Hengky Vantriardo1
Prodi SPD Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan
(hengkyvantriardo@yahoo.com)
Abstrak -- Di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), untuk
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik dan unggul sebagai aset kekuatan pertahanan
matra darat, pimpinan TNI AD melakukan pembinaan secara sistematis, terarah dan
berkelanjutan yang meliputi Pembinaan Tenaga Manusia dan Pembinaan Personel. Pembinaan
prajurit TNI AD sejalan dengan kebijakan pimpinan TNI dan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Penyelenggaraan pembinaan prajurit tersebut meliputi
penyediaan, pendidikan, penggunaan, perawatan, dan pemisahan yang dilakukan secara tertib,
teratur dan terus menerus. Dari keenam bentuk pembinaan tersebut, ‘penyediaan’ merupakan
langkah awal dalam penyiapan SDM yang berkualitas di lingkungan TNI AD. Dari fenomena yang
berhasil ditemukan bahwa implementasi kebijakan rekrutmen calon prajurit TNI AD yang
diselenggarakan Kodam IV/Diponegoro belum sesuai dengan harapan. Di Kodam ini terdapat
masalah yang sampai saat ini sering muncul berulang-ulang yaitu ‘jumlah pendaftar (animo) sering
tidak mencapai target alokasi yang telah ditentukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan rekrutmen
calon prajurit TNI AD dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan
rekrutmen calon prajurit TNI AD di Kodam IV/Diponegoro. Penelitian dilaksanakan menggunakan
metode kualitatif, mengumpulkan data dengan melakukan wawancara, observasi, penelaahan
dokumen dan tinjauan pustaka. Sedangkan teori yang digunakan terdiri dari teori analisis SWOT,
teori implementasi kebijakan, teori rekrutmen dan juga mempedomani kebijakan-kebijakan yang
saat ini berlaku di lingkungan TNI AD.Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa dalam
melaksanakan kegiatan pokok tersebut, Panitia Daerah (Panda) telah berupaya untuk merekrut
pendaftar sesuai target dan memberikan pelayanan yang baik bagi para pendaftar, namun perlu
upaya untuk mengoptimalisasikan implementasi kebijakan rekrutmen calon Prajurit TNI AD di
Kodam IV/Diponegoro.
Kata Kunci: Implementasi Kebijakan dan penyediaan (rekrutmen).
Abtract -- Superior human resources as an asset of the defense force of the land, the leadership of
the Indonesian Army conducts systematic, directed and sustainable guidance which includes the
Development of Manpower and couching personel. The fostering of Indonesian Army soldiers is in
line with the policy of the Indonesian National Armed Forces leadership and is guided by the
1
Hengky Vantriardo adalah mahasiswa Program Studi Magister Strategi Pertahanan Darat, Fakultas Strategi
Pertahanan, Universitas Pertahanan
Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 1
prevailing laws and regulations. The implementation of the guidance of the soldiers includes the
provision, education, use, care, and separation that is done in an orderly, regular and continuous
manner. Of the six forms of coaching, 'provision' is the first step in the preparation of quality human
resources in the army. From the phenomenon which was found, that the implementation of
recruitment policy of candidate soldiers of Indonesia Army held by Regional Military Command IV/
Diponegoro not in accordance with expectations. In this Regional Military Command there are
problems that often arise repeatedly namely 'the number of applicants (interest) often do not reach
the target allocation that has been determined.
The purpose of this research is to analyze the implementation of recruitment policy of
candidate of Army soldier and to analyze factors influencing the implementation of recruitment
policy of candidate of Army soldier in Regional Military Command IV/ Diponegoro. The research was
conducted using qualitative method, collecting data by conducting interview, observation,
document review and literature review. While the theory used, consists of SWOT analysis theory, the
theory of policy implementation, recruitment theory and also guided policies that currently apply in
the Indonesian Army.From the results of this research it is found that In carrying out these basic
activities, regional committee has attempted to recruit targeted registrants and has strived to
provide good and simple services for the registrants but need innovative ideas to improve the quality
of recruitment implementation of candidate soldiers of Indonesian Army in Regional Military
Command IV/ Diponegoro
Key Words: Policy, implementation and procurement (recruitment)
P
ertahanan negara disusun bangsa dan seluruh tumpah darah
dalam suatu sistem Indonesia dari ancaman dan gangguan
pertahanan semesta untuk terhadap keutuhan bangsa dan negara.
mencapai tujuan nasional, Agar tugas pokok tersebut dapat
yang pada hakikatnya adalah suatu dilaksanakan sebagaimana mestinya,
pertahanan yang melibatkan seluruh pimpinan TNI mengimplementasikan
warga negara sesuai amanat Undang- kebijakan pembinaan sumber daya
Undang Dasar Negara Republik Indonesia manusia (SDM) termasuk sumber daya
Tahun 1945. Dalam pasal 7 ayat (1) UU No. manusia di lingkungan Tentara Nasional
34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Di
Indonesia dinyatakan bahwa tugas pokok lingkungan TNI AD, untuk menghasilkan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah SDM terbaik dan unggul sebagai aset
menegakkan kedaulatan negara, kekuatan pertahanan matra darat,
mempertahankan keutuhan wilayah pimpinan TNI AD mengimplementasikan
Negara Kesatuan Republik Indonesia kebijakan pembinaan secara sistematis,
yang berdasarkan Pancasila dan Undang- terarah dan berkelanjutan yang meliputi
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pembinaan Tenaga Manusia (Binteman)
Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 3
penelitian persyaratan, pemanggilan, target (kebutuhan), atau mungkin terjadi
pengujian dan pemilihan, sampai diangkat yang sebaliknya.
menjadi prajurit siswa (Penyediaan Sebagai mahasiswa pasca sarjana
Prajurit Sukarela Angkatan Darat, 2012). Universitas Pertahanan, peneliti tertarik
Istilah ‘penerimaan’ yang digunakan dan merasa terpanggil untuk melakukan
di lingkungan TNI AD mempunyai maksud penelitian tentang implementasi
penggunaan yang sama dengan istilah kebijakan rekrutmen ini. Alasannya,
‘pengadaan, penarikan, atau rekrutmen’ pertama, rekrutmen prajurit merupakan
pegawai di organisasi lain pada umumnya. langkah awal yang sangat menentukan
Secara keilmuan, istilah ini merupakan keberhasilan pembinaan personel TNI AD
‘konsep’ yang biasa digunakan dalam selanjutnya. Pada giliran berikutnya
lingkup kajian Manajemen Sumber Daya keadaan itu sangat berpengaruh pada
Manusia (Human Resource Management) kekuatan TNI AD secara keseluruhan.
atau Pengembangan Sumber Daya Karena itu, bagi peneliti masalah ini dinilai
Manusia (Human Resouce Development) sebagai masalah yang sangat serius
untuk menunjukkan kegiatan menambah karena jika sering tidak dapat teratasi
atau menutupi kekurangan pegawai maka dapat berdampak buruk pada
suatu organisasi dengan cara-cara jangka panjang bagi pertahanan negara
tertentu sesuai dengan syarat kualifikasi matra darat. Kedua, peneliti ingin tahu
yang dibutuhkan. cara apa yang seharusnya digunakan agar
Pada umumnya, yang menjadi isu implementasi kebijakan rekrutmen calon
dalam penerimaan, pengadaan, prajurit TNI AD dapat terlaksana secara
penarikan, atau rekrutmen pegawai ialah optimal dan sesuai dengan harapan.
‘bagaimana implementasi kebijakan yang Pengetahuan yang diperoleh dari
dilakukan oleh organisasi untuk mencari penelitian lapangan tentang masalah ini,
dan menarik SDM yang jumlah dan sangat berguna bagi peneliti untuk
mutunya sesuai dengan kebutuhan pada melengkapi pengetahuan yang diperoleh
jangka waktu tertentu (Pengantar Teori mengenai pembinaan prajurit atau
Pengembangan Sumber Daya Manusia, manajemen personel militer matra darat.
1999). Kemungkinannya, jumlah dan Penelitian tentang tema
kualitas yang direkrut sesuai dengan implementasi kebijakan rekrutmen ini
dilakukan di Komando Daerah Militer
Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 5
212) yang menyatakan bahwa rekrutmen dalam situasi yang biasa terjadi sehari-
(recruitment) adalah “serangkaian hari, tanpa intervensi apapun dari peneliti
aktivitas mencari dan memikat pelamar dan dari penelitian ini diharapkan akan
kerja dengan motivasi, kemampuan, lahirnya kebijakan baru yang akan
keahlian, dan pengetahuan yang memperbaiki kebijakan yang sudah ada
diperlukan guna menutupi kekurangan saat ini.
yang diidentifikasi dalam perencanaan Dalam penelitian ini, pemilihan
kepegawaian”. subyek penelitian menggunakan asumsi
Implementasi kebijakan rekrutmen bahwa subyek tersebut sebagai aktor
calon prajurit sukarela TNI AD memiliki dalam tema penelitian yang diajukan.
peranan penting untuk memelihara dan Penentuan informan sebagai sumber data
meningkatkan kekuatan TNI AD sebagai dilakukan dengan model purposive
kekuatan pertahanan matra darat dalam sampling, yaitu dipilih dengan
menghadapi tantangan tugas TNI secara pertimbangan tertentu sesuai dengan
keseluruhan yang semakin kompleks. tujuan penelitian. Sugiyono (2010)
Kondisi saat ini, jumlah dan kualitas mendefinisikan objek penelitian sebagai
calon prajurit sukarela TNI AD yang sasaran ilmiah untuk mendapatkan data
direkrut di Kodam IV/Diponegoro sering dengan tujuan dan kegunaan tertentu
tidak sesuai dengan target alokasi yang tentang sesuatu hal objektif, valid dan
ditetapkan pimpinan TNI AD . Karena itu, reliable tentang suatu hal (variabel
implementasi kebijakan rekrutmen tertentu). Sedangkan, menurut
dimulai dari tahap perencanaan dan pengertian Arikunto (2006) objek
pelaksanaan perlu dioptimalkan mengacu penelitian adalah sesuatu yang
pada kebijakan pimpinan TNI AD dan merupakan inti dari problematika
teori-teori dari para pakar. penetian. Sesuai dengan argumen
Penelitian ini didesain dengan tersebut maka obyek penelitian dalam
menggunakan metode kualitatif dengan penyusunan tesis ini adalah tentang
pendekatan fenomenologis. Dengan implementasi kebijakan rekrutmen calon
pendekatan ini diharapkan peneliti dapat prajurit TNI AD di Kodam IV/Diponegoro.
memperoleh gambaran faktual dan Pada penelitian kualitatif temuan
pemahaman mendalam mengenai obyek atau data dinyatakan valid apabila tidak
yang diteliti secara apa adanya (alami), ada perbedaan antara yang dilaporkan
Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 7
hukum sebagai dasar penyelesaian kurang. Untuk mengimplementasikan
administrasi pembinaan prajurit kebijakan publik, maka ada dua pilihan
selanjutnya. Pengangkatan menjadi langkah yang ada, yaitu langsung
prajurit TNI AD terdiri dari 2 (dua) jenis, mengimplementasikan dalam bentuk
yaitu Pengangkatan Pertama, yakni program- program atau melalui formulasi
proses administratif untuk mengangkat kebijakan derivate atau turunan dari
seorang prajurit siswa menjadi prajurit kebijakan tersebut. (Riant Nugroho
setelah lulus pendidikan pertama tahap I Dwijowijoto, 2004: 158-160).
(pendidikan dasar keprajuritan) dan Dari hasil wawancara dan observasi,
pengangkatan siswa menjadi maka peneliti menyimpulkan bahwa
Perwira/Bintara setelah lulus pendidikan implementasi kebijakan rekrutmen calon
pembentukan. Pengangkatan Kembali, prajurit TNI AD di Kodam IV/Diponegoro
yakni proses administratif untuk dilaksanakan berdasarkan pedoman
mengangkat kembali mantan prajurit penerimaan yang telah ditentukan dari
sukarela dan prajurit wajib. satuan atas dalam hal ini adalah dari
Susunan organisasi Panitia Daerah Spersad Mabesad berupa Rencana
(disingkat Panda) yang berkedudukan di Pelaksanaan kegiatan (Renlakgiat), Surat
Makodam IV/Diponegoro terdiri dari Edaran dan Surat Telegram. Didalam
Ketua Panda (Pangdam), Wakil Ketua Renlakgiat termuat secara rinci kegiatan
(Kasdam), Sekretaris I (Aspers Kasdam), pokok penerimaan dimulai dari tahap
Sekretaris II (Kaajendam), Anggota perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
(Danrem; Kapendam; Pabandya pengakhiran. Sumber dana pelaksanaan
Binpersdam; dan Kasimindiasahpra rekrutmen sudah terdapat di dalam
Ajendam). Tim kampanye (Personel yang Pedoman Pelaksanaan Program dan
ditunjuk). Anggaran (PPPA) TNI AD yang
diperbaharui setiap tahunnya, jika
Implementasi kebijakan Rekrutmen terdapat perubahan akan direvisi dan
Calon Prajurit Sukarela TNI AD di Kodam disampaikan pendahuluan melalui Surat
IV/Diponegoro. telegram. Sumber perekrutan hanya dari
Implementasi kebijakan pada prinsipnya sumber eksternal saja, karena
adalah cara agar sebuah kebijakan dapat dilingkungan TNI penerimaan hanya dari
mencapai tujuannya, tidak lebih dan kalangan sipil untuk menjadi militer.
Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 9
Implementasi kebijakan pada Riant Nugroho Dwijowijoto dalam teori
prinsipnya adalah cara agar sebuah implementasi kebijakannya tersebut.
kebijakan dapat mencapai tujuannya, Program-program satuan atas yang
tidak lebih dan kurang. Untuk langsung dilaksanakan yaitu berdasarkan
mengimplementasikan kebijakan publik, Renlakgiat yang diturunkan seperti jenis
maka ada dua pilihan langkah yang ada, calon yang akan direkrut (Perwira,
yaitu langsung mengimplementasikan Bintara, atau Tamtama) beserta target
dalam bentuk program-program atau alokasi yang harus dipenuhi untuk dapat
melalui formulasi kebijakan derivate atau memenuhi alokasi peserta pendidikan
turunan dari kebijakan tersebut. yang telah ditentukan. Mempedomani
Kebijakan publik dalam bentuk undang- ketentuan persyaratan yang telah
undang atau Peraturan Daerah adalah ditetapkan dan dituangkan meliputi
jenis kebijakan yang memerlukan persyaratan umum, persyaratan lain dan
kebijakan publik penjelas atau sering persyaratan tambahan. Melaksanakan
diistilahkan sebagai peraturan dan mempedomani ketentuan pembagian
pelaksanaan. Kebijakan publik yang waktu pelaksanaan dimulai dari tahap
bisa langsung dioperasionalkan antara perencaan, persiapan, pelaksanaan dan
lain Keputusan Presiden, Instruksi pengakhiran, karena jadwal yang telah
Presiden, Keputusan Menteri, Keputusan disusun oleh satuan atas tidak hanya
Kepala Daerah, Keputusan Kepala Dinas, dilaksanakan untuk Kodam IV/Diponegoro
dll (Riant Nugroho Dwijowijoto, 2004: saja, namun juga untuk seluruh Kodam
158-160). jajaran TNI AD. Dengan mempedomani
Dari data yang didapatkan dalam target calon yang harus direkrut,
pelaksanaan penelitian diatas, untuk pedoman persyaratan, dan juga pedoman
dapat mencapai tujuan seperti yang telah waktu yang telah diputuskan didalam
ditetapkan oleh satuan atas, yaitu program satuan atas , tentunya akan
berkaitan dengan target alokasi jumlah memudahkan satuan atas mengotrol dan
pendaftar dan alokasi calon peserta mengawasi pelaksanaan proses
pendidikan, Panitia Daerah seleksi rekrutmen secara serentak dan sesuai
penerimaan calon prajurit TNI AD di standar TNI AD yang diselenggarakan di
Kodam IV/Diponegoro melaksanakan seluruh Kodam termasuk ddidalamnya
kedua langkah seperti yang disampaikan kodam IV/Diponegoro. Sedangkan
Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 11
melaksanakan ujian akademik maupun mempengaruhi implementasi kebijakan
psikologi dapat terlaksana dalam satu rekrutmen diantaranya yaitu masih
komplek tersebut. Satu hal lagi yang terdapat kelemahan terbatasnya jumlah
menjadi kelebihan sarana di Kodam Tim Kampanye atau tidak maksimalnya
IV/Diponegoro yaitu dapat ditempuh prajurit yang dilibatkan dalam
melalui jalur darat dari seluruh pelosok mensukseskan kampanye atau
wilayah di Jawa Tengah dan D.I.Y. mensosialisasikan tentang penerimaan
sehingga sangat menguntungkan panitia calon prajurit TNI AD padahal terdapat
dan tentunya menguntungan bagi calon, kekuatan di Kodam IV/Diponegoro yaitu
karena terpusat menjadi satu, jumlah Babinsanya yang besar yang
memudahkan pengawasan dan tersebar diseluruh pelosok wilayah Jawa
pengendalian serta mewujudkan tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
transparansi bagi calon serta memberikan Dengan berkembanganya ilmu
kenyamanan selama proses pendaftaran, pengetahun dan teknologi Tim kampanye
seleksi dan pemilihan. dituntut untuk bisa melaksanakan
kampanye kreatif di semua bidang seperti
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi di media sosial, radio, televisi, dan masih
Rekrutmen Calon Prajurit Sukarela TNI banyak cara kreatif lainnya yang pada
AD Di Kodam IV/Diponegoro intinya adalah memberikan pemahaman
SWOT adalah akronim untuk kekuatan tentang penerimaan calon prajurit TNI AD
(Strenghts), kelemahan (Weakness), dan menarik minat para pemuda untuk
peluang (Opportunities), dan ancaman mendaftarkan diri.
(Threats) dari lingkungan eksternal Dari hasil observasi dan wawancara
perusahaan. Menurut Jogiyanto dengan beberapa pejabat Panda
(2005:46), SWOT digunakan untuk menilai diketahui adanya beberapa faktor yang
kekuatan-kekuatan dan kelemahan- mempengaruhi Rekrutmen Calon Prajurit
kelemahan dari sumber-sumber daya Sukarela TNI AD Di Kodam IV/Diponegoro.
yang dimiliki perusahaan dan Berdasarkan analisis peneliti, faktor-
kesempatan-kesempatan eksternal dan faktor tersebut dikelompokkan menurut
tantangan- tantangan yang dihadapi. format analisis SWOT, yaitu: 1) Faktor-
Dari hasil wawancara dan observasi, faktor internal, berupa Kelemahan
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang (Weakness) dan Kekuatan (Strenght), 2)
Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 13
b. Adanya komitmen pimpinan Kodam melemahkan atau menghambat
IV/Diponegoro untuk memberikan pelaksanaan tugas/kegiatan
pelayanan yang baik kepada para pencapaian tujuan. Kelemahan-
pendaftar. Komitmen tersebut antara kelemahan tersebut sebagai berikut a.
lain ditunjukkan dengan perlakuan adil Pelaksanaan kampanye yang intensif
dan memberikan fasilitas yang nyaman hanya mengandalkan anggota tim
kepada para pendaftar. Selain itu, kampanye yang ditunjuk. Anggota TNI
ditunjukkan pula dengan ketegasan lainnya yang bertugas di wilayah
pimpinan dalam mengusut dan seperti para Danramil dan Babinsa
menindak oknum TNI AD yang menipu belum dapat dioptimalkan
calon prajurit dan disiarkan secara penggunaannya karena tidak diberikan
terbuka melalui berbagai media. pelatihan/penataran khusus. b. Masih
Kekuatan ini dapat menumbulkan ditemukan adanya oknum anggota TNI
kepercayaan dan simpati kepada TNI AD yang memanfaatkan situasi dengan
AD sehingga dalam jangka panjang menipu calon atau keluarga calon
dapat menimbulkan minat untuk untuk memperoleh keuntungan
menjadi pendaftar. pribadi. Akibatnya, citra TNI AD
2. Kelemahan (Weakness). Kelemahan menjadi tercoreng. Menurut
adalah keterbatasan atau kekurangan ketentuan, selama proses pendaftaran
dalam sumber daya, keterampilan, dan dan seleksi tidak dipungut biaya
kapabilitas yang secara efektif apapun. Namun dalam
menghambat kinerja perusahaan. implementasinya kebijakan tersebut
Keterbatasan tersebut dapat berupa dilanggar oleh beberapa oknum
fasilitas, sumber daya keuangan, tertentu. c. Masih kurangnya dana
kemampuan manajemen dan penyelenggaraan rekrutmen yang
keterampilan pemasaran dapat dikelola oleh Kodam. Penyaluran
merupakan sumber dari kelemahan anggaran penerimaan Taruna Akmil,
perusahaan. Bintara dan Tamtama PK TNI AD
Dalam penelitian ini, yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur
dimaksud dengan ‘kelemahan’ adalah penyaluran anggaran yang berlaku di
faktor internal organisasi (di dalam TNI AD. Penggunaan anggaran
Kodam IV/Diponegoro) yang disesuaikan dengan jenis kegiatan
Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 15
2. Ancaman (Threats). Ancaman adalah pihak yang bertujuan melemahkan
situasi penting yang tidak citra TNI AD dan TNI pada umumnya
menguntungkan dalam lingkungan untuk memperlemah ketahanan NKRI.
perusahaan. Ancaman merupakan
pengganggu utama bagi posisi Kesimpulan
sekarang atau yang diinginkan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa
perusahaan. Adanya peraturan- yang didapatkan dalam pelaksanaan
peraturan pemerintah yang baru atau penelitian ini, peneliti membuat
yang direvisi dapat merupakan kesimpulan sebagai berikut bahwa
ancaman bagi kesuksesan perusahaan. Implementasi kebijakan rekrutmen calon
Dalam penelitian ini, yang Prajurit Sukarela TNI AD yang
dimaksud dengan ‘ancaman’ adalah dilaksanakan di Kodam IV/ Diponegoro
faktor eksternal organisasi (di luar berpedoman pada kebijakan berupa
Kodam IV/Diponegoro) yang dapat rencana pelaksanaan kegiatan
menggagalkan pelaksanaan (Renlakgiat) yang telah ditentukan dari
tugas/kegiatan dalam mencapai tujuan. satuan atas, mengimplementasikan
Ancaman-ancaman tersebut adalah pembentukan Panitia Daerah, Tim
sebagai berikut, a. Penurunan Kampanye, memproses pendaftaran,
semangat nasionalisme di kalangan penelitian persyaratan, penyeleksian dan
generasi muda. Keadaan ini dapat penetapan calon yang terpilih agar dapat
membahayakan bagi upaya rekrutmen mencapai sasaran alokasi yang telah
TNI AD dalam jangka panjang karena ditentukan, namun implementasi yang
dapat menurunkan minat untuk telah dilaksanakan tersebut masih perlu
menjadi anggota TNI AD serta dioptimalkan lagi, dikarenakan masih
menurunkan sikap pengabdian warga terjadi tidak tercapainya alokasi pendaftar
negara terhadap negaranya. b. Sikap calon prajurit TNI AD di wilayah Kodam
generasi muda yang cenderung IV/Diponegoro.
konsumtif, hedonistik, dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
materialistik. Mereka menganggap rekrutmen calon prajurit sukarela TNI AD
bahwa penghasilan dari keanggotaan di Kodam IV/ Diponegoro terdiri dari
TNI AD tidak akan dapat mencukupi kekuatan (Strenghts), kelemahan
kebutuhan hidupnya. c. Adanya pihak- (Weakness), peluang (Opportunities), dan
Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Prajurit TNI AD di Komando Daerah … | Hengky Vantriardo | 17
Sugiyono. (2010). Metode penelitian
Kuantitatif kualitatif dan RND.
Alfabeta, Bandung
Sugiyono. (2015). Metode penelitian
Kuantitatif kualitatif R&B. Alfabeta,
Bandung
Winarno, Budi. (2002). Teori dan Proses
Kebijakan Publik. Media Pressindo,
Yogyakarta