Anda di halaman 1dari 12

Permana Vol. IX No.

2 Pebruari 2018

PENGARUH RELIGIUSITAS, PEMAHAMAN PERPAJAKAN,


STATUS SOSIAL EKONOMI DAN LOVE OF MONEY
TERHADAP PERSEPSI PENGGELAPAN PAJAK
Friska Ade Nauvalia1), Yuniarti Hermawan2), dan Tri Sulistyani3)
1
Program Studi Akuntansi, 2-3 Program Studi Manejemen Perpajakan
Fakultas Ekonomi Universitas Pancasakti

ABSTRACT
This study aims to examine the influence of religiusity, understanding taxation,
socioeconomic status and love of money on the perception of tax evasion simultaneously
and partially. Population in this study are accounting studens of economic faculty at the
university of pancasakti tegal force of 2014 and 2015, with a sample of 81 students.
Sampling technique used in this research in purposive sampling technique. The results
of the analysis using computerized calculations with SPSS program version 22 which
shows that religiosity, understanding taxation, socioeconomic status and love of money
affect simultaneously to perceptions of tax evasion. Religusitas and socioeconomic
status does not partially affect the perception of tax evasion. instead this study shows
the understanding of taxation and love of money partially influence the perception of
tax evasion.
Keyword : of religiosity, understanding taxation, socioeconomic status, love of money
and tax evasion perceptions.

A. PENDAHULUAN Target pencapaian pajak menjadi


celah bagi para oknum petugas pajak,
Pajak bisa dikatakan suatu
wajib pajak dan konsultan pajak untuk
kontribusi wajib kepada negara yang
bekerja sama dalam tindakan kejahatan
terutang oleh orang pribadi atau badan
dan kecurangan dibidang perpajakan
dan bersifat memaksa berdasarkan
seperti penggelapan, penghindaran,
Undang-Undang, dengan tidak men-
penyimpangan, pemerasan dan pemalsu-
dapatkan imbalan secara langsung dan
an dokumen yang tujuannya untuk
digunakan untuk keperluan negara demi
mendapatkan keuntungan illegal
kelangsungan dan kemakmuran rakyat.
sebesar-besarnya dan memperkaya diri
Maka dari itu, warga negara indonesia
sendiri sehingga pada akhirnya
tidak dapat melanggar kewajiban dan
menyebabkan distorsi penerimaan atau
tanggung jawabnya untuk membayar
kekayaan negara (Zirman, 2015).
pajak. Membayar pajak merupakan
perwujudan, kewajiban dan peran bagi Salah satu tindakan penggelapan
warga negara dalam pembiayaan negara pajak (Tax Evasion) tidak hanya
dan pembangunan nasional. Dalam hal sepenuhnya kesalahan wajib pajak.
ini warga negara dapat dikatakan ikut Peran oknum petugas pajak pun ikut
serta berpartisipasi dalam pembiayaan mendukung atas tindakan kecurangan
pembangunan nasional negara tersebut. Tingkat kepercayaan masyara-
(Mardiasmo 2013:1). kat pada profesi akuntansi telah
mengalami penurunan, karena banyak

132
Friska Ade Nauvalia, Yuniarti Hermawani, & Tri Sulistyani: Pengaruh Religiusitas ....

terjadinya kasus skandal yang men- Hal ini didukung karena penggelapan
coreng profesi akuntansi sehingga me- pajak merupakan suatu kegiatan yang
ngakibatkan masyarakat meningkatkan menyimpang dari norma agama (Basri,
perhatiannya untuk mengatasi isu-isu 2015).
atau kasus-kasus skandal yang ber- Melalui pendidikan ataupun peng-
dampak terhadap profesi (Basri, 2015). alaman, seseorang dapat memperoleh
Terjadinya krisis kepercayaan oleh pengetahuan (viega, 2017). Seseorang
masyarakat kepada para profesional harus memiliki pengetahuan perpajakan
akuntan, maka pendidikan etika harus agar timbul kesadaran mengenai pajak
benar-benar diterapkan dan diperhatikan dan untuk meningkatkan tingkat
dalam bangku perkuliahan dengan pemahaman mengenai pajak (Dharma,
harapan mahasiswa mempunyai karak- 2016). Semakin tinggi status sosial
teristik yang menjunjung nilai-nilai etika seseorang akan tinggi juga tingkat
dan menjadi individu yang beretika pemahaman tentang perpajakan, dan
sebelum nantinya memasuki dunia kerja sebaliknya. Seseorang yang mengerti
(Aziz, 2015). tentang peraturan dan tata cara
perpajakan secara jelas termasuk wajib
Berdasarkan ulasan tersebut,
pajak yang patuh (Dharma, 2016). Jika
rumusan masalah dalam penelitian
tingkat pemahaman tentang perpajakan
sebagai berikut : Apakah ada pengaruh
masih rendah maka cenderung dapat
religiusitas, pemahaman perpajakan,
menyebabkan praktek penggelapan pajak
status sosial ekonomi, dan love of
yang dapat merugikan banyak pihak.
money secara simultan dan parsial ber-
pengaruh terhadap persepsi penggelapan Love of money atau kecintaan
pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah terhadap uang merupakan salah satu
mengetahui apakah ada pengaruh alasan seseorang melakukan peng-
religiusitas, pemahaman perpajakan, gelapan pajak. Alasannya karena ketika
status sosial ekonomi, dan love of money seseorang menempatkan uang sebagai
secara simultan dan parsial berpengaruh prioritas utama dalam suatu kehidupan
terhadap persepsi penggelapan pajak sehari-harinya, mereka berfikir bahwa
tindakan penggelapan pajak merupakan
tindakan yang dapat diterima (Rosianti
B. KERANGKAPEMIKIRAN DAN dan Yenny Mangoting, 2014). Tingkat
HIPOTESIS kecintaan terhadap uang akan membuat
2.1 Pengaruh religiusitas, pemahaman semua kegiatan bernilai positif, karena
perpajakan, status sosial ekonomi uang merupakan sumber utama dalam
dan love of money secara simulan kehidupan. Dalam kehidupan manusia
terhadap persepsi penggelapan sehari-hari tidak dapat terlepas dari uang,
pajak. karena uang merupakan salah satu aspek
yang sangat penting dalam kehidupan
Dalam Ardiansyah, 2017 (Hakim, sehari-hari. Aziz (2015) berpendapat
2004:4) menjelaskan bahwa “Religiusitas bahwa di Amerika serikat, kesuksesan
itu adalah sikap hidup seseorang diukur dengan uang dan pendapatan,
berdasarkan pada nilai-nilai yang akan tetapi sebagian orang mengang-
diyakininya”. Dilihat dari tingkat gapnya berbeda.
kepercayaan dan ketaatan terhadap
H1 : Diduga religiusitas,
agama semakin tingginya tingkat
pemahaman perpajakan, status
religiuisitas maka akan semakin rendah
sosial ekonomi dan love of
tingkat prosentase penggelapan pajak.

133
Permana Vol. IX No. 2 Pebruari 2018

money berpengaruh secara H3 : Diduga pemahaman per-


simultan terhadap persepsi pajakan berpengaruh secara
penggelapan pajak. parsial terhadap persepsi
penggelapan pajak.
2.2 Pengaruh religiusitas terhadap
persepsi penggelapan pajak 2.4 Pengaruh status sosial ekonomi
Dalam Dharma (2016) menjelaskan terhadap persepsi penggelapan pajak
bahwa etika penggelapan pajak dari cara Semakin meningkatnya status sosial
pandang islam dan mentakan ekonomi semakin tinggi pula tingkat
penggelapan pajak itu bisa juga beretika, penggelapan pajak. Henslin (2007:92)
kalau dilihat dari kondisi sekarang yaitu menyatakan “Untuk memahami orang,
masih belum banyak realisasi kita harus mempelajari lokasi sosial
pemerintah yang diterapkan kepada yang mereka tempati dalam kehidupan.
masyarakat, hal ini yang membuat Yang paling berperan adalah kelas
masyarakat enggan untuk membayar sosial yang disadarkan pada penghasilan,
pajak. Religiusitas memiliki pengaruh pendidikan, dan prestasi kerja”. Kelas
yang baik pada sikap dan perilaku sosial yang telah terbentuk dapat
manusia. Religiusitas merupakan nilai memberikan pengaruh pada ide dan
penting dalam struktur kognitif individu sikap.
wajib pajak yang dapat mempengaruhi H4 : Diduga status sosial
perilaku individu. ekonomi berpengaruh secara
H2 : Diduga religiusitas parsial terhadap persepsi
berpengaruh secara parsial penggelapan pajak.
terhadap persepsi penggelapan
pajak. 2.5 Pengaruh love of money terhadap
persepsi penggelapan pajak
2.3 Pengaruh pemahaman perpajakan
terhadap persepsi penggelapan Tang, 1992 (dalam Noviani dan
pajak Andri, 2014:Vol.3) memperkenalkan
konsep the love of money sebagai sebuah
Pengaruh pemahaman perpajakan
literatur psikologis. Konsep tersebut
oleh mahasiswa akuntansi terhadap
digunakan untuk memperkirakan
persepsi penggelapan pajak dapat
perasaan subjektif seseorang tentang
dikembangkan dengan melihat seberapa
uang. Kecintaan seseorang terhadap
besar pemahaman ketentuan perpajakan
uang berbeda tergantung pada kebutuhan
dapat dipahami oleh mahasiswa
yang mereka miliki dan dipengaruhi oleh
akuntansi, dimengerti dan dipatuhi untuk
beberapa hal antara lain jenis kelamin,
kemudian dilaksanakan. Tujuannya agar
usia, tingkat pendidikan, status sosial
harapannya ke depan praktik peng-
ekonomi, dan ethnic background. Basri
gelapan pajak dapat diminimalisir
(2015) menyatakan bahwa sifat love of
serendah mungkin dan mahasiswa
money atau cinta uang yang tinggi maka
akuntansi memahami perilaku tersebut
persepsi etika penggelapan pajak juga
melanggar hukum dan tidak etis untuk
tinggi.
dilakukan. Hal ini juga didukung dalam
penelitian Dharma (2016) yang H5 : Diduga love of money
menyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh secara parsial
perpajakan memiliki pengaruh terhadap terhadap persepsi penggelapan
persepsi penggelapan pajak pada pajak.
mahasiswa akunansi.

134
Friska Ade Nauvalia, Yuniarti Hermawani, & Tri Sulistyani: Pengaruh Religiusitas ....

C. METODE PENELITIAN metode yang sengaja digunakan karena


informasi yang diambil berasal dari
Metode yang digunakan dalam
sumber yang dipilih berdasarkan kriteria
penelitian ini adalah metode deskriptif
tertentu (Kuncoro, 2013:118).
dengan pendekatan kuantitatif yaitu
pengumpulan data yang berupa angka Besarnya sampel dalam penelitian
untuk diuji hipotesisnya atau menjawab ini ditentukan menggunakan rumus
pertanyaan mengenai status terakhir dari slovin sehingga diemukan sampel
subjek penelitian (Kuncoro, 2013:12). sejumlah 81 responden.
Populasi dalam penelitian ini adalah Teknik analisis data yang
mahasiswa S1 program studi akuntansi digunakan adalah Analisis Statistik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deskriptif, uji reliabilias, uji validias,
Universitas Pancasakti Tegal. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda, Uji
pengambilan sampel ditentukan Hipotesis meliputi Uji F, Uji t, dan
berdasarkan purposive sampling yaitu Koefisien determinasi.
Tabel 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
Item
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala
pertanyaa
Penggelapan Pemahaman Penyebab Likert Interval 1,5
n
Pajak (tax tentang penggelapan pajak
evasion) penggelapan Sistem pengelolaan 2
(Ardiansyah, pajak keuangan
2017) dan perpajakan
(Permata Pengetahuan
Bahari, 2016) penggelapan 3,4
pajak
Religiusitas Kepercayaan Ideologi Likert Interval 1
(Ardiansyah, dan ketaatan
2017) Praktek Ibadah 2, 7
Pengalaman
Pengetahuan 6
Agama
Konsekuensi 3
Pemahaman Pengetahuan Pemahaman Likert Interval 1
Perpajakan tentang sistem
(Ardiansyah, ketentuan dan perpajakan 4, 5
2017) dan tata cara Pemahaan 2,3,4,5
(Permata perpajakan persyaratn
Bahari, 2016) perpajakn
Status Sosial Pendapatan Tingkat penghasilan Dummy Nominal -
Ekonomi ekonomi
Love of Kepuasan Anggaran Likert Interval 1,4,
Money mengelola uang Adil 2,
(Aziz, 2015) Sukses 6,
Ekspresi 3,
Diri 8,
Pengaruh Sosial 5,7,9,10
Kesenangan

135
Permana Vol. IX No. 2 Pebruari 2018

Yunani yaitu “oikos” yang artinya rumah


3.1. Penggelapan Pajak (Y)
tangga dan “nomos” yang artinya
Chairil Anwar (2013:23) Penyelundupan mengatur, jadi secara harafiah ekonomi
atau penggelapan pajak (Tax Evasion) berarti cara mengatur rumah tangga.
adalah upaya wajib pajak menghindari Sosial ekonomi dapat juga
pajak terutang secara ilegal dengan cara diartikan sebagai suatu keadaan atau
menyembunyikan keadaan yang kedudukan yang diatur secara sosial dan
sebenarnya. menetapkan seseorang dalam posisi
3.2 Religiusias (x1) tertentu dalam struktur masyarakat.
Dalam Ardiansyah, 2017 (Hakim, Pemberian posisis ini disertai pula
2004:4) menjelaskan bahwa “Religiusitas seperangkat hak dan kewajiban yang
itu adalah sikap hidup seseorang ber- harus dipenuhi sipembawa status
dasarkan pada nilai-nilai yang diyakini- misalnya, pendapatan, dan pekerjaan.
nya”. Sedangkan menurut (Agus, 3.5 Love Of Money (x4)
2000:6) “ekspresi religius ditemukan Noviani dan Andri(2014:Vol.3)
dalam budaya material, perilaku manusia, memperkenalkan konsep the love of
nilai, moral, hukum dan sebagainya. money sebagai sebuah literatur psiko-
Tidak ada aspek kebudayaan lain dari logis. Konsep tersebut digunakan untuk
agama yang lebih luas pengaruh dan memperkirakan perasaan subjektif
implikasinya dalam kehidupan manusia”. seseorang tentang uang. Kecintaan
3.3 Pemahaman Perpajakan (x2) seseorang terhadap uang berbeda
Dharma (2016) mengatakan bahwa tergantung pada kebutuhan yang mereka
pengetahuan dan pemahaman akan miliki dan dipengaruhi oleh beberapa hal
peraturan perpajakan adalah proses antara lain jenis kelamin, usia, tingkat
dimana wajib pajak memahami tentang pendidikan, status sosial ekonomi, dan
perpajakan dan menerapkan pengetahuan ethnic background.
untuk membayar pajak. Syarat-syarat Dari penjelasan diatas terkait
untuk melakukan pembayaran pajak dengan bagaimana sikap seseorang
adalah wajib pajak harus memiliki terhadap uang, jika seseorang menilai
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) tinggi uang atau sangat mencintai uang,
dan wajib pajak harus melaporkan SPT maka seseorang akan mengejar uang dan
(Surat Pemberitahuan) baik masa cenderung untuk melakukan berbagai
maupun tahunan. cara untuk mendapatkan uang lebih
banyak baik dengan cara yang etis
3.4 Status Sosial Ekonomi (x3)
maupun tidak etis, sebaliknya orang yang
Rahayu (2017), menjelaskan bahwa menilai rendah terhadap uang tidak
status sosial ekonomi dapat dipahami terlalu bernafsu untuk mendapatkan uang
dengan melihat asal katanya. Kata sosial yang banyak.
berasal dari kata “socius” yang artinya
kawan (teman). Dalam hal ini arti
kawan bukan terbatas sebagai teman D. HASIL
sepermainan, teman kerja dan 4.1 statistik deskriptif: Analisis deskriptif
sebagainya. Yang dimaksud teman bertujuan untuk menunjukkan
adalah mereka yang ada disekitar kita, gambaran atau deskripsi suatu data
yakni yang tinggal dalam satu yang dilihat dari nilai rata-rata
lingkungan tertentu dan mempunyai sifat (mean), maksimum, minimum, stan-
yang saling mempengaruhi. Sedangkan dar deviasi, dll (Ghozaly 2016 : 19).
istilah ekonomi berasal dari bahasa

136
Friska Ade Nauvalia, Yuniarti Hermawani, & Tri Sulistyani: Pengaruh Religiusitas ....

Tabel 4.1 Descriptive Statistics


N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Religiusitas 81 21,00 35,00 28,9630 2,93873

Pemahaman Perpajakan 81 13,00 25,00 19,4444 3,42418


Status Sosial Ekonomi
81 ,00 2,00 ,3210 ,73870
Love of Money
Penggelapan Pajak 81 28,00 49,00 39,7160 5,44801
Valid N (listwise)
81 13,00 25,00 19,8642 3,01145
Sumber : Olah Data SPSS Versi
81 22

Berdasarkan uji statistik deskriptif d. Nilai mean dan standar deviasi yang
diatas, dapat diketahui bahwa data dimiliki variabel love of money
penelitian ini sebanyak 81 responden. adalah 39,71 dan 5,44. Maka nilai
Berikut ini keterangan dari hasil statistik rata-rata lebih besar dari nilai standar
deskriptif yang telah diolah sebagai deviasinya. Hal ini menunjukkan
berikut : bahwa kualitas data dari variabel
a. Nilai mean dan standar deviasi yang love of money dalam penelitian ini
dimiliki variabel religiusitas adalah baik, sebab nilai rata-rata lebih
28,96 dan 2,93. Maka nilai rata-rata besar dari nilai standar deviasinya.
lebih besar dari nilai standar e. Nilai mean dan standar deviasi yang
deviasinya. Hal ini menunjukkan dimiliki variabel penggelapan pajak
bahwa kualitas data dari variabel adalah 19,86 dan 3,01. Maka nilai
religiusitas dalam penelitian ini baik, rata-rata lebih besar dari nilai standar
sebab nilai rata-rata lebih besar dari deviasinya. Hal ini menunjukkan
nilai standar deviasinya. bahwa kualitas data dari variabel
b. Nilai mean dan standar deviasi yang penggelapan pajak dalam penelitian
dimiliki variabel pemahaman ini baik, sebab nilai rata-rata lebih
perpajakan adalah 19,44 dan 3,42. besar dari nilai standar deviasinya.
Maka nilai rata-rata lebih besar dari
nilai standar deviasinya. Hal ini 4.2 Uji validitas merupakan digunakan
menunjukkan bahwa kualitas data untuk mengukur sah atau valid
dari variabel pemahaman perpajakan tidaknya kuesioner (Ghozali, 2016 :
dalam penelitian ini baik, sebab nilai 52).
rata-rata lebih besar dari nilai standar Dari hasil perhitungan uji validitas
deviasinya. religiusias, pemahaman perpajakan,
c. Nilai mean dan standar deviasi yang status social ekonomi, love of money
dimiliki variabel status sosial dan persepsi penggelapan pajak seluruh
ekonomi adalah 0,32 dan 0,72. Maka nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel
nilai rata-rata lebih kecil dari nilai pada jumlah sampel N sebanyak 81,
standar deviasinya. Hal ini karena itu dapat disimpulkan bahwa
menunjukkan bahwa kualitas data semua pertanyaan yang diuji dalam
dari variabel status sosial ekonomi penelitian ini adalah valid, sehingga
dalam penelitian ini buruk, sebab semua pertanyaan dari variabel
nilai rata-rata lebih kecil dari nilai kepatuhan wajib pajak dapat digunakan
standar deviasinya. sebagai instrumen penelitian.

137
Permana Vol. IX No. 2 Pebruari 2018

4.3 Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk ( Ghozali, 2016 : 47-48).
Tabel 4.2. Uji Reliabilias
Jenis Kuesioner R hitung Nilai Corbanch’s Alpha Status
Penggelapan Pajak 0,749 0,70 Reliabel
Religiusitas 0,701 0,70 Realiabel
Pemahaman Perpajakan 0,805 0,70 Reliabel
Status Sosial Ekonomi 0,938 0,70 Reliabel
Love Of Money 0,840 0,70 Reliabel
Sumber : Olah Data SPSS Versi 22
Dari hasil perhitungan reliabilitas 4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
religiusias, pemahaman perpajakan, menurut Deddy (2018 : 66), adalah
status social ekonomi, love of money analisis regresi linear yang digunakan
dan persepsi penggelapan pajak meng- untuk mengetahui pengaruh satu atau
hasilkan nilai Rhitung lebih besar dari lebih variabel bebas (independen) ter-
nilai 0,70. Dengan demikian, kuesioner hadap satu variabel terikat (dependen).
tersebut dapat digunakan sebagai Adapun rumus dari model regresi linear
instrument penelitian. berganda adalah sebagai berikut :
Ŷ = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4
+ β5X5 + ε
Tabel 4.3 Analisis regresi linier bergand

Sumber : Olah Data SPSS Versi 22


Berdasarkan tabel diatas, dapat Y = 2,636 + 0,014X1 – 1,322X2 –
dilihat nilai constanta sebesar 2,636, 0,100X3 + 1,071X4 + e
koefisien religiusitas sebesar 0,14, koe- 4.5 Uji Simultan (Uji Statistik F) pada
fisien pemahaman perpajakan sebesar -
dasarnya menunjukkan apakah semua
1,322, koefisien status sosial ekonomi variabel independen atau bebas dalam
sebesar -0,100 dan koefisien love of model terdapat pengaruh terhadap
money sebesar 1,071. Dengan demikian variabel dependen atau terikat secara
dapat ditulis persamaan regresi menjadi bersama-sama. Untuk dapat mengetahui
bentuk persamaan sebagai berikut : variabel independen mempengaruhi
secara bersama-sama variabel dependen

138
Friska Ade Nauvalia, Yuniarti Hermawani, & Tri Sulistyani: Pengaruh Religiusitas ....

maka digunakan tingkat signifikansi pengaruh signifikan terhadap


sebesar 0,05. Adapun kriteria diterima variabel dependen.
atau ditolaknya hipotesis sebagai berikut: 2. Jika nilai signifikan > 0,05, maka
1. Jika nilai signifikan < 0,05, maka hipotesis ditolak (koefisien regresi
hipotesis diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Hal ini menun-
signifikan). Hal ini menunjukkan jukkan bahwa variabel dependen
bahwa variabel independen ber- tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel independen.
Tabel 4.4. Uji Simultan (Uji F)

a. Dependent Variable: PENGGELAPAN PAJAK


b. Predictors: (Constant), LOVE OF MONEY, STATUS SOSIAL EKONOMI,
RELIGIUSITAS, PEMAHAMAN PERPAJAKAN
Sumber : Olah Data SPSS Versi 22
secara individual dalam menerangkan
Hasil pengujian hipotesis pengaruh
variasi variabel dependen. Pada
religiusitas, pemahaman perpajakan,
penelitian ini pengujian dengan
status social ekonomi dan love of money
menggunakan signifikansi level 0,005 (α
terhadap persepsi penggelapan pajak
= 5%). Adapun kriteria diterima atau
pada tabel 4.4 yang mana tertera nilai
ditolaknya hipotesis sebagai berikut:
signifikansi sebesar 0,000 atau < 0,05.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1. Jika nilai signifikan < 0,05 maka
diterima karena nilai signifikan 0,000. hipotesis diterima. Hal ini menun-
Sehingga pemanfaatan religiusitas, jukkan bahwa variabel independen
pemahaman perpajakan, status social berpengaruh secara signifikan
ekonomi dan love of money berpengaruh terhadap variabel dependen.
secara simultan atau bersama-sama 2. Jika nilai signifikan > 0,05 maka
terhadap persepsi penggelapan pajak. hipotesis ditolak. Hal ini
4.5 Uji Uji Parsial (Uji Statistik t) pada menunjukkan variabel dependen
dasarnya menunjukkan seberapa jauh tidak berpengaruh secara signifikan
pengaruh satu variabel independen terhadap variabel independen.
Tabel 4.5. Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T
B Std. Error Beta
(Constant) 2,636 2,621 1,006 Sig.
,318
RELIGIUSITAS ,014 ,065 ,014 ,220 ,827
PEMAHAMAN
PERPAJAKAN -1,322 ,133 -1,503 -9,907 ,000
STATUS SOSIAL EKONOMI
-,100 ,256 -,024 -,390 ,698
LOVE OF MONEY
1,071 ,084 1,938 12,678 ,000

a. Dependent Variable: PENGGELAPAN PAJAK


Sumber : Olah Data SPSS Versi 22

139
Permana Vol. IX No. 2 Pebruari 2018

4. Hipotesis yang menyatakan bahwa


Berdasarkan data yang terdapat
diduga terdapat pengaruh signifikan
dalam tabel 4.5 diperoleh suatu kesim-
love of money terhadap penggelapan
pulan sebagai berikut :
pajak terbukti, dengan nilai signifi-
1. Hipotesis yang menyatakan bahwa kan 0,000 < 0,05 maka hipotesis
diduga terdapat pengaruh signifikan diterima.
religiusitas terhadap penggelapan
pajak tidak terbukti, dengan nilai 5. Koefisien Determinasi pada hakekat-
nya mengukur seberapa besar
signifikan 0,827 > 0,05 maka
kemampuan persamaan model dalam
hipotesis ditolak
menerangkan variasi yang terdapat
2. Hipotesis yang menyatakan bahwa pada variabel dependen. Nilai R2
diduga terdapat pengaruh signifikan terletak antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤
pemahaman perpajakan terhadap 1). Koefisien determinasi dapat di-
penggelapan pajak terbukti, dengan hitung untuk mengetahuI pengaruh
nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka variabel independen terhadap varia-
hipotesis diterima. bel dependen. Jika proses men-
3. Hipotesis yang menyatakan bahwa dapatkan nilai R 2 yang tinggi adalah
diduga terdapat pengaruh signifikan baik, tetapi jika nilai R2 rendah
status sosial ekonomi terhadap bukan berarti model regresi jelek
penggelapan pajak tidak terbukti, (ghozali, 2016 : 95). Adapun tabel
dengan nilai signifikan 0,698 > 0,05 hasil koefisien determinasi sebagai
maka hipotesis ditolak berikut :
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the
1 ,839a ,703 ,688 1,68316
Estimate
a. Predictors: (Constant), love of money, status sosial ekonomi, religiusitas, pemahaman
perpajakan
b. Dependent Variable: penggelapan pajak
Sumber : Olah Data SPSS Versi 22

Berdasarkan tabel 4.6, didapat nilai 1. Religiusitas, pemahaman perpajakan,


koefisien determinasi sebesar 0,688 atau status sosial ekonomi dan love of
68,8%. Hal ini manunjukkan bahwa money secara simultan berpengaruh
variabel penggelapan pajak dipengaruhi terhadap persepsi penggelapan pajak
oleh variabel religiusitas, pemahaman pada mahasiswa akuntansi Fakultas
perpajakan, status sosial ekonomi dan Ekonomi dan Bisnis Universitas
love of money sebesar 68,8%. Sedangkan Pancasakti Tegal.
sisanya 31,2% dipengaruhi oleh faktor 2. Religiusitas (X1) secara parsial tidak
lain yang tidak dijelaskan dalam berpengaruh terhadap persepsi
penelitian ini. penggelapan pajak pada mahasiswa
akuntansi Fakultas Ekonomi dan
E. KESIMPULAN DAN SARAN Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.
5.1 Kesimpulan 3. Pemahaman perpajakan (X2) secara
parsial berpengaruh terhadap persepsi
Berdasarkan hasil analisis data dan
penggelapan pajak pada mahasiswa
pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa :

140
Friska Ade Nauvalia, Yuniarti Hermawani, & Tri Sulistyani: Pengaruh Religiusitas ....

akuntansi Fakultas Ekonomi dan ekonomi dan bisnis harus dapat


Bisnis Universitas Pancasakti Tegal mempertahankan tingkat religiusitas
4. Status sosial ekonomi (X3) secara tersebut.
parsial tidak berpengaruh terhadap 3. Pemahaman perpajakan secara parsial
persepsi penggelapan pajak pada berpengaruh terhadap persepsi peng-
mahasiswa akuntansi Fakultas gelapan pajak pada mahasiswa akun-
Ekonomi dan Bisnis Universitas tansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Pancasakti Tegal. Oleh karena itu fakultas ekonomi dan
5. Love of money (X4) secara parsial bisnis harus lebih meningkatkan
berpengaruh terhadap persepsi kembali materi perpajakan kepada
penggelapan pajak pada mahasiswa mahasiswa agar tingkat pemahaman
akuntansi Fakultas Ekonomi perpajakan jauh lebih baik dari
Universitas Pancasakti Tegal. sebelumnya.
4. Love of money secara parsial ber-
5.2 Saran
pengaruh terhadap persepsi penggela-
Berdasarkan kesimpuan yang telah pan pajak pada mahasiswa akuntansi
diuraiakan tersebut, maka peneliti dapat Fakultas Ekonomi Universitas Panca-
memberikan saran-saran sebagai berikut: sakti Tegal. Oleh karena itu, fakultas
1. Secara simultan religiusitas, pemaha- ekonomi dan bisnis harus lebih me-
man perpajakan, status sosial ningkatkan kembali materi akuntansi
ekonomi dan love of money secara keuangan agar mahasiswa lebih
simultan berpengaruh terhadap memahami materi tersebut dan dapat
persepsi penggelapan pajak pada menggunakan uang sebagai mana
mahasiswa akuntansi. Oleh karena mestinya.
itu, fakultas ekonomi dan bisnis 5. Untuk peneliti selanjutnya diharap-
harus menekankan pembelajaran kan dapat mengambil sampel yang
tentang perpajakan kepada maha- lebih besar dan menambah jumlah
siswa fakultas ekonomi dan bisnis responden yang akan diteliti untuk
agar nantinya mahasiswa yang telah dapat melihat pengaruhnya terhadap
dinyatakan lulus tidak melakukan persepsi penggelapan pajak. Bila
tindakan negative seperti penggelapan perlu menambahkan variabel
pajak. independen lainnya yang dapat
2. Religiusitas secara parsial tidak mempengaruhi persepsi penggelapan
berpengaruh terhadap persepsi pajak yang belum diteliti pada
penggelapan pajak pada mahasiswa penelitian ini.
akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Oleh karena itu, fakultas

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Yuli. 2017. “Pengaruh keadilan, Sistem Self Assessment, Pemahaman


Perpajakan dan Religiuaitas Terhadap Tindakan Tax Evasion”. Skripsi.
Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar. (Dipublikasikan)
Aziz, Toriq Ibnu. 2015. “Pengaruh Love Of Money dan Machiaviellan Terhadap
Persepsi etis Mahasiswa Akuntansi” Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri
Yogyakarta. (Dipublikasikan)

141
Permana Vol. IX No. 2 Pebruari 2018

Bahari, Nisa Arifiani Permata. 2016. “Pengaruh Pemahaman Perpajakan, Sistem


Perpajakan, Persepsi Pada Pihak Fiskus Dan Keadilan Terhadap Tindakan
Tax Evasion”. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
(Dipublikasikan)
Basri, Yesi Mutia. 2015. “Pengaruh gender, religiusitas dan sikap love of money pada
persepsi etika penggelapan pajak mahasiswa akuntansi”. Jurnal Ilmiah Akuntansi
dan Bisnis, Vol. 10, No. 1, Hal. 45
Dharma, Lasmia. 2016. “Pengaruh gender, pemahaman perpajakan dan religiusitas
terhadapn persepsi penggelapan pajak”. JOM Fekon, Vol. 3, no. 1
Fakih, Mansour. 2007. Gender & Pembangunan. Yogyakarta : Rifka Annisa Women’s
Crisis Centre Gunadi. 2016. PanduanKomprehensifKetentuanUmumPerpajakan
(KUP). Jakarta : Bee Media Indonesia Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Hafizhah, Ihsanul. 2016. “Pengaruh Etika Uang (Money Ethics) Terhadap
Kecurangan Pajak (Tax Evasion) Dengan Religiusitas, Gender dan
Materealisme Sebagai Variabel Moderasi”. JOM FEKON. Vol. 3, No. 1, Hal.
1652.
HanTer. 2016, 24 Oktober. Jokowi Harus Turun Tangan Tuntaskan Penggelapan
Pajak Asian Agri. Harian Terbit. Online. https://m.harianterbit.com/welcome/
(20 Maret 2018)
Isroah, Hutama Dan Amanita Novi Yusita. 2016. “Persepsi Etika Dalam Penggelapan
Pajak : Bukti Persepsi Pada Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta”.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. XIV, No. 2, Hal. 80.
Kuswanti, Heni. 2016, 16 Februari. Kriteria Status Sosial ekonomi. dKampus. Online.
https://www.dkampus.com/2016/02/konsep-dan-kriteria-status-sosial-ekonomi/
(03 Maret 2018)
Mardiasmo. 2013. Perpajakan edisi revisi. Yogyakarta : CV. Andi Offset
Nopdrr. 2015, 1 Desember. Psikologi: Pengertian Persepsi dan Faktor Yang
Mempengaruhi Persepsi. Nop
(Nursing Student). Online. http://nopdrr.mahasiswa.unimus.ac.id/ 2015/12/01/psikologi-
persepsi/ (03 Maret 2018)
Oentoro, Reydho Dwi Septyawan. 2016. “Pengaruh Money Ethics terhadap Kecurangan
Pajak Dengan
Normalitas Sebagai Variabel Moderasi”. Skripsi. Bengkulu. Universitas bengkulu.
(Dipublikasikan)
Purnamaningsih, Ni Ketut Ayu dan Dodik Ariyanto. 2016. “Pengaruh gender, usia,
tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi terhadap persepsi etis mahasiswa
akuntansi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 17, No. 2, hal. 996
Rahayu, Sitikurnia. 2010. Perpajakan Indonesia KonsepdanAspekPerpajakan.
Yogyakarta: GrahaIlmu
Rahayu, Sitikurnia. 2017. Perpajakan (Konsepdan Aspek Perpajakan). Bandung:
RekayasaSains

142
Friska Ade Nauvalia, Yuniarti Hermawani, & Tri Sulistyani: Pengaruh Religiusitas ....

Reskino, Rini dan Dinda Novitasari. 2014. “Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai
penggelapan pajak”. Jurnal Infestasi, Vol. 10, No. 1, Hal. 49
Resmi, Siti. 2014. PerpajakanTeoridanKasus. Jakarta :SalembaEmpat
Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi (konsep, kontroversi, aplikasi) edisi
kedelapan.
Rosianti, Camelia dan Yenny Mangoting. 2014. “Pengaruh money ethics terhadap tax
evasion dengan intrinsic dan extrinsic religiosity sebagai variabel moderating”.
Tax & Accounting review, Vol. 4, No. 1, Hal. 1
Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Sosial (Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia).
Jakarta : PT Rineka Cipta
Shabrina, Reza. 2017, 27 juli. 10 Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli.
Dosenpsikologi.com. Online. https://dosenpsikologi.com/pengertian-persepsi-
menurut-para-ahli(03 Maret 2018)
Soedarwo, Vina Salviana D. Dan Tutik Sulistyowati. 2016. Sosiologi Gender.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2016. MetodePenelitianAdministrasi. Bnadung :Alfabeta
Sumarsan, Thomas. 2015. Perpajakan Indonesia (Pedoman Perpajakan Lengkap
Berdasarkan Undang-Undang Terbaru)Edisiempat. Jakarta : PT. Indeks
Uma, Hasminee. 2013, 20 Oktober. Persepsi: Pengertian, Definisi, dan Faktor Yang
Mempengaruhi. Kompasiana. Online. https://www.kompasiana.com/hasminee/
(03 Maret 2018)
Wicaksono, Adhi. 2016, 23 November. Rentetan Kasus Korupsi Yang menjerat Pegawai
Pajak. CNN Indonesia. https://m.cnnindonesia.com/nasional/ (20 Maret 2018)
Wicaksono, Muhammad Ary. 2014. “pengaruh Persepsi Sistem Perpajakan,
Keadilan Pajak, Diskriminasi Pajak dan Pemahaman Perpajakan Terhadap
Perilaku Penggelapan Pajak”. Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro.
(Dipublikasikan)
Yuniar, Ery Susanti. 2010. “Pengaruh Sensitivitas Etika, Umur dan Gender Terhadap
Persepsi Etika Atas Tax
Evasion”. Skripsi. Surakarta. Universitas Negeri Sebelas Maret. (Dipublikasikan)
Zirman. 2015. “Pengaruh penegakan hukum dan gender terhadap penggelapan pajak
dimediasi oleh moral pajak”. Akuntabilitas, Vol. VIII, No. 2, Hal. 133

143

Anda mungkin juga menyukai