Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATA KULIAH

AKUNTANSI BELA NEGARA

Nama Penulis :

CANTIKA ARDHIANA NOVITA 19013010019

KELAS B

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2022
Implementasi kemampuan awal bela negara dalam profesi akuntansi.

Mungkin selama ini kita mengenal istilah bela negara adalah sepenuhnya merupakan
tugas dari TNI dan POLRI saja, persepsi ini ternyata salah sebab pembelaan negara bukan hanya
tugas TNI dan POLRI saja melainkan tugas bagi seluruh warga negara Indonesia sesuai dengan
kemampuan dan bidang profesi keikutsertaan kita dalam bermasyarakat. Dalam upaya bela
negara kita dapatmlakukan mulai dari hal-hal kecil sampai lingkup nasional. Unsur dasar bela
negara itu terdiri atas cinta tanah air, kesadaran kita dalam berbangsa dan bernegara, meyakini
bahwa Pancasila adalah ideologi dan dasar hukum dari segi segala hukum yang ada di Indonesia,
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, menanamkan sekecil mungkin sikap dan
sifat yang mencerminkan bela negara. Secara umum akuntansi adalah suatu proses pencatatan,
penggolongan atau pengklasifikasian, pelaporan dan penganalisisan data keuangan dalam suatu
organisasi. Akan tetapi tidak semua orang mengartikan akuntansi seperti itu dan ada pula
beberapa orang yang bekerja di bidang akuntansi namun tidaklah memiliki dasar pendidikan
akuntansi hanya mengikuti proses pencatatan keuangan yang telah lama diterapkan. Akuntansi
memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu melancarkan tugas manajemen
keuangan terutama dalam hal yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi suatu perencanaan dan
pengawasan keuangan. Berdasarkan proses tersebut itulah ilmu akuntansi berperan penting
dalam melancarkan tugas manajemen keuangan. Agar perencanaan keuangan dapat terorganisir

Pengertian kemampuan awal bela negara

Kemampuan awal bela negara dari tiap warga negara, diartikan sebagai potensi dan
kesiapan untuk melakukan aksi bela negara sesuai dengan profesi dan kemampuannya di
lingkungan masing-masing atau di lingkungan publik yang memerlukan peran serta upaya bela
negara. Pada dasarnya tiap warga negara mempunyai kemampuan awal bela negara berdasarkan
nilai-nilai dasar bela negara dari aspek kemampuan diri seperti nilai-nilai percaya diri, nilai-nilai
profesi dan sebagainya dalam mengantisipasi dan mengatasi berbagai bentuk AGHT melalui
berbagai tindakan dalam bentuk sederhana hingga yang besar. Sesungguhnya tiap warga negara
telah melakukan tindakan bela negara dalam berbagai aspek yakni : aspek demografi, geografi,
sumber daya alam dan lingkungan, ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan
aspek pertahanan keamanan. Sehubungan dengan perkembangan IPTEK dan globalisasi yang
sangat dinamis, telah menimbulkan dampak berbagai bentuk AGHT yang semakin kompleks dan
canggih yang perlu dukungan sikap tiap warga negara untuk berperan bersama dalam
mengantisipasi dan mengatasinya sebagai wujud dari bela negara. Agar aksi bela negara dapat
berhasil optimal perlu pemahaman bersama tentang berbagai bentuk AGHT, sehingga aksi bela
negara menjadi gerakan nasional yang lebih efektif.
Untuk memahami bentuk-bentuk AGHT di lingkungan masing-masing perlu melakukan
analisis sederhana, dengan memerhatikan potensi yang ada termasuk kearifan lokal, dan
ancaman faktual atau potensial, sehingga aksi bela negara sebagai solusi tiap masalah dapat
berkembang dengan sudut pandang yang sama. Aksi bela negara dengan pemahaman yang sama
dalam mengantisipasi dan mengatasi setiap bentuk AGHT akan menjadi gerakan nasional bela
negara yang sangat potensial dan berdaya guna optimal membangun ketahanan nasional dan
menyukseskan pembangunan nasional.

Performa fisik dalam baris berbaris

Bahwa Peraturan Baris Berbaris yang digunakan dilingkungan sekolah adalah Peraturan
Baris Berbaris milik TNI/POLRI karena hingga saat ini yang sudah baku adalah seperti SKEP
PANGAB Nomor: SKEP/611/N 85 Tanggal 8 Oktober 1985.

BARIS BERBARIS

a. Pengertian

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan
dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

b. Maksud dan tujuan

1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.

2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat
menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.

3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang
sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.

4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan
pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.

5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung
resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan
tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

PERATURAN BARIS BERBARIS

PBB-TNI AKMIL. Nomor: SKEP/23/III/2002, tanggal 4 Maret 2002

Peraturan baris berbaris diseluruh Indonesia hanya mengacu pada Peraturan Baris
Berbaris Militer yang terdapat dalam Buku Peraturan tentang Baris Berbaris Angkatan
Bersenjata. Buku ini disahkan oleh Surat Keputusan Pangab dan peraturan yang terakhir adalah
Skep Pangab nomor Skep/011/X/1985 tanggal 2 Oktober 1985, tetapi tahun 1992 ada perubahan
pada Skep tersebut pada tempo langkah biasa dan langkah tegap dari 96 langkah tiap menit
menjadi 120 langkah tiap menit.
Di dalam peraturan ini dibagi dalam 2 bagian yaitu baris berbaris dengan menggunakan
senjata dan baris berbaris tanpa senjata. Peraturan baris berbaris militer tersebut diterapkan
disemua kegiatan baris berbaris, sehingga dalam latihan Paskibraka harus mengacu pada
peraturan baris berbaris tanpa senjata yang berlaku dan tidak boleh menerapkan aturan-aturan
sendiri.

PBB-TNI AKMIL. Nomor: SKEP/23/III/2002, tanggal 4 Maret 2002

Post ini adalah sebagai bahan acuan pemberian Materi Peraturan Baris-Berbaris, Koreksi
serta masukan sangat kami harapkan.

Tujuan

Agar peserta didik mengerti dan dapat melaksanakan Peraturan Baris Berbaris sesuai
dengan ketentuan.

Penjelasan Tentang Materi

1. Baris-berbaris sebagai suatu wujud latihan ketangkasan yang diperlukan untuk menanamkan
kedisiplinan dalam kehidupan pandu yang diarahkan pada terbentuknya suatu sikap dan
perwatakan tertentu.

2. Pengetahuan dan ketangkasan baris berbaris merupakan bekal dasar yang harus dimiliki setiap
pandu sehingga mempunyai disiplin dan rasa percaya diri yang tinggi.

3. Seorang pelatih/komandan/pimpinan harus benar-benar memiliki pengetahuan dan


ketangkasan PBB secara mendalam agar ia mampu membekali dan melatih segenap anggotanya
dalam rangka mewujudkan bentuk sikap dan disiplin pandu serta mewujudkan jiwa korsa yang
handal dalam satuannya.

PENGERTIAN

Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan
dalam tatacara kehidupan pandu yang diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan dan disiplin sehingga
selalu dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi disamping juga
menanamkan rasa tanggung jawab.

.KEWAJIBAN PEMBINA/PELATIH

Pencapaian tujuan peraturan ini sangat tergantung pada kemauan serta kemampuan seorang
pelatih dengan memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini:
1. Rasa kasih sayang, yaitu seorang pelatih seharusnya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh
anak didik.

2. Persiapan yang baik, merupakan jaminan keberhasilan latihan yang dikehendaki. Mengenai
materi, waktu, tempat, alat dan sebagainya.

3. Mengenal tingkatan anak didik.

4. Tidak sombong.

5. Adil, menjaga keseimbangan dalam segala hal. Memberikan pujian atau teguran pada
tempatnya tanpa membedakan satu dengan lainnya.

6. Teliti, supaya tidak memberikan hasil yang setengah-setengah.

7. Sederhana, dalam perkataan dan tindakan.

Latihan (drill) dimaksudkan untuk mencapai kebiasaan atau kepahaman, tidak semata-mata
pengetahuan, sehingga dibandingkan perkataan yang banyak lebih baik lagi dengan teladan,
koreksi dan mengulangi sampai paham

Baris berbaris dan kepemimpinan

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan
dalam tata cara hidup yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Maksudnya adalah Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, menumbuhkan
rasa persatuan, disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan
tugas diatas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung
jawab. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah:
Mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok tersebut dengan
sempurna .Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah: Adanya rasa senasib dan
sepenanggungan serta ikatan bathin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. Yang
dimaksud dengan disiplin adalah: Kesadaran untuk menjalankan suatu perintah tugas / dinas baik
tertulis atau tidak tertulis mengenai hal – hal yang sepele sekalipun yang dilaksanakan dengan
tulus ikhlas dan bertanggung jawab. Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah:
Keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan
tugas atau sebaliknya, tidak mudah melakukan tindakan yang akan merugikan organisasi /
kelompok atau kesatuannya.

Bahwa kaitannya manajemen dan kepemimpinan dalam baris berbaris terdapat makna
kehidupan pada saat:

1. Seseorang yang berdiri didepan barisan “atau biasa disebut komandan /ketua kelompok”
memberikan aba – aba atau perintah dan dilaksanakan oleh anggota yang dipimpinnya.
2. Pada saat “sang komandan” memberikan aba – aba “SIAP GRAK”, maka sebagai
seorang pemimpin harus mengambil sikap “siap” terlebih dahulu. (sebelum menyiapkan
orang lain sadari diri sendiri bahwa kita sudah siap). Arti “siap” bisa jabarkan dengan
dengan siap mental, siap fisik, siap materil dan siap pengetahuan.

3. Anggota yang disiapkan segera melaksanakan perintah komandan/ketua


kelompok/atasannya dengan cepat, sigap, dan bertanggung jawab, tanpa ada interupsi,
protes atau membantah perintah tersebut, dan dilaksanakan secara serentak / bersama –
sama.

4. “sang komandan” memberikan aba – aba “lencang kanan / lencang depan grak”,
mengandung arti bahwa seorang pemimpin harus selalu merapatkan dan meluruskan
barisannya agar terlihat rapih, kuat dan berwibawa.

5. Pada saat meluruskan barisan, seorang pemimpin harus juga melihat ketinggian / jenjang
herarki, agar masing – masing anggota menyadari dimana tempat seharusnya dia berada.

6. Pada saat “sang komandan” memberikan aba-aba “HITUNG MULAI” mengandung arti
bahwa setiap saat seorang pemimpin harus selalu mengecek jumlah administratif
kekuatan barisan / pasukannya.

7. Pada saat melakukan gerakan “JALAN DITEMPAT” mengandung arti bahwa


pengalaman kita pernah mengalami jalan ditempat (pasang surut, pahit dan manisnya
kehidupan), maka jangan bersedih hati karena barisan akan di “MAJU”kan. Tetapi jangan
lupa diri apabila kita sudah “MAJU”, harus pula mengikuti aturan dan petunjuk dengan
memperhatikan aba – aba “BELOK KANAN/KIRI dan BALIK KANAN”, agar langkah
kita tidak tergelincir atau “menabrak TEMBOK dan masuk JURANG”.

8. Pada saat aba – aba “HENTI GRAK” mengandung arti bahwa perjalanan kita sudah
sampai ditempat tujuan. Keberhasilan dan kesuksesan sudah kita raih, maka bersyukurlah
karena barisan akan di”ISTIRAHAT”kan.

9. Maka pada saat “ISTIRAHAT DITEMPAT” jangan kita berleha – leha dan bertingkah
laku sesuka hati, tetapi tetap mengikuti aba – aba dan aturan yang masih berlaku karena
barisan belum di”BUBAR”kan.

10. Pada saat “BUBAR BARISAN” itulah penghujung keberhasilan dan kesuksesan kita,
mungkin penghujung juga bagi kehidupan kita di organisasi / kelompok / institusi /
satuan, terlebih sebagai penghujung di “kehidupan kita yang fana ini”.

Baris berbaris dan Disiplin

Manfaat baris berbaris


Pelatihan baris berbaris tidak hanya melatih pembentukan watak para anggota pramuka,
tetapi juga melatih fisik dan membentuk tanggung jawab. Selain itu, baris berbaris juga turut
menanamkan sikap disiplin dan patriotisme.

Peraturan Baris Berbaris atau PBB memiliki beberapa manfaat, yaitu:

1. Menumbuhkan rasa disiplin

2. Pelatihan baris berbaris dapat membuat peserta lebih disiplin karena harus mendengarkan
dan menjalankan aba-aba yang diberikan.

3. Menumbuhkan rasa kebersamaan

4. Pelatihan ini juga bisa menumbuhkan rasa kebersamaan di antara peserta baris berbaris.
Mereka juga dilatih untuk bekerja sama dalam mengikuti dan menjalankan aba-aba.

5. Meningkatkan daya konsentrasi

6. Baris berbaris membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi, mulai dari mendengarkan
setiap instruksi yang diberikan hingga bergerak sesuai dengan aba-abanya.

7. Melatih solidaritas

8. Baris berbaris juga turut menumbuhkan dan melatih solidaritas antar anggota pramuka.
Selain solidaritas, pelatihan ini juga turut menumbuhkan rasa setia kawan.

Tujuan baris berbaris

Dalam Buku Panduan Pramuka Siaga (2015) karya Agus S. Dani dan Budi Anwari,
tujuan baris berbaris dibagi menjadi lima, yaitu:

1. Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa disiplin serta tanggung jawab.

2. Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas mengarahkan pertumbuhan tubuh
agar sehat secara jasmani serta dapat menjalankan berbagai tugas pokok dengan
sempurna.

3. Menumbuhkan rasa persatuan, yakni rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan yang
terjalin diperlukan untuk menjalankan tugas.

4. Menumbuhkan sikap disiplin, artinya mengutamakan kepentingan tugas dibanding


kepentingannya sendiri.

5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab, yaitu berani untuk bertindak, mengambil risiko
yang sifatnya menguntungkan tugas dan tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan
atau menimbulkan risiko untuk dirinya.
Implementasi kemampuan awal bela negara dalam profesi akuntansi

Sebagai akuntan harus menghasilkan laporan keuangan yang andal dapat


dipertanggungjawabkan sehingga akan meningkatkan integritas seorang akuntan Menjadi
akuntan yang bisa memahami nilai-nilai belanegara, kreatif dan berinovasi. Menjadi akuntan
yang objektif dan independen sehingga tidak terintervensi dari pihak manapun agar
menghasilkan output yang objektifSebagai seorang akuntan harus memiliki kompetensi yang
dapat ditingkatkan melalui seminar dan workshop serta mengikuti ujian sertifikasi seperti CA,
CPA, CMA, BKP dan lain-lain. Menjadi akuntan yang bertanggungjawab dandapat dipercay a.
Menjadikan akuntan yang selalu disiplin dan profesional

Contoh kasus

Peran akuntan milenial dalam memerangi investasi ilegal

Data yang dikeluarkan oleh Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet pada 2020
menyatakan bahwa pada masa pandemi, penggunaan internet mengalami peningkatan sebesar
8,9% dari 171,2 juta pada 2018 menjadi 196,7 juta per kuartal II 2020. Dengan bertambahnya
pengguna internet, informasi yang tersebar di media sosial menjadi semakin mudah untuk
diterima oleh setiap orang. Namun, sayangnya, berita yang tersebar tidak seluruhnya merupakan
berita yang benar. Tawaran investasi ilegal yang semakin marak ditemukan ditambah
kecenderungan masyarakat yang ingin mendapatkan keuntungan dengan jumlah yang besar
dalam waktu singkat membuat media sosial rentan menjadi tempat terjadinya penipuan. Tongam
L. Tobing, Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
mengungkap bahwa mulai tahun 2011 hingga 2021, kerugian yang dialami masyarakat Indonesia
akibat investasi ilegal adalah sebanyak Rp117,4 triliun. Hal ini menggambarkan kondisi edukasi
finansial di kalangan masyarakat Indonesia yang masih kurang baik karena masyarakat
cenderung tergiur ketika diiming-imingi keuntungan besar.

Oleh sebab itu, hal konkret yang dapat dilakukan seorang akuntan adalah dengan
memberikan edukasi pada orang di sekitarnya untuk berhati-hati dalam berinvestasi dan memilih
aplikasi atau lembaga yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Akuntan
juga dapat membantu dengan cara menyebarkan informasi keuangan yang baik dan benar bagi
masyarakat. Selain itu, akuntan milenial dapat turut melawan keberadaan investasi ilegal dengan
melaporkannya kepada Sekretariat Satgas Waspada Investasi OJK melalui telepon atau e-mail
yang tersedia untuk ditindak lebih lanjut. Berinvestasi pada instrumen yang tepat tidak hanya
menguntungkan investor tersebut, namun juga menguntungkan negara melalui pertambahan
pendapatan yang dapat digunakan untuk menopang sektor lain.

Anda mungkin juga menyukai