Anda di halaman 1dari 6

J. Paradigma Administrasi Negara, Vol.

5 (1): 41-46, Desember 2022

KINERJA APARAT TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL


PADA KANTOR FASILITAS PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PANGKALAN UTAMA
ANGKATAN LAUT MAKASSAR
Performance Of The Indonesian National Army And Civil Servants at The Office of Maintenance and
Repair Facility of First Class Naval Base of Makassar

Gusti1, Syamsuddin Maldun2, Nurkaidah2


1
Pangkalan Utama VI TNI Angkatan Laut Makassar
2
Program Studi Administraasi Negara, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
Email: gusti123@gmail.com

Diterima: 25 Agustus 2022


Dipublikasikan: 30 Desember 2022

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja aparat Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Fasilitas
Pemeliharaan dan Perbaikan Lantamal VI Makassar dan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam kinerja
aparat Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Fasilitas Pemeliharaan Makassar. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskripsif kualitatif yang dilaksanakan pada Kantor Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Lantamal VI Makassar.
Informan ditentukan secara purposive dengan pertimbangan keterwakilan seluruh informan. Data diperoleh dengan teknik observasi,
interviuw, dan analisis dokumen. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik kualitatif_interaktif antara koleksi data, reduksi data,
penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Kinerja aparat Tentara Nasional Indonesia
dan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Lantamal VI Makassar sudah cukup berjalan dengan baik.
(2) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam kinerja aparat Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil
pada Kantor Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Lantamal VI Makassar secara umum sudah sesuai dengan peraturan kinerja di Kantor
Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Lantamal VI Makassar
Kata Kunci: Kinerja, Tentara Nasional Indonesia, Pegawai Negeri Sipil

ABSTRACT
This study aims to analyze (1) the performance of the Indonesian National Armed Forces and Civil Servants at the office of Maintenance
and Repair Facility of first class naval base VI of Makassar. (2) What are the supporting and hindering factors in the performance of the
Indonesian National Armed Forces and Civil Servants at the Makassar Maintenance Facility Office. The research method used is
descriptive qualitative, carried out at the Office of Maintenance and Repair of first class naval base VI of Makassar Facilities. Informants
were determined purposively by considering the representation of all informants. The data were obtained using observation, interview,
and document analysis techniques. The data collected were analyzed using qualitative_interactive techniques between data collection,
data reduction, data presentation, verification and drawing conclusions. The results showed that 1) the performance of the Indonesian
National Armed Forces and Civil Servants first class naval base VI of Makassar Facility Maintenance and Repair Office was running
well enough. (2) The factors that are supporting and inhibiting the performance of the Indonesian National Armed Forces and Civil
Servants first class naval base VI of Makassar Facility Maintenance and Repair Office are generally in accordance with the performance
regulations first class naval base VI of Makassar Maintenance and Repair Facility Office.
Keywords: Performance, Indonesian National Armed Forces, Civil Servants

This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license

PENDAHULUAN Organisasi militer merupakan suatu bentuk


Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk organisasi terikat yang tunduk secara langsung kepada
menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan pemerintah atau negara. Pemerintah ini berperan dalam
membatasi siasat militer yang sepatutnya dipegang oleh
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari segala angkatan bersenjata. Pada organisasi kemiliteran dalam
gangguan terhadap bangsa dan negara berdasarkan mencapai tujuan organisasi dibutuhkan seorang prajurit
Undang-Undang No. 34/2004 pasal 7 tentang tugas pokok yang profesional. Profesionalisme seorang prajurit
Tentara Nasional Indonesia dan Undang-undang haruslah selalu ditingkatkan melalui pendidikan, latihan,
No.3/2002 pasal 7 tentang Tentara Nasional Indonesia serta pembinaan yang terus dilakukan. Ketaatan,
Angkatan Laut. kepatuhan dalam menghormati dan melaksanakan tugas
dengan baik dari tugas yang telah ditetapkan dari atasan.
41
Kinerja Aparat Tentara Nasional Indonesia Dan Pegawai Negeri Sipil Pada…( Gusti, Syamsuddin Maldun, Nurkaidah)

Seorang prajurit sebagai unsur aparatur negara khususnya berdayaguna dan berhasilguna dengan dukungan pegawai
dalam menjalankan roda pemerintahan dituntut untuk yang profesional, bertanggungjawab, jujur dan adil
melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai abdi negara melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan Sistem
dan abdi masyarakat. Karena itu merupakan perwujudan Prestasi Kerja dan Sistem Karir yang dititik beratkan pada
dedikasi, rasa tanggung jawab dan kedisiplinan yang Sistem Prestasi Kerja. Pangkalan Utama TNI Angkatan
harus mampu dibuktikan sebagai martabat dan citra Laut VI Makassar perlu mengembangkan suatu cara agar
kepegawaian pegawai negeri sipil yang harus dijunjung mampu menciptakan suatu kinerja yang dapat
tinggi sesuai janji pegawai negeri sipil yang tertuang melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Kapal, baik
dalam butir ke lima panca prasetya korpri yang berbunyi KRI Maupun kapal non KRI, sesuai harapan Negara pada
menegakkan kejujuran, keadilan, dan disiplin serta umumnya dan Angkatan Laut pada Khususnya. Kapal
meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme. perang dan semua jenis kapal laut militer merupakan
Disiplin merupakan fungsi operatif yang terpenting bagi salah satu komoditi laut militer yang perlu didayagunakan
seorang prajurit militer, karena semakin baik disiplin seoptimal mungkin melalui pembinaan yang terarah,
seseorang dalam bekerja maka semakin tinggi prestasi tertib dan berlanjut guna mendukung tingkat operasional
kerja yang dapat dicapainya. Disiplin Prajurit adalah yang handal. Salah satu elemen pendukung untuk
ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh bagi mendapatkan operasional yang handal adalah keamanan
setiap prajurit yang didukung oleh kesadaran yang dan keselamatan pengoperasian dari kapal itu sendiri,
bersendikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit untuk sehingga keamanan dan keselamatan awak kapal juga
menunaikan tugas dan kewajiban serta bersikap dan dapat dijamin dengan baik Penggunaan dan
berprilaku sesuai dengan aturan-aturan atau tata pengoperasian kapal laut yang tidak aman dapat
kehidupan prajurit TNI. Disiplin yang baik mencerminkan menimbulkan kerugian terhadap kapal laut itu sendiri,
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas- jiwa manusia dan mengganggu lingkungan sekitarnya
tugas yang diberikan kepadanya. Seseorang akan bersedia sehingga dapat menjadi potensi untuk gagalnya sebuah
mematuhi semua peraturan serta melaksanakan tugas- operasi. Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan disingkat
tugasnya, baik secara sukarela maupun karena terpaksa. Fasharkan memiliki tugas pokok menyelenggarakan
Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, dukungan pemeliharaan dan perbaikan terhadap kapal
efisiensi, dan efektivitas kerja akan meningkat. TNI AL yang beroperasi dan yang berada di daerahnya
Seorang prajurit sangat dituntut untuk memiliki atau sekitar Lantamal VI Makassar. Serta pembinaan
disiplin kerja yang tinggi, karena disiplin prajurit sangat potensi jasa maritim dengan sarana dan prasarana
berpengaruh terhadap kinerja yang bersangkutan, semakin fasharkan itu sendiri maupun dengan memanfaatkan
baik kinerja prajurit maka semakin tinggi pula sarana dan prasarana jasa maritim lainnya yang tersedia
kemungkinan tercapainya keberhasilan tugas TNI, (Afandi, 2020).
sehingga perlu adanya penegakkan dan peningkatan Dalam rangka pelaksanakan tugas pokok Fasharkan
pembinaan disiplin. Disiplin kerja pada prajurit sangat Makassar tentu membutuhkan sumber daya manusia yang
diutamakan, sehingga setelah menjadi anggota TNI, handal yaitu memiliki kesanggupan dan kemampuan yang
prajurit diberikan pendidikan serta pelatihan baik fisik dituangkan dalam perilaku dan sikap yang biasanya
maupun mental sehingga terbentuklah seorang prajurit disebut kompetensi. Kompetensi merupakan faktor
yang memiliki disiplin kerja yang sangat tinggi, karena inpersonality yang secara langsung berpengaruh terhadap
disiplin merupakan rohnya bagi prajurit dalam kehidupan pelaksanaan tugas-tugas seorang pegawai, sebab
TNI hak dan kewajiban antara atasan dan bawahan sangat kompetensi adalah berarti kemampuan (performance)
diatur secara ketat. Seorang bawahan mempunyai yang mengandung makna keahlian, keterampilan dan
kewajiban untuk menghormati atasannya. Pangkat dalam kecakapan yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan,
lingkungan TNI sangatlah mencolok untuk menjadi pengalaman serta integritas pribadi (sikap kejujuran,
perbedaan, sehingga bawahan harus mampu melakukan moralitas dan disiplin kerja). Seperti halnya sumber daya
apapun perintah dari atasan dalam keadaan apapun, guna manusia di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan
untuk menunjukkan rasa tanggungjawab terhadap tugas. Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI Makassar,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut Undang faktor kompetensi merupakan faktor yang esensial dalam
Undang No. 43/1999 pasal 1 perubahan dari Undang- menentukan struktur pelaksanaan tugas, seperti untuk
Undang No. 8/1974 adalah keseluruhan upaya untuk kepentingan analisa jabatan, kapasitas pekerjaan dan
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan derajat target produktivitas dalam pencapaian hasil-hasil
profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan pekerjaan, baik yang bersifat rutin maupun proyek.
kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan, Fasilitas pemeliharaan dan Perbaikan Pangkalan Utama
pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, TNI Angkatan Laut VI Makassar, berdasarkan data dari
promosi, penggajian, kesejahteraan dan pemberhentian. bagian personel memiliki sumber daya manusia sebanyak
Berlakunya Undang-Undang tersebut berarti pula Instansi 85 orang personel baik militer maupun pegawai negeri
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI Makassar harus sipil yang terdiri dari Perwira 10 orang, Bintara 14 orang,
mampu meningkatkan kemampuan kinerja aparat Tentara Tamtama 13 orang, Pegawai Negeri Sipil 47 orang dan
Nasional Indonesia dan pegawai negeri sipil yang PHL 13 orang. Dari jumlah personil yang ada, beberapa

42
J. Paradigma Administrasi Negara, Vol. 5 (1): 41-46, Desember 2022

pegawai merangkap dua jabatan sekaligus karena jumlah untuk melakukan suatu tindakan, kegiatan atau pekerjaan
personel yang dibutuhkan sesuai dengan Daftar Susunan yang bermanfaat terhadap dirinya dan organisasi.
Personil (DSP) adalah 313 orang namun hingga tahun Pekerjaan itu dilakukan karena ada rangsangan dari luar
2021 belum bisa terpenuhi. Dengan kurangnya personil dirinya. Rangsangan itu dapat berupa penghargaan dan
juga jabatan rangkap di sebahagian personel inilah secara pengakuan dari pihak lain. Pihak lain ini diantaranya
tidak langsung mempengaruhi kompetensi dari pada adalah pimpinan dalam organisasi, teman sejawat,
sumber daya manusia dan tentunya juga mempengaruhi bawahan dan atau masyarakat luas, pada dasarnya sesuai
kinerja sehingga tugas pokok sebagai suatu Fasilitas pernyataan maka peneliti melihat gejala pada kantor
pemeliharaan dan perbaikan pangkalan menjadi tidak Fasharkan Makassar adalah kurang maksimalnya kinerja
sesuai dengan yang diharapkan (Rohimat,2020) Pegawai disebabkan oleh kurangnya motivasi kerja baik
Peningkatan kemampuan pegawai merupakan hal dari pegawai sendiri maupun lingkungannya, selain itu
yang tidak mudah untuk dilakukan, karena akan masih diperlukan pengembangan Pengawai melalui
diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan kendala, pelatihan yang berkesinambungan. Pemberian motivasi di
sehingga hal tersebut harus dibenahi terlebih dahulu. Fasharkan Makassar telah diperhatikan melalui kebutuhan
Untuk itu pemimpin TNI Angkatan Laut harus berupaya intrinstik dan kebutuhan ekstrinstik, kebutuhan instrinstik
untuk meningkatkan kemampuan sumber daya meliputi pengakuan terhadap kesuksesan terhadap
manusianya melalui pengembangan pendidikan formal pegawai, memberi tanggungjawab kepada pegawai,
maupun non formal, meningkatkan keterampilan, memberikan penghargaan kepada pegawai yang
mengikutsertakan dalam berbagai bentuk pelatihan dan berprestasi, pemberian pekerjaan yang menyenangkan dan
berupaya untuk memberikan motivasi. Apabila unsur - memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
unsur ini dapat diterapkan atau dimiliki oleh suatu Kebutuhan ekstrinstik meliputi insentif/gaji yang diterima
institusi, akan berdampak terhadap peningkatan kinerja pegawai hubungan antara pegawai dengan pimpinan
pegawai dalam suatu organisasi. Peningkatan kemampuan secara timbal balik, hubungan antara pegawai, kondisi
pegawai bertujuan untuk menjadikan pegawai dalam kerja yang diciptakan oleh pimpinan fasilitas yang
suatu organisasi sebagai pegawai yang handal, mandiri mendukung pekerjaan pegawai dan keselamatan kerja
dan profesional. Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan pegawi, namun demikian motivasi yang diberikan selama
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI Makassar ini belum mampu meningkatkan prestasi atau kinerja
menyadari sepenuhnya bahwa dalam melaksanakan tugas yang optimal bagi para pegawai.
dan fungsinya cukup berat dan memiliki tanggungjawab Kepala Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan
yang berat Pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut Makassar dalam meningkatkan kinerja pegawai adalah
merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dalam mendorong para pegawai meningkatkan pendidikan yang
mengembangkan metode kerja yang menunutut kemajuan masih rendah, memberikan tambahan keterampilan bagi
dan persaingan, Oleh karena itu Kinerja para Pegawai pegawai yang tingkat keterampilannya masih terbatas,
dapat dicapai dan ditingkatkan apabila kesejahteraan mengikutkan pegawai mengikuti pelatihan dalam rangka
pegawai diperhatikan. Kinerja Pegawai dapat meningkat meningkatkan penguasaan bidang kerja yang selama ini
apabila faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan masih dianggap rendah, serta mengupayakan peningkatan
kerja Pegawai tersebut diperhatikan dengan sungguh- motivasi kerja kepada setiap pegawai (Agustino, 2014).
sungguh, cermat, konsisten, dan dilakukan dengan cara Disadari bahwa kondisi dinamika kerja yang di
berkesinambungan. hadapi oleh Pegawai di lingkup Fasilitas Pemeliharaan
Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pangkalan dan Perbaikan Makassar yang dalam kondisi saat ini
Utama TNI Angkatan Laut VI Makassar sangat mengalami berbagai perubahan dan paradigma seiring
menyadari pentingya perhatian yang serius terhadap dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, serta
faktor-faktor yang mampu meningkatkan kinerja pegawai, pengaruh dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk
Instansi ini telah melaksanakan berbagai kebijakan yang menganalisis kinerja aparat Tentara Nasional Indonesia dan
berkaitan dengan pemberian motivasi dan pengembangan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Fasilitas Pemeliharaan dan
pegawai dalam upaya peningkatan kinerja pegawai. Perbaikan Lantamal VI Makassar dan faktor-faktor apa saja
Pengembangan pegawai di lingkup Fasilitas Pemeliharaan yang menjadi pendukung dan penghambat dalam kinerja aparat
Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil pada
dan Perbaikan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI Kantor Fasilitas Pemeliharaan Makassar.
Makassar, maka setiap Pegawai diberikan peluang untuk
mengikuti pelatihan ataupun pendidikan baik itu
pendidikan penjenjangan maupun pendidikan teknical
METODE
dalam upaya peningkatan kinerja pegawai. Sesuai dengan Jenis Penelitian
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jenis Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Pemberian motivasi terhadap pegawai harus terus kualitatif dengan tipe deskriptif yang berfokus kepada
dilakukan agar pegawai dapat menjadi sumber daya kinerja aparat Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai
manusia yang handal untuk menghadapi persaingan Negeri Sipil pada Kantor Fasilitas Pemeliharaan dan
global dan gerak dinamika kemajuan sumber daya Perbaikan Lantamal VI Makassar.
manusia. Pemberian motivasi akan mendorong pegawai
43
Kinerja Aparat Tentara Nasional Indonesia Dan Pegawai Negeri Sipil Pada…( Gusti, Syamsuddin Maldun, Nurkaidah)

Metode Penelitian daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran


Prosedur pengumpulan informasi dilakukan dengan perusahaan dengan baik dan berdaya guna. Hal inilah
menggunakan observasi, wawancara, tes tulis (Library yang menyebabkan antara perusahaan yang satu dengan
Exploration), dan pencarian informasi online. Prosedur perusahaan yang lain akan bersaing dalam hal
pemeriksaan informasi dalam penelitian ini dilakukan meningkatkan kualitas, baik itu kualitas peningkatan
secara hati-hati dimana informasi tersebut dipilih dengan sumber daya manusia maupun kualitas produk.
menggunakan metode penyelidikan informasi ilustratif, Peningkatan sumber daya manusia merupakan suatu
khususnya informasi yang telah dikumpulkan banyak baik kegiatan yang dilaksanakan bersama-sama pegawai dan
yang esensial maupun opsional, kemudian pada akhirnya manajer dengan tujuan mencari nilai tambah agar
ditarik sebagai jawaban atas permasalahan yang dibahas perusahaan tersebut dapat menghadapi tantangan
(Sugiyono, 2012). Penyusunan informasi dilakukan kompetitif.
melalui pengurangan informasi, penyajian informasi dan Berdasarkan hasil wawancara yang telah
penarikan akhir serta pengecekan informasi. Sementara dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa kualitas kinerja
itu, keabsahan informasi dalam pemeriksaan ini dilakukan pada Kantor fasilitas pemeliharaan dan perbaikan
dengan memperluas persepsi, memperluas ketekunan, lantamal VI Makassar memiliki kinerja yang berkualitas,
mencari informasi, membedah kasus negatif, karena kinerja selama ini efektifitas dan efisiensi yang
memanfaatkan bahan referensi, dan pemeriksaan bagian dilakukan oleh sumber daya manusia dan sumber daya
terdepan. lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan
dengan baik dan berdaya guna. Kantor fasilitas
HASIL DAN PEMBAHASAN pemeliharaan dan perbaikan lantamal VI Makassar
meningkatkan kualitas, baik itu kualitas peningkatan
Kinerja aparat tentara nasional Indonesia dan pegawai sumber daya manusia maupun kualitas produk.
negeri sipil pada Kantor fasilitas pemeliharaan dan Peningkatan sumber daya manusia merupakan suatu
perbaikan lantamal VI Makassar. kegiatan yang dilaksanakan bersama-sama pegawai dan
Kualitas penyelenggaraan Ranperda pada kantor manajer dengan tujuan mencari nilai tambah agar
DPRD Kabupaten Pangkep ditinjau dalam 8 indikator perusahaan tersebut dapat menghadapi tantangan
yaitu (1) Kejelasan tujuan, (2) Kejelasan stategi, (3) kompetitif.
Penyusunan program, (4) Tersedianya sarana dan c. Ketepatan waktu
prasarana. Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas
a. Kuantitas Kinerja diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat
Kuantitas kerja yang dimaksud adalah banyaknya dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh pegawai dalam memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
kurun waktu yang telah ditentukan. Jika jumlah pekerjaan Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan
yang dapat diselesaikan pegawai semakin banyak, maka bahwa ketepatan waktu kerja pada Kantor fasilitas
semakin baik pula kinerja yang dihasilkan. Pegawai yang pemeliharaan dan perbaikan lantamal VI Makassar telah
senantiasa berusaha menyelesaikan pekerjaan yang memenuhi ketepatan waktu kerja, dan keterlambatan
diberikan, menunjukkan tanggung jawab yang sangat waktu karena faktor cuaca, seperti mau penggalangan atau
besar (Edison, 2016). waktunya pengecatan tiba-tiba hujan tentu pekerjaan
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan tertunda tetapi semua bisa teratasi.
bahwa Kantor fasilitas pemeliharaan dan perbaikan d. Kehadiran
Lantamal VI Makassar masih terdapat kekurangan Untuk melihat tingkat kehadiran pegawai pada
anggota dalam kinerja, tetapi kinerja yang diberikan Kantor fasilitas pemeliharaan dan perbaikan lantamal VI
selama ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang Makassar, maka di terapkan sistem absensi. Pada
ditentukan, kerana semua anggota sudah berpengalaman umumnya untuk melihat semangat kerja pegawai juga
dan menguasai pekerjaan masing-masing dan sarana dan dapat dilihat dengan tingkat kehadiran pegawai.
prasarana dalam kinerja sudah lengkap. Berdasarkan hasil wawancara yang telah
b. Kualitas Kinerja dikemukakan, bahwa tingkat kehadiran anggota sangat
Menurut Hao (2013:3) kualitas kerja merupakan penting bagi perusahaan, tingkat kehadiran anggota
keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana sangat mempengaruhi keefektifan anggota dalam
mutu yang tinggi, waktu yang tepat, cermat dan dengan melakukan pekerjaan. Salah satu tujuan perusahaan
prosedur yang mudah dipahami oleh pegawai yang adalah melakukan pekerjaan dengan baik dan efektif serta
mempunyai tanggungjawab besar terhadap tugas-tugas didukung pula dengan lingkungan kerja yang baik.
dan kewajiban yang diberikan, baik tanggungjawab Dengan adanya semangat kerja maka pekerjaan akan
pribadi, sosial, intelektual maupun tanggungjawab moral lebih cepat diselesaikan, absensi dapat diperkecil. Oleh
dan spiritual. karena itu maka selayaknya setiap perusahaan selalu
Kualitas kerja merupakan suatu hasil yang dapat berusaha agar para anggota memiliki semangat kerja yang
diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan tinggi, sebab dengan semangat kerja yang tinggi
yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber diharapkan akan meningkat pekerjaan, karena itulah

44
J. Paradigma Administrasi Negara, Vol. 5 (1): 41-46, Desember 2022

semangat kerja sangat mempengaruhi jalannya suatu implementasikan dapat disalurkan kepada orang-orang
pekerjaan, apabila setiap anggota mempunyai semangat yang tepat melalui komunikasi yang harus dinyatakan
kerja yang tinggi serta didukung oleh lingkungan kerja dengan jelas, tepat, dan konsisten. Komunikasi yang jelas,
yang baik, maka setiap anggota akan nyaman dalam tepat dan konsisten diharapkan dapat efektif dalam
melakukan pekerjaan, sehingga tidak ada lagi anggota menyampaikan informasi yang dapat diterima dengan
yang malas-malasan dalam menjalan pekerjaan yang telah jelas pula oleh implementor, target group, dan pihak lain
ditentukan oleh perusahaan. Maka setiap anggota yang berkepentingan, terutama berkaitan dengan maksud,
diharapkan mempunyai semangat kerja yang tinggi demi tujuan dan sasaran pelayanan publik yang akan
tercapainya tujuan dari perusahaan. diimplementasikan (Simamora, 2015).
e. Kemampuan Kerjasama Berdasarkan hasil wawancara bahwa terdapat
Kemampuan kerjasama yaitu kemampuan karyawan komunikasi yang baik di Kantor fasilitas pemeliharaan
melakukan kegiatan bersama-sama dengan karyawan lain dan perbaikan lantamal VI Makassar.
dalam suatu kegiatan yang tidak dapat dikerjakan oleh b. Sumber Daya
perorangan. Menurut Gondokusumo (2015) kemampuan Sumberdaya merupakan salah satu faktor yang
kerja terdiri dari kemampuan fisik dan kemampuan mempengaruhi terhadap terlaksanakanya keberhasilan
mental. Kemampuan fisik adalah keadaan fisik, keadaan terhadap suatu implementasi, walaupun isi kebijakan
kesehatan, tingkat kekuatan, dan baik buruknya fungsi sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi
biologis dari bagian tubuh tertentu, sedangkan apabila implementor kekurangan sumberdaya untuk
kemampuan mental adalah kemampuan mekanik, melaksanakan kebijakan maka tidak akan berjalan dengan
kemampuan sosial, dan kemampuan intelektual serta efektif. Sumberdaya yang dapat mendukung pelaksanaan
menyangkut pula bakat, ketrampilan dan pengetahuan. kebijakan dapat berwujud, seperti sumberdaya manusia,
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dan sumberdaya anggaran, sumberdaya peralatan,
dikemukakan, bahwa anggota pada Kantor fasilitas sumberdaya informasi dan kewenangan. Sumberdaya
pemeliharaan dan perbaikan lantamal VI Makassar manusia merupakan salah satu indikator yang
semuanya bekerjasama walaupun tempat kerja berbeda, mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan implementasi.
tetapi ketika ada pekerjaan di bengdock semua bekerja Implementasi sangat tergantung kepada sumberdaya
sesuai bagiannya masing-masing. Kemampuan kerjasama manusia (aparatur), dengan demikian sumber daya
terjadi maka kemampuan teknis (Technical Skill) meliputi manusia dalam implementasi kebijakan di samping harus
kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, cukup juga harus memiliki keahlian dan kemampuan
teknis dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan untuk melaksanakan tugas, anjuran, perintah dari atasan
pekerjaan tertentu yang diperoleh dari pengalaman, (pimpinan). Oleh karena itu, sumberdaya manusia harus
pendidikan dan training. Kemampuan hubungan antar ada ketepatan dan kelayakan antara jumlah staf yang
manusia (Social Skill) meliputi kemampuan dalam dibutuhkan dan keahlian yang dimiliki sesuai dengan
bekerja dengan melalui motivasi orang lain yang tugas pekerjaan yang ditanganinya. (Rozarie, 2017).
mencakup pemahaman tentang motivasi dan penerapan Berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa
kepemimpinan yang efektif. Kemampuan Konseptual Kantor fasilitas pemeliharaan dan perbaikan lantamal VI
(Conceptual Skill) merupakan kemampuan memahami Makassar masih terdapat kekurangan anggota, tetapi
kompleksitas organisasi secara menyeluruh. anggota yang bekerja selama ini efektif dan efisien karena
sarana dan prasarana dalam pekerjaan memadai.
Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam
c. Disposisi
Kinerja Aparat Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai
Salah satu faktor yang mempengaruhi implementasi
Negeri Sipil pada Kantor Fasilitas Pemeliharaan dan
kebijakan adalah sikap implementor atau aparatur. Jika
Perbaikan Lantamal VI Makassar.
aparatur setuju dengan bagian-bagian isi dari kebijakan
Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam
yang dijalankan maka mereka akan melaksanakan dengan
Kinerja Aparat Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai
senang hati tetapi jika pandangan mereka berbeda dengan
Negeri Sipil pada Kantor Fasilitas Pemeliharaan dan
pembuat kebijakan maka kinerja akan mengalami banyak
Perbaikan Lantamal VI Makassar peneliti mengacu pada
masalah dan tidak tercapai (Fauzi, 2014).
model implementasi berperspektif to down yang
Berdasarkan hasil wawancara bahwa disposisi atau
dikembangkan oleh George C. Edward III dengan
sikap pelaksana dalam melaksanakan kinerja aparat
variabel yaitu sebagai berikut: 1) Komunikasi
tentara nasional Indonesia dan pegawai negeri sipil pada
(communication), 2) Sumber Daya (Resources), 3)
Kantor fasilitas pemeliharaan dan perbaikan lantamal VI
Disposisi dan 4) Struktur Birokrasi (Bureaucratic
Makassar sudah baik, karena sudah banyak yang dapat
structure). Adapaun data-data yang di peroleh dilapangan
dikatakan menunjang seperti adanya kesadaran pelaksana
sebagai berikut:
untuk melaksanakan kebijakan dengan baik seperti
a. Komunikasi
disiplin kerja pegawai meningkat serta secara menyeluruh
Komunikasi merupakan sarana untuk menjadikan
sikap pelaksana mengarah kearah penerimaan atau
pelaksana kebijakan memahami apa yang seharusnya
mendukung kebijakan yang dimplementasikan.
mereka lakukan. Setiap kebijakan yang akan di
45
Kinerja Aparat Tentara Nasional Indonesia Dan Pegawai Negeri Sipil Pada…( Gusti, Syamsuddin Maldun, Nurkaidah)

d. Struktur Birokrasi DAFTAR PUSTAKA


Struktur birokrasi merupakan faktor yang Afandi, A., & Bahri, S. (2020). Pengaruh Kepemimpinan
fundamental untuk mengkaji suatu implementasi Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
kebijakan publik. Struktur birokrasi sebagai pelaksana Karyawan. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
kebijakan memiliki peranan penting dalam kinerja aparat
Manajemen, 3(2), 235–246.
tentara nasional Indonesia dan pegawai negeri sipil, salah Agustino, L. (2014). Dasar-Dasar Kebijakan Publik (The
satu aspek yang terpenting dalam organisasi adalah Basics of Public Policy). Bandung: Penerbit
adanya Standard Operating Procedures (SOP). SOP Alfabeta.
adalah suatu standar atau pedoman tertulis yang Arfan, A. T. (2021). Pengaruh Penghargaan, Kemampuan
diperguakan untuk mendorong dan menggerakkan kinerja Dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
pegawai untuk mencapai tujuan. SOP merupakan tatacara Negeri Sipil Pada Kantor Fasharkan Lantamal Vi
atau tahapan yang dilakukan dan harus dilalui untuk Makassar (Doctoral Dissertation).
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu (Brotoharsojo, Brotoharsojo, H., & Wungu, J. (2003). Tingkatkan
2003). Kinerja Perusahaan dengan Merit System, PT.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah Rajagrafindo Persada, Jakarta.
dikemukakan bahwa kinerja aparat tentara nasional Edison, A. A. (2016). Perancangan Pengukuran Kinerja
Indonesia dan pegawai negeri sipil pada Kantor fasilitas Dengan Metode Balanced Scorecard Dan Penentuan
pemeliharaan dan perbaikan lantamal VI Makassar terkait Prioritas Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus
dengan Setandar Operasional Prosedur (SOP) Nomor Pada PT. Andromeda Galacticorp Surabaya).
B/SOP AP- 01/X/2021 tentang Pemeliharaan dan Universitas Airlangga.
perbaikan KRI dan non KRI di Fasaharkan Lantamal VI Edward III, George C. (1980). Implementing Public
Makassar dan apakah terstruktur sudah menunjukkan
Policy. Washington DC: Congressional Quarterly
sesuai prosedur/SOP ataupun panduan yang berlaku Press.
sehingga pelaksanaannya terstruktur. Fauzi, U. (2014). Pengaruh kompensasi terhadap kinerja
karyawan pada PT. Trakindo Utama Samarinda.
KESIMPULAN DAN SARAN Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2(3), 172–185.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja Gondokusumo, S. & Sutanto, E. M. (2015). Motivasi
aparat Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Sipil pada Kantor Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Organisasional Karyawan. JMK, 17(2), 186- 196
Lantamal VI Makassar sudah cukup berjalan dengan baik Hao, Laoshi, 2013, Skripsi, Pelaksanaan Reformasi
akan tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki Birokrasi Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja
dan di tata lebih baik lagi seperti masih kurang tenaga Pegawai DiKantor Pertanahan Kota Banjar, Hal.3
kerja atau anggota kerja sehingga pekerjaan dilanjutkan Rohimat, U., Mulyadi, R. A., & Ansori, A. (2020).
diluar jam kantor (lembur), tetapi selama ini pekerjaan Optimalisasi pembinaan mental fungsi komando
dapat diselesaikan tepat pada waktu walaupun anggota dalam mendukung pencegahan paham radikalimse di
atau personil masih kurang. Faktor-faktor yang menjadi komando lintas laut militer jakarta. Strategi
pendukung dan penghambat dalam kinerja aparat Tentara Pertahanan Laut, 6(2).
Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Rozarie, C. V. R. A. De, & Indonesia, J. T. K. R. (2017).
Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Lantamal VI Manajemen sumber daya manusia.
Makassar secara umum sudah sesuai dengan Setandar Simamora, D., & Mardjono, B. (2015). Pengaruh
Operasional Prosedur (SOP) Nomor B/SOP AP- Kompetensi, Kompensasi, Dan Kepuasan Kerja
01/X/2021 tentang Pemeliharaan dan perbaikan KRI dan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pertamina
non KRI di Fasaharkan Lantamal VI Makassar akan tetapi (PERSERO) Marketing Operation Region VI
masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan di tata Balikpapan. Jurnal Akuntansi Manajemen Madani,
lebih baik lagi seperti pada faktor penghambat yaitu 1(2).
kurangnya tenaga kerja sehingga masih bekerja diluar jam Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif,
kantor (lembur) dan pendidikan anggota rata-rata lulusan Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfabeta. Metode
SMA. Sedangkan faktor pendukung yaitu sarana Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R &
prasarana sudah lengkap. D.Bandung:Alfabeta.
Menambah tenaga kerja atau anggota kerja agar
pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktu dan
anggota atau personil tidak bekerja diluar jam kantor
(lembur). Meningkatkan kualitas anggota melalui
melanjutkan pendidikan dan mengikuti kursus supaya
memiliki kemampuan sehingga bisa bekerja secara efektif
dan efisien.

46

Anda mungkin juga menyukai