebut.
Implementasinya:

i) Kesenian: Memfasilitasi
masyarakat untuk mengembangkan
kesenian daerah.

ii) Budaya: Memasyarakatkan


pakaian daerah dalam suatu acara
festival.

iii) Adat-istiadat: Mengajak


pemuda/pemudi di karang taruna untuk
mengenal adat istiadat di setiap
daerah.

(5) Pertahanan. Mengajak masyarakat dengan


cara pemberitahuan kepada petugas RT/RW untuk

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 50

mengikuti penyuluhan/ceramah dan penataran bela
negara serta wawasan kebangsaan yang telah
diprogramkan oleh pemerintah agar masyarakat ikut
berpartisipasi dalam kepentingan pertahanan negara.
Implementasinya: Melaksanakan upacara bersama
masyarakat memperingati hari besar nasional.

(6) Keamanan

(a) Membudayakan wajib lapor setiap ada


perkembangan situasi yang terjadi di
lingkungan masyarakat dengan cara
memberikan penyuluhan, ceramah dan
menghimbau masyarakat untuk berpartisipasi
dalam mewujudkan keamanan wilayah.
Implementasinya: Setiap tamu yang menginap
1x24 jam wajib lapor RT setempat.

(b) Menggalakan kegiatan Siskamling di


lingkungan masyarakat dengan cara
mengajak, menghimbau dan mendorong
masyarakat untuk melaksanakan patroli,
ronda malam guna mewujudkan keamanan
lingkungan.
Implementasinya: Bersama-sama masyarakat
melaksanakan Siskamling.

2) Komsos dalam rangka membantu kesulitan rakyat,


melalui :

a) Kesehatan. (KB Kes, buta aksara, sunatan massal,


operasi bibir sumbing, donor darah, AIDS, narkoba dll)

(1) KB Kes. Secara terpadu dengan instansi


terkait memberikan penyuluhan/ceramah, penataran,
dialog dan penerangan secara langsung kepada
masyarakat tentang pengunaan Pil KB, IUD, Kondom
dan Suntik, sedangkan secara tidak langsung melalui
media cetak dan elektronik.

(2) Buta aksara. Bekerja sama dengan Pemda


memberikan pelajaran terhadap masyarakat yang
buta aksara untuk belajar membaca dan menulis

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 51

sehingga masyarakat tersebut dapat membaca dan
menulis.

(3) Sunatan massal. Bekerja sama dengan


Pemda dan dinas kesehatan untuk melaksanakan
sunatan massal bagi masyarakat yang tidak mampu.

(4) Operasi bibir sumbing. Bekerja sama


dengan Pemda dan dinas kesehatan untuk
melaksanakan operasi bibir sumbing bagi
masyarakat yang tidak mampu.

(5) Donor darah. Mendorong, mengajak


dan menghimbaui masyarakat dan pekerja instansi
lainnya untuk melaksanakan donor darah dalam
rangka hari palang Merah Indonesia.

(6) AIDS dan Narkoba. Bekerja sama dengan


Pemda dan Polri memberikan secara langsung
penyuluhan/ceramah dan penerangan terhadap para
mahasiswa/wi, pelajar dan masyarakat tentang
bahaya AIDS dan Narkoba sedangkan secara tidak
langsung melalui media cetak dan elektronik.

b) Pertanian dan peternakan (penerapan teknologi


pertanian dan peternakan). Bekerja sama dengan Pemda
dan instansi terkait secara langsung memberikan
penyuluhan/ceramah, penerangan dan dialog tentang
penerapan teknologi pertanian dan peternakan kepada
masyarakat khususnya para petani untuk meningkatkan
hasil pertanian dan peternakan sedangkan secara tidak
langsung melalui media cetak dan elektronik.
Implementasinya:

(1) Pertanian: Mempraktekan mesin bajak


kepada petani.

(2) Peternakan: Mempraktekan penetasan telur


ayam dengan mesin penetas.

c) Perekonomian.

(1) Pasar murah Mengkomunikasikan/koordinasi


dengan Pemda, Bulog dan perusahaan-perusahaan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 52

yang menghasilkan 9 bahan pokok mengadakan
pasar murah/bazar untuk membantu masyarakat
yang tidak mampu.

(2) Raskin. Mengkomunikasikan/koordinasi


dengan Pemda dan Tomas untuk mengawasi
pembagian Raskin yang dilaksanakan oleh petugas
sehingga pembagiannya tepat sasaran sesuai berat
yang diterima masyarakat yang tidak mampu.

d) Keamanan (Siskamling, Pamswakarsa dll).


Mengkomu-nikasikan/koordinasi dengan Pemda, Tomas,
Toda dan instasi terkait untuk melaksanakan Siskamling
dan Pamswakarsa melalui ronda maupun patroli dengan
pengecekan khusus di tempat-tempat yang dianggap rawan
kriminalitas.

e) Perikanan (penerapan teknologi perikanan). Bekerja


sama dengan Pemda dan instansi terkait secara langsung
memberikan penyuluhan/ceramah, penerangan dan dialog
tentang penerapan teknologi perikanan kepada masyarakat
khususnya para petambak untuk meningkatkan hasil
perikanan sedangkan secara tidak langsung melalui media
cetak dan elektronik. Implementasinya: Mempraktekan
penerapan sirkulasi air, agar air tetap jernih.

f) Hukum.

(1) HAM. Mengkomunikasikan dengan Polri dan


Komnas HAM untuk membantu masyarakat yang
menuntut keadilan tentang pelanggaran HAM
sehingga pelaku pelanggaran HAM dapat diproses
secara hukum di pengadilan.

(2) Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).


Mengkomunikasikan dengan Polri dan ketua RT/RW
membantu keluarga yang menuntut keadilan
terhadap kekerasan yang dilakukan oleh suami/istri
yang mengharapkan pelaku kekerasan dapat
diproses secara hukum di pengadilan.

(3) Kriminalitas. Mengkomunikasikan/koordinasi


dengan Pemda, Tomas, Toda, Toga dan instasi
terkait dengan melakukan pengawasan secara

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 53

terpadu di tempat-tempat yang rawan kriminalitas
melalui patroli secara rutin.

(4) Lalu lintas. Mengkomunikasikan/koordinasi


dengan Polri dan DLLAJR untuk bekerja sama
melaksanakan penyuluhan ke masyarakat,
mahasiswa dan pelajar tentang kesadaran hukum
agar tidak melanggar lalu lintas.

g) Kebersihan lingkungan dan hidup sehat. Memberikan


penyuluhan tentang kebersihan lingkungan dan hidup sehat
dengan cara mendorong, mengajak dan menghimbau
Tomas, Toda, Toga dan masyarakat untuk membersihkan
lingkungan rumah dan pekarangan serta tempat-tempat
kotor yang tidak bertuan sehingga menjadi bersih, nyaman
dan menjadikan kita selalu hidup sehat. Implementasinya:
Melaksanakan kerja bakti bersama masyarakat.

h) Memanfaatkan lahan tidur menjadi perkebunan.


Mengkomunikasikan dengan Pemda dan instansi lainnya
dengan cara mendorong, mengajak dan menghimbau untuk
memanfaatkan lahan tidur yang ada difungsikan menjadi
lahan perkebunan yang produktif sehingga dapat
menghasilkan tanaman dan buah-buahan yang dapat
dipetik hasilnya.

3) Komsos dalam rangka pencapaian tugas pokok TNI AD,


tentang:

a) Menegakkan kedaulatan negara.

(1) Gerakan separatis bersenjata, aksi teroris dan


pemberontakan bersenjata yang mengancam
kedaulatan negara sesuai UUD 1945 dengan cara
memberikan penyuluhan/ceramah kepada
masyarakat agar tidak terpengaruh oleh Gerakan
separatis bersenjata, aksi teroris dan pemberontakan
bersenjata yang mengancam kedaulatan negara dan
wajib lapor apabila masyarakat melihat adanya
organisasi maupun gerakan tersebut di atas.

(2) Bahaya laten Komunis/G.30 S PKI, DI/TII dan


NII yang mengancam terhadap kedaulatan negara
dengan cara memberikan penyuluhan/ceramah

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 54

kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh
gerakan bahaya laten Komunis/G.30 S PKI, DI/TII
dan NII yang mengancam kedaulatan negara dan
wajib lapor apabila masyarakat melihat adanya
organisasi, kegiatan penyebaran paham dan doktrin
maupun gerakan lainnya.

(3) Ancaman dari luar berupa agresi, invasi,


sabotase dan kegiatan spionase.

(a) Ancaman dari luar berupa agresi dan


invasi. Dengan cara memberikan
penyuluhan/ceramah kepada masyarakat
tentang kesiapan masyarakat untuk menjadi
komponen cadangan dan pendukung yang
sudah ditentukan dalam organisasinya dan
selanjutnya guna menghadapi kemungkinan
adanya agresi dan invasi dari negara asing.

(b) Ancaman sabotase. Dengan cara


memberikan penyuluhan/ceramah kepada
masyarakat agar masyarakat lebih waspada
terhadap gerakan perorangan maupun
kelompok yang mencurigakan dan
memungkinkan mereka akan melakukan
sabotase penghancuran pada obyek vital
nasional maupun sabotase penyebaran zat
kimia melalui sumber air dan sumber lainnya.

(c) Kegiatan spionase. Bekerjasama


dengan instansi terkait untuk memberikan
penyuluhan/ceramah kepada Pemda,
mahasiswa, Tomas dan intelektual lainnya
agar mewaspadai terhadap kegiatan orang
asing yang kemungkinan melakukan spionase
untuk mendapatkan rahasia pertahanan
negara secara tertutup dengan menggunakan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga tidak mudah dideteksi.

(4) Ancaman perang saudara/konflik komunal.


Mengkomunikasikan dengan Pemda, Polri untuk
mengajak Tomas, Toga, Todat dan aparat lainnya
dari kelompok yang akan konflik untuk mengadakan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 55

musyawarah/berdamai sehingga tidak terjadi perang
saudara/konflik komunal. Selain itu memberikan
penyuluhan/ceramah kepada kelompok yang
berpotensi konflik tentang pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa.

b) Mempertahankan keutuhan wilayah RI.

(1) Pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa


serta Bhinneka Tunggal Ika. Mengkomunikasikan
dengan Pemda dan instansi terkait, secara langsung
untuk memberikan penyuluhan/ceramah dan
penerangan kepada masyarakat tentang pentingnya
persatuan dan kesatuan bangsa serta Bhinneka
Tunggal Ika dalam rangka mempertahankan
keutuhan wilayah Negara Republik Indonesia, secara
tidak langsung melalui media cetak dan elektronik.

(2) Disintegrasi bangsa. Mengkomunikasikan


dengan Pemda dan instansi terkait, secara langsung
untuk memberikan penyuluhan/ceramah dan
penerangan kepada Tomas, Toga, Todat, Toda,
Mahasiswa, LSM, Wartawan dan masyarakat
lainnya di tiap Propinsi tentang disintegrasi bangsa.

c) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah


darah Indonesia.

(1) Eksploitasi sumber daya alam. Mendorong,


menghimbau dan mengajak Pemda dan instansi
terkait untuk memberdayakan sumber daya alam
guna kepentingan kesejahteraan masyarakat,
bangsa dan negara serta mencegah eksploitasi
sumber daya alam untuk kepentingan perorangan,
kelompok tertentu maupun negara lain.

(2) Trafficking. Mendorong, menghimbau dan


mengajak Pemda, Polri, Imigrasi, Tomas, Toda,
Todat dan instansi terkait untuk mencegah terjadinya
Trafficking (perdagangan manusia) ke luar negeri.

(3) Ancaman bahaya Nubika.


Mengkomunikasikan dengan Pemda dan instansi
terkait untuk memberikan penyuluhan/ ceramah dan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 56

penerangan terhadap masyarakat tentang dampak
negatif bahaya Nubika terhadap ekosistem
kehidupan manusia dan lingkungannya.

d. Pengakhiran.
a) Mengevaluasi hasil kegiatan Komsos.
b) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan Komsos.
c) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan
pengaruh kegiatan Komsos untuk dijadikan bahan Komsos yang
akan datang.
d) Pengecekan penggunaan Sarpras.

11. Komsos Selama Perang (pada tugas OMP)

a. Perencanaan.
1) Pokok-pokok kebijaksanaan pemerintah tentang perang.
2) Provokasi, agitasi dan propaganda musuh.
3) Menanamkan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme.
4) Kewaspadaan terhadap keamanan wilayah.
5) Pengendalian penduduk.
6) Menggiatkan sistem temu cepat lapor cepat.
7) Meningkatkan daya tangkal, daya cegah dan daya lawan.

b. Persiapan.
1) Koordinasi dengan Pemda dan instansi terkait.
2) Menyiapkan Alkap/Sarpras yang diperlukan.
3) Dukungan logistik.
4) Menyiapkan personel yang menjadi komunikator.

c. Pelaksanaan.
1) Pokok-pokok kebijaksanaan pemerintah tentang perang.
Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan secara
langsung kepada masyarakat tentang kebijakan pemerintah
tentang perang, secara tidak langsung melalui media cetak dan
elektronik.

2) Provokasi, agitasi dan propaganda musuh. Memberikan


informasi dan penerangan secara langsung kepada masyarakat
agar tidak mudah terpengaruh oleh provokasi, agitasi dan
propaganda musuh, secara tidak langsung melalui media cetak
dan elektronik.

3) Menanamkan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme.


Memberikan penyuluhan/ceramah kepada masyarakat untuk

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 57

membangkitkan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme serta
mengadakan perlawanan pada setiap bentuk ancaman.

4) Kewaspadaan terhadap keamanan wilayah. Memberikan


penyuluhan/ceramah kepada masyarakat untuk membangkitkan
kesadaran masyarakat untuk lebih waspada terhadap keamanan
wilayah dengan cara melaksanakan penjagaan, patroli dan
Siskamling.

5) Pengendalian penduduk. Mengajak dan membantu


penduduk yang berada di daerah depan untuk melaksanakan
pengungsian ke daerah belakang melalui route yang sudah
ditentukan.

6) Menggiatkan sistem temu cepat lapor cepat. Mengajak


masyarakat untuk menggiatkan sistem temu cepat lapor cepat
apabila melihat adanya tanda-tanda kegiatan musuh.

7) Meningkatkan daya tangkal, daya cegah dan daya lawan.


Menghimbau dan mengajak masyarakat melalaui penerangan
untuk meningkatkan daya tangkal, daya cegah dan daya lawan
terhadap setiap bentuk ancaman.

d. Pengakhiran.
1) Mengevaluasi hasil kegiatan Komsos.
2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan Komsos.
3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan
pengaruh kegiatan Komsos untuk dijadikan bahan Komsos yang
akan datang.
4) Pengecekan penggunaan alat perlengkapan yang
digunakan.
5) Pengecekan terhadap personel yang menjadi komunikan.

12. Komsos Sesudah Perang. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka


mengendalikan kerusakan daerah, merehabilitasi wilayah dan mengembalikan
kondisi juang masyarakat.

a. Perencanaan.
1) Menumbuhkan kembali kondisi juang masyarakat.
2) Membangun kembali infrastruktur dan suprastruktur yang
rusak.
3) Pengembalian pengungsi.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 58

b. Persiapan.
1) Koordinasi dengan instansi terkait.
2) Menyiapkan pendataan masyarakat, tempat dan tenda,
penampungan sementara, kebutuhan angkutan, Alpal dapur umum
dan logistik, keterlibatan personel dan pengamanan yang
diperlukan.
3) Menyiapkan personel yang menjadi komunikator.
4) Menyiapkan bahan dan Alkap yang akan digunakan dalam
membangun infrastruktur dan suprastruktur.

c. Pelaksanaan.

1) Menumbuhkan kembali kondisi juang masyarakat


tentang:

a) Ideologi. Memberikan penyuluhan/ceramah kepada


masyarakat untuk mengembalikan keyakinan terhadap
Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara.

b) Politik. Mengajak komponen bangsa untuk aktif


kembali dalam bidang politik sesuai tugas dan
tanggungjawabnya sehingga peran lembaga legeslatif,
yudikatif dan eksekutif dapat bangkit kembali dalam rangka
menstabilkan politik, agar sistem pemerintahan dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.

c) Ekonomi. Mengajak kembali Pemda dan pengusaha


untuk dapat mewujudkan kemandirian serta menjamin
kepastian dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat
secara berkesinambungan yang pada gilirannya menjadi
penopang kepentingan Hanneg.

d) Sosial Budaya. Bekerjasama dengan Pemda dan


instansi terkait secara terpadu melaksanakan penanganan
rehabilitasi kesehatan, mental dan psikologis masyarakat
serta rehabilitasi pendidikan.

e) Pertahanan. Mengajak komponen bangsa untuk


membangun kembali sistem ”early warning”, dan
memberikan penyuluhan tentang bela negara dan
wawasan kebangsaan.

f) Keamanan: Memberikan penyuluhan/ceramah guna


membangun kembali kesadaran masyarakat untuk

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 59

melaksanakan temu cepat dan lapor cepat apabila dalam
Siskamling serta Pamswakarsa menemukan hal-hal yang
mencurigakan.

2) Membangun kembali suprastruktur dan infrastruktur


yang rusak.

a) Suprastruktur: Mengajak dan membantu aparat


pemerintah untuk mengaktifkan sistem pemerintahan
sehingga dapat membangun kembali kewibawaan
pemerintah.

b) Infrastruktur: Mendorong dan membantu Pemda


membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak,
agar roda pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya.

3) Mengembalikan pengungsi:

a) Koordinasi dengan Pemda untuk mengembalikan


pengungsi ke daerah masing-masing.

b) Koordinasi dengan Pemda untuk membantu


membagikan logistik sementara selama pengungsi belum
mampu mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

c) Koordinasi dengan Pemda untuk menempatkan


masyarakat ke penampungan sementara sedekat mungkin
dengan tempat tinggalnya bagi pengungsi yang rumahnya
mengalami kerusakan.

d. Pengakhiran.

1) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan


pengaruh kegiatan Komsos untuk dijadikan bahan Komsos yang
akan datang.
2) Pengecekan terhadap hasil akhir kondisi juang.
3) Mengevaluasi hasil kegiatan Komsos dalam rangka
mengendalikan kerusakan daerah, merehabilitasi wilayah dan
mengembalikan kondisi juang masyarakat di wilayah.
4) Pengecekan kembali terhadap Alpal yang digunakan.
5) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan Komsos

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 60

13. Komsos pada Tugas OMSP.

a. Komsos pada Tugas OMSP yang Bersifat Tempur.

1) Perencanaan.
a) Merencanakan kegiatan Komsos untuk mengatasi
gerakan separatis bersenjata, pemberontakan bersenjata
dan aksi terorisme.
b) Merencanakan kegiatan Komsos untuk
mengamankan wilayah perbatasan.
c) Merencanakan kegiatan Komsos untuk
mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis.
d) Merencanakan kegiatan Komsos untuk
melaksanakan operasi tugas perdamaian dunia sesuai
dengan politik luar negeri.

2) Persiapan.
a) Koordinasi dengan instansi terkait.
b) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang diperlukan.
c) Dukungan logistik.
d) Menyiapkan personel untuk menjadi komunikator
(memiliki kemampuan bahasa asing untuk penugasan misi
perdamaian PBB).

3) Pelaksanaan.

a) Komsos untuk mengatasi gerakan separatis


bersenjata dan pemberontakan bersenjata meliputi:

(1) Memberikan secara langsung


penyuluhan/ceramah dan penerangan terhadap
komponen bangsa agar tidak terpengaruh oleh
provokasi, agitasi dan propaganda gerakan separatis
bersenjata dan pemberontakan bersenjata
sedangkan secara tidak langsung melalui media
cetak dan elektronik.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa agar
mengaktifkan dan melaksanakan temu cepat dan
lapor cepat apabila mengetahui keberadaan dan
kegiatan separatis bersenjata dan pemberontakan
bersenjata.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 61

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan
penerangan terhadap komponen bangsa tentang
kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan
untuk membangun perlawanan wilayah guna
memisahkan dan memutuskan hubungan antara
masyarakat dengan separatis bersenjata dan
pemberontakan bersenjata.

(4) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
pentingnya kemanunggalan TNI-Rakyat untuk
mencegah pengaruh separatis bersenjata dan
pemberontakan bersenjata sehingga membatasi
ruang geraknya dengan mengisolasi daerah yang
digunakan gerakan separatis bersenjata dan
pemberontakan bersenjata.

(5) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
pentingnya pengawasan dan penertiban logistik
wilayah agar tidak dimanfaatkan oleh gerakan
separatis bersenjata dan pemberontakan bersenjata.

(6) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
peningkatan kerja sama dengan instansi terkait untuk
menghancurkan hubungan komunikasi antara
gerakan separatis bersenjata dari dalam negeri dan
luar negeri serta antara pemberontakan bersenjata
dari dalam negeri dan luar negeri.

b) Komsos untuk mengatasi aksi terorisme meliputi:

(1) Memberikan secara langsung


penyuluhan/ceramah dan penerangan terhadap
komponen bangsa agar tidak terpengaruh oleh
provokasi, agitasi dan propaganda gerakan aksi
terorisme, sedangkan secara tidak langsung melalui
media cetak dan elektronik.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa agar
mengaktifkan dan melaksanakan temu cepat dan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 62

lapor cepat tentang keberadaan dan kegiatan aksi
terorisme.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
pemberdayaan pemerintah daerah dan instansi
terkait secara terpadu untuk menghancurkan
kekuatan dan alat peralatan aksi terorisme.

(4) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
pemberdayaan pemerintah daerah dan instansi
terkait secara terpadu di semua lini untuk
meningkatkan ketanggapsegeraan terhadap
administrasi penduduk, lalu lintas orang maupun
barang yang dicurigai melalui bandara, pelabuhan
dan wilayah perbatasan.

(5) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
pembinaan dan pemberdayaan instansi terkait
daerah dalam pengawasan terhadap pedagang yang
menyediakan zat kimia, bahan dasar peledak yang
terkait dengan proses pembuatan bahan peledak.

(6) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
pembinaan daerah terpencil dan terisolir melalui
kegiatan pembinaan perlawanan wilayah, Komsos,
dan Bakti TNI dengan sasaran pembangunan yang
bersifat fisik maupun non fisik dalam rangka
meningkatkan daya tangkal masyarakat terhadap
pengaruh dari kegiatan organisasi terorisme di
wilayah.

(7) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
peningkatan kerja sama dengan instansi terkait untuk
menghancurkan hubungan komunikasi antara
terorisme dalam negeri dan luar negeri.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 63

c) Komsos untuk mengamankan wilayah
perbatasan meliputi:

(1) Memberikan secara langsung


penyuluhan/ceramah, penerangan dan dialog
terhadap komponen bangsa tentang mantapnya
stabilitas keamanan di wilayah perbatasan darat
antar negara dengan negara lain dari
penyelundupan, illegal logging, illegal fishing,
trafficking dan pelanggaran batas wilayah termasuk
mengamankan kegiatan survei dan pemetaan,
sedangkan secara tidak langsung melalui media
cetak dan elektronik.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah,


penerangan dan dialog terhadap komponen bangsa
di wilayah perbatasan guna mengaktifkan temu cepat
dan lapor cepat dalam rangka deteksi dini terhadap
patok-patok batas wilayah negara,
pencurian/eksploitasi terhadap SDA dan SDB
sepanjang garis perbatasan darat antar negara.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah,


penerangan dan dialog terhadap komponen bangsa
tentang mantapnya kesadaran bela negara dan
wawasan kebangsaan di wilayah perbatasan agar
tidak mudah terpengaruh oleh kondisi sosial negara
tetangga.

d) Komsos untuk mengamankan objek vital


nasional yang bersifat strategis meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah,


penerangan dan dialog terhadap penduduk sekitar
objek vital untuk meningkatkan partisipasi aktif guna
menjaga dan mengamankan objek vital nasional
yang bersifat strategis dari segala ancaman dan
gangguan yang timbul.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap penduduk sekitar objek vital
melalui kegiatan pelatihan yang diarahkan untuk
sistem temu cepat dan lapor cepat dalam rangka

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 64

menghadapi setiap ancaman dan gangguan yang
timbul.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap penduduk sekitar objek vital
nasional yang bersifat strategis untuk meningkatkan
daya tangkal dalam rangka menjaga dan
menghadapi setiap ancaman dan gangguan yang
timbul.

e) Komsos dalam rangka melaksanakan tugas


perdamaian dunia sesuai dengan politik luar negeri
meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah,


penerangan dan dialog terhadap penduduk daerah
penugasan guna menimbulkan kesadaran untuk
tetap mentaati kesepakatan perdamaian, mencegah
berlanjutnya konflik, mencegah terjadinya
pelanggaran hukum internasional dan HAM.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap penduduk daerah penugasan
untuk menyelenggarakan bakti TNI guna
membangun kembali daerah yang rusak akibat
perang/pertikaian.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap penduduk daerah penugasan
tentang kesadaran mengakhiri konflik dan berdamai
sesuai resolusi PBB kepada golongan/kelompok
yang bertikai untuk mencegah jatuhnya korban
rakyat sipil yang tidak berdosa.

(4) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap penduduk daerah penugasan
untuk meningkatkan semangat kerja sama antara
aparat pemerintah daerah penugasan dan penduduk
daerah penugasan dengan pasukan pengaman PBB
dalam rangka merehabilitasi wilayah.

(5) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap penduduk daerah penugasan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 65

untuk meningkatkan patroli bersama dalam rangka
keamanan wilayah.

(6) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap penduduk daerah penugasan
guna membangun kembali penanganan kesehatan,
pendidikan, mental dan psikologi masyarakat yang
rusak akibat perang/konflik.

4) Pengakhiran.
a) Mengevaluasi hasil kegiatan Komsos dalam rangka
mendukung OMSP yang bersifat tempur.
b) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan
Komsos dalam rangka mendukung OMSP yang bersifat
tempur.
c) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta
dan pengaruh kegiatan Komsos untuk dijadikan bahan
Komsos yang akan datang.
d) Pengecekan kembali terhadap Alpal yang digunakan.

b. Komsos pada Tugas OMSP yang Bersifat Non Tempur.

1) Perencanaan.
a) Merencanakan kegiatan Komsos untuk
memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan
pendukungnya secara dini sesuai dengan Sishanta.
b) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu
tugas pemerintah di daerah.
c) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas
keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam
undang-undang.
d) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu
menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan
pemberian bantuan kemanusiaan.
e) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu
pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (SAR).
f) Merencanakan kegiatan Komsos untuk pengamanan
pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,
perompakan dan penyelundupan.

2) Persiapan.
a) Koordinasi dengan Pemda dan instansi terkait.
b) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang diperlukan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 66

c) Dukungan logistik.
d) Menyiapkan personel untuk menjadi komunikator.

3) Pelaksanaan.

a) Komsos dalam rangka memberdayakan wilayah


pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini
sesuai dengan Sishanta meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa dalam
rangka membantu pemerintah menyiapkan potensi
nasional menjadi kekuatan pertahanan yang
dipersiapkan secara dini untuk kepentingan
pertahanan negara sesuai Sishanta.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
perekrutan terhadap komponen bangsa yang
memenuhi syarat untuk diadakan pelatihan dasar
kemiliteran guna menyiapkan komponen cadangan
selanjutnya diorganisir untuk dijadikan sebagai
pengganda kekuatan komponen utama.
(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan
penerangan terhadap komponen bangsa tentang
perekrutan terhadap komponen bangsa yang
memenuhi syarat untuk diadakan pelatihan dasar
kemiliteran guna menyiapkan komponen pendukung
selanjutnya diorganisir untuk memperkuat
kemampuan dan kekuatan komponen utama dan
komponen cadangan.

(4) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa untuk
mewujudkan kemanunggalan TNI-rakyat melalui
bakti TNI dengan sasaran pembangunan yang
bersifat fisik dan nonfisik.

(5) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa untuk

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 67

meningkatkan daya tangkal masyarakat dalam
perlawanan rakyat guna kepentingan Hanneg.

(6) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa untuk
mewujudkan ketahanan di bidang
Ipoleksosbudhankam dalam rangka kepentingan
Hanneg.

b) Komsos dalam rangka membantu tugas


pemerintah di daerah meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
pembangunan infrastruktur daerah terpencil dan
terisolir untuk membantu memperlancar program
pembangunan pemerintah daerah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
kegiatan Pendidikan kesadaran bela negara (PKBN)
dan Pramuka guna meningkatkan kesadaran bela
negara dan wawasan kebangsaan dalam rangka
membantu mendukung program pembangunan
pemerintah daerah.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
peningkatan daya tangkal terhadap kondisi dinamis
(Ipoleksosbudhankam) masyarakat dalam rangka
menghadapi segala bentuk ancaman terhadap
program pembangunan pemerintah daerah.

c) Komsos dalam rangka membantu kepolisian


negara republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan
dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-
undang meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa tentang
gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di
daerah tertentu yang memiliki tingkat kerawanan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 68

sosial sehingga tercipta kondisi daerah yang
kondusif.
(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan
penerangan terhadap komponen bangsa tentang
peningkatan daya tangkal terhadap implikasi
gangguan Kamtibmas.

d) Komsos dalam rangka membantu menanggulangi


akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian
bantuan kemanusiaan. Dengan cara memberikan
penyuluhan/ceramah dan penerangan terhadap komponen
bangsa tentang:

(1) Evakuasi untuk menyelamatkan masyarakat


yang terkena bencana.
(2) Proses penyiapan lokasi pengungsian, pos
kesehatan dan dapur umum.
(3) Pengendalian pemenuhan kebutuhan dasar.
(4) Merehabilitasi dan merekrontruksi terhadap
sarana dan prasarana vital.
(5) Pemulihan sosial, psikologis, fungsi
pemerintahan dan fungsi pelayanan umum.
(6) Mengatasi wabah penyakit dan mengatasi
bahaya kelaparan.

(7) Membantu menyelamatkan dan


mengamankan jiwa dan harta benda untuk
mencegah kerugian yang lebih besar.

e) Komsos dalam rangka membantu pencarian dan


pertolongan dalam kecelakaan (SAR) dengan cara
memberikan penyuluhan/ ceramah dan penerangan
terhadap komponen bangsa tentang penyiapan dan
pengorganisasian masyarakat yang mempunyai
kemampuan sesuai dengan profesinya diarahkan untuk
mencari, menemukan dan menyelamatkan korban jiwa dan
harta benda.

f) Komsos dalam rangka membantu pemerintah


mengamankan pelayaran dan penerbangan terhadap
pembajakan, perompakan dan penyelundupan meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen masyarakat tentang

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 69

penyiapan masyarakat yang mempunyai
kemampuan khusus sesuai profesi masing-masing
untuk membantu menindak para pembajak,
perompak dan penyelundupan.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen masyarakat tentang
mengaktifkan sistem temu cepat dan lapor cepat
terhadap ancaman pembajakan, perompakan dan
penyelundupan menggunakan alat komunikasi.

BINWANWIL

1. Tujuan. Meningkatkan daya tangkal terhadap segala bentuk ancaman


dengan menumbuhkan kesadaran bela negara dan penyiapan potensi
pertahanan di daratan.

2. Sasaran.
a. Terwujudnya ruang juang yang tangguh berupa wilayah
pertahanan aspek darat yang siap sebagai mandala perang atau
mandala operasi,
b. Terwujudnya alat juang yang tangguh berupa tersedianya
komponen cadangan dan komponen pendukung.
c. Terwujudnya kondisi juang yang tangguh berupa kondisi dinamis
masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
d. Terwujudnya kemanunggalan TNI-Rakyat yang tangguh berupa
ikatan yang kokoh dan kuat serta bersatu padunya TNI-Rakyat, baik
secara fisik maupun non fisik.

3. Sifat.
a. Persuasif.
b. Terkoordinir.
c. Terpadu.
d. Responsif.

4. Peranan.
a. Menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam perlawanan rakyat
guna tercapainya sistem pertahanan semesta yang handal.
b. Mencegah dan menetralisasi berbagai ancaman yang mungkin
terjadi di lingkungan masyarakat.
c. Memadukan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) wilayah
pertahanan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 70

5. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Kasad.
1) Menentukan kebijaksanaan umum, petunjuk dan rencana
garis besar kegiatan Binwanwil.
2) Melaksanakan koordinasi dengan instansi pemerintah
sipil/Kementerian terkait sesuai stratanya tentang rencana
program Binwanwil.
3) Mengadakan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan
Binwanwil di jajaran TNI AD.
4) Bertanggung jawab kepada Panglima TNI atas hasil
kegiatan Binwanwil yang dilakukan oleh institusi TNI AD di
jajarannya.

b. Pangdam
1) Menetapkan kebijaksanaan teknik operasional, petunjuk
dan rencana penyelenggaraan Binwanwil di daerah yang menjadi
tanggung jawabnya.
2) Melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah dan
instansi lain yang terkait tentang rencana penyelenggaraan
Binwanwil.
3) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap
kegiatan Binwanwil yang dilakukan institusi TNI AD di bawah
komandonya.
4) Bertanggung jawab kepada Kasad atas hasil kegiatan
Binwanwil yang dilakukan institusi TNI AD di bawah komandonya.

c. Danrem.
1) Merencanakan secara teknis operasional Binwanwil di
daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Melaksanakan koordinasi teknis dengan instansi
pemerintah terkait (dengan Pemda Propinsi bila Korem berada di
ibukota Propinsi dan dengan Pemda Kab/Kota bila Korem berada
di Kab/Kota), maupun Satdisjan yang ada di wilayahnya tentang
rencana penyelenggaraan Binwanwil.
3) Mengadakan pengawasan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan Binwanwil di daerahnya.
4) Bertanggung jawab kepada Pangdam atas hasil kegiatan
Binwanwil yang dilakukan oleh institusi TNI AD di bawah
komandonya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 71

d. Dandim.
1) Menyelenggarakan kegiatan Binwanwil di daerah tanggung
jawabnya serta melakukan pengawasan dan evaluasi sesuai misi
TNI AD yang dibebankan kepadanya.
2) Melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan Binwanwil.
3) Melaksanakan koordinasi dengan Dansatnonkowil tentang
pelaksanaan Binwanwil secara terbatas yang dilaksanakan oleh
Satnonkowil.
4) Bertanggung jawab kepada Danrem atas kelancaran
kegiatan Binwanwil yang dilakukan oleh institusi TNI AD di bawah
komandonya.

e. Danramil.
1) Melaksanakan Binwanwil di daerah tanggung jawabnya
sesuai misi TNI AD yang dibebankan kepadanya.
2) Melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan kegiatan Binwanwil.
3) Bertanggung jawab kepada Dandim atas kelancaran
pelaksanaan Binwanwil yang dilakukan oleh anggotanya.

f. Dansatnonkowil. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan


perlawanan wilayah dengan komponen bangsa secara terbatas yang
dikoordinasikan dengan Satkowil.

6. Syarat Personel.
a. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan
pembinaan perlawanan wilayah.
b. Memiliki sikap, mental, perilaku dan penampilan yang dapat
diterima oleh masyarakat secara umum.
c. Dapat meyakinkan masyarakat pentingnya Pertahanan Negara
(Hanneg) sehingga perlu pembinaan perlawanan wilayah.

7. Teknik.
a. Langsung. Satuan jajaran TNI AD bersama komponen bangsa,
melaksanakan program Binwanwil yang telah disepakati bersama secara
langsung.

b. Tidak Langsung. Satuan jajaran TNI AD menyampaikan ide,


saran kepada komponen bangsa yang berhubungan dengan upaya
Binwanwil.

8. Alat Peralatan/Sarana Prasarana. Alat peralatan/sarana prasarana yang


diperlukan dalam pelaksanaan Binwanwil meliputi Lemdik, fasilitas

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 72

pelabuhan/udara, industri strategis, sarana perhubungan/transportasi, jembatan,
bengkel, jalan dll

9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi.

a. Dari Dalam.
1) Personel. Tingkat kemampuan prajurit TNI AD akan
berpengaruh dalam pembinaan terhadap komponen bangsa
sehingga kemampuan tersebut perlu dipelihara untuk mendukung
pelaksanaan pembinaan perlawanan wilayah secara optimal.

2) Sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana harus


disiapkan, sebelum penyelenggaraan Binwanwil, sehingga tidak
menghambat dalam pelaksanaannya.

b. Dari Luar.
1) Mempertimbangkan strata pendidikan dan jabatan.
2) Adat istiadat atau budaya masyarakat yang ada di daerah.
3) Pola sikap dan pola tindak masyarakat yang ada di daerah.
4) Perkembangan lingkungan strategis.
5) Perundang-undangan yang terkait dengan Otonomi Daerah
(Otda) dan Hak Asasi Manusia (HAM).

10. Kegiatan Binwanwil Pada Masa Damai.

a. Perencanaan.
1) Merencanakan kegiatan Binwanwil untuk penyiapan
pertahanan negara secara dini melalui pembinaan ruang, alat dan
kondisi (RAK) juang yang tangguh.
2) Merencanakan kegiatan Binwanwil untuk membantu
mengatasi kesulitan rakyat.
3) Merencanakan kegiatan Binwanwil untuk mendukung
pencapaian tugas pokok TNI AD guna menegakkan kedaulatan
negara, mem-pertahankan keutuhan wilayah Negara Republik
Indonesia dan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.

b. Persiapan.
1) Menyiapkan jadwal kegiatan pembinaan dikaitkan dengan
pencapaian sasaran.
2) Mengkoordinasikan kepada pihak pemerintah daerah guna
mendapat dukungan dan keserasian dalam pelaksanannya.
3) Mengkoordinasikan materi pembinaan kepada pemerintah
daerah

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 73

4) Menyiapkan personel yang ditunjuk guna membekali
pengetahuan sehingga dapat tampil prima dan meyakinkan.
5) Menyiapkan sarana kontak guna menarik perhatian
masyarakat untuk hadir pada pelaksanaan kegiatan (bila
dipandang perlu).
6) Menyiapkan peranti keras dan peranti lunak yang
dibutuhkan.

c. Pelaksanaan.

1) Binwanwil dalam rangka penyiapan pertahanan negara


secara dini, meliputi pembinaan terhadap RAK juang yang
tangguh.

a) Ruang juang yang tangguh, digunakan untuk


kepentingan manuver satuan dan kepentingan logistik
wilayah yang meliputi:

(1) Daerah depan/pertempuran. Pembinaan yang


dirancang sedemikian rupa yang dipersiapkan untuk
menghambat gerak maju musuh dan
menghancurkan musuh sehingga dapat
menguntungkan pihak kita dengan cara melakukan
pembinaan terhadap komponen bangsa agar tidak
mengembangkan pembangunan fisik berupa Sarpras
yang bersifat strategis di daerah depan/pertempuran
karena daerah tersebut akan digunakan sebagai
daerah pertempuran.

(2) Daerah komunikasi. Pembinaan terhadap


potensi-potensi wilayah untuk membuat pangkalan-
pangkalan aju bagi unsur bantuan administrasi dan
logistik wilayah guna mendukung operasi di daerah
depan.

(3) Daerah belakang. Membina potensi-potensi


wilayah yang ada dirancang untuk dapat berswadaya
dan berswasembada dalam rangka penyelenggaraan
bantuan administrasi dan logistik.

b) Alat juang yang tangguh, pembinaan terhadap


sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya
buatan dan Sarpras untuk mewujudkan komponen

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 74

cadangan dan komponen pendukung yang dipersiapkan
sebelum terjadinya perang meliputi:

(1) Sumber daya manusia.

(a) Sebagai komponen cadangan:


Pembinaan terhadap komponen cadangan
melalui pendataan, pengklasifikasian sesuai
dengan profesi, pengoor-ganisasian, pelatihan
dan dipersiapkan untuk dikerahkan melalui
mobilisasi guna memperbesar kekuatan dan
kemampuan komponen utama.
Contoh: Dokter, paramedis, ahli kimia,
montir/ahli kendaraan, ahli elektronika, ahli
konstruksi dll.

(b) Sebagai komponen pendukung:


Pembinaan terhadap komponen pendukung
melalui pendataan, pengklasifikasian sesuai
dengan profesi, pelatihan, pengoorganisasian
yang dipersiapkan guna memper-besar dan
memperkuat komponen utama serta
komponen cadangan.
Contoh: garda bangsa (Brimob, Menwa,
Satpam, Hansip, Pramuka), tenaga ahli dan
profesi (Dokter, Paramedis, wartawan dll).

(2) Sumber daya alam/buatan dan sarana


prasarana:

(a) Sebagai komponen cadangan:


Pembinaan terhadap komponen cadangan
melalui pendataan, pengklasifikasian yang
dipersiapkan untuk dikerahkan melalui
mobilisasi guna memperbesar kekuatan dan
kemampuan komponen utama.
Contoh: Gudang logistik, rumah sakit, bengkel
otomotif, galangan kapal, hanggar pesawat,
telekomunikasi dll.

(b) Sebagai komponen pendukung:


Pembinaan terhadap komponen pendukung
melalui pendataan, pengklasifikasian sesuai
dengan fungsi yang dipersiapkan guna

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 75

memperbesar dan memperkuat komponen
utama serta komponen cadangan.
Contoh: Radar sipil, pelabuhan udara,
pelabuhan laut, pabrik, sarana
perhubungan/transportasi dll.

c) Kondisi juang yang tangguh. Membantu


pemerintah daerah dalam pembinaan terhadap kondisi
juang yang tangguh untuk dipersiapkan sebelum terjadinya
perang meliputi:

(1) Ideologi.

(a) Melakukan pembinaan untuk


meyakinkan masyarakat tentang Pancasila
sebagai falsafah dan ideologi negara.

(b) Mewaspadai terhadap gerakan ekstrim


dan radikal yang bertentangan dengan nilai-
nilai Pancasila dan melakukan pemantauan
terhadap perkembangan kegiatan bahaya
laten Komunis/G.30S PKI, DI/TII dan NII,
teroris, fundamentalis dan faham radikal
lainnya Implementasinya:

i) Melaksanakan pembinaan untuk


menyadarkan komponen bangsa yang
terlibat eks Komunis/G.30S PKI, DI/TII
dan NII, teroris, fundamentalis dan
faham radikal lainnya agar
meninggalkan ideologinya yang tidak
sesuai dengan ideologi Pancasila.

ii) Mengajak komponen bangsa


yang terlibat eks Komunis/G.30S PKI,
DI/TII dan NII, teroris, fundamentalis
dan faham radikal lainnya agar
mengikuti kegiatan acara peringatan
hari-hari besar nasional.

iii) Memberikan pembinaan melalui


penyu-luhan agamanya masing-masing
secara utuh bagi komponen bangsa
yang terlibat eks Komunis/G.30S PKI,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 76

DI/TII dan NII, teroris, fundamentalis
dan faham radikal lain, sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-
ajaran agama yang menyimpang dari
ajaran agama yang sebenarnya.

(2) Politik.

(a) Pembinaan terhadap komponen


bangsa dengan menggugah pentingnya
pemahaman hak dan kewajiban sebagai
warga negara melalui penataran, penyuluhan
dan dialog.

i) Implementasi hak sebagai warga


negara :

aa) Hak mendapatkan


perlindungan.
bb) Hak memilih dan dipilih.
cc) Hak untuk hidup layak.
dd) Dll.

ii) Implementasi kewajiban sebagai


warga negara :

aa) Wajib membela


negaranya.
bb) Wajib belajar.
cc) Wajib membayar pajak.
dd) Dll.

(b) Pembinaan terhadap komponen


bangsa untuk mematuhi ketentuan hukum
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara
memberikan penataran, penyuluhan tentang
hukum. Implementasi sebagai warga negara:

i) Taat kepada aturan hukum dan


perundang-undangan yang berlaku.

ii) Taat kepada aturan adat istiadat


daerah setempat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 77

iii) Taat kepada tata tertib yang
berlaku di lingkungannya.

iv) Dll.

(c) Pembinaan terhadap komponen


bangsa dengan mendorong untuk selalu
mengutamakan kepentingan umum, bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan melalui penataran, penyuluhan dan
dialog. Implementasi sebagai warga negara:
Bersedia menyumbangkan tenaga, pikiran,
kemampuan, keahlian dan materi untuk
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

(3) Ekonomi.

(a) Melakukan pembinaan secara terpadu


dengan instansi terkait untuk
mengintensifikasikan pertanian dan
perkebunan, peternakan, perikanan dll yang
dilaksanakan melalui penataran, penyuluhan
dan dialog dalam rangka membantu program
pemerintah. Implementasi:

i) Bidang pertanian dan


perkebunan: Tata cara penggunaan
pupuk yang benar dan cara memilih
bibit unggul serta cara bercocok tanam
yang benar.

ii) Bidang perternakan : Cara


memilih bibit unggul, cara penggunaan
vitamin dan cara melaksanakan
perkawinan buatan dll

iii) Bidang perikanan : Cara


memilih bibit unggul, cara
penggunaan/pemberian makanan dan
cara pengaturan pengairan dll.

(b) Bekerja sama dengan instansi terkait


melakukan pembinaan perkoperasian dan
usaha kecil menengah (UKM) untuk

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 78

meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
penataran, penyuluhan dan dialog dalam
rangka membantu program pemerintah.
Implementasi:

i) Terhadap perkoperasian :

aa) Penambahan modal.

bb) Pengurus koperasi harus


mem-punyai kemampuan
manajemen per-koperasian.

cc) Pengurus koperasi harus


mem-punyai kreatifitas terhadap
barang-barang yang dijual.

dd) Dll.

ii) Terhadap UKM.

aa) Penyertaan modal kepada


kelom-pok-kelompok UKM tanpa
harus mem-bayar bunga.

bb) Sistem anak asuh dari


perusahaan besar.

cc) Pengurus UKM harus


mempunyai kemampuan
manajemen UKM.

dd) Dll.

(4) Sosial budaya.

(a) Bekerja sama dengan pemuka/tokoh


agama melakukan pembinaan melalui
penyuluhan tentang pentingnya toleransi
dalam hidup beragama. Implementasinya:
Saling menghormati dan menghargai sesama
umat beragama.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 79

(b) Melakukan pembinaan secara terpadu
dengan instansi terkait melakukan penyuluhan
dan penerangan untuk meningkatkan
kecerdasan dan kesadaran hukum
Implementasinya: Tertib berlalu lintas, tidak
boleh main hakim sendiri dll.

(c) Bekerja sama dengan Pemda secara


terpadu melakukan pembinaan tentang
kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan
cara membersihkan lingkungannya seminggu
sekali. Implementasinya: Melaksanakan kerja
bakti bersama masyarakat.

(d) Bekerja sama dengan Pemda secara


terpadu melakukan pembinaan untuk
menggalakan kegiatan olah raga dengan cara
mengadakan latihan secara rutin seminggu
sekali. Implementasinya: Latihan sepak bola,
Volly Ball, bersepeda Dll.

(e) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait melaksanakan pembinaan
untuk menumbuh- kembangkan berbagai
bentuk kesenian dan budaya di lingkungan
masyarakat dengan cara mengadakan latihan
secara rutin seminggu sekali.
Implementasinya: Latihan tari-tarian daerah,
pencak silat dll.

(5) Pertahanan.

(a) Pembinaan dengan cara memberikan


penyuluhan/ceramah, penerangan dan dialog
tentang budaya wajib lapor setiap ada
ancaman terhadap kedaulatan, keutuhan
wilayah NKRI dan keselamatan bangsa dan
negara yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Implementasinya : Setiap masyarakat harus
wajib lapor apabila melihat, mendengar dan
mengetahui adanya pemberontakan
bersenjata di daerahnya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 80

(b) Pembinaan secara terpadu dengan
Pemda dengan cara mendorong dan
menghimbau masyarakat untuk mengikuti
penataran bela negara dan wawasan
kebangsaan dengan tujuan agar masyarakat
mengerti:

i) Kesadaran Bela Negara.


Implementasi dari kesadaran bela
negara:

aa) Mencintai tanah air.


Diharapkan komponen
masyarakat harus:

(i) Mencintai produk


dalam negeri.

(ii) Rajin bekerja dan


belajar demi kepentingan
bangsa dan negara.

(iii) Melestarikan
lingkungan hidup.

(iv) Mampu
melaksanakan hidup
bersih.

(v) Mengenal wilayah


tanah air tanpa rasa
fanatisme kedaerahan.

bb) Kesadaran berbangsa


dan ber-negara. Diharapkan
komponen masya-rakat harus:

(i) Memiliki disiplin


terhadap tugas yang
dibebankan.

(ii) Menghormati
sesama warga
masyarakat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 81

(iii) Mendahulukan
kepentingan umum di
atas kepentingan pribadi
atau golongan.

(iv) Bangga terhadap


bangsa dan negeri
sendiri.

(v) Rukun dan berjiwa


gotong royong dalam
pergaulan masya-rakat.

cc) Yakin akan Pancasila


sebagai ideologi negara.
Diharapkan komponen
masyarakat harus:

(i) Memiliki ketakwaan


kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

(ii) Menjalankan
kewajiban agama dan
kepercayaan secara baik
dan benar.

(iii) Mempunyai
kesadaran mem-bantu
sesama warga dalam
masya-rakat.

(iv) Ikut serta dalam


memelihara kerukunan
hidup bermasyarakat.

(v) Memelihara
kesatuan dan persatuan
Bangsa.

(vi) Melestarikan
budaya Bangsa
Indonesia.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 82

dd) Rela berkorban untuk


bangsa dan negara. Diharapkan
komponen masya-rakat harus:

(i) Rela menolong


sesama warga.

(ii) Mendahulukan
kepentingan umum dari
pada kepentingan pribadi
atau golongan.

(iii) Bersedia
menyumbangkan tenaga,
pikiran, kemampuan,
keahlian dan materi untuk
kepen-tingan masyarakat,
bangsa dan negara.

ee) Memiliki kemampuan


awal bela negara. Diharapkan
komponen masya-rakat harus:

(i) Memiliki
kemampuan dan
kepercayaan diri.

(ii) Pantang menyerah


dalam menghadapi
kesulitan dan tahan uji.

(iii) Melaporkan
kepada yang berwajib
terhadap setiap kegiatan/
peristiwa yang merugikan
dan mengganggu
keamanan serta
ketertiban.

(iv) Memiliki kondisi


kesehatan dan mental
yang baik.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 83

ii) Wawasan Kebangsaan.
Implementasi dari wawasan
kebangsaan adalah:

aa) Rasa Kebangsaan.


Diharapkan komponen
masyarakat dapat mewujudkan
rasa kebangsaan melalui:

(i) Dialog tentang


kemanusiaan seperti TKI
terlantar di luar negeri.

(ii) Pentas seni dan


budaya.

(iii) Penanaman rasa


hormat terhadap nama
dan makna penggunaan
lambang-lambang
kenegaraan.

(iv) Pelibatan
masyarakat pada upacara
bendera pada hari-hari
nasional.
(v) Dialog generasi
muda dengan pelaku
sejarah perjuangan.

bb) Paham Kebangsaan.


Diharapkan komponen
masyarakat dapat mewujudkan
paham kebangsaan melalui:

(i) Pemahaman warga


negara Indonesia tentang
perwujudan kepulauan
nusantara sebagai satu
kesatuan politik.

(ii) Pemahaman yang


luas warga negara
tentang perwujudan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 84

nusantara sebagai
kesatuan soisal dan
budaya.

(iii) Pemahaman
bahwa kepulau-an
nusantara merupakan
satu kesatuan ekonomi.

(iv) Pemahaman
bahwa wilayah kepulauan
nusantara merupakan
satu kesatuan pertahanan
dan keamanan.

cc) Semangat kebangsaan.


Diharapkan komponen
masyarakat dapat mewujudkan
semangat kebangsaan dengan
cara:

(i) Melakukan latihan


dan pem-bentukan
organisasi sebagai peng-
gerak integrasi bangsa.

(ii) Pembentukan klub-


klub olah raga yang
berorientasi prestasi.

(iii) Menumbuhkan
motivasi berprestasi di
bidang Iptek.

(6) Keamanan. Pembinaan dengan


mendorong dan mengajak untuk menggalakkan
kegiatan Siskamling di lingkungan masyarakat yang
dianggap rawan dengan ronda/ patroli keamanan
yang dilakukan setiap hari.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 85

2) Binwanwil dalam rangka membantu mengatasi
kesulitan rakyat.

a) Ideologi. Membantu pemerintah memberikan


penyuluhan tentang ideologi yang bertentangan dengan
ideologi Pancasila yang dapat membahayakan serta
merusak harmonisasi kehidupan masyarakat.

b) Politik. Bekerjasama dengan pemerintah secara


terpadu memberikan penyuluhan untuk mendukung
keputusan/kebijakan politik pemerintah yang berkaitan
dengan kesejahteraan masyarakat.

c) Ekonomi. Bekerjasama dengan pemerintah


secara terpadu meningkatkan perkoperasian, usaha kecil
menengah (UKM), membantu peningkatan produksi
pangan, hasil pertanian, perikanan, peternakan,
perkebunan dengan cara mitra kerja, sistem anak asuh dan
Mou, untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

d) Sosial Budaya. Bekerja sama dengan Pemda


dan instansi terkait secara terpadu melakukan pembinaan:

(1) Kegiatan seni budaya daerah untuk menarik


wisatawan lokal dan asing sehingga menambah
pendapatan masyarakat setempat.

(2) Dengan menggalakkan olah raga agar


mendapatkan suatu prestasi untuk menunjang masa
depan.

(3) Melalui penyuluhan tentang kesadaran


hukum, sehingga masyarakat memahami peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

(4) Melalui penyuluhan tentang kesehatan


sehingga masyarakat memahami budaya hidup
bersih dan tidak mudah terjangkit penyakit.

e) Pertahanan. Membantu dan mendukung kebijakan


pemerintah dalam pembangunan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan Sarpras
(lapangan terbang, jalan, jembatan, pelabuhan dll).

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 86

f) Keamanan. Membantu pemerintah dalam berbagai


kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui secara bergiliran untuk melaksanakan Siskamling
dan Pamswakarsa.

3) Binwanwil dalam rangka mendukung tercapainya tugas


pokok TNI AD. Mengajak komponen bangsa untuk memahami
tugas pokok TNI AD tentang:

a) Menegakkan kedaulatan negara melalui penyuluhan/


penerangan dengan tujuan:

(1) Memberikan pemahaman tentang bahaya


gerakan separatis bersenjata, aksi teroris dan
pemberontakan bersenjata yang mengancam
terhadap kedaulatan negara sesuai UUD 1945.

(2) Memberikan pemahaman tentang bahaya


laten Komunis, DI/TII dan NII yang mengancam
terhadap kedaulatan negara.

(3) Memberikan pemahaman tentang ancaman


dari luar berupa agresi, invasi, sabotase dan
spionase yang mengancam kedaulatan negara.

(4) Memberikan pemahaman tentang ancaman


perang saudara/konflik komunal yang mengancam
kedaulatan negara.

b) Mempertahankan keutuhan wilayah NKRI melalui


penyuluhan/ penerangan dengan tujuan:

(1) Memberikan pemahaman tentang pentingnya


persatuan dan kesatuan bangsa serta Bhinneka
Tunggal Ika.

(2) Memberikan pemahaman tentang akibat


disintegrasi bangsa.

c) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah


darah Indonesia melalui penyuluhan/penerangan tentang
bahayanya:

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 87

(1) Eksploitasi sumber daya alam.
(2) Trafficking.
(3) Senjata Nubika.

d. Pengakhiran.
1) Mengevaluasi hasil Binwanwil terhadap komponen bangsa.
2) Membuat laporan hasil pelaksanaan Binwanwil.
3) Mencatat hal-hal yang menonjol dan saran masukan dalam
Binwanwil dalam perbaikan dan Binwanwil yang akan datang.

11. Kegiatan Binwanwil Selama Perang (pada tugas OMP)

a. Perencanaan.
1) Merencanakan pemberian ADO (Analisa Daerah Operasi)
yang diperlukan kepada satuan yang melaksanakan operasi.
2) Merencanakan koordinasi dengan satuan yang
melaksanakan operasi tentang daerah (daerah depan, daerah
komunikasi dan daerah belakang).
3) Merencanakan pengerahan kekuatan wilayah pertahanan
dan kekuatan pendukungnya.

b. Persiapan.

1) Menyiapkan pemberian data teritorial lainnya.


2) Menyiapkan pengklasifikasian daerah yang perlu
dikoordinasikan dalam melaksanakan operasi.
3) Menyiapkan pengerahan wilayah pertahanan dan
pendukungnya yang diperlukan.

c. Pelaksanaan.

1) Memberikan ADO (Analisa Daerah Operasi) untuk


membantu satuan yang sedang melaksanakan operasi di wilayah.
2) Mengkoordinasikan daerah tertentu dalam rangka
mendukung operasi yang meliputi:

(a) Daerah depan, komunikasi dan belakang untuk


operasi pertahanan.
(b) Daerah pangkal perlawanan, penyangga, senja dan
daerah operasi bila operasi pertahanan berlanjut pada
perang berlarut dalam operasi gerilya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 88

3) Memobilisasi komponen cadangan untuk dijadikan sebagai
pengganda kekuatan komponen utama untuk memperbesar efek
tangkal.
4) Mengkoorganisasi komponen pendukung untuk dijadikan
sebagai pengganda kekuatan komponen cadangan dan komponen
utama guna menindak setiap bentuk ancaman terhadap negara di
wilayah daratan.
5) Mengerahkan logistik wilayah yang diperlukan dalam
rangka mendukung operasi.

d. Pengakhiran.
1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan
pengaruh kegiatan Binwanwil untuk dijadikan bahan yang akan
datang.

12. Kegiatan Binwanwil Sesudah Perang.

a. Perencanaan.
1) Merencanakan kembali ruang juang yang tangguh.
2) Merencanakan kembali alat juang yang tangguh.
3) Merencanakan kembali kondisi juang yang tangguh.

b. Persiapan.
1) Menyiapkan personel, alat peralatan, alat perlengkapan
dan Sarpras untuk membangun ruang juang yang tangguh.
2) Menyiapkan kembali SDA/B, SDM dan Sarpras yang
diperlukan dalam rangka merancang dan menyusun komponen
cadangan maupun komponen pendukung.
3) Menyiapkan kembali kondisi sosial masyarakat agar tetap
stabil.

c. Pelaksanaan.

1) Mengajak komponen bangsa untuk menyiapkan kembali


ruang juang yang tangguh sebagai daerah pertahanan untuk
kepentingan manuver satuan dan kepentingan logistik wilayah yang
dipersiapkan untuk menghadapi perang berikutnya, meliputi:

(a) Daerah depan/pertempuran. Daerah ini ditata


kembali sesuai potensi yang ada sehingga sejauh mungkin
pembangunan fisik dan Sarpras harus dapat mendukung
kepentingan pertahanan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 89

(b) Daerah komunikasi. Daerah ini ditata kembali
sesuai potensi yang ada sehingga sedapat mungkin dalam
pembangunannya dapat mendukung operasi di daerah
depan.
(c) Daerah belakang. Daerah ini ditata kembali sesuai
potensi yang ada sehingga dalam pembangunannya
dirancang tetap berswadaya dan berswasembada baik
dalam keadaan damai maupun perang.

2) Mengajak komponen bangsa untuk merancang, menyusun,


menyiapkan kembali komponen cadangan dan komponen
pendukung yang ada sebagai pengganda komponen utama guna
menghadapi ancaman perang berikutnya.

3) Mengajak komponen bangsa untuk merancang, menyusun


dan menyiapkan kembali Siskamling dan Pamswakarsa melalui
pemberdayaan masyarakat.

4) Menyiapkan kembali data teritorial guna kepentingan


operasi yang akan datang.

5) Mengajak komponen bangsa untuk menyusun kembali


sistem ketahanan jiwa juang masyarakat yang menyangkut kondisi
dinamis di bidang Ipoleksosbudhankam guna kepentingan
Hanneg.

6) Mengajak komponen bangsa untuk merancang dan


menyusun kembali sistem temu cepat dan lapor cepat terhadap
bahaya yang mengancam kehidupan bangsa baik yang datang
dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

7) Mengajak komponen bangsa untuk membangun kembali


kesadaran bela negara (cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, rela
berkorban untuk bangsa dan negara serta memiliki kemampuan
awal bela negara) dan wawasan kebangsaan (memiliki rasa
kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan).

d. Pengakhiran.
1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan
pengaruh kegiatan Binwanwil untuk dijadikan bahan yang akan
datang.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 90

13. Kegiatan Binwanwil Pada Tugas OMSP.

a. Binwanwil Pada Tugas OMSP yang Bersifat Tempur.

1) Operasi mengatasi gerakan separatis bersenjata,


pemberontakan bersenjata dan aksi terorisme dengan
pentahapan sebagai berikut:

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen bangsa tentang penangkalan terhadap
pengaruh provokasi gerakan separatis bersenjata,
pemberontakan bersenjata dan aksi terorisme.

(2) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang pengaktifan temu cepat
dan lapor cepat terhadap keberadaan, organisasi
dan kegiatan separatis bersenjata pemberontakan
bersenjata dan aksi terorisme.

(3) Merencanakan penyusunan data teritorial


dalam rangka mendukung satuan yang akan
melaksanakan operasi di wilayah.

(4) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang penggunaan
kompartemensasi wilayah sesuai dengan klasifikasi
daerah.
(5) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen bangsa tentang pemisahan dan
pemutusan hubungan antara masyarakat dengan
gerakan separatis bersenjata pem-berontakan
bersenjata dan aksi terorisme.

(6) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang penghancuran hubungan
komunikasi antara gerakan separatis,
pemberontakan bersenjata dan aksi terorisme dalam
negeri dan luar negeri.

(7) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang penyiapan logistik wilayah

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 91

dalam rangka mendukung satuan yang
melaksanakan operasi.

(8) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang pemantapan stabiltas
kondisi dinamis masyarakat untuk mencegah
pengaruh separatis, pemberontakan bersenjata, aksi
terorisme terhadap masyarakat.

(9) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang pengisolasian daerah
yang digunakan gerakan separatis bersenjata,
pemberontakan bersenjata dan aksi terorisme.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan Pemda dan instansi terkait.
(2) Menyiapkan Alkap yang dibutuhkan oleh
satuan yang melaksanakan operasi. meliputi alat
komunikasi, peta, kamera, dll.
(3) Menyiapkan fasilitas yang diperlukan.
(4) Dukungan personel dalam rangka membantu
operasi.

c) Pelaksanaan.

(1) Mengajak komponen bangsa untuk saling


memberikan informasi dan penerangan terhadap
masyarakat agar tidak terpengaruh oleh provokasi
gerakan separatis bersenjata, pemberontakan
bersenjata dan aksi terorisme.

(2) Mengajak komponen bangsa untuk


mengaktifkan temu cepat dan lapor cepat terhadap
keberadaan, organisasi dan kegiatan separatis
bersenjata, pemberontakan bersenjata dan aksi
terorisme.

(3) Memberikan ADO dan data teritorial lainnya


untuk mendukung satuan yang akan melaksanakan
operasi di wilayah.

(4) Mengajak komponen bangsa untuk


menyiapkan dan mengoordinasikan penggunaan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 92

kompartemen wilayah sesuai dengan klasifikasi
daerah.

(5) Mengajak komponen bangsa untuk


mengoorganisir masyarakat melalui kegiatan PLS
(Pendidikan Latihan Kesiapsiagaan), PKBN
(Pembinaan Kesadaran Bela Negara) dan Pramuka

(6) Mengajak komponen bangsa untuk kerja


sama guna menghancurkan hubungan komunikasi
antara gerakan separatis, pemberontakan bersenjata
dan aksi terorisme dalam negeri dengan luar negeri.

(7) Mengajak komponen bangsa menyiapkan dan


mengerahkan logistik wilayah untuk mendukung
satuan yang melaksanakan operasi.

(8) Mengajak komponen bangsa untuk


mewujudkan stabilitas kondisi dinamis masyarakat
yang meliputi aspek Ipoleksosbudhankam untuk
mencegah pengaruh separatis, pemberontakan
bersenjata dan aksi terorisme terhadap masyarakat.

(9) Mengajak komponen bangsa untuk


membatasi ruang gerak dengan dengan cara
mengisolasi daerah yang digunakan gerakan
separatis bersenjata, pemberontakan bersenjata dan
aksi terorisme.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan Binwanwil untuk
dijadikan bahan yang akan datang.

2) Operasi mengamankan wilayah perbatasan.

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen masyarakat tentang pencegahan
penyelundupan, illegal logging, illegal minning,
traficking, perusakan/pergeseran batas wilayah dan
pelanggar batas wilayah.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 93

(2) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen masyarakat tentang kesadaran bela
negara dan wawasan kebangsaan.
(3) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen masya-rakat tentang pengaktifan sistem
temu cepat dan lapor cepat.
(4) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen masya-rakat tentang peningkatan daya
tangkal masyarakat.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan instansi terkait.
(2) Menyiapkan Alkap yang dibutuhkan oleh
satuan yang melaksanakan operasi.
(3) Menyiapkan fasilitas yang diperlukan.
(4) Dukungan personel dalam rangka membantu
operasi.
(5) Menyiapkan dokumen peta batas wilayah
perbatasan.

c) Pelaksanaan.
(1) Mengajak komponen masyarakat di wilayah
perbatasan untuk melalukan pengawasan dan
pengamanan dari penyelundupan, illegal logging,
illegal minning, traficking, perusakan/pergeseran
batas wilayah dan pelanggar batas wilayah termasuk
mengamankan kegiatan survei dan pemetaan.

(2) Memberikan penyuluhan kepada komponen


masyarakat di wilayah perbatasan tentang kesadaran
bela negara (cinta tanah air, kesadaran berbangsa
dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai
ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan
negara serta memiliki kemampuan awal bela negara)
dan wawasan kebangsaan (memiliki rasa
kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat
kebangsaan) disepanjang garis perbatasan darat
antar negara.

(3) Mengajak komponen masyarakat di wilayah


perbatasan untuk mengaktifkan sistem temu cepat
dan lapor cepat dalam rangka deteksi dini terhadap
kemungkinan adanya pelanggaran yang dilakukan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 94

oleh negara lain terhadap wilayah perbatasan darat
antar negara.

(4) Mengajak komponen masyarakat di wilayah


perbatasan untuk meningkatkan daya tangkal
masyarakat melalui kegiatan komunikasi sosial dan
Bakti TNI dengan sasaran pembangunan fisik dan
non fisik terhadap kondisi dinamis masyarakat
(Ipoleksosbudhankam) agar tidak terpengaruh oleh
perkembangan situasi dari negara lain.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan pembinaan perlawanan
wilayah untuk dijadikan bahan yang akan datang.

3) Operasi mengamankan objek vital nasional yang bersifat


strategis.

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen masyarakat di sekitar objek vital untuk
melakukan pengawasan dan pengamanan objek-
objek vital nasional yang bersifat strategis.

(2) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen masyarakat di sekitar objek vital untuk
mengaktifkan sistem temu cepat dan lapor cepat.

(3) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen masyarakat di sekitar objek vital untuk
meningkatkan daya tangkal masyarakat.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan Pemda dan instansi terkait.
(2) Menyiapkan Alkap yang dibutuhkan oleh
satuan yang melaksanakan operasi.
(3) Menyiapkan fasilitas yang diperlukan.
(4) Dukungan personel dalam rangka membantu
operasi.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 95

c) Pelaksanaan.
(1) Mengajak komponen masyarakat di sekitar
objek vital berpartisipasi melakukan pengawasan dan
pengamanan terhadap objek vital nasional yang
bersifat strategis untuk mencegah terjadinya
sabotase.

(2) Mengajak komponen masyarakat di sekitar


objek vital untuk mengaktifkan sistem temu cepat
dan lapor cepat dengan cara wajib lapor setiap
melihat dan mendengar hal-hal yang mencurigakan
dalam rangka menjaga dan menghadapi setiap
ancaman dan perkembangan situasi yang terjadi.

(3) Melakukan pembinaan terhadap komponen


masyarakat di sekitar objek vital untuk meningkatkan
daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh kondisi
dinamis (Ipoleksosbudhankam) yang mengancam
objek vital nasional yang bersifat strategis.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan pembinaan perlawanan
wilayah untuk dijadikan bahan yang akan datang.

4) Operasi melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai


dengan politik luar negeri.

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen masyarakat di daerah penugasan untuk
membantu mengatasi kesulitan masyarakat dan
mempercepat proses perdamaian.

(2) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen masyarakat di daerah penugasan untuk
membangun komunikasi sosial dengan pasukan
tetangga, pemerintah setempat, media masa dan
LSM/NGO yang beroperasi di wilayah tersebut.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan instansi terkait.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 96

(2) Menyiapkan Alkap yang dibutuhkan oleh
satuan yang melaksanakan operasi.
(3) Menyiapkan fasilitas yang diperlukan.
(4) Dukungan personel dalam rangka membantu
operasi.

c) Pelaksanaan.

(1) Melakukan pembinaan terhadap komponen


masyarakat di daerah penugasan.

(a) Membantu mengatasi kesulitan rakyat


di daerah penugasan.

i) Di bidang fisik.

aa) Membantu memfungsikan


dan menormalisasikan roda
pemerintahan setempat.

bb) Menghimpun data dan


keterangan/ informasi yang
objektif tentang kerusakan
daerah akibat perang.

cc) Membantu memfungsikan


sarana dan prasarana umum.

dd) Menyelenggarakan Bakti


TNI dengan prioritas pada
daerah yang terparah
mengalami kerusakan melalui
rehabilitasi dan merekontruksi
infrastruktur untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat
sehari-hari.

ee) Menyelenggarakan Bakti


TNI dengan prioritas pada
daerah yang terparah
mengalami kerusakan melalui
kegiatan pembangunan sarana
dan prasarana pemerintah guna

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 97

memperlancar perputaran roda
pemerintahan.

ff) Menyelenggarakan Bakti


TNI untuk penanganan
rehabilitasi kesehatan, mental
dan psikologis masyarakat
pasca perang dalam rangka
mengembalikan kondisi juang
masyarakat.

gg) Menyelenggarakan Bakti


TNI untuk penanganan kembali
lahan-lahan pertani-an yang
rusak akibat perang.

hh) Merehabilitasi dan


merekonstruksi wilayah yang
berkaitan degan sarana dan
prasarana utama masyarakat
yang rusak akibat perang.

ii) Di bidang Non fisik.

aa) Menyelenggarakan
penyuluhan ter-hadap kondisi
sosial masyarakat tentang
kesehatan, mental dan psikologi.

bb) Menyelenggarakan
penyuluhan Siskamling melalui
pemberdayaan masya-rakat
dalam Pamswakarsa.

(b) Membantu mempercepat proses


perdamaian. Dengan cara berdialog dengan
pihak-pihak yang bertikai untuk tetap mentaati
kesepakatan perdamaian, mencegah
berlanjutnya konflik, mencegah terjadinya
pelanggaran hukum internasional, HAM dan
mencegah jatuhnya korban rakyat sipil yang
tidak berdosa.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 98

(2) Membangun komunikasi sosial dengan
pasukan tetangga, pemerintah setempat, media
massa dan LSM/NGO yang beroperasi di wilayah
tersebut untuk:

(a) Menjaga kelangsungan perdamaian


dari pihak-pihak yang bertikai, mencegah
berlanjutnya konflik, mencegah terjadinya
pelanggaran hukum internasional, HAM dan
mencegah jatuh korban rakyat sipil yang tidak
berdosa.

(b) Merehabilitasi dan merekonstruksi


sarana umum yang mengalami kerusakan dan
mengadakan Siskamling di wilayah.

(c) Tidak memberitakan hal-hal yang


membuat kontroversi sehingga memicu terjadi
konflik kembali.

(d) Tidak memihak salah satu kelompok


yang bertikai.

d) Pengakhiran.

(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.


(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan pembinaan perlawanan
wilayah untuk dijadikan bahan yang akan datang.

b. Binwanwil Pada Tugas OMSP yang Bersifat Non Tempur.

1) Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan


pendukungnya secara dini sesuai dengan Sishanta.

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen bangsa tentang penyiapan potensi
nasional menjadi kekuatan pertahanan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 99

(2) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen bangsa tentang pembinaan, penyiapan
dan pengorganisasian komponen cadangan.

(3) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang pembinaan, penyiapan
dan pengorganisasian komponen pendukung.

(4) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang peningkatan daya tangkal
masyarakat.

(5) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang Penyiapan daerah
pertahanan (Ruang Juang yang tangguh) dengan
mensinkronisasikan antara RUTR Wilhanrat dan
RTRW Pemda.

(6) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang peningkatan ketahanan di
bidang Ipoleksosbud-hankam dalam rangka
kepentingan Hanneg.

(7) Merencanakan penyiapan data teritorial.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan instansi terkait.
(2) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang
diperlukan.
(3) Menyiapkan personel untuk membantu
operasi memberdayakan wilayah pertahanan dan
kekuatan pen-dukungnya.

c) Pelaksanaan.

(1) Mengajak komponen bangsa untuk membina


wilayah dalam rangka membantu pemerintah
menyiapkan potensi nasional menjadi kekuatan
pertahanan yang dipersiapkan secara dini untuk
kepentingan pertahanan negara sesuai Sishanta
dengan cara mendata SDA/B, SDM dan Sarpras
dikelola untuk menjadi ruang pertahanan, komponen
cadangan dan komponen pendukung.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 100

(2) Mengajak komponen bangsa untuk
menyiapkan mengoorganisasi dan melatih dasar
kemiliteran komponen cadangan untuk dimobilisasi
menjadi pengganda kekuatan komponen utama.

(3) Mengajak komponen bangsa untuk


menyiapkan, mengoorganisasi dan melatih dasar
kemiliteran komponen pendukung sebagai
pengganda kekuatan komponen utama dan
komponen cadangan.

(4) Mengajak komponen bangsa untuk


mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat melalui
Bakti TNI dengan pembangunan yang bersifat fisik
dan non fisik guna meningkatkan daya tangkal
masyarakat dalam rangka Hanneg.

(5) Mengajak komponen bangsa untuk


menyiapkan daerah pertahanan dengan
mensinkronisasikan antara RUTR Wilhanrat dan
RTRW Pemda sehingga terwujudnya klasifikasi
daerah untuk kepentingan Hanneg yang digunakan
pada:

(a) Tugas OMP dengan menyiapkan


wilayah sebagai daerah depan, komunikasi
dan belakang.

(b) Tugas OMP berkembang menjadi


perang berlarut dalam operasi gerilya,
menyiapkan daerah pangkal perlawanan,
penyangga, senja dan operasi.

(c) Tugas OMSP yang bersifat tempur


dengan menyiapkan wilayah sebagai daerah
penghancuran, konsolidasi, stabilisasi dan
belakang.

(6) Mengajak komponen bangsa untuk membina


kondisi sosial masyarakat untuk mewujudkan
ketahanan di bidang Ipoleksosbudhankam dalam
rangka kepentingan Hanneg.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 101

(7) Memberikan ADO dan data teritorial lainnya
untuk mendukung satuan yang akan melaksanakan
operasi di wilayah.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.

(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,


fakta dan pengaruh kegiatan Binwanwil untuk
dijadikan bahan yang akan datang.
(4) Pengecekan terhadap Alkap, peta dan fasilitas
serta personel yang digunakan dalam membantu
pemberdayaan wilayah pertahanan.

2) Membantu tugas pemerintah di daerah.

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen bangsa tentang penyiapan wilayah,
khususnya daerah yang terpencil dan terisolir.

(2) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang penyiapan dan
pengorganisasian komponen masyarakat melalui
kegiatan PKBN dan Pramuka.

(3) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang penyiapan dan
peningkatan daya tangkal masyarakat.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan instansi terkait.
(2) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang
diperlukan.
(3) Menyiapkan personel untuk membantu tugas
pemerintah di daerah.

c) Pelaksanaan.
(1) Mengajak komponen bangsa untuk
membangun daerah terpencil dan terisolir

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 102

(2) Mengajak komponen bangsa untuk
mengoorganisasi masyarakat melalui kegiatan PKBN
dan Pramuka

(3) Mengajak komponen bangsa untuk


meningkatkan daya tangkal masyarakat melalui
kegiatan pembinaan perlawanan wilayah

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan pembinaan perlawanan
wilayah untuk dijadikan bahan yang akan datang.
(4) Pengecekan terhadap Alkap, peta dan fasilitas
serta personel yang digunakan dalam membantu
pemberdayaan wilayah pertahanan.

3) Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam


rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur
dalam undang-undang.

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen bangsa melalui pembinaan masyarakat
pada daerah-daerah tertentu yang memiliki tingkat
kerawanan sosial.

(2) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang penyiapan dan
pengorganisasian masyarakat melalui kegiatan
pembinaan perlawanan wilayah.

(3) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen bangsa tentang peningkatan daya tangkal
masyarakat.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan instansi terkait.
(2) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang
diperlukan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 103

(3) Menyiapkan personel untuk membantu
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka
tugas keamanan dan ketertiban masyarakat.

c) Pelaksanaan.
(1) Mengajak komponen bangsa untuk
melaksanakan patroli keamanan pada daerah yang
memiliki tingkat kerawanan kondisi sosial

(2) Mengajak komponen bangsa untuk


menyiapkan dan mengoorganisasi masyarakat yang
diarahkan untuk membangun sistem Pamswakarsa.

(3) Mengajak komponen bangsa untuk


mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat melalui
kegiatan Bakti TNI rangka mendukung tugas
keamanan dan ketertiban masyarakat.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan pembinaan perlawanan
wilayah untuk dijadikan bahan yang akan datang.

4) Membantu menanggulangi akibat bencana alam,


pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.

a) Perencanaan.
(1) Saat terjadi bencana. Melaksanakan
tanggap darurat.
(2) Pasca bencana. Membantu pelaksanaan
kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan instansi terkait.
(2) Menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan.
(3) menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
(4) Menyiapkan personel untuk membantu
menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian
dan pemberian bantuan kemanusiaan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 104

c) Pelaksanaan.

(1) Saat terjadi bencana. Melaksanakan tanggap


darurat yang meliputi:

(a) Mengajak komponen masyarakat


melalui instansi terkait untuk mengkaji secara
cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan,
dan sumber daya.

(b) Bekerja sama dengan BMKG (Badan


Mitigasi Kegempaan dan Geologi) dan Pemda
untuk menentukan status keadaan darurat
bencana.

(c) Bekerja sama dengan Basarnas/Badan


Nasional Penanggulangan Bencana Alam
(BNPB) dan Pemda untuk menyelamatkan
dan mengevakuasi masyarakat yang terkena
bencana.

(d) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait membantu proses penyiapan
lokasi pengungsian, pos kesehatan dan dapur
umum.

(e) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait membantu mengendalikan
pemenuhan kebutuhan logistik.

(f) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait membantu proses
perlindungan terhadap kelompok rentan.

(g) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait membantu proses pemulihan
dengan segera sarana dan prasarana
(pemulihan telephone, listrik, air dll).

(2) Pasca bencana. Membantu pelaksanaan


kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang meliputi:

(a) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait merehabilitasi Sarpras umum

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 105

akibat bencana (tempat ibadah, kantor
pemerintah, bandara udara dll) .

(b) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait untuk memulihkan kondisi
psikologis masyarakat (stres/ trauma).

(c) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait untuk memfungsikan kembali
pemerintahan dan pelayanan publik (kantor
kecamatan, kantor walikota/ Kab, rumah sakit
dll).

(d) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait untuk memberikan pelayanan
kesehatan terhadap korban bencana.

(e) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait untuk mengatasi wabah
penyakit.

(f) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait memberikan bantuan makanan
untuk mengatasi bahaya kelaparan.

(g) Bekerja sama dengan Pemda dan


instansi terkait mendirikan tenda-tenda
lapangan, dapur lapangan, MCK, logistik dan
bantuan lainnya untuk membantu para
pengungsi.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan pembinaan perlawanan
wilayah untuk dijadikan bahan yang akan datang.

5) Membantu pencarian dan pertolongan dalam


kecelakaan (SAR).

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan kerja sama dengan Pemda
secara terpadu mengadakan pembinaan terhadap

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 106

komponen masyarakat di tingkat Kabupaten untuk
memberikan pertolongan, pencarian dan
penyelamatan jatuhnya korban jiwa serta kerugian
materiil.

(2) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen masyarakat untuk mengadakan
penyiapan dan pengor-ganisasian sesuai
profesi/keahlian melalui kegiatan komunikasi sosial.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan instansi terkait.
(2) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang
diperlukan.
(3) Menyiapkan personel untuk membantu
pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (SAR).

c) Pelaksanaan.
(1) Bekerja sama dengan Pemda secara terpadu
mengadakan pembinaan terhadap komponen
masyarakat di tingkat Kabupaten untuk memberikan
pertolongan, pencarian dan penyelamatan guna
mencegah kemungkinan bertam-bahnya korban jiwa
dan kerugian materiil yang diakibatkan oleh
kecelakaan serta bencana alam di wilayah.

(2) Bekerja sama dengan Pemda secara terpadu


melalui pembinaan/pelatihan untuk menyiapkan
masyarakat sesuai profesi/keahliannya guna
mencari, menemukan, menyelamat-kan korban jiwa
dan harta benda apabila kemungkinan terjadi
kecelakaan dan bencana alam.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan pembinaan perlawanan
wilayah untuk dijadikan bahan yang akan datang.

6) Pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap


pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 107

a) Perencanaan.
(1) Merencanakan pembinaan terhadap
komponen masya-rakat untuk menyiapkan
masyarakat yang mempunyai kemampuan khusus
sesuai profesi masing-masing untuk membantu
menindak para pembajak, perompak dan
penyelundupan.

(2) Merencanakan pembinaan terhadap


komponen masyarakat tentang mengaktifkan sistem
temu dan cepat lapor cepat.

b) Persiapan.
(1) Koordinasi dengan instansi terkait.
(2) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang
diperlukan.
(3) Menyiapkan personel untuk pengamanan
pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,
perompakan dan penyelundupan.

c) Pelaksanaan.
(1) Bekerja sama dengan Pemda secara terpadu
untuk menyiapkan dan mengoorganisasi masyarakat
sesuai profesi/ keahliannya yang diarahkan guna
membantu tim yang akan mengatasi dan menindak
para pembajak, perompak dan penyelundup.

(2) Bekerja sama dengan aparat pemerintah


untuk memberikan penyuluhan/ceramah dan
penerangan terhadap komponen masyarakat tentang
mengaktifkan sistem temu cepat dan lapor cepat
apabila melihat, ancaman pembajakan, perompakan
dan penyelundupan.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan pembinaan perlawanan
wilayah untuk dijadikan bahan yang akan datang.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 108

BHAKTI TNI

1. Tujuan.

a. Masa Damai. Mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat untuk


membantu mengatasi kesulitan rakyat.
b. Selama Perang (pada tugas OMP). Menyiapkan daerah tertentu
untuk pengendalian penduduk dari daerah rawan ke daerah belakang
(daerah pengungsian) dan untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat.
c. Sesudah Perang. Menyelenggarakan inventarisasi seluruh
kerusakan yang terjadi akibat perang dan rehabitasi wilayah,
pengendalian kerusakan daerah serta mengembalikan kondisi juang
masyarakat seperti semula.

d. Pada Tugas OMSP.

1) Bersifat Tempur. Membantu mengatasi kesulitan rakyat.


2) Bersifat Non Tempur. Membantu pemerintah mewujudkan
kemanunggalan TNI-Rakyat melalui Bakti TNI dengan sasaran
pembangunan fisik dan non fisik serta membina kondisi sosial
masyarakat untuk mewujudkan ketahanan negara di bidang
Ipoleksosbudhankam.

2. Sasaran.

a. Masa Damai. Terwujudnya kemanunggalan TNI-Rakyat untuk


membantu mengatasi kesulitan rakyat.
b. Selama Perang (pada tugas OMP). Siapnya daerah tertentu
untuk pengendalian penduduk dari daerah rawan ke daerah belakang
(daerah pengungsian) dan untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat.
c. Sesudah Perang. Terselenggaranya inventarisasi seluruh
kerusakan yang terjadi akibat perang dan rehabitasi wilayah,
pengendalian kerusakan daerah serta mengembalikan kondisi juang
masyarakat seperti semula.

d. Pada Tugas OMSP.

1) Bersifat Tempur. Teratasinya kesulitan rakyat.


2) Bersifat Non Tempur. Terbantunya pemerintah untuk
mewujud-kan kemanunggalan TNI-Rakyat melalui Bakti TNI
dengan sasaran pembangunan fisik dan non fisik serta membina
kondisi sosial masyarakat untuk mewujudkan ketahanan negara di
bidang Ipoleksosbudhankam.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 109

3. Sifat.
a. Sistematis.
b. Tepat Sasaran.
c. Partisipatif.
d. Selaras dan Seimbang.
e. Terkoordinasi.

4. Peranan. Sebagai metode Binter guna merebut hati dan pikiran


masyarakat dalam rangka Kemanunggalan TNI–Rakyat.

5. Organisasi. Pengorganisasian Bakti TNI disusun sesuai dengan


rantai komando yang berlaku meliputi Operasi Bakti dan Karya Bakti.

a. Susunan Organisasi.

1) Operasi Bakti.

a) TNI Manunggal Membangun Desa.

(1) Panglima TNI selaku Komando dan


Pengendali.
(2) Kasad selaku Penanggung Jawab
Operasional (PJO).
(3) Pangdam selaku Penanggung Jawab
Keberhasilan Operasional (PKO).
(4) Danrem selaku Penanggung Jawab
Keberhasilan Pelaksanaan (PKP).
(5) Dandim selaku Komandan Satuan Tugas
(Dansatgas).
(6) Danki/Rai selaku Komandan Satuan Setingkat
Kompi (Dan SSK).

b) TNI Manunggal lainnya (SOSRA, Pertanian,


Sembako, KB Kes, Buta Aksara, Hutan, Cadangan Pangan
dan lain-lain).

(1) Panglima TNI selaku Komando dan


Pengendali.
(2) Kasad selaku Penanggung Jawab
Operasional (PJO).
(3) Pangdam selaku Penanggung Jawab
Keberhasilan Operasional (PKO).
(4) Danrem selaku Penanggung Jawab
Keberhasilan Pelaksanaan (PKP).

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 110

(5) Dandim selaku Komandan Satuan Tugas
(Dansatgas).

2) Karya Bakti.
a) Pangdam selaku Komando Pengendali
b) Danrem selaku penanggung jawab kegiatan
c) Dandim selaku koordinator Pelaksanaan Karya Bakti.
d) Dansat Non Kowil selaku Komandan Pelaksana
Karya Bakti

6. Tugas dan Tanggung jawab.

a. TMMD dan TNI Manunggal lainnya.

1) Kasad selaku Penanggung Jawab Operasional (PJO) TNI


Manunggal.
a) Memimpin dan mengatur operasional kegiatan TNI
Manunggal di seluruh wilayah Republik Indonesia.
b) Mengoordinasikan program terpadu TNI Manunggal
antara TNI dengan lembaga pemerintahan yang diteruskan
ke tingkat wilayah dan daerah.
c) Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
hasil TMMD yang telah dicapai, dibantu staf dan Tim
Asistensi tingkat pusat.
d) Bertanggung jawab kepada Panglima TNI atas hasil
kegiatan Manunggal.

2) Pangdam selaku Penanggung jawab Keberhasilan


Operasional (PKO) TNI Manunggal.
a) Mengoordinasikan secara terpadu pelaksanaan TNI
Manunggal kepada instansi pemerintah sipil yang terkait
sesuai stratanya.
b) Mengoordinasikan pelibatan dari komponen TNI AD,
TNI AL, TNI AU dan unsur dinas terkait di daerah guna
mendukung kegiatan Manunggal.
c) Menetapkan daerah sasaran serta kegiatan sesuai
prioritas yang ditetapkan PJO dan telah dikoordinasikan
dengan Gubernur/ Bupati/Walikota sebagai penanggung
jawab pembangunan di daerah.
d) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan Manunggal di
wilayahnya dibantu staf dan tim asistensi.
e) Bertanggung jawab kepada Kasad selaku PJO atas
hasil kegiatan Manunggal.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 111

3) Komandan Korem selaku Penanggung Jawab
Keberhasilan Pelaksanaan (PKP) TNI Manunggal.
a) Mengoordinir dan mengendalikan unsur-unsur
Angkatan yang dilibatkan.
b) Mengkoordinasikan secara terpadu pelaksanaan TNI
Manunggal kepada instansi pemerintah sipil yang terkait
sesuai stratanya.
c) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan manunggal di
wilayahnya dibantu tim asistensi.
d) Bertanggung jawab kepada Pangdam selaku PKO
atas hasil kegiatan Manunggal.

4) Dandim selaku Komandan Satuan Tugas.


a) Mengkoordinasikan secara terpadu pelaksanaan TNI
Manunggal kepada instansi pemerintah sipil yang terkait
sesuai stratanya.
b) Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
Manunggal di wilayahnya dibantu staf dan tim asistensi.
c) Membentuk Pos Komando Taktis di daerah sasaran
kegiatan Manunggal.
d) Bertanggung jawab kepada Danrem selaku PKP atas
hasil kegiatan Manunggal.

5) Komandan Kompi/Rai yang ditunjuk selaku Dan SSK.


a) Melaksanakan kegiatan TNI manunggal membangun
desa sesuai rencana Dansatgas.
b) Mengkoordinasikan secara terpadu pelaksanaan TNI
Manunggal kepada instansi pemerintah sipil yang terkait
sesuai stratanya.
c) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan manunggal
sampai batas waktu yang telah ditentukan.
d) Bertanggung jawab kepada Dansatgas atas hasil
kegiatan.

b. Karya Bakti.

1) Dandim selaku Koordinator Pelaksanaan Karya Bakti.


a) Merencanakan kegiatan Karya Bakti dan
menentukan sasaran yang ingin dicapai.
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan Karya Bakti kepada
instansi terkait.
c) Menjelaskan rencana kegiatan Karya Bakti kepada
satuan Non Kowil.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 112

d) Mengoordinir pelaksanaan Karya Bakti di
wilayahnya.
e) Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Danrem.

2) Dansat Non Komando Kewilayahan.


a) Melaksanakan koordinasi dengan Kowil/Kodim
setempat tentang rencana Karya Bakti yang akan
dilaksanakan satuannya.
b) Mengerahkan personel satuannya untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan Karya Bakti.
c) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Karya Bakti
kepada Kowil/Kodim setempat.

7. Syarat Personel.
a. Personel TNI yang mempunyai kemampuan dan keterampilan
pertukangan dan bangunan.
b. Personel TNI yang mempunyai kemampuan dan keterampilan
konstruksi jalan dan jembatan
c. Personel TNI yang mempunyai kemampuan dan keterampilan di
bidang kesehatan, pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan.
d. Personel TNI yang mempunyai kemampuan di bidang pendidikan,
bidang keamanan, bidang hukum, bela negara dan wawasan
kebangsaan.

8. Type dan Bentuk Penyelenggaraan Bakti TNI.

a. Type Bakti TNI.

1) Type kerjasama (pemerintah, masyarakat dan pihak lain)


a) Type Operasi Bakti Terpusat (Proyek Nasional).
b) Type Operasi Bakti Daerah ( Proyek Daerah).
c) Type Operasi Bakti Lokal (Proyek setempat).

2) Type Swasembada.
a) Dilaksanakan oleh masing-masing Angkatan.
b) Dilaksanakan antar Angkatan .

b. Bentuk Bakti TNI.

1) Bentuk kerjasama,

a) Bentuk A : TNI - Tenaga


Pihak lain - Dana dan sarana

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 113

b) Bentuk B : TNI - Tenaga dan sarana
Pihak lain - Dana

c) Bentuk C : TNI - Dana, Tenaga dan sarana


Pihak lain - Tidak diharapkan jasa
timbal balik karena
sepenuhnya merupakan
Bakti TNI.
d) Bentuk D : TNI - Dana, Tenaga dan sarana
Pihak lain- Dana, Tenaga dan sarana

2) Bentuk Swasembada.
a) Bentuk E : Proyek Kemhan.
b) Bentuk F : Proyek Pusat/Angkatan.
c) Bentuk G : Proyek Wilayah/Daerah.
d) Bentuk H : Proyek Satuan.

c. Kegiatan Bakti TNI yang telah dilaksanakan antara lain


1) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
2) TNI Manunggal Sosial dan Sejahtera (TMSS).
3) TNI Manunggal Pertanian (TMP).
4) TNI Manunggal Sembako (TMS).
5) TNI Manunggal KB Kes (TMKK).
6) TNI Manunggal Pertanian Hutan dan Cadangan Pangan
(TMHCP).
7) TNI Manunggal Reboisasi (TMR).
8) TNI Manunggal Aksara (TMA).
9) TNI Manunggal Transmigrasi (TMT).

9. Alat Peralatan. Disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan


dalam Bakti TNI.
a. Alat berat (Buldozer, Belco, Stoom). Alat-alat tersebut digunakan
untuk keperluan pembangunan proyek yang cukup besar.
b. Alat ringan (cangkul, palu, tool kit, dll). Alat-alat tersebut digunakan
untuk keperluan pertukangan.

10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.

a. Cuaca. Cuaca yang buruk sangat berpengaruh terhadap


penyelesaian/ pelaksanaan tugas dalam Bakti TNI.
b. Medan. Kondisi medan yang berlumpur akibat hujan, terjal,
perbukitan, akan menghambat pelaksanaan dalam Bakti TNI.
c. Tenaga Masyarakat. Tenaga masyarakat yang ada di daerah
penugasan pada umumnya sangat sulit diandalkan dalam Bakti TNI,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 114

karena kesibukan untuk mencari mata pencaharian dalam menghidupi
keluarganya.
d. Alat Peralatan (Alpal). Alat peralatan yang digunakan dalam
rangka pelaksanaan Bakti TNI sangat terbatas sehingga akan
mempengaruhi waktu penyelesaian Bakti TNI.

11. Kegiatan Bakti TNI pada Masa Damai.

a. Kegiatan Operasi Bakti .

1) TNI Manunggal Membangun Desa.

a) Perencanaan (H-2 tahun).

(1) Subjek.
(a) Aparat Komando Kewilayahan.
(b) Unsur-unsur TNI yang tergabung dalam
SSK.
(c) Unsur Pemda/Dinas/Jawatan yang
tergabung dalam kelompok khusus/Tim
penyuluh TMMD.

(2) Objek.
(a) Fisik yaitu semua sasaran fisik yang
telah tertuang dalam program TMMD.
(b) Non Fisik yaitu seluruh masyarakat
desa yang berada di sekitar lokasi TMMD.

(3) Metode.
(a) Pada kegiatan fisik materiil.
i) Pendataan.
ii) Pembangunan sarana dan
prasarana.

(b) Pada kegiatan non fisik/mental spiritual.


i) Penyuluhan.
ii) Penerangan.
iii) Pelatihan.

(4) Kegiatan.

(a) Penentuan daerah sasaran.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 115

i) Daerah sasaran.
aa) Daerah yang sudah ada
program pembangunan desa,
namun belum ter-jangkau
pelaksanaannya oleh
pemerintah daerah.

bb) Daerah rawan ditinjau dari


segi pertahanan, keamanan dan
kesejahteraan.

cc) Daerah bencana alam


dan teran-cam bencana alam.

dd) Daerah terisolir,


perbatasan, ter-pencil dan
daerah miskin/kumuh per-
kotaan.

ii) Prioritas sasaran. :


aa) Prioritas ditinjau dari ke-
sejahteraan.
bb) Prioritas ditinjau dari
pertahanan.

(b) Penentuan kegiatan fisik dan non fisik.

i) Kegiatan fisik,

aa) Perbaikan/pembuatan
jalan desa yang berkonstruksi
kuat sehingga dapat dilalui oleh
kendaraan tempur/berlapis baja.

bb) Pembuatan jalan baru


yang menghubungkan desa
yang satu dengan desa lainnya
sehingga dapat memudahkan
pengangkutan logistik wilayah.

cc) Pembuatan jembatan


permanen atau semi permanen
yang dapat dilalui oleh
kendaraan tempur/berlapis baja.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 116

dd) Perbaikan atau


pembuatan rumah ibadah.

ee) Pembuatan saluran


irigasi.

ff) Pembuatan pos


keamanan.

gg) Penanaman pohon untuk


penghi-jauan sehingga dapat
digunakan sebagai perlindungan
pasukan.

hh) Rehabilitasi bangunan


sekolah yang rusak .

ii) Dan lain-lain.

ii) Kegiatan non fisik,

aa) Penyuluhan kesadaran


bela negara dan wawasan
kebangsaan.

bb) Penyuluhan tentang


perlawanan rakyat, yang
meliputi: pendataan, perekrutan,
pelatihan dan pengorgani-sasian
yang selanjutnya digunakan
untuk menghadapi ancaman
terhadap wilayah.

(c) Pengajuan kepada Pemda Kabupaten.

(d) Mengajukan rencana kegiatan ke


PKP/PKO.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 117

b) Persiapan.

(1) Rapat Koordinasi Teknis TMMD tingkat Pusat.


(2) Menyiapkan administrasi TMMD, dengan
kegiatan meliputi:

(a) Membuat buku rencana kegiatan


TMMD.
(b) Membuat perintah Operasi TMMD.
(c) Menyiapkan rencana upacara
pembukaan TMMD.
(d) Menyiapkan acara paparan.
(e) Dukungan Administrasi

i) Dukungan dari PJO. Dukungan


logistik yang diberikan PJO TMMD
kepada Kodim antara lain:

aa) Kodal Kodim.


bb) Kodal SSK.
cc) ULP SSK selama 23 hari
(P. Jawa) dan 25 hari (luar
Jawa).
dd) Dukungan beras untuk
SSK.
ee) Dukungan BBM.
ff) Biaya pergeseran
pasukan.
gg) Obat-obatan.
hh) Bahan kontak.

ii) Dukungan dari instansi lain


meliputi :

aa) Bantuan beras dari Dolog.


bb) Bantuan semen dari
Kemperindag.
cc) Dan lain sebagainya.

iii) Dukungan dari Pemda


Kabupaten/Kota, antara lain:

aa) Dukungan dana.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 118

bb) Dukungan material untuk
kegiatan sasaran fisik.
cc) Dukungan makan untuk
masyara-kat.
dd) Alat-alat kerja/alat-alat
tukang di lapangan.
ee) Bibit-bibit tanaman, bibit
ikan dan lain sebagainya sesuai
kebutuhan.
ff) Dukungan obat-obatan
dari Dinas Kesehatan Kab/Kota
dalam mendukung kegiatan
pengobatan cuma-cuma selama
TMMD.
gg) Dan lain-lain.

(3) Menyiapkan personel yang terlibat dalam


Satuan Tugas.

(a) Penyiapan SSK.


(b) Menyiapkan personel lainnya.
(c) Menyiapkan pengerahan masyarakat
yang berada di sekitar lokasi TMMD.

(4) Menyiapkan sarana pendukung antara lain:

(a) Mendirikan Posko SSK.


(b) Mendirikan tenda pasukan SSK.
(c) Menyiapkan tempat upacara
pembukaan TMMD dan menyiapkan peserta
upacara

(5) Pergeseran pasukan SSK.


(6) Kegiatan Pra TMMD.

c) Tahap pelaksanaan TMMD (H s.d H + 20).

(1) Pada hari H kegiatan antara lain :

(a) Upacara pembukaan TMMD,


dilanjutkan kegiatan tambahan seperti
pemberian bahan kontak dari Irup kepada
masyarakat desa.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 119

(b) Paparan rencana kegiatan TMMD oleh
Dan SSK di Posko SSK.
(c) Peninjauan ke lokasi sasaran TMMD.
(d) Untuk pasukan SSK dan unsur
pendukung selesai upacara pembukaan
langsung bekerja sesuai jadwal.

(2) Pada hari H+1 dan seterusnya sampai H+19


melaksanakan kegiatan sesuai jadwal kegiatan yang
telah disusun baik bidang fisik maupun non fisik.

(3) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap


pelaksanaan :

(a) Dan SSK harus punya target hasil kerja


(b) Objek sasaran dikerjakan sesuai
dengan kelompok
(c) Perhatikan pembagian kelompok
tenaga ahli dalam melaksanakan sasaran fisik
(d) Untuk kegiatan penyuluhan dan
pelatihan, perlu mempersiapkan tempat dan
sarana yang dibutuhkan
(e) mempertimbangkan kondisi cuaca di
lokasi
(f) Perhatikan keamanan personel dan
materiil dengan membuat prosedur tetap.
(g) Perhatikan kesehatan pasukan SSK
maupun unsur pendukung.
(h) Perhatikan disiplin dan pegang teguh
Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan
Wajib TNI selama pelaksanaan TMMD.

(4) membuat petunjuk tata tertib khusus selama


TMMD
(5) Pembuatan Laporan.
(6) Kegiatan Pengawasan dan Evaluasi TMMD.
(7) Upacara penutupan dan penyerahan hasil
TMMD.
(8) Embarkasi/pergeseran pasukan kembali ke
Home Base,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 120

d) Tahap Purna Manunggal.
(1) Pembuatan laporan hasil TMMD.
(2) Evaluasi pelaksanaan TMMD.
(3) Pemeliharaan hasil TMMD.

2) TNI Manunggal lainnya.

a) Tahap perencanaan.

(1) Subjek.
(a) Aparat Komando Kewilayahan.
(b) Unsur-unsur TNI yang terlibat.
(c) Unsur Pemda/Dinas/Jawatan yang
tergabung dalam kelompok khusus/Tim
penyuluh TMMD.

(2) Objek.
(a) Fisik, yaitu semua sasaran fisik yang
telah tertuang dalam program Manunggal.

(b) Non Fisik, yaitu seluruh masyarakat


sekitar lokasi.

(3) Metode.
(a) Pada kegiatan fisik materiil.

i) Pendataan.
ii) Pembangunan sarana dan
prasarana.

(b) Pada kegiatan non fisik/mental spiritual.

i) Penyuluhan.
ii) Penerangan.
iii) Pelatihan.

(4) Kegiatan.

(a) Penentuan daerah sasaran.

i) Bidang Fisik.

aa) Terdapat hutan yang


gundul akibat erosi lingkungan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 121

bb) Terdapat daerah yang


sering dilanda bencana
alam/banjir.

cc) Terdapat lahan pertanian


produktif namun belum diolah
secara maksimal.

dd) Terdapat kelompok


masyarakat yang berdaya beli
rendah walaupun untuk
memenuhi kebutuhan sehari-
hari.

ee) Terdapat komunitas


masyarakat yang belum
mengenal baca dan tulis.

ff) Tedapat komunitas


masyarakat yang memiliki anak
lebih dari 5 orang.

ii) Bidang non Fisik.

aa) Adanya masyarakat yang


tidak mengibarkan bendera pada
hari-hari besar nasional.

bb) Sering terjadi perkelahian


antar kampung.

cc) Adanya kelompok


masyarakat yang sering
mendiskreditkan pemerintah.

(b) Mengajukan rencana kegiatan ke


KPK/PKO.

b) Persiapan.
(1) Membuat buku rencana kegiatan TNI
Manunggal.
(2) Penyiapan personel TNI yang terlibat.
fisik/non fisik.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 122

(3) Menginformasikan kepada masyarakat


tentang adanya kegiatan TNI Manunggal dan
menyiapkan pengerahan masyarakat yang berada di
sekitar lokasi.
(4) Mendirikan Posko SSK (sesuai kebutuhan). Isi
Posko antara lain :
(5) Siapkan rencana upacara
pembukaan/pencanangan TNI Manunggal. Kegiatan
yang dilaksanakan antara lain :

(a) Siapkan rencana upacara.


(b) Siapkan lokasi tempat upacara.
(c) Dandim menyiapkan laporan kesiapan
TNI Manunggal secara tertulis.

(6) Siapkan acara paparan kegiatan TNI


Manunggal.

c) Tahap pelaksanaan TNI Manunggal.

(1) Pada hari H kegiatan antara lain:

(a) Upacara pembukaan (biasanya ada


acara tambahan pemberian bahan kontak dari
Irup untuk masyarakat desa).
(b) Paparan rencana kegiatan TNI
Manunggal.
(c) Peninjauan ke lokasi sasaran.
(d) Pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal
sesuai jadwal yang telah dibuat.

(2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap


pelaksanaan.

(a) Dandim harus punya target hasil kerja


(b) Perhatikan pembagian kelompok
tenaga ahli dalam melaksanakan sasaran
fisik,
(c) Untuk kegiatan penyuluhan penampilan
dan sikap sangat berpengaruh terhadap
kelompok masyarakat yang akan diberi
penyuluhan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 123

(d) Perhatikan kesehatan personel yang
terlibat.
(e) Perhatikan disiplin dan pegang teguh
Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan
Wajib TNI selama pelaksanaan kegiatan.

(3) Pembuatan laporan


(4) Upacara penutupan dan penyerahan hasil
TMMD.
(5) Pergeseran personel yang terlibat dari lokasi
ke Home Base.

d) Tahap Purna Manunggal.

(1) Pembuatan laporan.


(2) Evaluasi pelaksanaan TNI Manunggal.
(3) Pemeliharaan hasil TNI Manunggal.

b. Kegiatan Karya Bakti.

1) Perencanaan.

a) Subjek. Subjek dalam Karya Bakti meliputi


segenap institusi di lingkungan TNI AD yang dikoordinir oleh
Komando Kewilayahan.

b) Objek. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan


masyarakat.

c) Metode.
(1) Pada kegiatan fisik materiil.

(a) Pendataan.
(b) Pembangunan sarana dan prasarana.

(2) Pada kegiatan non fisik/mental spiritual.

(a) Penyuluhan.
(b) Penerangan.
(c) Pelatihan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 124

d) Kegiatan. :

(1) Identifikasi masalah.

(a) Pemahaman pokok kebijaksanaan


pemerintah daerah di bidang pembangunan.
(b) Penentuan objek sasaran Karya Bakti.
Dalam menentukan objek Karya Bakti perlu
dipertimbangkan antara lain :

i) Sarana dan prasarana yang


dibutuhkan masyarakat untuk kemudian
dipilih satu atau beberapa objek yang
akan diprioritaskan dan disesuaikan
dengan batas kemampuan satuan

ii) Objek/Sasaran. yang ingin


dicapai dalam pembangunan daerah
harus terkait dengan kepentingan
pertahanan negara aspek darat.

iii) Objek/Sasaran yang ingin


dicapai harus sudah sesuai dengan
aspirasi masyarakat daerah yang
bersangkutan.

(2) Koordinasi.
(3) Menyusun urut-urutan prioritasnya
kegiatan/pentahapan Karya Bakti.
(4) Merencanakan kebutuhan materiil, sarana dan
waktu yang dibutuhkan.
(5) Menentukan tata cara pengendalian dan
pengawasan.

2) Persiapan.
a) Dandim mengadakan rapat koordinasi terakhir
dengan unsur-unsur terkait untuk mengecek kesiapan
masing-masing.
b) Menghimpun materiil dan peralatan yang diperlukan
berikut logistik lainnya.
c) Mengorganisir satuan yang terlibat dalam
penyelenggaraan Karya Bakti.
d) Membuat jadwal kegiatan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 125

e) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang
adanya Karya Bakti.

3) Pelaksanaan.

a) Guna lebih mengoptimalkan Karya Bakti ada hal-hal


penting yang perlu diperhatikan :

(1) Kegiatan di lapangan dilaksanakan secara


terintegrasi dengan masyarakat, sehingga
masyarakat merasa ber-tanggung jawab di dalam
memelihara dan melanjutkan objek tersebut.

(2) Koordinasi dan musyawarah harus senantiasa


menjiwai hubungan antara Kodim dengan
masyarakat tanpa membebani masyarakat dengan
kegiatan yang berlebih-lebihan sedangkan tenaga
masyarakat terlibat didasarkan sukarela.

(3) Terpeliharanya semangat kerja yang penuh


kegairahan di dalam suasana kekeluargaan selama
pelaksanaan Karya Bakti.

b) Adapun kegiatannya meliputi:

(1) Satuan yang terlibat melaksanakan pekerjaan


sesuai jadwal yang telah disusun.
(2) Membagi pekerjaan menjadi beberapa bagian
disesuaikan dengan target yang harus dicapai.
(3) Mengatur personel dan tenaga masyarakat.
(4) Memanfaatkan dan mengatur swadaya
masyarakat maupun bantuan lainnya.

4) Pengakhiran. Adapun kegiatan yang dilaksanakan


pada tahap pengakhiran meliputi:

a) Membuat laporan ke Satuan Atas.


b) Mengadakan pemantauan secara terus-menerus
terhadap hasil-hasil Karya Bakti yang telah dicapai.
c) Melaksanakan evaluasi guna mendapatkan masukan
sebagai upaya penyempurnaan penyelenggaraan Karya
Bakti di masa datang.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 126

12. Kegiatan Bakti TNI Selama Perang (pada Tugas OMP).

a. Perencanaan.
1) Merencanakan pengendalian penduduk dari daerah rawan
ke daerah belakang (daerah pengungsian).
2) Merencanakan membantu mengatasi kesulitan rakyat

b. Persiapan.
1) Menyiapkan personel yang akan melaksanakan peninjauan
pada route pengendalian penduduk dari daerah rawan ke daerah
belakang (daerah pengungsian).
2) Menyiapkan sarana transportasi.
3) Menyiapkan titik kendali pada route pengendalian penduduk
dari daerah rawan ke daerah belakang (daerah pengungsian).
4) Menyiapkan daerah belakang (daerah pengungsian).
5) Menyiapkan tenda pengungsian di daerah belakang.
6) Menyiapkan tenaga medis dan obat-obatan.
7) Menyiapkan logistik untuk para pengungsi.
8) Menyipkan rencana pengamanan di daerah belakang.

c. Pelaksanaan.
1) Melaksanakan peninjauan route pengendalian penduduk
dari daerah rawan ke daerah belakang (daerah pengungsian) dan
menentukan titik pengendalian pengungsi.
2) Mendirikan tenda pengungsian di daerah belakang.
3) Membawa pengungsi dari daerah rawan ke daerah
belakang melalui route yang telah ditentukan
4) Melakukan pemeriksaan terhadap pengungsi di titik
pengendalian untuk mencegah penyusupan dari pihak musuh.
5) Memeriksa dan mengecek kondisi kesehatan pengungsi
oleh tenaga medis yang ada dan memberikan obat-obatan.
6) Memberikan logistik kepada pengungsi.
7) Melaksanakan pengamanan di daerah belakang.

d. Pengakhiran.
1) Mengecek personel yang melaksanakan tugas.
2) Mengecek kembali sarana transportasi yang digunakan.
3) Mengecek jumlah pengungsi di daerah belakang.
4) Mengecek jumlah pengungsi yang berobat.
5) Mengecek tenda pengungsi.
6) Mengecek jumlah logistik untuk para pengungsi.
7) Membuat laporan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 127

13. Kegiatan Bakti TNI Sesudah Perang.

a. Perencanaan.

1) Di bidang fisik.

a) Merencanakan untuk membantu memfungsikan dan


menormalisasikan roda pemerintahan.
b) Merencanakan pendataan dan keterangan/informasi
yang objektif tentang kerusakan daerah akibat perang.
c) Merencanakan untuk membantu memfungsikan
sarana dan prasarana umum.
d) Merencanakan Bakti TNI yang dipadukan dengan
program pembangunan daerah dengan prioritas pada
daerah yang terparah mengalami kerusakan melalui
rehabilitasi dan merekonstruksi infrastruktur untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.
e) Merencanakan Bakti TNI yang dipadukan dengan
program pembangunan daerah dengan prioritas pada
daerah yang terparah mengalami kerusakan melalui
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pemerintah
guna memperlancar perputaran roda pemerintahan.
f) Merencanakan Bakti TNI yang dipadukan dengan
program pembangunan daerah mengenai penanganan
rehabilitasi kesehatan, mental dan psikologis masyarakat
pasca perang dalam rangka mengembalikan kondisi juang
masyarakat.
g) Merencanakan Bakti TNI yang dipadukan dengan
program pembangunan daerah mengenai penanganan
kembali lahan-lahan pertanian yang rusak akibat perang.

h) Merencanakan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah


yang berkaitan dengan sarana dan prasarana utama
masyarakat yang rusak akibat perang.

2) Di bidang Non fisik.

a) Merencanakan penyuluhan terhadap kondisi sosial


masyarakat tentang kesehatan, mental dan psikologi.
b) Merencanakan penyuluhan sistem keamanan
lingkungan/ wilayah melalui pemberdayaan masyarakat
dalam Pam Swakarsa.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 128

b. Persiapan.

1) Di bidang fisik.

a) Menyiapkan personel dan alat peralatan yang


diperlukan untuk memfungsikan dan menormalisasikan roda
pemerintahan.
b) Menyiapkan data dan keterangan/informasi tentang
kerusakan daerah.
c) Menyiapkan personel pengamanan guna membantu
memfungsikan sarana dan prasarana umum.
d) Menyiapkan rencana Bakti TNI dengan
pembangunan prioritas pada daerah yang terparah
mengalami kerusakan melalui rehabilitasi dan
merekonstruksi infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat sehari-hari.
e) Menyiapkan rencana Bakti TNI pembangunan
prioritas pada daerah yang terparah mengalami kerusakan
melalui kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
pemerintah guna memperlancar perputaran roda
pemerintahan.
f) Menyiapkan rencana Bakti TNI untuk menangani
rehabilitasi kesehatan, mental dan psikologis masyarakat
pasca perang dalam rangka mengembalikan kondisi juang
masyarakat.
g) Menyiapkan rencana Bakti TNI untuk penanganan
kembali lahan-lahan pertanian yang rusak akibat perang.
h) Menyiapkan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi
wilayah yang berkaitan dengan sarana dan prasarana
utama masyarakat yang rusak akibat perang.

2) Di bidang non fisik.

a) Menyiapkan rencana penyuluhan terhadap kondisi


sosial masyarakat tentang kesehatan, mental dan psikologi.
b) Menyiapkan rencana penyuluhan sistem keamanan
lingkungan/wilayah melalui pemberdayaan masyarakat
dalam Pam Swakarsa

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 129

c. Pelaksanaan.

1) Di bidang fisik.

a) Melaksanakan pengamanan untuk


menormalisasikan roda pemerintahan.
b) Memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak untuk
memfungsikan roda pemerintahan.
c) Melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait
untuk memfungsikan dan menormalisasikan roda
pemerintahan.
d) Melaksanakan pendataan tentang kerusakan daerah
melalui aparat Kowil yang ada seperti fasilitas umum,
fasilitas perkantoran dan rumah-rumah penduduk beserta
isinya yang rusak.
e) Memberikan keterangan/informasi tentang kerusakan
daerah kepada aparat pemerintah dan instansi terkait.
f) Memberikan bantuan personel untuk pengamanan
guna memfungsikan sarana dan prasarana umum.
g) Melaksanakan Bakti TNI yang dipadukan dengan
program pembangunan daerah dengan prioritas pada
daerah yang terparah mengalami kerusakan melalui
rehabilitasi dan merekonstruksi infrastruktur untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.
h) Melaksanakan Bakti TNI yang dipadukan dengan
program pembangunan daerah dengan prioritas pada
daerah yang terparah mengalami kerusakan melalui
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pemerintah
guna memperlancar perputaran roda pemerintahan.
i) Melaksanakan Bakti TNI yang dipadukan dengan
program pembangunan daerah mengenai penanganan
rehabilitasi kesehatan, mental dan psikologis masyarakat
pasca perang dalam rangka mengembalikan kondisi juang
masyarakat.

j) Melaksanakan Bakti TNI yang dipadukan dengan


program pembangunan daerah mengenai penanganan
kembali lahan-lahan pertanian yang rusak akibat perang.
k) Melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah
yang berkaitan dengan sarana dan prasarana utama
masyarakat yang rusak akibat perang.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 130

2) Di bidang non fisik.

a) Melaksanakan penyuluhan/penerangan terhadap


kondisi sosial masyarakat tentang kesehatan, mental
dan psikologi.

(1) Kesehatan.

` (a) Kerjasama dengan instansi terkait


melaksanakan penyuluhan/penerangan
terhadap masyarakat tentang kemungkinan
wabah penyakit yang akan timbul setelah
perang, seperti penyakit kulit, kolera desentri
dll baik secara langsung (mengumpulkan
masyarakat) maupun tidak langsung dengan
menggunakan sarana media elektronik
maupun cetak.

(b) Kerjasama dengan instansi terkait


melaksanakan penyuluhan/penerangan
terhadap masyarakat tentang upaya
pencegahan sebelum terjadinya wabah
penyakit, seperti hidup bersih, tidak
membuang sampah sem-barangan dll.

(2) Mental dan psikologi.

(a) Kerjasama dengan Pemda dan instansi


terkait melaksanakan penyuluhan/penerangan
terhadap masyarakat untuk mengangkat
kembali mental kejuangan masyarakat akibat
trauma yang dialami. Implementasinya:
memberikan hiburan berupa: pemutaran film,
kesenian, olahraga dll.

(b) Kerjasama dengan instansi terkait


melaksanakan penyuluhan/penerangan
terhadap masyarakat untuk membangkitkan
kembali semangat juang dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasinya: menyanyikan lagu-lagu
perjuangan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 131

b) Melaksanakan penyuluhan sistem keamanan
lingkungan/ wilayah melalui:

(1) Membudayakan wajib lapor setiap ada


perkembangan situasi yang terjadi di lingkungan
masyarakat dan berpartisipasi dalam mewujudkan
keamanan wilayah. Implementasinya: Setiap tamu
yang menginap 1x24 jam wajib lapor RT setempat.

(2) Mengajak dan menghimbau masyarakat untuk


melaksanakan patroli, ronda malam.
Implementasinya: Bersama-sama masyarakat
melaksanakan Siskamling.

d. Pengakhiran.
1) Mengecek personel yang melaksanakan tugas.
2) Mengecek kembali sarana transportasi yang digunakan.
3) Mengevaluasi pelaksanaan Bakti TNI yang dipadukan
dengan program pembangunan daerah.
4) Mengecek kesehatan mental dan psikologi penduduk.
5) Mengecek kembali tentang kesadaran bela negara dan
wawasan kebangsaan penduduk.
6) Membuat laporan.

14. Kegiatan Bakti TNI pada Tugas OMSP.

a. Bakti TNI pada Tugas OMSP yang Bersifat Tempur.

1) Operasi mengatasi gerakan separatis bersenjata dan


mengatasi pemberontakan bersenjata.

a) Perencanaan. Membantu mengatasi kesulitan


rakyat.
b) Persiapan.
(1) Menyiapkan personel untuk membantu dan
mengangkut para pengungsi.

(2) Menyiapkan kendaraan untuk mengangkut


pengungsi.
(3) Menyiapkan tempat penampungan para
pengungsi.
(4) Menyiapkan logistik/makan untuk membantu
para pengungsi selama di penampungan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 132

(5) Menyiapkan personel untuk mengatur
penghidupan selama di tempat penampungan.
(6) Menyiapkan jadwal kegiatan para pengungsi
selama di tempat penampungan.
(7) Menyiapkan rencana pengecekan,
pengawasan dan pengendalian terhadap para
pengungsi.
(8) Menyiapkan tenaga medis dan obat-obatan
untuk para pengungsi.
(9) Menyiapkan rencana pengembalian terhadap
para pengungsi apabila gerakan separatis dan
pemberontakan bersenjata sudah dapat teratasi
dan daerah dinyatakan aman.

c) Pelaksanaan.
(1) Memberikan pengarahan terhadap para
pengungsi yang akan dipindahkan ke tempat
penampungan yang lebih aman.
(2) Mendirikan tenda pengungsian di daerah
belakang.
(3) Mendata para pengungsi yang akan
dipindahkan ke tempat penampungan.
(4) Membawa pengungsi dari daerah rawan ke
daerah belakang melalui route yang telah ditentukan.
(5) Membagi tempat para pengungsi yang
menempati rumah/barak sebagai tempat tinggal
sementara.
(6) Melakukan pemeriksaan terhadap pengungsi
di titik pengendalian untuk mencegah penyusupan
dari pihak musuh.
(7) Memeriksa dan mengecek kondisi kesehatan
pengungsi oleh tenaga medis dan memberikan obat-
obatan.
(8) Mengatur kegiatan para pengungsi selama di
tempat penampungan.

(9) Memberikan penyuluhan kepada seluruh


pengungsi selama di tempat penampungan.
(10) Memulangkan kembali para pengungsi ke
tempat asalnya apabila kondisi wilayah dapat
dinyatakan aman.
(11) Memberikan logistik untuk para pengungsi
selama tinggal di tempat penampungan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 133

(12) Melaksanakan pengamanan di tempat
penampungan sementara.

d) Pengakhiran.
(1) Mengecek personel yang melaksanakan
tugas.
(2) Mengecek kembali sarana transportasi yang
digunakan.
(3) Mengecek jumlah pengungsi di daerah
belakang.
(4) Mengecek jumlah pengungsi yang berobat.
(5) Mengecek tenda pengungsi.
(6) Mengecek jumlah logistik untuk para
pengungsi.
(7) Membuat laporan.

2) Operasi mengatasi aksi terorisme.

a) Perencanaan. Membantu mengatasi kesulitan


rakyat.

b) Persiapan.
(1) Apabila organisasi teroris yang diketahui
cukup besar, maka hal-hal yang harus dipersiapkan
sebagai berikut:

(a) Menyiapkan personel untuk


memberikan penyuluhan/penerangan.

(b) Menyiapkan personel untuk membantu


pengungsian para penduduk di sekitar tempat
organisasi teroris.

(c) Menyiapkan kendaraan untuk


mengangkut para penduduk yang akan
diungsikan.

(d) Menyiapkan kendaraan ambulance


untuk pengangkutan apabila ada penduduk
yang terkena sasaran tembakan teroris.

(e) Menyiapkan tempat penampungan


sementara para penduduk yang diungsikan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 134

(f) Menyiapkan logistik/makan untuk para
penduduk yang diungsikan sementara.

(g) Menyiapkan perbaikan rumah


penduduk apabila ada rumah penduduk yang
mengalami kerusakan.

(h) Menyiapkan rencana pengembalian


penduduk ke tempat tinggalnya apabila
kondisi dan situasi dinyatakan aman.

(i) Menyiapkan kendaraan ambulance


untuk pengangkutan apabila ada penduduk
yang terkena sasaran tembakan teroris.

(2) Apabila teroris yang diketahui hanya


berjumlah 1sampai dengan 5 orang.

(a) Menyiapkan personel untuk


memberikan penyuluhan/penerangan.

(b) Menyiapkan pengamanan perumahan


penduduk di sekitar tempat teroris.

(c) Menyiapkan rencana bantuan


makan/logistik kepada penduduk selama
dalam pengamanan.

(d) Menyiapkan perbaikan rumah


penduduk apabila ada rumah penduduk yang
mengalami kerusakan.

(e) Menyiapkan kendaraan ambulance


untuk pengangkutan apabila ada penduduk
yang terkena sasaran tembakan teroris.

c) Pelaksanaan.

(1) Apabila organisasi teroris yang diketahui


cukup besar, maka hal-hal yang harus dilaksanakan
sebagai berikut:

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 135

(a) Memberikan penyuluhan/penerangan
terhadap penduduk di sekitar tempat teroris
agar penduduk merasa aman dan tidak panik.

(b) Memberikan bantuan terhadap


penduduk yang akan melaksanakan
pengungsian.

(c) Mengangkut para penduduk yang


diungsikan ke tempat penampungan
sementara.

(d) Memberikan logistik/makan terhadap


penduduk yang diungsikan selama
penanganan teroris belum selesai.

(e) Memberikan pengobatan terhadap


penduduk yang luka ringan dan mengangkut
penduduk yang luka berat dengan mobil
ambulance ke rumah sakit.

(f) Melaksanakan pengembalian penduduk


ke tempat tinggalnya apabila kondisi dan
situasi penanganan teroris telah aman.

(g) Melaksanakan perbaikan rumah


penduduk yang mengalami kerusakan.

(2) Apabila teroris yang diketahui hanya


berjumlah 1sampai dengan 5 orang.

(a) Memberikan pengarahan terhadap


penduduk dengan door to door di sekitar
tempat teroris agar penduduk merasa aman
dan tidak panik.

(b) Memberikan pengamanan di sekitar


rumah penduduk yang dekat dengan tempat
teroris.

(c) Mengangkut para penduduk untuk


diungsikan ke tempat penampungan
sementara.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 136

(d) Memberikan logistik/makan terhadap
penduduk yang diungsikan selama
penanganan teroris belum selesai.

(e) Memberikan pengobatan terhadap


penduduk yang luka ringan dan mengangkut
penduduk yang luka berat dengan mobil
ambulance ke rumah sakit.

(f) Melaksanakan pengembalian penduduk


ke tempat tinggalnya apabila kondisi dan
situasi penanganan teroris telah aman.

(g) Melaksanakan perbaikan rumah


penduduk yang mengalami kerusakan.

d) Pengakhiran.
(1) Mengecek personel yang melaksanakan
tugas.
(2) Mengecek kembali sarana transportasi yang
digunakan.
(3) Mengecek jumlah pengungsi di daerah
belakang.
(4) Mengecek jumlah pengungsi yang berobat.
(5) Mengecek tenda pengungsi.
(6) Mengecek jumlah logistik untuk para
pengungsi.
(7) Membuat laporan.

3) Operasi mengamankan wilayah perbatasan.

a) Perencanaan. Membantu mengatasi kesulitan


rakyat.

b) Persiapan.
(1) Menyiapkan personel untuk mencari informasi
kepada penduduk tentang illegal logging dan
penyelundupan di sepanjang wilayah perbatasan.
(2) Menyiapkan personel untuk mencari informasi
tentang pendidikan, jalan raya, listrik, mata
pencaharian secara umum dan penjualan hasil
pertanian.
(3) Menyiapkan personel untuk mencari informasi
kepada penduduk tentang keamanan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 137

c) Pelaksanaan.
(1) Melaksanakan pengecekan kasus tentang
illegal logging dan penyelundupan di Polres
setempat.
(2) Melaksanakan pengecekan gedung-gedung
sekolah, jalan raya, listrik penduduk, mata
pencaharian penduduk dan penjualan hasil pertanian
penduduk.
(3) Melaksanakan pengecekan tentang
keamanan sepanjang perbatasan kepada Polres
setempat.

d) Pengakhiran.
(1) Mengecek personel yang melaksanakan
tugas.
(2) Mengecek kembali sarana transportasi yang
digunakan.
(3) Membuat laporan.

4) Operasi mengamankan objek vital nasional yang


bersifat strategis.

a) Perencanaan. Membantu mengatasi kesulitan


rakyat.

b) Persiapan.
(1) Menyiapkan rencana pengamanan objek vital
nasional dari penduduk sekitar objek vital.
(2) Menyiapkan Satpam dari penduduk sekitar
objek vital.

c) Pelaksanaan.
(1) Membentuk Satpam dari penduduk sekitar
objek vital untuk mengamankan objek vital sehingga
penduduk terbantu kesejahteraannya.
(2) Melaksanakan pengamanan di sekitar objek
vital.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 138

5) Operasi melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai
dengan politik luar negeri.

a) Perencanaan. Membantu mengatasi kesulitan


rakyat/ penduduk luar negeri di mana satuan itu bertugas.

b) Persiapan.
(1) Menyiapkan rencana pengamanan terhadap
penduduk luar negeri di mana satuan itu bertugas.
(2) Menyiapkan rencana tenaga medis dan obat-
obatan bagi penduduk luar negeri dimana satuan itu
bertugas.
(3) Menyiapkan rencana pembangunan dan
rehabilitasi fasilitas umum perkantoran dengan
bekerja sama dengan pemerintah setempat dimana
satuan itu bertugas.
(4) Menyiapkan rencana membangkitkan kembali
semangat juang penduduk berupa membangkitkan
mental, psikologis, kondisi kesehatan penduduk
dimana satuan itu bertugas.
(5) Menyiapkan rencana pertanian, perikanan dan
peternakan bagi penduduk luar negeri di mana
satuan itu bertugas.

c) Pelaksanaan.

(1) Di bidang fisik.

(a) Membantu memfungsikan dan


menormalisasikan roda pemerintahan
setempat.
(b) Menghimpun data dan
keterangan/informasi yang objektif tentang
kerusakan daerah akibat perang.
(c) Membantu memfungsikan sarana dan
prasarana umum.
(d) Menyelenggarakan Bakti TNI dengan
prioritas pembangunan pada daerah yang
terparah mengalami kerusakan melalui
rehabilitasi dan merekonstruksi infrastruktur
untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
sehari-hari.
(e) Menyelenggarakan Bakti TNI dengan
prioritas pembangunan pada daerah yang

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 139

terparah mengalami kerusakan melalui
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
pemerintah guna memperlancar perputaran
roda pemerintahan.
(f) Menyelenggarakan Bakti TNI untuk
penanganan rehabilitasi kesehatan, mental
dan psikologis masyarakat pasca perang
dalam rangka mengem-balikan kondisi juang
masyarakat.
(g) Menyelenggarakan Bakti TNI untuk
penanganan kembali lahan-lahan pertanian
yang rusak akibat perang.
(h) Merehabilitasi dan merekonstruksi
wilayah yang berkaitan degan sarana dan
prasarana utama masyarakat yang rusak
akibat perang.

(2) Di bidang Non fisik. Menyelenggarakan


penyuluhan terhadap kondisi sosial masyarakat di
daerah penugasan tentang kesehatan, mental dan
psikologi.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.
(3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data,
fakta dan pengaruh kegiatan karya bakti untuk
dijadikan bahan yang akan datang.

b. Bakti TNI pada Tugas OMSP yang Bersifat Non Tempur.

1) Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan


pendukungnya secara dini sesuai dengan Sishanta.

a) Perencanaan. Membantu mengatasi kesulitan


rakyat.

b) Persiapan.

(1) Pembangunan yang bersifat fisik.

(a) Penyiapan rencana pengamanan


wilayah untuk kepentingan keamanan yang
diperlukan penduduk.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 140

(b) Penyiapan rencana mengolah SDA,


SDB dan Sarpras menjadi SDA, SDB dan
Sarpras yang bisa digunakan oleh penduduk
untuk kebutuhan sehari-hari melalui
kerjasama antar instansi terkait maupun
komponen bangsa.

(2) Pembangunan yang bersifat non fisik.

(a) Menyiapkan pengamanan wilayah


untuk kepentingan keamanan penduduk.

(b) Menyiapkan kegiatan untuk membantu


instansi terkait mengolah SDA seperti minyak
mentah menjadi minyak tanah, oli, bensin dan
bahan bakar lainnya sehingga dapat
digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.

(c) Menyiapkan kegiatan untuk membantu


instansi terkait mengolah SDB seperti
jembatan yang merupakan perpaduan besi,
pasir dan semen sehingga menjadi jembatan.

(d) Menyiapkan kegiatan untuk membantu


instansi terkait dalam rangka membuat pasar
sebagai sarana umum.

c) Pelaksanaan.

(1) Di bidang Fisik

(a) Melaksanakan pengamanan wilayah


yang diperlukan oleh penduduk.

(b) Mendorong instansi terkait mengolah


SDA seperti minyak mentah menjadi minyak
tanah, oli, bensin dan bahan bakar lainnya
sehingga dapat digunakan oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari.

(c) Mendorong instansi terkait mengolah


SDB seperti jembatan yang merupakan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 141

perpaduan besi, pasir dan semen sehingga
menjadi jembatan.

(d) Mendorong instansi terkait dalam


rangka membuat pasar sebagai sarana
umum.

(2) Di bidang non fisik.

(a) Memberikan penyuluhan kepada


masyarakat tentang pengamanan wilayah
untuk kepentingan keamanan penduduk.

(b) Memberikan penyuluhan kepada


masyarakat guna membantu instansi terkait
untuk mengolah SDA seperti minyak mentah
menjadi minyak tanah, oli, bensin dan bahan
bakar lainnya sehingga dapat digunakan oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

(c) Memberikan penyuluhan kepada


masyarakat guna membantu instansi terkait
untuk mengolah SDB (jembatan, bendungan,
dermaga dll) sehingga dapat digunakan oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

(d) Memberikan penyuluhan guna


membantu instansi terkait membuat sarana
untuk kepentingan umum (pasar, terminal dll).

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.

2) Membantu tugas pemerintah di daerah.

a) Perencanaan.
(1) Membantu kesulitan rakyat.
(2) Membantu kelancaran program
pemerintah/otoritas sipil.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 142

b) Persiapan.
(1) Menyiapkan rencana pembangunan pada
daerah terpencil dan terisolasi dalam rangka
membantu memperlancar peningkatan kesejahteraan
dan keselamatan rakyat.
(2) Menyiapkan rencana program pembangunan
pemerintah daerah tentang pengentasan kemiskinan.

c) Pelaksanaan.
(1) Membantu pelaksanaan pembangunan pada
daerah terpencil dan terisolasi dalam rangka
membantu memperlancar peningkatan kesejahteraan
dan keselamatan rakyat.
(2) Membantu program pembangunan pemerintah
daerah tentang pengentasan kemiskinan melalui
pendidikan, kesehatan, pertanian dll.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.

3) Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam


rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur
dalam undang-undang.

a) Perencanaan. Membantu mengatasi kesulitan


rakyat.

b) Persiapan. Menyiapkan rencana pengamanan di


wilayah dengan perincian sebagai berikut:
(1) Koordinasi dengan komponen masyarakat,
aparat pemerintah dan instasi terkait untuk
membentuk organisasi keamanan di lingkungan
wilayahnya.
(2) Menyiapkan kendaraan untuk patroli.
(3) menyiapkan personel dibagi beberapa tim dan
regu patroli.
(4) Menyiapkan rencana tempat dan titik-titik
rawan yang dipatroli.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 143

c) Pelaksanaan.
(1) Melaksanakan patroli dengan route yang
ditentukan dengan pengecekan terhadap titik rawan
yang kemungkinan terjadi kriminal dan kejahatan.
(2) Melaksanakan Siskamling di wilayah tempat
tinggalnya.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.

4) Membantu menanggulangi akibat bencana alam,


pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.

a) Perencanaan. Kegiatan Karya Bakti dalam rangka


mendukung operasi pada:

(1) Saat terjadi bencana. Merencanakan


tanggap darurat.
(2) Pasca bencana. Merencanakan pelaksanaan
kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

b) Persiapan.
(1) Saat terjadi bencana. Menyiapkan tanggap
darurat.
(2) Pasca bencana. Menyiapkan kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi.

c) Pelaksanaan.
(1) Saat terjadi bencana. Melaksanakan tanggap
darurat yang meliputi:

(a) Penilaian secara cepat dan tepat


terhadap lokasi, kerusakan dan sumber daya.
(b) Penentuan status keadaan darurat
bencana.
(c) Penyelamatan dan evakuasi
masyarakat yang terkena bencana.
(d) Membantu proses penyiapan lokasi
pengungsian, pos kesehatan dan dapur
umum.
(e) Membantu mengendalikan pemenuhan
kebu-tuhan dasar.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 144

(f) Membantu proses perlindungan
terhadap kelompok rentan.
(g) Membantu proses pemulihan dengan
segera terhadap sarana dan prasarana vital.

(2) Pasca bencana. Membantu pelaksanaan


kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang meliputi:

(a) Membantu merehabilitasi akibat


bencana.
(b) Membantu pemulihan sosial psikologis,
fungsi pemerintahan dan fungsi pelayanan
publik.
(c) Membantu pelayanan kesehatan.
(d) Membantu mengatasi wabah penyakit.
(e) Membantu mengatasi bahaya
kelaparan.
(f) Membantu pengungsi.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.

5) Membantu pencarian dan pertolongan dalam


kecelakaan (SAR).

a) Perencanaan. Membantu mengatasi kesulitan


rakyat.

(1) Merencanakan pencarian terhadap


kecelakaan.
(2) Merencanakan pertolongan terhadap
kecelakaan.

b) Persiapan. Menyiapkan pencarian terhadap


kecelakaan pesawat dan kapal laut dengan:

(1) Mencari informasi ke bandara penerbangan


pesawat apa yang jatuh dan kapal laut yang
tenggelam/terbakar, jumlah personel pesawat dan
kapal laut.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 145

(2) Koordinasi dengan bandara penerbangan dan
pelabuhan dimana diperkirakan pesawat itu jatuh
serta kapal laut terbakar/tenggelam.
(3) Menginformasikan ke badan SAR bahwa
pesawat itu jatuh, kapal laut terbakar/tenggelam di
tempat ini pada hari.....jam....
(4) Melaporkan ke komando atas bahwa ada
pesawat jatuh dan kapal laut terbakar/tenggelam
pada hari....jam...di daerah...
(5) Menyiapkan kendaraan ambulance dan truk
untuk mengangkut korban.
(6) Menyiapkan tenaga medis dan obat-obatan.
(7) Menyiapkan personel untuk melakukan
pencarian.
(8) Menyiapkan tenda Posko.

c) Pelaksanaan.
(1) Melaporkan ke komando atas bahwa ada
pesawat jatuh dan kapal laut terbakar/tenggelam.

(2) Koordinasi dengan bandara penerbangan dan


pelabuhan dimana diperkirakan pesawat itu jatuh dan
kapal laut terbakar/tenggelam.

(3) Koordinasi dengan badan SAR bahwa di


daerahnya ada pesawat jatuh dan kapal laut
terbakar/tenggelam.

(4) Koordinasi dengan Polres setempat, satuan


TNI AL dan AU terdekat.

(5) Mendirikan tenda Posko di daerah tempat


pesawat jatuh dan kapal laut terbakar/tenggelam.

(6) Koordinasi dengan kepala desa di daerah


tempat pesawat jatuh dan kapal laut
terbakar/tenggelam.

(7) Mengangkut tenaga medis dan obat-obatan ke


Posko.

(8) Melakukan pencarian pesawat jatuh dan kapal


laut terbakar/tenggelam dengan tim yang terbentuk
dari TNI dan Polri serta para relawan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 146

(9) Koordinasi dengan media cetak dan elektronik


agar diberitahukan ada pesawat jatuh dan kapal laut
terbakar/ tenggelam.

(10) Menyiapkan makanan dan minuman di Posko.

d) Pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.

6) Pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap


pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

a) Perencanaan. Merencanakan pencegahan


terhadap kegiatan masyarakat untuk tidak melakukan
pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

b) Persiapan. Menyiapkan penyuluhan kepada


masyarakat dari pengaruh dan niat untuk tidak melakukan
pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

c) Pelaksanaan.

(1) Melaksanakan penyuluhan kepada


masyarakat pada daerah-daerah tertentu yang
memiliki tingkat kerawanan tinggi dari pembajakan,
perompakan dan penyelundupan guna membantu
pemerintah daerah dalam rangka mengamankan
pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,
perompakan dan penyelundupan selama berada di
wilayah daratan melaui kegiatan Bhakti TNI secara
terus - menerus.

(2) Membina, menyiapkan dan mengorganisir


komponen cadangan dan pendukung melalui
kegiatan pembinaan perlawanan wilayah yang
diarahkan untuk mengaktifkan sistem pengamanan
swakarsa dan sistem temu cepat lapor cepat
terhadap ancaman pembajakan, perompakan dan
penyelun-dupan di wilayah.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 147

d) Tahap pengakhiran.
(1) Mengevaluasi hasil kegiatan.
(2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan.

SIKAP TERITORIAL

1. Tujuan. Mewujudkan sikap dan kepribadian prajurit TNI AD yang


sesuai dengan nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 TNI Wajib dalam
menjalin hubungan dengan masyarakat guna mendukung pelaksanaan tugas di
wilayah.

2. Sasaran.
a. Terwujudnya sikap teritorial sesuai dengan kepribadian prajurit TNI
AD yang berdasarkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 TNI Wajib
sebagai wujud bahwa prajurit TNI adalah berasal dari rakyat, oleh dan
untuk rakyat.

b. Terwujudnya mental, disiplin dan semangat prajurit yang tangguh


dan profesional sesuai dengan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara
pejuang dan tentara nasional

c. Terwujudnya dan terpeliharanya kemanunggalan TNI – Rakyat.

3. Sifat.
a. Mengayomi.
b. Kebersamaan.
c. Musyawarah untuk mufakat dengan rasa kekeluargaan.
d. Gotong-royong. .
e. Manfaat.

4. Peranan. Sikap teritorial sebagai sarana dalam meningkatkan


kebersamaan dan keeratan hubungan antara prajurit TNI AD dengan rakyat,
sehingga terwujud kemanunggalan TNI-Rakyat untuk didayagunakan bagi
kepentingan pertahanan negara di daratan.

5. Syarat personel. :
a. Kemampuan memecahkan masalah.
b. Kemampuan mengayomi.
c. Kemampuan berkomunikasi.
d. Kemampuan memberikan contoh.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 148

6. Metoda dan teknik.

a. Metoda.

1) Metoda dalam pembinaan.


a) Melaksanakan santi aji dan santi karma.
b) Melaksanakan ceramah dan diskusi
c) Praktek / aplikasi.

2) Metoda dalam pengamalan.


a) Persuasif (untuk menumbuhkan kesadaran).
b) Edukatif (untuk mendidik).
c) Ketauladanan (menunjukan sikap perilaku serta
tindakan sesuai dengan ketentuan dan norma yang
berlaku).

b. Teknik.

1) Penampilan diri prajurit. Implementasi sikap teritorial


dalam penampilan diri prajurit TNI AD diwujudkan melalui :

a) Senyum simpatik.
b) Tegur sapa.
c) Saling menghormati.
d) Menyesuaikan diri dengan lapisan masyarakat.
e) Tata susila.

2) Pengenalan dan pendekatan terhadap tokoh


masyarakat.

a) Kegiatan anjangsana dan silaturahmi.


b) Kegiatan pertemuan-pertemuan resmi / tidak resmi.
c) Kegiatan acara-acara undangan.
d) Kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
e) Dan lain-lain.

3) Pendekatan melalui kultur masyarakat dan keagamaan.

a) Pendekatan melalui kultur masyarakat. Setiap


prajurit TNI AD yang melaksanakan tugas disuatu tempat
hendaknya mengenal dan memahami adat istiadat serta
kebudayaan masyarakat setempat,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 149

b) Pendekatan melalui keagamaan. Setiap prajurit TNI
AD yang melaksanakan tugas disuatu tempat hendaknya
mengenal dan mengetahui agama yang dianut oleh
mayoritas masyarakat

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi.

a. Faktor intern.
1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Sikap dan mental prajurit.
a) Sikap dan mental prajurit yang baik. diwujudkan
antara lain dalam bentuk :

(1) Mencintai tanah air.


(2) Menjunjung tinggi HAM dan supremasi hukum
yang bersumber dari Pancasila
(3) Peduli terhadap kondisi bangsa

b) Sikap dan mental prajurit yang tidak profesional


dapat mengikis nilai-nilai kejuangan yang dimiliki sehingga
dapat merusak citra TNI. Sikap dan mental yang tidak
profesional diwujudkan antara lain :
(1) Kurangnya kesadaran terhadap jati diri
prajurit.
(2) Menurunnya disiplin.
(3) Pelanggaran hukum dan HAM
(4) Kurangnya tingkat pendidikan

b. Faktor ekstern.
1) Pola sikap dan tindak masyarakat yang ada di wilayah.
2) Adat istiadat dan kebudayaan masyarakat (Kultur) di
wilayah.
3) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Ekonomi. Perkembangan dan kenaikan harga kebutuhan
hidup yang semakin tinggi
5) Kelompok tertentu yang antipati dengan TNI.

8. Keharusan dan larangan.

a. Keharusan.
1) Melaksanakan peribadatan sesuai agama masing-masing
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai/norma keagamaan yang ada
dilingkungannya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 150

2) Menjunjung tinggi dan menghargai adat istiadat serta
budaya yang berlaku dilingkungannya.
3) Melaksanakan setiap kegiatan dengan didasarkan pada
Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 TNI Wajib.
4) Mampu menyesuaikan diri / beradaptasi dengan
lingkungannya.
5) Menegakan dan mematuhi hukum / HAM, peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku dilingkungannya.

b. Larangan.
1) Tidak melakukan kegiatan / hal-hal yang dapat merusak
citra TNI.
2) Tidak melanggar nilai-nilai / norma agama yang ada
dilingkungannya.
3) Tidak melanggar adat istiadat, budaya, hukum / HAM dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di daerahnya.
4) Tidak bersikap arogansi.
5) Tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan dan
menyakiti masyarakat

9. Pembinaan sikap teritorial.

a. Perencanaan.
1) Merencanakan waktu pelaksanaan pembinaan.
Disesuaikan situasi dan kondisi kesatuan.
2) Menentukan tempat pelaksanaan pembinaan

3) Menyusun dan mengelompokkan peserta pembinaan, terdiri


dari :
a) Kelompok perwira.
b) Kelompok bintara dan tantama.

4) Menyusun dan menyiapkan tenaga pengajar / pembina.


Diharapkan ditunjuk para perwira yang berkualifikasi teritorial dan
benar-benar menguasai / mahir mengaplikasikan sikap teritorial
dimasyarakat.

5) Menyiapkan perangkat lunak dan keras.

b. Persiapan.
1) Mengeluarkan perintah.
2) Memberikan arahan kepada personel yang ditunjuk sebagai
pengajar/pembina.
3) Menyiapkan dukungan administrasi.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 151

c. Pelaksanaan

1) Pembinaan dilaksanakan melalui :

a) Santiaji dan santikarma.


b) Ceramah / penyuluhan.
c) Aplikasi / praktek. Penugasan yang diberikan
dalam implementasi sikap teritorial ini antara lain :

(1) Anjang sana, dilaksanakan melalui kegiatan


antara lain :

(a) Melaksanakan silaturahmi kepada


tokoh masyarakat, tokoh pemuda, aparat
pemda, KBT dan lain-lain.
(b) Pembinaan mitra karib yang telah
ditentukan.
(c) Mencari informasi tentang situasi
lingkungannya.
(d) Menghadiri undangan atau
mengadakan koordinasi dengan aparat, tokoh
masyarakat dan tokoh pemuda.

(2) Membantu kegiatan sosial / kemanusiaan,


dilaksanakan melalui kegiatan antara lain :

(a) Kegiatan Bhakti TNI.


(b) Membantu korban bencana alam.
(c) Pembinaan ketahanan wilayah.
(d) Membantu kegiatan sosial lainnya.

3) Pengawasan dan penindakan. Pengawasan dan


penindakan dilaksanakan sesuai fungsi Komando.

a) Pengawasan.
(1) Pengawasan formal dilaksanakan oleh para
Dansat dan pejabat yang diberi wewenang.
(2) Pengawasan non formal melalui pengawasan
sosial oleh masyarakat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 152

b) Penindakan.

(1) Setiap pelanggaran yang dilakukan prajurit


akan dikenakan sanksi menurut jenis, tingkatan dan
intensitas pelanggarannya.
(2) Cara penindakan / pemberian sanksi atau
hukuman terhadap prajurit yang melakukan
pelanggaran diatur sesuai dengan ketentuan dalam
KUHDT dan KUHPT, serta peraturan-peraturan lain
yang berlaku dalam jajaran TNI.

d. Pengakhiran.
1) Mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
2) Melaporkan kepada Komando Atas.

10. Pengamalan sikap teritorial.

a. Pengamalan Sapta Marga.

1) Kami warga negara kesatuan Republik Indonesia yang


bersendikan Pancasila. Diwujudkan melalui tindakan antara lain :

a) Melaksanakan kewajiban sesuai agamanya masing-


masing dan saling menghormati antar umat
beragama.
b) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c) Mengakui persamaan hak dan kewajiban sesama
warga.
d) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentigan
pribadi atau golongan
e) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur
yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan serta gotong-royong.

2) Kami Patriot Indonesia pendukung serta pembela idiologi


negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah.
Diwujudkan melalui tindakan antara lain :

a) Suka bekerja keras dan gotong royong bersama


masyarakat serta rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 153

b) Ikut berperanserta dalam kegiatan masyarakat dan
kegiatan sosial kemanusiaan lainnya sesuai kondisi
yang ada.
c) Tidak semena-mena terhadap orang lain dan tidak
melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan
orang banyak.
d) Tidak mudah menyerah, ulet dan tahan uji dalam
menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi.

3) Kami Ksatria Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang


Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
Diwujudkan melalui tindakan antara lain :

a) Menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing-


masing dan saling menghormati agama dan
kepercayaan yang dianut oleh masing-masing.
b) Memupuk sikap berani karena benar, jujur, dan tidak
membedakan golongan, etnis maupun suku dalam
setiap perbuatan ataupun tindakan dalam kehidupan
bermasyarakat.
c) Dalam pergaulan sehari-hari selalu
mengembangkan sikap tenggang rasa dan memupuk
persatuan dan kesatuan bangsa.Bersikap adil dan
selalu menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.

4) Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia adalah


Bhayangkari negara dan bangsa Indonesia. Diwujudkan melalui
tindakan antara lain :

a) Mempunyai sikap kepedulian terhadap lingkungan


dan melaporkan secepatnya bila mendengar /
melihat kejadian yang perlu dengan segera dilakukan
penyelesaian / penanganannya.
b) Gemar berolah raga dalam membina kesiapan fisik
guna mendukung pelaksanakan tugas.
c) Memiliki wawasan dan pengetahuan sesuai strata
dan kepangkatan.
d) Membantu masyarakat disekelilingnya yang
membutuhkan pertolongan dan ikut berperanserta
dalam menjaga keamanan lingkungan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 154

5) Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia memegang teguh
disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi
sikap dan kehormatan prajurit. Diwujudkan melalui antara lain :

a) Melatih diri untuk mematuhi dan melaksanakan tata


tertib serta peraturan yang berlaku baik
diketentaraan maupun dimasyarakat.
b) Memiliki rasa hormat, percaya diri, yakin dan setia
kepada pimpinan sehingga tugas-tugas dapat
dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh rasa tangung
jawab.
c) Dapat mengendalikan diri dari perbuatan yang tidak
sesuai dengan peraturan disiplin tentara.
d) Bersikap saling tolong menolong, menghargai dan
saling menghormati terhadap masyarakat.
e) Tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum
dan tata tertib antara lain melangar rambu-rambu
lalu lintas, mabuk-mabukan, narkoba, dan tindakan
kriminal lainnya.

6) Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia mengutamakan


keperwiraan didalam melaksanakan tugas serta senantiasa siap
sedia berbakti kepada negara dan bangsa, Diwujudkan melalui
tindakan antara lain :

a) Menanamkan sifat-sifat jujur, berani dan bertanggung


jawab
b) Memiliki kreatifitas dan inisiatif dalam bertugas
maupun dalam berorganisasi dimasyarakat.
c) Turut berperan aktif dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan.
d) Melatih dan meningkatkan kemampuan teknis dan
taktis masing-masing prajurit sesuai dengan tugas
dan tangung jawabnya.
e) Melaksanakan olah raga bersama dengan
masyarakat.

7) Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia setia dan


menepati janji serta Sumpah Prajurit. Diwujudkan melalui
tindakan antara lain :

a) Memelihara dan meningkatkan keimanan serta


ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai
agama dan kepercayaan masing-masing.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 155

b) Memahami makna dari sumpah prajurit dan
mengamalkannya dalam sikap dan perilaku
dimasyarakat.
c) Membina diri pribadi sesuai dengan azas-azas yang
berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Pengamalan Sumpah Prajurit.

1) Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang


berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
mengandung arti dan makna bahwa setiap prajurit TNI AD
Diwujudkan melalui tindakan antara lain :

a) Ikhlas ditempatkan dan bertugas dimana saja.


b) Melaksanakan tugasnya secara baik dan benar
sesuai dengan tugas tangung jawabnya.
c) Konsekuen dengan ucapan dan konsisten dengan
perbuatannya.
d) Menjunjung tinggi supermasi hukum dan HAM.

2) Tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin


keprajuritan mengandung arti dan makna bahwa setiap prajurit
TNI AD harus :

a) Menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

b) Melaksanakan tugasnya secara ikhlas sesuai


tanggung jawabnya.
c) Tidak melanggar peraturan dan tata tertib
keprajuritan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
d) Menumbuhkan rasa kebersamaan sesama prajurit
maupun sesama masyarakat demi terwujudnya
kemanungalan TNI-Rakyat.

3) Taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau


putusan mengandung arti dan makna bahwa setiap prajurit TNI AD
Diwujudkan melalui tindakan antara lain

a) Saling menghormati, menghargai dan bersikap loyal


terhadap atasan maupun sesama pangkat.
b) Melaksanakan segala perintah atasan dengan ikhlas.
c) Tidak bersikap acuh tak acuh atau masa bodoh.
d) Tidak melakukan perbuatan insubordinasi baik fisik,
ucapan maupun tulisan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 156

4) Menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa


tanggung jawab kepada Tentara dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia mengandung arti bahwa setiap prajurit TNI AD.
Diwujudkan melalui tindakan antara lain

a) Melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai tangung


jawabnya
b) Mengutamakan kepentingan tugas dari pada
kepentingan pribadi.
c) Mencurahkan segala pikiran dan tenaga bagi
keberhasilan pelaksanaan tugas.
d) Meningkatkan kemampuan pribadi dan angotanya
guna mendukung tugas satuan.

5) Memegang segala rahasia tentara sekeras-kerasnya


mengandung arti dan makna bahwa setiap prajurit TNI AD
Diwujudkan melalui tindakan antara lain :

a) Membuat rencana pengamanan dalam setiap


kegiatan satuan.
b) Dapat bertindak cepat dan tepat terhadap
permasalahan yang terjadi dilingkungannya sesuai aturan.
c) Tidak membocorkan rahasia tentara dan negara
kepada yang tidak berhak

c. Pengamalan 8 TNI Wajib.

1) Bersikap ramah tamah terhadap rakyat Diwujudkan


melalui tindakan antara lain :

a) Bersikap lemah lembut dan berbudi pekerti yang


baik.
b) Memiliki rasa hormat, kasih sayang dan akrab
terhadap rakyat.
c) Menghormati yang lebih tua, menghargai sesama
usia dan menyayangi yang muda ( saling asah, asih dan
asuh ).
d) Bersikap bijaksana dalam menghadapi dan
menyelesaikan setiap permasalahan dengan ihklas.
e) Tidak sombong dan kasar dalam pergaulan sehari-
hari serta kreatif memotivasi keramah tamahan terhadap
masyarakat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 157

2) Bersikap sopan santun terhadap rakyat Diwujudkan
melalui tindakan antara lain :

a) Memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur.


b) Menghormati dan menghargai orang lain dengan
menjaga tutur kata/ucapan dan tingkah laku sesuai norma
kesopanan.
c) Menghargai hak masyarakat dan menghormati
pendapat orang lain.
d) Menghormati sesama agama dan agama lain serta
budaya/adat instiadat maupun setiap perbedaan di
masyarakat.
e) Tidak memaksakan kehendak/keinginan yang
bertentangan dengan lingkungannya.

3) Menjungjung tinggi kehormatan wanita Diwujudkan


melalui tindakan antara lain :

a) Tidak melakukan hal-hal yang menyakiti hati wanita


dan tidak melakukan perbuatan yang dapat merendahkan
derajat wanita.
b) Menghormati wanita seperti menghormati ibu dan
saudara perempuannya sendiri.
c) Tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan /
mencemarkan nama baik wanita.
d) Memberikan prioritas dan kemudahan kepada kaum
wanita.
e) Menghormati dan mendukung emansipasi wanita.

4) Menjaga kehormatan diri dimuka umum Diwujudkan


melalui tindakan antara lain :

a) Menghindari perbuatan tercela dan bertentangan


dengan peraturan, ajaran agama dan adat istiadat yang
berlaku di daerah.
b) Dapat mengendalikan diri dan emosi secara baik.
c) Tidak mendatangi tempat terlarang ataupun tempat-
tempat yang menurut pandangan masyarakat kurang
baik/pantas, antara lain tempat pelacuran, tempat perjudian
dan minuman keras (mabok-mabokan).
d) Menjaga kebersihan tubuh dan kerapian berpakaian
serta tidak mempunyai hutang diluar batas kemampuan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 158

5) Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan
kesederhanaannya. Diwujudkan melalui tindakan antara lain :

a) Peka dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat.


b) Memiliki sikap yang terpuji, rendah hati dan dapat
memahami, mengayomi serta melindungi kepentingan
rakyat.
c) Tidak boros dan hidup sederhana.

6) Tidak sekali-kali merugikan rakyat Diwujudkan melalui


tindakan antara lain :

(a) Tidak memaksakan kehendaknya untuk


mendapatkan sesuatu yang bukan haknya.
b) Tidak mengurangi dan membatasi hak dan kewajiban
rakyat sebagai warga negara.
c) Tidak melakukan perbuatan tercela yang merugikan
rakyat dan bersikap adil dan bijaksana dalam setiap
permasalahan.
d) Memelihara dan merawat segala perlengkapan
inventaris perorangan dan satuan, yang pada hakekatnya
berasal dari rakyat.
e) Tidak melakukan pemerasan terhadap rakyat.

7) Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat


Diwujudkan melalui tindakan antara lain :

a) Tidak sewenang-wenang dan main hakim sendiri.


b) Tidak memaksakan kehendak dengan melakukan
tekanan/ancaman terhadap rakyat
c) Tidak menggunakan wewenang, peralatan dan
wibawa militer untuk mempengaruhi dan memaksakan
kehendak untuk kepentingan pribadi.
d) Ucapan dan tindakannya selalu membantu
masyarakat dan tidak menyinggung perasaan masyarakat.
e) Tidak merugikan kepentingan masyarakat dengan
menghomati pendapat dan partisipasi masyarakat.

8) Menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk


mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya, Diwujudkan melalui
tindakan antara lain :

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 159

a) Membantu mengatasi berbagai kesulitan rakyat
dalam upaya meringankan beban masyarakat yang terkena
musibah.
b) Membantu peningkatan kualitas sumber daya,
khususnya sumber daya manusia, diantaranya kegiatan
pembinaan generasi muda didaerah.
c) Mendorong dan membantu pelaksanaan keamanan
swakarsa di daerahnya.
d) Membantu masyarakat dalam usaha peningkatan
kesejahteraan masyarakat diantaranya melalui KB Kes,
olah raga dan pemberantasan 3 buta.
e) Membantu masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan
pelestarian lingkungan hidup.

LIMA KEMAMPUAN TERITORIAL

1. Tujuan . Agar Prajurit TNI AD khususnya Aparat Komando


Kewilayahan memiliki kemampuan di bidang Temu Cepat dan Lapor Cepat,
Manajemen Teritorial, Penguasaan wilayah, Pembinaan Perlawanan Rakyat dan
Komunikasi sosial sehingga mampu menyiapkan langkah-langkah yang tepat
dan proporsional dalam menghadapi atau mencegah setiap ancaman yang
mungkin timbul, mampu melaksanakan ketatalaksanaan Binter dalam rangka
penyelenggaraan Binter di wilayah, mampu memonitor dan mengenali secara
benar karakteristik wilayah kerjanya, mampu mengorganisir dan melatih rakyat
bagi kepentingan bela negara, serta mampu berkomunikasi dan berintegrasi
dengan masyarakat untuk mewujudkan kemanunggalan TNI - Rakyat.

2. Sasaran.
a. Terpelihara dan meningkatnya Kemampuan Temu Cepat dan
Lapor Cepat dari Aparat Komando Kewilayahan. Mampu mendeteksi
secara dini untuk memperoleh keterangan/informasi, mengetahui dan
mengenali serta memprediksi perubahan dan perkembangan, mampu
mengantisipasi secara dini kerawanan yang timbul dalam kehidupan
sosial masyarakat maupun lingkungannya.

b. Terpelihara dan meningkatnya Kemampuan Manajemen Teritorial


sehingga terjalin kerja sama yang baik dalam penyelenggaraan
ketatalaksanaan Pembinaan Teritorial.

c. Terpelihara dan meningkatnya Kemampuan Penguasaan Wilayah,


sehingga mampu untuk mengenali secara mendalam ciri-ciri potensi

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 160

Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan dan Sumber Daya Manusia
serta Sarana Prasarana yang ada diwilayahnya.

d. Terpelihara dan meningkatnya kemampuan Pembinaan


Perlawanan Rakyat melalui peran langsungnya, meliputi inventarisasi,
penyiapan organisasi pertahanan kerangka disetiap wilayah, pelatihan
dan meningkatnya kesadaran bela negara bagi masyarakat. Sehingga
diharapkan masyarakat memiliki sikap mental, motivasi, tekad dan
semangat yang kuat menghadapi segala bentuk ancaman yang timbul,

e. Terpelihara dan meningkatnya Kemampuan Komunikasi Sosial


yang harmonis, dan mampu menjalin hubungan dengan seluruh
komponen bangsa


3. Sifat Lima Kemampuan Teritorial.
a. Terkoordinir dan Terpadu.
b. Sederhana.
d. Fleksibel / Kenyal.
e. Tepat dan Jelas.

4. Peran.
a. Mengembangkan kecakapan dan keterampilan prajurit TNI AD
dalam melaksanakan Temu Cepat dan Lapor Cepat terhadap segala
permasalahan teritorial yang terjadi atau kemungkinan akan terjadi serta
memberikan Alternatif pencegahannya.

b. Memberikan kemampuan kepada setiap prajurit TNI AD sehingga


memiliki pola pikir dan pola tindak serta landasan berpikir dalam
mendukung penyusunan rencana dan program pembinaan teritorial
disuatu wilayah.

c. Mengembangkan kecakapan dan kesanggupan prajurit TNI AD


khususnya Aparat Komando Kewilayahan agar dapat menguasai wilayah
tempatnya bertugas, sehingga tugas yang diberikan dapat dilaksanakan
dengan baik dan berhasil.

d. Memberikan kemampuan kepada Prajurit TNI AD khususnya


aparat komando kewilayahan agar dapat menyusun, merencanakan serta
melatih masyarakat yang memenuhi syarat sehingga timbulnya
kesadaran tentang pentingnya ketahanan wilayah dan meningkatnya
semangat perlawanan rakyat di suatu daerah.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 161

e. Memelihara dan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan
serta kemahiran dan ketrampilan dalam menyelami, menghubungi
mempengaruhi, mengajak dan menggugah masyarakat melalui bahasa
yang santun dan mudah dimengerti serta sikap perilaku yang positif
dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
kemanunggalan TNI - Rakyat.

5. Lima Kemampuan Teritorial


a. Lima Kemampuan Teritorial untuk tingkat Satuan (Satkowil
dan Satnonkowil) yang meliputi :

1) Kemampuan Temu Cepat dan Lapor Cepat.


2) Kemampuan Manajemen Teritorial.
3) Kemampuan Penguasaan Wilayah
4) Kemampuan Pembinaan Perlawanan Rakyat
5) Kemampuan Komunikasi Sosial.

2) Lima Kemampuan tertorial untuk perorangan yang ditujukan


bagi seluruh Prajurit TNI AD meliputi :

1) Kemampuan mendapatkan informasi dan melaporkannya


dengan cepat.
2) Kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat sekitarnya.
3) Kemampuan mendata geografi, demografi dan kondisi
sosial yang terkait dengan pertahanan negara.
4) Kemampuan meningkatkan kesadaran bela negara
masyarakat sekitarnya.
5) Kemampuan penguasaan medan di sekitarnya

6. Metoda dan Teknik.

a. Metoda.
1) Ceramah.
2) Wawancara/Tanya jawab.
3) Observasi/Pengamatan.
4) Praktek/Aplikasi.

b. Teknik.
1) Langsung. Apter langsung melaksanakan kegiatan
kelapangan.

2). Tidak langsung. Kegiatan dilakukan dengan


memanfaatkan mitra karib atau masyarakat lainnya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 162

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.

a. Faktor Intern.
1) Disiplin prajurit.
2) Sikap mental dan motivasi Komandan Satuan beserta
anggotanya.
3) Pengetahuan dan wawasan serta tingkat pendidikan
anggota satuan.
4) Sarana dan prasarana yang tersedia.
5) Dislokasi Satuan.

b. Faktor Ekstern.
1) Pola sikap dan tindak masyarakat yang ada diwilayah
Satuan tersebut.
2) Adat istiadat dan budaya masyarakat yang ada diwilayah.
3) Kondisi geografi.
4) Alokasi anggaran dari Komando Atas.

8. Kemampuan Temu Cepat Lapor Cepat,

a. Tahap Perencanaan.
1) Membuat rencana pengumpulan keterangan.
2) Rencana memilih mitra karib
3) Rencana penentuan wilayah yang akan dimonitor.
4) Rencana cara laporan, dan menentukan cara bertindak
dalam rangka cegah dini.

b. Persiapan.
1) Membekali Aparat kowil dan Mitra Karib tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam rangka pengumpulan keterangan.
2) Menentukan wilayah yang akan diawasi/dimonitor.
3) Menentukan cara laporan dan alat yang digunakan.
4) Menentukan jadwal kegiatan monitoring.

c. Pelaksanaan.

1) Kegiatan mengumpulkan keterangan.

a) Memonitor situasi wilayah yang menjadi tanggung


jawabnya secara langsung dilapangan. Keterangan yang
dikumpulkan meliputi kejadian menonjol yang terjadi di
wilayahnya antara lain :

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 163

(1) Bencana alam ( gempa bumi, banjir dsb ).
(2) Kebakaran ( hutan, rumah dsb ).
(3) Demonstrasi / unjuk rasa dsb.
(4) Perkelahian antar pemuda, anak sekolah.
(5) Penyebaran isue ( propaganda, pamflet dll ).
(6) Adanya selebaran gelap
(7) Dan sebagainya.

b) Mengumpulkan keterangan dari Mitra Karib antara


lain :

(1) Menerima laporan langsung dari Mitra Karib


tentang kejadian menonjol diwilayahnya

(2) Mendatangi Mitra karib untuk memeperoleh


keterangan tentang kejadian menonjol diwilayahnya.

2) Menentukan Wilayah Monitor.

3) Cara laporan.
a) Hal-hal yang penting yang sifatnya mendesak segera
dilaporkan ke Komando atas dengan formulasi laporan
SIABIDIME

b) Keterangan lain dihimpun dan dipilah-pilah,


selanjutnya dimasukkan ke tabulasi data.

4) Memperhatikan keamanan personel dan materiil serta


pengamanan Berita.

d. Pengakhiran.
1) Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
mitra karib, untuk mengetahui sejauh mana keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki.
2) Mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai dengan
pengakhiran.
3) Membuat laporan ke Komando Atas.

9. Kemampuan Manajemen Teritorial. Kemampuan Manajemen


Teritorial berkaitan dengan Ketatalaksanaan Binter (Pengumpulan data,
Tabulasi data, Klasifikasi wilayah dan Laporan berkala Teritorial ) untuk tingkat
Koramil dan Sisrendal Binter untuk tingkat Kodim.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 164

a. Perencanaan.
1) Membuat rencana kegiatan sementara Ketatalaksanaan
Binter meliputi rencana:
a) Renxcana Pengumpulan data.
b) Rencana Tabulasi data.
c) Rencana Klasifikasi wilayah.
d) Rencana Laporan berkala teritorial.

2) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses pengumpulan


data :
a) Urut-urutan langkah yang perlu dipedomani antara
lain :

(1) Menentukan variabel (potensi Sumber Daya


Alam, Sumber Daya Buatan dan Sumber Daya
Manusia serta Sarana dan Prasarana).

(2) Menentukan sub variabel, contoh kondisi


hutan

(3) Menentukan sumber data yang disebut juga


subyek pengumpulan data dan responden.

(4) Menentukan dan menyusun instrumen.

b) Cara untuk mendapatkan data adalah melalui


wawancara, observasi atau gabungan.

b. Persiapan.
1) Membuat jadwal kegiatan sesuai alokasi waktu yang telah
direncanakan.
2) Melaksanakan koordinasi.
3) Menyempurnakan rencana kegiatan.
4) Menyempurnakan hal-hal lain yang berhubungan dengan
tindakan Administrasi.

c. Pelaksanaan.

1) Pengumpulan data.

a) Potensi wilayah ( SDA, SDB dan SDM serta Sarana


dan Prasarana ) didaerah binaan, termasuk perubahan dan
pengembangannya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 165

b) Kerawanan-kerawanan yang timbul dan mungkin
akan timbul didaerah binaannya.
c) Hambatan dan kekurangan dalam pelaksanaan
tugas pada tahun yang sedang berjalan.
d) Kejadian atau kasus-kasus Teritorial yang timbul
didaerah.

2) Tabulasi data.
a) Pada hakekatnya Tabulasi Data adalah suatu cara
penganalisaan data dengan model tabel, terhadap data
kejadian yang dianalisa kemudian diolah dengan
menggunakan pola pikir hubungan sebab akibat

b) Jenis data yang digunakan pada tabulasi data


meliputi :

(1) Data dasar/statis.


(2) Data Profil/Dinamis/Kejadian.

3) Klasifikasi wilayah.
a) Merupakan tindak lanjut dari tabulasi data yang telah
disusun, digunakan untuk menentukan tingkat klasifikasi
wilayah dengan menggolong – golongkan tiap daerah.

b) Kriteria yang digunakan berpedoman pada Juklak ter


Kodim sesuai Skep Kasad Nomor : Skep/505/VIII/1975
tanggal 11 Agustus 1975 sebagai berikut :

(1) Klasifikasi Gawat/Kategori I. menghendaki


kecepatan penindakan mutlak dan tidak boleh
dibiarkan berlarut-larut yang menyangkut keresahan
dan pertentangan dalam bidang :

(a) Disintegrasi bangsa dan golongan.


(b) Kerusuhan yang ditimbulkan oleh
kelompok militan.

(2) Klasifikasi Rawan/Kategori II. menghendaki


penindakan yang memerlukan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan penelitian mendalam meliputi :

(a) Sosial ekonomi ( menyangkut hajat


hidup orang banyak).
(b) Kesejahteraan sosial.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 166

(c) Kriminal berat atau konsepsional.

(3) Klasifikasi Mantap/Kategori III. permasalahan


Teritorial dengan lingkungan terbatas, baik menurut
tempat maupun waktu, yang meliputi :

(a) Sosial budaya.


(b) Kriminal ringan dan atau insidentil.

4) Laporan berkala teritorial. Merupakan Laporan berkala


teritorial yang harus dibuat oleh Komandan satuan/Kepala
setingkat Danramil kepada Komandan satuan atasannya yang
meliputi, laporan pelaksanaan tugas, perkembangan situasi
Teritorial serta hambatan maupun rencana kegiatan tahap
berikutnya.

d. Pengakhiran.
1) Mengevaluasi hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan.
2) Mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
3) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan ke Komando Atas.

10. Kemampuan Penguasaan Wilayah.

a. Perencanaan.
1) Mendata luas wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Mengklasifikasikan potensi potensi wilayah yang dapat
dijadikan kekuatan kewilayahan.
3) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan.

b. Persiapan.
1) Membuat jadwal kegiatan sesuai daerah tanggung
jawabnya.
2) Menyiapkan sarana dan prasarana.

c. Pelaksanaan.
1) Mendata Sunber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan.

a) Melakukan inventarisasi data teritorial


b) dapat memberikan masukan / saran kepada instansi
terkait tentang desain pertahanan aspek darat

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 167

2) Mendata Sumber Daya Manusia.

a) Melakukan inventarisasi data teritorial yang berkaitan


dengan komposisi penduduk
b) Melaksanakan inventarisasi komposisi penduduk
menurut keahlian dan tingkat pendidikan
c) Memonitor sampai sejauh mana penghayatan dan
pengamalan idiologi Pancasila
d) Memonitor kegiatan politik yang ada diwilayahnya
e) Mengetahui sejauh mana terciptanya rasa
persatuan dan kesatuan dikalangan penduduk di wilayah,
disiplin nasional serta pelestarian nilai-nilai budaya bangsa,
f) Mengetahui sampai sejauh mana tingkat kesadaran
dan partisipasi masyarakat dalam masalah bela negara
dan ketahanan wilayah

3) Mendata Sarana dan Prasarana. Kegiatan yang dilakukan


adalah :

a) Mendata dan memonitor kegiatan ekonomi


masyarakat dan menginventarisir data-data sektor produksi,

b) Mencatat dan mendata tentang kesadaran dan


partisipasi masyarakat dalam masalah bela negara dan
ketahanan wilayah yang tercermin

d. Pengakhiran.
1) Mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan
pengakhiran
2) Pembuatan laporan ke Komando Atas.

11. Kemampuan Pembinaan Perlawanan Rakyat.

a. Perencanaan.
1) Membuat rencana pembinaan.
2) Menentukan tempat, sarana dan prasarana pembinaan.

b. Persiapan.
1) Membuat jadwal kegiatan sesuai alokasi waktu yang telah
direncanakan.
2) Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Daerah.
3) Menyempurnakan rencana dan menentukan kebutuhan
Administrasi.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 168

c. Pelaksanaan.
1) Melaksanakan pembinaan kesadaran berbangsa dan
bernegara, bela negara dan cinta tanah air dan wawasan
kebangsaan.
2) Melatih personel yang terpilih sesuai dengan kemampuan
yang telah ditentukan.
3) Kegiatan yang dilaksanakan dengan metode :

a) Penyuluhan / ceramah.
b) Tukar pikiran.
c) Tukar menukar informasi.

d. Pengakhiran.
1) Mengevaluasi hasil yang telah dicapai untuk mengetahui
sejauhmana keterampilan dan pengetahuan yang telah diperoleh
dapat dipahami.
2) Pembuatan laporan ke Komando Atas.

12. Kemampuan Komunikasi Sosial.

a. Perencanaan.
1) Memahami sasaran yang ingin dicapai dalam
berkomunikasi yaitu :
a) Menciptakan rasa aman dengan komunikan.
b) Merebut hati dan simpati komunikan.
c) Menanamkan rasa kepercayaan terhadap TNI.

2) Sikap penampilan komunikator antara lain :


a) Memiliki integritas, wibawa dan kredibilitas yang
tinggi dimata penerima komunikasi ( komunikan ).
b) Memiliki daya tarik, dalam arti mampu menggugah
semangat, minat dan perhatian komunikan terhadap
bahan/materi yang disampaikan.
c) Memiliki sikap etika untuk menghormati hubungan.
d) Menguasai bahasa yang dimengerti komunikan.

3) Menyusun pokok-pokok kegiatan meliputi :


a) Memilih pokok pembicaran yang menarik minat.
b) Membatasi pokok pembicaraan pada satu bidang
tertentu secara baik dan menarik serta menghindari
meluasnya arah pembicaraan.
c) Mengumpulkan materi atau data berkaitan dengan
isi/materi pesan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 169

.

4) Merencanakan bentuk kegiatan yang tepat sesuai dengan


obyek yang akan dihadapi seperti anjangsana, dialog dan temu
wicara.

5) Menentukan klasifikasi teknik komunikasi


a) Komunikasi Informasi,
b) Komunikasi Persuasif
c) Komunikasi Instruktif,

b. Tahap Persiapan.
1) Menyusun materi.
2) Melaksanakan koordinasi dengan kelompok komunikan.
3) Melakukan uji coba / praktek
4) Melakukan pengecekan terakhir
5) Menyiapkan administrasi yang diperlukan dalam
mendukung kegiatan berkomunikasi.

c. Tahap pelaksanaan.
1) Teknik berbicara dilaksanakan dengan cara :

a) Berbicara yang jelas dan tegas serta keras suara


menyesuaikan luas ruangan.
b) Sebelum mengucapkan suatu kalimat, lebih-lebih
kalimat itu panjang, bernafaslah yang panjang dan dalam,
sehingga tidak kehabisan nafas sampai kalimat itu selesai
diucapkan.
c) Tunjukkanlah sebagai pembicara terpercaya dengan
mengatur irama suara pada kata-kata tertentu yang
memerlukan perhatian khusus dan jangan monoton.
d) Bertindaklah sebagai pembimbing.
e) Kemukakanlah fakta dan kebenaran.

2) Tindakan yang tidak diperbolehkan dalam berkomunikasi


sosial antara lain :

a) Jangan berbohong atau berbuat salah dalam


menyampaikan situasi yang berkembang di masyarakat.
b) Jangan berspekulasi, jika tidak dapat menjawab
pertanyaan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 170

c) Jangan terlalu banyak atau lama memandang ke
bawah, keatas, kesamping atau membelakangi pada waktu
berbicara.
d) Jangan berbuat kasar terhadap masyarakat
walaupun menjengkelkan.

3) Mempedomani sikap teritorial, Sapta Marga dan Sumpah


Prajurit serta 8 Wajib TNI

4) Hal-hal yang disampaikan mempunyai keterkaitan dengan


tugas yang dilaksanakan.

5) Hasil yang diperoleh harus dicatat agar dapat dijadikan


bahan keterangan kegiatan selanjutnya.

d. Tahap Pengakhiran.
1) Mengevaluasi dan mengidentifikasi.
a) Personal opinion
b) Public opinion
c) Mayority opinion

2) Membuat perencanaan selanjutnya. proses perencanaan


berikutnya mengacu pada :

a) Fakta/data yang ditemukan pada proses Komunikasi


Sosial dan perkembangan yang aktual.
b) Menyesuaikan dengan konteks permasalahan dan
koordinasikan secara terpadu dengan instansi terkait,
c) Memperhatikan hasil pengaruh/efek komunikasi yang
telah disampaikan.

3) Membuat laporan kepada Komando Atas sebagai


pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan kegiatan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 171

BAB III
PERMILDAS

PPM

1. Penghormatan militer kebesaran ditujukan kepada:


a. Jenazah dalam upacara Militer.
b. Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dalam upacara resmi.
c. Presiden/Wakil Presiden RI.
d. Tamu negara setingkat kepala pemerintahan/wakil kepala
pemerintahan yang mempunyai hubungan diplomatik dengan RI.
e. Penganugerahan tanda kehormatan sesuai dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia.
f. Lambang kesatuan (Panji-Panji TNI dan Panji-Panji Angkatan,
Pataka, Dhuaja, Tunggul, Pusara, Sempana, Patola).
g. Menhan dan Menkopolhukam.
h. Panglima TNI.
i. Para Kepala Staf Angkatan.
j. Perwira tinggi di lingkungan Kemhan dan TNI.
k. Pembacaan Teks Proklamasi pada upacara HUT RI.
l. Pejabat negara setingkat menteri yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan berhak menerima penghormatan militer kebesaran.
m. Pembacaan teks Pancasila pada upacara hari Kesaktian
Pancasila.

2. Hormat senjata dengan sangkur terpasang disampaikan kepada :


a. Jenazah dalam upacara Militer.
b. Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dalam upacara resmi.
c. Presiden/Wakil Presiden RI.
d. Tamu negara setingkat kepala pemerintahan/wakil kepala
pemerintahan yang mempunyai hubungan diplomatik dengan RI.
e. Penganugerahan tanda kehormatan sesuai dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia.
f. Pembacaan Teks Proklamasi pada upacara HUT RI..
g. Pembacaan teks Pancasila pada upacara hari Kesaktian
Pancasila.

3. Pejabat yang mendapatkan deputasi dan penghormatan dalam


penerbangan adalah:
a. Penumpang VVIP.
1) Presiden RI.
2) Wakil Presiden RI.
3) Kepala Negara/Wakil Kepala Negara Tamu yang
mempunyai hubungan diplomatik dengan RI.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 172

4) Istri Presiden RI dan Putra-putrinya.
5) Istri Wakil Presiden RI dan Putra-putrinya.
6) Pejabat lain yang berdasarkan ketentuan perundang-
undangan termasuk penumpang VVIP.

b. Penumpang VIP.
c. Penumpang Special Flight.

PBB

1. Macam aba-aba terdiri atas tiga bagian diantaranya


b. Aba-aba petunjuk. Digunakan hanya jika perlu, untuk menegaskan
maksud daripada aba aba peringatan atau pelaksanaan
Contoh : KEPADA INSPEKTUR UPACARA…
c. Aba-aba peringatan, merupakan inti perintah yang cukup jelas
untuk dilaksanakan tanpa ragu. Contoh LENCANG KANAN,,,
d. Aba-aba pelaksanaan. Adalah ketegasan mengenai saat untuk
melaksanakan aba aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak
atau berturut turut. Contoh GERAK, JALAN

2. Cara menulis aba-aba diantaranya :


a. Aba-aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis
seterusnya dengan huruf kecil
b. Aba-aba peringatan dimulai dengan huruf besar dan ditulis
seterusnya dengan huruf kecil yang satu dengan yang lain agar
jarang.
c. Aba-aba pelaksanaan ditulis huruf besar semua.
d. Smua aba-aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dipersingkat.
e. Diantara aba-aba petunjuk dan aba aba peringatan terdapat dua
gris bertolak belakang, sedangkan diantara aba aba peringatan
dan aba aba pelaksanaan terdapat dua garis bersusun.

3. Panjang, tempo dan macam langkah.


a. Langkah biasa 65 cm/103 tiap menit.
b. Langkah tegap 65 cm/103 tiap menit.
c. Langkah perlahan 40 cm/30 tiap menit.
d. Langkah ke samping 40 cm/70 tiap menit.
e. Langkah ke belakang 40 cm/70 tiap menit.
f. Langkah ke depan 60 cm/70 tiap menit.
g. Langkah waktu lari 80 cm/165 tiap menit.

4. Pundak Kiri Senjata Mortir 6 ( 60 Komando).


a. Pundak Kiri Senjata

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 173

1) Badan dibungkukan, kaki lurus lutut tidak dibengkokan,
tangan kiri memegang laras bagian atas.
2) Tangan kanan memegang laras bagian bawah diatas
landasan.
3) Senjata diangkat ke atas, dengan tangan kanan dan tangan
kiri melewati atas kepala.
4) Diletakan diatas pundak kiri dan pengupil tembakan
menghadap keatas.
5) Tangan kiri dipindahkan memegang laras bagian bawah di
atas landasan
6) Mulut laras menghadap kebelakang.
7) Tangan kanan kembali ke sikap sempurna.
8) Tegak senjata.

b. Tegak Senjata
1) Tangan kanan memegang laras bagian bawah diatas
landasan.
2) Tangan kiri memegang laras bagian atas.
3) Badan dibungkukan, bersamaan dengan itu senjata
diturunkan ke samping kanan badan dengan tangan kanan
melewati atas kepala, selanjutnya diletakan diatas tanah.
4) Badan ditegakan, bersamaan dengan itu, tangan kanan
memegang laras bagian atas dari depan, punggung ibu jari
menghadap ke dalam punggung tangan menghadap ke depan.
5) Tangan kiri kembali ke sikap sempurna.

5. Sikap salvo.
a) senjata dibawa menyilang di depan badan dengan sangkur
terhunus.
b) Kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan, badan serong ke kanan
bersamaan senjata diangkat menyilang di depan badan, tangan
kiri memegang lade bagian bawah, sehingga posisi badan serong
ke kanan.
c) Tangan kanan pindah memegang hulu popor.
d) Kaki kanan mundur satu langkah ke belakang, senjata diangkat ke
pundak kanan dengan popor bertumpu ke pundak, tangan kiri
lurus memegang lade, senjata mengarah ke atas dengan
kemiringan 45º.
e) Tangan kanan pindah memegang pistol grif dengan jari telunjuk
lurus pada pelindung picu untuk siap menembak.
f) Pipi menempel di popor, pandangan mata searah ujung laras.
g) Setelah aba-aba ''HORMAT SENJATA = GERAK'', picu ditarik
senjata meledak

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 174

PUDD

1. Yang digolongkan dalam kesatriaan adalah :


a. Semua markas
b. Pangkalan pangkalan
c. Kapal laut
d. Pesawat terbang
e. Dan lain lain yang ditetapkan sebagai kesatrian.

2. Macam kesatrian.
a. Kesatrian tetap adalah kesatrian yang digunakan oleh satu
satuan atau lebih secara terus menerus. Pelaksanaan urusan dinas
dalam diatur sendiri oleh kesatuan tersebut dengan berpedoman pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam PUDD – TNI.

b. Kesatrian penampungan/sementara adalah kesatrian yang


digunakan untuk penampungan kesatuan-kesatuan yang memerlukan
tempat bekerja/tinggal untuk sementara waktu. Pelaksanaan
urusan dinas dalam diatur oleh Dan Kesatrian.

3. Syarat Kesatrian Tetap yaitu:


a. Berada didaerah/tempat yang sudah ditentukan sesuai
pertimbangan dari Komando Atas.
b. Bangunan yang ditempati berupa bangunan sudah permanen.
c. Daerah/tempat cukup luas yang memudahkan dalam
melaksanakan tugas.
d. Memudahkan Komando dan Pengendalian.
e. Memiliki fasilitas kesatrian yang meliputi:
1) Tempat Penjagaan.
2) Perkantoran.
3) Lapangan Apel.
4) Aula.
5) Sarana Olahraga.
6) Sarana Ibadah.
7) Barak/Perumahan Bujangan.
8) Perumahan Keluarga.
9) Gudang Senjata dan Munisi.
10) Sarana Kesehatan.

4. Syarat Kesatrian Sementara/Penampungan yaitu:


a. Berada di daerah/tempat operasi yang sudah ditentukan sesuai
pertimbangan dari Komando Atas.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 175

b. Bangunan yang ditempati dapat berupa bangunan permanen, semi
permanen dan atau tidak permanen.
c. Daerah/tempat luas yang memudahkan dalam melaksanakan
tugas.
d. Memudahkan Komando dan Pengendalian.
e. Kesatrian sementara dapat ditetapkan menjadi kesatrian tetap
apabila dibutuhkan sesuai pertimbangan taktis maupun strategis.

f. Memiliki fasilitas kesatrian yang meliputi:


1) Tempat Penjagaan.
2) Perkantoran/Ruang Staf.
3) Gudang Senjata dan Munisi.
4) Sarana Istirahat.
5) Sarana Ibadah.
6) Sarana Kesehatan.

5. Penghuni Kesatrian dikelompok menjadi 2 (dua) bagian yaitu:


a. Kesatrian bukan kompleks perumahan keluarga.
b. Kesatrian komplek perumahan keluarga

6. Kesatrian bukan kompleks perumahan keluarga yaitu:


a. Anggota militer yang melaksanakan tugas untuk kepentingan
satuan (tugas harian, penjagaan dan lainnya) yang harus berada di
dalam kesatrian.
b. Perwira, Bintara dan Tamtama yang belum berkeluarga harus
bertempat tinggal di dalam kesatrian kecuali mereka yang mendapat izin
dari Komandan.
c. Anggota kesatuan lain termasuk PNS di lingkungan Kemhan/TNI
yang karena tugasnya harus bertempat tinggal di dalam kesatrian dan
telah mendapat persetujuan komandan kesatrian.
d. Para siswa yang sedang mengikuti pendidikan baik siswa yang
berasal dari luar kesatrian maupun siswa yang berasal dari satuan itu
sendiri.

7. Kesatrian komplek perumahan keluarga yaitu:


a. Semua anggota (Perwira, Bintara dan Tamtama) yang sudah
berkeluarga menurut ketentuan yang berlaku.
b. Anggota kesatuan lain yang berkeluarga karena alasan tertentu
dan mendapat persetujuan dari Komandan satuan yang sifatnya
sementara.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 176

8. Dinas keamanan tidak melaksanakan jajar kehormatan kecuali
kepada :
1) Presiden
2) Wakil presiden.
3) Menhan.
4) Panglima TNI.
5) Kepala Staf Angkatan.
6) Tamu Negara Asing setingkat Menhan/Panglima TNI.
7) Duta Besar Negara Asing.
8) Panglima TNI ke atas dan tamu negara asing setingkat Kas
Angkatan dan dilaksanakan didepan rumah penjagaan

9. Sarpras dan Fasilitas ksatrian. Harus Memenuhi syarat-syarat


keamanan antara lain:
a. Menempatkan tabung pemadam kebakaran, drum pasir, bak air
dan galah yang mudah jangkau.
b. Penempatan saluran air di sekitar kesatrian.
c. Penempatan Pos Penjagaan disesuaikan dengan pertimbangan
secara taktis.

10. Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam ketentuan kesatrian


diantaranya adalah :
a. Kewajiban-kewajiban luar biasa
b. Batas-batas daerah pengawasan pos penjagaan
c. Macam senjata dan penggunaannya
d. Jumlah peluru dan penggunaanya
e. Macam pakaian/perlengkapan yang digunakan
f. Tanda-tanda khusus
g. Pengaturan waktu dan tugas plankton

11. Macam-macam keadaan bahaya dalam ksatrian


a. Kebakaran
b. Serangan Musuh
c. Bencana Alam
d. Aksi unjuk rasa

12. Tata cara mengatasi bahaya didalam ksatrian

a. Bahaya kebakaran

1) Sebelum kebakaran
a) Menyusun Protap Satuan tentang Penanggulangan
bahaya kebakaran

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 177

b) Membentuk organisasi penanggulangan bahaya
kebakaran termasuk tugas dan tanggung jawabnya.
c) Menyiapkan alat-alat pemadam kebakaran.
d) Mengadakan uji Protap satuan tentang bahaya
kebakaran.
e) Melatihkan cara mengatasi bahaya kebakaran sesuai
dengan Protap satuan secara periodik.

2) Saat Terjadi Kebakaran


a) Memberikan Tanda bahaya kebakaran berupa
pukulan lonceng, sirine dan lain-lain,
b) Pada waktu jam Dinas kegiatan yang dilakukan
sebagai berikut:
(1) Pa jaga segera memerintahkan untuk
dibunyikan tanda bahaya kebakaran dan melaporkan
kepada Komandan satuan.
(2) semua penghuni Kesatrian segera
meninggalkan tempat kerja dan tugas masing-
masing, Perwira Jaga segera menghubungi Dinas
Pemadam Kebakaran Pemda setempat untuk minta
bantuan.
(3) memberikan tugas kepada anggota kelompok
masing-masing sesuai fungsinya, meliputi:
(a) Kelompok Komando.
(b) Kelompok Pemadam Kebakaran.
(c) Kelompok Evakuasi.
(d) Kelompok Penyingkiran.
(e) Kelompok Pengaman.
(f) Kelompok Bantuan.

c) Di luar jam dinas kegiatan yang dilakukan sebagai


berikut:
(1) Pa Jaga memerintahkan untuk dibunyikan
tanda bahaya kebakaran dan melaporkan kepada
Komandan satuan.
(2) Anggota segera menuju ketempat kebakaran
untuk memberi bantuan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
(3) Perwira Jaga Kesatrian melaksanakan
pengendalian sebagai langkah awal penanggulangan
(4) Perwira Jaga Kesatrian atau anggota yang di
tunjuk segera menghubungi instansi terkait/Dinas
Pemadam Kebakaran.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 178

(5) Penjaga pos untuk memberikan bantuan
ditempat kebakaran,
(6) Jaga Kesatrian segera mengambil tindakan
memperkuat penjagaan/pengawasan menurut
pertimbangan keadaan yang dihadapi.

3) setelah kejadian kebakaran


a) Melaksanakan pengecekan terhadap kondisi tempat
yang terbakar.
b) Mendata kerugian akibat terjadinya kebakaran.
c) Membersihkan sisa-sisa kebakaran.
d) Memperbaiki fasilitas yang terbakar sesuai dengan
batas kemampuan satuan.

b. Serangan Musuh

1) Sebelum Kejadian
a) Menyusun Protap Satuan tentang cara menghadapi
serangan musuh.
b) Membentuk Organisasi termasuk tugas dan
tanggung jawabnya.
c) Mengadakan uji Protap satuan tentang bahaya
serangan musuh.
d) Melatihkan cara mengatasi bahaya serangan musuh
sesuai dengan Protap secara periodik.

2) Saat kejadian
a) Memberikan Tanda bahaya serangan musuh. Tanda
bahaya serangan musuh, berupa pukulan lonceng, sirine
dan lain-lain
b) semua penghuni Kesatrian segera meninggalkan
tempat kerja dan tugas masing-masing, menuju ketempat
berkumpul yang telah ditentukan.
d) Setelah seluruh anggota berkumpul, segera
diorganisir sesuai kelompok masing-masing dan segera
masuk ke kedudukan.
(1) Kelompok Komando.
(2) Kelompok Pengaman.
(3) Kelompok Bantuan.

e) Tata cara mengatasi bahaya diluar jam dinas


sebagai berikut:
(1) Pada waktu Perwira Jaga Kesatrian
memerintahkan untuk membunyikan tanda bahaya

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 179

serangan musuh dan melaporkan kepada Komandan
satuan.
(2) Semua anggota segera menuju ketempat
berkumpul yang telah ditentukan.
(3) Setelah seluruh anggota berkumpul, segera di
organisir sesuai kelompok masing-masing dan
segera masuk ke kedudukan.
(4) Jaga Kesatrian segera mengambil tindakan
memperkuat penjagaan/pengawasan menurut
pertimbangan keadaan yang dihadapi.
(5) Anggota satuan yang tinggal di luar Kesatrian
harus segera masuk ke dalam kesatrian.

3) Setelah kejadian
a) Melaksanakan pengecekan personel dan materiil.
b) Mendata kerugian personel dan materiil akibat
terjadinya serangan musuh.
c) Memperbaiki Fasilitas yang rusak akibat serangan
musuh sesuai dengan batas kemampuan satuan.

c. Bencana Alam

1) Sebelum Bencana
a) Menyusun Protap Satuan tentang Penanggulangan
bahaya Bencana Alam.
b) Membentuk kelompok termasuk tugas dan tanggung
jawabnya.
c) Mengadakan uji protap satuan tentang bahaya
Bencana Alam.
d) Melatihkan cara mengatasi bahaya Bencana Alam
sesuai dengan protap secara periodik.

2) Saat Bencana Terjadi,


a) Memperdengarkan tanda bahaya bencana alam,
berupa pukulan lonceng, sirine dan lain-lain,
b) semua penghuni Kesatrian segera meninggalkan
tempat kerja dan tugas masing-masing,
c) Setelah seluruh anggota berkumpul, segera di
organisir sesuai kelompok untuk melaksanakan tugas
masing-masing.
(1) Kelompok Komando.
(a) Menyiapkan/membagi alat peralatan
(b) Memberikan bantuan tenaga
(c) Menyiapkan kendaraan-kendaraan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 180

(2) Kelompok Pengamanan.


(a) Menjaga ketertiban dan keamanan
daerah bencana.
(b) Melarang orang yang tidak dikenal atau
mencurigakan memasuki daerah
(c) Mencegah kemungkinan hilangnya
barang-barang

(3) Kelompok Bantuan. bertugas memberikan


bantuan kepada kelompok lain yang memerlukan.

3) Setelah Bencana
a) Melaksanakan pengecekan terhadap kondisi tempat
bencana.
b) Mendata kerugian personal dan materiil akibat
terjadinya bencana alam.
c) Memperbaiki Fasilitas Kesatrian yang rusak dan
memberikan perawatan terhadap korban akibat bencana
alam sesuai dengan batas kemampuan satuan.
d) Melaporkan ke Komando Atas kejadian bencana
alam tersebut termasuk kerugian personal/materiil yang
dialami serta upaya penanggulangan yang dilakukan
satuan.

e. Aksi unjuk rasa


1) Melaksanakan persiapan dan pengorganisasian
2) Melaksanakan acara pimpinan pasukan (APP)
3) Tindakan pada situasi tertib
a) Pada saat unjuk rasa bergerak melakukan
Pengamanan dan pengawalan
b) Dansat memberi himbauan
c) Membentuk formasi dan menghadang
d) Merekam jalannya unjuk rasa
e) Danki melaporkan tuntutan pengunjuk rasa
f) Dansat memberi penjelasan
g) Mobil penerangan berada di belakang
h) Apabila menjad tidak tertib pasukan lintas ganti

4) tindakan situasi tidak tertib :


a) Pasukan huru-hara menertibkan, memindahkan ke
tempat yang netral
b) melakukan negosiasi dengan Korlap (pengunjuk
rasa) semaksimal mungkin.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 181

c) melakukan pemantauan, memberikan himbauan dan
melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan
perannya.
d) pasukan bantuan maju dengan cara lapis ganti dan
membentuk formasi bersaf di belakang PHH
e) memberikan peringatan kepada pengunjuk rasa.
f) Apabila situasi semakin meningkat atau massa
melempari pasukan dengan benda keras, Pasukan
huru-hara melakukan sikap berlindung, selanjutnya
Komandan satuan memerintahkan Komandan kompi
melakukan tindakan hukum sebagai berikut:
(1) kendaraan taktis bergerak maju melakukan
tindakan mengurai pengunjuk.
(2) pasukan pemadam api dapat melakukan
pemadaman api
(3) melakukan pelemparan atau penembakan gas
air mata.
(4) evakuasi terhadap VIP
(5) melaporkan setiap perkembangan situasi
kepada Komandan Satuan

13. Ketentuan Siaga.

a. Siaga III
1) Siaga III diberlakukan untuk mengantisipasi situasi/keadaan
tertentu yang tingkat ancamannya dapat diantisipasi oleh
1/3 kekuatan satuan.
2) Penyusunan kekuatan siaga III diatur oleh Komandan
Satuan.
3) Siaga III dapat diubah menjadi siaga II atau siaga I
tergantung dari tingkat ancamannya
4) Prajurit yang melaksanakan siaga III harus tinggal di dalam
kesatrian, sedangkan prajurit yang tidak melaksanakan
siaga III melaksanakan tugas rutin seperti biasa.
5) Perizinan dan dinas cuti dapat dilaksanakan tetapi terbatas
di wialayah Garnisun setempat.
6) Pasukan siaga III dikumpulkan disuatu tempat yang
ditentukan oleh Komandan satuan.
7) Perlengkapan yang digunakan PDL II, Baret/Topi Rimba
untuk munisi masih di gudang.
8) Pejabat-pejabat yang berhubungan dengan tugas
pelayanan menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk
melengkapi pasukan yang disiagakan antara lain bagian

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 182

persenjataan, munisi, kesehatan, angkutan, pemeliharaan
dan sarana pendukung lainnya.
9) Siaga III berakhir setelah ada pertimbangan Komandan
Satuan/ Pangkotama/Komandan Garnisun setempat
berdasarkan perkembangan situasi/keadaan

b. Siaga II
1) Siaga II diberlakukan untuk mengantisipasi situasi/keadaan
tertentu yang tingkat ancamannya dapat diantisipasi oleh
1/2 kekuatan satuan.
2) Penyusunan kekuatan siaga II diatur oleh Komandan
Satuan.
3) Siaga II dapat diubah menjadi siaga I atau siaga III
tergantung dari tingkat ancamannya.
4) Prajurit yang melaksanakan siaga tingkat II harus tinggal di
dalam kesatrian, sedangkan prajurit yang tidak
melaksanakan siaga II melaksanakan tugas rutin seperti
biasa.
5) Perizinan dapat dilaksanakan tetapi terbatas di wilayah
Garnisun setempat dan dinas cuti ditiadakan
6) Pasukan siaga II dikumpulkan disuatu tempat yang
ditentukan oleh Komandan satuan.
7) Perlengkapan yang digunakan PDL II, Baret/Topi rimba
untuk amunisi masih di gudang.
8) Pejabat-pejabat yang berhubungan dengan tugas
pelayanan menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk
melengkapi pasukan yang disiagakan antara lain bagian
persenjataan, amunisi, kesehatan, angkutan pemeliharaan
dan sarana pendukung lainnya.
9) Siaga II berakhir setelah ada pertimbangan Komandan
Satuan/ Pangkotama/Komandan Garnisun setempat
berdasarkan perkembangan situasi/keadaan

c. Siaga I
1) Siaga I diberlakukan untuk mengantisipasi situasi/keadaan
tertentu yang tingkat ancamannya harus dihadapi oleh
seluruh personel Satuan.
2) Keadaan siap tempur semua prajurit berada di pos masing-
masing.
3) Siaga I dapat diubah menjadi siaga II atau siaga III
tergantung dari tingkat ancamannya
4) Semua Prajurit yang melaksanakan siaga I harus tinggal di
dalam kesatrian.
5) Perizinan dan dinas cuti dicabut.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 183

6) Pimpinan pasukan langsung berada di tangan Dan/Wakil
Komandan satuan.
7) Perlengkapan yang digunakan PDL III Helm/Baret/Topi
Rimba untuk amunisi dibagikan sesuai BP.
8) Pejabat-pejabat yang berhubungan dengan tugas
pelayanan menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk
melengkapi pasukan yang disiagakan antara lain bagian
persenjataan, amunisi, kesehatan, angkutan, pemeliharaan
dan sarana pendukung lainnya.
9) Siaga I berakhir setelah ada pertimbangan Komandan
Satuan/ Pangkotama/Komandan Garnisun setempat
berdasarkan perkembangan situasi/keadaan

14. Pengaturan sarana dan fasilitas di dalam kesatrian. Pengaturan


sarana dan fasilitas di dalam kesatrian harus :
a. Menguntungkan kesiap-siagaan.
b. Memenuhi syarat-syarat keamanan.
c. Mempermudah pemeriksaan.
d. Memenuhi keserasian pengaturan sarana dan fasilitas sesuai
dengan lingkungan dan keperluan.

15. Peraturan penampungan dalam PUDD diantaranya :


a. Didalam suatu daerah kesatrian harus diadakan batas antar
kompleks tempat bekerja, tempat tinggal anggota yang belum
berkeluarga, kompleks perumahan keluarga, kompleks pendidikan
dan latihan, tempat rekreasi.
b. Prajurit yang sudah berkeluarga tidak dibenarkan bertempat
tinggal di lingkungan tempat tinggal prajurit bujangan,.
c. Bila dianggap perlu dan memaksa, dapat mengeluarkan
kebijaksanaan diluar ketentuan diatas.

PDG

1. Macam-Macam Garnisun

a. Garnisun Tetap.
1) Garnisun Tetap merupakan suatu tempat/daerah/wilayah
dimana terdapat penempatan, kedudukan, pemusatan pasukan,
markas-markas satuan TNI yang terdiri dari tiga matra (TNI AD,
TNI AL dan TNI AU) secara tetap pada waktu Negara dalam
keadaan damai serta memiliki batas-batas wilayah yang sudah
ditentukan sesuai keputusan Panglima.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 184

2) Garnisun Tetap membawahi beberapa Sub Garnisun yang
wilayahnya adalah satuan komando kewilayahan yang berada
dalam wilayah Garnisun Tetap.

b. Garnisun Sementara.
1) Garnisun Sementara merupakan suatu
tempat/daerah/wilayah dimana penempatan, kedudukan,
pemusatan pasukan, markas satuan TNI terdiri dari lebih satu
matra untuk sementara waktu pada waktu Negara dalam keadaan
darurat militer.
2) Keberadaan Garnisun Sementara dibentuk apabila suatu
tempat/daerah/wilayah tersebut tidak terdapat Garnisun Tetap.

c. Garnisun Fungsional.
1) Garnisun Fungsional merupakan suatu
tempat/daerah/wilayah dimana terdapat penempatan, kedudukan,
pemusatan pasukan, markas-markas satuan TNI yang terdiri dari
tiga matra (TNI AD, TNI AL dan TNI AU) atau kurang secara tetap
pada waktu Negara dalam keadaan damai namun bukan
merupakan Garnisun Tetap.
2) Apabila dianggap perlu, Panglima dapat menetapkan suatu
Garnisun Fungsional menjadi Garnisun Tetap.

2. Ketentuan Pimpinan Garnisun


a. Untuk setiap tempat/daerah/wilayah yang dinyatakan sebagai
suatu Garnisun hanya terdapat satu organisasi pengendali Peraturan
Dinas Garnisun, disebut Komando Garnisun yang menyelenggarakan
fungsi kegarnisunan yang berlaku bagi seluruh prajurit/PNS di lingkungan
TNI/Kemhan yang berdomisili/berkedudukan dalam wilayah Garnisun
tersebut
b. Komandan Garnisun Tetap dijabat rangkap oleh Pangdam
setempat.
c. Dalam pelaksanaan tugas hariannya, Komandan Garnisun Tetap
dibantu oleh seorang Kepala Staf GarnisunTetap dijabat Perwira Tinggi
Bintang Satu.
d. Komandan Sub garnisun Tetap dijabat rangkap oleh Dandim yang
berada di wilayah Kogartap.
e. Dalam pelaksanaan tugas hariannya, Komandan Sub Garnisun
Tetap dibantu oleh seorang Kepala Staf Sub Garnisun Tetap dijabat
Perwira Menengah berpangkat Mayor.
f. Komandan Garnisun Sementara merupakan jabatan fungsional
dijabat rangkap oleh Pangkoops dibantu oleh staf sesuai kebutuhan.
g. Pimpinan Garnisun Fungsional dijabat rangkap oleh Pang/Dan
Komando wilayah yang pangkatnya tertinggi.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 185

3. Fungsi garnisun
a. Menyelenggarakan Dinas Kegarnisunan meliputi Dinas Jaga,
Dinas Keamanan, Patroli, Protokoler, Pemakaman, Satlappamsus dan
Satpom.
b. Melaksanakan pencegahan dan penindakan terhadap setiap
prajurit TNI yang melanggar disiplin dan tata tertib sebagai tindakan awal
Kepolisian Militer di wilayah Garnisun selanjutnya dilimpahkan ke Polisi
Militer Angkatan masing-masing.
c. Pengawasan pelaksanaan siaga pasukan dalam memelihara
pemantapan situasi keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
d. Menyelenggarakan pemeliharaan moril, pergeseran pasukan dan
pengawasan anggota TNI di wilayahnya.

4 Kogartap. Satlak Mabes TNI di daerah berkedudukan langsung dibawah


Panglima, dilaksanakan oleh Komandan Garnisun Tetap terdiri dari:
a. Kogartap I/Jakarta.
b. Kogartap II/Bandung.
c. Kogartap III/Surabaya.

5. Macam-macam dinas garnisun diantaranya :


a. Dinas jaga garnisun
b. Dinas keamanan garnisun
c. Dinas Patroli garnisun
d. Dinas Protokol garnisun
e. Dinas pemakaman garnisun
f. Dinas komisi garnisun.

6. Keharusan Patroli Garnisun


a. Melewati rute yang sudah ditentukan.
b. Mentaati segala peraturan yang berlaku.
c. Bersikap tegas dan berpakaian rapi.
d. Memberi bantuan kepada satuan-satuan TNI apabila diperlukan.
e. Melaporkan pelaksanaan patroli kepada Perwira jaga.

7. Larangan Patroli Garnisun


a. Memasuki perumahan dan lapangan milik perorangan atau
bangunan, kantor dan lain-lain kecuali ada kejadian mendadak atau atas
permintaan pihak yang berkepentingan.
b. Memasuki tempat-tempat terlarang kecuali ditentukan dalam
tugas.
c. Bertindak melebihi kewenangan dan main hakim sendiri dalam
melaksanakan tugas.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 186

8. Protokol Garnisun
a. Upacara Bendera
b. Upacaraupacara TNI.
c. Upacara upacara Nasional.
d. Upacara penyambutan/pengantaran Pejabat Negara/Tamu
Negara.
e. Upacara penyambutan/pengantaran pasukan.
f. Upacara-upacara ziarah.

9. Ketentuan dalam keadaan bahaya

a. Siaga I. Dalam keadaan Siaga I semua prajurit TNI tidak boleh


meninggalkan satuan/markas tanpa seijin Komandan satuan atau yang
berwajib/berwenang. Semua satuan TNI harus dalam keadaan siap sedia
selama 24 jam, pasukan-pasukan berada didalam kesatrian, asrama dan
markas.Semua personel dikantor/staf selalu disiapkan untuk menghadapi
bahaya.Pejabat-pejabat penting dalam keadaan Siaga I diketahui oleh
Dinas Jaga satuan masing-masing dimana mereka berada.
b. Siaga II. Siaga II merupakan siaga yang berlaku bagi suatu
pasukan/kesatuan atau sebagian dari pasukan yang diperintahkan oleh
Pang/Dan setempat.
c. Siaga III. Perintah Siaga III diberikan kepada suatu
pasukan/kesatuan untuk keperluan khusus.

10. Kewajiban dalam Keadaan Bahaya


a. Komandan Garnisun atau Pang/Dan setempat menetapkan
keharusan-keharusan bagi suatu pasukan/kesatuan pada waktu dalam
keadaan bahaya, tempat dan kekuatan pasukan yang harus disiapkan
dalam keadaan bahaya.
b. Dinas keamanan keluar dalam keadaan siap dan bersenjata.
c. Semua petugas yang melaksanakan patroli harus segera kembali
ke tempat masing-masing.
d. Semua prajurit TNI berkumpul di kesatuan masing-masing, apabila
tidak mungkin kembali ke kesatuan masing-masing dapat
menggabungkan diri pada kesatuan-kesatuan TNI yang terdekat.

11. Pemakaman Garnisun


a. Upacara pemakaman Prajurit/Purnawirawan/PNS/Wredatama
TNI/Kemhan dan orang-orang yang berhak dimakamkan dengan
upacara militer sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Upacara penyambutan/pengantaran jenazah.
c. Upacara persemayaman.
d. Tata upacara pemakaman TNI sesuai dengan PTUM TNI

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 187

12. Tugas dan kewajiban Pemakaman Garnisun
a. Melaksanakan pemeriksaan administrasi tentang hak-hak
almarhum/almarhumah.
b. Menyiapkan,mengatur dan mengendalikan tata upacara
pemakamansesuai dengan PTUM TNI.
c. Mengoordinasikan dukungan pelaksanaan upacara yang
meliputi alkomlek, angkutan, pasukan dan kelengkapan upacara
lain.
d. Mengoordinasikan kepada kesatuan yang terkait dalam rangka
turut berkabung dan deputasi.
e. Mengatur tempat pemakaman di TMPNU, TMPN, TMB dan TPU

13. Hak pemakaman di TMPNU diberikan kepada Prajurit


TNI/Purnawirawan dan PNS/Wredatama yang meninggal dunia dan
dimakamkan dengan upacara militer, apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Penerima gelar.
b. Memiliki salah satu Tanda Kehormatan berupa:
1. Bintang Republik Indonesia.
2. Bintang Mahaputera.

14. Hak pemakaman di TMPN diberikan kepada:


a. Prajurit TNI/Purnawirawan dan PNS/Wredatama yang meninggal
dunia dan dimakamkan dengan upacara militer apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1) Diangkat sebagai pahlawan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
2) Pernyataan gugur atau tewas bagi prajurit TNI di lingkungan
TNI/Kemhan diberikan oleh Komandan/Ka Satker yang
bersangkutan, paling rendah setingkat Batalyon/Satker.
3) Prajurit TNI/Purnawirawan yang memiliki salah satu Tanda
Kehormatan berupa:
a) Bintang Gerilya.
b) Bintang Sakti.
c) Bintang Dharma.
d) Bintang Yudha Dharma.
e) Bintang Kartika Eka Paksi.
f) Bintang Jalasena.
g) Bintang Swa Bhuwana Paksa.

b. Prajurit TNI/Purnawirawan yang memiliki Bintang Kartika Eka


Paksi Nararya/Bintang Jalasena Nararya/Bintang Swa Bhuwana Paksa
Nararya, yang diperoleh atas dasar prestasi atau jasa luar biasa melebihi
panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok, yang disumbangkan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 188

untuk kemajuan dan pembangunan Kemhan dan TNI serta bukan atas
dasar pengabdian selama 24 (dua puluh empat) tahun terus-menerus.

c. PNS/Wredatama yang meninggal dunia dan dimakamkan dengan


upacara militer apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Diangkat sebagai pahlawan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
2) Pernyataan gugur bagi PNSdi lingkungan TNI/Kemhan
diberikan oleh Komandan/Ka Satker yang bersangkutan, paling
rendah setingkat Batalyon/Satker.
3) PNS/Wredatama yang memiliki salah satu Tanda
Kehormatan RI berupa:
a) Bintang Republik Indonesia.
b) Bintang Mahaputera.
c) Bintang Jasa.
d) Bintang Kemanusiaan.
e) Bintang Penegak Demokrasi.
f) Bintang Budaya Parama Dharma.
g) Bintang Bhayangkara.

15. Hak pemakaman di TMB diberikan kepada Prajurit TNI/Purnawirawan


dan PNS/Wredatama yang meninggal dunia dan dimakamkan dengan upacara
militer apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Prajurit TNI aktif termasuk yang sedang masa persiapan pensiun
(MPP) yang tidak memenuhi persyaratan untuk dimakamkan di TMPNU
atau TMPN.
b. Purnawirawan TNI yang memiliki salah satu Tanda Kehormatan
Negara berbentuk Bintang selain Bintang yang mempersyaratkan untuk
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

16. Hak pemakaman di TPU diberikan kepada Prajurit TNI/Purnawirawan


dan PNS/Wredatama yang meninggal dunia apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Prajurit TNI/Purnawirawan dan PNS/Wredatama yang meninggal
dunia dapat dimakamkan dengan upacara militer di TPU apabila
memenuhi persyaratan untuk dimakamkan di TMPNU, TMPN atau TMB,
tetapi karena permohonan keluarga, maka pemakaman dapat dilakukan
di TPU.
b. Prajurit TNI/Purnawirawan atau PNS/Wredatama yang tidak
mempunyai hak dimakamkan di TMPNU,TMPN atau di TMB dan
pemakamannya tidak dengan upacara militer.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 189

17. Hilangnya hak Pemakaman di TMP dan Taman bahagia dengan
upacara militer karena :
a. Terkena sanksi mengakibatkan pencabutan tanda jasa
kenegaraan menutut aturan yang berlaku
b. Meninggal dunia sebagai akibat dari perbuatan yang melanggar
susila, disiplin dan perbuatan yang memlaukan/merusak nama
baik citra TNI.

18. Pengajuan permintaan pemakaman pada TMP dan Taman Bahagia


harus dilampiri dengan :
a. Surat pernyataan gugur/tewas
b. Surat Keputusan Presiden RI tentang penganugerahan Bintang
c. Piagam penganugerahan bintang.

19. Biaya pemakaman terdiri dari :


a. Biaya pengadaan peti jenazah
b. Biaya upacara pemakaman
c. Biaya perawatan jenazah
d. Bantuan kepada Keluarga.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 190

BAB IV
PERATURAN DISIPLIN MILITER

1. Hukum Disiplin Militer berlaku bagi:


a. Militer; dan
b. setiap orang yang berdasarkan undang-undang dipersamakan
dengan Militer

2. Asas Penyelenggaraan hukum disiplin militer:


a. keadilan;
b. pembinaan;
c. persamaan di hadapan hukum;
d. praduga tak bersalah;
e. hierarki;
f. kesatuan komando;
g. kepentingan Militer;
h. tanggung jawab;
i. efektif dan efisien; dan
j. manfaat.

3. Fungsi. Penyelenggaraan Hukum Disiplin Militer berfungsi sebagai


sarana untuk:
a. menciptakan kepastian hukum dan pelindungan hukum bagi Militer
serta mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang Ankum; dan
b. menegakkan tata kehidupan bagi setiap Militer dalam menunaikan
tugas dan kewajibannya.

4. Pelangggaran dan Hukuman disiplin Militer

a. Jenis Pelanggaran
1) segala perbuatan yang bertentangan dengan perintah
kedinasan, peraturan kedinasan, atau perbuatan yang tidak sesuai
dengan Tata Tertib Militer; dan
2) perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan
pidana yang sedemikian ringan sifatnya.

b. Jenis Hukuman Disiplin


1) teguran;
2) penahanan disiplin ringan paling lama 14 (empat belas)
hari; atau
3) penahanan disiplin berat paling lama 21 (dua puluh satu)
hari.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 191

Dalam keadaan khusus, jenis Hukuman Disiplin Militer dapat
diperberat dengan tambahan waktu penahanan paling lama 7
(tujuh) hari.
Keadaan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a) negara dalam keadaan bahaya;
b) dalam kegiatan operasi militer;
c) dalam kesatuan yang disiapsiagakan; dan/atau
d) Militer yang melakukan pengulangan Pelanggaran Disiplin
Militer dalam tenggang waktu 6 (enam) bulan setelah dijatuhi
Hukuman Disiplin Militer.

5. Ankum dan kewenangannya.

a. Ankum berdasarkan kewenangannya terdiri atas:


1) Ankum berwenang penuh. mempunyai wewenang
menjatuhkan semua jenis Hukuman Disiplin Militer kepada Militer
yang berada di bawah wewenang komandonya.

2) Ankum berwenang terbatas. mempunyai wewenang


menjatuhkan semua jenis Hukuman Disiplin Militer kepada Militer
yang berada di bawah wewenang komandonya, kecuali
penahanan disiplin berat terhadap perwira.

3) Ankum berwenang sangat terbatas. mempunyai


wewenang menjatuhkan Hukuman Disiplin Militer teguran dan
penahanan ringan kepada bintara dan tamtama yang berada di
bawah wewenang komandonya.

b. Ankum berdasarkan jenjangnya terdiri atas:


1) Ankum;
a) melakukan atau memerintahkan untuk melakukan
pemeriksaan terhadap Militer yang berada di bawah wewenang
komandonya;
b) menjatuhkan Hukuman Disiplin Militer terhadap Militer yang
berada di bawah wewenang komandonya; dan
c) menunda pelaksanaan Hukuman Disiplin Militer yang telah
dijatuhkan.

2) Ankum Atasan;
a) menunda pelaksanaan Hukuman Disiplin Militer;
b) memeriksa dan memutuskan pengajuan keberatan; dan
c) mengawasi dan mengendalikan Ankum di bawahnya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 192

3) Ankum dari Ankum Atasan; dan
a) menunda pelaksanaan Hukuman Disiplin Militer;
b) memeriksa dan memutuskan pengajuan keberatan tingkat
akhir; dan
c) mengawasi dan mengendalikan Ankum di bawahnya.

4) Ankum tertinggi.
a) menunda pelaksanaan Hukuman Disiplin Militer;
b) memeriksa dan memutuskan pengajuan keberatan tingkat
akhir dan bersifat final; dan
c) mengawasi dan mengendalikan Ankum di bawahnya.

6. Penyelesaian Pelanggaran hukum disiplin militer


a. Militer yang melakukan Pelanggaran Hukum Disiplin Militer
dikenai:
1) tindakan Disiplin Militer; dan/atau
2) Hukuman Disiplin Militet

b. Tindakan disiplin Militer.


1) Setiap Atasan berwenang mengambil tindakan Disiplin
Militer terhadap setiap Bawahan yang melakukan Pelanggaran
Hukum Disiplin Militer.
2) Tindakan Disiplin Militer diberikan seketika oleh setiap
Atasan kepada Bawahan berupa tindakan fisik dan/atau teguran
lisan yang bersifat mendidik dan mencegah terulangnya
Pelanggaran Hukum Disiplin Militer.
3) Tindakan Disiplin Militer tidak menghapus kewenangan
Ankum untuk menjatuhkan Hukuman Disiplin Militer.

c. Hukuman disiplin militer. Penyelesaian pelanggaran dengan


Hukuman Disiplin Militer dilaksanakan melalui kegiatan:
1) Pemeriksaan;
2) penjatuhan Hukuman Disiplin Militer;
3) pelaksanaan Hukuman Disiplin Militer; dan
4) pencatatan dalam buku Hukuman Disiplin Militer.

d. Hak menjatuhkan Hukuman Disiplin Militer gugur karena:


1) Tersangka meninggal dunia;
2) kedaluwarsa; setelah 6 (enam) bulan terhitung sejak Ankum
menerima:
a) laporan Pelanggaran Hukum Disiplin Militer;
b) berkas perkara Pemeriksaan; atau
c) keputusan penyelesaian menurut Hukum Disiplin
Militer dari Papera

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 193

3) Tersangka diberhentikan dari dinas kemiliteran; atau


4) ne bis in idem

7. Pemeriksaan. Pemeriksa terdiri atas:


a. Ankum;
b. perwira atau bintara yang mendapat perintah dari Ankum; atau
c. pejabat lain yang berwenang.

8. Penjatuhan hukuman disiplin militer

a. Ankum setelah menerima dan mempelajari berkas perkara


Pelanggaran Hukum Disiplin Militer, wajib mengambil keputusan untuk:
1) menyidangkan jika terdapat cukup bukti; atau
2) tidak menyidangkan jika tidak terdapat cukup bukti. alat
bukti yang sah meliputi:
a) barang bukti;
b) surat;
c) informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik;
d) keterangan saksi;
e) keterangan ahli; atau
f) keterangan Tersangka.

b. Keputusan Hukuman Disiplin Militer harus memuat:


1) Identitas Militer yang dijatuhi Hukuman Disiplin Militer
meliputi nama lengkap, pangkat, nomor registrasi prajurit,
jabatan, kesatuan, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
agama, dan alamat tempat tinggal;
2) fakta Pelanggaran Hukum Disiplin Militer yang telah
dilakukan;
3) hal yang memberatkan dan meringankan;
4) pasal yang dilanggar dari peraturan perundang-undangan
dan ketentuan yang berlaku;
5) pasal yang menjadi dasar kewenangan Ankum; dan
6) diktum putusan yang memuat:
a) alasan penjatuhan Hukuman Disiplin Militer;
b) jenis Pelanggaran Hukum Disiplin Militer; dan
c) jenis Hukuman Disiplin Militer yang dijatuhkan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 194

2. Pengajuan Keberatan.

a. Pengajuan Keberatan Pertama


1) Permohonan keberatan diajukan kepada Ankum Atasan
melalui Ankum paling lama 4 (empat) hari sesudah Hukuman
Disiplin Militer dijatuhkan.
2) Ankum wajib menerima dan meneruskan pengajuan
keberatan atas keputusan Hukuman Disiplin Militer yang
dijatuhkannya kepada Ankum Atasan paling lama 7 (tujuh) hari.
3) Keberatan terhadap Hukuman Disiplin Militer yang sudah
diajukan dapat ditarik kembali paling lama 7 (tujuh) hari terhitung
sejak diterima Ankum dan apabila keberatan ditarik kembali
Terhukum segera menjalani Hukuman Disiplin Militer.
4) Ankum Atasan yang berwenang memutus permohonan
keberatan, wajib segera mengambil keputusan berupa menolak
atau mengabulkan seluruh atau sebagian keberatan yang
diajukan, dalam bentuk keputusan paling lama 21 (dua puluh satu)
hari sejak permohonan keberatan diterima.

b. Pengajuan Keberatan kedua


1) Dalam hal Tersangka menolak keputusan Ankum Atasan
terhadap permohonan keberatan yang diajukan, Tersangka berhak
mengajukan permohonan keberatan sekali lagi kepada Ankum dari
Ankum Atasan yang telah memutus permohonan keberatan yang
diajukan sebelumnya.
2) Permohonan keberatan diajukan paling lama 4 (empat) hari
terhitung sejak keputusan terhadap permohonan keberatan yang
diajukan sebelumnya diberitahukan kepada Tersangka.
3) Ketentuan mengenai permohonan keberatan pertama
berlaku secara mutatis mutandis bagi ketentuan permohonan
keberatan kedua

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 195

BAB V
PENANGGULANGAN BENCANA

1. Bencana (Disaster). Bencana adalah peristiwa atau rangkaian


peristiwa yang mcngancam dan mengganggu kchidupan dan penghidupan
masyarakat vang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis.

2. Ada 4 (empat) faktor utama yang dapat menimbulkan terjadinya


bencana yaitu :
a. Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik bahaya (hazard).
b. Sikap atau perilaku yang mengakibatkan penurunan kualitas
sumber daya alam (vulnerability).
c. Kurangnya informasi/peringatan dini (Early Warning) yang
menyebabkan ketidaksiapan.
d. Keddakpastian/ketidakberdayaan/ketidakmampuan sumber
daya manusia dalam menghadapi ancaman bahaya/bencana.

3. Menurut UN-ISDR (United Nations - International Strategy for


Disaster Reduction) ada 5 (lima) kelompok bahaya :
a. Bahaya beraspek geologi antara lain : gempa bumi, tsunami,
gunung api dan tanah longsor.
b. Bahaya beraspek hydrometeorologi antara lain banjir, kekeringan,
angin topan dan gelombang pasang.
c. Bahaya beraspek biologi antara lain wabah penyakit, hama dan
penyakit tanaman.
d. Bahaya beraspek teknologi antara lain kecelakaan transportasi,
kecelakaan industri dan kegagalan teknologi.
e. Bahaya beraspek lingkungan antara lain kebakaran hutan,
kerusakan lingkungan dan pencemaran limbah.

4. Kegiatan dalam manajemen Bencana meliputi :


a. Pencegahan (Prevention).
b. Mitigasi (Mitigation).
c. Kesiapan/Kesiapsiagaan (Preparedness).
d. Peringatan Dini (Early Warning).
d. Tanggap Darurat (Response).
e. Bantuan Darurat (Relief).
f. Pemulihan (Recovery).
g. Rehabilitasi (Rehabilitation).
h. Rekonstruksi (Reconstruction).

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 196

7. Siklus Penanggulangan Bencana.

5. Jenis Bencana, ada dua macam diantaranya :

a. Bencana alam. Fenomena atau gejala alam yang disebabkan oleh


keadaan geografis, biologis, seismis, indrologis dan meteorologis
atau disebakan oleh suatu proses lingkungan alam yang
mengancam kehidupan dan perekonomian masyarakat serta
menimbulkan malapetaka.
Contoh : Wabah penyakit, gempa bumi, letusan gunung berapi,
gelombang laut pasang, banjir, angin topan, kekeringan dll

b. Bencana ulah manusia. Peristiwa yang terjadi karena proses


teknologi, integrasi manusia dengan lingkungannya atau interaksi
manusi di dalam masyarakat itu sendiri yang menimbulkan
dampak negatif terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Contoh. Pembuangan limbah pabrik sembarangan , polusi pabrik
dan kendaraan bermotor, kebakaran, kecelakaan lalu lintas.

6. Sifat Bencana diantaranya


a. Terbatas, apabila bencana yang terjadi hanya mengakibatkan
rusak dan hilangnya harta benda atau timbulnya korban jiwa yang
tidak banyak

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 197

b. Dahsyat (luar biasa). Apabila bencana yang terjadi sangat
menakutkan dimana mengakibatkan timbulnya korban jiwa yang
sangat besar.

7. Asas, Prinsip dan Tujuan.


a. Asas Penanggulangan Bencana.
1) Kemanusiaan.
2) Keadilan.
3) Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan.
4) Keseimbangan, keselarasan dan keserasian.
5) Koordinasi dan sinkronisasi.
6) Keterdban dan kepasdan hukum.
7) Kebersamaan / gotong royong.
8) Kelestarian lingkungan hidup.
9) Ilmu pengetahuan dan tehnologi.

b. Prinsip-Prinsip Penanggulangan Bencana.


1) Cepat, tepat dan prioritas.
2) Keterpaduan.
3) Berdaya guna dan berhasil guna.
4) Kemitraan dan pemberdayaan masyarakat.
5) Transparan dan akuntabilitas.

c. Tujuan Penanggulangan Pencana.


1) Memberikan perlindungan kepada masyarakat dan resiko
dan ancaman bencana.
2) Terselenggaranva Penanggulangan Bencana terencana,
terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh
3) Membangun partisipasi dan kemitraan publik dan swasta.
4) Gotong royong, kesetiakawanan.
5) Partisipasi, kemitraan publik/swasta dan keikutsertaan
masyarakat/ eran serta masyarakat.
6) Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan berbangsa.

8. Penetapan status dan tingkat bencana nasional dan daerah


memuat indikator yang meliputi:
a. jumlah korban;
b. kerugian harta benda;
c. kerusakan prasarana dan sarana;
d. cakupan luas wilayah yang terkena bencana; dan
e. dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 198

9. Skala/Tingkat bencana diantaranya :
a. Setempat/lokal/Kabupaten. Bila bencana yang terjadi
dampaknya terbatas pada masyarakat daerah setempat. Kriteria :
1) Bencana alam tidak menyebabkan lumpuhnya sistem
pemerintahan di kawasan bencana
2) Infrastruktur di wilayah tersebut semua masih dapat
berfungsi
3) BPBD kabupaten masih dapat mengatasi terhadap
timbulnya korban
4) Hasil data korban san kerusakan daerah masih dapat
diatasi oleh pemerintah kabupaten.

b. Propinsi. Bila bencana terjadi di beberapa wilayah dan


dampaknya dirasakan wilayah propinsi tersebut. Kriteria :
1) Bencana alam tidak menyebabkan lumpuhnya sistem
pemerintahan di daerah yang terkenca bencana
2) Infrastruktur hanya sebagian kecil yang tidak dapat
berfungsi, masyarakat masih dapat beraktivitas secara
terbatas
3) Unsur BPBD masih mampu mengatasi bencana
4) Hasil data korban dan kerusakan daerah masih dapat
ditanggulangi propinsi

c. Nasional. Bila bencana terjadi di satu atau beberapa daerah dan


dampaknya dirasakan secara nasional. Kriteria :
1) Menyebabkan mekannisme sistem pemerintahan disatu
Provinsi atau lebih tidak berjalan
2) Infrastruktur dikawasan daerah mengalami rusak berat dan
tidak berfungsi, sehingga kehidupan sosial ekonomi tidak
dapat berjalan
3) Korban manusia sangat banyak
4) BPBD tidak mampu mengatasi akibat bencana
5) Provinsi tidak mampu menangani korban dan kerusakan
daerah yang sangat banyak

10. Pentahapan kegiatan penanggulangan bencana diantaranya :


a. Sebelum bencana terjadi. Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1) Preventif (pencegahan), kegiatan yang dititikberatkan
pada upaya penyebarluasan tentang berbagai peraturan,
perundang-undangan yang berdampak untuk mengurangi
resiko bencana termasuk pembuatan peta rawan bencana.
2) Mitigasi (penjinakan), dititikberatkan pada upaya secara
fisik untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh
bencana. Seperti pembuatan cek dam, rehabilitasi aliran

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 199

sungai, pengawasan terhadap pelaksanaan RUTR,
pemindahan penduduk ke daerah yang aman dari bencana,
dan pemasangan tanda-tanda larangan di daerah yang
rawan bencana.
3) Kesiapsiagaan. Mengadakan latihan atau gladi bagi
masyarakat yang tinggal didaerah rawan bencana. Serta
pendidikan dan pelatihan bagi personil satlak

b. Saat terjadinya bencana. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :


1) Peringatan dini, untuk memberiakn kesempatan kepada
penduduk untuk menyelamatkan diri.
2) Tanggap darurat. Pengerahan unsur unsur
penanggulangan bencana.

c. Sesudah terjadinya bencana. Kegiatan yang dilaksanakn


meliputi :
1) Rehabilitasi, kegiatan untuk memfungsikan dan
memberdayakan kembali berbagai sarana dan prasarana
umum
2) Rekonstruksi, Membangun kembali berbagai kerusakan
yang diakibatkan oleh bencana secara lebih baik dari pada
keadaan sebelumnya.

11. Dasar Pelibatan/Bantuan TNI dalam Ops Gulben.


a. Undang-Undang RI No : 34 tahun 2004 tentang TNI sesuai pasal 7
ayat (2). TNI dalam dalam melaksanakan tugas pokoknya dilakukan
dengan pola Operasi Militer Untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer
Selain Pcrang (OMSP).
b. Undang-Undang RI Nomor : 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
c. Pcraturan Presiden Nomor : 8 tahun 2008 tentang Badan
Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
d. Peraturan Mendagri Nomor : 46 tahun 2008 tentang Pedoman
Organisasi dan tata cara Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD).
e. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor : 21 tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

12. Prinsip-prinsip Dalam Penaggulangan Bencana Alam.


a. Kesatuan Komando. Agar terlaksana penggulangan bencana
alam di darat secara efektif dan efesien, perlu adanya suatu organisasi
tugas yang jelas dalam pembagian tugas dan tanggung jawaban tugas
dalam Satgas PRC PB TNI AD.
b. Cepat dan Tepat. Adalah bahwa dalam penanggulangan bencana

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 200

harus dilaksanakan dengan cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan
keadaan. Prinsip ini dilakukan dalam rangka mengurangi dampak buruk
yang ditimbulkan meliputi: kegiatanpenyelamatan dan evakuasi korban,
harta benda,pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana.
c. Prinsip Koordinasi. Adalah pada penanggulangan bencana
didasarkan pada koordinasi yang baik dan saling mendukung.
d. Pemberdayaan. Mmberdayakan partisipasi dan memanfaatkan
kemampuan masyarakat, pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada
di daerah bencana dalam rangka memberikan dukungan pada
penanggulangan terutama pada tahap tanggap darurat.
e. Non Diskriminatif. Memberlakukan masyarakat yang terkena
bencana secara adil dengan tanpa mengelompokannya pada kelompok
golongan, suku, agama, ras dan an tar golongan (SARA).
f. Fleksibel. Organisasi dan peralatan penanggulangan bencana
hams berkemampuan sedemikian rupa, sehingga mampu diharapkan
dengan bcrbagai masalah dilapangan.
g. Akomodatif. Setiap informasi, laporan-laporan serta saran yang
berkaitan dengan penggulangan bencana alam harus dapat dijadikan
sebagai bahan masukan untuk dikaji sehingga dalam pelaksanaan
penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
h. Prioritas. Adalah bahwa apabila terjadi bencana, kegiatan
penanggulangan harus mendapat prioritas dan diutamakan pada
kegiatan penyelamatan jiwa manusia.
i. Transparansi. Adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan
secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.
j. Akuntabilitas. Adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan
secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan
hukum.

13. Azaz penanggulangan bencana.


a. Kebersamaan dan kesukarelaan, Gotong royong dan sukarela
bersama masyarakat
b. Koordinasi dan integrasi, dilakukan oleh berbagai sektor secara
terkoordinasi dan terintegrasi yang saling mendukung
c. Kemandirian, DIlaksanakan di daerah rawan bencana secara
sukarela
d. Cepat dan tepat, dilaksanakan secara cepat tepat sesuai tuntutan
keadaan
e. Prioritas. Dengan mengutamakan penyelamatan jiwa manusia
f. Kesiapsiagaan. Dititikberatkan pada kegiatan kesiapsiagaan
mencakup pencegahan dan penjinakan
g. Kesemestaan, dengan mengerahkan seluruh kemampuan
bangsa.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 201

14. Tujuan penanggulangan bencana diantaranya adalah :


a. Menghindarkan ancaman bencana, dititikberatkan pada tahap
kegiatan sebelum terjadi bencana, yang meliputi penjinakan
(mitigasi) dan kesiapsiagaan
b. Penyelamatan jiwa manusia dan pembangunan. Kegiatan
dititikberatkan untuk mnyelamatkan jiwa manusia dan
pengamanan pembangunan beserta isinya, namun tidak
mengabaikan penyelamatan harta benda, sarana prasarana serta
lingkungan
c. Pemulihan pembangunan kembali kondisi tata kehidupan serta
penghidupan masyarakat.

15. Subyek dalam penanggulangan bencana diantaranya adalah :


a. Gubernur
b. Pangdam/Danrem
c. Kapolda
d. Kepala dinas instansi vertikal kab/kota
e. Petugas Satlak/Satgas PBP

16. Organisasi penaggulangan bencana.

a. Tingkat Propinsi.

1) Ketua Satkorlak dijabat oleh Gubemur.


2) Wakil Ketua Satkorlak dijabat oleh :
a) Pangdam/Danrem sebagai Wakil Ketua I.
b) Kapolda sebagai Wakil Ketua II.
3) Pelaksana Harian Satkorlak dijabat oleh Wakil Gubernur
atau Sekda Propinsi.
4) Sekretaris Satkorlak dari Kabag Kesbanglinmas Propinsi.
5) Anggota Satkorlak PBP terdiri dari unsur-unsur dinas
propinsi terkait, aparat TNI, Potri, Orpol, Ormas, Organisasi
profesi, tokoh masyarakat serta masyarakat secara umum.

b. Tingkat Kebupaten / Kota.

2) Ketua satlak PBP dipimpin langsung oleh Bupati/walikota


3) Wakil ketua dijabat oleh :
a) Dandim selaku wakil ketua I
b) Kapolres selaku wakil ketua II

4) Pelaksana Harian Satlak PBP dijabat oleh Kakesbang


Linmas Kab/Kota.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 202

5) Anggota Satlak PBP terdiri dari unsur-unsur dinas/instansi
vertikal di daerah, seperti kesehatan, sosial, pekerjaan
umum, perhubungan, TNI, Polri dan unsur-unsur lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan penanggulangan bencana.

c. Satuan Tugas Penanggulangan Bencana.


a. Satgas PB merupakan organisasi kerangka yang disiapkan
untuk membantu pelaksanaan penanggulangan bencana yang
terjadi di suatu daerah Kab/Kota yang bersangkutan.
b. Satgas PB dipimpin oleh seorang petugas yang ditetapkan
oleh Ketua Satlak PBP.
c. Satgas PB bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan
kegaitan penanggulangan bencana atas petunjuk Ketua Satlak PB
sesuai dengan fungsinya.
d. Pembentukan serta rincian tugas dan fungsi satgas PB
ditetapkan dengan keputusan Bupati / Walikota selaku Ketua
Satlak PB.

17. Tugas Satkorlak PBP.

a. tingkat propinsi diantaranya adalah :


1) Memberikan petunjuk, pengarahan dan pembinaan serta
melaksanakan koordinasi dan pengendalian dalam kegiatan
penanggulangan bencana di daerah mulai tahap
perencanaan sapai evaluasi
2) Melakukan koorfinasi dan pengendalian menyangkut
kegiatan teknis dan administrasi dalam penanggulangan
bencana
3) Melaksankan koordinasi dan pengendalian menyangkut
penerimaan dan penyaluran bantuan yang dilaksanakan
oleh bupati/walikota
4) Melaksanakan kegiatan lain sesuai petunjuk ketua
Bakornas PBP.

b. tingkat kabupaten/Kota
2) Melaksanakan penanggulangan bencana secara langsung
didaerahnya dengan melibatkan seluruh aparat dan sarpras
terkait
3) Melakukan kerja sama dalam penanggulangan bencana
dengan pemerintah kab terdekat
4) Melakukan pencegahan terjadinya bencana melalui
peningkatan kewaspadaan masyarakat dengan kegiatan
penyuluhan, pembinaan dan gladi-gladi

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 203

5) Melakukan penerimaan dan penyaluran serta
pertanggungjawaban bantuan kepada yang berhak
menerima
6) Melaksanakan kegiatan lain sesuai petunjuk gubernur
selaku ketua satkorlak PBP.

18. Teknik penyelenggaraan penanggulangan bencana. Tahap-tahap


yang dilaksanakan diantaranya adalah :

b. Sebelum bencana terjadi/Tahap Prabencana. Titik berat Satlak


PBP untuk melaksankan program pencegahan, penjinakan, dan
kesiapsiagaan dengan mengikutsertakan aparat dinas terkait dan
seluruh lapisan masyarakat.

1) Sasaran yang ingin dicapai diantaranya :


a) Non Fisik.
(1) Tingginya tingkat pemahaman masyarakat
tentang berbagai peraturan dan prosedur
tetap yang telah dikeluarkan untuk
mengurangi atau meniadakan resiko bencana
(2) Meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan
serta kemampuan satlak PBP dan masyarakat
untuk menhadapi bencana yang terjadi.
b) Fisik.
(1) Terwujudnya organisasi Satlak PBP, terbentuk
rupusdalops serta satgas di daerah.
(2) Tersedianya peta rawan bencana dan telah
diinformasikan guna perencanaan pembangunan dan
penyusunan rencana umum tata ruang di daerah
(3) Adanya program latihan teknis dan gladi
lapang bagi masyarakat dan petugas serta
pembuatan sarpras penunjang terutama di daerah
rawan bencana
(4) Terlaksananya pengawasan terhadap IMB,
RUTR, dan pemasangan tanda tanda larangan di
daerah rawan bencana serta usaha pemindahan
penduduk ke daerah yang aman bencana.

2) Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya :


b) Identifikasi masalah.
(1) Mengadakan koordinasi dengan dinas terkait
untuk mendapatkan hasil penelitian dan
pemetaan daerah rawan bencana dengan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 204

mengaplikasikan ilmu pngetahuan dan
teknologi
(2) Perkiraan kemungkinan bencana serta
dampak negative yang ditimbulkan
(3) Jenis latihan teknis dan gelada lapang
penanggulangan bencana

c) Analisa dan perkiraan


(1) Berdasarkan analisa dan perkiraan, tentukan
sampai seberapa jauh kemungkinan daerah
dan masyarakat yan tertimpa bencana
(2) Tentukan berdasarkan hasil analisa perkiraan
jumlah dan jenis kebutuhan dan bantuan yang
diperlukan
(3) Tentukan berdasarkan hasil analisa jenis
latihan teknis dan geladi lapang yang perlu
diprogramkan
(4) Tentukan kebutuhan sarpras
(5) Adakan perkiraan tentang hambatan yang
paling mungkin.

c) Konsepsi dan penindakan.


(1) Tentukan organisasi yang diperlukan
(2) Laksankan kegiatan penyuluhan dan latihan
(3) Siagakan masyarakat dalam menghadapi
kemungkinan bencana
(4) Tentukan administrasi logistic khususnya obat
obatan
(5) Rencanakan perhubungan dan gelar
komunikasi
(6) Rumuskan petunjuk/protap terhadap korban
bencana meliputi pertolongan pertama,
penyelenggaraan bantuan terhadap korban,
rehabilitasi daerah bencana

3) Tahap perencanaan
a) Para komandan dan staf sesuai dengan
tingkatannya, membuat rencana kemungkinan
pelibatan satuan dengan membuat rencana
koordinasi dengan BNPB atau BPBD dan instansi
terkait
b) Merencanakan kebutuhan personel dan materil
satuan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 205

c) Merencanakan kegiatan masing-masing stad sesuai
dengan fungsi, merencanakan program dan
anggaran yang digunakan pertahun anggaran.
d) Merencanakan pemanfaatan sumber daya dan
potensi yang ada.

4) Tahap persiapan.
a) Melakukan koordinasi dengan BNPB dan BPBD dan
instansi terkait serta memberikan arahan kepada
unsur pelaksana sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab satuan
b) Menyiapkan personel dan materil satuan yang
diperkirakan diperlukan
c) Menyiapkan kegiatan operasional satuan yang akan
digunakan
d) Menyiapkan dan menghimpun sumber daya dan
potensi di daerah
e) Mengajukan kebutuhan anggatan sesuai dengan
rencana kegiatan

5) Pelaksanaan.
a) Melaksanakan penyusunan organisasi dan tugas
penanggulangan bencana di darat mulai tingkat
pusat hingga daerah
b) Menentukan perencanaan kegiatan yang
dilaksanakan dan selalu mengadakan koordinasi
dengan Pemda dan memadukan kegiatan
pemberdayaan masyarakat di
c) Membuat rencana operasi dalam rangak membantu
tugas Pemda
d) Satgas bersama instasnsi terkait melaksankan
koordinasi dan sosialisasi kepada masyarat.
e) Melakukan koordinasi dan membentuk tim jaringan
kerja dengan instansi terkait
f) Melakukan penentuan satuan yang melakukan siaga
pada PRCPB sesuai tingktan.
g) Menjabarkan rencana dukungan anggaran yang
digunakan pertahun.
h) Pengembangan system informasi penanggulanan
bencana dan pemanfaatan informasi mengenai
kerawanan suatu daerah guna RUTR
i) Penyiapan perangkat lunak dan perangkat keras
serta memberikan penyuluhan, pendidikan dan
pelatihan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 206

j) Mengadakan koordinasi dengan aparat terkait guna
pelaksanaan pemyuluhan dan penerangan kepada
masyarakat.
k) Berperan aktif dalam rapat-rapat koordinasi dengan
pemda dalam rangka rencana pengembangan
wilayah.
l) Untuk kegiatan mitigasi maka daerah industry harus
membuat pembuangan limbah dan memasang
rambu-rambu peringatan.

6) Tahap pengakhiran
a) menyempurnakan dan revisi rencana kegiatan hasil
asistensi dan evaluasi
b) Memelihara kesiapan pelaksanaan tugas dengan
cara melakukan oembinaan kemampuan
c) Membuat laporan pelaksanaan pra bencana.

c. Saat bencana terjadi/Tahap tanggap darurat. Titik berat Satlak


PBP melakukan peringatan dini dan tanggap darurat.

1) Sasaran yang ingin dicapai diantaranya :


1) Non Fisik.
(1) Adanya system peringatan dini
(2) Kondisi mental spiritual masyarakat tetap
terjaga
(3) Adanya keterpaduan dalam penanggulangan
bencana yang dilakukan oleh satlak PBP
dengan isntansi terkait serta masyarakat.
b) Fisik.
(1) Dilaksanakan upaya tanggap darurat dalam
menolong masyarakat
(2) Adanya partisipasi masyarakat
(3) Berfungsinya rupusdalops penaggulangan
bencana.

2) Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya :


a) Melakukan identifikasi masalah.
(1) Mengenali jenis bencana
(2) Melibatkan masyarakt, PMI dan organisasi
masyarakat lainnya untuk membantu
penanggulangan bencana diantaranya :
(a) Pembuatan barak penampungan
(b) Pembuatan helipet
(c) Penyelenggaraan dapur umum

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 207

(d) Pelayanan bantuan social kepada
pengungsi
(e) Pelayanan kerohanian
(f) Pelayanan kesehatan
(3) Menentukan jenis dan jumlah korban dan
kerugian materil akibat bencana
(4) Menentukan prioritas penanganan bencana
(5) Membuat analisa dan perkiraan tentang :
(a) batas kemampuan
(b) Urutan prioriatas
(c) Jenis dan jumlah kebutuhan
(d) Jenis keahlian dan tenaga ahli
(e) Jumlah dana yang diperlukan

b) Penentuan cara bertindak


(1) Segera melaksanakn koordinasi untuk dapat
menggerakan seluruh kekuatan
(2) Segera tentukan prioritas penindakan
(3) Memberikan petunjuk dan pengarahan pada
unsur pelaksana dilapangan
(4) Menyempurnakan organisasi
(5) Penyusunan laporan awal kejadian

c) Pengoperasian
(1) mengefektifkan organisasi
(2) Prosedur kerja
(a) Utamakan spontanitas kecepatan
bertindak
(b) tatacara yang mutlak dilaksanakan
adalah :
i PPPK
ii Pencarian dan penyelamatan
iii Perawatan korban
iv penyingkiran/evakuasi korban
v Pengiriman logistic
vi Keamanan korban dan petugas

(c) Tindakan lanjutan


i Pemukiman sementara
ii penerangan dan penyuluhan
iii Kesejahteraan dan moril
iv Pekerjaan umum

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 208

3) Tahap Perencanaan.
a) Memberlakukan RO menjadi PO
b) Merencanakan tindakan bantuan yang akan
dilaksanakan dan berkoordinasi dengan BNPB dan
BPBD dan instansi terkait
c) Mengirimkan tim aju untuk menentukan skala
prioritas sasaran penanggulangan bencana
d) Menentukan lokasi dan disposisi penempatan posko,
TB/TD, Poslon PB
e) Menyusun rencana pergeseran pasukan
f) Merencanakan kegiatan penyaluran bantuan
g) Merencanakan tindakan yang bersifat antisipatif
terhadap dampak selanjutnya

4) Tahap persiapan.
a) Melaksankan kegiatan pergeseran pasukan sesuai
dengan skala prioritas
b) Mengaktifkan jarring komunikas intern dan ekstern
c) Menyiapkan tindakan bantuan penanggulangan
bencana yang akan dilaksankan dan berkoordinas
dengan BNPB, BPBD dan instansi terkait
d) Menyiapkan kegiatan untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan data dan informasi yang telah
terhimpun
e) Menyiapkan kegiatan penyaluran bantuan sesuai
skala prioritas sasaran melalui titik distribusi yang
ada
f) Mengecek kesiapan alat peralatan yang diperlukan.

5) Pelaksanaan.
a) Melaksanakan pengkajian secara cepat dan tepat
melalui identifikasi terhadap :cakupan lokasi
bencana, jumlah korban, kerusakan prasarana,
gangguan terhadap fungsi pelayanan, kemampuan
sumber daya alam dan bantuan.
b) Mengendalikan dan mengoordinir tindakan bantuan
tingkat nasional atau daerah serta mengendalikan
unsur SAR
c) Melaksanakan koordinasi dan konsolidasi dengan
BNPB, BPBD, dengan melakukan pengkajian secara
tepat dan cepat terhadap lokasi bencana, macam
kerusakan dan sumber daya yang ada
d) Melakukan dan mengerahkan sumber daya personel

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 209

e) Menentukan titik pasti poskout dan menyiapkan
poskotis
f) Menyaokan titik bekal dan titik distribusi disesuaikan
dengan sikon daerah bencana
g) Menentukan dan menyiapkan tempat
penampungan/barak sementara
h) Memberikan bantuan kesehatan dan psikologis
i) Melaksanakan penghimpunan dan pencatatan
dataserta informasi dilapangan
j) Mengorganisir kembali personel dan materil satuan
sesuai perkembangan situasi.
k) Melaksanakan Pencarian SAR
l) Menyingkirkan atau memusnakan barang yang dapat
membahayakan
m) Melaksanakan penyaluran bantuan
n) Melaksanakan rapat koorinasi setiap saati
diperlukam
o) Melaksanakan tindakan bersifat antisipatif dari
dampak bencana yang mungkin timbull
p) Melaksankan koordinasi secara terus menerus
q) Memberdayakan potensi masyarakat
r) Memberikan penerangan, informasi, penyuluhan dan
motivasi pada masyarakat.
s) Melaksankana pengawasan dan pengendalian
t) Melaksanakan kegiatan keamanan dan ketertiban
masyarakat
u) Melaporkan perkembangan situasi.
v) Kecepatan dalam penanganan
w) Kegiatan pokok adalah
(1) Pengurusan korban
(2) Angkutan
(3) Administrasi logistic
(4) Pekerjaan umum

x) Kegiatan menunjang adalah


(1) Keamanan dan ketertiban
(2) Penerangan dan hubungan masyarakat
(3) Koordinasi bantuan masyarakat
y) Pengendalian dan pengawasan
z) Laporan. Laporan kejadian bencana mencakup
antara lain :
(1) Waktu kejadian bencana
(2) Sifat bencana
(3) Lingkup daerah bencana

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 210

(4) Perkiraan kerusakan
(5) Jumlah korban
(6) Tindakan yang diambil
(7) Permasalahan yang dihadapi
(8) Saran

6) Tahap Pengkahiran.
a) Menyusun dan mengorganisir kembali personel dan
materil yang digunakan
b) Menghimpun data dan informas
c) Mengadakan pengecekan terhadap semua hasil
kegiatan
d) Melaksanakan kegiatan yang bersifat antisipatif
terhadap dampak dari bencana alam

d. Setelah bencana terjadi/Tahap Pasca bencana. Satlak PBP


dititikberatkan pada penyusunan program rehabilitasi dan
rekonstruksi secara terpadu.

1) Sasaran yang ingin dicapai diantaranya :


a) Non Fisik.
(1) Kehidupan masyarakat seperti sedia kala
(2) Meningkatkan suasana kegotongroyongan
(3) Semakin mantapnya kepercayaan masyarakat
tehadap pemerintah dan TNI
b) Fisik.
(1) Terlaksananya rehabilitasi dan rekonstruksi
(2) Dapat dibangun kembali sarpras lingkungan
dan infrastruktur pemerintahan
(3) Dapat dicegah terjadinya penyalahgunaan dan
penyimpangan pendistribusian bantuan social.

2) Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya :


a) Identifikasi masalah.
(1) Mengenali sampai sejauh mana bencana
dapat diatasi
(2) Mempelajari akibat bencana tersebut
(3) Menjaga agar masyarakat tetap waspada
terhadap bencana yang telah terjadi

b) Analisa dan pemikiran


(1) Pertimbangan kemungkinan yang ada di
daerah yang terkena bencana

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 211

(2) Bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi yang
perlu segera diberikan
(3) Tentukan metode terbaik untuk
penanggulangan bencana yang terjadi

c) Langkah penindakan
(1) Rehabilitasi akibat bencana meliputi
(a) Pembuatan tenda dan pembangunan
barak-barak darurat sebagai tempat
pemukiman sementara
(b) Rehablitasi sarpras umum seperti
tempat ibadah, gedung rumah sakit, sekolah,
perkantoran pemerintah, pasar, isntalasi air
bersih
(c) Bimbingan dan penyuluhan kepada
para korban untuk mempercepat pemulihan
kehidupan.
(d) Pelaksanaan rehabilitasi melibatkan
seluruh lapisan masyarakat secara terpadu

(2) Rekonstruksi akibat bencana meliputi


(a) Penerapan rancang bangun yang tepat
dan benar dari bangunan yang ada untuk
mencegah dampak negatifyang timbul untuk
mengantisipasi bencana.
(b) Pembangunan sarana dan prasarana
yang dapat memantau kejadian bencana di
waktu yang akan dating.
(c) Melakukan pemindahan penduduk
secara local atau melalui transmigrasi.

3) Tahap perencanaan.
a) Merencanakan koordinasi dengan instansi terkait
tentang rehabilitasi dan rekonstruksi
b) Merencanakan dan mengorganisir kembali satuan
dan peralatan untuk kebutuhan rehabilitasi dan
rekonstruksi
c) Merencanakan metode dan materi kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi
d) Merencanakan prioritas rehabilitasi terhadap
kerusakan fasilitas umum
e) Merencanakan pemberdayaan wilayah dalam
rengkaketahanan daerah melalui Binter

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 212

f) Merencanakan pembuatan lapotan kegiatan
penanggulangan bencana

4) Tahap persiapan
a) Melaksankan koordinasi tentang rehabilitasi dan
rekonstruksi
b) Mengorganisir kembali satuan
c) Mempersiapkan kegiatan rehabilitasi dan
rekonstruksi
d) Mempersiapkan prioritasi kegiatan rehabilitasi dan
rekonstruksi
e) Mempersiapkan pemukiman sementara/semi
permanen
f) Menyiapkan pemberdayaan sumber daya dan
potensi wilayah dalam rangka ketahanan daerah
g) Menyiapkan laporan kegiatan

5) Tahap Pelaksanaan.
a) Bantuan rehabilitasi.
(1) Bantuan rehabilitasi fisik meliputi :
(a) Perbaikan lingkungan daerah bencana
(b) Perbaikan sarana dan prasara umum
(c) Pemberian bantuan tempat tinggal
(d) Pelayanan masyarakat
(e) Pemulihan keamanan dan ketertiban
masyarakat

(2) Bantuan rehabilitasi Non fisik meliputi :


(a) Pemulihan psikologis social masyarakat
(b) Rekonsiliasi dan resolusi konflik
(c) Pemulihan social ekonomi dan budaya
(d) Pemulihan fungsi pemerintahan.

b) Bantuan Rekonstruksi
(1) Pembangunan kembali sarpras umum
(2) Pembangunan kembali sarana social dan
pertanian
(3) Penerapan rancang bangun yang tepat

c) melakukan tugas sosialisasi dan rujukan dalam


rangka terciptanya situasi dan kondisi aman
d) membantu pemerintah daerah mempercepat
pemulihan kehidupan masyarakat

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 213

e) Melakukan koordinasi terus menerus dan
membentuk jaringan kerja dengan instansi terkait.
f) Membantu pemerintah dalam melaksanakan Wasdal
g) Membantu pemerintah daerah dalam
memberdayakan sumber daya dan potensi wilayah
h) Melaporkan kegiatan kepada komando atas

6) Tahap pengakhiran.
a) Menyusun dan mengorganisir kembali personil dan
materil
b) Melaksanakan analisa dan mengevaluasi kegiatan
c) Penyelesaian administrasi baik intern satgas maupun
dengan instansi terkait
Melaksankaan kegiatan penarikan pasukan kembali ke
homebase.

19. Tugas Dandim dalam penanggulangan bencana diantaranya adalah :


a. Sebagai wakil ketua I satlak PBP diantaranya :
1) Membantu ketua satlak PBP pada tahap sebelum, pada
saat, dan setelah terjadi bencana dalam hal merencakan,
mengkoordinisr, mengarahkan, mengerahkan dan
mengendalikan satuan TNI dengan alat dan
perlengkapannya untuk penanggulangan bencana.
2) Mewakili ketua satlak PBP bilamana berhalangan
3) Bertanggung jawab kepada ketua satlak PBP tentang tugas
tugas penganggulangan bencana yang dilimpahkan
kepadanya dan melaporkan kepada komando atas tentang
pelaksanaannya

b. Tugas Dandim kepada Kasdim dan Pa Staf


1) Memberikan arahan untuk peningkatan upaya pencegahan
bencana melalui musrenbang Kab/Kota terutama dalam
rencana tata guna tanah dan lahan, rencana pengaturan
dan pengawasan gedung, bangunanm fasilitas umum serta
pembuatan peta rawan bencana di daerahnya.
2) Memberikan pengarahan tentang pembuatan rencana dan
laporan Bhakti TNI dalam rangka melaksanakan perbaikan
daerah akibat bencana.

c. Tugas Dandim kepada danramil


1) Memberikan arahan menyangkut pengawasan daerah
industry, pembuangan limbah, pemasangan rambu-
rambu peringatan tentang bahaya bencana.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 214

2) Memberikan pengarahan tentang pengamanan
masyarakat dan harta bendanya, rencana pengungsian
pada tempat tempat yang aman, merencanakan tentang
pertolongan pertama terhadap korban dan rencana
dukungan logistic.

20. Jenis Dana yang digunakan dalam ops Gulben.


a. Dana DIPA (APBN/APBD). Untuk mendukung kegiatan rutin dan
operasional lembaga/departemen terutama untuk kegiatan
pengurangan resiko bencana.
b. Dana Kontijensi (Dana tak terduga). Untuk penanganan
kesiapsiagaan (tanggap darurat).
c. Dana siap pakai (On call). Untuk bantuan kemanusiaan (relief)
pada saat terjadi bencana, atau pada saat dinyatakan kondisi darurat.
d. Dana bantuan sosial (hibah).
e. Dana yang bersumber dari masyarakat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 215

BAB VI
SAPTA MARGA DAN SUMPAH PRAJURIT

1. Tujuan khusus dari penyelenggaraan pengamalan Sapta Marga


adalah untuk :
a. Mempersatukan jiwa keprajuritan
b. Memusatkan semangat keprajuritan pada satu kesatuan hidup
c. Meresapkan jiwa Pancasila dalam kehidupan keprajuritan
d. Mempersatukan perjuangan TNI pada saru dasar “Keyakinan akan
tujuan perjuangan”
e. Membentuk persatuan tradisi keprajuritan sebagai patriot, kesatria
dan bhayangkari bangsa dan Negara.

3. Sifat pembinaan Sapta marga dan Sumpah Prajurit yaitu :


a. Sistematis (teratur, berurutan, berjenjang)
b. Kontinyu.
c. Normatif
d. Sederhana
e. Edukatif
f. Fleksibel
g. Tepat sasaran

4. Peran Sapta Marga dan Sumpah Prajurit diantaranya :


a. Sendi disiplin hidup prajurit
b. Kode etik dalam pergaulan
c. Kode Kehormatan dalam perjuangan
d. Sistem nilai kehidupan dan tata kehidupan
e. Kode moral dalam sikap dan perilaku serta pengamalan seseorang
prajurit.

5. Syarat personel yang ditugaskan untuk menyelenggarakan kegiatan


pembinaan pengamalan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit adalah :
a. Personel atau perwira yang berkualifikasi Bintal
b. Personel yang karena tugas dan tanggung jawab jabatannya
melaksankan kegiatan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
BIntal
c. Personel yang mendapat perintah untuk menyelenggarakan
pembinaan sapta marga dan sumpah prajurit
d. Personel yang arena pengalaman dan kemampuannya dapat
menyelenggarakan kegiatan pembinaan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 216

6. Tehnik penyelenggaraan pembinaan pengamalan Sapta Marga dan
Sumpah Prajurit yaitu :

a. Santiaji
1) Ceramah
2) Jam Komandan
3) Penyuluhan
4) Bimbingan dan Konseling
5) Tanya jawab/dialog/diskusi/seminar
6) Simulasi
7) Penataran/kursus/pengajaran

a. Santi Karma
1) Pelatihan Mental
2) Sosiodrama
3) Widyawisata
4) Peringatan hari bersejarah nasional
5) Anjangsana dan Bhakti social.

7. Bentuk pengamalan Sapta marga dan Sumpah Prajurit

a. Kesadaran sebagai warga Negara.

1) Sapta marga
a) Marga Pertama “Kami Warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila”,
pengamalannya antara lain
(1) Setiap waraga Negara mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dimana tugas dan fungsinya
didasarkan pada nilai pancasila
(2) Berusaha mempelajari dan mengamalkan
hakikat yang terkandung dalam Pancasila
(3) Mematuhi perundangan yang berlaku
(4) Mengakui persamaan hak dan kewajiban
sesama warga
(5) menempatkan persatuan dan kesatuan diatas
kepentingan pribadi dan golongan
(6) mengembangkan perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
serta semangat gotong royong.

a) Marga Kedua “Kami Patriot Indonesia Pendukung


serta Pembela Ideologi Negara yang bertanggung jawab

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 217

dan tidak mengenal menyerah”, pengamalannya antara lain
:
(1) Sebgai Patriot bangsa, Mendukung dan
membela ideology Negara, wujudnya dengan
kegiatan yang didasari kegiatan turut memiliki dan
mendukung tercapainya tujuan. Tidak kenal
menyerah wujudnya adalah sifat nonkompromistis,
siap siaga terhadap ancaman, berjuang sampai titik
darah penghabisan
(2) Kedalam. Melaksanakan tripola dasar
pembentukan manusia pancasila yang meliputi :
(a) Memiliki ketahanan dalam bidang
kejiwaan dan mental
(b) Memiliki cukup pengetahuan dan
kemahiran tehnis untuk pelaksanaan tugas
(c) memiliki daya tahan fisik atau
jasmaniah atau mempunyai tubuh sehat
(3) Keluar.
(a) Berusaha menyesuaikan sikap dan
perilaku sesuai prinsip pancasila
(b) Mengambil tindakan yang cepat, tegas
dalam memelihara dan mengamankan
kemurnian ideology Negara
(c) Selalu waspada terhadap usaha-usaha
yang akan merusak, mengubah, meniadakan
dan menghncurkan pancasila.

c) Marga Ketiga. “Kami Kesatria Indonesia yang


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membela
kejujuran, kebenaran dan keadilan” pengamalannya antara
lain :
(1) Bertakwa kepada Tuhan YME, memiliki sifat
kejujuran, kebenaran dan keadilan.
(2) Menjalankan ibadah menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing
(3) Mengaktualisasikan kepercayaan dan tidak
terpengaruh oleh aliran yang menyesatkan
(4) Menempatkan setiap masalah pada proporsi
yang sebenarnya dan menjauhkan diri dari praktek
KKN
(5) memupuk kekuatan moril untuk menentukan
sikap dan perbuatan/tindakan yang baik dan benar.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 218

2) Sumpah Prajurit.
a) Butir Pertama. “Setia kepada Negara Kesatuan
republic Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945”, pengamalannya antara lain :
(1) Prajurit dituntut patuh, taat, tetap teguh hati
berpegang pada NKRI yang berdasar falsafah
Negara.
(2) Turut serta mengamankan, menegakkan dan
menyelamatkan NKRI
(3) Membela, menyelamatkan dan meyakini
kebenaran Ideologi Pancasila dan UUD 1945 serta
rela berkorban harta benda bahkan jiwa demi
kemurnian dan kelestarian.
(4) Konsisten dengan Pancasila sebagai Ideologi
Negara.
(5) Mengamalkan dan membudayakan nilai-nilai
yang terkandung didalam Pancasila dan UUD 1945.

b) Butir kedua “ Tunduk kepada Hukum dan


memegang teguh disiplin keprajuritan”, pengamalannya
antara lain
(1) Tunduk, patuh dan menuruti semua perintah
dan aturan hokum.
(2) Memegang teguh etika kehidupan dan
penghidupan prajurit yang diwujudkan didalam
perbuatan nyata
(3) menghormati, mematuhi, menaati peraturan,
serta ketentuan dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
(4) Berani menegur dan menasihati orang-orang
yang melanggar hokum dan undang-undang.

b. Kesadaran Sebagai Insan Prajurit, dikelompokan kedalam tiga


bentuk pengamalan yaitu :

1) Pengamalan dalam tugas Individu.

a) Sapta Marga
(1) Marga Pertama “Kami Warga Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan
Pancasila”, pengamalannya antara lain
(a) Setiap individu prajurit harus menyadari
bahwa dia adalah sebagai warga Negara
biasa yang tidak mempunyai hak istimewa

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 219

(b) Setiap tindak tanduk serta perilakunya
harus sejalan dan tidak bertentangan dengan
Pancasila

(2) Marga Kedua “Kami Patriot Indonesia


Pendukung serta Pembela Ideologi Negara yang
bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah”,
pengamalannya antara lain :
(a) Mengutamakan kepentingan bangsa
dan Negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan
(b) Senantiasa memupuk rasa cinta dan
kesetiaan kepada bangsa dan Negara melalui
tindakan nyata, bukan hanya janji dan kata-
kata
(c) Senantiasa berjuang dengan semangat
rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
Negara.
(d) Ikut berperan dalam berbagai kegiatan
masyarakat sekitar serta kegiatan social
kemanusiaan lainnya sesuai kondisi yang ada.
(e) Tidak memaksakan kehendak terhadap
orang lain serta tidak melakukan perbuatan
yang merugikan kepentingan orang banyak.

(3) Marga Ketiga. “Kami Kesatria Indonesia yang


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
membela kejujuran, kebenaran dan keadilan”
pengamalannya antara lain :
(a) Sebagai Ksatria Indonesia senantiasa
memupuk sikap jujur, sederhana, berpendirian
teguh, tabah terhadap segala godaan,
menghargai sesame.
(b) Senantiasa Netral, tidak memihak, tidak
membedakan latar belakang suku, golongan,
etnis maupun agama
(c) Bersikap adil dan selalu menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban,
serta menghormati hak orang lain
(d) mempunyai rasa tanggung jawab
dalam mempertahankan tetap berdirinya NKRI
(e) Senantiasa peduli terhadap lingkungan
dan kondisi masyarakat di sekelilingnya

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 220

(f) Berani bertanggung jawab atas
tindakan yang diperbuat dalam pergaulan
sehari-hari, selalu mengembangkan sikap
tenggang rasa, mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa.

(4) Marga Keempat “ Kami Prajurit Tentara


nasional Indonesia adalah bayangkari Negara dan
bangsa Indonesia” pengamalannya adalah :
(a) Selaku Individu menjaga nama baik
bangsa dan Negara dimana saja berada
(b) Siap sedia mengabdikan dirinya untuk
bangsa dan Negara kapan saja dan dimana
saja berada

(5) marga Kelima “Kami Prajurit Tentara nasional


Indonesia memegang teguh disiplin, patuh dan taat
kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan
kehormatan prajurit” Pengamalannya antara lain :
(a) Mempunyai pendirian yang teguh,
konsisten dengan janji, perkataan dan tidak
mudah terjerumus kepada perbuatan yang
tercela.
(b) Konsisten dengan sikap, satu kata
dengan perbuatan, taat kepada atasan serta
aturan yang berlaku.

(6) marga Keenam “Kami prajurit Tentara


nasional Indonesia mengutamakan keperwiraan
didalam melaksanakan tugas serta senantiasa siap
sedia berbhakti kepada Negara dan bangsa”
pengamalannya antara lain :
(a) Mampu memilih hal-hal yang penting
untuk didahulukan dalam setiap tugas dan
kegiatan
(b) Memiliki kepribadian yang utama
berupa sifat jujur, adil, percaya diri, ulet,
sederhana, dan ikhlas dalam berkorban.
(c) Setiap saat siap mendarmabhaktikan
dirinya untuk kepentingan bangsa dan Negara
serta melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 221

(7) marga Ketujuh “Kami Prajurit Tentara
Nasional Indonesia setia dan menempati janji serta
sumpah prajurit” pengamalnnya adalah :
(a) Kesetiaan yang tulus kepada NKRI,
tidak hanya janji berupa kata-kata
(b) Menyadari sepenuhnya bahwa sumpah
san janji yang telah diucapkan merupakan
ikrar spiritual yang wajib untuk ditepati.

b) Sumpah Prajurit.
(1) Butir Pertama. “Setia kepada Negara
Kesatuan republic Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945”, pengamalannya antara
lain :
(a) Menyadari bahwa memupuk rasa cinta
dan setia kepada NKRI yang berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 adalah kewajiban
(b) Cinta dan kesetiaan dapat diwujudkan
dengan berupaya ikut serta mengisi
kemerdekaan, berperan dalam menyukseskan
pmbangunan dengan berbagai kegiatan yang
bermanfaat.
(c) Bukti dari cinta dan kesetiaan adalah
bertanggung jawab, satunya kata dan
perbuatan serta tidak mudah terpengaruh
dengan bujuk rayuan kelompok yang
berseberangan dengan ideology bangsa.

(2) Butir kedua “ Tunduk kepada Hukum dan


memegang teguh disiplin keprajuritan”,
pengamalannya antara lain :
(a) Menyadari sepenuhnya bahwa sebagai
prajurit di NKRI yang merupakan Negara
hokum
(b) Senantiasa mematuhi, menaati dan
melaksanakan semua peraturan serta
bersikap dan bertingkah laku tidak
bertentangan dengan hokum dan aturan yang
berlaku.
(c) Menjunjung tinggi supremasi hokum
dan HAM.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 222

(3) Butir Ketiga “ Taat kepada Atasan dengan
tidak membantah perintah atau putusan”,
pengamalannya antara lain :
(a) Menyadari bahwa dalam kehidupan
prajurit harus taat terhadap hirarki
kepangkatan
(b) Berupaya untuk mengerti, memahami
dan tanggap terhadap tugas dan
kebijaksanaan yang dikeluarkan pimpinan
(c) Berupaya semaksimal mungkin
melaksanakan setiap perintah tugas yang
diterima dengan konsisten serta penuh rasa
tanggung jawab.

2) Pengamalan dalam Tugas Kesatuan


a) Sapta marga.
(1) Marga Kedua “Kami Patriot Indonesia
Pendukung serta Pembela Ideologi Negara yang
bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah”,
pengamalannya antara lain :
(a) Sebagai Patriot adalah prajurit yang
cinta tanah air, bangsa dan Negara dengan
prinsip :
i. Cinta damai tapi lebih cinta
kemerdekaan.
ii. Ikhlas dalam berkorban untuk
membela bangsa dan Negara
iii. lebih mengutamakan
kepentingan nasional daripada
kepentingan pribadi dan golongan.

(b) dalam melaksankan tugas satuan


senantiasa dlandasi rasa cinta dan setia
terhadap tanah air, bangsa dan Negara, ikhlas
dalam berjuang tanpa pamrih, bersikap netral
tanpa memihak.

(2) Marga Ketiga. “Kami Kesatria Indonesia yang


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
membela kejujuran, kebenaran dan keadilan”
pengamalannya antara lain :
(a) Dalam melaksankaan tugas senantiasa
dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan
kepada TUhan YME.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 223

(b) Senantiasa memupuk sifat gagah
berani dalam setiap tugas, ulet, tabah
terhadap semua godaan dan ujian,
berpendirian teguh dan penuh
kesederhanaan.
(c) Senantiasa mengutamakan sifat
kejujuran, kebenaran, keadilan, tidak
sombong, mempunyai rasa senasib
sepenanggungan.
(d) Membina kemampuan pribadi sesuai
dengan azas yang berlaku sesuai tuntutan
tugas sebagai prajurit TNI.

(3) Marga Keempat “ Kami Prajurit Tentara


nasional Indonesia adalah bayangkari Negara dan
bangsa Indonesia” pengamalannya adalah :
(a) Mempunyai sifat tanggap, tanggon,
trengginas serta berani dalam membela dan
mempertahankan keutuhan NKRI.
(b) Menempatkan diri sebagai penegak,
penjaga, pengaman, penyelamat, atau
pengwal Negara. Harus memiliki kepedulian
terhadap lingkungan dan lapor cepat.
(c) Gemar membina fisik kesemaptaan
guna mendukung pelaksanaan tugas
(d) Membantu Masyarakat di sekelilingnya
yang membutuhkan pertolongan dan ikut
berperan serta dalam menjaga keamanan
lingkungan.

(4) marga Kelima “Kami Prajurit Tentara nasional


Indonesia memegang teguh disiplin, patuh dan taat
kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan
kehormatan prajurit” Pengamalannya antara lain
(a) Menyadari bahwa disiplin adalah nafas
prajurit. Melatih diri untuk mematuhi tata tertib
sehingga menjadi kebiasaan.
(b) Tunduk dan patuh kepada komandan
yang diberikan wewenang dan komando.
(c) Wajib melaksanakan perintah dengan
keyakinan dan kebenaran dari pimpinan
sebagai perwujudan dari sikap loyalitas
(d) Harus berusaha dengan maksimal
untuk meraih keberhasilan tugas yang

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 224

diembannya dengan penuh rasa tanggung
jawab.

(5) marga Ketujuh “Kami Prajurit Tentara


Nasional Indonesia setia dan menempati janji serta
sumpah prajurit” pengamalnnya adalah :
(a) Dalam pelaksankaan tugas satuan,
kesetiaan prajurit yang utama adalah kepada
NKRI
(b) Dalam pelaksanaan tugas, harus
ditanamkan dan dibudayakan rasa kesetiaan,
loyalitas baik kepada atasan, bawahan,
maupun sesame teman.
(c) Semua prajurit harus menghayati
bahwa janji dan sumpah adalah ikatan
spiritual yang wajib dilaksanakan.
(d) Perilaku setiap prajurit harus sesuai
dengan azas dan nilai yang terkandung dalam
janji dan sumpah prajurit.

b) Sumpah Prajurit.
(1) Butir kedua “ Tunduk kepada Hukum dan
memegang teguh disiplin keprajuritan”,
pengamalannya antara lain :
(a) Dalam medan tugas, setiap prajurit
wajib mematuhi, menaati dan melaksanakan
semua peraturan dan norma yang berlaku
(b) Menumbuhkan rasa kebersamaan, baik
anatar sesame prajurit maupun dengan
anggota masyarakat, demi terwujudnya
kemanunggalan TNI dan Rakyat.
(c) Dalam melaksanakan tugas, setiap
prajurit wajib bersikap yang tidak bertentangan
dengan hokum diantaranya :
i. Menjunjung tinggi supremasi
hokum dan ham
ii. Mengamalkan semua peraturan
dan norma-norma keprajuritan
iii. Tdak melanggar peraturan dan
tata tertib serta norma yang berlaku di
lingkungan penugasan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 225

(2) Butir Ketiga “ Taat kepada Atasan dengan
tidak membantah perintah atau putusan”,
pengamalannya antara lain :
(a) Prajurit wajib semaksimal mungkin
mengemban dan melaksanakan tugas yang
diberikan oleh atasan atau pimpinan
(b) Tidak sekali-kali melakukan tindakan
insubordinasi atau melakukan
pembangkangan terhadap atasan
(c) Berupaya untuk memahami setiap
tugas yang diberikan oleh atasan dan
menjalankan semua tugas dengan penuh
tanggung jawab
(d) Berusahan menyesuaikan diri dengan
kebijaksanaan pimpinan, berperilaku sopan,
tahu batas-batas fungsi dan wewenang,
berani menyampaikan saran, berani
mengambil resiko dalam melaksanakan tugas
satuan.

(3) Butir keempat “ Menjalankan segala


kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab
kepada tentara dan Negara Republik Indonesia”.
Pengamalannya antara lain :
(a) Tidak merasa gentar dalam
melaksanakan tugas walaupun harus
menghadang atau membunuh musuh
(b) Rela menanggung resiko, serta
berkorban apa saja untuk membela NKRI
(c) Berani mengambil sikap yang tegas,
selalu waspada terhadap usaha, pelanggaran
serta penyimpangan yang merongrong NKRI
(d) Bersikap terhadap symbol dan lambing-
lambang kenegaraan dan cepat tanggap
terhadap upaya yang akan menurunkan
kewibawaan Negara.

(5) Butir kelima “ Memegang segala rahasia


tentara sekeras-kerasnya”. Pengamalannya antara
lain :
(a) dalam melaksanakan tugas tidak
terlepas dari pengamanan dokumen dengan
cara :

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 226

i. Menyimpan dokumen dengan
tertib, teratur, rapid an aman
ii. Selalu waspada terhadap setiap
orang yang tidak berkepentingan
iii. Merawat dokumen dan
menjaganya dari kerusakan yang
diakibatkan oleh alam, manusia,
ataupun binatang.
iv. Membatasi diri dalam
percakapan tentang sesuatu yang
bersifat rahasia dan bila perlu tutup
mulut.
(b) Menjamin pengamanan berita, kegiatan
kemiliteran dan kegiatan satuan
i. Tidak membicarakan secara
langsung atau tidak langsung mengenai
rencana operasi
ii. menyadari sepenuhnya bahwa
membocorkan akan membahayakan
keselamatan Negara, satuan, keluarga
dan diri sendiri
iii. Senantiasa ikhlas melaksanakan
tugas apa saja dimana saja demi
kepentingan bangsa dan negara

3) Pengamalan dalam tugas kepemimpinan.


a) Sapta marga.
(1) marga Kelima “Kami Prajurit Tentara nasional
Indonesia memegang teguh disiplin, patuh dan taat
kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan
kehormatan prajurit” Pengamalannya antara lain
(a) senantiasa memberikan contoh dan
tauladan yang baik berupa kedisiplinan
terhadap anak buahnya.
(b) Senantiasa konsisten dengan setiap
dan aturan yang berlaku, taat azas serta
berani memberikan tindakan, keputusanm
serta hukuman bagi bwahannya yang
melakukan pelanggaran hokum disiplin
dengan tidak pilih kasih.
(c) Berupaya menempatkan diri sewaktu-
waktu sebagai atasan, sebagai guru, sebagai
teman, dan Pembina terhadap bawahannya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 227

(d) Konsisten dengan segala aturan serta
berupaya menjaga kehormatan diri selaku
prajurit TNI.

(2) marga Keenam “Kami prajurit Tentara


nasional Indonesia mengutamakan keperwiraan
didalam melaksanakan tugas serta senantiasa siap
sedia berbhakti kepada Negara dan bangsa”
pengamalannya antara lain :
(a) Harus mempunyai tekad yang kuat
dalam upaya mencapai tujuan dengan cara-
cara yang sesuai dengan hakikat keperwiraan
(b) Senantiasa menanamkan sifat-sifat
luhur, adil, dan bertanggung jawab, memiliki
inisiatif, kreatifitas dan kepedulian terhadap
lingkungan tugas.
(c) mampu memberikan dorongan agar
setiap bawahannya berlomba mendarma
baktikan diri melalui karya-karya nyata secra
ikhlas
(d) Berupaya untuk menjadi contoh
tauladan yang baik serta mampu melatih dan
meningkatkan kemampuan teknis dan taktis
bagi anak buahnya.
(e) Mengikuti perkembangan situasi
sehingga tidak ketinggalan informasi dan
selalu dalam keadaan siap sedia serta
waspada setiap saat.

b) Sumpah Prajurit.
(1) Butir keempat “ Menjalankan segala
kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab
kepada tentara dan Negara Republik Indonesia”.
Pengamalannya antara lain :
(a) Menjalankan tugas dengan penuh rasa
tanggung jawab, karena yang dominan adalah
tanggung jawab.
(b) Menggunakan fasilitas dinas, anggaran
yang diberikan oleh Negara dengan efektif
dan efisien serta mampu
mempertanggungjawabkannya.
(c) Berani mengambil sikap yang tegas
terhadap penyimpangan yang dapat
menurunkan wibawa Negara.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 228

(d) Seorang pemimpin tanggung jawab itu
dapat diwujudkan dengan cara :
i. Melaksanakan tugas sesuai
dengan tataran tanggung jawab yang
diterima
ii. Mengutamakan kepentingan
tugas daripada kepentingan pribadi
iii. Mencurahkan segala perhatian,
pikiran dan ternaga bagi keberhasilan
pelaksanaan tugas
iv. berusaha mendorong untuk
meningkatkan kemampuan pribadi dan
anggotanya guna mendukung
keberhasilan tugas.

(5) Butir kelima “ Memegang segala rahasia


tentara sekeras-kerasnya”. Pengamalannya antara
lain :
(a) Menyadari bahwa dia memiliki
tanggung jawab yang besar terhadap tugas,
oleh karena itu harus meyakininya untuk dapat
dipercaya, mampu menjaga segala rahasia
dalam keadaan dan situasi apapun.
(b) Mampu memegang rahasia adalah
perwujudan dari sikap patriotism, ksatria dan
bhayangkari Negara yang berdisiplin,
mempunyai kehormatan diri, kepercayaan diri
tinggi merupakan sifat yang harus dimiliki oleh
setiap pemimpin.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 229

BAB VII
PANCASILA DAN UUD 1945

1. Nilai dasar yang dikandung dalam Pancasila memiliki aspek nilai


sebagai berikut :
1) Nilai Religi. Makna nilai ini adalah :
a) Kepercayaan terhadap adanya Tuhan YME sebagai
pencipta segala sesuatu dengan segala sifat KemahaanNya, yang
Maha Sempurna, Maha Suci, Maha Pengasih dsb.
b) Kebebasan untuk memeluk suatu agama dan kepercayaan
masing-masing sesuai hak asasinya sebagai mahkluk Tuhan
tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

2) Nilai Kemanusiaan. Makna nilai ini adalah :


a) Pengakuan, penghormatan terhadap harkat dan martabat
manusia dengan segala hak dan kewajiban azasinya.
b) Perlakuan adil terhadap sesama manusia, diri sendiri, alam
sekitar dan Tuhan.
c) Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang
memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan.

3) Nilai Kebangsaan. Makna nilai ini adalah :


a) Pengakuan terhadap Kebhineka Tunggal Ikaan unsur-
unsur bangsa Indonesia, seperti suku, agama, bahasa dan adat-
istiadat.
b) Pengakuan terhadap Persatuan bangsa dan wilayah
Indonesia serta wajib membela dan menjunjungnya (patriotisme).
b) Cinta Tanah Air dan bangga sebagai bangsa Indonesia
(Nasionalisme).

4) Nilai Demokrasi. Makna nilai ini adalah :


a) Negara adalah untuk kepentingan rakyat.
b) Kedaulatan adalah di tangan rakyat.
c) Segenab warga negara Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
d) Kepemimpinan demokratis Kebijaksanaan / keputusan yang
dihasilkan dari seorang pemimpin yang berorientasi pada
kepentingan rakyat dengan dilandasi dengan akal sehat.
e) Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat
oleh wakil-wakil rakyat.

5) Nilai Keadilan. Makna nilai ini adalah :


a) Perlakuan yang adil kepada seluruh warga bangsa tanpa
memandang kedudukan suku agama dsb.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 230

b) Perwujudan keadilan sosial meliputi seluruh rakyat
Indonesia.
c) Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d) Menghormati hak milik orang lain.
e) Kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.

2. Ditinjau dari sifatnya ideologi dibedakan menjadi 2 yaitu :


a. Ideologi Terbuka. Ideologi ini bukan merupakan keyakinan dari
sekelompok orang tertentu saja, melainkan hasil musyawarah dan
konsensus dari masyarakat tersebut.

b. Ideologi Tertutup. Ideologi tertutup merupakan dogmatika yang


dihasilkan dari pemikiran sekelompok orang yang memiliki ambisi untuk
memegang kekuasaan politik..

3. Kriteria Ideologi Terbuka. Sebagai ideologi terbuka maka Pancasila


mampu menunjukan kriteria ideologi terbuka sebagai berikut :
a. Dimensi Realitas. Pancasila sebagai ideologi negara benar-benar
mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia. Pancasila dirumuskan dengan cara mengagregasikan nilai-
nilai luhur yang terdapat dalam ajaran agama dan budaya bangsa.
b. Dimensi Idealisme. Pancasila mampu memberikan harapan,
optimisme dan motivasi kepada para pendukungnya hingga konsepsi
yang terkandung di dalamnya dapat diwujudkan secara tehnis
operasional.
c. Dimensi fleksibilitas. Pancasila mampu menunjukan keluwesan
bagi interprestasi baru, hingga ia tetap aktual dan fungsional dalam
mengantisipasi setiap tuntutan jaman tanpa hanyut oleh arah jaman.

4. Dasar-dasar falsafah Pancasila seperti yang tertera dalam Pembukaan


UUD 1945 dikaitkan dengan situasi dan kondisi Indonesia serta lingkungannya
menjadi pedoman dan landasan untuk mengelola :

a. Tata kelangsungan hidup


b. Tata kelestarian lingkungan hidup
c. Tata kerta atau tata pembangunan nasional
d. Tata raharja atau tata kesejahteraan nasional

5. Pengamalan Pancasila

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 231

a. Implementasi Sila pertama dari pancasila adalah:

1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan


melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
2) Jangan menunda-nunda waktu dalam beribadah.
3) Tidak memaksakan untuk memeluk suatu agama tertentu
kepada orang lain.
4) Membina kerukunan dan saling menghormati antar pemeluk
agama.
5) Jangan musrik, mempercayai dan memanfaatkan dukun,
santet dll.
6) Jangan mengikuti aliran sesat yang bertentangan dengan
agama.

b. Implementasi Sila kedua dari pancasila adalah:

1) Menghindari tindakan semena-mena kepada orang lain.


2) Tidak merugikan orang lain, seperti: mencuri, korupsi &
serakah, melanggar HAM, menimbun BBM, sembako, pupuk, tidak
terlibat sengketa lahan, tidak terlibat imigran gelap dll.
3) Mau berbagi dan rela berkorban untuk membantu orang
lain.
4) Menjadikan orang lain sebagai mitra, sahabat dan saudara
tidak ada kekerasan.
5) Introspeksi diri.

c. Implementasi Sila ketiga dari pancasila adalah:

1) Menghindari konflik antar kelompok, desa.


2) Kompak dan bersatu.
3) Hidup rukun dalam keluarga, bertetangga dan
bermasyarakat (saling hormat menghormati dan saling
menghargai).
4) Tidak menjadi provokator.

d. Implementasi Sila keempat dari pancasila adalah:

1) Menentukan keputusan dengan cara bermusyawarah dan


mufakat.
2) Menepati janji dan tidak berkhianat.
3) Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
4) Menyelesaikan masalah dengan damai.
5) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 232

e. Implementasi Sila kelima dari pancasila adalah:

1) Tidak pelit.
2) Rela berkorban.
3) Berbuat adil dan bijaksana sehingga dalam mengambil
keputusan tidak merugikan orang lain.
4) Tidak bersikap boros dan bergaya hidup mewah.
5) Mau berbagi/sedekah.

6. Proses Pembentukan UUD 1945. Sebelum kemerdekaan Republik


Indonesia diproklamirkan bangsa Indonesia telah membentuk suatu badan yang
bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan berdirinya
suatu negara, badan tersebut dinamakan Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ) beranggotakan 62 orang yang berasal dari
tokoh-tokoh Nasional. Salah satu tugas yang diemban BPUPKI adalah membuat
rancangan konstitusi sebagai dasar negara, maka badan ini mulai mengadakan
sidang dalam rangka pembentukan Undang Undang Dasar. Sidang dimulai
pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 dan pada tanggal 10 Juni 1945
sampai tanggal 16 Juli 1945 menghasilkan Rancangan UUD dengan
sistematika sebagai berikut :

a. Pembukaan (Preambule). Terdiri atas 4 alinea memuat :


1) Kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
2) Indonesia adalah Negara Kesatuan.
3) Kemerdekaan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha
Kuasa.
4) Pancasila sebagai Dasar Negara.
b. Batang Tubuh. Terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal yang dilengkapi
dengan 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 Ayat Aturan Tambahan
c. Penjelasan.

Kemudian rancangan Undang - undang Dasar tersebut dibawa dalam


sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 untuk disahkan menjadi
Undang – Undang Dasar Negara dengan nama Undang – Undang Dasar
Negara 1945.

7. Sifat UUD 1945.


a. Singkat
b. Supel

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 233

8. Kedudukan UUD 1945.
a. Sebagai hukum dasar (sumber dari segala sumber hokum)
b. Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
c. Sebagai falsafah Negara.

9. Amandeman UUD 1945. Undang - Undang Dasar Negara Republik


Indonesia 1945 telah mengalami perubahan yang disebut dengan Amandemen,
Sedangkan Amandemen yang dimaksud terjadi pada :

a. Amandemen I pada tanggal 19 Oktober 1999


b. Amandemen II pada tanggal 18 Agustus 2000
c. Amandemen III pada tanggal 10 Nopember 2001
d. Amandemen IV pada tanggal 10 Agustus 2002

Adapun Isi dari Amandemen sebagai berikut :

UNDANG - UNDANG DASAR 1945


BAB I
BENTUK DAN KEDAULATAN
Pasal 1
Perubahan ketiga. tahun 2001 pasal 1 ayat (2) diubah dan ditambah satu ayat
menjadi :
(1) Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-
undang dasar.
(2) Negara Indonesia adalah negara hukum.

BAB II
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT Pasal 2

Perubahan keempat. Tahun 2002 pasal 2 ayat (1) diubah menjadi :


(1) Majelis permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota dewan perwakilan
rakyat dan anggota dewan perwakilan daerah yang dipilih umum dan diatur lebih
lanjut dengan undang-undang.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima
tahun di ibukota Negara.
(3) Segala putusan majelis permusyawaratan rakyat ditetapkan dengan
suara yang terbanyak.

Pasal 3
Perubahan ketiga. tahun 2001 pasal 3 diubah dan ditambah tiga ayat menjadi :
(1) Majelis permusyawaratan rakyat berwenang mengubah dan menetapkan
undang-undang dasar.
(2) Majelis permusyawaratan rakyat melantik presiden dan/atau wakil
presiden.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 234

(3) Majelis permusyawaratan rakyat hanya dapat memberhentikan presiden
dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undamg- undang
dasar.

BAB III
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pasal 4 (Tidak ada perubahan ) Pasal 5

Perubahan Pertama tahun 1999 Pasal 5 ayat ( 1 ) diubah menjadi :


(1) Presiden Berhak mengajukan RUU kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-
undang sebagaimana mestinya.

Pasal 6
Perubahan ketiga. tahun 2001 pasal 6 ayat (1) dan (2) diubah dan ditambah
satu pasal.
Pasal 6
(1) Calon presiden dan calon wakil presiden harus seorang warga negara
Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain
karena kehendaknya sendiri, tidak pernah menghianati negara, serta mampu
secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai
presiden dan wakil presiden.
(2) Syarat-syarat untuk menjadi presiden dan wakil presiden diatur lebih
lanjut dengan undang-undang.

Pasal 6 A
(1) Presiden dan Wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara
langsung oleh rakyat.
(2) Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai
politik atau gabungan dari partai politik peserta pemilu sebelum pelaksanaan
pemilu.
(3) Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara
lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalamPemilu dengan sedikitnya
duapuluh persen suara disetiap propinsi yang tersebar dilebih dari setengah
jumlah provinsi di Indonesia dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 6A ditambah satu ayat.
(4) Dalam hal tidak ada pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih,
dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua
dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang
memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai presiden dan wakil
presiden.
(5) Tata cara pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden lebih lanjut
diatur dalam undang-undang.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 235

Pasal 7
Perubahan pertama. tahun 1999 pasal 7 diubah menjadi :
Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu
kali masa jabatan.

Perubahan ketiga. tahun 2001 pasal 7 ditambah tiga pasal Pasal 7A


Presiden dan/atau wakil presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya
oleh majelis permusyawaratan rakyat atas usul dewan perwakilan rakyat, baik
apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan
terhadap negara, korupsi penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau
perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat presiden
dan/atau wakil presiden.

Pasal 7 B
(1) Usul pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden dapat diajukan
oleh dewan perwakilan rakyat kepada majelis permusyawaratan rakyat hanya
dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada mahkamh konstitusi
untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat dewan perwakilan rakyat
bahwa presiden dan/atau wakil presiden telah melakukan pelanggaran hukum
berupa penghianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya, atau perbuatan tercela ; dan/atau pendapat bahwa presiden dan/atau
wakil presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil
presiden.
(2) Pendapat dewan perwakilan rakyat bahwa presiden dan/atau wakil
presiden telah melakukan pelanggaran hukum tersebut ataupun telah tidak lagi
memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden adalah dalam
rangka pelaksanaan fungsi pengawasan dewan perwakilan rakyat.
(3) Pengajuan dewan perwakilan rakyat kepada mahkamah konstitusi hanya
dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
dewan perwakilan rakyat yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota dewan perwakilan rankyat.
(4) Mahkamah konstitusi wajib memeriksa, mengadili dan memutus dengan
seadil-adilnya terhadap pendapat dewan perwakilan rakyat tersebut paling lama
sembilan puluh hari setelah permintaan dewan perwakilan rakyat itu diterima
oleh mahkamah konstitusi.
(5) Apabila mahkamah konstitusi memutuskan bahwa presiden dan/atau
wakil presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau
perbuatan tercela ; dan/atau terbukti bahwa presiden dan/atau wakil presiden
tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden,
dewanperwakilan rakyat menyelenggarakan sidang paripurna untuk
meneruskan usul pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden kepada
majelis permusyawaratan rakyat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 236

(6) Majelis permusyawaratan wajib menyelenggarakan sidang untuk
memutuskan usul dewan perwakilan rakyat tersebut paling lambat tiga puluh
hari sejak majelis permusyawaratan menerima usul tersebut.
(7) Keputusan majelis permusyawaratan rakyat atas usul pemberhentian
presiden dan/atau wakil presiden harus diambil dalam rapat paripurna majelis
permusyawaratan yang dihadiri oleh sekurang- kurangnya 3⁄4 dari jumlah
anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang
hadir, setelah presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan
menyampaikan penjelasan dalam rapat paripurna majelis permusyawaratan.

Pasal 7 C
Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan Dewan Perwakilan
Rakyat.

Pasal 8
Perubahan ketiga. tahun 2001 pasal 8 diubah menjadi :
(1) Jika presiden mangkat, berhenti diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh wakil
presiden sampai habis masa jabatannya.
(2) Dalam hal terjadi kekosongan wakil presiden, selambat-lambatnya dalam
waktu enam puluh hari, majelis permusyawaratan menyelenggarakan sidang
untuk memilih wakil presiden dari dua calon yang diusulkan oleh presiden.
Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 8 diubah satu ayat :
(3) Jika presiden dan wakil presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan adalah mentri luar negri, mentri
dalam negri, dan mentri pertahanan secara bersama-sama. Selambat-
lambatnya tiga puluh hari setelah itu, majelis permusyawaratan rakyat
menyelenggarakan sidang untuk memilih presiden dan wakil presiden dari dua
pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh partai politik
atau gabungan partai politik yang pasangan calon presiden dan wakil
presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan
umum sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya.

Pasal 9
Perubahan pertama. tahun 1999 pasal 9 diubah menjadi :
(1) Sebelum memangku jabatannya presiden dan wakil presiden bersumpah
menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh dihadapat majelis
permusyawaratan rakyat atau dewan perwakilan rakyat sebagai berikut :
Sumpah Presiden (wakil presiden)
“ Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban presiden republik
Indonesia (wakil presiden republik indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-
adilnya, memegang teguh undang-undang dasar dan menjalankan segala

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 237

undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti
kepada nusa dan bangsa”

Janji Presiden (wakil presiden)


“ Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban presiden
republik indonesia (wakil presiden republik indonesia) dengan sebaik-baiknya
dan seadil-adilnya, memegang teguh undang-undang dasar dan menjalankan
segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta
berbakti kepada nusa dan bangsa”
(2) Jika majelis permusyawaratan rakyat atau dewan perwakilan rakyat tidak
dapat mengadakan sidang, presiden dan wakil presiden bersumpah menurut
agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh dihadapan pimpinan majelis
permusyawaratan rakyat dengan disaksikan oleh pimpinan mahkamah agung.

Pasal 11
Perubahan ketiga. tahun 2001 pasal 11 diubah menjadi :
(1) Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait
dengan beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau
pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan dewan perwakilan
rakyat.
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan
undang-undang.

Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 11 ditambah satu ayat :


(1) Presiden dengan persetujuan dewan perwakilan rakyat menyatakan
perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
(2) Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait
dengan beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau
pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan dewan perwakilan
rakyat.
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan
undang-undang.

Pasal 13
Perubahan pertama. tahun 1999 pasal 13 ayat (2) diubah dan ditambah satu
ayat menjadi :
(1) Dalam hal mengangkat duta, presiden memperhatikan pertimbangan
dewan perwakilan rakyat.
(2) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan dewan perwakilan rakyat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 238

Pasal 14
Perubahan pertama. tahun 1999 pasal 14 diubah menjadi :
(1) Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan mahkamah agung.
(2) Presiden memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan dewan perakilan rakyat.

Pasal 15
Perubahan pertama. tahun 1999 pasal 15 diubah menjadi :
Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur
dengan undang-undang.

BAB IV
DEWAN PERTIMBANGAN
Pasal 16
Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 16 diubah menjadi :
Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan
nasihat dan pertimbangan kepada presiden yang selanjutnya diatur dengan
undang-undang.

BAB V KEMENTERIAN NEGARA


Pasal 17
Perubahan pertama. tahun 1999 pasal 17 ayat (3) diubah menjadi : (1) Setiap
mentri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Perubahan ketiga
tahun 2001 pasal 17 ditambah satu ayat
(2) Pembentukan, pengubahan dan pembubaran kementrian negara diatur
dalam undang-undang.

BAB VI PEMERINTAHAN DAERAH


Pasal 18
Perubahan kedua. tahun 2000 pasal 18 diubah dan Bab VI ditambah dua pasal
menjadi :
(1) Negara kesatuan republik indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan
undang-undang.
(2) Pemerintah daerah propinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
(3) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki dewan
perwakilan rakyat daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan
umum.
(4) Gubernur bupati dan walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 239

(5) pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
(6) Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan darah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.

Pasal 18 A
(1) Hubungan wewenag antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah
provinsi kabupaten dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota,
diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah.
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam
dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur
dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang- undang.

Pasal 18 B
(1) Negara mengakui dan menghurmati kesatuan-kesatuan pemerintahan
daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-
undang.
(2) Negara mengakui dan menghormati kasatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.

BAB VII
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Pasal 19
Perubahan kedua. tahun 2000 pasal 19 diubah menjadi :
(1) Anggota dewan perwakilan rakyat dipilih melalui pemilihan umum. (2).
Susunan dewan perwakilan rakyat diatur dengan undang-undang. (3) Dewan
perwakilan rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
Pasal 20
Perubahan pertama. tahun 1999 pasal 20 diubah menjadi :
(1) Dewan perwakilan rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-
undang.
(2) Setiap RUU dibahas oleh dewan perwakilan rakyat dan presiden untuk
mendapatkan persetujuan bersama.
(3) Jika RUU itu tidak mendapat persetujuan bersama, RUU itu tidak boleh
diajukan lagi dalam persidangan dewan perwakilan rakyat masa itu.
(4) Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi
undang-undang.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 240

Perubahan kedua tahun 2000 pasal 20. ditambah satu ayat dan Bab VII
ditambah satu pasal menjadi :

(5) Dalam hal RUU yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh
presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak RUU tersebut disetujui, RUU
tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.

Pasal 20 A
(1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran
dan Fungsi Pengawasan.
(2) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-
pasal lain Undang-undang Dasar ini, dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak
Interpelasi, Hak angket dan Hak menyatakan pendapat.
(3) Selain Hak yang diatur dalam pasal-pasal lain dalan Undang-undang
Dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai Hak
mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta Hak Imunitas.
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak
anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam Undang-undang.

Pasal 21
Perubahan pertama. tahun 1999 pasal 21 ayat (1) diubah menjadi :

a. Anggota dewan perwakilan rakyat berhak mengajukan usul RUU.

Pasal 22
Perubahan kedua. tahun 2000 ditambah dua pasal menjadi :
Pasal 22 A :
“ Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur
dengan undang-undang”.
Pasal 22 B :
“ Anggota dewan perwakilan rakyat dapat diberhentikan dari jabatan yang
syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang”.
Perubahan ketiga tahun 2001 pasal 22 ditambah dua Bab

BAB VII A
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
Pasal 22 C
(1) Anggota dewan perwakilan daerah dipilih dari setiap provinsi melalui
pemilihan umum
(2) Anggota dewan perwakilan daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama
dan jumlah seluruh anggota dewan perwakilan daerah itu tidak lebih dari
sepertiga jumlah anggota dewan perwakilan rakyat.
(3) Dewan perwakilan daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 241

(4) Susunan dan kedudukan dewan perwakilan daerah diatur dengan
undang-undang.

Pasal 22 D
(1) Dewan perwakilan daerah dapat mengajukan kepada dewan perwakilan
rakyat RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan penimbangan keuangan pusat dan daerah.
(2) Dewan perwakilan rakyat daerah ikut membahas rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah ;
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta pertimbangan keuangan
pusat dan daerah ; serta memberikan pertimbangan kepada dewan perwakilan
rakyat atas RUU anggaran pendapatan dan belanja negara dan RUU yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.
(3) Dewan perwakilan daerah dapat melakukan pengawasan atas
pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara pajak, pendidikan dan agama serta
menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada dewan perwakilan rakyat
sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.
(4) Anggota dewan perwakilan daerah dapat diberhentikan dari jabatannya
yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.

BAB VII B PEMILIHAN UMUM


Pasal 22 E
(1) Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur dan adil setiap lima tahun sekali.
(2) Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota dewan
perwakilan rakyat ; dewan perwakilan daerah, presiden dan wakil presiden dan
dewan perwakilan rakyat daerah.
(3) Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota dewan perwakilan rakyat
dan anggota dewan perwakilan rakyat daerah adalah partai politik.
(4) Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota dewan perwakilan
daerah adalah perseorangan.
(5) Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum
yang bersifat nasional, tetap dan mandiri.
(6) Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-
undang.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 242

BAB VIII HAL KEUANGAN
Pasal 23
Perubahan ketiga. tahun 2001 pasal 23 diubah dan ditambah dua pasal dan
satu Bab.
(1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang- undang
dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
(2) RUU anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh presiden
untuk dibahas bersama dewan perwakilan rakyat dengan memperhatikan
pertimbangan dewan perwakilan darah.
(3) Apabila dewan perwakilan rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh presiden, pemerintah
menjalankan anggaran pendapatan dan belanja negara tahun yang lalu.

Pasal 23 A
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur
dengan Undang-undang.

Perubahan keempat tahun 2002 ditambah satu pasal (pasal 23B) Pasal 23 B
“ Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang” Pasal 23 C
“Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang”
Perubahan keempat. tahun 2002 ditambah satu pasal (23D) Pasal 23 D
“ Negara memiliki suatu Bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab dan independensinya diatur dengan undang- undang ”.

BAB VIII A
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Pasal 23 E
(1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
Negara diadakan satu badan pemeriksa keuangan yang bebas dan mandiri.
(2) Hasil pemeriksaan keuangan Negara diserahkan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah sesuai dengan kewenanganya.
(3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh Lembaga perwakilan
dan/atau Badan sesuai dengan Undang-undang.

Pasal 23 F
(1) Anggota Badan pemeriksa keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan
diresmikan oleh Presiden.
(2) Pimpinan Badan pemeriksa keuangan dipilih dari dan oleh anggota.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 243

Pasal 23 G
(1) Badan pemeriksa keuangan berkedudukan di ibukota Negara dan
memiliki perwakilan di setiap Propinsi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai badan pemeriksa keuangan diatur
dengan undang-undang.

BAB IX KEKUASAAN KEHAKIMAN


Pasal 24
Perubahan ketiga. tahun 2001 pasal 24 diubah dan ditambah tiga pasal
(1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah mahkamah agung dan
badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan
tata usaha negara dan oleh sedbuah mahkamah konstitusi.
Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 24 ditambah satu ayat.
(3) Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan
kehakiman diatur dalam undang-undang.

Pasal 24 A
(1) Makamah agung berwenang mengadili pada tingkat Kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang dan mempunyai
wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-undang.
(2) Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela, adil, profesional dan berpengalaman dibidang hukum.
(3) Calon Hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan
Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai
Hakim agung oleh presiden.
(4) Ketua dan Wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh Hakim
agung.
(5) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahklamah Agung
serta badan peradilan dibawahnya diatur dengan Undang-undang.

Pasal 24 B
(1) Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka
menjaga dan menegakkankehormatan, keluhuran martabat serta perilaku
hakim.
(2) Anggota Komosi Yudisial mempunyai pengetahuandan pengalaman di
bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.
(3) Anggota Komosi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 244

(4) Susunan kedudukan dan keanggotaan komisi Yudisial diatur dengan
Undang-undang.

Pasal 24 C
(1) Mahlkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat Final untuk menguji Undang-undang terhadap
Undang-undang dasar, memutuskan sengketa kewenangan lembaga Negara
yang kewenanganya diberikan oleh undang-undang Dasar,
memutuskanpembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum.
(2) Makamah Konstitusi wajib memberikanputusan atas pendapat DPR
mengenai dugaan pelanggaran olehPresiden dan /atau Wakil Presiden menurut
Undang-undang dasar.
(3) Makamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota Hakim
Konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masingtiga
orang oleh Mahkamah Agung, Tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh
Presiden.
(4) Ketua dan Wakil Ketua Makamah Konstitusi ndipilih dari dan oleh Hakim
Konstitusi.
(5) Hakim Konstitusi harus memiliki Integritas dan kepribadian yang tidak
tercela, adil Negarawan yang menguasai Konstitusi dan ketata negaraan, serta
tidak merangkap sebagai pejabat negara.
(6) Pengangakat dan pemberhentian Hakim Konstitusi, hukum acara serta
ketentuan lainnya tentang Makamah Konstitusi diatur dengan undang- undang.

BAB IX A WILAYAH NEGARA


Pasal 25
Perubahan kedua. tahun 2000 ditambah satu Bab dengan satu pasal menjadi :
Pasal 25 A
“ Negara kesatuan republik indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang.

BAB X WARGA NEGARA


Perubahan kedua. tahun 2000 judul Bab diubah menjadi : WARGA NEGARA
DAN PENDUDUK
Pasal 26
Perubahan kedua. tahun 2000 pasal 26 ayat (2) diubah dan ditambah satu ayat
menjadi :
(1) Penduduk ialah warga negara indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
(2) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 245

Pasal 27
Perubahan kedua. tahun 2000 pasal 27 ditambah satu ayat menjadi :
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.

Pasal 28
Perubahan kedua. tahun 2000 ditambah satu Bab dengan 10 pasal.

BAB X A
HAK ASASI MANUSIA
Pasal 28 A
“ Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya “.
Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28 C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

Pasal 28 D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya.

Pasal 28 E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 246

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat.
Pasal 28 F
“ Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.

Pasal 28 G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuai yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik
dari negara lain.

Pasal 28 H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan, dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan
dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sodial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusi yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.

Pasal 28 I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
(2) Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerinrah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia
dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 247

Pasal 28 J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai- nilai agama, kemanan dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis.

BAB XI AGAMA
Pasal 29 tetap

BAB XII PERTAHANAN NEGARA


Perubahan kedua. tahun 2000 judul Bab diubah menjadi PERTAHANAN DAN
KEAMANAN NEGARA
Pasal 30
Perubahan kedua. tahun 2000 pasal 30 diubah menjadi :
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh tentara nsional indonesia dan
kepolisian negara republik indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat
sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara nasional indonesia terdiri atas angkatan darat, angkatan laut dan
angkatan udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian negara republik indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat serta menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan tentara nasional indonesia, kepolisian negara
republik indonesia, hubungan kewenangan tentara nasional indonesia dan
kepolisian negara republik didalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang.

BAB XIII PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Pasal 31
Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 31 diubah menjadi :
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 248

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarkana satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Pasal 32
Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 32 diubah menjadi :
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional indonesia ditengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional.

BAB XIV
PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pasal 33
Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 33 ditambah dua ayat :
(1) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.

Pasal 34
Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 34 diubah menjadi :
(1) Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 249

BAB XV BENDERA DAN BAHASA
Perubahan kedua tahun 2000 judul Bab diubah menjadi : BENDERA,BAHASA,
DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN
Pasal 36
Perubahan kedua. tahun 2000 Bab XV ditambah tiga pasal menjadi :

Pasal 36 A
“ Lambang negara ialah garuda pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal
Ika”.
Pasal 36 B
“ Lagu kebangsaan ialah Indonesia raya “.

Pasal 36 C
“ Ketentuan lebih lanjut mengenai bendera, bahasa, dan lambang negara serta
lagu kebangsaan diatur dengan undang-undang ”.

BAB XVI
PERUBAHAN UNDANG – UNDANG DASAR
Pasal 37
Perubahan keempat. tahun 2002 pasal 37 diubah menjadi :
(1) Usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar dapat diagendakan
dalam sidang majelis permusyawaratan rakyat apabila diajukan oleh sekurang-
kurangnya 1/3 dari jumlah anggota majelis permusyawaratan rakyat.
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar diajukan
secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal-pasal undang-undang dasar, sidang majelis
permusyawaratan rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota majelis permusyawaratan rakyat.
(4) untuk mengubah pasal-pasal undang-undang dasar dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari
seluruh anggota majelis permusyawaratan rakyat.
(5) Khusus mengenai bentuk negara kesatuan republin indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.

ATURAN PERALIHAN
Perubahan keempat. tahun 2002 aturan peralihan diubah menjadi :
Pasal I
“ Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama
belum diadakan yang baru menurut undang-undang dasar ini “.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 250

Pasal II
“ Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan undang-undang dasar dan belum diadakan yang baru
menurut undang-undang dasar ini “.

Pasal III
“ Mahkamah konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan
sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung “.
ATURAN TAMBAHAN
Perubahan keempat. tahun 2002 aturan tambahan diubah menjadi :
Pasal I
“ Majelis permusyawaratan ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap
materi dan status hukum ketetapan majelis permusyawaratan rakyat sementara
dan ketetapan majelis permusyawaratan untuk diambil putusan pada sidang
majelis permusyawaratan rakyat tahun 2003 “.
Pasal II
“ Dengan ditetapkan perubahan undang-undang dasar ini, undang-undang
dasar negara republik indonesia tahun 1945 terdiri atas pembukaan dan pasal-
pasal “

10. Sistem pemerintahan sesuai UUD 45 yang ditegaskan dalam Undang -


Undang Dasar adalah
1) Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat).
2) Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (Hukum Dasar)
tidak
bersifat absolut (Kekuasaan yang tak terbatas).
3) Kekuasaan Negara yang tertinggi di tangan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (Diegesamtestaatsgewalt Liegt Allein Beider
Majelis). Kedaulatan rakyat dipegang oleh suatu badan bernama MPR
sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia (Vertretungsorgan des
Willens der staatvolkes).
4) Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi
di bawah majelis.
5) Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat. Di samping Presiden adalah DPR, Presiden harus mendapat
persetujuan DPR jika membentuk Undang-undang dan menetapkan
APBN. Oleh karena Presiden dan DPR harus bekerja bersama-sama.
6) Menteri Negara ialah Pembantu Presiden; Menteri Negara tidak
bertanggung jawab kepada Presiden.
7) Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas. Meskipun Presiden
tidak bertanggung jawab kepada DPR tetapi Ia bukan Diktator yang
kekuasaannya tak terbatas.
8) Menteri-menteri bukan Pegawai Tinggi Biasa. Sebagai pemimpin
departemen, menteri mengetahui seluk beluk pekerjaannya

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 251

BAB VIII
KEPEMIMPINAN

1. Pengertian. Kepemimpinan adalah seni memengaruhi orang lain untuk


mengarahkan kemauan, kemampuan, dan usaha mereka dalam mencapai
tujuan. Kepemimpinan merupakan suatu interaksi atar pihak yang memimpin
dengan pihak yag dipimpin.

2. Teori Kepemimpinan.
a. Teori orang-orang terkemuka. Teori ini disusun dengan
mempelajari sifat sifat menonjol dari pimpinan atas keberhasilan
tugas yang dijalankan, terutama kemampuan dalam memimpin.
b. Teori Lingkungan. Teori ini menganggap bahwa munculnya
pemimpin hasil dari waktu, tempat dan keadaan.
c. Teori Situasi personal. Teori ini menganggap bahwa individu
memiliki kemampuan, sikap, dan tingkah laku tertentu yang dapat
mempengaruhi aktifitas berdasarkan kondisi yang dihadapi.
d. Teori interaksi harapan. Teori ini dikemukakan berdasarkan tiga
variabel yaitu aktivitas, interaksi dan perasaan.
e. Teori Humanistik. Teori ini menyatakan bahwa manusia adalah
organisme yng dimotivasi.
f. Teori Pertukaran. Teori ini menganggap bahwa interaksi sosil akn
menghasilkan bentuk perubahan yang akan menumbuhkan
partisipasi aktif dari para anggota dalam mencapai tujuan
kelompok.

Keenam terori kepemimpinan tersebut dapat dirangkum menjadi tiga


pendekatan utama yaitu :
a. Pendekatan sifat-sifat kepribadian pemimpin (genetis), dipusatkan
pada identifikasi sifat-sifat kepribadian yang sekiranya dapat
membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin.
b. Pendekatan perilaku pemimpin dalam kelompok atau organisasi
(social). Mengidentifikasi perilaku pemimpin dalam mempengaruhi
anggota kelompoknya
c. Pendekatan ekologis. Seorang harus memiliki bakat dan
selanjutnya dibina dan dikembangkan.

3. Gaya Kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dilaksanakan atas dasar


motivasi, kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu.
diantaranya :
a. Terdapat tiga pola dasar kepemimpinan (Permadi, 2012)
1) Gaya kepemimpinan yang memetingkan pelaksanaan tugas
secara efektif dan efisien, agar mampu mencapai tujuan
secara maksimal

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 252

2) Gaya kepemimpinan yang mementingkan hubungan kerja
sama
3) Gaya kepemimpinan yang mementingkan hasil

b. Terdapat enam gaya kepemimpinan yang sering kali digunakan


pemimpin dalam menjalankan praktik kepemimpinannya
(Sudaryono, 2014) yaitu :
1) Gaya kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan yang
memotivasi anggota dengan minat minat pribadinya.
Pemimpin mendorong anggotanya agar memiliki kesediaan
untuk bekerja dengan menyediakan sumber daya dan
penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas,
dan pencapaian tugas yang efektif. Ciri-ciri :
a) Mempetukarkan sesuatu yang berharga
b) Intervensi yang dilakukan sebagai proses
organisasional untuk mengendalikan dan
memperbaiki kesalahan
c) Reaksi atas tidak tercapainya stadar yang telah
ditentukan.

2) Gaya kepemimpinan transformasional. Gaya


kepemimpinan yang berupaya mentransformasikan nilai-
nilai yang dianut oleh anggota untuk mendukung visi dan
tujuan organisasi. Ciri-ciri :
a) Menstimulasi semangat anak buah untuk melihat
tugas dari beberapa perspektif.
b) Memperkenalkan visi dan misi kepada anggota
c) Mengembangkan anggota pada tingkat kemampuan
dan potensi yang paling tinggi
d) Memotivasi anggota untuk melihat pada kepentingan
masing-masing sehingga dapat bermanfaat bagi
kepentingan organisasi.

3) Gaya kepemimpinan demokratis. Kemampuan


memengaruhi anggota agar bersedia bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan dengan cara menentukan
berbagai kegiatan yang akan dilakukan secara bersama
antara pemimpin dengan anggota. Gaya kepemimpinan ini
disebut juga gaya kepemimpinan yang terpusat pada
anggota. Ciri-ciri
a) Wewenang pemimpin tidak mutlak
b) Pemimpin bersedia melimpahkan sebagian
wewenang kepada anggota.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 253

c) Keputusan dan kebijakan dibuat bersama dengan
anggota
d) Komunikasi berlangsung secara timbal balik
e) Pengawasan terhadap anggota dilakukan secara
wajar
f) Prakarsa dapat datang dari pimpinan ataupun
anggota
g) Banyak kesempatan bagi anggota untuk
menyampaikan saran
h) Pemimpin berhati-hati dalam bersikap dan bertindak,
adanya saling percaya dan saling menghormati.

4) Kepemimpinan otokratis. Kepemimpinan terpusat pada


disi pemimpin. Ciri-ciri :
a) wewenang mutlak terpusat pada pemimpin
b) keputusan selalu dibuat oleh pemimpin
c) kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin
d) komunikasi berlangsung satu arah
e) pengawasan terhadap anggota secara ketat
f) tidak ada kesempatan bagi anggota untuk
memberikan saran
g) lebih banyak kritik daripada pujian, menuntut prestas
dan kesetian tanpa syarat.

5) Gaya kepemimpinan kendali bebas atau laissez feire.


Gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil
inisiatif. Ciri-ciri :
a) Anggota diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam
melaksanakan tugas
b) Anggota yang telah menyelesaikan tugasnya
diberikan hadiah atau penghargaan, yang gagal
diberikan sangsi
c) Hubungan antara atasan dan bawahan dalam
suasana yang baik
d) Pemimpin menyampaikan berbagai peraturan,
anggota diberi kebebasan untuk memberikan
pendapatnya.

6) Gaya kepemimpinan karismatik. Kemampuan untuk


mempengaruhi dengan mendayagunakan keistimewaan
atau kelebihan dalam sifat atau aspek kepribadian
pemimpin. Ciri :
a) Anggota meyakini kebenaran seorang pemimpin
dalam cara memimpin

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 254

b) Anggota menerima gaya kepemimpinan tanpa
bertanya
c) Anggota memiliki rasa kasih sayang kepada
pimpinan
d) Kesadaran untuk mengikuti perintah pemimpin
e) Pemimpin melibatkan anggota secara emosional
f) Pemimpin berupaya untuk meningkatkan pencapaian
kinerja anggota
g) Anggota mempercayai bahwa pemimpin akan
mampu mewujudkan misi organisasi.

4. Prinsip-prinsip kepemimpinan diantaranya :


a. Mahir dalam hal taktis dan teknis
b. Ketahui diri sendiri dan cari serta usahakan perbaikan perbaikan
c. Yakinkan diri, bahwa tugas-tugas dapat dimengerti, diawasi dan
dilaksanakan
d. Ketahui anggota bawahan dan perhatikan kesejahteraannya
e. Jaga agar anggota bawahan selalu mendapatkan keterangan yang
diperlukan
f. Sanggup menjadi contoh bagi anak buah
g. Tumbuhkan rasa tanggung jawab dikalangan anggota bawahan
h. Latih anggota bawahan sebagai suatu team dan kembangkan
kemampuannya
i. Buat keputusan yang sehat dan tepat pada waktunya
j. Tumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anak buah
k. Buatlah suatu perubahan positif bagi satun dan anak buh
l. Berani bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan tidak
dilakukan oleh satuan.

5. Unsur kepemimpinan TNI AD.


a. Unsur seni. Kemampuan Mengolahyudaakan atau mempraktikan
pengetahuan, kecakapan, kemahiran dan keterampilan
b. Unsur Ilmu. Ilmu kepemimpinan melingkupi suatu kecakapan,
kemahiran dan keterampilan tentang kepemimpinan (dapat
dipelajari)
c. Unsur Manusia. Manusia sangat menentukan tercapainya suatu
tujuan
d. Unsur memengaruhi, proses mengubah sikap, perilaku cara pikir
dan pola pikir
e. Unsur tujuan. Setiap pemimpin harus menghayati aspek tujuan

6. 11 Azas kepemimpinan TNI diantaranya adalah :


a. Takwa, ialah beriman kepada Tuhan YME

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 255

b. Ing ngarsa sung tulodo, memiliki keberanian untuk berada
didepan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian dan
marabahaya. Asas ini menuntut seorang pemimpin militer untuk
mahir dalam hal teknis dan taktis militer.
c. Ing madya mangun karso, ialah ikut bergiat serta menggugah
semangat ditengah anak buah
d. Tut wuri Handayani, ialah mempengaruhi dan memberikan
dorongan dari belakang kepada anak buah
e. Waspada Purba Wisesa. Ialah selalu waspada mengawasi serta
sanggup dan berani memberi koreksi pada anak buah, memiliki
kewaspadaan dan dapat melihat apa yang akan terjadi di masa
depan.
f. Ambeg parama arta. Ialah dapat memilih dengan tepat mana
yang harus didahulukan, memiliki rasa adil.
g. Prasaja. Ialah tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebihan,
transparan, jujur, tulus, ikhlas dan toleran
h. Satya, ialah sikap loyal yang timbal balik dari atasan terhadap
bawahan, bawahan terhadap atasan dan kesamping, memiliki
loyalitas, mampu menjaga janjinya dan menunjukan keselarasan
antara ucapan dan tindakan.
i. Gemi Nastiti. Ialah kesadaran dan kemampuan untuk mengatasi
penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu yang benar-benar
diperlukan, hemat berhati-hati dalam mengeluarkan uang.
j. Belaka. Ialah seorang pemimpin harus bersikap terbuka,
komunikatif, memberikan kesempatan bagi anak buahnya untuk
memberikan saran, dan umpan balik yang membangun
k. Legawa. Ialah kemauan, kerelaan keikhlasan untuk berkorban, sat
mengalami kekalahan harus dapat menghibur diri.

11 asas kepemimpinan disimpulkan terdiri dari sifat bawaan (traits),


perilaku (behaviors), dan nilai (values)

7. Ciri dan Nilai Kepemimpinan.

a. Kepemimpinan Periode 1945-1949 (nilai-nilai 45)


1) Patriotisme dan kerelaan berkorban
2) Rasa tanggung jawab dan berani menghadapi resiko
3) Percaya pada kekuatan sendiri
4) Tabah dan tahan uji
5) Semangat dan terus maju

b. Kepemimpinan periode 1950-1965


1) Patriotisme dan rela berkorban
2) Bhayangkari negara

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 256

3) Cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan
4) Profesionalisme
5) Pembela pancasila yang gigih

c. Sehingga, nilai kepemimpinan TNI AD pada periode perang


kemerdekaan dan pasca perang kemerdekaan yaitu :
1) Ketakwaan
2) Keteladanan
3) Kesederhanaan
4) Rendah hati
5) Kerja keras
6) Rela berkorban
7) Bertanggung jawab
8) Teguh pada pendirian yang dianggap benar
9) Memperhatikan kesejahteraan anak buahnya secara lahir
dan batin
10) Berwibawa dan berkharisma sebagai pemimpin
11) Cerdas dan memiliki visi jauh kedepan
12) Berani dan setia kawan
13) Bertindak jujur, adil dan bijaksana
14) Menghargai ide, gagasan dan pendapat orang lain
15) Tegas dan berani mengambil keputusan
16) Ahli dalam menyusun strategi
17) Bersikap optimis
18) Inovatif dan kreatif

8. Kerangka konseptual Kepemimpinan TNI AD.

a. Kepemimpinan militer adalah kepemimpinan dalam organisasi


formal militer, organisasi militer merupakan organisasi birokratis
dengan hirarki dan pembagian tugas yang terstruktur secara jelas.

b. Kepemimpinan militer mencakup kepemimpinan dalam keadaan


perang dan damai

c. Pengembangan kerangka konseptual TNI AD diarahkan kepada


1) Atribut berisikan karakter, ciri jasmani dan kesehatan
2) Pengetahuan dan kompetensi (Kemampuan)
3) Perilaku (Peran dan gaya)

9. Pengembangan Kerangka Konseptual Kepemimpinan TNI AD.

a. Atribut. Merupakan kumpulan karakteristik yang harus dimiliki


seorang pemimpin yaitu :

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 257

1) Memiliki karakter yang unggul


a) Nilai-Nilai TNI AD. Pemimpin dituntut memiliki nilai-
nilai dalam organisasi.
(1) Takwa. Keimanan terhadap Tuhan YME dan
berbudi pekerti luhur
(2) Berintegritas. Konsistensi antara tindakan
dengan nilai dan prinsip
(3) Loyal, memberikan loyalitasnya sejauh dalam
koridor yang berlaku
(4) Komitmen terhadap tugas dan kewajiban.
(5) Rela berkorban
(6) Tegas dalam mengambil keputusan
(7) Disiplin
(8) Berani dan bertanggung jawab
(9) Peduli
(10) Pantang menyerah

b) Sifat Pemimpin.
(1) Ulet
(2) Adil
(3) Bijaksana
(4) Rendah hati
(5) Ramah
(6) Jujur
(7) Ikhlas
(8) Empati

l. Kemampuan jasmani yang semapta


m. Kondisi kesehatan yang baik

b. Pengetahuan dan Kompetensi (Kemampuan). Pemimpin harus


berkemampuan dalam arti bahwa harus mahir soal taktis dan teknis
kemiliteran, memiliki pengetahuan luas, memiliki kompetensi yang
mendukung pelaksanaan tugas.
1) pengetahuan.
a) Pengetahuan umum
b) Pengetahuan teknis
c) Pengetahuan Taktis

2) Kompetensi. Terdapat dua keterampilan utama yang


menjadi tuntutan bagi seorang pemimpin di lngkungan TNI AD.
a) Keterampilan Interpersonal
(1) Komunikasi

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 258

(2) Konseling
(3) Kerja sama
(4) Mentoring

b) Keterampilan personal
(1) Berpikir analitis
(2) Berpikir kreatif
(3) Pengambilan keputusan
(4) Memengaruhi
(5) Memberdayakan
(6) Mengembangkan

c. Perilaku. Meliputi peran dan gaya.


1) Peran.
a) Sebagai Komandan
b) Pembina
c) Bapak
d) Mitra Kerja

2) Gaya. Terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang


seringkali digunakan dilingkungan TNI AD yaitu :

a) Gaya kepemimpinan otokratis. Digunakan ketika


menyampaikan perintah kepada anggota secara jelas
dengan informasi yang lengkap tanpa meminta saran,
waktu yang dimiliki sempit, yakin akan keputusannya
yang dapat memotivasi anggota.
b) Gaya kepemimpinan demokratis. Melibatkan
beberapa anggota untuk mengambil keputusan,
terlihat dalam prosedur hubungan komandan dan staf
c) Gaya kepemimpinan transformasional. Mengarah
pada kinerja superior organisasi, ditandai dengan
sosialisasi visi dan misi, serta pelaksanaan
pembinaan satuan.
d) Gaya kepemimpinan transaksional. Digunakan
ketika pemimpin mengharap kinerja terbaik dari anak
buahnya dengan memberikan reward and
punishment.

10. Pembinaan Kepemimpinan TNI AD

a. Siklus Pembinaan Kepemimpinan.


1) pengukuran potensi kepemimpinan,
2) pengembangan kepemimpinan,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 259

3) Pengukuran Efektifitas kepemimpinan.

b. Pengukuran potensi kepemimpinan


1) Penilaian 360’. Penilaian kinerja dilaksanakan melalui
umpan balik dari setiap orang yang memiliki hubungan kerja
dengan yang bersangkutan
2) Assesment center. Metode yang digunakan untuk menilai
dan mengevaluasi potensi kepemimpinan seseorang secara
komprehensif berdasarkan kriteria tertentu.
3) Psikometri.
4) Tes Kemampuan Dasar (TKD). Tes mengenai wawasan
pengetahuan mengenai taktis dan teknis kemiliteran
5) Tes Kesegaran Jasmani
6) Pemeriksaan Kesehatan

c. Efektifitas kepemimpinan. Indikasi efektifitas kepemimpinan yaitu


:
1) Adanya rasa percaya anak buah kepada pimpinannya
2) Satuan memiliki kemampuan yang handal
3) Satuan memiliki disiplin yang tinggi
4) Memiliki moril yang tinggi
5) Solid

d. Pengembangan Kepemimpinan.
1) Pendidikan
2) Pelatihan
3) Pembekalan
4) Penugasan.

11. Syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin diantaranya :


a. Seorang pemimpin didalam melaksankan kepemimpinannya harus
memiliki syarat-syarat minimal
1) Watak (karakter, budi, moral) yang baik
2) Intelegensia tinggi
3) Kesiapan lahir dan batin
b. Faktor watak/karakter merupakan persyaratan yang paling penting
dan mempunyai ukuran nilai yang paling tinggi.
c. Di lingkungan TNI, disamping ketiga syarat minimal perlu ada
syarat-syarat lain yang senantiasa harus terpelihara dan
diusahakan pengembangannya diantaranya :
1) Sadar akan tanggung jawab
2) Memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol
3) Membimbing dirinya dengan azas azas dan prinsip
kepemimpinan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 260

4) Melaksanakan kegiatan dan perintah dengan teliti serta
mempu membimbing anak buah dengan baik dan
menggemblengnya menjadi suatu kesatuan yang efektif
5) Mengenal anak buah, memahami sepenuhnya dari tingkah
laku masing-masing dalam segala macam keadaan dan
suasana.

12. Syarat Kepemimpinan yang efektif, harus memiliki persyaratan :


a. Pengetahuan
b. Keahlian
c. Kemampuan yang diperlukan oleh lingkungan

13. Sifat kepemimpinan Efektif. Tiga belas sifat yang akan menjadikan
seorang sebagaipemimpin yang efektif dimasa depan diantaranya :
a. Memiliki visi dan misi
b. Memiliki strategi dan pemikiran
c. Memiliki etika untuk membangun
d. Mampu menciptakan perubahan
e. Peka untuk menciptakan loyalitas
f. Berani mengambil resiko
g. Memiliki kemampuan mengambil keputusan
h. Mengambil keputusan yang bijaksana
i. Berkomunikasi secara efektif
j. Mampu membentuk team
k. Memiliki keberanian bertindak
l. Memiliki komitmen yang kuat
m. Memiliki sifat jujur.

14. Sifat sifat unggul kepemimpinan yang efektif secara ringkas dapat
dituliskan sebagai berikut :
a. Berani
b. Tegas
c. Kaya akan inisiatif
d. Luas pengetahuan dan pengalaman
e. Peka terhadap lingkungan dan bawahan
f. Mampu menjalin komunikasi
g. Berani mengambil keputusan dan resiko
h. Rela berkorban
i. Mau bermusyawarah mufakat
j. Bertanggung jawab dan konsekuen
k. Bersikap jujur

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 261

15. Kepemimpinan pancasila. Kelebihannya meliputi segi tehnis, moral dan
semangat jaungnya, beberapa kelebihan tersebut diantaranya :
a. Sehat jasmaninya dengan energy yang berlimbah, keulaetan dan
daya tahan yang tinggi
b. Memiliki integritas kepribadian, sehingga dia matang, dewasa,
bertanggung jawab dan susila
c. Rela bekerja atas dasar pengabdian dan prinsip kebaikan serta
loyal terhadap kelompoknya.
d. Memiliki intelegensi tinggi untuk menaggapi situasi dan kondisi
dengan cermat
e. Mampu menilai dan membedakan aspek yang positif dan negative
dari setiap pribadi dan situasi, agar mendapatkan cara yang paling
efisien untuk bertindak.

16. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh kepemimpinan


pembangunan diantaranya adalah
a. Kepemimpinan dalam era pembangunan harus bersumber pada
falsafah Negara.
b. Memahami benar makna perencanaan, pelaksanaan dan tujuan
pembangunan yang ingin dicapai, khususnya menyadari makna
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
fisik.
c. Moral Pancasilais

17. Eka prasetia pancakarsa adalah tekad tunggal dan janji luhur pada diri
sendiri yang sadar akan kodratnya untuk melaksanakan kewajiban insani
setiap orang sesuai dengan makna Pancasila. Uraian mengenai kelima
sila dari Pancasila secara singkat yaitu :

a. Ketuhanan yang Maha Esa,


1) percaya dan takwa kepada Tuhan YME
2) menghargai orang lain yang berbeda agama atau
kepercayaan,
3) sikap hormat menghormati
4) kerukunan hidup umat beragama,
5) kebebesan beribadah tanpa paksaan

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.


1) Tidak sewenang wenang,
2) tepa salira,
3) mencintai sesame manusia tanpa ada diskriminasi,
4) sama hak dan kewajiban berasasi selaku manusia,
5) toleran terhadap sesame,
6) saling menghormati,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 262

7) melakukan kegiatan manusiawi dan kerjasama dengan
bangsa lain

c. Persatuan Indonesia,
1) Cinta tanah air,
2) menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas
kepentingan pribadi,
3) menempa patriotism dan nasionalisme,
4) menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa diatas
kepentingan golongan atas dasar bhineka tunggal ika

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan dan perwakilan.
1) Bersifat demokratis,
2) bersemangat gotong royong dan kekeluargaan,
3) patuh pada putusan rakyat yang sah atas pertimbangan
akal sehat dan hati nurani yang luhur.

e. Keadilan social.
1) Hidup sederhana,
2) tidak boros,
3) mengamalkan kelebihan untuk menolong orang lain,
4) menghargai kerja yang bermanfaat dan keadilan yang lebih
merata di segala bidang kehidupan.

18. Hal-hal yang dapat dianggap sebagai sumber kepemimpinan


Pancasila antara lain berupa :
a. Nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila
b. Nilai nilai positif dari modernisasi.
c. Intisari dari warisan pusaka berupa norma dan nilai yang ditulis
para nenek moyang
d. Refleksi mengenai hakekat hidup dan tujuan
e. Nilai nilai dan norma kepemimpinan yang diwariskan oleh para
pujangga di masa lalu

19. Pemimpin harus mempunyai landasan pokok berupa nilai nilai moral
kepemimpinan. Landasan pokok kepemimpinan itu diantaranya :
a. Landasan diplomasi (bersumber pada ajaran almarhum Dr R
sosrokartono)
1) Sugih tanpa banda (kaya tanpa harta benda)
2) Nglurug tanpa bala (Mendatangi tanpa bantuan)
3) Menang tanpa ngasorake (Menang tanpa tepuk tangan)
4) Wewah tanpa kelangan (memberi tanpa merasa
kehilangan)

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 263

b. Landasan kepemimpinan.
1) Sifat ratu/raja : Bijaksana, adil, ambeg parama arta,
konsekuaen dalam janjinya
2) Sifat Pandita : membelakangi kemewahan dunia
3) Sifat Petani : Jujur, sederhana, tekun, ulet, belaka
4) Sifat guru : memberi tauladan yang baik

c. Landasan pengabdian (sri mangkunegara)


1) Rumangsa handarbeni (merasa ikut memiliki Negara)
2) Wajib melu angrungkebi (wajib ikut membela Negara)
3) Mulat sarira hangrasa wani (mawas diri untuk sikap berani)

d. Landasan kebijaksanaan. (sri sultan iskandar muda)


1) Peusiap, persiapan, pengumpulan data dan kearifan
2) Peubanding, perbandingan, penelaahan, pembahasan
penilaian
3) Peutunjuk, petunjuk sesepuh dan petunjuk dari tuhan
4) Peupotoh, pengambilan keputusan terakhir.

20. Delapan laku atau hastabrata dibarengi dengan hastha karya yang
harus tekun dilakukan oleh pemimpin diantaranya :
a. Transendensi. meningkatkan derajat dan martabat
b. Keteladanan, memberi teladan dengan perilaku baik
c. Sekuritas. Memberikan perlindungan dan pengayoman
d. Inovasi. Mampu menciptakan hal hal yang baru
e. Realisasi. Mampu membuktikan secara kongkrit ide ide dan
ucapan dalam karya nyata
f. Berencana. Sanggup merencanakn secara cermat konsep konsep
dan karya baru.

21. Agar kepemimpinan pancasila dapat diterapkan secara nyata, perlu


adanya pembinaan bagi para pemimpin dengan memperhatikan :
a. Pembinaan kecerdasan, perasaan, kemauan, dan ilmu
pengetahuan
b. Pembinaan kemahiran teknis dan keterampilan social
c. Pembinaan kebiasaan, moral watak, kejiwaan dan kepribadiannya.

22. Kemahiran atau kemampuan teknis dibagi dalam tiga kemampuan/skill


yaitu :
a. Technical skill
b. Human skill
c. Conceptual skill

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 264

l. Mempunyai prinsip prinsip yang teguh.

23. Bentuk kepemimpinan khas yang dikehendaki ada pada generasi muda
adalah kepemimpinan yang berorientasi pada kekaryaan, artinya
kepemimpinan mempunyai kemampuan sebagai berikut ;
a. Bisa memberikan dan mengembangkan motivasi untuk berkarya
dan membangun serta mampu menstimulir segenap lapisan
masyarakat
b. Mampu menggerakan orang lain, sehingga mereka mau dan rela
secara bersama sama mencapai satu tujuan
c. Sanggup mempengaruhi dan meyakinkan orang lain, sehingga
mereka menyadari akan urgensinya pembangunan
d. Tulus dan ikhlas melaksanakan pembangunan melalui perbuatan
konkrit dan keteladanan.

24. Kepemimpinan karya diharapkan mempunyai ciri ciri tersendiri, yaitu


disamping memiliki ciri ciri kepamimpinan Indonesia yang umum, juga
memilki kemahiran social. Maka ciri-ciri kepemimpinan karya dan
keterampilan social adalah sebagai berikut :

a. Ciri-ciri kepemimpinan Karya


1) Bertakwa kepada Tuhan YME
2) Setia dan patuh terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan
UUD 45
3) Bekepribadian dan berbudi pekerti luhur, bersifat kesatria
4) Kuat mental dan moralnya serta memilki kecerdasan yang
tinggi, tangguh, berdisiplin dan kreatif.

b. Ciri-ciri keterampilan social


1) Mampu beroraganisasi, menyusun rencana, melaksanakan
serta mengkoordinasikan semua kegiatan sesuai dengan
program pembangunan
2) Berani bertanggung jawab atas semua tindakan dan tingkah
lakunya
3) Mampu mengelola semua bentuk kerja membangun secara
tepat guna
4) Sanggup berwiraswasta dan berkarya
5) Mampu meningkatkan dan memperluas peranan generasi
muda di segala sector kehidupan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 265

BAB IX
WAWASAN NUSANTARA

1. Pengertian. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa


Indonesia yang berlingkup dan demi kepentingan nasional yang berlandaskan
Pancasila, tentang diri dan lingkungannya serta tanah airnya sebagai negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupannya yang beragam dan dinamis
dengan mengutamakan persatuan bangsa dan kesatuan wilayah Indonesia
yang tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan cita-
cita nasional

2. Kaitan wawasan nusantara dengan kepentingan nasional

a. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang


serasi dan selaras.

b. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam pemanfaatan


lingkungan hidup bangsa dengan tetap memelihara keseimbangan
lingkungan hidupnya baik di darat, di laut, maupun di udara dan ruang
angkasa.

3. Kaitan wawasan nusantara dengan cita-cita nasional. Lingkungan


Indonesia bersifat dan berwujud sarwa nusantara karena :

a. Secara fisik geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan


yang menduduki posisi antara benua Asia dan Australia, Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik.
b. Posisi kenusaan dan antara kenyataannya juga tercermin dan
memancar dalam sikap batin dan cara pandang bangsa Indonesia hingga
menentukan kondisi sosial politik bangsa Indonesia.
c. Berlandaskan posisi fisik geografis dan kondisi sosial politik yang
sarwa nusantara itu, negara dan bangsa Indonesia bersikap dan
bertindak melaksanakan ketentuan-ketentuan UUD Republik Indonesia
1945 dalam mewujudkan cita-cita Nasionalnya.
d. Potensi Nasional. Potensi suatu negara ditentukan oleh :
1) Rakyat dengan ideologi dan kesadaran Nasionalnya.
2) Sumber kekayaan alamnya.
3) Posisi negara dalam hubungannya dengan lingkungannya

4. Segi-segi kehidupan wawasan nusantara.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 266

a. Pada Masa Penjajahan. Sebagai akibat dari lamanya penjajahan
yang meninggalkan kemiskinan, kebodohan rakyat yang masih dapat
dirasakan hingga saat ini antara lain :

1) Hancurnya sistem kerjasama


2) Hancurnya pelayaran nusantara dan pelayaran samudera
3) Hancurnya ekonomi dan perdagangan nusantara
4) Hancurnya ilmu pengetahuan dan teknologi nusantara
5) Hancurnya kebudayaan nusantara
6) Hancurnya sistem pertahanan nusantara
7) Menurunnya kecerdasan

b. Falsafah. Pengetahuan yang dimiliki manusia

1) Pengetahuan inderawi, yaitu


a) Benda mati yang hanya mempunyai bentuk/wujud.
b) Flora (nabati) yang mempunyai bentuk/wujud serta
kehidupan.
c) Fauna yang mempunyai bentuk/wujud kehidupan
serta diberi daya reaksi dan naluri.
d) Manusia yang mempunyai bentuk/wujud, kehidupan,
daya reaksi dan naluri ditambah dengan akhlak serta
akal.
e) Manusia sebagai titah yang mempunyai akhlak dan
akal mampu menangkap firman Tuhan atau wahyu
melalui ajaran kehidupan, khususnya kehidupan di
dunia yang memberikan pengetahuan, adi kodrati.
2) Pengetahuan ilmiah
3) Pengetahuan bawah sadar atau firasat

c. Pertahanan Keamanan. Perwujudan Keamanan Nasional


(national security) didalam wilayah nusantara menjadi satu kesatuan
kondisi dan ruang juang nasional yang terdiri atas pulau-pulau, lautan
dan dirgantara, mencakup :

1) Keselamatan bangsa dan negara.


2) Pertahanan negara.
3) Keamanan umum dan ketentraman dan ketertiban
masyarakat.
4) Penanggulangan terhadap bencana alam dan malapetaka.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 267

d. Politik. Pertimbangan-pertimbangan yang mendorong Pemerintah
Republik Indonesia mengeluarkan pertanyaan mengenai wilayah
Perairan Indonesia ini adalah :
1) Bahwa bentuk geografi Republik Indonesia sebagai suatu
negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau mempunyai
sifat dan corak tersendiri yang memerlukan pengaturan tersendiri.
2) Bahwa bagi kesatuan wilayah (teritorial) Negara Republik
Indonesia semua kepulauan serta laut yang terletak diantaranya
harus menjadi satu kesatuan yang bulat.
3) Bahwa penetapan batas-batas laut territorial yang diwarisi
dari pemerintah kolonial sebagaimana termaktub dalam Territorial
Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 pasal 1 ayat (1) tidak
sesuai lagi dengan kepentingan, keselamatan dan keamanan
Negara Republik Indonesia.
4) Bahwa setiap negara yang berdaulat berhak dan
berkewajiban untuk mengambil tindakan-tindakan yang
dipandangnya perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan
negaranya.

f. Ekonomi. Wawasan perokonomian harus :

1) Memandang tanah air dan sumber kekayaan alam sebagai


satu kesatuan yang melandasi upaya manusia Indonesia dalam
mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
2) Kebutuhan-kebutuhan utama yang menguasai hajat hidup
orang banyak harus dikuasai dan diatur oleh negara, guna
kemakmuran rakyat.

g. Sosial budaya. Wawasan Nusantara merupakan hasil budaya


bangsa Indonesia yang dijiwai oleh :

1) Ideologi Pancasila.
2) UUD 1945.
3) Kondisi dan kebudayaan geografi wilayah Indonesia.
4) Lagu Perjuangan Indonesia Raya yang kemudian menjadi
lagu kebangsaan

g. Sumber kekayaan alam. Kekayaan alam terdapat di dalam tiga


lingkungan :

1) Di atmosfir :
a) Sinar Matahari.
b) Oksigen.
c) Carbon dioxyd.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 268

d) Ruang angkasa/garis orbit satelit dan lain-lain.

2) Di permukaan Bumi :
a) Tanah (tempat berpijak, tempat tinggal, bercocok
tanam) perkebunan, kehutanan).
b) Perairan laut dan darat (makanan protein hewani,
media komunikasi dan sebagainya).
c) Gunung (sumber mineral, sumber hidrologi,
klimatologi).
d) Flora dan Fauna.

3) Di dalam bumi :
a) Mineral (minyak bumi, uranium, biji besi, batu bara,
tembaga, nikel, bauksit).
b) Energi alam (gas alam, panas alam, air artesis,
geoternis dan sebagainya).

5. Unsur dasar wawasan nusantara.


a. Dasar-dasar falsafah Pancasila seperti yang tertera dalam
Pembukaan UUD 1945 dikaitkan dengan situasi dan kondisi Indonesia
serta lingkungannya menjadi pedoman dan landasan untuk mengelola
1) Tata kelangsungan hidup
2) Tata kelestarian lingkungan hidup
3) Tata kerta atau tata pembangunan nasional
4) Tata raharja atau tata kesejahteraan nasional

b. Tiga Unsur Wawasan Nusantara sebagai hasil budaya


merupakan gejala masyarakat Indonesia yang mengandung tiga unsur
dasar.

1) Wadah. segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah


darah Indonesia.
2) Isi. perspektif manusia Indonesia dalam bentuk
kebersamaan (masyarakat, rakyat, bangsa) guna mencapai cita-
cita keadilan sosial, kerakyatan dan persatuan sesuai dengan peri
kemanusiaan yang adil dan beradab dengan selalu percaya
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3) Tata laku. mawas diri dan berusaha memecahkan


masalah-masalah yang dihadapi dalam hidup kebangsaan dan
kenegaraan berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 269

c. Wadah.

1) Ditinjau dari dalam


a) Bentuk. Memperlihatkan tata susunan kedalam
(The inner organization) baik susunan inti maupun susunan
kelengkapannya.

b) Wujud. terkandung dua komponen dasar yaitu :


(1) Bangsa Indonesia
(2) Tumpah darah Indonesia

2) Ditinjau dari luar


a) Bentuk.
(1) Memperlihatkan adanya negara kesatuan
yang merasakan wawasan nusantara.
(2) Memperlihatkan satu kesatuan ruang wilayah
daratan, perairan dan dirgantara.

b) Wujud. Posisi silang yang ada pada letak geografis


Indonesia yang sarwa nusantara itu secara nyata bersifat
nusantara.

d. Isi. Ditunjukan dalam bentuk 2 (dua) komponen dasar sebagai


berikut :

1) Cita-cita yang ingin dicapai


a) Cita-cita kedalam. Perwujudan kesatuan segenap
aspek kehidupan nasional.
b) Cita-cita keluar. Ikut serta berusaha mewujudkan
ketertiban dan perdamaian dunia sebagai kewajiban kodrati
suatu bangsa dalam pergaulan hidup antar bangsa.

2) Azas-azas. Mengarah kepada persatuan dan kesatuan


serta keserasian dan keseimbangan antar aspek-aspek kehidupan
yang meliputi 5 (lima) azas yaitu :

a) Satu kesatuan ruang wilayah


(1) Satu wadah bangsa Indonesia yang sarwa
nusantara, satu kesatuan perairan, daratan dan
dirgantara dengan keterpaduan segala anugerahnya.
(2) Satu sistem kelestarian lingkungan hidup
dalam rangka kelangsungan hidup bangsa, satu
sistem penanggulangan bencana alam dan
malapetaka.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 270

b) Satu kesatuan politik


(1) Satu UUD dan politik pelaksanaannya
(2) Satu ideologi dan identitas nasional

c) Satu kesatuan sosial budaya


(1) Satu bentuk dari perwujudan budaya nasional
atas dasar Bhineka Tunggal Ika
(2) Satu tertib sosial dan tertib hukum

d) Satu kesatuan ekonomi


(1) Satu tata ekonomi berdasarkan atas asas
usaha bersama dan asas kekeluargaan
(2) Satu pembinaan sistem ekonomi yang
terpadu, seimbang dan serasi serta sekaligus
menghilangkan dualisme dalam perekonomian
Indonesia, antar sektor tradisional dan formal

e) Satu kesatuan pertahanan


(1) Satu sistem pertahanan ialah Hanrata yang
terpadu, serasi dan seimbang.
(2) Satu sistem pembinaan umum dan ketertiban
masyarakat sebagai salah satu kondisi yang
mendukung ketahanan nasional.

e. Tata Laku. dituangkan dalam suatu tata urutan pelaksanaan


dalam wujud :
1) Tata perencanaan
2) Tata pelaksanaan
3) Tata pengendalian dan pengawasan

6. Penjabaran perwujudan wawasan nusantara

a. Penjabaran perwujudan bangsa dan tanah air nusantara


sebagai satu kesatuan politik.

1) Kebulatan wilayah nasional yang meliputi darat, laut dan


dirgantara dengan isi dan kekayaannya merupakan kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh bangsa
serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.

a) Menumbuh kembangkan rasa dan semangat


kebangsaan jiwa nasionalisme dan membentuk jati
diri bangsa.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 271

b) Memantapkan tujuan pembangunan politik untuk
mewujudkan kehidupan demokrasi yang mampu
menempatkan kepentingan bangsa dan negara
diatas kepentingan golongan maupun pribadi.
c) Pemantapan kehidupan konstitusional dan tegaknya
hukum termasuk penghormatan terhadap HAM.
d) Peningkatan pendidikan politik rakyat untuk
meningkatkan keyakinan terhadap Pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara.

2) Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa


dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah, memeluk dan
meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang
Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat
dalam arti yang seluas-luasnya.

3) Bangsa Indonesia adalah satu bangsa, satu tanah air dan


satu bahasa serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita
nasional ialah pemerataan kesejahteraan dan keamanan bagi
masyarakat.
a) Merasa senasib sepenanggungan, sebangsa dan
setanah air.
(1) Peningkatan kesejahteraan yang nyata dan
terpadu mengenai 8 jalur pemerataan secara
konsekuen didalam jalur-jalur tersebut.
(2) Mempercepat tindak pembauran bangsa.
(3) Melaksanakan pola hidup sederhana.

b) Satu tekad. Menanamkan cinta tanah air dengan


menghayati nilai-nilai kesatuan bangsa.

4) Nilai-nilai Pancasila melandasi, membimbing dan


mengarahkan bangsa Indonesia menuju cita-citanya.
a) Meningkatkan dan memantapkan keyakinan
terhadap ideologi negara.
b) Menciptakan kondisi yang menyuburkan
pertumbuhan moral dan perilaku Pancasila.
c) Pengamalan Pancasila baik dalam pemikiran (pola
pikir), tindak kebijaksanaan (ketetapan-ketetapan,
peraturan-peraturan) maupun dalam sikap dan perilaku
melalui keteladanan.

5) Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan


politik.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 272

a) Menata kembali hukum yang ada sehingga benar-
benar dilandasi oleh tertib hukum yang dijiwai oleh
Pancasila dan UUD 1945.
b) Meningkatkan kesadaran hukum dalam masyarakat.

b. Penjabaran perwujudan bangsa dan tanah air nusantara


sebagai satu kesatuan ekonomi.

1) Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun


efektif adalah modal dan milik bersama bangsa dan ditujukan
untuk membentuk cadangan nasional guna memenuhi
kepentingan nasional dimana keperluan hidup harus tersedia
merata di seluruh wilayah tanah air, mengandung tiga unsur
penting yaitu :
a) Kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun
efektif adalah modal dan milik bersama bangsa.
b) Perlu pembentukan cadangan nasional guna
memenuhi kepentingan nasional.
c) Keperluan harus tersedia merata di seluruh wilayah
tanah air.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang
diseluruh daerah tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh
daerah-daerah dalam mengembangkan kehidupan ekonominya.

c. Penjabaran perwujudan bangsa dan tanah air nusantara


sebagai Bhineka Tunggal Ika sosial budaya.

1) Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu perikehidupan


bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan
terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan
seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesusai
dengan kemajuan bangsa.
a) Hanya ada satu masyarakat Indonesia
b) Perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan
yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan
masyarakat yang sama, merata dan seimbang.
c) Adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan
kemajuan bangsa.

2) Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu


sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan
kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya yang hasil-hasilnya

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 273

dapat dinikmati oleh bangsa. Unsur penting yang terkandung
didalamnya ialah :

a) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu.


b) Kekayaan budaya bangsa menjadi modal dan
landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya.

d. Penjabaran perwujudan keamanan bangsa dan tanah air


nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.

1) Ancaman langsung maupun tidak langsung, baik dari luar


maupun dari dari dalam terhadap satu bagian dari pada wilayah
nasional yaitu darat, laut dan dirgantara atau eksistensi bangsa
dan negara pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap
keselamatan seluruh bangsa dan negara.

a) Mampu menanggulangi. Setiap ancaman apapun


wujudnya dan dari manapun datangnya diseluruh
wilayah negara kesatuan Republik Indonesia yang
meliputi wilayah darat, laut dan dirgantara.
b) Mampu memberikan perlindungan. Keamanan dan
ketentraman kepada rakyat, negara dan tanah air,
baik lahiriah (fisik) maupun batiniah (kejiwaan)
termasuk harta kekayaan perorangan, bangsa dan
negara.
c) Mampu mencegah penagruh-pengaruh kekuatan
negara lingkungan dan kekuatan-kekuatan besar
dunia, serta mampu bertindak selaku polisi, trutama
mengingat akan letak dan kedudukan wilayah
usantara pada salah satu posisi silang dunia.
d) Mampu menjamin keutuhan persatuan bangsa dan
keutuhan kesatuan wilayah nusantara serta
menciptakan keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat, sehingga setiap daerah, pulau dan
bagian dari wilayah nasional Indonesia merasa
bagian dari satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh
dari bangsa dan negara RI.
e) Perlu upaya peningkatan mutu bangsa, sarana dan
prasarana serta satu kesatuan utuh dalam
pengendalian dalam rangka penyelenggaraan
pertahanan dan keamanan nasional.
f) menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air
dan bangsa pada setiap diri warga negara yang

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 274

selanjutnya akan menumbuhkan semangat bela
negara.

2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban


yang sama dalam rangka pembelaan terhadap bangsa dan negara
beserta lingkungannya, untuk mewujudkan keamanan bagi seluruh
bangsa dan negara.

a) Pembelaan negara menjadi hak, kewajiban dan


tanggung jawab seluruh rakyat.

b) Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan


nasional diwujudkan dan bentuk Pertahanan Rakyat
Semesta (Hanrata)

c) diciptakan sistem keamanan swakarsa, yakni daya


tangkal disetiap lingkungan guna memberi rasa
aman bagi masyarakat ditingkat paling bawah agar
tidak dapat dipergunakan sebagai alas pijak dan alas
biak bagi pihak-pihak yang berusaha mengganggu
keamanan nasional.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 275

BAB X
DOKTRIN KARTIKA EKA PAKSI

1. Tradisi TNI AD. Berisikan nilai-nilai diantaranya :


a. Sifat Ksatria
b. Jiwa militansi
c. Semangat kemanunggalan dengan rakyt
d. Komitmen terhadap keutuhan Negara
e. Kebanggan terhadap satuan dan jiwa korsa

2. Dalam era mempertahankan kemerdekaan muncul peristiwa heroic


dibeberapa daerah diindonesia yang dikenal sebagai delapan palagan,
diantaranya :
a. Palagan semarang, dikenal dengan pertempuran lima hari di
semarang pada tanggal 15 sd 19 oktober 1945
b. Palagan Surabaya, dengan taktik “gerilya Kota” pada tanggal 10
November 1945 yang akhirnya melahirkan hari Pahlawan.
c. Palagan Ambarawa. Pada tanggal 20 November sd 15 Desember
1945 dengan taktik “supit urang” yang melahirkan hari juang
kartika.
d. Palagan Medan, pada tanggal 10 desember 1945 sampai dengan
Agresi militer belanda I pada tanggal 21 Juli 1947. Nilai-nilai yang
dapat diambil dari persitiwa medan area adalah semangat
perjuangan, patriotisme, pantang menyerah, kesemestaan, dan
kesetiaan kepada pemerintah pusat, serta rela berkorban
e. Palagan Palembang, pada tanggal 1 Januari sd 5 Januari 1947
dikenal dengan pertempuran lima hari lima malam
f. Palagan Bandung, pada tanggal 24 Maret 1946. Nilai-nilai yang
dapat diambil adalah Semangat pantang menyerah, rela
berkorban, kesemestaan dan sinergitas pemerintah sipil dan
militer.
g. Palgan Bali, pada tanggal 20 November 1946 dikenal dengan
“puputan Margarana”
h. Palagan Makasar, pada tanggal 27 Oktober 1945.

3. Nilai-nilai Sejarah Perjuangan TNI. Nilai-nilai yang terkandung dalam


Sejarah Perjuangan TNI untuk merebut, mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan adalah :

a. Percaya kepada kekuatan sendiri. Nilai ini tampak dari


perjuangan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan
menggunakan persenjataan seadanya.
b. Semangat perjuangan tidak kenal menyerah dengan tekad
“Merdeka atau Mati”. Rasa tidak gentar menghadapi penjajah yang

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 276

memiliki persenjataan lebih modern merupakan nilai perjuangan dengan
semboyan lebih baik mati. daripada hidup dalam penjajahan.
c. Berjuang tanpa pamrih. Perjuangan dilakukan tanpa harapan
imbalan berupa apapun selain untuk kepentingan negara dan bangsa.
d. Berpegang teguh pada prinsip demi kepentingan negara dan
bangsa. TNI harus berani mengambil keputusan, demi menyelamatkan
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
e. Berpegang teguh pada nilai kebenaran untuk menyelamatkan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai kebenaran yang
berpedoman pada konstitusi harus dipegang teguh dalam rangka
menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
f. Politik TNI adalah politik negara. Politik TNI berorientasi pada
kepentingan nasional yaitu kepentingan bangsa dan negara.

4. Ciri Perjuangan TNI AD. Nilai-nilai yang perlu dikenang dan dilestarikan
sebagai keutamaan perjuangan TNI AD dengan memberikan 4 ciri utama
yaitu :
a. Bangsa Indonesia Cinta damai, tapi lebih cinta kemerdekaan
b. Naluri keprajuritan,
c. Strategi Perang
d. Perjuangan Tanpa Akhir.

5. Tugas TNI AD.

a. Tugas Pokok TNI. Menegakkan kedaulatan negara,


mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.

b. Tugas Pokok TNI AD. Sebagai bagian dari TNI, TNI AD bertugas
:
1) Melaksanakan tugas TNI matra darat dibidang
pertahanan.
Untuk melaksanakan tugas TNI matra darat di bidang pertahanan,
dilakukan dengan Operasi Militer Untuk Perang dan Operasi Militer
Selain Perang, yaitu :
a) Tugas pada Operasi Militer Untuk Perang. Adalah
tugas TNI AD untuk melawan kekuatan militer negara lain
yang melakukan agresi terhadap Indonesia, dan/atau dalam
konflik bersenjata dengan suatu negara lain atau lebih, yang
didahului dengan adanya pernyataan perang dan tunduk
pada hukum perang internasional.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 277

b) Tugas pada Operasi Militer Selain Perang. Adalah
tugas untuk :
(1) Mengatasi gerakan separatis bersenjata.
(2) Mengatasi pemberontakan bersenjata.
(3) Mengatasi aksi terorisme.
(4) Mengamankan wilayah perbatasan.
(5) Mengamankan obyek vital nasional yang
bersifat
strategis.
(6) Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai
dengan kebijakan politik luar negeri.
(7) Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden
beserta keluarganya.
(8) Memberdayakan wilayah pertahanan dan
kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan
sistem pertahanan semesta.
(9) Membantu tugas pemerintahan di daerah.
(10) Membantu Kepolisian Negara Republik
Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan
ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-
undang.
(11) Membantu mengamankan tamu negara
setingkat Kepala Negara dan perwakilan pemerintah
asing yang sedang berada di Indonesia.
(12) Membantu menanggulangi akibat bencana
alam, pengungsian, dan pemberian bantuan
kemanusiaan.
(13) Membantu pencarian dan pertolongan dalam
kecelakaan (SAR).
(14) Membantu pemerintah dalam mengamankan
pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,
perompakan, dan penyelundupan.

2) Menjaga tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah


perbatasan darat. TNI AD melakukan segala upaya, pekerjaan,
dan kegiatan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa di wilayah perbatasan
dengan negara lain.

3) Melaksanakan tugas TNI dalam membangun dan


mengembangkan kekuatan matra darat. TNI AD membangun
dan mengembangkan kekuatan matra darat dengan mewujudkan
penampilan TNI AD yang tercermin dari keterpaduan kekuatan,
kemampuan, dan gelar kekuatan TNI AD.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 278

4) Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di


darat. Dalam rangka pemberdayaan wilayah pertahanan di darat,
TNI AD
bertugas :
a) Membantu pemerintah menyiapkan potensi nasional
menjadi kekuatan pertahanan didasarkan pada kepentingan
pertahanan negara sesuai dengan sistem pertahanan
semesta.
b) Membantu pemerintah menyelenggarakan pelatihan
dasar kemiliteran secara wajib bagi warga negara sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
c) Membantu pemerintah memberdayakan rakyat
sebagai kekuatan pendukung.

6. Fungsi-Fungsi dalam Organisasi TNI AD. (KEP 2017) Dalam rangka


melaksanakan tugas pokok dan tugas-tugas TNI AD menyelenggarakan
fungsi-fungsi organisasi sebagai berikut :

1) Fungsi Utama.
a) Pertempuran. Menyelenggarakan pertempuran di darat
baik sebagai bagian dari suatu komando operasi gabungan
maupun dalam bentuk operasi darat secara mandiri dalam rangka
pertahanan negara.

b) Pembinaan Postur
(1) Pembinaan dan pengembangan kekuatan.
Menyeleng-garakan penyiapan kekuatan satuan TNI AD
yang mempunyai kemampuan intelijen, tempur dalam
pertahanan negara di darat.
(2) Gelar kekuatan. Mengem-bangkan kekuatan dan
kemampuan TNI AD yang profesional dalam rangka
penyelenggaraan pertahanan negara di darat.

c) Pembinaan Teritorial. Menyelenggarakan perencanaan,


pengemabangan, pengerahan, dan pengendalian potensi wilayah
pertahanan.

2) Fungsi Organik Militer.


a) Intelijen. Menyelenggarakan pembinaan kegiatan fungsi
intelijen meliputi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan
secara terbatas dalam rangka pertahanan negara di darat.
b) Operasi. Menyelenggarakan pembinaan pengendalian
kekuatan dan kemampuan operasi yang meliputti :

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 279

(1) Pembinaan Doktrin
(2) Latihan
(3) Peningkatan Mutu tempur satuan
(4) Penyediaan Kekuatan

c) Personel. Menyelenggarakan pembinaan tenaga manusia


dan pembinaan personel melalui penyediaan, pendidikan,
penggunaan, perawatan dan pemisahan/penyaluran
d) Logistik. Menyelenggarakan pembinaan logistik untuk
mendukung pelaksanaan tugas yang meliputi pembinaan
(1) Pembekalan
(2) Pemeliharaan
(3) Angkutan
(4) Konstruksi
(5) Kesehatan
(6) Administrasi logistik

e) Teritorial. Menyelenggarakan pembinaan :


(1) Program dan anggaran binter
(2) Kemampuan binter
(3) Ketahanan wilayah,
(4) Komunikasi Sosial
(5) Bhakti TNI

f) Perencanaan. Menyelenggarakan pembinaan :


(1) Perumusan kebijaksanaan perencanaan strategis
(2) Manajemen organisasi
(3) Penelitian pengembangan
(4) Perencaan program dan anggaran
(5) Pengendalian program dan anggaran
(6) Pelaksanaan anggaran

g) Pengawasan dan Pemeriksaan. Menyelenggarakan


pengawasan dan pemeriksaan internal, konsultan, dan fasilitator
terhadap kinerja dan pembendaharaan.

3) Fungsi Pembinaan.
a) Pembinaan Doktrin, pendidikan dna latihan
(1) Doktrin. Menyelenggarakan pembinaan doktrin
sesuai stratanya dalam menjamin kemutakhiran sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
aturan hukum yang berlaku.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 280

(2) Pendidikan. Menyelenggarakan pembinaan system
pendidikan, komponen pendidikan dan penyelenggaraan
pendidikan
(3) Latihan. Menyelenggarakan pembinaan
pemrograman latihan, penyelenggaraan latihan, asistensi
pengawasan, dan pengendalian latihn, sarana dan
prasarana pembinaan latihan perorangan dan satuan.

b) Pembinaan Intelijen. Menyelenggarakan pembinaan dan


kegiatan fungsi penyelidikan, pengamanan, penggalanagan,
persandian TNI AD.

c) Pembinaan Teritorial. Menyelenggarakan pembinaan


pengembangan system dan metode binter, kegiatan binter TNI AD,
kemampuan Binter TNI AD, Pengembangan kerjasama antar
instansi terkait, penyelenggaraan ltihan territorial, administrasi
satuan komando kewilayahan.

4) Fungsi Teknis Militer Umum


a) Infanteri,
b) Kavaleri
c) Artileri Medan
d) Artileri pertahanan udara
e) Penerbangan
f) Zeni
g) Perhubungan
h) Peralatan
i) Pembekalan angkutan
j) Kesehatan
k) Polisi Miiter
l) Ajudan jenderal
m) Topografi
n) Hukum
o) Keuangan.

5) Fungsi teknis militer khusus.


1. Pasukan Khusus. Menyelenggarakan operasi khusus yang
bernilai strategis terpilih yang dilakukan oleh kekuatan
fungsional matra darat.
2. Siber. Menyelenggarakan operasi khusus dengan
menggunakan kemampuan telematika, meliputi
pengamanan sumber daya telematika, dan maneuver
offensive cyber.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 281

6) Fungsi Teknis Khusus.
a) Jasmani Militer. Menyelenggarakan pembinaan jasmani
prajurit baik perorangan maupun satuan , melalui pembentukan,
peningkatan dan pemeliharaan serta pengujian postur tubuh,
kesegaran jasmani, ketanagkasan jasmani.
b) Pembinaan Mental. Menyelenggarakan pembinaan mental
rohani, mental ideology, mental kejuangan.
c) Psikologi. Menyelenggarakan pembentukan kondisi
psikologi melalui penyiapan, pengembangan, pemeliharaan dan
perawatan kondisi psikologi, dan menyelenggarakan dukungan
psikologi.
d) Penelitian dan Pengembangan. Menyelenggarakan
penelitian dan pengembangan bidang insani, sistem dan metoda,
struktur/organisasi dan materiil TNI AD.
e) Sejarah. Menyelenggarakan pembinaan dokumen sejarah,
penulisan sejarah, perpustakaan, museum dan monumen, serta
tradisi TNI AD.
f) Informasi dan pengolahan data. Menyelenggarakan
pembinaan sistem informasi administrasi, system informasi
kekuatan dan lingkungan operasi, serta teknologi system
keamanan informasi secara elektronik.
g) Penerangan. Menyelenggarakan penerangan satuan,
penerangan umum, penerangan khusus, produksi dan
dokumentasi, analisa dan informasi, serta penulisan strategis.
h) Kelaikan. Menyelenggarakan standarisasi dan kelaikan
komoditi militer untuk pengadaan dan hasil pemeliharaan.
i) Pengadaan. Menyelenggarakan pelayanan pengadaan
barang dan jasa.

7. Hakikat Ancaman. Bentuk ancaman saat ini dan kedepan dapat


digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :
a. Ancaman Militer. Ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi serta dinilai membahayakan
kedaulatan bangsa. Diantaranya :
1) Ancaman militer agresi. Penggunaan kekuatan bersenjata
oleh Negara lain untuk melakukan aksi pendudukan. Antara
lain :
a. invasi berupa serangan oleh kekuatan bersenjata
Negara lain
b. Bombardemen berupa penggunaan senjata lainnya
c. Blokade terhadap pelabuhan atau panta
d. Serangan unsur angkatan bersenjata terhadap unsur
satuan TN

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 282

e. Unsur kekuatan bersenjta Negara lain yang berada
diwilayah NKRI dan melanggar perjanjian yang
disepakati
f. Tindakan suatu Negara yang mengijinkan
penggunaan wilayahnya sebagai daerah persiapan
untuk melakukan agresi terhadap NKRI
g. Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara
bayaran oleh Negara lain.

2) Ancaman Militer Bukan Agresi. Menggunakan kekuatan


senjata ataupun tidak bersenjata, berasala dari luar maupun
dalam negeri. Antara lain.
a) Pelanggaran wilayah
b) Spionase
c) Sabotase
d) Terrorisme
e) Pemberontakan bersenjata
f) Konflik komunal/perang saudara

b. Ancaman Non militer. Usaha atau kegiatan tanpa bersenjata


yang dinilai membahayakan atau berimplikasi mengancam
kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa. Ancaman non militer digolongkan dalam beberapa
dimensi antara lain :
1) Ancaman berdimensi ideology. Berkembangnya
ideology yang bertentangan dengan pancasila
2) Ancaman berdimensi politik. Ancaman yang berasal
dari luar negeri yaitu tekanan dan intervensi politik,
dengan menggunakan isu HAM, lingkungan hidup,
demokratisasi, dan penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dan akuntabel. Dari dalam negeri berupa
rendahnya tingkat kedewasaan berpolitik.
3) Ancaman berdimensi ekonomi. Dari luar negeri
berupa embargo dan dari dalam negeri berupa inflasi
yang tinggi, pengangguran, kemiskinan, kesenjagan
ekonomi, dan infrastruktur yang buruk.
4) Ancaman berdimensi social budaya. Berupa konflik
horizontal (SARA), penggunaan teknologi informasi yang
tidak terkontrol, rendahnya kualitas SDM, korupsi, dan
lemahnya penegakkan hokum.
5) Ancaman berdimensi Bencana.
6) Ancaman berimensi teknologi, berupa cyber crime,
cyber terrorism, cyber warfare, penyalahgunaan agensia

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 283

biologi pathogen untuk melancarkan bioterorrisme dan
perang biologi.

c. Ancaman Hibrida. Merupakan ancaman yang mengkombinasikan


antara ancaman konvensional, asimetrik, teroris dan perang siber, serta
criminal yang beragam dan dinamis. Selian itu juga dapat berupa CBRN
dan perang informasi.

8. Alat utama TNI AD adalah manusia, yaitu prajurit yang dipersenjatai.


Tidak hanya dipersenjatai secara fisik dengan senjata, tetapi juga
dipersenjatai secara non fisik yaitu :
a. Semangat
b. Kejuangan dan patriotism
c. Kedekatan dengan rakyat.

9. Penggunaan alutsista berteknologi tinggi akan memberikan kemampuan


bertempur TNI AD dalam menghadapi perang masa depan. Adapun
kemampuan yang diharapkan yaitu :
a. Kecepatan
b. Ketepatan
c. Jarak jangkauan
d. Daya hancur

10. Lingkup Kebijakan Pembinaan TNI AD meliputi bidang kekuatan,


kemampuan, dan gelar kekuatan.
a. Lingkup pembinaan bidang kekuatan
1) Organisasi. Dengan pokok kebijakan diantaranya
a) Manejemen organisasi dan tugas satuan
b) Menejemen evaluasi organisasi
c) Manajemen pengembangan gelar satuan
d) Manajemen reformasi birokrasi

2) Personel
a) Pembinaan tenaga manusia
(1) Penataan kekuatan personel
(2) Penataan komposisi personel
b) Pembinaan Personil
(1) Penyediaan dan pengadaan tenaga prajurit
dan PNS
(2) Pembinaan pendidikan
(3) Penggunaan prajurit
(4) Perawatan personel
(5) Penyaluran personel
(6) Pemisahan personel

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 284

3) Materil
a) Pembangunan
b) Pengadaan
c) Pemeliharaan
d) Penghapusan
e) Memperpanjang usia pakai

4) Fasilitas

5) Pendidikan
a) Sistem Pendidikan
b) Komponen Pendidikan
c) Penyelenggaraan pendidikan

6) Latihan.
a) Pemrograman latihan
b) Penyelenggaraan latihan
c) Asistensi pengawasan dan pengendalian latihan
d) Sarana dan prasarana latihan

7) Doktrin. Pokok-pokok kebijakan diantaranya ;


a) Penyusunan dan revisi
b) Stratifikasi
c) Pengkajian
d) Sistem pemeliharaan.

b. Lingkup pembinaan bidang kemampuan


1) Kemampuan intelijen

2) Tempur. Pembinaan Kemampuan :


a) Intelijen
b) Menuver
c) Tembakan
d) Perlindungan
e) Dukungan
f) Komando pengendalian dan informasi

3) Dukungan meliputi
a) Kemampuan dukungan diplomasi militer
b) Kemampuan dukungan penguasaan teknologi dan
industry militer
c) Kemampuan dukungan manajemen

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 285

d) Kemampuan komando kendali komunikasi
komputerisasi informasi pengamatan dan
pengintaian (K4IPP)
4) Binter

c. Lingkup pembinaan bidang Gelar kekuatan.


1) Terpusat
2) Kewilayahan
3) Pendukung

11. Asas dan Prinsip Pembinaan TNI AD. Pembinaan memiliki nilai
strategis dalam pembangunan dan pengembangan matra darat.
a. Asas-asas Pembinaan TNI AD
1) Pegang Teguh Tujuan
2) Keterpaduan
3) Keselarasan
4) Kesinambungan
5) Akselerasi
6) Saling bersinergi
7) Dinamis
8) Aktual
9) Faktual

b. Prinsip-prinsip Pembinaan TNI AD


1) Transparan
2) Akuntabel
3) Adaptif
4) Realistis
5) Terukur
6) Inovatif
7) Efektif
8) Efisien

12. Penggunaan kekuatan TNI AD.


a. Prinsip Penggunaan :
1) Pengerahan kekuatan TNI AD untuk kepentingan
pertahanan negara berdasarkan keputusan politik/pemerintah.
2) Penggunaan kekuatan tempur TNI AD merupakan
perwujudan strategi militer
3) Penggunaan kekuatan TNI AD dalam upaya pertahanan
Negara dilakukan dengan melibatkan kekuatan TNI AD sebagai
kekuatan pertahanan militer bersinergi dengan kekuatan
pertahanan nirmiliter yang dimobilisasi dan disiapkan bagi
kepentingan operasi militer.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 286

4) Penggunaan kekuatan TNI AD secara proporsionalitas (ada
keseimbangan rasio antara besarnya pengerahan pasukan,
eskalasi hakikat ancaman, dan dampak yangi ditimbulkan)
5) Penggunaan dalam upaya pengerahan kekuatan TNI AD
harus sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi
manusia, lingkungan hidup, ketentuan undan-undang/hukum
nasional, hokum internasional, dan kebiasasn internasional.

e. Syarat-syarat penggunaan
a) Penggunaan kekuatan TNI AD berdasarkan ketentuan
hokum dan perundangan yang berlaku
b) Penggunaan kekuatan TNI AD berdasarkan keputusan
pimpinan yang dilandasi niat dan keinginan luhur serta
memiliki nilai “perjuangan tanpa akhir”
c) Kekuatan TNI AD yang akan digunakan telah memiliki
kemantapan postur dan kesiapan operasional
d) Kekuatan TNI AD memiliki kesiapsiagaan yang tinggi
dengan system gelar yang memiliki efek tangkal dan
mampu bertindak dini secara cepat
e) Kekuatan TNI AD mampu menerapkan prosedur
penggunaan komponen cadangan dan pendukung aspek
darat
f) Memenuhi keterpaduan koordinasi yang serasi dan
seimbang antar kecabangan, antarmatra dan dengan
instansi terkait.

13. Pola Operasi.


1) Pola Operasi Militer Untuk Perang. Untuk menghadapi agresi
lawan yang datang dari luar negeri baik yang langsung maupun tidak
langsung, sebagai berikut :
a) Pola Operasi Militer Untuk Perang menghadapi agresi
langsung bersifat pertahanan mendalam, yaitu :
(1) Operasi Pencegahan. Tahapan operasi
pencegahan dilaksanakan untuk membatalkan atau
mencegah niat musuh melakukan tindakan permusuhan.
(2) Operasi Penindakan (Konvensional). Operasi
penindakan bertujuan untuk menggagalkan atau
menghancurkan musuh yang berada di setiap zona dengan
menggunakan kemampuan tempur, intelijen dan dukungan
secara serasi, yaitu :
(a) Zona I/Palagan Luar. Medan pertahanan
penyanggah dimulai dari garis batas ZEEI keluar
dengan menggunakan kekuatan laut dan udara
didukung kekuatan darat sesuai kebutuhan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 287

(b) Zona II/Palagan Utama. Medan pertahanan
utama dimulai dari garis batas ZEEI ke dalam sampai
garis batas laut teritorial dengan menggunakan
kekuatan laut dan udara.
(c) Zona III/Palagan Dalam. Medan perlawanan
meliputi seluruh wilayah teritorial nasional, dengan
menggunakan kekuatan darat, laut dan udara serta
komponen pertahanan negara lainnya.

(3) Operasi Perlawanan Wilayah. Tahapan operasi


perlawanan wilayah dilaksanakan bila operasi Penindakan
(Konvensional) tidak berhasil. Operasi perlawanan wilayah
dilaksanakan dalam bentuk perang gerilya.
(4) Operasi Serangan Balas. Tahapan operasi
serangan balas dilakukan bila operasi perlawanan wilayah
berhasil, dengan tujuan menghancurkan musuh atau
memaksa musuh meninggalkan wilayah nasional Indonesia.
(5) Operasi Pemulihan Keamanan. Tahapan operasi
pemulihan keamanan dilaksanakan bila tahapan-tahapan
operasi sebelumnya berhasil.

b) Pola Operasi Militer untuk Perang menghadapi Agresi


Tak Langsung.
(1) Operasi Pencegahan. Operasi pencegahan
dilakukan pula terhadap sasaran masyarakat di dalam
negeri dengan melakukan pembinaan ketahanan nasional
dan kesadaran bela negara.
(2) Operasi Penindakan. Tahapan operasi penindakan
dilaksanakan secara simultan dengan operasi pencegahan
untuk mengantisipasi bahwa agresi tak langsung tidak
dilaksanakan dengan tahapan yang berurutan.
(3) Operasi Perlawanan Wilayah. Tahapan operasi
perlawanan wilayah dilaksanakan bila operasi penindakan
tidak berhasil dan musuh telah melaksanakan agresi
langsung.
(4) Operasi Serangan Balas. Tahapan serangan balas
hanya dilaksanakan bila operasi perlawanan wilayah
berhasil melumpuhkan atau melemahkan kekuatan musuh
dan kekuatan pemberontak yang dibantunya.
(5) Operasi Pemulihan Keamanan. Tahapan operasi
pemulihan keamanan dilaksanakan setelah operasi
penindakan atau operasi serangan balas berhasil.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 288

2) Pola Operasi Militer Selain Perang. Penyelenggaraan Operasi
Militer Selain Perang yang bersifat operasi tempur sebagai berikut :
(1) Operasi Pencegahan. Operasi pencegahan
mengutamakan upaya pendekatan persuasif.
(2) Operasi Penindakan. Operasi penindakan bertujuan untuk
membatasi ruang gerak lawan, memisahkan rakyat dari pengaruh
pemberontak bersenjata atau separatis bersenjata.
(3) Operasi Pemulihan Keamanan. Tahapan Operasi
pemulihan keamanan dilaksanakan bila operasi penindakan
berhasil dilaksanakan baik.

14. Macam dan Jenis Operasi TNI AD.


a. Pada Operasi Militer Untuk Perang.
1) Operasi Gabungan. TNI AD melaksanakan tugas operasi
gabungan bersama komponen utama lainnya (AL dan AU),
komponen cadangan serta pendukung dibawah suatu komando
gabungan, yaitu :
a) Operasi Lintas Udara.
b) Operasi Pertahanan Udara.
c) Operasi Amphibi.
d) Operasi Pertahanan Pantai.
e) Operasi Darat Gabungan.
f) Operasi Pendaratan Administrasi.

2) Operasi Matra Darat. Dilaksanakan oleh satuan TNI AD


dan dapat melibatkan Komponen Cadangan serta Pendukung
dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a) Operasi Tempur.
b) Operasi Intelijen.
c) Operasi Teritorial.

3) Operasi Bantuan. Operasi bantuan yang dapat


dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
a) Operasi Bantuan Intelijen.
b) Operasi Bantuan Perlindungan.
c) Operasi Bantuan Raid
d) Operasi Bantuan Tembakan.
e) Operasi Bantuan SAR Tempur.
f) Operasi Teritorial.
g) Operasi Bantuan Pernika.
h) Operasi Bantuan Angkutan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 289

b. Pada Operasi Militer Selain Perang..
1) Operasi Gabungan. Operasi gabungan yang dapat
dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
a) Operasi mengatasi separatis bersenjata.
b) Operasi mengatasi pemberontakan bersenjata.
c) Operasi mengatasi aksi terorisme.
d) Operasi pengamanan Presiden, Wakil Presiden,
Kepala
Negara/Pemerintahan Asing dan keluarganya.
e) Operasi membantu mengamankan terhadap
pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

2) Operasi Matra Darat. Dilaksanakan oleh satuan TNI AD


dan dapat melibatkan Komponen Cadangan serta Pendukung,
yang dapat dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
a) Operasi pengamanan wilayah perbatasan.
b) Operasi pengamanan obyek vital nasional yang
bersifat
strategis.
Jenis-Jenis operasi yang dapat dilaksanakan adalah
operasi tempur, operasi intelijen dan operasi teritorial.

3) Operasi Bantuan. Operasi bantuan dapat dilaksanakan


atas permintaan pihak yang dibantu yang dapat dilaksanakan
antara lain sebagai berikut :
a) Operasi Bantuan tugas perdamaian dunia.
b) Operasi Bantuan tugas pemerintahan.
c) Operasi Bantuan Kamtibmas.
d) Operasi Bantuan SAR.
e) Operasi Bantuan Kemanusiaan/Bencana alam

15. Wewenang Komando dan Pengendalian. Pada Operasi Militer untuk


Perang. Presiden Republik Indonesia berwenang dan bertanggung jawab atas
pengerahan kekuatan TNI. Dalam hal pengerahan kekuatan TNI, Presiden
harus mendapat persetujuan DPR. Dalam keadaan memaksa untuk
menghadapi ancaman militer dan atau ancaman bersenjata, Presiden dapat
langsung mengerahkan kekuatan TNI dengan ketentuan paling lambat 2 x 24
jam terhitung sejak dikeluarkannya keputusan pengerahan kekuatan, Presiden
harus melaporkan kepada DPR. Dalam hal DPR tidak menyetujui pengerahan,
Presiden harus menghentikan pengerahan kekuatan TNI tersebut.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 290

BAB XI
LEMBAGA NEGARA

MPR
1. Tugas
a. memasyarakatkan ketetapan MPR;
b. memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan Bhinneka Tunggal Ika;
c. mengkaji sistem ketatanegaraan, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, serta pelaksanaannya; dan
d. menyerap aspirasi masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Wewenang.
a. mengubah dan menetapkan UUD 1945
b. melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden hasil pemilihan umum;
c. memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden dan/atau
Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
d. melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya;
e. memilih Wakil Presiden dari 2 (dua) calon yang diusulkan oleh
Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa
jabatannya; dan
f. memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam
masa jabatannya secara bersamaan.

3. Hak Anggota MPR


a. mengajukan usul pengubahan pasal UUD 1945;
b. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan;
c. memilih dan dipilih;
d. membela diri;
e. imunitas;
f. protokoler; dan
g. keuangan dan administratif.

4. Perubahan UUD 1945.

a. Pemeriksaan usul perubahan dilakukan paling lama 30 (tiga puluh)


Hari sejak usul pengubahan diterima.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 291

b. Anggota MPR menerima salinan usul pengubahan yang telah
memenuhi kelengkapan persyaratan paling lambat 14 (empat belas) Hari
sebelum dilaksanakan sidang paripurna MPR

c. MPR wajib menyelenggarakan sidang paripurna MPR paling lama


60 (enam puluh) Hari setelah usulan diterima.

d. Dalam sidang paripurna MPR dilaksanakan:


1) pengusul menjelaskan usulan yang diajukan beserta
alasannya;
2) fraksi dan kelompok anggota MPR memberikan
pemandangan umum terhadap usul pengubahan; dan
3) membentuk panitia ad hoc untuk mengkaji usul pengubahan
dari pihak pengusul.

e. Panitia ad hoc MPR terdiri atas pimpinan MPR dan paling sedikit
5% (lima persen) dari jumlah anggota dan paling banyak 10% (sepuluh
persen) dari jumlah anggota yang susunannya mencerminkan unsur DPR
dan unsur DPD secara proporsional dari setiap fraksi dan kelompok
anggota MPR. Panitia ad hoc MPR bertugas:
1) mempersiapkan bahan sidang MPR; dan
2) menyusun rancangan putusan MPR.

f. Sidang paripurna MPRdihadiri oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah


anggota MPR.
g. Sidang paripurna MPR dapat memutuskan pengubahan pasal
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan
persetujuan paling sedikit 50% dari jumlah anggota ditambah 1 (satu)
anggota.

5. Pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden. MPR wajib


menyelenggarakan sidang paripurna MPR untuk memutuskan usul DPR
mengenai pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden pada masa
jabatannya paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak MPR menerima usul

6. Pemilihan dan pelantikan wakil presiden.

a. Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, MPR


menyelenggarakan sidang paripurna dalam waktu paling lama 60 (enam
puluh) Hari untuk memilih Wakil Presiden.

b. Presiden mengusulkan 2 (dua) calon Wakil Presiden beserta


kelengkapan persyaratan kepada pimpinan MPR paling lambat 14 (empat
belas) Hari sebelum penyelenggaraan sidang paripurna MPR.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 292

8. Pemilihan dan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dalam hal


mangkat/berhenti.

a. MPR menyelenggarakan sidang paripurna paling lama 30 Hari


sejak Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,
atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya
secara bersamaan.

b. Paling lama 3 x 24 jam sejak Presiden dan Wakil Presiden


mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya, pimpinan MPR memberitahukan kepada partai politik atau
gabungan partai politik yang pasangan calon presiden dan wakil
presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya untuk mengajukan pasangan calon
presiden dan wakil presiden.

c. Paling lama 7 Hari sejak diterimanya surat pemberitahuan dari


pimpinan MPR, partai politik atau gabungan partai politik menyampaikan
calon presiden dan wakil presidennya kepada pimpinan MPR

DPR

1. Tugas
a. menyusun, membahas, menetapkan, dan menyebarluaskan
program legislasi nasional;
b. menyusun, membahas, dan menyebarluaskan RUU;
c. menerima RUU yang diajukan oleh DPD berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah;
d. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang,
APBN, dan kebijakan pemerintah;
e. membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang disampaikan
oleh BPK;
f. memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara
g. menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti
aspirasi masyarakat; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diatur dalam undang- undang

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 293

2. Wewenang
a. membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk
mendapat persetujuan bersama;
b. memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan
terhadap peraturan pemerintah pengganti undang-undang yang diajukan
oleh Presiden;
c. membahas RUU yang diajukan oleh Presiden atau DPD yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
d. memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan
RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;
f. membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang
disampaikan oleh DPD atas pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat
dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama;
g. memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan
perang dan membuat perdamaian dengan negara lain;
h. memberikan persetujuan atas perjanjian internasional tertentu
yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat
yang terkait dengan beban keuangan negara dan/atau mengharuskan
perubahan atau pembentukan undang-undang;
i. memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian
amnesti dan abolisi;
j. memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal
mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar negara
lain;
k. memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD;
l. memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan
pemberhentian anggota Komisi Yudisial;
m. memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan
Komisi Yudisial untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden;
dan
n. memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi dan mengajukannya
kepada Presiden untuk diresmikan dengan keputusan Presiden.

3. Fungsi
a. legislasi;
b. anggaran; dan
c. pengawasan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 294

.
4. Hak DPR

a. interpelasi; adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada


Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis
serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

b. angket; hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap


pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang
berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

c. menyatakan pendapat. DPR untuk menyatakan pendapat atas:


1) kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa
yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional;
2) tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket
3) dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
melakukan pelanggaran hukum baik berupa pengkhianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya,
maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil
Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau
Wakil Presiden.

5. Pembentukan undang-undang

a. RUU dapat berasal dari DPR, Presiden, atau DPD.


b. Usul RUU dapat diajukan oleh anggota DPR, komisi, dan
gabungan komisi.

c. RUU yang berasal dari DPR, Presiden, atau DPD disertai dengan
naskah akademik, kecuali RUU mengenai:
1) APBN;
2) penetapan peraturan pemerintah pengganti undang–
undang menjadi undang–undang; atau
3) pencabutan undang-undang atau pencabutan peraturan
pemerintah pengganti undang-undang.

d. DPR memutuskan usul RUU dalam rapat paripurna, berupa:


1) persetujuan;
2) persetujuan dengan pengubahan; atau
3) penolakan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 295

e. RUU yang berasal dari Presiden diajukan dengan surat Presiden
kepada pimpinan DP

f. RUU yang berasal dari Presiden berkaitan dengan otonomi


daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah
diajukan kepada DPR dan pimpinan DPR menyampaikannya kepada
pimpinan DPD.

g. DPR paling lama 30 Hari sejak menerima RUU dari DPD mengirim
surat kepada Presiden untuk menunjuk menteri yang ditugasi mewakili
Presiden dalam pembahasan RUU bersama DPR dengan
mengikutsertakan DPD

h. DPR dan Presiden mulai membahas rancangan undang- undang


dari DPD paling lama 60 Hari terhitung sejak surat pimpinan DPR
diterima Presiden.

i. Tindak lanjut RUU yang berasal dari DPR, Presiden, atau DPD
dilakukan melalui 2 tingkat pembicaraan.
terdiri atas:
1) pembicaraan tingkat I dalam rapat komisi, rapat gabungan
komisi, rapat Badan Legislasi, rapat Badan Anggaran, atau rapat
panitia khusus; dan
2) pembicaraan tingkat II dalam rapat paripurna DPR.

6. Penetapan APBN

a. penyesuaian APBN dengan perkembangan dan/atau perubahan


dalam rangka penyusunan perkiraan perubahan atas APBN tahun
anggaran yang bersangkutan, apabila terjadi:
1) perkembangan ekonomi makro yang tidak sesuai dengan
asumsi yang digunakan dalam APBN;
2) perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal;
3) keadaan yang menyebabkan harus dilakukannya
pergeseran anggaran antar-unit organisasi; dan/atau
4) keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan anggaran tahun
berjalan;

b. Pembicaraan pendahuluan dalam rangka penyusunan rancangan


APBN dilakukan segera setelah Pemerintah menyampaikan bahan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 296

kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal pada
pertengahan bulan Mei, yang meliputi:

1) kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal


tahun anggaran berikutnya;
2) kebijakan umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan
acuan bagi setiap kementerian/lembaga dalam penyusunan usulan
anggaran; dan
3) rincian unit organisasi, fungsi, dan program.

c. Presiden mengajukan RUU tentang APBN, disertai nota keuangan


dan dokumen pendukungnya kepada DPR pada bulan Agustus tahun
sebelumnya

d. Pembahasan dan penetapan RUU tentang pertanggungjawaban


pelaksanaan APBN dilakukan dalam waktu paling lama 3 bulan setelah
disampaikannya bahan hasil pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah
oleh BPK ke DPR.

e. Presiden menyampaikan RUU tentang pertanggungjawaban


pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh BPK paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran
berakhir

7. Larangan anggota DPR. Anggota DPR dilarang merangkap jabatan


sebagai:
a. pejabat negara lainnya;
b. hakim .
b. hakim pada badan peradilan; atau
c. pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional
Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, pegawai pada badan
usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan lain yang
anggarannya bersumber dari APBN/APBD.

8. Jenis rapat DPR yaitu :


a. Rapat paripurna.
b. Rapat paripurna luar biasa.
c. Rapat fraksi.
d. Rapim DPR.
e. Rapat badan musyawarah.
f. Rapat komisi.
g. Rapat gabungan komisi.
h. Rapat BURT (Badan Urusan Rumah Tangga).
i. Rapat BKSAP panitia kerja.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 297

j. Rapat dengar pendapat dengan pendapat umum

9. Komisi-komisi di DPR
a. Komisi I : Bidang hankam dan hubungan luar negeri.
b. Komisi II : Bidang hukum dan dalam negeri.
c. Komisi III: Bidang pertanian dan pangan.
c. Komisi IV: Bidang transformasi dan infrastruktur.
d. Komisi V: Bidang industri dan perdagangan.
e. Komisi VI: Bidang agama dan sumber daya manusia.
f. Komisi VII: Bidang kependudukan dan kesejahteraan.
g. Komisi VIII: Bidang pertambangan dan energi.
h. Komisi IX: Bidang keuangan dan perencanaan.

DPD

1. Wewenang dan Tugas


a. mengajukan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah kepada DPR;
b. ikut membahas RUU yang berkaitan dengan poin a
c. menyusun dan menyampaikan daftar inventaris masalah RUU
yang berasal dari DPR atau Presiden yang berkaitan dengan poin a
d. memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU tentang APBN
dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;
e. dapat melakukan pengawasan atas poin a, pelaksanaan APBN,
pajak, pendidikan, dan agama;
f. menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindaklanjuti;
g. menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK
sebagai bahan membuat pertimbangan kepada DPR tentang RUU yang
berkaitan dengan APBN;
h. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota
BPK; dan
i. menyusun program legislasi nasional berkaitan dengan poin a

2. Fungsi
a. pengajuan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah kepada DPR;

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 298

b. ikut dalam pembahasan RUU yang berkaitan dengan poin a
c. pemberian pertimbangan kepada DPR atas RUU tentang
anggaran pendapatan dan belanja negara dan RUU yang berkaitan
dengan pajak, pendidikan, dan agama; serta
d. pengawasan atas pelaksanaan undang-undang poin a dan b

DPRD

1. Wewenang dan tugas


a. membentuk peraturan daerah provinsi bersama gubernur;
b. membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan
daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi
yang diajukan oleh gubernur;
c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan
daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi;
d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur
dan/atau wakil gubernur kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri
untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian;
e. memilih wakil gubernur dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil
gubernur;
f. memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
daerah provinsi terhadap rencana perjanjian internasional di daerah;
g. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja
sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi;
h. meminta laporan keterangan pertanggungjawaban gubernur dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi;
i. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan
daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan
daerah;
j. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan; dan
k. melaksanakan wewenang dan tugas lain yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang- undangan.

2. Fungsi
a. legislasi;
b. anggaran; dan
c. pengawasan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 299

PEJABAT DAN LEMBAGA NEGARA LAINNYA

1. Wewenang Presiden Selaku kepala Negara


a. Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan
Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
b. Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain.
c. Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan
akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang.
d. Presiden mengangkat duta dan konsul.
e. Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi.
1) Grasi adalah
2) Amnesti adalah
3) Abolisi adalah
4) Rehabilitasi adalah
f. Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda
kehormatan.
g. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
h. Menteri-menteri itu diangkat dan diperhentikan oleh Presiden.

2. Kewenangan dan tugas presiden selaku kepala pemerintahan :


a. Membuat undang-undang dengan persetujuan DPR.
b. Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU.
c. Dalam hal ikhwal kepentingan yang memaksa, berhak
menetapkan peraturan
pemerintah pengganti UU (Perpu).

3. Fungsi BPK
a. Fungsi operatif. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan
atas tanggung jawab keuangan negara sesuai dengan wewenang yang
ditetapkan dalam UUD 1945.
b. Fungsi rekomendasi. Memberikan laporan perkembangan
kepada pemerintah tentang penguasaan, pengurusan dan
pertanggungjawaban keuangan.
c. Fungsi yudikatif. Menyelenggarakan proses tuntutan
perbendaharaan terhadap bendaharawan yang salah atau alpa sehingga
mengakibatkan kerugian bagi negara.

4. Tugas dan Wewenang Mahkamah Konstitusi

a. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang


keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewewenangan lembaga

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 300

Negara yang kewewenangannya diberikan oleh UUD1945, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
Pemilihan Umum.

b. Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan


Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil
Presiden menurut UUD 1945.

Wewenang Mahkamah Konstitusi


a. Menguji undang-undang terhadap UUD 19451.
b. Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945.
c. Memutus pembubaran partai politik
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.

5. Tugas Komisi Yudisial mempunyai tugas:


a. Melakukan pendaftaran calon hakim agung;
b. Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung;
c. Menetapkan calon hakim agung; dan
d. Mengajukan calon hakim agung ke DPR.

6. Tugas Ombudsman RI
a. Menerima laporan atas dugaan Maladministrasi dalam
penyelenggaraan Pelayanan Publik
b. Melakukan pemeriksaan subtansi atas Laporan
c. Menindak lanjuti Laporan yang tercakup dalam ruang lingkup
kewenangan ombudsman
d. Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan
Maladministrasi dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik
e. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga Negara
atau lembaga pemerintahan lainnya serta lembaga kemasyarakatan dan
perseorangan
f. Membangun jaringan kerja
g. Melakukan upaya pencegahan Maladministrasi dalam
penyelenggaraan Pelayanan Publik dan
h. Melakukan tugas kain yang diberikan oleh Undang-Undang

7. Tugas Mahkamah Agung RI

a. Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, memberi putusan kasasi dan


peninjauan kembali menjaga agar semua hukum dan undang-undang
diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 301

b. Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung
berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan
terakhir
1) semua sengketa tentang kewenangan mengadili.
2) permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap
3) semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal
asing dan muatannya oleh kapal perang Republik
Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku.

c. hak uji materiil, yaitu wewenang menguji/menilai secara materiil


peraturan perundangan dibawah Undang-undang tentang hal apakah
suatu peraturan ditinjau dari isinya (materinya) bertentangan dengan
peraturan dari tingkat yang lebih tinggi

d. Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku


Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi dan
rehabilitasi

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 302

BAB XII
WILAYAH NEGARA

1. Asas. Pengaturan Wilayah Negara dilaksanakan berdasarkan asas:


a. kedaulatan;
b. kebangsaan;
c. kenusantaraan;
d. keadilan;
e. keamanan;
f. ketertiban dan kepastian hukum;
g. kerja sama;
h. kemanfaatan; dan
i. pengayoman.

2. Tujuan. Pengaturan Wilayah Negara bertujuan:


a. menjamin keutuhan Wilayah Negara, kedaulatan negara, dan
ketertiban di Kawasan Perbatasan
demi kepentingan kesejahteraan segenap bangsa;
b. menegakkan kedaulatan dan hak-hak berdaulat; dan
c. mengatur pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah Negara dan
Kawasan Perbatasan, termasuk
pengawasan batas-batasnya.

3. Ruang lingkup wilayah negara. Batas Wilayah Negara meliputi:


a. di darat berbatas dengan Wilayah Negara: Malaysia, Papua
Nugini, dan Timor Leste;
b. di laut berbatas dengan Wilayah Negara: Malaysia, Papua Nugini,
Singapura, dan Timor Leste;
c. di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut,
dan batasnya dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan
perkembangan hukum internasional.
d. Wilayah Yurisdiksi Indonesia berbatas dengan wilayah yurisdiksi
Australia, Filipina, India, Malaysia, Papua Nugini, Palau, Thailand, Timor
Leste, dan Vietnam

4. Kewenangan pengelolaan. Dalam pengelolaan Wilayah Negara dan


Kawasan Perbatasan, Pemerintah berwenang:
a. menetapkan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah
Negara dan Kawasan Perbatasan;
b. mengadakan perundingan dengan negara lain mengenai
penetapan Batas Wilayah Negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan hukum internasional;
c. membangun atau membuat tanda Batas Wilayah Negara;

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 303

d. melakukan pendataan dan pemberian nama pulau dan kepulauan
serta unsur geografis lainnya;
e. memberikan izin kepada penerbangan internasional untuk
melintasi wilayah udara teritorial pada
jalur yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan;
f. memberikan izin lintas damai kepada kapal-kapal asing untuk
melintasi laut teritorial dan perairan kepulauan pada jalur yang telah
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan;
g. melaksanakan pengawasan di zona tambahan yang diperlukan
untuk mencegah pelanggaran dan menghukum pelanggar peraturan
perundang-undangan di bidang bea cukai, fiskal, imigrasi, atau saniter di
dalam Wilayah Negara atau laut teritorial;
h. menetapkan wilayah udara yang dilarang dilintasi oleh
penerbangan internasional untuk pertahanan dan keamanan;
i. membuat dan memperbarui peta Wilayah Negara dan
menyampaikannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat sekurang-
kurangnya setiap 5 (lima) tahun sekali; dan
j. menjaga keutuhan, kedaulatan, dan keamanan Wilayah Negara
serta Kawasan Perbatasan

5. Kelembagaan. Untuk mengelola Batas Wilayah Negara dan mengelola


Kawasan Perbatasan pada tingkat pusat dan daerah, Pemerintah dan
pemerintah daerah membentuk Badan Pengelola nasional dan Badan Pengelola
daerah. Badan Pengelola bertugas:
a. menetapkan kebijakan program pembangunan perbatasan;
b. menetapkan rencana kebutuhan anggaran;
c. mengoordinasikan pelaksanaan; dan
d. melaksanakan evaluasi dan pengawasan.

6. Pengamanan Wilayah Perbatasan.


a. Mencegah upaya perluasan wilayah darat negara lain yang
berbatasan langsung dengan Negara Republik Indonesia.
b. Mencegah kegiatan infiltrasi dari negara lain yang akan melewati
wilayah perbatasan darat.
c. Mencegah kegiatan illegal melalui perbatasan darat.
d. Mencegah pemanfaatan wilayah perbatasan sebagai titik
pertemuan akitivitas terorisme.

7. Pengamanan Wilayah Daratan.


a. Mewujudkan wilayah daratan sebagai ruang, alat dan kondisi
juang yang tangguh dengan memberdayakan potensi wilayah melalui
pembinaan teritorial.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 304

b. Melaksanakan koordinasi dengan K/L terkait dalam penyelesaian
permasalahan batas darat antar negara, dan Pemda dalam
menyelesaikan masalah batas wilayah antar daerah.
c. Meningkatkan pengamanan dan pengawasan wilayah daratan
melalui penguatan sistem pengamanan, sarana dan prasarana dengan
penggunaan teknologi penginderaan jarak jauhdan Pesawat Terbang
Tanpa Awak (PTTA)/drone berbasis satelit dan non satelit serta
kehadiran kekuatan TNI berupa patroli pengamanan daratan.
d. Mengembangkan analisis potensi nasional di wilayah daratan, baik
berupa analisa potensi wilayah maupun analisa potensi pertahanan.
e. Menyusun wilayah pertahanan statis, Rencana Wilayah
Pertahanan (RWP), dan rencana rinci wilayah pertahanan darat termasuk
tata ruang kawasan perbatasan darat dengan melibatkan Pemda.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 305

BAB XIII
PEMERINTAH DAERAH

1. Umum.

a. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut pemerintah adalah


perangkat NKRI yang terdiri dari presiden beserta para menteri.
b. Pemerintah daerah atau kepala daerah beserta perangkat daerah
otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah.
c. Desentralisasi. Penyerahan wewenang pemerintah oleh
pemerintah kepada daerah otonom dalam kerangka NKRI.
d. Dekonsentrasi. Pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah dan / atau perangkat pusat di daerah.
e. Tugas pembantuan. Penugasan dari pemerintah kepada daerah
dan desa dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu
yang disertai pembiayaan sarana dan prasarana serta SDM dengan
kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan
mempertanggungjawabkanya kepada yang menugaskan.
f. Otonomi daerah. Kewenangan daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
g. Daerah otonom. Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas daerah tertentu, berwenang mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam ikatan NKRI.

2. Klasifikasi urusan pemerintahan

a. Urusan pemerintahan absolut


1) politik luar negeri;
2) pertahanan;
3) keamanan;
4) yustisi;
5) moneter dan fiskal nasional; dan
6) agama.

b. Urusan Pemerintahan Konkuren. Terkait pelayanan dasar


meliputi:
1) pendidikan;
2) kesehatan;
3) pekerjaan umum dan penataan ruang;
4) perumahan rakyat dan kawasan permukiman;

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 306

5) ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan
masyarakat; dan
6) sosial.

c. Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi


1) kelautan dan perikanan;
2) pariwisata;
3) pertanian;
4) kehutanan;
5) energi dan sumber daya mineral;
6) perdagangan;
7) perindustrian; dan
8) transmigrasi.

3. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat


adalah:
a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerahprovinsi atau
lintas negara;
b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerahprovinsi
atau lintas negara;
c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampaknegatifnya lintas
Daerah provinsi atau lintas negara;
d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih
efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
e. Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi
kepentingan nasional.

4. Forkopimda
a. Anggota Forkopimda provinsi dan Forkopimda kabupaten/kota
terdiri atas
1) pimpinan DPRD,
2) pimpinan kepolisian,
3) pimpinan kejaksaan, dan
4) pimpinan satuan teritorial Tentara Nasional Indonesia di
Daerah.

b. Anggota forum koordinasi pimpinan di Kecamatan terdiri atas


1) pimpinan kepolisian
2) pimpinan kewilayahan Tentara Nasional Indonesia di
Kecamatan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 307

5. Kewenangan daerah di wilayah laut meliputi :


a. Eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut
sebatas wilayah tersebut.
b. Pengaturan kepentingan administrasi.
c. Pengaturan tata ruang.
d. Penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh
daerah atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah.
e. Bantuan penegakan keamanan dan kedaulatan negara.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 308

BAB XIV
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

1 Penghentian Konflik sosial dilakukan melalui:


a. penghentian kekerasan fisik;
b. penetapan Status Keadaan Konflik;
c. tindakan darurat penyelamatan dan pelindungan korban; dan/atau
d. bantuan penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI.

2. Ketentuan Bantuan Penggunaan dan Pengerahan Kekuatan TNI


dalam penanganan konflik sosial diantaranya.
a. Dalam Status Keadaan Konflik skala kabupaten/kota, bupati/wali
kota dapat meminta bantuan penggunaan kekuatan TNI kepada
Pemerintah.
b. Dalam Status Keadaan Konflik skala provinsi, gubernur dapat
meminta bantuan penggunaan kekuatan TNI kepada Pemerintah.
c. Dalam Status Keadaan Konflik skala nasional, Presiden
berwenang mengerahkan kekuatan TNI setelah berkonsultasi dengan
pimpinan DPR.
d. Bantuan penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Pelaksanaan bantuan penggunaan kekuatan TNI dikoordinasikan
oleh Polri.

3. Tindakan darurat penyelamatan dan pelindungan korban meliputi:


a. penyelamatan, evakuasi, dan identifikasi korban Konflik secara
cepat dan tepat;
b. pemenuhan kebutuhan dasar korban Konflik;
c. pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, termasuk kebutuhan
spesifik perempuan, anak-anak, dan kelompok orang yang
berkebutuhan khusus
d. pelindungan terhadap kelompok rentan;
e. upaya sterilisasi tempat yang rawan Konflik;
f. penyelamatan sarana dan prasarana vital;
g. penegakan hukum;
h. pengaturan mobilitas orang, barang, dan jasa dari dan ke daerah
Konflik; dan
i. penyelamatan harta benda korban Konflik.

4. Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Sosial

a. Keanggotaan Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Sosial provinsi


terdiri atas unsur Pemerintah Daerah dan masyarakat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 309

b. Unsur Pemerintah Daerah provinsi terdiri atas:


1) gubernur;
2) ketua DPRD provinsi;
3) instansi Pemerintah dan/atau satuan kerja pemerintah
daerah provinsi sesuai dengan kebutuhan;
4) kepala kepolisian daerah;
5) panglima daerah militer/komandan satuan unsur TNI;
6) kepala kejaksaan tinggi; dan
7) unsur Pemerintah Daerah pada Satuan Tugas
Penyelesaian Konflik Sosial skala kabupaten/kota.

c. Unsur Pemerintah Daerah kabupaten terdiri atas:


1) bupati/wali kota;
2) ketua DPRD kabupaten/kota;
3) instansi Pemerintah dan/atau satuan kerja perangkat
daerah sesuai dengan kebutuhan;
4) kepala kepolisian resor;
5) komandan distrik militer/komandan satuan unsur TNI; dan
6) kepala kejaksaan negeri.

d. Fungsi Satgas Penyelesaian Konflik sosial:


1) pencarian fakta dan pemberian kesempatan kepada pihak
yang berkonflik untuk menyampaikan fakta dan penyebab
terjadinya Konflik;
2) pencarian data atau informasi di instansi pemerintah
dan/atau swasta terkait sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
3) koordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan
pelindungan kepada korban, saksi, pelapor, pelaku, dan
barang bukti sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
4) perumusan opsi yang dapat disepakati dengan
mempertimbangkan kepentingan pihak yang berkonflik;
5) perumusan kesepakatan yang telah dicapai;
6) penghitungan jumlah kerugian dan besaran kompensasi,
restitusi, rehabilitasi, dan/atau rekonstruksi;
7) penyampaian rekomendasi kepada Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah dalam upaya rehabilitasi dan Pemulihan
Pascakonflik; dan

8) penyampaian laporan akhir pelaksanaan tugas dan fungsi


Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Sosial kepada

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 310

Pemerintah/Pemerintah Daerah dengan tembusan kepada
DPR/DPRD.

5. Upaya Pemulihan Pascakonflik meliputi:

a. rekonsiliasi. dengan cara:


1) perundingan secara damai;
2) pemberian restitusi; dan/atau
3) pemaafan.

b. rehabilitasi. meliputi:
1) pemulihan psikologis korban Konflik dan pelindungan
kelompok rentan;
2) pemulihan kondisi sosial, ekonomi, budaya, keamanan, dan
ketertiban;
3) perbaikan dan pengembangan lingkungandan/atau daerah
perdamaian;
4) penguatan relasi sosial yang adil untuk kesejahteraan
masyarakat;
5) penguatan kebijakan publik yang mendorong pembangunan
lingkungan dan/atau daerah perdamaian berbasiskan hak
masyarakat;
6) pemulihan ekonomi dan hak keperdataan, serta
peningkatan pelayanan pemerintahan;
7) pemenuhan kebutuhan dasar spesifik perempuan, anak-
anak, lanjut usia, dan kelompok orang yang berkebutuhan
khusus;
8) pemenuhan kebutuhan dan pelayanan kesehatan
reproduksi bagi kelompok perempuan;
9) peningkatan pelayanan kesehatan anak-anak; dan
10) pemfasilitasian serta mediasi pengembalian dan pemulihan
aset korban Konflik.

c. rekonstruksi. meliputi:
1) pemulihan dan peningkatan fungsi pelayanan publik di
lingkungan dan/atau daerah pascakonflik;
2) pemulihan dan penyediaan akses pendidikan, kesehatan,
dan mata pencaharian;
3) perbaikan sarana dan prasarana umum daerah Konflik;
4) perbaikan berbagai struktur dan kerangka kerja yang
menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan, termasuk
kesenjangan ekonomi;

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 311

5) perbaikan dan penyediaan fasilitas pelayanan pemenuhan
kebutuhan dasar spesifik perempuan, anak-anak, lanjut
usia, dan kelompok orang yang berkebutuhan khusus;
6) perbaikan dan pemulihan tempat ibadah.

6. Berakhirnya Bantuan TNI apabila:


a. telah dilakukan pencabutan penetapan Status Keadaan Konflik;
atau
b. berakhirnya jangka waktu Status Keadaan Konflik

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 312

BAB XV
PENGATURAN BENDERA, BAHASA DAN LAMBANG NEGARA

1. Asas.
a. persatuan;
b. kedaulatan;
c. kehormatan;
d. kebangsaan;
e. kebhinnekatunggalikaan;
f. ketertiban;
g. kepastian hukum;
h. keseimbangan;
i. keserasian; dan
j. keselarasan.

2. Tujuan
a. memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
b. menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
c. menciptakan ketertiban, kepastian, dan standardisasi penggunaan
bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan.

3. Penggunaan Bendera Negara

a. Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di:


1) istana Presiden dan Wakil Presiden;
2) gedung atau kantor lembaga negara;
3) gedung atau kantor lembaga pemerintah;
4) gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian;
5) gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah;
6) gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah;
7) gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri;
8) gedung atau halaman satuan pendidikan;
9) gedung atau kantor swasta;
10) rumah jabatan Presiden dan Wakil Presiden;
11) rumah jabatan pimpinan lembaga negara;
12) rumah jabatan menteri;
13) rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan
nonkementerian;
14) rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat;
15) gedung atau kantor atau rumah jabatan lain;

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 313

16) pos perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
17) lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Republik Indonesia; dan
18) taman makam pahlawan nasional.

b. Bendera negara wajib dipasang pada


1) kereta api yang digunakan Presiden atau Wakil Presiden;
2) kapal milik Pemerintah atau kapal yang terdaftar di
Indonesia pada waktu berlabuh dan berlayar; atau
3) pesawat terbang milik Pemerintah atau pesawat terbang
yang terdaftar di Indonesia.

c. Bendera Negara dapat dikibarkan dan/atau dipasang pada:


1) kendaraan atau mobil dinas;
2) pertemuan resmi pemerintah dan/atau organisasi;
3) perayaan agama atau adat;
4) pertandingan olahraga; dan/atau
5) perayaan atau peristiwa lain.

d. Setiap orang dilarang:


1) merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau
melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai,
menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera
Negara;
2) memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan
komersial;
3) mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur,
kusut, atau kusam;
4) mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar
atau tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun
pada Bendera Negara; dan
5) memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap,
pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat
menurunkan kehormatan Bendera Negara.

4. Kegunaan Bendera Negara dapat digunakan sebagai:


a. tanda perdamaian;
b. tanda berkabung; dan/atau
c. penutup peti atau usungan jenazah.

5. Penggunaan Lambang Negara.


a. Lambang Negara wajib digunakan di:
1) dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 314

2) luar gedung atau kantor;
3) lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita
negara, dan tambahan berita negara;
4) paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan
pemerintah;
5) uang logam dan uang kertas; atau
6) materai.

b. Penggunaan lambang negara diluar gedung


1) istana Presiden dan Wakil Presiden;
2) rumah jabatan Presiden dan Wakil Presiden;
3) gedung atau kantor dan rumah jabatan kepala perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri; dan
4) rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat

6. Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan dan/atau dinyanyikan pada :


a. untuk menghormati Presiden dan/atau Wakil Presiden;
b. untuk menghormati Bendera Negara pada waktu pengibaran atau
penurunan Bendera Negara yang diadakan dalam upacara;
c. dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah;
d. dalam acara pembukaan sidang paripurna Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah;
e. untuk menghormati kepala negara atau kepala pemerintahan
negara sahabat dalam kunjungan resmi;
f. dalam acara atau kegiatan olahraga internasional; dan
g. dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan teknologi, dan
seni internasional yang diselenggarakan di Indonesia.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 315

BAB XVI
INTELIJEN NEGARA

1. Asas penyelenggaraan Intelijen meliputi:


a. profesionalitas;
b. kerahasiaan;
c. kompartementasi;
d. koordinasi;
e. integritas;
f. netralitas;
g. akuntabilitas; dan
h. objektivitas.

2. Ruang lingkup Intelijen Negara


a. Intelijen dalam negeri dan luar negeri;
b. Intelijen pertahanan dan/atau militer;
c. Intelijen kepolisian;
d. Intelijen penegakan hukum; dan
e. Intelijen kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian

3. Penyelenggara intelijen negara


a. Badan Intelijen Negara;
b. Intelijen Tentara Nasional Indonesia;
c. Intelijen Kepolisian Negara Republik Indonesia;
d. Intelijen Kejaksaan Republik Indonesia; dan
e. Intelijen kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian.

4. Kerahasiaan Intelijen. Kategori Rahasia Intelijen :


a. Dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara;
b. Dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia yang masuk
dalam kategori dilindungi kerahasiaannya;
c. Dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional;
d. Dapat merugikan kepentingan politik luar negeri dan hubungan
luar negeri;
e. Dapat mengungkapkan memorandum atau surat yang menurut
sifatnya perlu dirahasiakan;
f. Dapat membahayakan sistem Intelijen Negara;
g. Dapat membahayakan akses, agen, dan sumber yang berkaitan
dengan pelaksanaan fungsi Intelijen;
h. Dapat membahayakan keselamatan Personel Intelijen Negara;
i. Dapat mengungkapkan rencana dan pelaksanaan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan fungsi Intelijen.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 316

5. Badan Intelijen Negara.

a. Tugas
1) melakukan pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional
di bidang Intelijen;
2) menyampaikan produk Intelijen sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan kebijakan pemerintah;
3) melakukan perencanaan dan pelaksanaan aktivitas
Intelijen;
4) membuat rekomendasi yang berkaitan dengan orang
dan/atau lembaga asing; dan
5) memberikan pertimbangan, saran, dan rekomendasi
tentang pengamanan penyelenggaraan pemerintahan
6) mengoordinasikan penyelenggaraan Intelijen Negara;
7) memadukan produk Intelijen;
8) melaporkan penyelenggaraan koordinasi Intelijen Negara
kepada Presiden; dan
9) mengatur dan mengoordinasikan Intelijen pengamanan
pimpinan nasional

b. Wewenang. Badan Intelijen Negara memiliki wewenang


melakukan penyadapan, pemeriksaan aliran dana, dan penggalian
informasi terhadap Sasaran yang terkait dengan :
1) kegiatan yang mengancam kepentingan dan keamanan
nasional meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan, dan sektor kehidupan
masyarakat lainnya, termasuk pangan, energi, sumber daya
alam, dan lingkungan hidup; dan/atau

2) kegiatan terorisme, separatisme, spionase, dan sabotase


yang mengancam keselamatan, keamanan, dan kedaulatan
nasional, termasuk yang sedang menjalani proses hukum.

b. Ketentuan Penyadapan. Yang dimaksud dengan “penyadapan”


adalah kegiatan mendengarkan, merekam, membelokkan,
mengubah, menghambat, dan/atau mencatat transmisi informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik, baik menggunakan
jaringan kabel komunikasi maupun jaringan nirkabel, seperti
pancaran elektromagnetik atau radio frekuensi, termasuk
memeriksa paket, pos, surat-menyurat, dan dokumen lain dengan
ketentuan :
1) untuk penyelenggaraan fungsi Intelijen;
2) atas perintah Kepala Badan Intelijen Negara; dan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 317

3) jangka waktu penyadapan paling lama 6 (enam) bulan dan
dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan

d. Ketentuan Pemeriksaan terhadap aliran dana


1) untuk penyelenggaraan fungsi Intelijen; dan
2) atas perintah Kepala Badan Intelijen Negara.
3) Dalam melakukan pemeriksaan terhadap aliran dana Bank
Indonesia, bank, penyedia jasa keuangan, atau lembaga
analisis transaksi keuangan wajib memberikan informasi
kepada BIN

e. Ketentuan penggalian informasi. Yang dimaksud dengan


“penggalian informasi” adalah upaya terakhir untuk mendapatkan
informasi lebih lengkap dan akurat sebagai tindak lanjut dari
informasi yang diperoleh sebelumnya, antara lain melalui
pengintaian, penjejakan, pengawasan, penyurupan, pemeriksaan
aliran dana, atau penyadapan dengan ketentuan :
1) untuk penyelenggaraan fungsi Intelijen;
2) atas perintah Kepala Badan Intelijen Negara;
3) tanpa melakukan penangkapan dan/atau penahanan; dan
4) bekerja sama dengan penegak hukum terkait.

6. Perlindungan Personil Intelijen.

a. Pelindungan keamanan dilakukan apabila Personel Intelijen


Negara:
1) terbuka identitas operasi;
2) tertangkap; dan/atau
3) memberikan kesaksian dalam proses peradilan.

b. Pelindungan kesejahteraan dilakukan apabila Personel Intelijen


Negara:
1) gugur, tewas, atau meninggal dunia;
2) hilang; dan/atau
3) cacat permanen sesuai dengan ketentuan.

7. Ketentuan Pidana.
a. Setiap Orang yang dengan sengaja mencuri, membuka, dan/atau
membocorkan Rahasia Intelijen dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 318

b. Setiap Orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan bocornya
Rahasia Intelijen dipidana dengan pidana penjara paling lama 7
(tujuh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

c. Setiap Personel Intelijen Negara yang membocorkan upaya,


pekerjaan, kegiatan, sasaran, informasi, fasilitas khusus, alat
peralatan dan perlengkapan khusus, dukungan, dan/atau Personel
Intelijen Negara yang berkaitan dengan penyelenggaraan fungsi
dan aktivitas Intelijen Negara dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh puluh) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

d. Dalam hal tindak pidana dilakukan oleh Personel Intelijen Negara


dalam keadaan perang dipidana dengan ditambah 1/3 (sepertiga)
dari masing-masing ancaman pidana maksimumnya.

e. Setiap Personel Intelijen Negara yang melakukan penyadapan di


luar fungsi penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 319

BAB XVII
NARKOTIKA

1. Penggolongan dan Penggunaan Narkotika


:
a. Narkotika Golongan I;
1) Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan
2) Potensi sangat tinggi terhadpa ketergantungan.
3) Dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat
digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia
laboratorium

b. Narkotika Golongan II; adalah Narkotika berkhasiat pengobatan


digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

c. Narkotika Golongan III. adalah Narkotika berkhasiat pengobatan


dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan

Narkotika Golongan II dan Golongan III yang berupa bahan baku, baik
alami maupun sintetis, digunakan untuk produksi obat

2. Penyaluran narkotika

a. Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika


kepada:
1) pedagang besar farmasi tertentu;
2) apotek;
3) sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu;
dan
4) rumah sakit.

b. Pedagang besar farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan


Narkotika kepada:
1) pedagang besar farmasi tertentu lainnya;
2) apotek;
3) sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu;

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 320

4) rumah sakit; dan
5) lembaga ilmu pengetahuan;

c. Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu


hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
1) rumah sakit pemerintah;
2) pusat kesehatan masyarakat; dan
3) balai pengobatan pemerintah tertentu

3. Penyerahan narkotika. Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan


oleh:
a. apotek; Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada:
1) rumah sakit;
2) pusat kesehatan masyarakat;
3) apotek lainnya;
4) balai pengobatan;
5) dokter; dan
6) pasien.

b. rumah sakit; Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat,


dan balai pengobatan hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada
pasien berdasarkan resep dokter.

c. pusat kesehatan masyarakat;


d. balai pengobatan; dan
e. dokter. Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat
dilaksanakan untuk:
1) menjalankan praktik dokter dengan memberikan Narkotika
melalui suntikan;
2) menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan
memberikan Narkotika melalui suntikan; atau
3) menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada
apotek.

4. Badan Narkotika Nasional

a. Wewenang
1) melakukan penyelidikan atas kebenaran laporan serta
keterangan tentang adanya penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
2) memeriksa orang atau korporasi yang diduga melakukan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika;

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 321

3) memanggil orang untuk didengar keterangannya sebagai
saksi;

4) menyuruh berhenti orang yang diduga melakukan


penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika serta memeriksa tanda pengenal diri
tersangka;
5) memeriksa, menggeledah, dan menyita barang bukti tindak
pidana dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
6) memeriksa surat dan/atau dokumen lain tentang
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika;
7) menangkap dan menahan orang yang diduga melakukan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika;
8) melakukan interdiksi terhadap peredaran gelap Narkotika
dan Prekursor Narkotika di seluruh wilayah juridiksi
nasional;
9) melakukan penyadapan yang terkait dengan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika setelah terdapat bukti awal yang cukup;
10) melakukan teknik penyidikan pembelian terselubung dan
penyerahan di bawah pengawasan;
11) memusnahkan Narkotika dan Prekursor Narkotika;
12) melakukan tes urine, tes darah, tes rambut, tes asam
dioksiribonukleat (DNA), dan/atau tes bagian tubuh lainnya;
13) mengambil sidik jari dan memotret tersangka;
14) melakukan pemindaian terhadap orang, barang, binatang,
dan tanaman;
15) membuka dan memeriksa setiap barang kiriman melalui pos
dan alat-alat perhubungan lainnya yang diduga mempunyai
hubungan dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
16) melakukan penyegelan terhadap Narkotika dan Prekursor
Narkotika yang disita;
17) melakukan uji laboratorium terhadap sampel dan barang
bukti Narkotika dan Prekursor Narkotika;
18) meminta bantuan tenaga ahli yang diperlukan dalam
hubungannya dengan tugas penyidikan penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
dan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 322

b. Untuk keperluan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di
sidang pengadilan, penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia,
penyidik BNN, dan penyidik pegawai negeri sipil menyisihkan sebagian
kecil barang sitaan Narkotika dan Prekursor Narkotika untuk dijadikan
sampel guna pengujian di laboratorium tertentu dan dilaksanakan dalam
waktu paling lama 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak dilakukan
penyitaan.

c. Barang sitaan Narkotika dan Prekursor Narkotika yang berada


dalam penyimpanan dan pengamanan penyidik yang telah ditetapkan
untuk dimusnahkan, wajib dimusnahkan dalam waktu paling lama 7
(tujuh) hari terhitung sejak menerima penetapan pemusnahan dari kepala
kejaksaan negeri setempat.

5. Ketentuan Pidana. Setiap Penyalah Guna:


a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun;

b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana


penjara paling lama 2 (dua) tahun; dan

c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana


penjara paling lama 1 (satu) tahun

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 323

BAB XVIII
HAK ASASI MANUSIA

1. Pengertian. HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat


dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan YME dan merupakan,
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjungi tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang tanpa boleh diabaikan atau dibatasi dalam
keadaan apapun atau oleh siapapun kecuali

2. Hak asasi manusia dan Kebebasan dasar manusia


a. Hak untuk hidup.
b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
c. Hak mengembangkan diri.
d. Hak memperoleh keadilan.
e. Hak atas kebebasan pribadi.
f. Hak atas aman.
g. Hak atas kesejahteraan.
h. Hak turut serta dalam pemerintahan.
i. Hak wanita.
j. Hak anak.

3. Hak turut serta dalam pemerintahan


a. Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam
pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan
suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan
dengan langsung atau dengan perantaraan wakil yang dipilihnya
dengan bebas, menurut cara yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan.
c. Setiap warga negara dapat diangkat dalam setiap jabatan
pemerintahan. Setiap orang berhak sendiri maupun bersama-
sama berhak mengajukan pendapat, permohonan, pengaduan,
dan atau usaha kepada pemerintah dalam rangka pelaksanaan
pemerintahan yang bersih, efektif, dan efisien, baik dengan lisan
meupun dengan tulisan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

4. Hak Wanita
a. Wanita berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran di
semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 324

b. Wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam pekerjaan,
jabatan, dan profesi sesuai dengan persyaratan dan peraturan
perundang-undangan.

c. Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam


pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang
dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya
berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita.

d. Hak khusus yang melekat pada diri wanita dikarenakan fungsi


reproduksinya, dijamin dan dilindungi oleh hukum.

5. Hak atas kebebasan pribadi

a. Tidak seorangpun boleh diperbudak atau diperhamba.

b. Perbudakan atau perhambaan, perdagangan budak, perdagangan


wanita, dan segala perbuatan berupa apapun yang tujuannya
serupa, dilarang.

c. Setiap orang berhak atas keutuhan pribadi, baik rohani maupun


jasmani, dan karena itu tidak boleh menjadi obyek penelitian tanpa
persetujuan darinya.

d. Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk


beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

e. Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya


dan kepercayaannya itu.

f. Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan


pilitiknya.

g. Setiap orang bebas untuk mempunyai, mengeluarkan dan


menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan
dan atau tulisan melalui media cetak meupun elektronik dengan
memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban,
kepentingan umum, dan keutuhan bangsa.

h. Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat


untuk maksud-maksud damai.

i. Setiap warga negara atau kelompok masyarakat berhak


mendirikan partai politik, lembaga swadaya masyarakat atau

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 325

organisasi lainnya untuk berperan serta dalam jalannya
pemerintahan dan penyelenggaraan negara sejalan dengan
tuntutan perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi
manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

j. Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka


umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

k. Setiap orang berhak memiliki, memperoleh, mengganti, atau


mempertahankan status kewarganegaraannya.
l. Setiap orang bebas memilih kewarganegaraannya dan tanpa
diskriminasi berhak menikmati hak-hak yang bersumber dan
melekat pada kewarganegaraannya serta wajib melaksanakan
kewajibannya sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

m. Setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas


bergerak, berpindah, dan bertempat tinggal dalam wilayah negara
Republik Indonesia.

n. Setiap warga negara Indonesia berhak meninggalkan dan masuk


kembali ke wilayah negara Republik Indonesia, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Kategori Pelanggaran HAM


a. Kesewenangan (Abuse of power) : Tindakan penguasa atau
aparatur negara terhadap masyarakat, di luar atau melebihi batas
kekuasaan dan wewenang yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundangan.
b. Kelalaian melaksanakan tugas (Violence by omission) :
Tindakan penguasa atau aparatur negara dalam menghadapi keadaan
tertentu, tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan
batas kekuasaan dan wewenang yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundangan.

c. Pelanggaran berat HAM (Gross violation of human right) :


Tindakan penguasa atau aparatur negara yang mengakibatkan
penderitaan fisik dan atau mental ataupun kerugian materil / spiritual
serta mengakibatkan perasaan tidak aman baik terhadap perseorangan
maupun masyarakat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 326

7. Tindakan yang dikategorikan pelanggaran HAM berat :
a. Setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan / memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok
kebangsaan, ras, etnis, agama dll (genosida).
b. Melakukan perbuatan perbudakan atau perbuatan diskriminasi
yang dilakukan secara sistematis.
c. Penyiksaan secara sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau
penderitaan yang hebat baik jasmani maupun rohani seseorang /
kelompok.
d. Tindakan dengan sengaja melakukan perbuatan merusak,
membakar dan atau disertai penjarahan pada instalasi vital, sekolah,
tempat ibadah, rumkit, pusat kegiatan ekonomi / perdagangan, sarana
transportasi, meracuni obyek kepentingan umum.
e. Percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan pelanggaran
tersebut di atas.
f. Penyalahgunaan wewenang (Abuse of power)
g. Pembiaran / kelalaian melaksanakan tugas (Violence by omission)

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 327

BAB XIX
PENGADAAN ALUTSISTA

1. Prinsip. Pengadaan Alutsista TNI menerapkan prinsip-prinsip sebagai


berikut:
a. efisien;
b. efektif;
c. transparan dalam pengelolaan anggaran
d. Menjamin kerahaasiaan
e. bersaing;
f. adil/tidak diskriminatif; dan
g. g.akuntabel.

2. Organisasi Pengadaan. Organisasi Pengadaan Alutsista TNI terdiri


dari:
a. Organisasi Induk;
b. Tim Evaluasi Spektek;
c. Panitia Pengadaan;
d. Tim Evaiuasi Pengadaan; dan
e. Tim Perumus Kontrak.

3. Susunan Organisasi Induk terdiri dari :


a. Pengguna anggaran. Menhan
b. Kuasa Pengguna Anggaran. Sekjen Kemhan, Panglima TNI, Kas
Angkatan
c. Pengawas dan pengendali. Dirjen Kemhan
d. Pejabat pembuat Komitmen. Kabaranahan kemhan, pers yang
ditunjuk UO

4. Tugas pokok dan kewenangan Organisasi Induk :


a. Menentukan kebijakan program Pengadaan dan Rencana
Kebutuhan Alutsista TNI untuk kepentingan Pertahanan Negara
b. Melaksanakan Pengawasan dan monitoring pelaksanaan
Pengadaan Alutsista TNI;
c. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan Pengadaan Alutsista
TNI; dan
d. Melaksanakan proses pengadaan Alutsista TNI,

5. Tim pengawasan dan pengendalian kontrak pengadaan alutsista


terdiri dari
a. Tim Pengawas Negosiasi Angkutan dan Asuransi;
b. Ti m Technicai Represents t/f/Satua n Tu ga s;
c. Tim Keiaikan;
d. Tim Preshipmen t Inspection;

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 328

e. Tim Uji Fungsi/Uji Terima;
f. Commodore Inspection;
g. Tim Pemeriksa (frtname dan Anname); dan
h. Tim Penerlma.

6. Pembiayaan Pengadaaan. Kementerian Pertahanan dan TNI


menyediakan biaya melalui APBN, yang digunakan untuk pelaksanaan
pemilihan Penyedia Alutsista TNI yang meliputi:

a. honorarium personal organisasi Pengadaan Alutsista TNI


termasuk tim teknis, tim pendukung dan staf proyek;
b. biaya penggandaan Dokumen Pengadaan Alutsista TNI; dan
c. biaya lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
Pengadaan Alutsista TNI.

7. Pemilihan Penyedia Alutsista

a. Metode pemilihan penyedia


1) Penunjukan Langsung. Penunjukan Langsung dilaksanakan
dalam hal:
a) keberadaan penyedia tunggal;
b) keperluan commonality; atau
c) keadaan tertentu yang menyangkut pertahanan
negara termasuk strategi pertahanan, kerahasiaan
dan percepatan untuk penanganan keadaan darurat.

2) Pemilihan Khusus. dapat dilaksanakan dengan cara:


a) Pemilihan Khusus tanpa Reverse Auction
b) Pemilihan Khusus dengan Reverse Auction

3) Pembelian Langsung. Pembelian Langsung dilakukan


terhadap calon penyedia yang paling mampu memenuhi
secara efektif kebutuhan mendesak.

b. Identifikasi pemilihan penyedia


1) pengalaman pengadaan sejenis sebelumnya;
2) hasil laporan kunjungan pameran/promosi;
3) hasil presentasi penyedia Alutsista TNI;
4) Study kepustakaan internet, jurnal, media masa dan lain-
lain); dan
5) Informasi lain yang relevan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 329

c. Persyaratan penyedia.
1) memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
menjalankan kegiatan/usaha;
2) memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan
manajerial untuk menyediakan Alutsista;
3) memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai
Penyedia Alutsista dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi Penyedia
Alutsista TNI yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
4) memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan
fasilitas lain yang diperlukan dalam Pengadaan Alutsista
TNI;
5) Penyedia Alutsista TNI harus mempunyai peijanjian kerja
sama operasi/kemitraan yang memuat persentase
kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan
tersebut;
6) tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang
dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan
surat pemyataan yang ditandatangani Penyedia Alutsista
TNI;
7) sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir (SPT Tahun an) serta memiliki laporan
bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi),
PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena
Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun
beijalan.
8) secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri
pada Kontrak;
9) tidak masuk dalam Daftar Hitam;
10) memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau
dengan jasa pengiriman; dan
11) menandatangani Pakta Integritas.

d. Data pendukung pemilihan penyedia Alutsista TNI


1) Resume Kebutuhan sesuai Postur Pertahanan Negara dan
Dokumen Perencanaan;
2) Operational Requiremen f;
3) Spesifikasi Teknis;
4) Sarana Prasarana Pendukurtg; dan
5) Perkiraan Harga Alutsista TNI

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 330

8. Pelaksanaan pengadaan Alutsista.

a. Rencana Umum Pengadaan Alutsista TNI harus mengacu kepada:


1) Kebijakan Umum Pertahanan Negara;
2) Rencana Strategis Pertahanan Negara;
3) Doktrin Pertahanan Negara dan Doktrin TNI;
4) Postur Pertahanan Negara dan Postur TNI

b. Jaminan Pengadaan. Jaminan atas Pengadaan Alutsista TNI


terdiri atas:
1) Jaminan Penawaran;
2) jaminan Peiaksanaan;
3) Jaminan Uang Muka;
4) Jaminan Pemenharaan; dan
5) Jaminan Sanggahan Banding.

c. Pengadaan Alutsista produk dalam negeri.

1) Pedoman pengadaan
a) dalam rangka pemberdayaan Industri Pertahanan
Nasional Kementerian Pertahanan wajib menunjuk
atau mengikut sertakan BUMNIS/BUMNIP/BUMS
dalam proses pengadaan Alutsista TNI
b) memaksimalkan Penggunaan Alutsista TNI produk
dalam negeri, termasuk rancang bangun,
perekayasaan nasional dan produk lisensi dalam
Pengadaan Alutsista TN!r tidak termasuk produk
impor yang dijual di dalam negeri
c) Alutsista TNI yang belum dapat dibuat di dalam
negeri, sedapat mungkin pengadaannya langsung
dari pabrikan luar negeri yang terpercaya; dan
d) Pabrikan Penyedia Alutsista TNI di luar negeri
sedapat mungkin bekerjasama dengan industri
dalam negeri.

2) Pengadaan barang impor dimungkinkan dalam hal:


a) barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam
negeri;
b) spesifikasi teknis Barang yang diproduksi di dalam
negeri belum memenuhi persyaratan, dan/atau
c) volume produksi dalam negeri tidak mampu

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 331

d. Pengadaan Alutsista TNI produk luar negeri harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Alutsista TNI belum atau tidak bisa dibuat di dalam negeri;
2) mengikutsertakan partisipasi Industri Pertahanan;
3) kewajiban alih teknologi;
4) jaminan tidak adanya potensi embargo,
5) kandungan local dan/atau offset paling rendah
35% (tiga puluh lima persen).

9. Kategori Alutsista TNI.

a. alat utama;
1) Kendaran Khusus
2) Senjata
3) Amunisi
4) Pesawat Terbang
5) Alat Berat khusus
6) Penjinak bahan peledak
7) Perlengkapan tempur perorangan
8) Radar
9) Kapal

b. alat pendukung;
1) Peralatan fasilitas pangkalan
2) Komunikasi dan navigasi
3) Peralatan survey dan pemetaan
4) Peralatan kesehatan
5) Peralatan laboratorium
6) Peralatan pendidikan
7) Peralatan publikasi
8) Kendaraan bermotor
9) Kendaraan atas air
10) Hewan khusus

c. suku cadang;
1) Suku cadang alat utama
2) Suku cadang alat pendukung

d. jasa pemeliharaan dan perbaikan Alutsista TNI.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 332

BAB XX
PENGAMANAN WILAYAH PERBATASAN DARAT

1. Tujuan.
a. Mencegah upaya perluasan wilayah darat negara lain yang
berbatasan langsung dengan Negara Republik Indonesia.
b. Mencegah kegiatan infiltrasi dari negara lain yang akan melewati
wilayah perbatasan darat.
c. Mencegah kegiatan illegal melalui perbatasan darat.
d. Mencegah pemanfaatan wilayah perbatasan sebagai titik
pertemuan akitivitas terorisme.

2. Sasaran.
a. Terwujudnya Pertahanan Negara didaerah perbatasan.
b. Terwujudnya kerja sama Bilateral RI-Malaysia, RI-Timor Leste dan
RI-PNG.
c. Terwujudnya penegakan hukum dan pengawasan pengamanan
perbatasan.
d. Terwujudnya kondisi wilayah yang dapat menjamin keamanan dan
kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan.
e. Terwujudnya penanganan masalah perbatasan secara terintegrasi.
f. Tercegahnya kegiatan illegal dan terorisme.

3. Dasar pengamanan.
a. Kerja Sama RI dan Malaysia
b. Kerja sama RI dan Timor Leste
c. Kerja sama RI dan PNG

4. Permasalahan yang dihadapi. Permasalahan umum yang terjadi di


wilayah perbatasan antar negara dapat dikelompokan tiga aspek yaitu

a. Demarkasi, Delimitasi Garis Batas, Penetapan batas wilayah


negara (Demarkasi dan Delimitasi) dilakukan untuk menjaga keutuhan dan
kedaulatan negara. Upaya ini membutuhkan dukungan, seperti survei,
pemetaan wilayah, penamaan pulau (Toponim), Border Diplomacy, hingga
pengakuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Beberapa permasalahan
umum yang terkait isu Demarkasi dan Delimitasi batas ;

1) Belum terselesaikannya kesepakatan beberapa segman


dengan negara tetangga yang belum disepakati bersama. Segman
perbatasan negara tetangga yang sampai saat ini belum
terselesaikan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 333

2) Batas Darat antara Indonesia-Malaysia di Kalimantan
sepanjang 2004 Km sampai saat ini belum tuntas dan masih terdapat
10 permasalahan utama yang belum diselesaikan.

3) Batas Darat antara Indonesia-Timor Leste terdapat di dua


sektor, yaitu sektor barat sepanjang 120 Km dengan Enclave
Ouccusie dan sektor timur sepanjang 180 Km.

4) Garis batas darat antara Indonesia-Timor Leste telah


disepakati dan terdiri atas 907 titik-titik koordinat garis batas darat
kedua negara tetapi masih terdapat beberapa permasalahan.

b. Pembangunan Wilayah. Pulau-pulau kecil terluar yang menjadi


tanggung jawab Kodam di bidang pengamanannya belum terkelola dengan
baik

c. Politik, Hukum dan Keamanan. Belum adanya peraturan


Perundang-undangan yang menjadi payung bagi penetapan batas wilayah
negara secara menyeluruh

1) pengaturan tentang pengembangan wilayah perbatasan di


Kabupaten/Kota secara hukum berada di bawah tanggung jawab
Pemerintahdaerah.

2) Kewenangan Pemerintah Pusat hanya ada pada pintu-pintu


perbatasan (Border Gate) yang meliputi aspek
a) Kepabeanan,
b) Keimigrasian,
c) Karantina, serta
d) Keamanan dan Pertahanan (CIQS).

3) Komite-komite kerja sama penanganan masalah perbatasan


yang ada saat ini antara lain General Border Committee (GBC) RI-
Malaysia, Joint Border Committe (JBC) RI-PNG; dan Joint Border
Committe RI-UNMISET(Timor Leste).

4) Secara khusus masalah perbatasan yang hingga saat ini


masih dalam sengketa karena belum disepakati aturan batas kedua
negara adalah :
a) RI – Malaysia
b) RI-Timor Leste
c) RI – PNG

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 334

5. Lingkup Tugas Pengamanan

a. RI-Malaysia.
1) Kalimantan Barat yang memiliki lima wilayah perbatasan
adalah :
a) Kabupaten Sanggau,
b) Kapuas Hulu,
c) Sambas,
d) Sintang dan
e) Bengkayang

Dari 5 Kabupaten diwilayah Kalimantan Barat terdapat dua


pintu lintas batas yang resmi yaitu, di Kabupaten Sanggau
(Entikong) dan Kabupaten Kapuas Hulu (Nanga Badau

2) Kalimantan Timur terdapat 3 wilayah perbatasan yaitu


a) Kabupaten Nunukan,
b) Kutai Barat dan
c) Malinau

3) Batas darat antara Indonesia - Malaysia berdasarkan


perjanjian batas antara Kerajaan Inggris dan Pemerintah Hindia
Belanda (Treaty 1891, Konvensi 1915 dan 1928)

b. RI - Timor Leste.
1) Perbatasan antar negara di NTT terletak di lima kabupaten
yaitu :
a) Belu,
b) Kupang, dan
c) Timor tengah Utara (TTU),
d) Alor dan
e) Rote Ndao.

2) Batas darat antara Indonesia-Timor Leste menggunakan


acuan perjanjian batas antara pemerintah Indonesia dengan Timor
Leste tahun 1904 dan Permanent Court Award (PCA) tahun 1914.

c. RI-PNG.
1) Garis perbatasan darat antara Indonesia-PNG di Papua
memanjang dari
a) Skouw,
b) Jayapura, di sebelah utara sampai muara sungai
Bensbach,
c) Merauke

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 335

2) Garis batas ini ditetapkan melalui perjanjian antara Pemerintah
Belanda dan Inggris pada tanggal 6 Mei 1895

6. Konsep Pelaksanaan.

a. Untuk mengamankan wilayah perbatasan dari kegiatan illegal dan


pelanggaran hukum, maka TNI AD menggelar kekuatan Operasi
pengamanan perbatasan darat dilaksanakan di wilayah Kodam VI/Tpr,
Kodam IX/Udy dan Kodam XVII/Cen dengan menempatkan satuan pada
titik-titik yang telah ditentukan.
b. Pangdam selaku Pangkoops membawahi Danrem selaku
Dankolakops.
c. Danrem selaku Dankolakops membawahi Satgas yang digelar sesuai
dengan tingkat ancaman yang timbul dilapangan.
d. Perkuatan yang digelar antara lain Satgas Pamtas, Satuan Intel,
Satgas Ter, Satuan Penerbad, Satuan Bantuan atau Satuan Lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan Kodam yang mempunyai wilayah
perbatasan.
e. Kekuatan Satgas Pamtas yang ditempatkan di pos-pos perbatasan
jumlahnya disesuaikan dengan kemungkinan ancaman dan perkembangan
situasi terakhir yang timbul di sepanjang perbatasan.

8. Kegiatan yang dilaksanakan

a. Perencanaan.

1) Korem wilayah perbatasan selaku Kolakops.

a) Membuat RO dan dipaparkan kepada Pangdam.


b) Menentukan pos-pos pengamanan sesuai rencana
yang sudah ditentukan oleh Kodam.
c) Merencanakan dukungan yang diperlukan Satgas
Pamtas.

2) Satgas Pam Perbatasan/Batalyon Penugasan.

a) Menyusun organisasi tugas Satgas Pam Perbatasan


sesuai ketentuan dari Komando Atas.

b) Merencanakan Latihan guna mendukung penugasan,


berupa latihan satuan dari Latorsar hingga UST Ki.
c) Mengadakan koordinasi dengan Satgas Pam yang
akan digantikan.
d) Menyusun organisasi Korum untuk menyelenggarakan
fungsi pembinaan satuan di pangkalan sesuai personil yang
tersedia.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 336

b. Persiapan.

1) Korem wilayah perbatasan selaku Kolakops.


a) Menyiapkan serah terima Dansatgas Pamtas beserta
seluruh inventaris dan permasalahan yang ada di daerah
penugasan.
b) Melakukan pengecekan kesiapan akhir jaring
komunikasi Kodal Satgas Pamtas.
c) Melakukan evaluasi protap dan kebijakan pengamanan
sesuai perkembangan situasi yang dihadapi.
d) Menyiapkan rencana penempatan pasukan di pos-pos
perbatasan sesuai dengan perkembangan situasi terakhir.

2) Satgas Pengamanan Perbatasan/Batalyon Penugasan.


a) Penyiapan personil untuk memenuhi Orgas Satgas
Pam yang ditentukan melalui seleksi kesehatan fisik dan
laboratorium, pemeriksaan Psikologi, Pemeriksaan Kesehatan
Jiwa dan Test Kesegaran Jasmani.
b) Penyiapan materiil yang akan dibawa serta pengajuan
kekurangan ke komando atas.
c) Melaksanakan Latihan Pratugas yang disesuaikan
dengan kondisi daerah penugasan.
d) Menyusun Protap daerah operasi Pam Perbatasan.
e) Membuat buku pedoman perorangan untuk tugas di
daerah perbatasan.

c. Pelaksanaan.

1) Pamtas Kodam VI/Tanjungpura.

a) Sasaran Pengamanan.
(1) Terciptanya stabilitas keamanan di sepanjang
perbatasan wilayah darat RI-Malaysia di Kalimantan.
(2) Mencegah upaya perluasan wilayah darat
negara lain yang berbatasan dengan Indonesia.
(3) Terjaminnya keutuhan wilayah perbatasan darat
RI-Malaysia dengan tidak terjadinya
penggeseran/hilangnya patok perbatasan.
(4) Terjaganya wilayah dari pelintas batas secara
illegal, illegal trafficking, illegal logging dan
penyelundupan barang-barang yang disubsidi oleh
pemerintah.
(5) Tercegahnya wilayah perbatasan darat RI –
Malaysia dari kegiatan Infiltrasi.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 337

b) Tugas Satgas Pamtas Kodam VI/Tanjungpura


(1) Mencegah terjadinya pelanggaran hukum dalam
bentuk apapun disepanjang perbatasan darat
RI-Malaysia.
(2) Mencegah kegiatan penyelundupan bahan-
bahan yang disubsidi oleh pemerintah RI dan
barang-barang lainnya yang dilarang sesuai
ketentuan hukum yang berlaku di wilayah RI-
Malaysia.
(3) Mengkoordinasikan kerjasama pengamanan
perbatasan dengan TDM di lapangan untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman.
(4) Melaksanakan sosialisasi batas wilayah/ patok-
patok batas antar negara terhadap masyarakat
di wilayah perbatasan dan mengawasi daerah
yang masih bermasalah.
(5) Membantu instansi terkait (Polri, Bea Cukai, dan
Imigrasi) dalam penegakan hukum di wilayah
perbatasan RI-Malaysia.
(6) Melaksanakan Binter terbatas dengan membina
dan meningkatkan pemahaman tentang batas
wilayah melalui kemanunggalan TNI dan rakyat
di wilayah perbatasan, sehingga tercipta rasa
aman.
(7) Membina masyarakat agar paham tentang
ideologi negara dan menanamkan rasa cinta
tanah air melalui media, memberikan bantuan
pada pendidik dalam memberikan pengajaran di
sekolah-sekolah dan karang taruna di wilayah
perbatasan.

2) Operasi Pamtas Kodam IX/Udayana

a) Sasaran operasi.
(1) Terciptanya stabilitas keamanan di sepanjang
perbatasan wilayah darat RI-RDTL di NTT.
(2) Terjaminnya keutuhan wilayah perbatasan darat
RI-RDTL dengan tidak terjadinya
penggeseran/hilangnya patok perbatasan.
(3) Terjaganya wilayah dari pelintas batas secara
illegal, llegal Trafficking dan penyelundupan.
(4) Terbebasnya wilayah perbatasan darat RI-RDTL
sebagai basis perlawanan terhadap Timor Leste.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 338

b) Tugas Satgas Pamtas Kodam IX/Udayana


(1) Mencegah terjadinya pelanggaran hukum dalam
bentuk apapun di sepanjang perbatasan darat RI –
RDTL.
(2) Mencegah kegiatan penyelundupan.
(3) Koordinasi kerjasama pengamanan perbatasan
dengan UPF (Unidade Patrolhamento Froientra) untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman.
(4) Melaksanakan sosialisasi patok-patok batas
antar negara terhadap masyarakat di wilayah
perbatasan dan mengawasi daerah yang masih
bermasalah (statusquo).
(5) Membantu instansi terkait (Polri, Bea Cukai dan
Imigrasi) dalam penegakkan hukum di wilayah
perbatasan RI-RDTL.
(6) Melaksanakan Binter dengan membina dan
meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat di
wilayah perbatasan, sehingga tercipta rasa aman dan
kepercayaan terhadap Satgas pamtas untuk
menyerahkan senjata munisi dan bahan peledak.
(g) Mencegah dan mengawasi wilayah perbatasan
agar tidak digunakan oleh eks Tim-Tim sebagai basis
perlawanan.

3) Operasi Pamtas Kodam XVII/Cenderawasih.

a) Sasaran Operasi.
(1) Terciptanya stabilitas keamanan di sepanjang
perbatasan wilayah darat RI-PNG di Papua.
(2) Terjaminya keutuhan wilayah perbatasan darat
RI-PNG dengan tidak ada terjadinya pergeseran tanda
patok atau hilangnya patok perbatasan.
(3) Terjaganya wilayah dari pelintas batas secara
illegal dan penyelundupan barang-barang.
(4) Terbebasnya wilayah perbatasan darat sebagai
basis perlawanan dari OPM.
(5) Terbatasnya wilayah perbatasan darat terhadap
penyelundupan senjata api dan Narkoba.

c) Tugas Satgas Pamtas Kodam XVII/Cenderawasih.


(1) Mencegah terjadinya pelanggaran hukum dalam
bentuk apapun disepanjang perbatasan darat RI– PNG.
(2) Mencegah kegiatan penyelundupan bahan-
bahan yang disubsidi oleh pemerintah RI dan barang-

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 339

barang lainnya yang dilarang sesuai ketentuan hukum
yang berlaku di wilayah RI – PNG.
(3) Mengkoordinasikan kerjasama pengamanan
perbatasan dengan Papua New Guinea Defence Force
(PNGDF) untuk menghindari terjadinya
kesalahpahaman.
(4) Melaksanakan sosialisasi batas wilayah/patok-
patok batas antar negara terhadap masyarakat di
wilayah perbatasan dan mengawasi daerah yang masih
bermasalah.
(5) Membantu instansi terkait (Polri, Bea Cukai, dan
Imigrasi) dalam penegakan hukum di wilayah
perbatasan RI – PNG.
(6) Melaksanakan Binter dengan membina dan
meningkatkan pemahaman tentang batas wilayah
melalui kemanunggalan TNI dan rakyat di wilayah
perbatasan, sehingga tercipta rasa aman dan
kepercayaan terhadap Satgas pamtas untuk
menyerahkan Jatmuhandak secara sukarela.
(7) Mencegah dan mengawasi wilayah perbatasan
agar tidak digunakan untuk kegiatan illegal.

8. Langkah-langkah dalam menghadapi permasalahan.

a. Ancaman Militer

1) Infiltrasi.

a) Dan Pos Pamtas


(1) Memberikan tembakan peringatan untuk
berhenti, apabila lari diberikan tembakan peringatan
sebanyak 3 kali. Namun apabila tidak diindahkan dan
yang bersangkutan masih berada di dalam wilayah
NKRI, dilumpuhkan dengan tembakan yang tidak
mematikan/ di arahkan ke mata kaki.
(2) Apabila diberikan aba-aba peringatan langsung
berhenti, maka dilaksanakan langkah-langkah
pemeriksaan segera di tempat, namun apabila
menyulitkan dibawa ke pos pemeriksaan.
(3) Melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan
barang-barang yang dibawa.
(4) Bila ditemukan membawa barang-barang yang
membahayakan dan dilarang (Senjata, munisi, dan
bahan peledak lainnya), maka diadakan penyitaan,
selanjutnya dilaporkan kepada komando atas.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 340

(5) Apabila saat diberikan “peringatan berhenti”
tidak mengindahkan, bahkan lari ke negara tetangga ,
maka tidak perlu dikejar.
(6) Bila didapatkan menggunakan senjata, maka
laksanakan pelucutan senjata.
(7) Bagi penyusup/ Infliltran yang tidak
mengindahkan peringatan akan dilakukan tindakan
represif.
(8) Tindakan yang dilakukan adalah peringatan
lisan 3 (tiga) kali disertai ancaman, apabila tidak
diindahkan, atas perintah Danpos keluarkan tembakan
peringatan ke atas 3 (tiga) kali.
(9) Apabila tembakan peringatan tidak diindahkan,
atas perintah Danpos berikan tembakan melumpuhkan
(bagian kaki), dan melaporkan kejadian secara hirarkis
dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada.

b) Dansatgas Pamtas.
(1) Menerima laporan dari Danpos Pamtas dan
segera melaporkan ke Dankolakops.
(2) Memerintahkan pada Dan Pos pamtas untuk
melakukan pemeriksaan dan pendataan.
(3) Melakukan koordinasi dengan Satgaster dan
Satgas Intel.
(4) Menyerahkan penyusup/ Infiltran yang ditangkap
kepada Dan Kolakops.

2) Pelanggaran perbatasan Udara.

a) Dan Pos Pamtas


(1) Apabila terjadi pelanggaran perbatasan melalui
pesawat udara maupun helikopter maka Dan Pos
segera melaporkan kepada Dan Satgaspam pada
kesempatan pertama melalui lisan dan ditindaklanjuti
dengan laporan tertulis kepada Komando Atas.
(2) Pelaporan dengan menyertakan jenis pesawat,
arah, tujuan dan awak yang melintasi pos serta
dilengkapi dengan lampiran dokumen/foto pelanggaran.
(3) Berkoordinasi dengan Dan Pospamtas tetangga
yang kemudian dilintasi pesawat.
(4) Pasukan yang berada di Pos melaksanakan
tindakan atas perintah/sesuai petunjuk dari Komando
atas.
(5) Bila mendapat serangan udara maka personel
masuk dalam kedudukan alarm stelling, Dan Pos
segera melaporkan kepada Dan Satgas Pamtas.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 341

Apabila ada perintah balas tembakan serendah-
rendahnya Dan Pos Pamtas atas perintah Dan Satgas
Pamtas
(6) Setelah pesawat selesai melintas Dan Pos
melaksanakan pengecekan personel dan materiil, dan
melaporkan kepada Dan satgas Pamtas.

b) Dan Satgas Pamtas.

(1) Menerima laporan dari Dan Pos Pam dan


membuat laporan pada Dan Kolakops tentang
pelanggaran pelintasan pesawat terbang negara lain ke
wilayah RI.
(2) Memerintahkan kepada Dan Pos yang lainnya
untuk mengawasi pelintasan pesawat lain yang tidak
dikenal untuk dilaporkan dengan cepat kepada Dan
Kolakops.
(3) Dan Pos Pam agar mencatat dan melaporkan
tanda-tanda dan jenis pesawat yang tidak dikenal
kepada Dan Satgas.

3) Penyerangan terhadap Pos Pamtas di wilayah perbatasan

a) Dan Pos Pamtas.



(1) Apabila ada gangguan maka anggota pos
segera masuk kedudukan dan laporkan ke komando
atas.
(2) Laksanakan PKT/PKM singkat untuk
mengetahui arah datangnya gangguan dan langkah
yang akan diambil.
(3) Buka tembakan atas perintah, serendah-
rendahnya komandan pos.
(4) Pertahankan pos semaksimal mungkin.
(5) Gunakan alat perlengkapan dan senjata organik
perorangan.
(6) Manfaatkan perlindungan dan perkuatan medan
yang ada semaksimal mungkin.
(7) Apabila gangguan sudah diatasi dan dinyatakan
dalam keadaan aman, maka pos melaksanakan
pembersihan.
(8) Tempatkan pos tinjau untuk memantau
perkembangan situasi.
(9) Laksanakan pengecekan personil dan materil.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 342

(10) Adakan debriefing untuk mengevaluasi/kaji
ulang.
(11) Laporkan ke komando atas.

b) Dansatgas Pamtas.
(1) Menerima laporan dari Danpos Pamtas dan
segera melaporkan ke Dankolakops.
(2) Memberlakukan siaga I kepada seluruh personil
Satgas Pamtas jajarannya untuk mengantisiupasi
perkembangan situasi.
(3) Menyiapkan pasukan dan siap memberikan
bantuan kepada pos yang diserang dengan
memanfaatkan helikopter BKO Pangdam untuk
melaksanakan pergeseran pasukan dan materiilnya
secara cepat dan efisien.
(4) Mengkoordinasikan dengan pasukan tetangga
dan satuan lain untuk memberikan bantuan penyekatan
dan penghadangan di rute rute jalan keluar masuk.
(5) Melakukan pemeriksaan terhadap pasukan
penyerang yang berhasil ditangkap.

b. Ancaman Nonmiliter

1) Bergesernya patok perbatasan.

a) Dan Pos Pamtas.


(1) Melaporkan kejadian tersebut kepada
Dansatgas Pamtas.
(2) Melakukan pemeriksaan terhadap bergesernya
patok batas.
(3) Melakukan pendataan dan pengambilan gambar
terhadap patok yang bergeser.
(4) Melakukan pengecekan terhadap patok-patok di
sekitarnya

b) Dansatgas Pamtas.
(1) Menerima laporan dari Danpos Pamtas dan
segera melaporkan ke Dankolakops dilengkapi dengan
data yang akurat beserta dokumentasinya.
(2) Melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian dan
melakukan koordinasi dengan Dansatgaster.
(3) Memerintahkan Dan Pospamtas untuk
melakukan pengawasan lebih intensif.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 343

2) Menemukan pelintas batas illegal.

a) Dan Pos Pamtas.


(1) Beri peringatan untuk berhenti dan arahkan ke
pos pemeriksaan.
(2) Adakan pemeriksaan terhadap kemungkinan
barang-barang yang dilarang (Sembako, BBM,
Jatmuhandak dan lainnya).
(3) Bila ditemukan membawa barang-barang yang
dilarang maka diadakan penyitaan, selanjutnya
dilaporkan ke komando atas dan diserahkan ke pihak
kepolisian untuk penyelesaian lebih lanjut.
(4) Apabila saat diberi peringatan berhenti tidak
mengindahkan dan lari ke negara tetangga , maka tidak
perlu dikejar.
(5) Bila didapatkan menggunakan senjata, maka
laksanakan pelucutan senjata.
(6) Bagi pelintas batas yang tidak mengindahkan
peringatan akan dilakukan tindakan represif.
(7) Tindakan yang dilakukan adalah peringatan
lisan 3 (tiga) kali disertai ancaman, apabila tidak
diindahkan, atas perintah Danpos keluarkan tembakan
peringatan ke atas 3 (tiga) kali.
(8) Apabila tembakan peringatan tidak diindahkan,
atas perintah Danpos berikan tembakan melumpuhkan
(bagian kaki), dan melaporkan kejadian secara hirarkis
dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada.

(9) Adakan pemeriksaan di TKP tentang


administrasi/surat-surat yang dibawa.
(10) Adakan pendataan dan pemeriksaan terhadap
kelengkapan administrasi, apabila tidak lengkap segera
dibawa ke pos pamtas untuk ditindaklanjuti dan
dilaporkan ke Komando Atas. Selanjutnya
menyerahkan yang bersangkutan kepada pihak
imigrasi setempat dan menyerahkan fasilitas yang
dibawa (mobil maupun sopir) kepada kepolisian
setempat.

b) Dan Satgas Pamtas.


(1) Menerima laporan dari Danpos Pamtas dan
segera melaporkan ke Dankolakops.
(2) Memerintahkan pada Dan Pos pamtas untuk
melakukan pemeriksaan dan pendataan.
(3) Melakukan koordinasi dengan imigrasi dan polri
setempat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 344

(4) Menyerahkan pelintas batas illegal kepada Polri
untuk penyelesaian secara hukum.

3) Menemukan penyelundupan BBM, Sembako, Barang-


barang yang dilarang pemerintah.

a) Dan Pos Pamtas.


(1) Danpospamtas memberikan peringatan kepada
para pelaku penyelundupan yang sedang
melaksanakan transaksi penyelundupan agar
menghentikan kegiatannya / diam ditempat.
(2) Kelompok penyerbu menangkap para
penyelundup beserta barang buktinya, selanjutnya
pelaku penyelundupan dikumpulkan ditempat yang
telah ditentukan.
(3) Apabila ada pelaku yang melarikan diri di
usahakan ditangkap, namun bila melarikan diri ke
wilayah negara tetangga agar dibiarkan.
(4) Pelaku yang tertangkap dibawa ke pos beserta
barang bukti.
(5) Setelah tiba di pos, selanjutnya dilaksanakan
pencatatan identitas pelaku dan menginventarisir
barang bukti yang disita.
(6) Membuat laporan kepada Komando Atas,
tentang kronologis mengatasi penyelundupan.
(7) Menyerahkan pelaku penyelundupan beserta
barang buktinya kepada pihak kepolisian dilengkapi
dengan bukti tanda penyerahan.
b) Dan Satgas Pamtas.
(1) Menerima laporan dari Danpos Pamtas dan
segera melaporkan ke Dankolakops.
(2) Melakukan pemeriksaan di lapangan dan
mendata barang-barang apa saja yang diselundupkan.
(3) Memerintahkan kepada Danpos Pamtas untuk
melakukan pemeriksaan secara terbatas dan
mengkoordinasikan hal tersebut dengan imigrasi dan
polri setempat.
(4) Memerintahkan kepada Danpos Pamtas untuk
melakukan patroli yang elbih intensif terutama pada
jalan keluar masuk pintu perbatasan.

4) Menemukan illegal logging.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 345

a) Dan Pos Pamtas.
(1) Danpospamtas memberikan peringatan kepada
para pelaku illegal logging agar menghentikan
kegiatannya/diam ditempat.
(2) Pasukan Pamtas menangkap para pelaku illegal
logging beserta barang buktinya, selanjutnya pelaku
illegal logging dikumpulkan ditempat yang telah
ditentukan.
(3) Apabila ada pelaku yang melarikan diri
diusahakan ditangkap, namun bila melarikan diri ke
wilayah negara tetangga agar dibiarkan.
(4) Pelaku yang tertangkap dibawa ke pos beserta
barang bukti.
(5) Melaksanakan pencatatan identitas pelaku dan
menginventarisir barang bukti yang disita.
(6) Membuat laporan kepada Komando Atas,
tentang kronologis mengatasi illegal logging
(7) Menyerahkan pelaku illegal logging beserta
barang buktinya kepada pihak kepolisian dilengkapi
dengan bukti tanda penyerahan.
(8) Mengadakan pengecekan terhadap
kelengkapan administrasi surat/surat yang ada sesuai
dengan ketentuan.

b) Dan Satgas Pamtas.


(1) Menerima laporan dari Danpos Pamtas dan
segera melaporkan ke Dankolakops.
(2) Melakukan pemeriksaan di lapangan dan
mendata bukti illegal logging.
(3) Memerintahkan kepada Danpos Pamtas untuk
melakukan pemeriksaan secara terbatas dan
mengkoordinasikan hal tersebut dengan Polisi
Kehutanan dan Polri setempat.
(4) Memerintahkan kepada Danpos Pamtas untuk
melakukan patroli yang lebih intensif terutama pada
lokasi rawan illegal logging.

5) Menemukan Penyelundupan Munisi, Senjata dan Bahan


peledak (Jatmuhandak).

a) Dan Pos Pamtas.


(1) Danpospamtas memberikan peringatan kepada
para pelaku penyelundupan Jatmuhandak agar
menghentikan kegiatannya / diam ditempat.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 346

(2) Menangkap para penyelundup Jatmuhandak
beserta barang buktinya, selanjutnya pelaku
penyelundupan dikumpulkan ditempat yang telah
ditentukan.
(3) Apabila ada pelaku yang melarikan diri
diusahakan ditangkap, namun bila melarikan diri ke
wilayah negara tetangga agar dibiarkan.
(4) Pelaku yang tertangkap dibawa ke pos beserta
barang bukti.
(5) Setelah tiba di pos, selanjutnya dilaksanakan
pencatatan identitas pelaku dan menginventarisir
barang bukti yang disita.
(6) Membuat laporan kepada Komando Atas,
tentang kronologis mengatasi penyelundupan
Jatmuhandak .
(7) Menyerahkan pelaku penyelundupan
Jatmuhandak kepada pihak kepolisian beserta barang
buktinya dilengkapi dengan bukti tanda penyerahan.

b) Dan Satgas Pamtas.


(1) Menerima laporan dari Danpos Pamtas dan
segera melaporkan ke Dankolakops.
(2) Melakukan pemeriksaan di lapangan dan
mendata Jatmuhandak apa saja yang diselundupkan.
(3) Memerintahkan kepada Danpos Pamtas untuk
melakukan pemeriksaan secara terbatas dan
mengkoordinasikan hal tersebut dengan polri setempat.
(4) Memerintahkan kepada Danpos Pamtas untuk
melakukan patroli yang lebih intensif terutama pada
jalan keluar masuk pintu perbatasan.

6) Melaksanakan Sweeping (pemeriksaan) di daerah


Perbatasan.

a) Dan Pos Pamtas.


(1) Untuk kepentingan keamanan kepada orang
yang akan digeledah diperintahkan mengambil posisi
sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan
tersangka untuk mengadakan perlawanan terhadap
petugas yang menggeledah.
(2) Penggeledahan pakaian pada badan harus
dilakukan seteliti mungkin mulai dari atas sampai ke
bawah dengan tetap mengindahkan norma-norma
kesusilaan dan kesopanan.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 347

(3) Penggeledahan pakaian tersebut hendaknya
dilakukan oleh 2 orang atau lebih dimana yang
seorang melakukan penggeledahan sedangkan yang
lainnya mengawasi dan mengamankan.
(4) Selain terhadap pakaian, penggeledahan
dilakukan juga terhadap barang-barang yang dibawa
tersangka.
(5) Sedapat mungkin penggeledahan tidak
dilakukan di depan umum.
(6) Untuk penggeledahan badan memerintahkan
kepada yang akan digeledah untuk menanggalkan
seluruh pakaian kecuali pakaian dalam sehingga
dengan demikian dapat diperiksa bagian-bagian badan
yang diduga ada hubungannya dengan tindak pidana.
(7) Buat berita acara sweeping / penggeledahan.

b) Dan Satgas Pamtas.


(1) Menerima laporan tentang pelaksanaan
sweeping dari Danpos Pamtas dan segera melaporkan
ke Dankolakops.
(2) Melakukan pemeriksaan di lapangan dan
mendata barang-barang apa saja dari hasil sweeping.
(3) Memerintahkan kepada Danpos Pamtas untuk
melakukan pemeriksaan secara intensif dan
mengkoordinasikan hal tersebut dengan imigrasi dan
polri setempat.
(4) Memerintahkan kepada Danpos Pamtas untuk
melakukan sweeping yang lebih intensif terutama pada
jalan keluar masuk pintu perbatasan yang dicurigai.

7) Penanganan Eksodus. Apabila terjadi eksodus di daerah


perbatasan, maka tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Dan Pos Pamtas.


(1) Melaporkan kepada Dan Satgas Pamtas tentang
terjadinya eksodus di wilayah garis batas negara yang
menjadi tanggung jawab pos.
(2) Menyiapkan tempat/lokasi dan sarana prasarana
eksodus berkoordinasi dengan aparat pemerintah
setempat.
(3) Mengamankan tempat/lokasi penampungan
eksodus dan melakukan koordinasi dengan Aparat
Teritorial dan Pejabat Polri setempat.
(4) Melokalisir eksodus, dengan memeriksa barang/
perlengkapan yang dibawa

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 348

(5) Bila menemukan orang/barang yang
membahayakan (desertir/buronan, senjata tajam,
jatmuhandak) segera diamankan dan ditindak lanjuti
dengan diambil keterangan dan diserahkan kepada
kepolisian untuk proses lebih lanjut.
(6) Melakukan pendataan dan pemisahan eksodus
sesuai dengan kewarganegaraan, jenis kelamin,
kondisi sehat dan sakit.
(7) Bila WNI ditangani oleh Imigrasi, Bea Cukai,
karantina, Pemda, dan Polri untuk disalurkan ke rumah/
kampung masing-masing.
(8) Bila WNA ditangani oleh Imigrasi, Bea Cukai,
karantina, Pemda, dan Polri untuk disalurkan ke
Konjen/ Dubes negara masing-masing.
(9) Untuk yang tak jelas kewarganegaraannya
ditangani oleh Instansi terpadu (Imigrasi, Bea Cukai,
karantina, Pemda, Lembaga bantuan Internasional
bagian pengungsi/UNHCR, Polri dan TNI) kemudian
ditempatkan dilokasi penampungan eksodus.

b) Dan Satgas Pamtas.


(1) Menerima laporan dari Danpos Pamtas dan
segera melaporkan ke Dankolakops.
(2) Memerintahkan pada Dan Pos pamtas untuk
melakukan pemeriksaan dan pendataan.
(3) Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait.
(4) Menyerahkan pelaku eksodus yang
membahayakan (desertir/buronan, membawa senjata
tajam/Jatmuhandak) kepada Polri untuk penyelesaian
secara hukum.

9. Peranan dan Fungsi Kodam.

a. Peranan. Kodam sebagai Kotama Ops merupakan alat pertahanan


negara, yang bertugas menegakan kedaulatan negara dan menjaga
keutuhan serta mengamankan seluruh wilayah perbatasan darat NKRI yang
syarat dengan potensi konflik dan timbulnya berbagai permasalahan
perbatasan.

b. Fungsi. Kodam dalam pengamanan perbatasan darat berfungsi


sebagai :

1) Penangkal terhadap setiap bentuk ancaman kedaulatan


negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan Bangsa.
2) Penindak terhadap setiap bentuk ancaman Kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan Bangsa.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 349

3) Pemulih untuk mengembalikan kondisi keamanan negara.

10. Administrasi Logistik

a. Dukungan Latihan Pratugas. Lama waktu latihanSatpur/Banpur


maksimal 21 hari dan Satuan Pemukul/ Satuan Mobil, Satuan Intel
maksimal 45 hari.
b. Dukungan Serpas ke/dari daerah operasi :
c. Dukungan Kegiatan Pelaksanaan:
1) Dukungan makan, uang saku dan Kodal.
2) Dukungan Ransum.
3) Dukungan Kaporlap.
4) BMP diajukan sesuai kebutuhan ril di lapangan berbentuk
Natura

d. Dukungan Operasional.
d. Dukungan bekal ulang.
e. Dukungan purna tugas.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 350

BAB XXI
DOKTRIN PERTAHANAN NEGARA

1. Hakikat, Kedudukan dan Landasan.

a. Asas-Asas Perdamaian
1) Tujuan. Bertujuan agar tetap tegaknnya NKRI
2) Waspada. setiap kemungkinan perubahan situasi dan
pendadakan strategis, tidak ada yang abadi selain
kepentingan.
3) Kekenyalan. damai bukan berarti tidak perang.
4) Kekuatan, Damai dapat diwujudkan atau dipertahankan
apabila memiliki kekuatan dan kemampuan yang memadai
5) Kolektif. Damai merupakan kebutuhan bersama dan dalam
mewujudkannya melibatkan semua pihak, bukan untuk satu
golongan atau satu pihak
6) Berkelanjutan. Damai tidak akan terjadi dengan sendirinya,
tetapi merupakan hasil upaya bersama yang
berkesinambungan.
7) Transparansi. Setiap upaya untuk mewujudkan kondisi
damai harus mengedepankan prinsip saling percaya
8) Prioritas. prinsip cinta damai, tetapi lebih cinta
kemerdekaan.

b. Asas-Asas Peperangan
1) Tujuan, Tujuan harus tetap dipegang teguh, menegakkan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, menjaga keutuhan
wilayah NKRI
2) mobilitas, keleluasaan bertindak, responsif, serta
ketanggapsegeraan dalam mengembangkan strategi
pertahanan negara serta keleluasaan dalam
mendayagunakan segenap sumber daya nasional
3) pemusatan, Pemusatan kekuatan dilakukan untuk
menghasilkan daya tangkal yang maksimal
4) keamanan, menempatkan keamanan pada porsi yang
cukup tinggi dalam setiap kegiatan, informasi, alat utama
dan sistem persenjataan, serta personel
5) kedalaman, penggelaran kekuatan militer secara berlapis
serta pendayagunaan kekuatan nirmiliter secara efektif,
saling menyokong, dan memperkuat satu sama lain
6) keunggulan moril, setiap perjuangan atau usaha
pertahanan negara didasari motivasi yang kuat
7) Teknologi dan informasi, melalui usaha mengembangkan
kemampuan dalam menganalisis setiap perkembangan

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 351

lingkungan strategis dan konteks strategis serta situasi
dalam negeri sehingga terwujud keunggulan informasi
secara akurat dan berlanjut.
8) kesemestaan, keikutsertaan seluruh rakyat dalam
perannya masing-masing
9) pendadakan, melalui persiapan dan kesiapsiagaan yang
dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor waktu,
tempat, dan sasaran
10) kesatuan komando, terikat pada satu tujuan, ruang dan
waktu, serta pembagian/pemisahan dalam sasaran,
sehingga diperlukan pengendalian, baik terpusat maupun
desentralisasi
11) perlawanan secara berlanjut, perjuangan melalui
perlawanan yang gigih dan menentukan harus dapat dijaga
keberlanjutannya sampai mencapai tujuan.
12) tidak mengenal menyerah, semangat dan motivasi untuk
mencapai keberhasilan, perjuangan tidak boleh terhenti,
yang didasari oleh semangat pantang menyerah.
13) keutuhan dan kesatuan ideologi dan politik didasari oleh
keutuhan dan kesatuan ideologi dan politik.
Keanekaragaman ideologi dan politik hanya akan
membawa perpecahan, dan perpecahan selalu berujung
kehancuran
14) kekenyalan dalam pikiran dan tindakan. Situasi selalu
berkembang sesuai dengan ruang dan waktu, maka perlu
daya dan kreasi untuk bertindak secara kenyal

2. Perjuangan Bangsa Indonesia

a. Hakekat perjuangan. Mempertahankan dan mengisi


kemerdekaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 melalui
pemberdayaan sumber daya nasional secara terpadu.
b. Jati Diri Bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
majemuk, terbentuk karena kesamaan tekad dan kehendak untuk
bersatu dalam eadah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945
c. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam
pembukaan UUD NRI 1945 adalah bangsa yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
d. Tujuan Nasional. sebagaimana tercantum pada Pembukaan UUD
NRI 1945, yaitu
1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia yang memiliki makna memberi
perlindungan sik bangsa dan wilayah Indonesia dari

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 352

ancaman kekuatan yang berasal dari luar serta
perlindungan hak-hak setiap warga, komunitas dan wilayah
dari kemungkinan eksploitasi yang dilakukan oleh pihak
manapun. Hal ini termasuk rangkaian upaya pemerintah
dalam melindungi kepentingan dan keamanan maritim
Indonesia, khususnya batas negara, kedaulatan maritim
dan sumber daya alam.
2) memajukan kesejahteraan umum yang memiliki makna
mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
maju dan sejahtera, melalui penggunaan sumber daya
ekonomi nasional dan anggaran negara untuk memenuhi
hak dasar warganegara.
3) mencerdaskan kehidupan bangsa, memiliki makna
mewujudkan bangsa yang berdaya saing dan peningkatan
martabat bangsa, dengan memberikan ruang yang cukup
bagi setiap komponen bangsa.
4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
memiliki makna merupakan suatu perwujudan untuk
melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga negara dari ancaman internal maupun
eksternal

e. Kepentingan Nasional. Menjaga tetap tegaknya NKRI


berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta terjaminnya kelancaran
pembangunan nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Kepentingan
nasional diwujudkan dengan memperhatikan tiga kaidah pokok yaitu
1) tata kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945.
2) upaya pencapaian tujuan nasional dilaksanakan melalui
pembangunan nasional yang berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, dan berketahanan nasional berdasarkan
Wawasan Nusantara.
3) Ketiga, sarana yang digunakan adalah seluruh potensi dan
kekuatan nasional yang didayagunakan secara menyeluruh
dan terpadu.

3. Nilai-Nilai Bela Negara. Kesadaran bela negara dapat diukur dari lima
sikap dasar dalam bela negara, yaitu
a. cinta tanah air untuk mempertahankan NKRI,
b. kesadaran berbangsa dan bernegara dalam kebhinekaan,
c. yakin pada Pancasila sebagai landasan idiil dan UUD 1945
sebagai landasan konstitusional,
d. rela berkorban untuk nusa dan bangsa,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 353

e. memiliki kemampuan awal bela negara yang mencakup
kemampuan Mental dan fisik.

4. Hakikat Ancaman.

a. Bentuk Ancaman
1) ancaman militer baik bersenjata dan tidak bersenjata,
2) ancaman nonmiliter
3) ancaman hibrida.

b. Analisa Ancaman, dapat dilihat dari

1) Faktor eksternal berkaitan dengan aktor atau pelaku yang


memiliki niat, tujuan, maupun indikasi. geostrategi Indonesia
yang berada pada posisi silang. menempatkan Indonesia
dikelilingi oleh sejumlah negara yang memiliki berbagai
perbedaan latar belakang.Interaksi antarnegara dengan
kondisi dan tingkat kemampuan yang berbeda-beda tidak
dapat dipungkiri sering menimbulkan implikasi yang
berdimensi politik, ekonomi dan pertahanan

2) Faktor internal merupakan faktor-faktor yang memfasilitasi


atau memberikan ruang terjadinya ancaman, baik yang
bersifat statis maupun dinamis

a) Faktor statis
(1) karakteristik dan kondisi geogra sebagai
negara kepulauan yang luas dan terbuka
(2) kondisi dan komposisi demografi yang sangat
beragam,
(3) sumber daya alam yang bernilai strategis

b) Faktor dinamis
(1) paham- paham yang mengancam nilai-nilai
kebangsaan,
(2) persaingan politik yang mengarah kepada
penguatan identitas lokal,
(3) primordialisme,
(4) benturan nilai akibat kemajemukan
masyarakat,
(5) peredaran narkoba.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 354

c. Penggolongan Ancaman

b. Ancaman Militer. Ancaman yang menggunakan kekuatan


bersenjata dan terorganisasi serta dinilai membahayakan
kedaulatan bangsa. Diantaranya :
a) Ancaman militer agresi. Penggunaan kekuatan
bersenjata oleh Negara lain untuk melakukan aksi
pendudukan. Antara lain :
a. invasi berupa serangan oleh kekuatan
bersenjata Negara lain
b. Bombardemen berupa penggunaan senjata
lainnya
c. Blokade terhadap pelabuhan atau panta
d. Serangan unsur angkatan bersenjata terhadap
unsur satuan TN
e. Unsur kekuatan bersenjta Negara lain yang
berada diwilayah NKRI dan melanggar
perjanjian yang disepakati
f. Tindakan suatu Negara yang mengijinkan
penggunaan wilayahnya sebagai daerah
persiapan untuk melakukan agresi terhadap
NKRI
g. Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara
bayaran oleh Negara lain.

b) Ancaman Militer Bukan Agresi. Menggunakan


kekuatan senjata ataupun tidak bersenjata, berasala
dari luar maupun dalam negeri. Antara lain.
g) Pelanggaran wilayah
h) Spionase
i) Sabotase
j) Terrorisme
k) Pemberontakan bersenjata
l) Konflik komunal/perang saudara

2) Ancaman Non militer. Usaha atau kegiatan tanpa


bersenjata yang dinilai membahayakan atau berimplikasi
mengancam kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman non militer
digolongkan dalam beberapa dimensi antara lain :
7) Ancaman berdimensi ideology. Berkembangnya
ideology yang bertentangan dengan pancasila
8) Ancaman berdimensi politik. Ancaman yang
berasal dari luar negeri yaitu tekanan dan intervensi

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 355

politik, dengan menggunakan isu HAM, lingkungan
hidup, demokratisasi, dan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Dari dalam
negeri berupa rendahnya tingkat kedewasaan
berpolitik.
9) Ancaman berdimensi ekonomi. Dari luar negeri
berupa embargo dan dari dalam negeri berupa inflasi
yang tinggi, pengangguran, kemiskinan, kesenjagan
ekonomi, dan infrastruktur yang buruk.
10) Ancaman berdimensi social budaya. Berupa
konflik horizontal (SARA), penggunaan teknologi
informasi yang tidak terkontrol, rendahnya kualitas
SDM, korupsi, dan lemahnya penegakkan hokum.
11) Ancaman berdimensi Keselamatan umum, dapat
terjadi karena bencana alam maupun bencana sosial
yang tidak dapat diprediksi. Bencana alam seperti
tsunami, gempa bumi, banjir, puting beliung dll
12) Ancaman berimensi teknologi, berupa cyber crime,
cyber terrorism, cyber warfare, penyalahgunaan
agensia biologi pathogen untuk melancarkan
bioterorrisme dan perang biologi.
13) Ancaman berdimensi Legislasi. berpotensi terjadi
dalam proses pembentukan atau pemaknaan
substansi suatu undang- undang yang dapat
menyebabkan ancaman terhadap kedaulatan
wilayah,

3) Ancaman Hibrida. Merupakan ancaman yang


mengkombinasikan antara ancaman konvensional,
asimetrik, teroris dan perang siber, serta criminal yang
beragam dan dinamis. Selian itu juga dapat berupa CBRN
dan perang informasi.

d. Sasaran Ancaman
1) terhadap kedaulatan negara, dapat berupa penguasaan
atau pendudukan sebagian wilayah darat, laut, dan udara
atau klaim wilayah/pulau-pulau Indonesia yang dilakukan
oleh negara lain
2) keutuhan wilayah NKRI, dapat berupa hilangnya sebagian
wilayah NKRI, karena adanya keinginan untuk merdeka
atau memisahkan diri dari NKRI yang dilakukan oleh aktor
nonnegara yang mendapat dukungan dari aktor negara atau
pihak ketiga

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 356

3) keselamatan segenap bangsa. apat berupa terancamnya
keselamatan jiwa dan raga setiap warga negara Indonesia,
baik yang ada di dalam ataupun di luar negeri, sebagai
akibat tindakan sik ataupun non sik dari aktor negara dan
atau aktor nonnegara.

e. Eskalasi Ancaman.

1) Eskalasi Ancaman Militer. Eskalasi tersebut diawali dari


masa damai sampai mengarah kepada kon ik militer, baik pada
skala kecil, sedang maupun besar.

2) Eskalasi Ancaman Non Militer. Eskalasi ancaman


nonmiliter disesuaikan dengan jenis dan bentuk ancaman yang
akan mempengaruhi kondisi pertahanan negara. Eskalasi
ancaman diawali dari kondisi rendah, sedang dan tinggi

a) Rendah
Eskalasi ancaman berskala rendah apabila kondisi tidak
ada gejolak yang dapat menimbulkan keresahan dalam
masyarakat dan belum ada ancaman atau gejolak yang
berarti
b) Sedang
apabila kondisi dinamis sosial kemasyarakatan terganggu
akibat ancaman nonmiliter aspek tertentu tetapi dinilai
belum sampai pada tahap yang dapat membahayakan
pertahanan negara
c) Tinggi
Eskalasi ancaman berskala tinggi apabila kondisi dinamis
sosial kemasyarakatan terganggu akibat ancaman
nonmiliter di berbagai aspeknya yang dapat mengancam
kedaulatan negara

3) Eskalasi Ancaman HibridaEskalasi ancaman dapat


mengikuti pola ancaman militer yang diawali dari kondisi tertib
sipil, darurat sipil dan darurat militer

5. Tujuan Pertahanan Negara

a. Menjaga dan Melindungi kedaulatan negara


1) Fisik. Kedaulatan yang bersifat fisik merupakan wilayah
yang berhubungan dengan batas negara dan harus
dipertahankan kedaulatannya dari ancaman militer

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 357

2) Non Fisik Kedaulatan yang bersifat non fisik merupakan
kedaulatan negara dari aspek ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.

b. Menjaga dan Melindungi keutuhan wilayah NKRI,


1) Ancaman militer. Disintegrasi atau lepasnya suatu wilayah
yang disebabkan oleh pemberontakan bersenjata,
separatisme dan konflik vertikal
2) ancaman nirmiliter. Disintegrasi yang disebabkan oleh
disorientasi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
serta pertahanan dan keamanan.

c. Menjaga dan Melindungi keselamatan segenap bangsa


1) Aspek Militer. melindungi keselamatan dari perompakan
dan pembajakan di dalam dan luar negeri, serta
penyanderaan yang terjadi di luar negeri.
2) Aspek nirmiliter. melindungi keselamatan bangsa dari
aspek-aspek ancaman ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, keamanan, keselamatan umum dan dinamika
perkembangan teknologi serta legislasi.

6. Fungsi Pertahanan Negara.

a. Fungsi penangkalan merupakan perwujudan usaha pertahanan


dari seluruh kekuatan nasional yang memiliki efek psikologis untuk
mencegah dan meniadakan setiap ancaman, baik dari luar
maupun yang timbul di dalam negeri

b. Fungsi Penindakan
1) dalam menghadapi ancaman militer menempatkan TNI
sebagai Komponen Utama pertahanan didukung oleh
Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung.
2) dalam menghadapi ancaman nonmiliter, menempatkan
K/L di luar bidang pertahanan sebagai Unsur Utama,
didukung oleh Unsur Lain Kekuatan Bangsa
3) dalam menghadapi ancaman hibrida, menempatkan
keku- atan militer dan nirmiliter secara terpadu. Penindakan
terhadap ancaman hibrida dilakukan dengan pola
pertahanan militer yang menempatkan TNI sebagai Komput
diperkuat oleh Komcad dan Komduk, serta bekerja sama
dengan K/L di luar bidang pertahanan sebagai Unsur
Utama, didukung oleh unsur-Unsur Lain Kekuatan Bangsa.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 358

c. Fungsi pemulihan merupakan keterpaduan usaha pertahanan
negara yang dilaksanakan secara militer dan nirmiliter untuk
mengembalikan kondisi keamanan negara yang telah terganggu

7. Pelibatan Komponen Negara.

a. Masa Damai.
1) Fungsi pertahanan militer. ditekankan pada efektifitas
penangkalan, yakni untuk mencegah setiap ancaman baik dari luar
maupun yang timbul dari dalam negeri dengan membangun
kekuatan yang memiliki efek penangkalan

2) Fungsi Pertahanan nirmiliter. diselenggarakan oleh K/L di


luar bidang pertahanan sesuai dengan fungsi peran dan tugas
pokoknya guna mewujudkan kesejahteraan

b. Konflik Intensitas Rendah. menyelenggarakan Operasi Militer


Selain Perang (OMSP).
1) ancaman yang berdimensi keselamatan umum, keterlibatan
TNI dalam OMSP dilaksanakan sebagai bentuk kecepatan
bertindak untuk membantu dalam memulihkan keadaan yang
diakibatkan oleh bencana alam atau bencana akibat ulah manusia,
kecelakaan transportasi dan masalah sosial sambil menunggu
kebijakan dan keputusan politik negara.
2) pemberian bantuan kepada Pemerintah Daerah (Pemda),
dimana kondisi mengarah pada kerusuhan yang lebih besar,
pimpinan daerah dapat meminta langsung kepada TNI sesuai
dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

c. Konflik pada level yang kritis/tinggi (keadaan darurat, mulai dari


darurat sipil, darurat militer atau keadaan perang). Pelibatan komponen
cadangan dan pendukung untuk memperbesar kekuatan komponen
utama dalam menghadapi kondisi perang dapatdilakukan dengan
mobilisasi.

8. Penyelenggaraan perang
a. Hal-hal mendasar dalam pelaksanaan perang
1) Keyakinan kuat sendiri
2) Tidak kenal menyerah
3) Yakin akan menang
4) Perlawanan tidak berhenti sebelum menang

b. Penyelenggaraan perang hakikatnya penataan sistem


pertahanan yang mencakup

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 359

1) penyiapan kekuatan, Persiapan kekuatan oleh pemerintah


sejak dini melalui pemberdayaan sumberdaya nasional
untuk menjadi kekuatan pertahanan
2) penyiapan wilayah negara sebagai mandala pertahan,
Penyiapan mandala pertahanan kedalam tiga lapis:
a) Mandala Pertahanan luar
b) Mandala Pertahanan utama
c) Mandala Perthananan dalam
3) penyiapan logistik pertahanan,
4) pelaksanaan perang dan pemulihan

9. Sumber Daya Pertahanan Negara

a. Sumber daya pertahanan Militer


1) Komponen Utama
2) Komponen cadangan
3) Komponen Pendukung
a) SDM (garda bangsa, tenaga ahli/profesi dan warga
negara lainnya),
b) SDA/B yang diwujudkan menjadi logistik wilayah dan
cadangan material strategis
c) serta Sarana dan Prasarana Nasional

b. Sumberdaya pertahanan Nirmiliter


1) Unsur Utama. terdiri dari K/L di luar bidang Pertahanan
yang melaksanakan fungsi sesuai dengan bentuk dan sifat
ancaman nonmiliter yang dihadapi
2) Unsur lain kekuatan bangsa.
Unsur Lain Kekuatan Bangsa terdiri dari K/L dan Pemda, serta
segenap kekuatan bangsa lain termasuk TNI

10. Pembinaan kemampuan pertahanan negara dilakukan melalui


pembinaan terhadap
a. sumber daya
b. sarana prasarana nasional,
c. nilai-nilai,
d. teknologi
e. dana

11. Pengelolaan Sumber Daya Pertahanan Negara


a. aspek
1) perencanaan,

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 360

2) pengorganisasian,
3) penggunaan
4) pengawasan

b. Prinsip
1) Efektifitas, penyelenggaraan pengelolaan sumber daya
pertahanan ditentukan oleh organisasi dan kepemimpinan
yang kenyal dan profesional
2) Efisiensi, Mampu melaksanakan tugas dengan cepat, tepat
dan berdaya guna

c. Pengelolaan

1) Komponen Utama
a) Harus ramping dan padat teknolog
b) Organisasi Tingkat Markas Besar tidak menganut
sistem piramida, tetapi lebih mengutamakan
pendekatan fungsi yang berbasis kinerja
c) Organisasi pada tingkat operasional disusun dengan
sistem piramida.

2) Komponen Cadangan.
a) Susunan disesuaikan dengan fungsinya untuk
memperkuat dan memperbesar Komponen Utama
b) Susunan disesuaikan dengan organisasi TNI yang
terdiri atas Angkatan Darat, Laut dan Udara dengan
kekhasan masing-masing, dan pengembangan oleh
Kemhan.

3) Komponen Pendukung.
a) Sesuai Kelompok/Segmen
b) Pembinaan disesuaikan Kebijaksanaan
Pembangunan Nasional secara terpadu

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 361

12. Penyelenggaraan Pertahanan Negara.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 362

13. Pembinaan Pertahanan Negara.

a. Pembinaan Kekuatan Pertahanan


1) Pembinaan kekuatan komponen pertahanan militer
a) Dilaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemhan
b) Diwujudkan dalam postur pertahanan negara agar
mampu menghadapi berbagai ancaman.
c) Mewujudkan kemantapan satuan dan sinergitas
komponen pertahanan yang memiliki tingkat
profesionalisme yang dapat diandalkan.

2) Pembinaan kekuatan komponen pertahanan nirmiliter


a) Pembinaan kekuatan komponen pertahanan
nirmiliter dilaksanakan oleh K/L dan Pemda
b) untuk meningkatkan totalitas kesadaran bela negara
c) meningkatkan profesionalisme yang sesuai peran
dan fungsi masing-masing K/L dalam mendukung
pertahanan negara.

b. Pembinaan Kemampuan Pertahanan


1) Pembinaan Kemampuan Pertahanan Militer
a) Penetapan kebijakan penyelenggaraan pertahanan
negara,
b) perumusan kebijakan umum penggunaan kekuatan
TNI yang memiliki kemampuan intelijen, pertahanan,
dukungan, pemberdayaan wilayah pertahanan dan
diplomasi pertahanan.
c) penetapan kebijakan penganggaran, pengadaan,
perekrutan, pengelolaan sumber daya nasional,
pembinaan teknologi dan industri pertahanan.

2) Pembinaan Kemampuan Pertahanan Nirmiliter


a) peningkatan kewaspadaan dini,
b) bela negara,
c) diplomasi,
d) ilmu pengetahuan dan teknologi,
e) ekonomi,
f) sosial,
g) moral
h) dukungan pertahanan negara untuk meningkatkan
profesionalisme

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 363

BAB XXII
SEJARAH PERJUANGAN

1. Proses Pembentukan UUD 1945. Sebelum kemerdekaan Republik


Indonesia diproklamirkan bangsa Indonesia telah membentuk suatu badan yang
bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan berdirinya
suatu negara, badan tersebut dinamakan Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ) beranggotakan 62 orang yang berasal dari
tokoh-tokoh Nasional. Salah satu tugas yang diemban BPUPKI adalah membuat
rancangan konstitusi sebagai dasar negara, maka badan ini mulai mengadakan
sidang dalam rangka pembentukan Undang Undang Dasar. Sidang dimulai
pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 dan pada tanggal 10 Juni 1945
sampai tanggal 16 Juli 1945 menghasilkan Rancangan UUD dengan
sistematika sebagai berikut :

a. Pembukaan (Preambule). Terdiri atas 4 alinea memuat :


1) Kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
2) Indonesia adalah Negara Kesatuan.
3) Kemerdekaan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha
Kuasa.
4) Pancasila sebagai Dasar Negara.
b. Batang Tubuh. Terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal yang dilengkapi
dengan 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 Ayat Aturan Tambahan
c. Penjelasan.

Kemudian rancangan Undang - undang Dasar tersebut dibawa dalam


sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 untuk disahkan menjadi
Undang – Undang Dasar Negara dengan nama Undang – Undang Dasar
Negara 1945.

2. Piagam Jakarta Merupakan nama yang diusung oleh Muhammad Yamin


dan piagam jakarta dirumuskan oleh panitia sembilan pada tanggal 22 Juni 1945
di rumah Ir. Soekarno yang di setujui sebuah panitia persiapan kemerdekaan
yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
pada tanggal 10 s.d 16 Juli 1945.

5 dasar ini merupakan rumusan yang di bacakan oleh Soekarno pada tanggal 1
Juni 1945 :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam sebagai


pemeluk-pemeluknya.
2. [Menurut] dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 364

4. [Dan] kerakyatan yang di pimpin oleh kebijaksanaan
permusyawaratan perwakilan.
5. [Serta dengan mewujudkan] keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

3. Amanat Panglima Besar Jenderal TNI Sudirman tahun 1945 yang


menyatakan :

a. Satu-satunya hak milik Nasional Republik Indonesia yang tidak


berubah-ubah hanyalah TNI yang pantang menyerah.
b. TNI adalah milik rakyat, sedang kewajiban TNI mempertahankan
hasil revolusi bangsa dan pembangunan nasional, membela
keamanan keutuhan wilayah serta kedaulatan negara Republik
Indonesia.
c. TNI berfalsafah negara Pancasila, bersendikan janji dan sumpah
prajurit. Kedua amanat tersebut kemudian tertuang dalam
Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.

4. Isi Perintah Siasat pada tanggal 9 November 1948 diantaranya :


a. Tidak akan melakukan pertahanan linier
b. Tugas memperlambat kemajuan serbuan musuh serta
pengungsian total serta bumi hangus total
c. Tugas membentuk kantong-kantong di tiap onderdistrik militer
yang mempunyai pemerintah gerilya (wehrkreise) yang totaliter
dan mempunyai pusat dibeberapa kompleks pegunungan
d. Tugas pasukan-pasukan yang berasal dari daerah federal untuk
berwingate (menyusup kembali kedaerah asalnya) dan
membentuk kantong-kantong, sehingga seluruh jawa dan
sumatera akan menjadi satu medan perang gerilya yang luas.

5. Isi Perintah Kilat 01 pada 19 Desember 1948.


a. Kita telah diserang
b. Pada tanggal 19 desember 1948 Angkatan Perang Belanda
menyerang kota Jogjakarta dan lapangan terbang Maguwo.
c. Pemerintah Belanda telah membatalkan persetujuan Gencatan
senjata
d. Semua Angakatan perang menjalankan rencana yang telah
ditetapkan untuk menghadapi serangan Belanda.

6. Isi Perundingan Linggarjati , diwakili Sutan Sahrir (15 November


1946)yaitu:
a. Pengakuan status de facto RI atas Jawa, Madura, dan Sumatera
oleh Belanda.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 365

b. Pembentukan negara federal yang disebut Republik Indonesia
Serikat (RIS).
c. Pembentukan Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda
sebagai kepala negara.
d. Pembentukan RIS dan Uni Indonesia-Belanda sebelum 1 Januari
1949

7. Isi Perundingan Renvile, diwakili Amir Syarifudin, Ali Sostroamidjojo, H


Agus Salim ( 17 Januari 1948)

a. Penghentian tembak-menembak.
b. Daerah-daerah di belakang garis van Mook harus dikosongkan
dari pasukan RI.
c. Belanda bebas membentuk negara-negara federal di daerah-
daerah yang didudukinya dengan melalui plebisit terlebih dahulu.
d. Membentuk Uni Indonesia-Belanda. Negara Indonesia Serikat
yang ada di dalamnya sederajat dengan Kerajaan Belanda.

8. Isi Perjanjian Roem Roem Roijen, 12 April 1949

a. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua


aktivitas gerilya
b. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja
Bundar
c. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta
d. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi
militer dan membebaskan semua tawanan perang

9. Isi perjanjian Meja Bundar. Diwakili M Hatta (27 Desember 1949)

a. Indonesia yang semula RI di bentuk menjadi RIS (Republik


Indonesia Serikat).
b. RIS dan Belanda merupakan Uni-Indonesia Belanda yang
dikepalai Ratu Belanda.
c. Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir
bulan Desember 1949.
d. Semua hutang dari Hindia Belanda dipikul oleh RIS.
e. KNIL diganti menjadi APRIS.
f. Penyelesaian Irian Barat di jeda satu tahun setelah penyerahan
kedaulatan

10. Dekrit pada tanggal 5 Juli 1959, yang berisi :


a. UUDS tidak berlaku
b. Kembali kepada UUD 1945

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 366

c. Pembubaran Dewan Konstituante.

11. Isi Trikora (19 Desember 1961)


a. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.
b. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air Indonesia.
c. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.

12. Isi Dwikora (3 Mei 1964)


a. Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia.
b. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak
dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia.

13. isi TRITURA adalah (30 September 1965)


a. Bubarkan PKI
b. Perombakan Kabinet
c. Turunkan Harga

14. Isi Super Semar (11 Maret 1966)

a. Mengambil segala perlakuan jang dikata perlu, buat terdjaminnja


keamanan serta ketenangan dan kestabilan djalannja
Pemerintahan serta djalannja Revolusi, dan mendjamin
keselamatan pribadi serta kewibawaan leader Presiden/Panglima
Tertinggi/Pemimin Besar revolusi/mandataris MPRS. demi buat
keutuhan Bangsa serta Negara Republik Indonesia, serta
melakukan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar
Revolusi
b. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-
Panglima Angkatan-Angkatan lain dengan sebaik-baiknja
c. Agar menyiarkan segala sebuah jang bersangkuta-paut dalam
tugas serta tanggung-djawabnja layaknya tersebut.

15. Dalam era mempertahankan kemerdekaan muncul peristiwa heroic


dibeberapa daerah diindonesia yang dikenal sebagai delapan palagan,
diantaranya :
a. Palagan semarang, dikenal dengan pertempuran lima hari di
semarang pada tanggal 15 sd 19 oktober 1945
b. Palagan Surabaya, dengan taktik “gerilya Kota” pada tanggal 10
November 1945 yang akhirnya melahirkan hari Pahlawan.
c. Palagan Ambarawa. Pada tanggal 20 November sd 15 Desember
1945 dengan taktik “supit urang” yang melahirkan hari juang
kartika.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 367

d. Palagan Medan, pada tanggal 10 desember 1945 sampai dengan
Agresi militer belanda I pada tanggal 21 Juli 1947. Nilai-nilai yang
dapat diambil dari persitiwa medan area adalah semangat
perjuangan, patriotisme, pantang menyerah, kesemestaan, dan
kesetiaan kepada pemerintah pusat, serta rela berkorban
e. Palagan Palembang, pada tanggal 1 Januari sd 5 Januari 1947
dikenal dengan pertempuran lima hari lima malam
f. Palagan Bandung, pada tanggal 24 Maret 1946. Nilai-nilai yang
dapat diambil adalah Semangat pantang menyerah, rela
berkorban, kesemestaan dan sinergitas pemerintah sipil dan
militer.
g. Palgan Bali, pada tanggal 20 November 1946 dikenal dengan
“puputan Margarana”
h. Palagan Makasar, pada tanggal 27 Oktober 1945.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 368

LAIN LAIN

1. Ketentuan Umum tentang keadaan Darurat Sesuai Perpu No 23 Tahun


1959 tentang keadaan bahaya.
a. Presiden selaku Panglima tertinggi Angkatan Perang menyatakan
sebagian atau seluruh wilayah negara Republik Indonesia dalam
keadaan Bahaya dengan tingkatan : Darurat Sipil, Darurat Militer dan
Keadaan Perang apabila :
1) Keamanan dan ketertiban hukum diseluruh atau sebagian
wilayah NKRI terancam pemberontakan, kerusuhan atau akibat
bencana alam, sehingga dikhawatirkan tidak dapat diatasi oleh alat
perlengkapan secara biasa.
2) Timbulnya perang atau bahaya perang atau dikawatirkan
perkosaan wilayah NKRI dengan cara apapun.
3) Hidup negara dalam keadaan bahaya atau dari keadaan
khusus ternyata ada gejala yang membahayakan negara.

b. Keputusan pernyataan penghapusan keadaan darurat.


1) Keputusan yang menyatakan atau menghapuskan keadaan
bahaya berlaku mulai hari diumumkanya keputusan tersebut,
kecuali jika dinyatakan waktu yang lain dari keputusan tersebut.
2) Pernyataan penghapusan keadaan darurat oleh Presiden
RI.

c. Penguasa Keadaan Darurat.


1) Penguasa tertinggi keadaan darurat tingkat pusat adalah
Presiden RI yang dibantu suatu badan yang terdiri dari :
a) Menteri Pertama ( Perdana Menteri ).
b) Menteri Pertahanan.
c) Menteri Dalam Negeri.
d) Menteri Luar negeri.
e) Kepala Staf Angkatan dan Kepala Kepolisian
Negara.
2) Penguasa Darurat pusat dapat mengangkat Menteri atau
pejabat lain yang selain tersebut diatas apabila dipandang perlu.

2. Bantuan Militer dapat diminta dengan cara yang ditentukan, apabila


ternyata atau dapat diperhitungkan, bahwa Polisi Negara tidak cukup kuat atau
tidak dapat bertindak pada waktu dan ditempat yang dibutuhkan dengan alasan
alasan yang sah untuk usaha.
a. Mencegah gangguan keamanan atau memulihkan ketertiban dan
keamanan umum.
b. Menjaga keselamatan dan keamanan umum apabila terjadi
bencana alam atau dapat diduga akan terjadi.

Mayor Inf Fauzan Alfikri


SIAP TES CBT SESKOAD 2018 369

c. Menjaga bangunan-bangunan serta alat-alat yang sangat penting
bagi negara atau bagi masyarakat, apabila ada kemungkinan
pengrusakan bangunan-bangunan atau pencurian alat-alat bangunan-
bangunan itu.

3. Permintaan bantuan militer diajukan dengan tertulis. Apabila


waktunya mendesak, permintaan itu dapat diajukan dengan lisan. dalam hal itu
permintaan yang tertulis disusulkan selambat-lambatnya dalam waktu dua puluh
empat jam sesudah permintaan dengan lisan diajukan. Dalam permintaan itu
harus dijelaskan :
a. alasan-alasan mengapa bantuan militer diminta.
b. Daerah dimana bantuan militer dibutuhkan.
c. Saat bantuan militer harus dihentikan.
d. Tujuan yang harus dicapai dengan bantuan militer.
e. Keterangan-keterangan lain yang berguna melancarkan
jalannya bantuan militer.

4. Pemisahan TNI dan Polri (Tap MPR No VI tahun 2000).


a. TNI dan Polri secara kelembagaan terpisah sesuai dengan peran
dan fungsi masing masing.
b. TNI adalah alat negara yang berperan dalam pertahanan negara.
c. Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara
keamanan.
d. Dalam hal terdapat keterkaitan kegiatan pertahanan dan kegiatan
keamanan, TNI dan Polri harus bekerja sama dan saling membantu.

Mayor Inf Fauzan Alfikri

Anda mungkin juga menyukai