I Wayan Warka1
Program Studi Strategi Pertahanan Laut Universitas Pertahanan
(iwayanwarka63@gmail.com)
Abstrak -- Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan serta faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan pembinaan mental fungsi komando prajurit TNI AL di Lantamal III
Jakarta. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Unit
analisis penelitian ini adalah pendapat key informen yang penentuannya dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Triangulasi keabsahan
data dilakukan dengan jalan: perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan
triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembinaan mental fungsi komando
telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Lantamal III Jakarta.
Beberapa faktor pendukung adalah: antusiasnya para prajurit, idiologi maupun tradisi dalam
mengikuti setiap kegiatan pembinaan. Sedangkan hambatan-hambatan diantaranya adalah:
kecenderungan prajurit dan keluarganya yang hidup konsumtif-materialistis, padatnya Tugas
Operasi dan Latihan, tidak adanya pejabat rohani, terbatasnya perwira rohani dan minimnya buku-
buku referensi. Oleh karena itu, hendaknya Lantamal III Jakarta lebih meningkatkan lagi kegiatan
pembinaan mental fungsi komando agar tercipta mental prajurit TNI AL yang tangguh.
Kata kunci: pembinaan mental, fungsi komando
Abstract -- The purpose of this study is to analyze the implementation as well as supporting and
inhibiting factors for the implementation of mental development in the command function of the
Indonesian Navy in the 3rd Naval Main Base of Jakarta. The approach of this research is qualitative
with qualitative descriptive method. The unit of analysis of this study is the opinion of the key
informant whose determination was made by purposive sampling technique. Data analysis
techniques use interactive models. Triangulation of data validity is done by way of: extension of
participation, persistence of observation, and triangulation. The results of the study indicate that the
implementation of the command function mental development has been running well in accordance
with the provisions in force at the 3rd Naval Main Base of Jakarta. Some supporting factors are:
enthusiasm of the soldiers, ideology and tradition in participating in each coaching activity. While the
obstacles include: the tendency of soldiers and their families to live consumptively-materialistically,
the density of the Operations and Training Tasks, the absence of spiritual officials, the limited
spiritual officers and the lack of reference books. Therefore, the 3rd Naval Main Base of Jakarta
should further enhance the command function mental development activities in order to create a
strong mentality of Indonesian Navy soldiers.
Keywords: mental guidance, command function
1
Program Studi Strategi Pertahanan Laut Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan.
Implementasi Pembinaan Mental Fungsi Komando SDM Lantamal III Jakarta | I Wayan Warka | 1
Pendahuluan kedisiplinan pribadi yaitu seseorang tidak
K
ondisi mental Prajurit pernah meninggalkan ibadah kepada
Tentara Nasional Angkatan Tuhan Yang Maha Esa.
Laut (TNI AL) yang mantap Tugas-tugas yang diemban prajurit
salah satunya dilatarbelakangi oleh TNI AL di Lantamal III Jakarta tidaklah
kondisi mental yang mantap pula sebagai ringan, mengingat begitu luasnya wilayah
salah satu unsurnya. Mental rohani perairan yang menjadi kontrol satuan
adalah keyakinan agama. Keyakinan tersebut. Oleh karena itu sangat
agama yang mantap akan nampak dalam dibutuhkan kualitas mental Prajurit yang
etika, budi pekerti atau tingkah laku yang berkualitas sehingga dapat menjalankan
baik dalam kehidupan sehari-hari. Nilai segala amanah, tugas dan tanggung
keyakinan agama yang mantap akan jawaban sebagai prajurit TNI AL dengan
menjadi dasar dan memberikan dorongan penuh kedisiplinan.
moril dalam bertindak dan sekaligus Upaya menjaga kedisiplinan dalam
sebagai alat kontrol dalam tindakan itu. menjalankan tugas bukan perkara yang
Prajurit TNI AL tidak lepas dari tata mudah bagi prajurit TNI AL, karena begitu
tertib kehidupan masyarakat pada besarnya tantangan yang harus dihadapi
umumnya. Berkaitan dengan bidang mengingat begitu lamanya waktu
tugasnya, maka ciri utama kehidupan TNI bertugas dan lamanya berpisah dengan
AL adalah disiplin. Disiplin merupakan istri dan keluarga. Bagi prajurit yang
kepatuhan terhadap peraturan hukum lemah keimanan dan ketaqwaannya akan
atau tunduk kepada pengawasan dan sangat mudah terjerumus kepada
pengendalian, dan disiplin diartikan juga pelanggaran pelanggaran dan tindakan
sebagai latihan yang bertujuan asusila.
mengembangkan diri agar dapat berlaku Dalam mempertahankan
tertib. Apabila dianalisis, maka disiplin kedisiplinan perlu adanya pemberian
mengandung beberapa unsur yaitu, motivasi berupa pembinaan mental
adanya sesuatu yang harus ditaati atau fungsi komando yang berkesinam-
ditinggalkan dan adanya proses sikap bungan bagi setiap prajurit TNI AL,
seseorang terhadap hal tersebut, disiplin pembinaan mental dapat dilakukan di
merupakan kunci kedisiplinan pada kesatrian, di komplek perumahan, di
lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh
Implementasi Pembinaan Mental Fungsi Komando SDM Lantamal III Jakarta | I Wayan Warka | 3
perasaan dan mental yang bercampur Metode Penelitian
baur tadi selalu meliputi hati prajurit Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif
secara perorangan maupun satuan. dengan metode deskriptif kualitatif.
Untuk mengatasi situasi ketika Teknik pengumpulan data meliputi:
menjalankan tugas, dibutuhkan mental observasi, wawancara, dan studi
yang kuat, karena jika tidak, bisa jadi bagi dokumentasi. Unit analisis penelitian ini
prajurit yang selamat akan mengalami adalah pendapat key informen yang
shock, defresi dan lain sebagainya. penentuannya dilakukan dengan teknik
Semua itu sangat tergantung pada kuat sampel bertujuan (purposive sampling).
atau lemahnya mental seorang prajurit, Prosedur pengumpulan data meliputi:
yaitu keimanan dan ketaqwaan yang baik. tahap pra lapangan, tahap pekerjaan
Mental yang baik bagi prajurit lapangan, tahap analisis data dan tahap
Satfib Koarmabar, tidak serta merta pelaporan data. Teknik analisis data
begitu saja terjadi. Untuk menciptakan menggunakan model interaktif dari Miles
mental yang baik tentunya dibutuhkan dan Huberman (2002), meliputi:
Pembinaan Mental fungsi komando yang pengumpulan data, reduksi data,
baik pula. Dan sudah barang tentu upaya penyajian data, verifikasi, dan penarikan
untuk menciptakan mental prajurit TNI kesimpulan. Triangulasi keabsahan data
AL harus dilaksanakan dengan sebaik- dilakukan dengan jalan: perpanjangan
baiknya. keikutsertaan, ketekunan pengamatan,
Kenyataan di lapangan dan triangulasi.
menunjukkan masih ada prajurit TNI AL di
Lantamal III Jakarta yang mentalnya Hasil Penelitian dan Pembahasan
tidak kuat (lemah), sehingga ada Pelaksanaan Pembinaan Mental Fungsi
beberapa yang melanggar disiplin atau Komando di Lantamal III Jakarta
melakukan tindakan indisipliner. Baik Pembinaan mental di lingkungan TNI AL
pelanggaran berbentuk desersi dalam di Lantamal III Jakarta adalah pembinaan
menjalankan tugas, perbuatan asusila, yang melekat dan dilakukan secara terus
penyalah gunaan narkoba dan bentuk- menerus guna menanamkan kesadaran
bentuk pelanggaran lainnya. Hal ini dan ketahanan mental sehingga
dilakukan disemua tingkat dan strata baik menjadikan prajurit yang bertaqwa,
Perwira, Bintara maupun Tamtama. nasionalis, tidak mengenal menyerah.
Implementasi Pembinaan Mental Fungsi Komando SDM Lantamal III Jakarta | I Wayan Warka | 5
Fungsi Komando adalah sebagai berikut: positif kebahagiaan dan kemampuan
(1) Terlaksananya Jam komandan pada dirinya.
hari Senin yang dihadiri oleh seluruh Dan Adapun materi pembinaan mental
KRI, perwira staf dan seluruh anggota. Tradisi Kejuangan yang diselenggarakan
Jam komandan ini adalah salah satu oleh Lantamal III Jakarta yaitu: (1)
bentuk pembinaan personel sebagai Menyelenggarakan Upacara pada hari-
sarana sosialisasi terhadap kebjiakan hari besar nasional. (a) Hari Kesaktian
pimpinan terhadap anggota sekaligus Pancasila. (b) Hari Proklamasi
sebagai jalur komunikasi antara atara Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus. (c)
atasan dan bawahan. (2) Terlaksananya Renungan suci 17 Agustus di Taman
bintal Tradisi Kejuangan dan atau materi; Makam Pahlawan Kalibata. (d) Ziarah Ke
Peraturan Baris-berbaris, Peraturan Dinas Makam Pahlawan Kusuma Bangsa. (e)
Dalam (khas TNI AL), Peraturan Hari Pahlawan 10 November. (f) Upacara
Penghormatan Militer, Peraturan Dinas Bendera Tanggal 17 setiap bulan. (2)
Garnisun dan Peraturan Tatacara Upacara Menyelenggarakan upacara hari-hari
Militer (P5T) yang lain untuk anggota staf besar TNI AL diantaranya: (a) Hari Darma
Lantamal III Jakarta yang dilaksanakan Samudra Tgl 15 Januari. (b) HUT Kowal Tgl
setiap hari Rabu. Bintal Tradisi Kejuangan 5 Januari. (c) HUT Pomal Tgl 20 Februari.
dilaksanakan dalam rangka melatih (d) Hari Pendidikan TNI AL Tanggal 12
kedisiplinan, menumbuhkan semangat Mei. (e) HUT TNI AL Tanggal 10
kejuangan dan melestarikan tradisi khas September. (f) Hari Armada Tgl 5
TNI Angkatan Laut. Pembinaan mental Desember. (3) Menyelenggarakan
prajurit TNI AL sangat penting Ceramah dan Penyuluhan Pembinaan
sebagaimana dinyatakan Darajat (2003: Mental Tradisi Kejuangan tentang
13) tujuan pembinaan mental adalah penegakan ham, hukum dan kedisiplinan,
untuk memperoleh kesehatan mental, meliputi: (a) Bidang Keamanan Negara
terwujudnya keharmonisan yang (Pasintel). (b) Kesadaran Hukum
sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi (Pakum). (c) Bahaya Narkoba (Diskes). (d)
jiwa serta mempunyai kesanggupan Bahaya Teroris (Badan Nasional
untuk menghadapi problem-problem Penanggulangan Teroris/BNPT). (e)
biasa yang terjadi, dan merasakan secara Ketertiban dan Kedisiplinan (Pomal). (4)
Menyelenggarakan Upacara Militer dalam
Implementasi Pembinaan Mental Fungsi Komando SDM Lantamal III Jakarta | I Wayan Warka | 7
ceramah keagamaan dimana saja mereka sebagaimana mestinya. (4) Adanya
bertempat tinggal. Itu semua merupakan Kebijakan pembinaan mental ditetapkan
faktor pendukung dan peluang dengan Telegram Kasal Nomor
pembinaan mental fungsi komando di 005/WAT/0115 Twu. 01191056 tentang
lingkungan Lantamal III Jakarta. Untuk Arahan Giat Bintal Tahun 2015 berupa
mensukseskan pembangunan nasional, Perintah Harian Sifat Tetap (PHST)
diperlukan prinsip kesinambungan antara meskipun dalam pelaksanaannya
kepentingan duniawi dan ukhrowi. Hal ini disesuaikan dengan kegiatan
merupakan landasan pokok dan unsur- Satuan/Satker. (5) Adanya Telegram Kasal
unsur mutlak yang tidak boleh diabaikan Nomor 016/WAT/0214 Twu. 0221
demi keberhasilan pembangunan himbauan tentang melaksanakan
manusia Indonesia seutuhnya. ceramah bintal secara seimbang yang
Adapun faktor-faktor pendukung terdiri dari Bintal Rohani, Bintal Ideologi
pelaksanaan pembinaan mental fungsi dan Bintal Tradisi Kejuangan. (6) Adanya
komando prajurit TNI AL di Lantamal III Pejabat Perwira Rohani dari Subdisbintal
Jakarta adalah sebagai berikut: (1) yang bertanggungjawab atas
Kesadaran yang tinggi dari anggota akan pelaksanaan Pembinaan Mental di
kebutuhan sandaran rohani sehingga lingkungan Lantamal III Jakarta. (7)
sangat merasa membutuhkan pembinaan Terselenggaranya apel gabungan di
mental. (2) Bagi anggota yang belum Makoarmabar, apel Komandan Satuan di
mengerti arti pembinaan yang Kesatrian Satfib Armabar, maupun apel
disampaikan dalam pembinaan ceramah Komandan Unsur sebagai wujud
singkat baik materi rohani, idiologi pembinaan mental Kejuangan. (8)
maupun tradisi kejuangan TNI AL, mereka Mengikutsertakan Perwira Rohani dalam
sangat antusias untuk mendengarkan. (3) Latihan Surya Baskara Jaya.
Kegigihan dan keuletan semua pihak baik Kendala pembinaan mental fungsi
perwira staf maupun perwira rohani komando dalam mendukung kesiapan
untuk memberikan pelayanan yang tugas operasi laut bagi para prajurit TNI di
memuaskan kepada para prajurit TNI AL Lantamal III Jakarta yaitu pengaruh
di dan PNS (Pegawai Negeri Sipil) di lingkungan memainkan peran utama
Lantamal III Jakarta, sehingga terciptanya terhadap pertumbuhan dan
proses pembinaan yang diharapkan perkembangan pribadi seorang prajurit,
Implementasi Pembinaan Mental Fungsi Komando SDM Lantamal III Jakarta | I Wayan Warka | 9
pertolongan Tuhan YME, mereka secara adalah Pembinaan Mental Rohani,
bertahap dapat menghayati dan Pembinaan Mental Ideologi dan
mengamalkan ajaran syariat agama sesuai Pembinaan Mental Tradisi Kejuangan
keyakinan mereka masing-masing. Hal ini (Pusbintal TNI AL, 2012: 143).
sesuai dengan Buku Petunjuk Teknis Pembinaan Mental Rohani adalah
Pebinaan Mental Personel TNI Angkatan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan
Laut (Pusbintal TNI AL, 2012: 143) bahwa untuk memelihara dan meningkatkan
pembinaan Mental Fungsi Komando keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
adalah fungsi organik militer yang Yang Maha Esa, mempertinggi
berkaitaitan dengan pembinaan mental moral/akhlak yang luhur baik dalam
anggota TNI yang penyelenggaraannya hubungan manusia dengan Tuhan Yang
menjadi kewajiban dan tanggung jawab Maha Esa, manusia dengan sesamanya,
komandan/atasan. Dengan demikian maupun dengan diri pribadi dan
pembinaan mental bukan saja menjadi lingkungannya. Pembinaan mental rohani
tugas perwira bintal atau Paroh atau akan membentuk karakter prajurit yang
rohaniwan, tetapi setiap mampu mengimplemenasikan akhlak
komandan/atasan memiliki tanggung atau budi pekerti yang mulia (akhlakul
jawab terhadap pembinaan mental karimah), rajin dan taat dalam beribadah
terhadap bawahannya. atas dasar keimanan dan ketakwaannya
Pembinaan mental TNI Angkatan kepad Tuhan Yang Maha Esa.Pembinaan
Laut adalah segala usaha, tindakan dan Mental Ideologi adalah segala usaha,
kegatan yang membentuk, memelihara pekerjaan dan kegiatan pembinaan
serta meningkatkan dan memantapkan mental Ideolgi Pancasil dalam kehidupan
kondisi jiwa anggota TNI Angkatan Laut Prajurit TNI. Bintal Ideologi akan
berdasarkan Pancasila, Saptamarga, membentuk karater nasionalisme dalam
Sumpah Prajurit, Doktrin TNI Tri Dharma diri prajurit sehingga akan menumbuhkan
Eka Karma (Tridek), Trisila TNI AL, sikap disiplin, memiliki etos kerja yang
sehingga memiliki mental yang tangguh tinggi, soliditas yang handal dan cinta
dalam menghadapi setiap penugasan dan terhadap Negara Kesatuan Republik
dapat diimplementasukan dalam Indonesia (NKRI) (Diswatpersal Mabesal,
kehidupan sehati-hari. Komponen 2006: 9).
Pembinaan mental TNI Angkatan Laut
Implementasi Pembinaan Mental Fungsi Komando SDM Lantamal III Jakarta | I Wayan Warka | 11
Daftar Pustaka Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004
tentang Tentara Nasional Indonesia.
Asnawi, Sahlan. (2007). Teori Motivasi
dalam Pendekatan Psikologi Industri
dan Organisasi. Studia Press.
Jakarta.
Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa. (2016). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Jakarta.
Daradjat, Zakiah. 2003. Kesehatan
Mental.Gunung Agung. Jakarta.
Diswatpersal Mabesal. (2006). Buku
Petunjuk Pembinaan Mental Rohani
Personel TNI AL. Publikasi Umum.
Jakarta.
Diswatpersal Mabesal. (2006). Buku
Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan
Mental Idiologi Personel TNI
Angkatan Laut. Publikasi Umum.
Jakarta.
Handoko, T. Hani. (2001), Manajemen.
Edisi II. PT. BPFE. Yogyakarta.
Hasibuan, Sayuti. (2000). Manajemen
Sumber Daya Manusia: Pendekatan
Non Sekuler. Muhammadiyah
University Press. Surakarta.
Pusbintal TNI. (2012). Buku Petunjuk Induk
Pembinaan Mental TNI. Pinaka
Baladika. Jakarta.
Pusbintal TNI AL. (2012). Buku Petunjuk
Teknis Pebinaan Mental Personel TNI
Angkatan Laut. Pinaka Baladika.
Jakarta.
Samsudin, Sadili. (2010). Manajemen
Sumber Daya Manusia. CV. Pustaka
Setia. Bandung.
Spencer, M. Lyle and Spencer, M. Signe.
(2003). Competence at Work:
Models for Superrior Performance.
John Wily & Son,Inc. New York.