Anda di halaman 1dari 10

JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01

Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KEPATUHAN


PAJAK

Andiani Putri1, Priyo Hari Adi2


1,2
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis,
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro, No. 52-60, Jawa Tengah, Indonesia
Email: 232016119@student.uksw.edu1 priyo.adi@uksw.edu2

Abstract
This study aims to determine how the tax compliance in the city of Kendal Regency. The
variables used in this research are Self Assessment System, Equality Principle, and Tax
Compliance. This study focuses on data on taxpayers in Kendal Regency. The data collection
method used in this study is the method of distributing online questionnaires to 104 Civil
Servants in Kendal Regency. Analysis of the data used is multiple linear regression analysis.
Based on the research that has been done, it is proven that the self-assessment system has an
effect on tax compliance while the principle of equality has no effect on tax compliance.

Keywords: Tax Compliance, Self Assessment System, Equality Principle

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepatuhan perpajakan yang ada di
Kota Kabupaten Kendal. Variabel yang digunakan dalam penellitian ini yaitu Self
Assessment System, Asas Equality, dan Kepatuhan Pajak. Penelitian ini berfokus pada data
Wajib Pajak yang ada di Kabupaten Kendal. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penyebaran kuesioner secara online kepada 104
Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kendal. Analisis data yang digunakan ialah analisis
regresi linear berganda. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa self
assessment system berpengaruh terhadap kepatuhan pajak sedangkan asas equality tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan pajak.

Kata kunci : Kepatuhan Pajak, Self Assessment System, Asas Equality

PENDAHULUAN surat pemberitahuan dengan tepat waktu


Indonesia merupakan negara hukum kemudian membayarkan sesuai dengan
yang mana jika ada seorang wajib pajak waktu. Terdapat berbagai faktor yang
yang tidak membayar pajak walaupun menyebabkan rendahnya kepatuhan akan
seorang petinggi negara ataupun pajak yaitu pembangunan infrastruktur
keluarganya akan mendapatkan sanksi yang masih kurang merata, korupsi yang
sesuai ketentuan yang berlaku. Kepatuhan dilakukan oleh petinggi negara yang
atas pajak yaitu melaporkan penghasilan memiliki kepentingan untuk dirinya
sesuai dengan regulasi pajak, melaporkan sendiri, masyarakat yang belum puas

321
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01
Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

terhadap pelayanan publik, dan tingkat individu pada kepatuhan pajak. Oleh
pengetahuan tentang wajib pajak (Awan & karena itu dapat berpotensi kehilangan
Hannan, 2014; Gangl et al., 2014; Loo penerimaan pajak yang besar. Dengan
Ern, Chen; Ho Juan, 2005). demikian diperlukan penyuluhan yang
Terdapat beberapa faktor yang dapat lebih rutin oleh fiskus yang memiliki tugas
mempengaruhi wajib pajak yaitu sistem untuk memberikan penyuluhan kepada
administrasi perpajakan suatu negara, masyarakat. Pentingnya transparasi dalam
pelayanan yang diberikan terhadap wajib melakukan pelaporan transaksi karena
pajak, penegakan hukum tentang dapat mempengaruhi terhadap jumlah
perpajakan, pemeriksaan pajak dan tarif pajak terutang yang dibayarkan.
pajak. (Alm, Kirchler, & Stephan, 2012). Ketidaksesuaian pajak terutang yang
Di Indonesia, tingkat kepatuhan dibayar berarti wajib pajak yang
masyarakat dalam melakukan pembayaran bersangkutan termasuk dalam wajib pajak
pajak sendiri masih rendah, situsasi ini yang tidak patuh.
dapat menimbulkan hilangnya potensi Terdapat beberapa penelitian
pajak yang besar. Penelitian yang sebelumnya tentang self assessment
dilakukan Zahara (2019) menyatakan system. Penelitian yang dilakukan oleh
bahwa regulasi perpajakan yang rumit Lasmaya and Fitriani (2017) membahas
merupakan salah satu faktor rendahnya mengenai pengaruh self assessment system
kepatuhan pajak masyarakat. Upaya terhadap kepatuhan wajib pajak, Satyawati
pemerintah untuk meningkatkan and Cahjono (2017) membahas pengaruh
penerimaan pajak yaitu dengan cara self assessment system dan informasi
membuat perubahan dalam sistem perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pemungutan pajak. Strategi pemerintah pajak, Manuputty and Sirait (2016)
yaitu dengan cara menerapkan sistem self membahas mengenai pengaruh
assessment system. pengetahuan perpajakan dan penerapan
Sebelum berlakunya sistem self self assessment system terhadap kesadaran
assessment system Indonesia pernah wajib pajak serta dampaknya terhadap
menggunakan sistem official self kepatuhan wajib pajak. Pemberlakuan
assessment system. Pergantian sistem sistem pembayaran pajak self assessment
pemungutan pajak ini merupakan cara system dapat berjalan dengan baik jika
pemerintah agar dapat meningkatkan masyarakat memahami tentang pajak
kemandirian dari wajib pajak dalam hal dengan baik, moral pajak yang baik,
pembiayaan negara (Kpp & Jeruk, 2013). tingkat kedisiplinan terhadap pajak yang
Masyarakat di Jawa Tengah terutama tinggi dan tingkat keyakinan wajib pajak
di Kendal masih rendah akan terhadap negara. Menurut Kirchler (2007);
kepatuhannya terhadap pajak. Kesadaran Kirchler et al., (2008); Sidharta (2017);
dan kepedulian wajib pajak, menurut Zuana K. R., Sidharta (2014) menyatakan
Bupati Mirna, sangat diharapkan, karena dalam menjalankan self assessment system
pajak merupakan andalan sumber ini bertujuan agar masyarakat dapat
penerimaan negara untuk mewujudkan bersungguh-sungguh memahami tentang
kesejahteraan bangsa (Negoro, 2016). syarat perhitungan pajak dan peraturan
Masih terdapat wajib pajak yang belum perpajakan yang berlaku. Menurut
terdaftar dikarenakan kurangnya kesadaran Manuputty & Sirait (2016) menyatakan

322
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01
Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

bahwa dengan adanya self assessment Tujuan melakukan penelitian ini


system yang diterapkan oleh pemerintah adalah untuk mengetahui self assessment
itu tidak akan mempengaruhi wajib pajak system berpengaruh atau tidak terhadap
untuk patuh. kepatuhan wajib pajak orang pribadi di
Namun demikian pada studi-studi salah satu KP2KP Kota Kendal. Hasil dari
sebelumnya atas sepengetahuan peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah
belum ada penelitian yang meneliti pemahaman akan pengaruh self assessment
menggunakan variabel Equality atau asas system terhadap kepatuhan wajib pajak
keseimbangan dengan kemampuan atau orang pribadi dengan menelaah keadilan
asas keadilan yang dikemukakan oleh yang diberikan kepada wajib pajak orang
Adam Smith. Fungsi dari variabel Equality pribadi pada saat melakukan pembayaran
adalah sebagai tolok ukur seberapa besar atau melaporkan SPT.
toleransi yang diberikan oleh pihak Kantor Dari penelitian ini diharapkan bagi
Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi pembaca dapat menggunakan hasil
Perpajakan (KP2KP) terhadap wajib pajak penelitian ini sebagai sumber informasi
berdasarkan besar penghasilan yang dan referensi di bidang akademis yang
diterima. Variabel Equality menjadi terlaot dengan ilmu pengetahuan tentang
penting dalam pelaksanaan penelitian ini self assessment system yang dilihat dari
karena untuk mempelajari bagaimana cara kepatuhan wajib pajak dan keadilan yang
K2PKP membedakan tingkat penghasilan didapatkan wajib pajak.
wajib pajak dengan kemampuannya
membayar pajak. Sebagaimana mestinya METODE PENELITIAN
pengukuran kemampuan wajib pajak dapat Jenis Penelitian
dibedakan dari pekerjaaan yang dimilikki Jenis penelitian ini menggunakan
oleh wajib pajak. Penerapan self data primer yang didapatkan langsung
assessment system dilandasi dengan dengan cara mengajukan kuisioner kepada
kepercayaan penuh terhadap wajib pajak. wajib pajak orang pribadi yang sudah
Dengan demikian wajib pajak terpilih di KP2KP Kendal. Responden
mendapatkan kebebasan dalam melakukan yang terpilih merupakan wajib pajak yang
kewajiban pajaknya (Kirchler, 2007). terdaftar di KP2KP Kendal, data primer
Berdasarkan latar belakang yang diperlukan pada penelitian ini
penelitian diatas, tujuan dari melakukan mengenai tingkat kepatuhan wajib pajak
penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan adanya self assessment system dan
seberapa besar pengaruh dari self penerapan asas Equality terhadap
assessment system terhadap kepatuhan kepatuhan wajib pajak.
wajib pajak orang pribadi. Berdasarkan
Teknik dan Instrumen Pengumpulan
permasalahan diatas maka terdapat 2
Data
rumusan masalah : (1) bagaimana
Data primer penelitian ini didapatkan
pelaksanaan self assessment system di
dengan cara mengajukan kuisioner secara
KP2KP Kota Kendal? (2) bagaimana
personal kepada wajib pajak yang terpilih
pengaruh penerapan self assessment system
dari KP2KP Kendal supaya semakin
terhadap kepatuhan pajak di KP2KP kota
spesifik dengan masalah yang akan diteliti.
Kendal? (3) apa pengaruh asas Equality
Metode ini bisa memberikan jaminan
terhadap kepatuhan wajib pajak?
untuk mengembalikan kuisioner dan bisa
323
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01
Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

dipakai untuk mendeskripsikan langsung Menikah 89 89%


terhadap responden jika masih terdapat Status Belum 7 7%
menikah
pertanyaan yang belum dapat dipahami Cerai mati 3 3%
oleh responden, tetapi dengan tidak Janda 1 1%
memberi arahan kepada responden untuk SD 0 0%
SMP 2 2%
jawaban pilihannya. SMA 15 15%
Tingkat D3 7 7%
Teknik Analisis Data Pendidika
Teknik analisis data yang dipilih n
dalam penelitian ini menggunakan regresi S1 61 61%
berganda untuk menguji penerapan self S2 15 15%
S3 0 0%
assessment system, penerapan asas Rumah 85 85%
Equality terhadap kepatuhan pajak. Sendiri
Sebelum melakukan pengujian hipotesis Jenis Rumah 12 12%
Tempat Orang
perlu melakukan analisis statistik Tinggal Tua
deskriptif dan uji kualitas instrumen yakni Lainnya 3 3%
uji realibilitas dan validitas, kemudian Sumber: Data diolah, 2021
pengujian asumsi klasik, yaitu pengujian Dari 104 kuesioner yang
normalitas, pengujian multikolinearitas, didistribusikan, jumlah total kuesioner
dan pengujian heteroskesdatisitas. yang dapat diolah sebanyak 100 (100%).
Persamaan statistiknya sendiri yaitu: Terdapat kuesioner yang tidak dapat diolah
Ŷ = α + β1X1 + β2X2 + ε 4 (4%). Hal itu dikarenakan jawaban
Keterangan : responden tidak memenuhi kriteria yang
ada. Komposisi pendistribusian sampel di
Y = Kepatuhan Pajak
wilayah Kendal berdasarkan jenis kelamin
α = Nilai Konstanta
Laki-laki (49%); Perempuan (51%),
β = Koefisien regresi
X1 = Self assessment System sementara berdasarkan kepemilikan
X2 = Asas Equality NPWP terdapat wajib pajak yang
E = Kesalahan (Error) Memilikki NPWP (96%); Tidak memilikki
NPWP (4%), kemudian berdasarkan status
HASIL PENELITIAN DAN wajib pajak Menikah (89%); Belum
PEMBAHASAN menikah (7%); Janda (3%); Cerai mati
Jumlah kuesioner yang disebar (1%), selanjutnya berdasarkan pendidikan
sebanyak 104 kuesioner dan yang hanya terakhir SMP (2%); SMA (15%); D3
dapat diolah sebanyak 100 (96%) dengan (7%); S1 (61%); S2 (15%), kemudian
rincian pada berikut: berdasarkan jenis tempat tinggal Rumah
Tabel 1. Identitas Responden sendiri (85%); Tempat tinggal orang tua
(12%); Lainnya (3%)
Keteranga Jumla Persentas
n h e
Statistik deskriptif memberikan
Jenis Laki-laki 41 41% interpretasi data yang lebih jelas dan
Kelamin mudah dipahami.
Perempua 59 59% Tabel 2. Statistik Deskriptif
n
NPWP Punya 96 96%
Tidak 4 4%
Punya
324
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01
Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

Nilai Nilai
Stand sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Rata ar Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Variabel N Terend Terting
-rata Devia
ah gi seluruh variabel bebas yaitu Self
si
Self 10 0 25 19,8 3,898 assessment dan Asas Equality secara
assessm 0 0 bersama-sama berpengaruh signifikan
ent
System
terhadap Kepatuhan Pajak.
Asas 10 0 25 19,5 3,836 Uji T atau uji parsial yaitu
Equality 0 0
Kepatuh 10 6 30 25,8 4,094 digunakan untuk menguji apakah masing-
an Pajak 0 7
masing variabel independen berpengaruh
Sumber: Data diolah, 2021
terhadap variabel dependen, uji t
Pada Tabel 2 penelitian ini menunjukkan koefisien regresi pada tiap
menunjukkan bahwa jumlah data yang
variabel independen (Ghozali, 2013).
diteliti sebanyak 100. Self assessment
System berada pada mean 19,80 dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
nilai minimum 0 dan nilai maksimum 25 telah dilakukan pada kolom signifikansi
serta standar deviasi 3,898. Berdasarkan dapat dilihat hubungan antara tiap-tiap
data tersebut dapat diartikan bahwa variabel bebas terhadap variabel terikat
variabel self assessment system yang dijelaskan sebagai berikut:
mengidentifikasikan hasil yang baik atau Tabel 3. Uji T
tidak terjadi penyimpangan data, karena Variabel Koefisi T Sig Kesimpu
nilai rata-rata lebih besar dari standar en tes lan
deviasinya. Regresi Hipotesis
Kemudian asas Equality memiliki Konstant 7,861 6,56 ,00
nilai mean sebesar 19,50 dengan nilai a 4 0
minimum 0 dan nilai maksimum 25, serta Self ,789 8,04 ,00 Hipotesis
standar deviasi 3,836. Menurut data Assessm 8 0 1
tersebut dapat diartikan bahwa variabel ent diterima
Asas Equality mengidentifikasikan hasil Asas ,123 1,23 ,22 Hipotesis
yang baik atau tidak terjadi penyimpangan Equality 2 1 2 ditolak
data, karena nilai rata-rata lebih besar dari F Value 123,43
standar deviasinya. 7
2
Untuk kepatuhan pajak, mean R Value ,718
menunjukkan nilai sebesar 25,87 dengan Adjusted ,712
nilai minimum 6 dan maksimum 30 serta R2 Value
standar deviasi 4,094. Hasil data tersebut
dapat diartikan bahwa variabel kepatuhan
Pengaruh Self assessment System
pajak mengidentifikasikan hasil yang baik
atau tidak terjadi penyimpangan data, terhadap Kepatuhan Pajak
karena nilai rata-rata lebih besar dari Berdasarkan pada Tabel 3
standar deviasinya menunjukkan bahwa self assessment
Berdasarkan tabel pengujian diatas system mempunyai nilai koefisien regresi
memperlihatkan hasil bahwa nilai F hitung B 0,751 dan nilai hitung t hitung sebesar
sebesar 123,437 dan nilai signifikansi 8,048 dengan nilai signifikansi
325
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01
Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

menunjukan angka 0,000 nilai tersebut Hasil analisis regresi linier berganda
dibawah dari batas signifikansi 0,05. menunjukkan bahwa variabel pengaruh
Kepatuhan masyarakat terhadap penerapan self assessment system (X1)
perpajakan, ketika sistem pemungutan mempunyai pengaruh yang signifikan
pajak beralih dari official assessment terhadap kepatuhan wajib pajak di KP2KP
(proses penghitungan dilakukan oleh Kendal. Hal ini dapat diartikan, semakin
Ditjen Pajak) menjadi self assessment tinggi penetapan jumlah pajak yang
(proses penghitungan dilakukan sendiri terutang mandiri menyetor serta
oleh wajib pajak) seperti sekarang ini, hal menyampaikan Surat Pemberitahuan
inidapat dilihat pada indicator dalam (SPT) secara benar dan tepat, maka
variabel Pelaksanaan Self Assessment semakin tinggi pula tingkat kepatuhan
System yang harus diberi focus perhatian. wajib pajak dalam melaksanakan dan
Oleh karena itu dapat ditarik memenuhi kewajibannya (Dhesty, 2012).
kesimpulan bahwa secara parsial hipotesis Sedangkan penelitian sebelumnya
pertama yang menyatakan bahwa self yang dilakukan oleh Desi (Astuti &
assessment system berpengaruh terhadap Achadiyah, 2016) yang menyatakan
kepatuhan pajak, diterima. bahwa sosialisasi perpajakan dan
Hasil penelitian ini membuktikan pelaksanaan self assessment system tidak
jika hipotesis diterima atau Self assessment berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
System memiliki pengaruh terhadap wajib pajak atas pajak rumah kos.
Kepatuhan Pajak di KP2KP Kendal. Keberhasilan dari kepatuhan wajib
Sehingga dapat dikatakan bahwa wajib pajak ini sangat tergantung kepada sistem
pajak yang berdomisili di tempat tersebut self assessment dan kepatuhan ini akan
melaksanakan kegiatan perpajakannya tumbuh berkembang di kalangan
dengan baik serta memahami mengenai masyarakat bila implementator yaitu KPP
ketentuan perpajakan yang berlaku (Kantor Pelayanan Pajak) menyadari pula
sehingga memudahkan wajib pajak dalam akan pentingnya kegiatan sosialisasi
melaksanakan kegiatan perpajakannya mengenai sistem self asessment, yang
secara mandiri dan dapat dikatakan bahwa mana sudah jelas bahwa sistem tersebut
wajib pajak yang berdomisili di tempat segala sesuatunya diserahkan kepada wajib
tersebut telah mengerti dan melaksanakan pajak dalam hal melapor dan
kegiatan perpajakannya dengan baik. membayarnya.
Penelitian ini sejalan dengan Pengaruh Asas Equality terhadap
penelitian dari Eliyah, dkk. (2016) dan Kepatuhan Pajak
Setiawan, (2017) mengenai pengaruh self
assessment terhadap kepatuhan wajib Didasarkan pada tabel di atas
pajak maka memperoleh hasil yang positif menunjukkan bahwa asas Equality
signifikan karena semakin sering wajib mempunyai nilai koefisien regresi B 0,115
pajak melaksanakan kegiatan dan nilai t hitung sebesar 1,232 dengan
perpajakannya secara mandiri maka akan nilai signifikansi menunjukan angka 0,221
menambah rasa patuh dari wajib pajak nilai tersebut diatas dari batas signifikansi
tersebut dalam menjalankan kegiatan 0,05. Sehingga bisa di tarik kesimpulan
perpajakannya, bahwa secara parsial hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa asas equality

326
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01
Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

berpengaruh terhadap kepatuhan pajak, Hasil penelitian ini tidak sejalan


ditolak. dengan hasil penelitian Asbar dan, Fitros
Koefisien determinasi (R2) berfungsi (2014), Albari (2013), dan Maulinarhadi,
untuk mengukur seberapa besar dkk. (2016) serta Faizal et al., (2017) yang
kemampuan model regresi pada saat menunjukkan bahwa asas keadilan
menjelaskan variabel dependen. Nilai berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
koefisien determinasi yaitu satu atau antar wajib pajak.
nol. Jika nilai R2 yang rendah artinya Demikian juga hasil kajian ini tidak
variabel-variabel independen dalam mendukung kajian yang dikemukakan oleh
menjelaskan variabel dependen kurang Jackson (1986) serta Richardson dan
efektif. Namun apabila nilai R2 Sawyer (2001), dalam Richardson (2006)
menunjukan angka satu artinya variabel yang menunjukkan bahwa pentingnya
dependen mampu memberikan penjelasan pajak melekat pada keadilan sebagai
tentang informasi-informasi yang memadai sebuah variable yang dapat mempengaruhi
guna menduga variabel dependen perilaku kepatuhan pajak di masyarakat.
(Ghozali, 2013). Selain itu, pajak yang dikenakan
kepadaWajib Pajak harus sebanding
Tabel 4. Model Summary dengan kemampuan membayar pajak
(ability to pay).
Mod R R Adjus Std. Durb
el Squa ted R Error in- Variabel Asas Equality tidak
re Squar of the Wats berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
e Estim un pajak. Kurang kepatuhan pajak ini timbul
ate karena adanya belum maksimal atau
1 ,84 ,718 ,712 2,197 2,190 pemerataan nilai manfaat dan belum adil
7a dari pemerintah atas pembayaran pajak
a. Predictors: (Constant), X2, X1 penghasilan, pajak penghasilan yang harus
b. Dependent Variable: Y dibayarkan terlalu tinggi dari pada manfaat
Didasarkan pada Tabel 4 koefisien yang diberikan oleh pemerintah, dan
determinasi diperlihatkan dengan nilai manfaat yang diterima dari pemerintah
Adjusted R Square (R2) sebesar 0,712 sebagai pertukaran / timbal-balik atas
artinya bahwa 71,2% variabel dependen pembayaran pajak penghasilan yang
yaitu Kepatuhan Pajak dapat dijelaskan dibayarkan belum sesuai / adil.
oleh dua variable bebas yakni Self Adanya pemikiran tentang
assessment System dan Asas Equality. pentingnya Asas Equality perpajakan bagi
Selebihnya sebesar 28,8 % dapat seseorang termasuk dalam pembayaran
dijelaskan oleh variabel lainnya. pajak juga tidak akan mempengaruhi sikap
Hasil penelitian ini membuktikan mereka dalam melakukan pembayaran
jika hipotesis ditolak atau variabel Asas pajak. Hal ini dikarenakan wajib pajak
Equality tidak berpengaruh terhadap merasa bahwa system perpajakan yang ada
Kepatuhan Pajak di KP2KP Kendal. belum cukup baik mengakomodir segala
Dengan nilia koefisien positif yaitu 0,123. kepentingan wajib pajak. Kadang kala
Artinya hasil tersebut juga menunjukkan penggelapan pajak dianggap suatu hal
bahwa semakin meningkatnya Asas yang etis ataupun tidak etis tergantung
Equality, akan meningkatkan kepatuhan bagaimana pemerintah mengelola dana
wajib pajak
327
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01
Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

yang bersumber dari pajak negara, dimana Berdasarkan hasil analisis data dapat
wajib pajak menganggap bahwa disimpulkan bahwa : Self assessment
perwujudan keadilan dalam perpajakan System memiliki pengaruh terhadap
belumlah maksimal (Averti dan Kepatuhan Pajak. Hal ini menunjukkan
Suryaputri, 2019). Dalam hal ini bahwa semakin tinggi semakin tinggi
pemerintah harus mengantisipasi masalah penetapan jumlah pajak yang terutang
yang sangat mendasar yang selalu mandiri, ketepatan menyetor serta
dijumpai dalam pemungutan dan menyampaikan Surat Pemberitahuan
pengalokasian dana pajak, yaitu (SPT) secara benar dan tepat, maka
bagaimanakah cara mewujudkan keadilan semakin tinggi pula tingkat kepatuhan
pajak. wajib pajak.
Asas Equality tidak berpengaruh
SIMPULAN terhadap Kepatuhan Pajak di KP2KP
Penelitian ini dilakukan untuk Kendal. Hal ini timbul karena adanya
mengetahui pengaruh self assessment belum maksimal atau pemerataan nilai
system berpengaruh dan asas keadilan manfaat dan belum adil dari pemerintah
terhadap kepatuhan wajib pajak orang atas pembayaran pajak penghasilan.
pribadi di salah satu KP2KP Kota Kendal.

DAFTAR PUSTAKA Riset Akuntansi Dan Manajemen,


5(1).
Alm, J., Kirchler, E., & Stephan, M. https://doi.org/10.21831/nominal.v5i1
(2012). Combining Psychology and .11474
Economics in the Analysis of
Compliance: From Enforcement to Awan & Hannan. (2014). The
Cooperation. Economic Analysis and Determinants of Tax Evasion in
Policy, 42(2), 133–151. Pakistan-a Case Study of Southern
https://doi.org/10.1016/S0313- Punjab. International Journal of
5926(12)50016-0 Development and Economic
Sustainability, 2(4), 50–69.
Asbar, A. K., Fitros, R. R. (2014).
Pengaruh Tingkat Kepuasan Dhesty. (2012). Pengaruh Penerapan Self
Pelayanan, Pemahaman Perpajakan, Assessment System Wajib Pajak
Keadilan Perpajakan, Sanksi Badan Terhadap Keberhasilan
Perpajakan Dan Kesadaran Pengelolaan Badan Usaha Koperasi
Perpajakan Terhadap Tingkat di Kabupaten Kulon Progo. Skripsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Universitas Pembangunan “Veteran”
Pribadi Pada KPP Pratama Senapelan Yogyakarta.
Pekanbaru, 1(2). Eliyah, P. Ompusungu, A., & Hidayat, N.
Astuti, D., & Achadiyah, B. N. (2016). (2016). Penerapan self assessment,
Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, pengetahuan wajib pajak,
Pelayanan Fiskus dan Pelaksanaan pemeriksaan pajak dan pada
Self Assessment System Terhadap kepatuhan wajib pajak. Jurnal Riset
Kepatuhan Wajib Pajak Rumah Kos Akuntansi Dan Perpajakan, 95–108.
(Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Faizal, S. M., Palil, M. R., Maelah, R., &
Kota Malang). Nominal, Barometer
328
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01
Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

Ramli, R. (2017). Perception on Lasmaya, S. M., & Fitriani, N. N. (2017).


justice, trust and tax compliance Pengaruh Self Assesment System
behavior in Malaysia. Kasetsart Terhadap. Computech & Bisnis,
Journal of Social Sciences, 38(3), 11(2), 69–78.
226–232.
https://doi.org/10.1016/j.kjss.2016.10. Loo Ern, Chen; Ho Juan, K. (2005).
003 Competency of Malaysian Salaried
Individuals in Relation to Tax
Gangl, K., Muehlbacher, S., Groot, M. De, Compliance under Self Assessment.
Goslinga, S., Hofmann, E., Kogler, E-Journal of Tax Research, 3(1), 45–
C., … Kirchler, E. (2014). ‘“ How 62.
can I help you ?”’ Perceived Service
Orientation. FinanzArchiv Public Manuputty, I. G., & Sirait, S. (2016).
Finance Analysis, 69(4), 487–510. Assesment System Terhadap
https://doi.org/10.1628/001522113X6 Kesadaran Wajib Pajak Pada Kpp
75683 Pratama Jakarta Panjaringan. Media
Akuntansi Perpajakan, 1(2), 44–58.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS Negoro, H. A. S. (2016). Tax Amnesty
(7th ed.). Semarang: Badan Penerbit Dukung Kegiatan Pembangunan Dan
Universitas Diponegoro. Peningkatan Ekonomi.

Jackson, B. . dan V. C. M. (1986). Tax Richardson, G. (2006). The Impact of Tax


Compliance Research: Findings, Fairness Dimensions on Tax
Problem And Prospects. Journal of Compliance Behavior in an Asian
Accounting Literature, 5, 125–165. Jurisdiction: The Case of Hong Kong.
International Tax Journal.
Kertahadi, Mustofa, F. A., &
Maulinarhadi, M. (2016). Pengaruh Satyawati, E., & Cahjono, M. P. (2017).
Pemahaman Peraturan Perpajakan, Pengaruh self assessment system dan
Tarif Pajak Dan Asas Keadilan sistem informasi perpajakan terhadap
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. kepatuhan wajib pajak. Jrak, 13(1),
Jurnal Perpajakan (JEJAK), 8(1). 31–43.

Kirchler, E. (2007). The Economic Sidharta, I. (2017). PENGUJIAN MODEL


Psychology of Tax Behaviour. “ SLIPERRY SLOPE ” DALAM.
Cambridge: Cambridge University Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Press. Entrepreneurship, 11(2), 149–158.

Kirchler, E., Hoelzl, E., & Wahl, I. (2008). Suyanto, & Setiawan, A. (2017). Pengaruh
Enforced versus voluntary tax Kinerja Account Representative, Self
compliance : The “ slippery slope ” Assessment System, dan Pemeriksaan
framework Enforced versus voluntary Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan
tax compliance : The ‘“ slippery slope Wajib Pajak. Ekuilibrium : Jurnal
”’ framework. Journal of Economic Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi, 12(1),
Psychology, 29(2), 210–225. 77.
https://doi.org/10.1016/j.joep.2007.05 https://doi.org/10.24269/ekuilibrium.
.004 v12i1.428

Kpp, P., & Jeruk, K. (2013). Efektifitas Zuana K. R., Sidharta, I. (2014). Sistem
pelaksanaan, 8(1), 17–35. informasi pemotongan pph 21 atas

329
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 13 No : 01
Tahun 2022 e- ISSN: 2614 – 1930

gaji karyawan pt. rajawali tehnik, 8(2), 112–121.

330

Anda mungkin juga menyukai