SINGARAJA
Usulan Penelitian ini diajukan untuk memenuhi tugas UTS Seminar Akuntansi
Diajukan oleh :
1707532135
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, dana yang cukup
Semakin besar pengeluaran pemerintah dalam pembangunan, maka semakin besar pula
penerimaan yang harus didapatkan. Sumber penerimaan negara ada 2 (dua) yaitu
penerimaan dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Sumber pendapatan negara yang
berasal dari dalam negeri dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu penerimaan negara bukan pajak
Sektor penerimaan pajak merupakan salah satu sumber utama yang diandalkan
Santika (2014) mengatakan bahwa pajak merupakan kekayaan potensial yang dimiliki
oleh setiap daerah dan hampir seluruh daerah di Indonesia menggali potensi pendapatan
daerahnya dengan memungut pajak. Jumlah penduduk Indonesia yang setiap tahunnya
perpajakan dikatakan sebagai sumber penerimaan yang mempunyai umur tidak terbatas.
Wajib pajak jika tidak patuh terhadap peraturan pajak, maka secara tidak langsung
akan menumbuhkan upaya penghindaran wajib pajak. Jika hal tersebut terjadi, dapat
menumbuhkan rasa kesadaran dan kepatuhan wajib pajak terus menerus untuk
ke kas negara.
Sikap patuh terhadap wajib pajak ini dapat ditekan dengan tingkat moralitas
yang dimiliki oleh seseorang. Moralitas berperan sebagai pengatur dan petunjuk bagi
manusia dalam berperilaku agar dapat dikategorikan sebagai manusia yang baik dan
dapat menghindari perilaku yang buruk (Keraf, 1993). Moralitas memberi manusia
aturan atau petunjuk konkret tentang bagaimana ia harus hidup, bagaimana ia harus
bertindak dalam hidup ini sebagai manusia yang baik dan bagaimana menghindari
wajib pajak.?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang akan dicapai
pajak.
PENELITIAN
(internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang,
seperti kemampuan atau usaha, dan kekuatan eksternal (external forces) yaitu
faktor- faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam pekerjaan atau
sesuatu yang berasal dari dalam diri dan merupakan ciri kepribadian yang
seperti lingkungan kerja dan pengaruh sosial. Faktor yang berasal dari luar
uang
teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada efek-
efek dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal.
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan aturan yang telah
dari diri sendiri dan juga tidak menutup kemungkinan dengan adanya
unsur paksaan.
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan
undangan perpajakan.
benar jumlah pajak yang terutang, dan membayar pajak pada waktunya
2.1.4.1 Pajak
pengeluaran umum.
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1950 yang menjadi dasar bagi pajak
penjualan (PPn). Selain itu Institusi Pemungut Pajak pada tahun 1945
oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh
Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM), Bea Materai, Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
2.1.5 Moralitas
Menurut Salam (2002), moral berasal dari kata latin mores. Mores
berasal dari kata mos yang berarti kesusilaan, tabiat, atau kelakuan. Berarti
moral dapat diartikan sebagai ajaran kesusilaan, yang memuat ajaran tentang
baik buruknya perbuatan. Jadi, perbuatan itu dinilai sebagai perbuatan yang
baik atau perbuatan yang buruk dan penilaian itu menyangkut perbuatan
yang dilakukan dengan sengaja. Menurut Bertens (2002) moralitas (dari kata
sifat latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan
“moral”. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang
sikap dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih. Moralitas juga
agar dapat dikategorikan sebagai manusia yang baik dan dapat menghindari
perilaku yang buruk (Keraf, 1993). Moralitas memberi manusia aturan atau
bertindak dalam hidup ini sebagai manusia yang baik dan bagaimana
dapat dikatakan tidak bermoral jika ia tidak sesuai dengan moralitas yang
berlaku.
wajib pajak terhadap perhadap peraturan perpajakan pada kepatuhan wajib pajak.Akan
tetapi bukan berarti hubungan variabel pemahaman peraturan perpajakan dan variabel
kepatuhan wajib pajak lemah. Moralitas pada penelitian ini dimaksudkan untuk
pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan terhadap variabel kepatuhan wajib
pajak dapat dikatakan sangat berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
apabila dapat dimoderasi oleh moralitas yang tinggi maka wajib pajak dapat dengan
cepat dan tepat memahami peraturan perpajakan baru yang muncul. Hal tersebut
tersebut. Seorang wajib pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan dimoderasi
oleh sikap moral yang tinggi akan pentingnya perpajakan bagi Negara.
(H2)
(x) (y)
Moralitas
(Moderating)
pemahaman peraturan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dikaitkan
dengan pemahaman seseorang terhadap peraturan pajaksebagai faktor internal
Selain itu, penelitian yang dilakukan Aryobimo (2012) dan Adiasa (2013)
yang besar, terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel tersebut.
formal wajib pajak untuk setiap daerah tidaklah sama. Maka peneliti melakukan
individu. Hal ini dikarenakan moralitas merupakan salah satu faktor penting yang
harus bertindak dalam hidup ini sebagai manusia yang baik dan bagaimana
dimana moralitas yang dimiliki seseorang merupakan sesuatu yang berasal dari
dalam diri dan merupakan ciri kepribadian yang dimiliki individu sehingga dapat
memiliki moralitas yang tinggi, tidak akan tergoda untuk melakukan perbuatan
yang bertentangan dengan hati nuraninya. Berdasarkan uraian di atas, maka maka
kecurangan pajak
BAB III
METODE PENELITIAN
ini, yang menjadi objek penelitian ini adalah Seluruh wajib pajak yang terdaftar di KPP
Pratama Kota Singaraja . Penelitian ini dilaksanakan pada KPP Pratama Kota Singaraja.
Variabel independen (bebas), yaitu variable yang menjelaskan dan mempengaruhi variable
lain, dan (2) variable dependen (terikat), yaitu variable yang dijelaskan dan dipengaruhi
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Penelitian
dengan menggunakan jenis data kuantitatif menekankan pada pengujian teori – teori
data dengan prosedur statistic. Data kuatitatif ini adalah hasil data dari kuesioner.
Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari tempat mana data bisa
datanya, maka sumber data itu dari responden, yakni orang yang menjawab
pertanyaan peneliti, yaitu tertulis ataupun lisan. Dalam hal ini adalah seluruh Wajib
Pajak yang terdaftar dalam KPP Pratama Singaraja. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sumber data premier dan skunder. Data premier
diperoleh langsung dari obyek penelitian dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Kota Singaraja yang belum di olah dan perlu dikembangkan lagi oleh
penulis
3.3.1 Populasi
Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan adalah seluruh Wajib Pajak yang
terdaftar pada KPP Pratama Kota Singaraja. Populasi dalam penelitian ini berjumlah
3.3.2 Sampel
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik sampling incidental. Tahapan pemilihan sampel ini dilakukan dengan mengetahui
terlebih dahulu jumlah populasi penelitian, setelah jumlah populasi telah diketahui maka
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Dalam penelitian ini, data penelitian yang dikumpulkan berdasarkan jenis-jenis data
yaitu data berdasarkan sifatnya (Data Kuantitaif dan Data Kualitatif) serta data menurut
waktu pengumpulannya yaitu jenis data cross section/insidentil, yaitu data yang di
kumpulkan hanya pada waktu tertentu saja. Metode pengumpulan data pada penelitian ini
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan coefficient
corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor. Data dikatakan valid apabila korelasi antar skor masing-
masing butir pernyataan dengan total skor setiap konstruknya signifikan pada 0,05 atau
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α)
(variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel tidak bebas) dilakukan uji model. Uji
model dibutuhkan agar interprestasi hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen tidak keliru atau analisis pengaruh varibel independen terhadap variabel
dependen dapat dengan benar dilakukan. Untuk dapat mengetahui apakah model regresi
yang digunakan dalam penelitian ini telah sesuai dan layak digunakan, maka dilakukan
dengan melihat nilai signifikansi F dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah 0.05,
dengan kriteria pengambilan keputusan apabila probabilitas (signifikansi) > 0.05 maka
artinya model yang digunakan tidak fit (model tidak sesuai), sebaliknya apabila probabilitas
<0.05 artinya model yang digunakan fit (layak diuji). Pengukuran untuk mengetahui
kebenaran hubungan dari model yang dipakai dan untuk menunjukkan besarnya
Undang –Undang Republik Indonesia no. 17 tahun 2000 tentang Objek Pajak.
Cohn, G. (1998). The Jewish View on Paying Taxes. Journal of Accounting, Ethics, &
Public Policy, 1(2).
Deigh J. In Audi R. editor. (1995). The Cambridge Dictionary of Philosophy. New York:
Cambridge University.
Elci, Meral., Sener, Irge., & Alpkan Luthifak. (2011). The Impact of Morality and
Religiosity of Employees on Their Hardworking Behavor. Procedia Sosial and Behavor
Sciences, 24.