Anda di halaman 1dari 18

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REKRUTMEN CALON PRAJURIT

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT


DI KOMANDO DAERAH MILITER IV/DIPONEGORO

IMPLEMENTATION OF RECRUITMENT POLICY OF INDONESIAN ARMY


CANDIDATE IN REGIONAL MILITARY COMMAND IV / DIPONEGORO

Hengky Vantriardo1
Prodi SPD Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan
(hengkyvantriardo@yahoo.com)

Abstrak -- Di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), untuk
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik dan unggul sebagai aset kekuatan pertahanan
matra darat, pimpinan TNI AD melakukan pembinaan secara sistematis, terarah dan
berkelanjutan yang meliputi Pembinaan Tenaga Manusia dan Pembinaan Personel. Pembinaan
prajurit TNI AD sejalan dengan kebijakan pimpinan TNI dan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Penyelenggaraan pembinaan prajurit tersebut meliputi
penyediaan, pendidikan, penggunaan, perawatan, dan pemisahan yang dilakukan secara tertib,
teratur dan terus menerus. Dari keenam bentuk pembinaan tersebut, ‘penyediaan’ merupakan
langkah awal dalam penyiapan SDM yang berkualitas di lingkungan TNI AD. Dari fenomena yang
berhasil ditemukan bahwa implementasi kebijakan rekrutmen calon prajurit TNI AD yang
diselenggarakan Kodam IV/Diponegoro belum sesuai dengan harapan. Di Kodam ini terdapat
masalah yang sampai saat ini sering muncul berulang-ulang yaitu ‘jumlah pendaftar (animo) sering
tidak mencapai target alokasi yang telah ditentukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan rekrutmen
calon prajurit TNI AD dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan
rekrutmen calon prajurit TNI AD di Kodam IV/Diponegoro. Penelitian dilaksanakan menggunakan
metode kualitatif, mengumpulkan data dengan melakukan wawancara, observasi, penelaahan
dokumen dan tinjauan pustaka. Sedangkan teori yang digunakan terdiri dari teori analisis SWOT,
teori implementasi kebijakan, teori rekrutmen dan juga mempedomani kebijakan-kebijakan yang
saat ini berlaku di lingkungan TNI AD.Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa dalam
melaksanakan kegiatan pokok tersebut, Panitia Daerah (Panda) telah berupaya untuk merekrut
pendaftar sesuai target dan memberikan pelayanan yang baik bagi para pendaftar, namun perlu
upaya untuk mengoptimalisasikan implementasi kebijakan rekrutmen calon Prajurit TNI AD di
Kodam IV/Diponegoro.
Kata Kunci: Implementasi Kebijakan dan penyediaan (rekrutmen).

Abtract -- Superior human resources as an asset of the defense force of the land, the leadership of
the Indonesian Army conducts systematic, directed and sustainable guidance which includes the
Development of Manpower and couching personel. The fostering of Indonesian Army soldiers is in
line with the policy of the Indonesian National Armed Forces leadership and is guided by the
1
Hengky Vantriardo adalah mahasiswa Program Studi Magister Strategi Pertahanan Darat, Fakultas Strategi
Pertahanan, Universitas Pertahanan

Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 1
prevailing laws and regulations. The implementation of the guidance of the soldiers includes the
provision, education, use, care, and separation that is done in an orderly, regular and continuous
manner. Of the six forms of coaching, 'provision' is the first step in the preparation of quality human
resources in the army. From the phenomenon which was found, that the implementation of
recruitment policy of candidate soldiers of Indonesia Army held by Regional Military Command IV/
Diponegoro not in accordance with expectations. In this Regional Military Command there are
problems that often arise repeatedly namely 'the number of applicants (interest) often do not reach
the target allocation that has been determined.
The purpose of this research is to analyze the implementation of recruitment policy of
candidate of Army soldier and to analyze factors influencing the implementation of recruitment
policy of candidate of Army soldier in Regional Military Command IV/ Diponegoro. The research was
conducted using qualitative method, collecting data by conducting interview, observation,
document review and literature review. While the theory used, consists of SWOT analysis theory, the
theory of policy implementation, recruitment theory and also guided policies that currently apply in
the Indonesian Army.From the results of this research it is found that In carrying out these basic
activities, regional committee has attempted to recruit targeted registrants and has strived to
provide good and simple services for the registrants but need innovative ideas to improve the quality
of recruitment implementation of candidate soldiers of Indonesian Army in Regional Military
Command IV/ Diponegoro
Key Words: Policy, implementation and procurement (recruitment)

Pendahuluan Tahun 1945, serta melindungi segenap

P
ertahanan negara disusun bangsa dan seluruh tumpah darah
dalam suatu sistem Indonesia dari ancaman dan gangguan
pertahanan semesta untuk terhadap keutuhan bangsa dan negara.
mencapai tujuan nasional, Agar tugas pokok tersebut dapat
yang pada hakikatnya adalah suatu dilaksanakan sebagaimana mestinya,
pertahanan yang melibatkan seluruh pimpinan TNI mengimplementasikan
warga negara sesuai amanat Undang- kebijakan pembinaan sumber daya
Undang Dasar Negara Republik Indonesia manusia (SDM) termasuk sumber daya
Tahun 1945. Dalam pasal 7 ayat (1) UU No. manusia di lingkungan Tentara Nasional
34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Di
Indonesia dinyatakan bahwa tugas pokok lingkungan TNI AD, untuk menghasilkan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah SDM terbaik dan unggul sebagai aset
menegakkan kedaulatan negara, kekuatan pertahanan matra darat,
mempertahankan keutuhan wilayah pimpinan TNI AD mengimplementasikan
Negara Kesatuan Republik Indonesia kebijakan pembinaan secara sistematis,
yang berdasarkan Pancasila dan Undang- terarah dan berkelanjutan yang meliputi
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pembinaan Tenaga Manusia (Binteman)

2 | Jurnal Prodi Strategi Kampanye Militer | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


dan Pembinaan Personel (Binpers) , hal Penyediaan prajurit TNI AD merupakan
tersebut termuat didalam Petunjuk Induk perekrutan calon prajurit untuk
Personel, 2014. Binteman merupakan memenuhi kebutuhan akan kuantitas dan
pembinaan SDM kolektif, sedangkan kualitas prajurit yang sesuai dengan
Binpers merupakan pembinaan SDM kebutuhan postur prajurit TNI AD.
perorangan untuk memperoleh daya Penyediaan prajurit meliputi kegiatan
guna yang optimal dalam pemanfaatan penerimaan dan pengerahan berdasarkan
personel sehingga mampu melaksanakan hasil penelitian, pengkajian, dan evaluasi
tugas yang dibebankan kepadanya yang terus menerus dan berlanjut untuk
(Petunjuk Pembinaan Personel, 2008). menjamin terpenuhinya kekuatan
Pembinaan personel atau personel bagi satuan-satuan Angkatan
pembinaan prajurit TNI AD dilaksanakan Darat dalam mendukung tugas pokoknya
secara terencana dan berkesinambungan (Petunjuk Pembinaan Personel, 2008).
dengan memperhatikan rencana Khusus mengenai ‘penerimaan,’
pengembangan organisasi dan tantangan yang dimaksud adalah penerimaan calon
yang dihadapi oleh prajurit TNI AD. prajurit sukarela TNI AD (bukan calon
Pembinaan prajurit TNI AD sejalan dengan prajurit wajib). Di dalam bab I pasal 6
kebijakan pimpinan TNI dan berpedoman Peraturan Panglima TNI Nomor 6 Tahun
pada peraturan perundang-undangan 2016 tentang Penyediaan Prajurit Sukarela
yang berlaku. Penyelenggaraan TNI dinyatakan bahwa yang dimaksud
pembinaan prajurit tersebut meliputi dengan ‘penerimaan’ adalah pemrosesan
penyediaan, pendidikan, penggunaan, warga negara yang secara sukarela ingin
perawatan, dan pemisahan yang mengabdikan diri menjadi prajurit.
dilakukan secara tertib, teratur dan terus Selanjutnya di dalam Peraturan Kasad
menerus2 Nomor Perkasad/52-02/XII/2012 tanggal 28
Dari keenam bentuk pembinaan Desember 2012 tentang Penyediaan
tersebut, ‘penyediaan’ merupakan Prajurit Sukarela Angkatan Darat, istilah
langkah awal dalam penyiapan SDM yang ‘penerimaan’ didefinisikan sebagai segala
berkualitas di lingkungan TNI AD. kegiatan yang dilakukan untuk memroses
warga negara yang secara sukarela ingin
2
Peraturan Kasad nomor Perkasad/680/ XII/ 2014
tanggal 5 Desember 2014 tentang Buku Petunjuk mengabdikan diri sebagai prajurit
Induk Tentang Personel. sukarela melalui tahap pendaftaran,

Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 3
penelitian persyaratan, pemanggilan, target (kebutuhan), atau mungkin terjadi
pengujian dan pemilihan, sampai diangkat yang sebaliknya.
menjadi prajurit siswa (Penyediaan Sebagai mahasiswa pasca sarjana
Prajurit Sukarela Angkatan Darat, 2012). Universitas Pertahanan, peneliti tertarik
Istilah ‘penerimaan’ yang digunakan dan merasa terpanggil untuk melakukan
di lingkungan TNI AD mempunyai maksud penelitian tentang implementasi
penggunaan yang sama dengan istilah kebijakan rekrutmen ini. Alasannya,
‘pengadaan, penarikan, atau rekrutmen’ pertama, rekrutmen prajurit merupakan
pegawai di organisasi lain pada umumnya. langkah awal yang sangat menentukan
Secara keilmuan, istilah ini merupakan keberhasilan pembinaan personel TNI AD
‘konsep’ yang biasa digunakan dalam selanjutnya. Pada giliran berikutnya
lingkup kajian Manajemen Sumber Daya keadaan itu sangat berpengaruh pada
Manusia (Human Resource Management) kekuatan TNI AD secara keseluruhan.
atau Pengembangan Sumber Daya Karena itu, bagi peneliti masalah ini dinilai
Manusia (Human Resouce Development) sebagai masalah yang sangat serius
untuk menunjukkan kegiatan menambah karena jika sering tidak dapat teratasi
atau menutupi kekurangan pegawai maka dapat berdampak buruk pada
suatu organisasi dengan cara-cara jangka panjang bagi pertahanan negara
tertentu sesuai dengan syarat kualifikasi matra darat. Kedua, peneliti ingin tahu
yang dibutuhkan. cara apa yang seharusnya digunakan agar
Pada umumnya, yang menjadi isu implementasi kebijakan rekrutmen calon
dalam penerimaan, pengadaan, prajurit TNI AD dapat terlaksana secara
penarikan, atau rekrutmen pegawai ialah optimal dan sesuai dengan harapan.
‘bagaimana implementasi kebijakan yang Pengetahuan yang diperoleh dari
dilakukan oleh organisasi untuk mencari penelitian lapangan tentang masalah ini,
dan menarik SDM yang jumlah dan sangat berguna bagi peneliti untuk
mutunya sesuai dengan kebutuhan pada melengkapi pengetahuan yang diperoleh
jangka waktu tertentu (Pengantar Teori mengenai pembinaan prajurit atau
Pengembangan Sumber Daya Manusia, manajemen personel militer matra darat.
1999). Kemungkinannya, jumlah dan Penelitian tentang tema
kualitas yang direkrut sesuai dengan implementasi kebijakan rekrutmen ini
dilakukan di Komando Daerah Militer

4 | Jurnal Prodi Strategi Kampanye Militer | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


(Kodam) IV/Diponegoro. Alasannya ialah Akibatnya, pendaftar yang terpilih hanya
bahwa di wilayah tanggungjawab Kodam sedikit, sehingga target alokasi untuk
ini (provinsi Jawa Tengah dan Daerah pendidikanpun sering tidak tercapai.’
Istimewa Yogyakarta) terdapat banyak Bertolak dari masalah empirik tadi,
murid SLTA yang diharapkan dapat masuk peneliti menetapkan masalah penelitian
dinas tentara secara sukarela. Menurut (research problem) yaitu “bagaimanakah
BPS 2015, di Jateng terdapat 881 SLTA imlementasi kebijakan rekrutmen calon
(SMA,SMK,MA) dengan jumlah murid prajurit TNI AD di Kodam IV/Diponegoro.”
1.161.224. Sedangkan di DIY terdapat 424 Dengan latar belakang tersebut,
SLTA dengan jumlah murid 148.306.3 Data penulis melakukan penelitian yang
itu menunjukkan bahwa potensi input berjudul “Implementasi Kebijakan
untuk rekrutmen calon prajurit di lokasi Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di
ini demikian besar. Oleh karena itu, besar Kodam IV/Diponegoro.”
harapan jika jumlah yang dapat direkrut di Implementasi merupakan salah
lokasi ini dapat memenuhi target. Jika satu tahap dalam proses kebijakan publik.
terjadi sebaliknya, maka perlu dicari Biasanya implementasi dilaksanakan
penyebabnya. setelah sebuah kebijakan dirumuskan
Dari fenomena yang berhasil dengan tujuan yang jelas.
ditemukan bahwa implementasi kebijakan Implementasi adalah suatu rangkaian
rekrutmen calon prajurit TNI AD yang aktifitas dalam rangka menghantarkan
diselenggarakan Kodam IV/Diponegoro kebijakan kepada masyarakat sehingga
belum sesuai dengan harapan. Di Kodam kebijakan tersebut dapat membawa
ini terdapat masalah yang sampai saat ini hasil sebagaimana yang diharapkan
sering muncul berulang-ulang yaitu (Afan Gaffar, 2009: 295).
‘jumlah pendaftar (animo) sering tidak Malayu Hasibuan (2011: 40)
sesuai dengan target alokasi yang telah menjelaskan bahwa penarikan
ditentukan, atau terkadang jumlahnya (rekrutmen) adalah “usaha mencari dan
terpenuhi sesuai target, namun banyak mempengaruhi tenaga kerja agar mau
pendaftar yang tidak memenuhi syarat. melamar lowongan pekerjaan yang ada
3
http://jateng.bps.go.id/website/pdf_ publikasi/ dalam suatu perusahaan”.
Jawa-Tengah-Dalam-Angka-2015--.pdf diakses 3
Juni 2017
Pengertian lain yang kurang lebih
sama dikemukakan oleh Simamora (1997:

Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 5
212) yang menyatakan bahwa rekrutmen dalam situasi yang biasa terjadi sehari-
(recruitment) adalah “serangkaian hari, tanpa intervensi apapun dari peneliti
aktivitas mencari dan memikat pelamar dan dari penelitian ini diharapkan akan
kerja dengan motivasi, kemampuan, lahirnya kebijakan baru yang akan
keahlian, dan pengetahuan yang memperbaiki kebijakan yang sudah ada
diperlukan guna menutupi kekurangan saat ini.
yang diidentifikasi dalam perencanaan Dalam penelitian ini, pemilihan
kepegawaian”. subyek penelitian menggunakan asumsi
Implementasi kebijakan rekrutmen bahwa subyek tersebut sebagai aktor
calon prajurit sukarela TNI AD memiliki dalam tema penelitian yang diajukan.
peranan penting untuk memelihara dan Penentuan informan sebagai sumber data
meningkatkan kekuatan TNI AD sebagai dilakukan dengan model purposive
kekuatan pertahanan matra darat dalam sampling, yaitu dipilih dengan
menghadapi tantangan tugas TNI secara pertimbangan tertentu sesuai dengan
keseluruhan yang semakin kompleks. tujuan penelitian. Sugiyono (2010)
Kondisi saat ini, jumlah dan kualitas mendefinisikan objek penelitian sebagai
calon prajurit sukarela TNI AD yang sasaran ilmiah untuk mendapatkan data
direkrut di Kodam IV/Diponegoro sering dengan tujuan dan kegunaan tertentu
tidak sesuai dengan target alokasi yang tentang sesuatu hal objektif, valid dan
ditetapkan pimpinan TNI AD . Karena itu, reliable tentang suatu hal (variabel
implementasi kebijakan rekrutmen tertentu). Sedangkan, menurut
dimulai dari tahap perencanaan dan pengertian Arikunto (2006) objek
pelaksanaan perlu dioptimalkan mengacu penelitian adalah sesuatu yang
pada kebijakan pimpinan TNI AD dan merupakan inti dari problematika
teori-teori dari para pakar. penetian. Sesuai dengan argumen
Penelitian ini didesain dengan tersebut maka obyek penelitian dalam
menggunakan metode kualitatif dengan penyusunan tesis ini adalah tentang
pendekatan fenomenologis. Dengan implementasi kebijakan rekrutmen calon
pendekatan ini diharapkan peneliti dapat prajurit TNI AD di Kodam IV/Diponegoro.
memperoleh gambaran faktual dan Pada penelitian kualitatif temuan
pemahaman mendalam mengenai obyek atau data dinyatakan valid apabila tidak
yang diteliti secara apa adanya (alami), ada perbedaan antara yang dilaporkan

6 | Jurnal Prodi Strategi Kampanye Militer | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


peneliti dengan yang sesungguhnya yang Penyediaan Prajurit Sukarela Angkatan
terjadi pada obyek yang diteliti. Pada Darat, penyediaan prajurit TNI AD
peneltian ini, untuk menguji keabsahan dilaksanakan untuk memperoleh dan
data penelitian dilakukan dengan internal mempersiapkan prajurit guna mengisi
validity dan eksternal validity. kebutuhan prajurit TNI AD pada suatu
periode tertentu sehingga dicapai tingkat
Gambaran Umum Rekrutmen Calon kekuatan yang diperlukan. Penyediaan
Prajurit TNI AD di Kodam IV/Diponegoro. prajurit TNI AD dilakukan melalui 3 (tiga)
Istilah ‘penerimaan’ yang digunakan di tahap, yaitu Penerimaan, yakni bagian
lingkungan TNI AD mempunyai maksud dari proses penyediaan yang dilakukan
penggunaan yang sama dengan istilah dengan cara memilih warga negara
‘pengadaan, penarikan, atau rekrutmen’ untuk dijadikan prajurit sukarela.
pegawai di organisasi lain pada umumnya. Tujuannya, memenuhi sasaran kekuatan
untuk menghasilkan SDM terbaik dan TNI AD yang profesional, efektif, efisien
unggul sebagai aset kekuatan pertahanan dan modern. Kegiatan penerimaan
matra darat, pimpinan TNI AD dilakukan melalui tahap 1) kampanye, 2)
mengimplementasikan kebijakan pendaftaran, 3) penelitian persyaratan, 4)
penerimaan secara sistematis, terarah pemanggilan, 5) pengujian dan pemilihan.
dan berkelanjutan Setelah proses itu selesai, baru dilakukan
Prajurit TNI AD terdiri dari pertama, penetapan sebagai prajurit siswa. Kedua,
Prajurit Sukarela, yang meliputi Prajurit Pengerahan, yakni kegiatan yang
Karier (PK); dan Prajurit Sukarela Dinas bertujuan untuk mengisi kebutuhan
Pendek (PSDP) dan kedua Prajurit Wajib prajurit TNI AD sesuai kualifikasi yang
(PW). Pada penelitian ini dibatasi oleh diperlukan organisasi melalui proses
peneliti pembahasannya hanya pada pemanggilan, penyaringan dan pemilihan
penerimaan calon Prajurit Sukarela, warga negara yang memenuhi
khususnya bagi para calon prajurit persyaratan untuk menjadi prajurit wajib.
Taruna/Taruni Akmil; Bintara Prajurit Pengerahan dilaksanakan oleh suatu
Karier (Ba PK); dan Tamtama Prajurit komisi pengerahan. Ketiga,
Karier (Ta PK). Berdasarkan Peraturan Pengangkatan, yakni tindakan resmi
Kasad Nomor Perkasad/52-02/XII/2012 mengangkat seseorang menjadi prajurit
tanggal 28 Desember 2012 tentang TNI AD untuk mendapatkan kepastian

Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 7
hukum sebagai dasar penyelesaian kurang. Untuk mengimplementasikan
administrasi pembinaan prajurit kebijakan publik, maka ada dua pilihan
selanjutnya. Pengangkatan menjadi langkah yang ada, yaitu langsung
prajurit TNI AD terdiri dari 2 (dua) jenis, mengimplementasikan dalam bentuk
yaitu Pengangkatan Pertama, yakni program- program atau melalui formulasi
proses administratif untuk mengangkat kebijakan derivate atau turunan dari
seorang prajurit siswa menjadi prajurit kebijakan tersebut. (Riant Nugroho
setelah lulus pendidikan pertama tahap I Dwijowijoto, 2004: 158-160).
(pendidikan dasar keprajuritan) dan Dari hasil wawancara dan observasi,
pengangkatan siswa menjadi maka peneliti menyimpulkan bahwa
Perwira/Bintara setelah lulus pendidikan implementasi kebijakan rekrutmen calon
pembentukan. Pengangkatan Kembali, prajurit TNI AD di Kodam IV/Diponegoro
yakni proses administratif untuk dilaksanakan berdasarkan pedoman
mengangkat kembali mantan prajurit penerimaan yang telah ditentukan dari
sukarela dan prajurit wajib. satuan atas dalam hal ini adalah dari
Susunan organisasi Panitia Daerah Spersad Mabesad berupa Rencana
(disingkat Panda) yang berkedudukan di Pelaksanaan kegiatan (Renlakgiat), Surat
Makodam IV/Diponegoro terdiri dari Edaran dan Surat Telegram. Didalam
Ketua Panda (Pangdam), Wakil Ketua Renlakgiat termuat secara rinci kegiatan
(Kasdam), Sekretaris I (Aspers Kasdam), pokok penerimaan dimulai dari tahap
Sekretaris II (Kaajendam), Anggota perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
(Danrem; Kapendam; Pabandya pengakhiran. Sumber dana pelaksanaan
Binpersdam; dan Kasimindiasahpra rekrutmen sudah terdapat di dalam
Ajendam). Tim kampanye (Personel yang Pedoman Pelaksanaan Program dan
ditunjuk). Anggaran (PPPA) TNI AD yang
diperbaharui setiap tahunnya, jika
Implementasi kebijakan Rekrutmen terdapat perubahan akan direvisi dan
Calon Prajurit Sukarela TNI AD di Kodam disampaikan pendahuluan melalui Surat
IV/Diponegoro. telegram. Sumber perekrutan hanya dari
Implementasi kebijakan pada prinsipnya sumber eksternal saja, karena
adalah cara agar sebuah kebijakan dapat dilingkungan TNI penerimaan hanya dari
mencapai tujuannya, tidak lebih dan kalangan sipil untuk menjadi militer.

8 | Jurnal Prodi Strategi Kampanye Militer | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


Penetapan sasaran atau alokasi dan Dari data yang didapatkan dalam
sumber prioritas yang akan direkrut pelaksanaan penelitian diatas, bahwa
terdapat juga didalam PPPA dan lebih rekrutmen prajurit merupakan langkah
diperjelas lagi melalui surat telegram. awal yang sangat menentukan
Pada tahap pelaksanaan terdapat keberhasilan pembinaan personel TNI AD
kegiatan kampanye yang menjadi bagian selanjutnya. Pada giliran berikutnya
paling menentukan keberhasilan keadaan itu sangat berpengaruh pada
mengajak calon untuk mendaftar, kekuatan TNI AD, karena jika sering tidak
sehingga jika terjaring calon secara mencapai hasil yang diharapkan maka
maksimal baik kuantitas dan kualitas, dapat berdampak buruk pada jangka
maka pada saat seleksi akan panjang bagi pertahanan negara matra
memudahkan untuk memilih calon-calon darat. Implementasi kebijakan rekrutmen
yang terbaik diantara yang baik-baik. calon prajurit TNI AD di Kodam
Kampanye diadakan dengan metode IV/Diponegoro adalah merupakan
persuasive, edukatif dan informatif yang rangkaian aktifitas atau kegiatan
dialksanakan secara langsung maupun penerimaan prajurit yang dilaksanakan
tidak langsung. Kampanye yang tidak setelah kebijakan dari satuan atas
optimal akan mempengaruhi kegagalan dirumuskan dan diturunkan dalam bentuk
mencapai target pendaftar atau bahkan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
tidak terpenuhinya calon peserta (Renlakgiat) Panitia Pusat yang
pendidikan. selanjutnya dijabarkan dalam bentuk
Implementasi merupakan salah Renlakgiat Panitia Daerah, khususnya
satu tahap dalam proses kebijakan publik. untuk diselenggarakan di wilayah Kodam
Biasanya implementasi dilaksanakan IV/Diponegoro. Dengan adanya kebijakan
setelah sebuah kebijakan dirumuskan yang jelas dari satuan atas dalam hal ini
dengan tujuan yang jelas. yaitu Spersad Mabesad, maka diharapkan
Implementasi adalah suatu rangkaian apa yang diimplementasikan di Kodam
aktifitas dalam rangka menghantarkan IV/Diponegoro dapat mencapai hasil yang
kebijakan kepada masyarakat sehingga diharapkan sebagaimana teori
kebijakan tersebut dapat membawa implementasi kebijakan yang disampaikan
hasil sebagaimana yang diharapkan oleh Afan Gaffar.
(Afan Gaffar, 2009: 295).

Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 9
Implementasi kebijakan pada Riant Nugroho Dwijowijoto dalam teori
prinsipnya adalah cara agar sebuah implementasi kebijakannya tersebut.
kebijakan dapat mencapai tujuannya, Program-program satuan atas yang
tidak lebih dan kurang. Untuk langsung dilaksanakan yaitu berdasarkan
mengimplementasikan kebijakan publik, Renlakgiat yang diturunkan seperti jenis
maka ada dua pilihan langkah yang ada, calon yang akan direkrut (Perwira,
yaitu langsung mengimplementasikan Bintara, atau Tamtama) beserta target
dalam bentuk program-program atau alokasi yang harus dipenuhi untuk dapat
melalui formulasi kebijakan derivate atau memenuhi alokasi peserta pendidikan
turunan dari kebijakan tersebut. yang telah ditentukan. Mempedomani
Kebijakan publik dalam bentuk undang- ketentuan persyaratan yang telah
undang atau Peraturan Daerah adalah ditetapkan dan dituangkan meliputi
jenis kebijakan yang memerlukan persyaratan umum, persyaratan lain dan
kebijakan publik penjelas atau sering persyaratan tambahan. Melaksanakan
diistilahkan sebagai peraturan dan mempedomani ketentuan pembagian
pelaksanaan. Kebijakan publik yang waktu pelaksanaan dimulai dari tahap
bisa langsung dioperasionalkan antara perencaan, persiapan, pelaksanaan dan
lain Keputusan Presiden, Instruksi pengakhiran, karena jadwal yang telah
Presiden, Keputusan Menteri, Keputusan disusun oleh satuan atas tidak hanya
Kepala Daerah, Keputusan Kepala Dinas, dilaksanakan untuk Kodam IV/Diponegoro
dll (Riant Nugroho Dwijowijoto, 2004: saja, namun juga untuk seluruh Kodam
158-160). jajaran TNI AD. Dengan mempedomani
Dari data yang didapatkan dalam target calon yang harus direkrut,
pelaksanaan penelitian diatas, untuk pedoman persyaratan, dan juga pedoman
dapat mencapai tujuan seperti yang telah waktu yang telah diputuskan didalam
ditetapkan oleh satuan atas, yaitu program satuan atas , tentunya akan
berkaitan dengan target alokasi jumlah memudahkan satuan atas mengotrol dan
pendaftar dan alokasi calon peserta mengawasi pelaksanaan proses
pendidikan, Panitia Daerah seleksi rekrutmen secara serentak dan sesuai
penerimaan calon prajurit TNI AD di standar TNI AD yang diselenggarakan di
Kodam IV/Diponegoro melaksanakan seluruh Kodam termasuk ddidalamnya
kedua langkah seperti yang disampaikan kodam IV/Diponegoro. Sedangkan

10 | Jurnal Prodi Strategi Kampanye Militer | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


langkah kedua adalah turunan dari tertentu dan dalam urutan waktu
kebijakan yang disampaikan oleh satuan tertentu (Bambang Sunggono 1994:137).
atas, contoh yang dilakukan di Kodam Dari hasil penelitian yang dilakukan,
IV/Diponegoro yaitu terkait dengan peneliti dapat menemukan bahwa tujuan
kegiatan kampanye. Satuan atas telah dari implementasi kebijakan rekrutmen
memerintahkan kepada seluruh Panitia calon prajurit TNI AD di Kodam
Daerah di Kodam untuk melaksanakan IV/Diponegoro adalah untuk mencapai
Kampanye Kreatif sepanjang tahun, target terpenuhinya calon prajurit sesuai
sehingga berdasarkan perintah tersebut dengan yang telah ditentukan oleh satuan
Tim Kampanye menyusun rencana atas , baik secara kuantitas, maupun
kampanye kreatif yang disesuaikan secara kualitas. Secara kuantitas dari hasil
dengan situasi dan kondisi di wilayah penelitian memang masih terdapat
Jawa Tengah dan D.I.Y, yang tentunya beberapa kegiatan yang tidak dapat
dengan mempertimbangkan kearifan terpenuhi sesuai dengan alokasi yang
lokal dan potensi yang dapat mendukung ditentukan, sehingga akan berdampak
pelaksanaan kampanye. Kegiatan pada kualitas calon yang dipilih, karena
kampanye yang telah dilakukan oleh Tim tentunya calon yang diseleksi jumlahnya
Kampanye Kodam IV/Diponegoro terbatas atau bahkan kurang. Sedangkan
dilaksanakan langsung maupun tidak untuk sarana-sarana yang diperlukan
langsung dengan metode persuasif, untuk mendukung implementasi
edukatif, informatif. Langkah kedua yang kebijakan rekrutmen calon prajurit TNI AD
merupakan penjabarkan atau turunan di Kodam IV/Diponegoro sudah sangat
dari keputusan kebijakan satuan atas memadai, bahkan bisa dikatakan memiliki
tersebut perlu untuk dilakukan karena lokasi yang cukup ideal, karena kegiatan
satuan atas tidak menentukan secara rinci seleksi dapat dilakukan secara terpusat di
ataupun membatasi langkah-langkah tiap- kota Semarang, tepatnya di sekitar
tiap Kodam karena memiliki latar Komplek Makodam IV/Diponegoro.
belakang geografi, demografi dan kondisi Dikomplek tersebut sarana yang
sosial yang berbeda-beda. dibutuhkan seperti gedung untuk
Implementasi kebijakan merupakan pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan
suatu upaya untuk mencapai tujuan- mental ideologi, pengujian tes kesegaran
tujuan tertentu dengan sarana-sarana jasmani dan renang, serta untuk

Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 11
melaksanakan ujian akademik maupun mempengaruhi implementasi kebijakan
psikologi dapat terlaksana dalam satu rekrutmen diantaranya yaitu masih
komplek tersebut. Satu hal lagi yang terdapat kelemahan terbatasnya jumlah
menjadi kelebihan sarana di Kodam Tim Kampanye atau tidak maksimalnya
IV/Diponegoro yaitu dapat ditempuh prajurit yang dilibatkan dalam
melalui jalur darat dari seluruh pelosok mensukseskan kampanye atau
wilayah di Jawa Tengah dan D.I.Y. mensosialisasikan tentang penerimaan
sehingga sangat menguntungkan panitia calon prajurit TNI AD padahal terdapat
dan tentunya menguntungan bagi calon, kekuatan di Kodam IV/Diponegoro yaitu
karena terpusat menjadi satu, jumlah Babinsanya yang besar yang
memudahkan pengawasan dan tersebar diseluruh pelosok wilayah Jawa
pengendalian serta mewujudkan tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
transparansi bagi calon serta memberikan Dengan berkembanganya ilmu
kenyamanan selama proses pendaftaran, pengetahun dan teknologi Tim kampanye
seleksi dan pemilihan. dituntut untuk bisa melaksanakan
kampanye kreatif di semua bidang seperti
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi di media sosial, radio, televisi, dan masih
Rekrutmen Calon Prajurit Sukarela TNI banyak cara kreatif lainnya yang pada
AD Di Kodam IV/Diponegoro intinya adalah memberikan pemahaman
SWOT adalah akronim untuk kekuatan tentang penerimaan calon prajurit TNI AD
(Strenghts), kelemahan (Weakness), dan menarik minat para pemuda untuk
peluang (Opportunities), dan ancaman mendaftarkan diri.
(Threats) dari lingkungan eksternal Dari hasil observasi dan wawancara
perusahaan. Menurut Jogiyanto dengan beberapa pejabat Panda
(2005:46), SWOT digunakan untuk menilai diketahui adanya beberapa faktor yang
kekuatan-kekuatan dan kelemahan- mempengaruhi Rekrutmen Calon Prajurit
kelemahan dari sumber-sumber daya Sukarela TNI AD Di Kodam IV/Diponegoro.
yang dimiliki perusahaan dan Berdasarkan analisis peneliti, faktor-
kesempatan-kesempatan eksternal dan faktor tersebut dikelompokkan menurut
tantangan- tantangan yang dihadapi. format analisis SWOT, yaitu: 1) Faktor-
Dari hasil wawancara dan observasi, faktor internal, berupa Kelemahan
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang (Weakness) dan Kekuatan (Strenght), 2)

12 | Jurnal Prodi Strategi Kampanye Militer | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


Faktor-faktor eksternal, berupa Peluang berhubungan dengan para pesaing
(Opportunity) dan Ancaman (Threat). perusahaan dan kebutuhan pasar yang
Menurut Jogiyanto (2005:46), dapat dilayani oleh perusahaan yang
SWOT digunakan untuk menilai kekuatan- diharapkan dapat dilayani. Kekuatan
kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari adalah kompetisi khusus yang
sumber-sumber daya yang dimiliki memberikan keunggulan kompetitif
perusahaan dan kesempatan-kesempatan bagi perusahaan di pasar.
eksternal dan tantangan- tantangan yang Dalam penelitian ini, yang
dihadapi. dimaksud dengan ‘kekuatan’ adalah
Menurut Irham Fahmi (2014:260), faktor internal organisasi (di dalam
Untuk menganalisis secara lebih dalam Kodam IV/Diponegoro) yang
tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor menguatkan, mendorong, atau
internal dan eksternal sebagai bagian melancarkan pelaksanaan
penting dalam analisis SWOT tugas/kegiatan dalam mencapai tujuan.
Kekuatan-kekuatan yang dimaksud
Faktor Internal adalah sebagai berikut: a. Kemampuan
Faktor internal ini mempengaruhi para anggota TNI AD dalam
terbentuknya strengths and weakness (S melaksanakan pembinaan teritorial
and W). Dimana faktor ini menyangkut (Binter) terutama kemampuan untuk
dengan kondisi yang terjadi dalam berinteraksi sosial. Kekuatan ini dapat
perusahaan, yang mana ini turut menutupi kelemahan dalam
mempengaruhi terbentuknya keterbatasan dana terutama untuk
pembuatan keputusan perusahaan. keperluan kampanye. Selain itu,
Faktor internal ini meliputi semua macam dengan kekuatan ini aparat
manajemen fungsional: pemasaran, kewilayahan dapat menggalang
keuangan, operasi, sumberdaya manusia, dukungan dari Pemda dan masyarakat.
penelitian dan pengembangan, sistem a. Jumlah aparat kewilayahan yang
informasi manajemen dan budaya besar dan tersebar di seluruh pelosok
perusahaan. wilayah kerja Kodam. Kekuatan ini
1. Kekuatan (Strenghts). Kekuatan merupakan jaringan internal yang
adalah sumber daya, keterampilan, dapat memperlancar arus informasi
atau keunggulan-keunggulan lain yang timbal balik dalam proses rekrutmen.

Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 13
b. Adanya komitmen pimpinan Kodam melemahkan atau menghambat
IV/Diponegoro untuk memberikan pelaksanaan tugas/kegiatan
pelayanan yang baik kepada para pencapaian tujuan. Kelemahan-
pendaftar. Komitmen tersebut antara kelemahan tersebut sebagai berikut a.
lain ditunjukkan dengan perlakuan adil Pelaksanaan kampanye yang intensif
dan memberikan fasilitas yang nyaman hanya mengandalkan anggota tim
kepada para pendaftar. Selain itu, kampanye yang ditunjuk. Anggota TNI
ditunjukkan pula dengan ketegasan lainnya yang bertugas di wilayah
pimpinan dalam mengusut dan seperti para Danramil dan Babinsa
menindak oknum TNI AD yang menipu belum dapat dioptimalkan
calon prajurit dan disiarkan secara penggunaannya karena tidak diberikan
terbuka melalui berbagai media. pelatihan/penataran khusus. b. Masih
Kekuatan ini dapat menumbulkan ditemukan adanya oknum anggota TNI
kepercayaan dan simpati kepada TNI AD yang memanfaatkan situasi dengan
AD sehingga dalam jangka panjang menipu calon atau keluarga calon
dapat menimbulkan minat untuk untuk memperoleh keuntungan
menjadi pendaftar. pribadi. Akibatnya, citra TNI AD
2. Kelemahan (Weakness). Kelemahan menjadi tercoreng. Menurut
adalah keterbatasan atau kekurangan ketentuan, selama proses pendaftaran
dalam sumber daya, keterampilan, dan dan seleksi tidak dipungut biaya
kapabilitas yang secara efektif apapun. Namun dalam
menghambat kinerja perusahaan. implementasinya kebijakan tersebut
Keterbatasan tersebut dapat berupa dilanggar oleh beberapa oknum
fasilitas, sumber daya keuangan, tertentu. c. Masih kurangnya dana
kemampuan manajemen dan penyelenggaraan rekrutmen yang
keterampilan pemasaran dapat dikelola oleh Kodam. Penyaluran
merupakan sumber dari kelemahan anggaran penerimaan Taruna Akmil,
perusahaan. Bintara dan Tamtama PK TNI AD
Dalam penelitian ini, yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur
dimaksud dengan ‘kelemahan’ adalah penyaluran anggaran yang berlaku di
faktor internal organisasi (di dalam TNI AD. Penggunaan anggaran
Kodam IV/Diponegoro) yang disesuaikan dengan jenis kegiatan

14 | Jurnal Prodi Strategi Kampanye Militer | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


mulai tahap cetak formulir, kampanye, meningkatnya hubungan antara
pendaftaran, pengecekan awal, parade perusahaan dengan pembeli atau
dan pemeriksaan/pengujian serta pemasok merupakan gambaran
kegiatan lainnya dengan indeks biaya peluang bagi perusahaan.
sesuai dengan ketentuan yang Dalam penelitian ini, yang
tertuang dalam Peraturan Kasad dimaksud dengan ‘peluang’ adalah
tentang Petunjuk Pelaksanaan faktor eksternal organisasi (di luar
Program dan Anggaran bidang Kodam IV/Diponegoro) yang
Personel TNI AD yang diterbitkan kemungkinan besar dapat memberi
disetiap awal tahun anggaran baru dan peluang, kesempatan, bantuan, atau
pertanggungjawaban penggunaan dukungan bagi pelaksanaan
anggaran berpedoman pada ketentuan tugas/kegiatan dalam mencapai tujuan.
yang berlaku. a. Makin maraknya penggunaan media
sosial oleh masyarakat khususnya
Faktor Eksternal generasi muda. Peluang ini dapat
Faktor eksternal ini mempengaruhi dimanfaatkan untuk memperluas dan
terbentuknya opportunities and threats memperlancar publikasi bagi
(O and T). Dimana faktor ini menyangkut keberhasilan kampanye. b. Adanya
dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar upaya pimpinan pemerintahan RI dan
perusahaan yang mempengaruhi dalam TNI untuk terus meningkatkan
pembuatan keputusan perusahaan. kesejahteraan prajurit. Peluang ini
Faktor ini mencakup lingkungan industri berpengaruh positif pada penumbuhan
dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, minat para pemuda untuk menjadi
politik, hukum, teknologi, kependudukan, calon anggota TNI, khususnya TNI AD.
dan sosial budaya. c. Adanya kemajuan pendidikan
1. Peluang (Opportunities). Peluang nasional yang menghasilkan lulusan-
adalah situasi penting yang lulusan SLTA berprestasi. Kondisi ini
menguntungkan dalam lingkungan memberikan peluang bagi TNI AD
perusahaan. Kecendrungan- untuk merekrut bibit-bibit unggul
kecendrungan penting merupakan dalam rangka penguatan kualitas
salah satu sumber peluang, seperti personel TNI AD.
perubahaan teknologi dan

Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 15
2. Ancaman (Threats). Ancaman adalah pihak yang bertujuan melemahkan
situasi penting yang tidak citra TNI AD dan TNI pada umumnya
menguntungkan dalam lingkungan untuk memperlemah ketahanan NKRI.
perusahaan. Ancaman merupakan
pengganggu utama bagi posisi Kesimpulan
sekarang atau yang diinginkan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa
perusahaan. Adanya peraturan- yang didapatkan dalam pelaksanaan
peraturan pemerintah yang baru atau penelitian ini, peneliti membuat
yang direvisi dapat merupakan kesimpulan sebagai berikut bahwa
ancaman bagi kesuksesan perusahaan. Implementasi kebijakan rekrutmen calon
Dalam penelitian ini, yang Prajurit Sukarela TNI AD yang
dimaksud dengan ‘ancaman’ adalah dilaksanakan di Kodam IV/ Diponegoro
faktor eksternal organisasi (di luar berpedoman pada kebijakan berupa
Kodam IV/Diponegoro) yang dapat rencana pelaksanaan kegiatan
menggagalkan pelaksanaan (Renlakgiat) yang telah ditentukan dari
tugas/kegiatan dalam mencapai tujuan. satuan atas, mengimplementasikan
Ancaman-ancaman tersebut adalah pembentukan Panitia Daerah, Tim
sebagai berikut, a. Penurunan Kampanye, memproses pendaftaran,
semangat nasionalisme di kalangan penelitian persyaratan, penyeleksian dan
generasi muda. Keadaan ini dapat penetapan calon yang terpilih agar dapat
membahayakan bagi upaya rekrutmen mencapai sasaran alokasi yang telah
TNI AD dalam jangka panjang karena ditentukan, namun implementasi yang
dapat menurunkan minat untuk telah dilaksanakan tersebut masih perlu
menjadi anggota TNI AD serta dioptimalkan lagi, dikarenakan masih
menurunkan sikap pengabdian warga terjadi tidak tercapainya alokasi pendaftar
negara terhadap negaranya. b. Sikap calon prajurit TNI AD di wilayah Kodam
generasi muda yang cenderung IV/Diponegoro.
konsumtif, hedonistik, dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
materialistik. Mereka menganggap rekrutmen calon prajurit sukarela TNI AD
bahwa penghasilan dari keanggotaan di Kodam IV/ Diponegoro terdiri dari
TNI AD tidak akan dapat mencukupi kekuatan (Strenghts), kelemahan
kebutuhan hidupnya. c. Adanya pihak- (Weakness), peluang (Opportunities), dan

16 | Jurnal Prodi Strategi Kampanye Militer | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


ancaman (Threats). Kekuatan yang Gaffar, Afan, (2009). Politik Indonesia :
Transisi menuju Demokrasi, Cetakan
menonjol adalah ‘jumlah Apkowil yang
V, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
besar dan tersebar diseluruh pelosok Hasibuan Malayu. (2011). Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
wilayah kerja Kodam.’ Kelemahan yang
PT. Bumi Aksara, Jakarta
paling menonjol adalah ‘pelaksanaaan Jogiyanto, (2005). Sistem Informasi
Strategik untuk Keunggulan
kampanye atau sosialisasi penerimaan
Kompetitif, Penerbit Andi Offset,
calon prajurit TNI AD yang belum Yogyakarta
Jonker Jan, Bartjan J.W, (2012).
melibatkan anggota TNI AD lainnya
Metodologi Penelitian. Salemba
khususnya para Babinsa secara maksimal.’ Empat, Jakarta Mangkuprawira
Sjafri. (2001). Manajemen SDM
Peluang terbesar adalah ‘maraknya
Strategik. Salemba Empat, Jakarta
penggunaan medsos di kalangan generasi Miles, Mattew B dan A. Michael
Huberman. (2007). Analisis Data
muda, yang dapat dimanfaatkan untuk
Kualitatif, Buku sumber tentang
melakukan kampanye kreatif untuk metode-metode baru. Universitas
Indonesia Press, Jakarta
menarik minat para pemuda’ Sedangkan
Moenir. 1982. Manajemen Pelayanan
ancaman yang paling menonjol adalah Umum di Indonesia. Bumi Aksara,
Jakarta
‘menurunnya minat generasi muda untuk
Ndraha Taliziduhu. (1999). Pengantar
menjadi prajurit TNI AD.’ Teori Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Rineka Cipta, Jakarta
Nitisemito Alex S. (1996). Manajemen
Daftar Pustaka Personalia. Graha Indonesia , Jakarta
Buku Nugroho, Riant (2008). Public policy. PT.
Abdul Wahab, Solichin. (1997). Analisis Elex Media Komputindo, Kelompok
Kebijakan : dari Formulasi ke Gramedia. Jakarta
Kebijaksanaan Negara. PT. Bumi Rangkuti, Freddy. (2014). Analisis SWOT
Aksara, Jakarta Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Abdul Wahab, Solichin. (2008). Analisis Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Kebijakan dari Formulasi ke Rosidah Ambar Teguh Sulistiyani. (2003).
Implementasi. Edisi Kedua. PT. Bumi Manajemen SDM konsep Teori dan
Aksara, Jakarta Pengembangan Orgas Publik. Graha
Arikunto. (2006). Prosedur penelitian Ilmu, Yogyakarta
suatu pendekatan praktek. PT. Siagian Sondang P. (1996). Manajemen
Rineka Cipta, Jakarta SDM. Bumi Aksara, Jakarta
David, Fred R. (2006). Manajemen Simamora Henry. (1997). Manajemen SDM.
Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Raja Grafindo, Jakarta
Salemba Empat, Jakarta Sugiarto, Eko. (2015). Menyusun Proposal
Dessler Garry. (2008). Manajemen SDM Penelitian Kualitatif : Skripsi dan
edisi kesepuluh. PT. Indeks, Jakarta Tesis. Suaka Media, Yogyakarta
Fahmi, Irham (2014). Teori, Kasus dan
Solusi. Penerbit Alfabeta, Bandung

Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 17
Sugiyono. (2010). Metode penelitian
Kuantitatif kualitatif dan RND.
Alfabeta, Bandung
Sugiyono. (2015). Metode penelitian
Kuantitatif kualitatif R&B. Alfabeta,
Bandung
Winarno, Budi. (2002). Teori dan Proses
Kebijakan Publik. Media Pressindo,
Yogyakarta

Dokumen dan sumber lain


Undang-Undang No. 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara
Undang-Undang No. 34 Tahun 2004
tentang Tentara Nasional Indonesia
Buku Putih Pertahanan Indonesia tahun
2015 yang disahkan dengan
Peraturan Menteri Pertahanan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2015 Tanggal 20 November 2015
Peraturan Panglima TNI Nomor 6 Tahun
2016 tentang Penyediaan Prajurit
Sukarela TNI
Peraturan Kasad Nomor
Perkasad/811/XII/2008 tanggal 12
Desember 2008 tentang Petunjuk
Pembinaan personel
Peraturan Kasad nomor
Perkasad/680/XII/2014 tanggal 5
Desember 2014 tentang Buku
Petunjuk Induk Tentang Personel.
Peraturan Kasad nomor Perkasad/680/XII/
2014 Buku Petunjuk Administrasi
Penyediaan prajurit sukarela
Angkatan Darat tanggal 5 Desember
2014.
Pokok-pokok kebijakan Kepala Staf
Angkatan Darat Tahun 2017
http://jateng.bps.go.id/website/pdf_publi
kasi/Jawa-Tengah-Dalam-Angka-
2015--.pdf diakses 3 Juni 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Komando_D
aerah_Militer_IV/Diponegoro,
diakses 12 Juli 2017

18 | Jurnal Prodi Strategi Kampanye Militer | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

Anda mungkin juga menyukai