510 2869 1 PB
510 2869 1 PB
Abstrak – Sebagai organisasi perang dalam menerapkan strategi pertahanan udara, TNI AU
membutuhkan dukungan logistik sebagaimana dijelaskan dalam Perkasau/86/X/2010. Dukungan
logistik meliputi perbekalan, pemeliharaan, fasilitas dan konstruksi, angkutan serta kesehatan.
Salah satu sumber dukungan logistik wilayah yaitu berupa materil, fasilitas dan jasa yang berasal
dari sumber daya alam dan sumber daya buatan, sarana dan prasarana serta cadangan material
strategis yang ada di wilayah serta dapat dimanfaatkan untuk mendukung sistem pertahanan
semesta (perang berlarut). Oleh karena besarnya peluang dan manfaat dukungan logistik dalam
wilayah operasi udara ini, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis manajemen dukungan logistik
wilayah pada operasi udara, dalam hal ini dukungan logistik yang dilaksanakan di wilayah operasi
udara Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru (Lanud RSN). Guna mencapai tujuan
tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik
wawancara mendalam di berbagai instansi terkait dengan teknik purposive sampling, melakukan
observasi pasif, penelaahan dokumen dan triangulasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa dukungan
logistik wilayah meliputi pembekalan, fasilitas dan konstruksi, angkutan serta kesehatan.
Dukungan logistik wilayah diselenggarakan dalam pelaksanaan operasi dan latihan rutin di Lanud
RSN.
Kata kunci : Logistik, Logistik operasi, Logistik wilayah, Lanud RSN
Abstract – As a war organization in implementing the air defense strategies, Indonesian Air Force’s
logistical support is vital as it is explained in Perkasau/86/X/2010. Logistical support comprises
supplies, maintenance, facilities and construction, transportation and medical. One source of
regional logistical support is in the form of materials, facilities and services derived from natural
and artificial resource, facilities and infrastructure, as soon as strategic material reserves that exist
in the region and it can be used to support the universal defense system (protected war). Because
of the enormous opportunities and benefits of logistical support in the air operations area,
wherefore this research was conducted to analyze the management of regional logistical support
in air operations, in this case the logistical support carried out in the area of operations of the
Indonesian Air Force Base, Roesmin Nurjadin Pekanbaru (RSN Air Base). In order to achieve this
goal, this research was conducted using qualitative methods through in-depth interview
techniques in various institutions related to purposive sampling techniques, passive observation,
1
Program Studi Strategi Pertahanan Udara, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan
2
Program Studi Strategi Pertahanan Udara, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan
3
Program Studi Strategi Pertahanan Udara, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan
T
Pendahuluan
NI sebagai alat pertahanan sangat ditentukan bagaimana
negara sebagaimana yang diatur kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
dalam UU RI Nomor 34 tahun logistik, lebih-lebih lagi dalam operasi
2004, bertugas menegakkan kedaulatan yang cukup besar, dalam mengerahkan
negara, mempertahankan keutuhan beribu-ribu pasukan yang menggunakan
wilayah Negara Kesatuan Republik peralatan besar sehingga butuh
Indonesia serta melindungi keselamatan persediaan makanan, bahan bakar,
segenap bangsa dari ancaman maupun mesin, peralatan termasuk suku cadang.
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Sebagaimana dukungan logistik
Negara yang disusun memperhatikan meliputi pembekalan, pemeliharaan,
kondisi geografis Indonesia sebagai fasilitas dan kontruksi, angkutan serta
Negara kepulauan yang berdasarkan kesehatan. 5
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam prakteknya, pada operasi-
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4 operasi militer di masa lampau dan pada
Tugas pokok TNI dilaksanakan operasi militer zaman modern, semakin
dalam bentuk operasi militer, baik banyak personel yang disediakan atau
Operasi Militer Perang (OMP) maupun dikerahkan dalam menghadapi suatu
Operasi Militer Selain Perang (OMSP). operasi, semakin tinggi pula alat-
Dalam pelaksanaan tugasnya TNI sangat peralatan yang digunakan dan semakin
mebutuhkan dukungan logistik kompleks serta rumit pula pengurusan
sebagaimana disampaikan Subagio logistiknya. 6
bahwa sukses tidaknya suatu Sebagai organisasi perang dalam
pertempuran maupun operasi militer menerapkan strategi pertahanan udara
4
Undang-undang RI nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, Pasal 7.
5
Lampiran Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/86/X/2010 tentang Buku petunjuk
Induk TNI AU tentang Logistik,2010, hal 9.
6
Subagio, Manjemen Logistik, Cet-1 (Jakarta: CV Haji Masagung, 1998), hlm.. 4
7 9
Buku Petunjuk Induk (Bujukin) TNI AU tentang Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara nomor
Logistik 11 tahun 2015 tentang Pokok-pokok organisasi
8
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun dan prosedur Pangkalan TNI AU Roesmin
2014, tentang Rencana Pembangunan Jangka Nurjadin, Pasal 2
Menengah Daerah Provinsi Riau tahun 2014-
2019, hal 10.
11
Suratno & Jan, “Analisis model Supply Chain perusahaan”. Jurnal Studi Manajemen dan
Ikan Cakalang di Kota Manado”. Jurnal EMBA Organisasi Vol.10, No.2, Juni 2013, hlm. 132-141.
Vol.4, No.2, Juni 2016. Hlm. 602-612.
12
Desi Ariani & Bambang Munas, “Analisis
Supply Chain Management terhadap kinerja
14 16
Donald J. Bowersox. Manajemen Logistik 1 Chopra, Sunil & Meindl, Peter. Supply Chain
Integrasi Sistem-sistem Manajemen Distribusi Mangement: Strategy, Planing and Operation,
Fisik dan Manajemen Material. (Jakarta, Bumi Edition, 5 (Harlow: Pearson Education, 2013),
Aksara. 1974), hlm. 13. hlm.13.
15
Ibid.hal.16.
17 19
Sumangkut Angelia, “Kinerja Supply Chain Olfa Jellouli, “AStudy for Supply Chain
Manajement dan Strategi Informasi pada PT. Management Improvement, Internasional
Multi Food Manado”, Jurnal EMBA, Vol 1 No.3 jurnal of Supply Management”, IJSM
20
Juni 2013, hlm. .914-920. Tompodung, Frederik dan Ferdy, “Analisis
18
Ana Purbowati, “Strategi pemihan supplier Supply Chainikan Mujair di Kecamatan Eris
dalam Supply Chain Manajement pada bisnis Kabupaten Minahasa,. Jurnal EMBA, Vol.4,
ritel”, Jurnal Manajemen Bisnis, No.1, Januari No.4, September 2016
2011. hlm. 66-82.
21
Indrajit Eko dan Djokopranoto, Supply Chain
Management (Yogyakarta, Preinexus, 2016),
hal.6.
Kondisi ini sesuai dengan teori Martin perang dasar pemanfaatan dukungan
Christopher tentang SCM. logistik wilayah belum tersedia. Belum
Dukungan logistik wilayah di Lanud adanya aturan atau dasar hukum yang
RSN selaras dengan teori Chopra dimana mengatur tentang dukungan logistik
Sebuah rantai pasokan terdiri dari semua wilayah pada saat pelaksanaan perang
tahapan yang terlibat langsung atau tidak atau operasi udara, merupakan suatu
langsung, dalam memenuhi permintaan hambatan dalam memperoleh dukungan
pelanggan. Rantai pasokan tidak hanya logistik wilayah. Supply chain yang lebih
mencakup produsen dan pemasok tetapi dekat dengan Lanud RSN akan
juga gudang, pengecer dan pelanggan itu memberikan pola dukungan yang lebih
sendiri. Dalam keadaan damai Lanud RSN efektif, aman dan efisien
menerapkan SCM dukungan logistik Beberapa gambaran alur SCM
wilayah sehingga dapat menetapkan dukungan logistik wilayah Lanud RSN
penjadwalan dan pengelolaan seluruh dapat dilihat pada supply chain dukungan
aktiviats logistik. bahan makanan atau bekal kelas 1.
Dalam keadaan damai atau untuk Manajemen dukungan bahan makanan
kepentingan OMSP Lanud RSN terlaksanan karena adanya jaringan
mendapatkan dukungan logistik wilayah koordinasi antara produsen, suplier,
atas dasar pernyataan Status bencana distributor, pasar, pedagang, Siyanpers
oleh pemerintah Gubernur Riau melalui dan konsumen. Supply chain ini disatukan
rekomendasi Kepala BPBD. Akan tetapi oleh suatu jaringan manajemen yang
dalam keadaan darurat militer atau saling berkaitan seperti pada Gambar 1.