Anda di halaman 1dari 4

Review Jurnal Internasional

Judul The Role of Religiosity and Patriotism in Improving Taxpayer Compliance


(Peran Religiusitas dan Patriotisme Dalam Meningkatkan Kepatuhan
Wajib Pajak)

Nama Jurnal Jai | Journal of Accounting and Investment

Volume dan Halaman Vol. 20 no. 1

Tahun January 2019

Penulis Ietje Nazaruddin

Reviewer Cantika Ardhaiana Novita

Tanggal Reviewer 19 Mei

Fenomena / Latar Pencapaian target penerimaan pajak membutuhkan peran fiskus serta
Belakang peran aktif wajib pajak. Peran wajib pajak sendiri sangat penting, apalagi
dengan adanya sistem perpajakan yang awalnya bersifat official
assessment kini telah berubah menjadi self assessment. Sistem self
assessment memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk
mendaftarkan, menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri
kewajiban perpajakannya. Kesadaran wajib pajak merupakan salah satu
bentuk pelaksanaan kepatuhan pajak. Kepatuhan wajib pajak secara
langsung dapat meningkatkan penerimaan pajak negara.

Kepatuhan wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya


dapat dilihat baik dari faktor internal (seperti pemahaman, religiusitas)
maupun faktor eksternal (seperti sanksi pajak, pegawai pajak) pada diri
wajib pajak (Gangl & Kirchler, 2015; Jannah, Hutadjulu, & Rante, 2018;
Jatmiko, 2006; McKerchar, Bloomquist, & Pope, 2013; Welch et al.,
2005). Penelitian ini mengkaji pengaruh faktor internal, yaitu faktor yang
berasal dari wajib pajak itu sendiri sebagai pendorong dalam
melaksanakan kewajiban perpajakan. Faktor internal penting untuk
dikaji karena sistem perpajakan sudah menganut self assessment.
Sistem self assessment yang menyebabkan wajib pajak berperan aktif
dalam membayar pajak menjadi faktor yang menonjol. Oleh karena itu,
faktor internal yaitu patriotisme dan religiusitas berpengaruh terhadap
peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam penelitian ini.

Patriotisme pada awalnya dimaknai sebagai upaya melawan


kolonialisme. Patriotisme dalam penelitian ini dimaknai sebagai
kebanggaan individu terhadap negaranya. Patriotisme akan
menumbuhkan ikatan antara warga negara dengan bangsa atau
negaranya. Ikatan ini dapat ditunjukkan melalui rasa cinta warga negara
terhadap bangsa dan kebanggaan identitas nasional mereka sebagai
warga negara (Gangl & Kirchler, 2015). Rela berkorban demi bangsa dan
negara merupakan wujud dari rasa patriotisme. Bentuk kecintaan
terhadap negara dapat diwujudkan dengan kepatuhan terhadap
peraturan perpajakan yang telah dikeluarkan oleh negara. Hasil
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa manifestasi cinta negara
dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak warga negara (Pradini,
Ratnasari, & Hidayat, 2016).

Religiusitas diartikan sebagai pengabdian kepada agama, ketakwaan


seorang individu (Setiawan, 2012). Religiusitas yang tinggi akan
berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari (Nazaruddin, Rezki, &
Rahmanda, 2018). Religiusitas juga akan mempengaruhi rasa cinta
seseorang terhadap negaranya. Cinta tanah air atau patriotisme
merupakan salah satu bentuk keberagaman. Hasil penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa religiusitas berdampak positif
terhadap kepatuhan individu dalam membayar pajak.

Definisi Operasional Isi Religiusitas adalah penghayatan terhadap nilai-nilai agama dan
Artikel menerapkan atau mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya (Nazaruddin, 2012). Religiositas adalah komitmen
terhadap agama dengan menjalankan nilai-nilai yang diajarkan
dalam agama. Individu yang memiliki tingkat religiusitas yang
tinggi akan memiliki perhatian terhadap kesejahteraan orang lain
dan bersifat sukarela (Clary & Snyder, 1991). Agama juga
mengajarkan cinta tanah air. Hasil penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap
nasionalisme (Rifa'i et al., 2017). Religiusitas atau kebhinekaan
merupakan anugerah dari Tuhan dan sifatnya esensial, dan
keragaman juga mengajarkan cinta tanah air, menumbuhkan rasa
cinta tanah air (Murod, 2011).

Eksistensi individu sebagai bagian dari suatu negara diekspresikan


dengan rasa memiliki, cinta, kesetiaan, kebanggaan, dan
perlindungan terhadap kelompok dan tanah airnya (Davidov,
2009). Salah satu bentuk identitas sosial adalah identitas nasional
(Blank & Schmidt, 2003). Nasionalisme menggambarkan perasaan
subjektif individu di negaranya. Salah satu bentuk identitas
nasional adalah patriotisme (Blank & Schmidt, 2003). Patriotisme
sebagai ikatan seseorang terhadap kelompoknya (suku, bangsa,
partai politik, dll), ikatan yang dimaksud adalah kemauan (Staub,
1979). Beberapa penelitian tentang patriotisme dan kepatuhan
pajak telah dilakukan, dan memberikan bukti empiris bahwa
patriotisme individu memiliki korelasi dengan tingkat kepatuhan
pajak (Konrad & Qari, 2012). Hal ini didukung oleh hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa suatu negara dengan jumlah
penduduk yang memiliki sikap patriotik yang tinggi maka tingkat
kepatuhan pajaknya juga tinggi. Individu yang memiliki tingkat
patriotik tinggi cenderung lebih jujur dalam pendapatannya dan
patuh dalam membayar pajak. Hasil penelitian tersebut
membuktikan bahwa sikap patriotisme dapat memperlancar
pencapaian penerimaan pajak dan meningkatkan kepatuhan.
Patriotisme secara langsung dapat mempengaruhi sikap
kepatuhan seseorang terhadap pajak dan pada akhirnya juga
meningkatkan norma sosial (Lavoie, 2010). Hal ini dikarenakan
individu yang memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi dan kuat
terhadap bangsanya diasumsikan memiliki keinginan yang lebih
besar untuk mematuhi norma-norma sosial yang berlaku.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh langsung
religiusitas terhadap kepatuhan wajib pajak. Selain itu, penelitian ini
juga menguji pengaruh tidak langsung religiusitas terhadap kepatuhan
wajib pajak dengan menggunakan variabel mediasi patriotisme wajib
pajak.

Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat religiusitas berpengaruh


positif terhadap patriotisme dan kepatuhan wajib pajak. Patriotisme
yang tinggi akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Religiusitas yang
tinggi juga dapat meningkatkan patriotisme atau kebanggaan terhadap
negara. Patriotisme yang tinggi akan memotivasi wajib pajak untuk
mematuhi peraturan perpajakan. Hasil tes tambahan menunjukkan
religiusitas yang tinggi akan meningkatkan kebanggaan terhadap negara
atau meningkatkan patriotisme dan berimplikasi pada peningkatan
kepatuhan pajak.

Kelebihan dan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan karena pengambilan


Kekurangan / sampel bersifat nonprobability dan cakupan sampel terbatas pada satu
Tanggapan dan Kritik daerah yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga diperlukan kehati-
hatian dalam menggeneralisasi hasil penelitian. Kajian ini juga terbatas
pada variabel religiusitas, patriotisme yang digunakan untuk
menjelaskan perilaku kepatuhan wajib pajak. Penelitian selanjutnya
perlu memperluas cakupan sampel sehingga dapat meningkatkan
generalisasi hasil.

Penelitian ini menggunakan metode survei, oleh karena itu, peneliti


selanjutnya perlu mempertimbangkan penggunaan metode eksperimen
dan pendekatan metode campuran (kualitatif dan kuantitatif) untuk
meningkatkan nilai dan meningkatkan pengembangan penelitian
tentang kepatuhan pajak.

Keterkaitan artikel Secara garis besar dalam artikel sudah menjelaskan mengenai
dengan topik bagaimana menjadi warga negara yang taat membayar pajak sebagai
bentuk rasa cinta tanah air dengan memiliki jiwa patriotisme yang
seharusnya ditanamkan sejak dini. Religiusitas yang tinggi akan
meningkatkan kebanggaan terhadap negara atau meningkatkan
patriotisme dan berimplikasi pada peningkatan kepatuhan dalam
membayar pajak.

Anda mungkin juga menyukai