Anda di halaman 1dari 6

PUSAT KESENJATAAN KAVALERI

STAF DIREKTUR KESENJATAAN

NOTULEN RAPAT
PENYUSUNAN KAJIAN KEBUTUHAN RANPUR VVIP DALAM RANGKA
MENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS PENGAMANAN DI LUAR IBU KOTA.

1. Dasar.

a. Keputusan Danpussenkav Nomor Kep/65/XII/2022 tanggal 12 Desember


2022 tentang Program Kerja dan Anggaran Pussenkav TA 2023 termasuk di
dalamnya bidang pembinaan kesenjataan khususnya bidang materiel; dan

b. Surat Perintah Danpussenkav Nomor Sprin/739/VII/2022 tanggal 21 Juli 2023


tentang Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan penyusunan kajian kebutuhan ranpur
VVIP dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pengamanan di luar Ibu
Kota.

2. Rapat dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut :

a. Pokok-pokok kegiatan.

1) Waktu dan tempat :

a) Hari : Jum’at

b) Tanggal : 25 Agustus 2023.

c) Pukul : 09.00 s.d. Selesai.

d) Tempat : Ruang rapat Sudirman.

2) Pimpinan rapat : Kolonel Kav Dicky Armunantho Mulkan, S.I.P.,


M.I.K.

3) Pejabat yang hadir.

a) Brigjen TNI Agus Erwan, S.I.P., M.Sc.


b) Kolonel Kav Budiman Ciptadi, S.A.P.
c) Kolonel Kav Dicky Armunantho Mulkan, S.I.P., M.I.K.
d) Letkol Kav Dodik Oktaviano.
e) Kapten Kav Yulius Tri Pratisto, S.S.T.Han
f) Letkol Kav Rudi Kurniawan, S.Sos., M.Tr.
g) Mayor Kav Yudhi Agus Setiyanto.
h) Mayor Kav Adzan Mardjohan Nasution.
i) Kapten Kav Ilham Widodo, S.S.T.Han.
j) Kapten Kav Fariz Yukito, S.T.Han.
k) Kapten Kav Muhammad Afraizal,S.S.T.Han.
l) Kapten Kav Harismanto, S.S.T.Han., S.I.P.
m) Lettu Kav Muhidin
n) Lettu Kav Yayan Rudiyanto,S.A.P.
o) Letda Kav Gamas Putra Adi
p) Serma M. Kahfi Fergian, S.T.
q) Serka Handi Mulyanto Supratman, S.T.
r) Serda Siswanto
s) PNS Jubaedah, S.A.P.
t) PNS Nano Hendranata.

b. Notulen rapat. Pembahasan Rapat dipimpin oleh ketua Pokja dengan


membuka Rapat dan membahas penyempurnaan naskah kajian pada BAB II
dengan penyempurnaan landasan pemikiran dan penyempurnaan landasan teori
yaitu:

1) Landasan Pemikiran

a) Landasan Idiil. Pancasila terutama sila ke-3 Persatuan


Indonesia, yang memiliki makna bahwa untuk mencapai terciptanya
persatuan yang ada di Indonesia membutuhkan tentara yang kuat.
Sebagai efek deteren/deterrence effect dalam pelaksanaan
pengamanan VVIP diperlukan spesifikasi Ranpur VVIP yang dapat
menimbulkan kebanggaan bagi pengunanya serta efek segan bagi
lawan, maka dapat dipastikan bahwa kegiatan pengamanan VVIP di
kewilayahan dalam rangka menunjang tugas pokok satuan Kavaleri
akan berhasil dan berguna.

b) Landasan Konstitusional. Sebagai Landasan Konstitusional


UUD 1945 pasal 30 ayat (3) bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI)
bertugas mempertahankan, melindungi, memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara. Tugas TNI dalam UUD 1945 ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari makna dan hakekat perjuangan bangsa
Indonesia dan merupakan sumber hukum, sumber aspirasi, dan
motivasi perjuangan, serta tekad bangsa Indonesia dalam menjunjung
tinggi dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa tujuan
nasional Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta melaksanakan ketertiban
dunia. Pada khususnya satuan Kavaleri melaksanakan tugas dalam
OMP dan OMSP dengan menggunakan ranpur sebagai alat peralatan
utamanya dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.
c) Landasan Operasional.

(1) Doktrin Kartika Eka Paksi (KEP). Sesuai dengan Doktrin


Kartika Eka Paksi pada penjelasan fungsi teknis militer umum
dinyatakan bahwa “Kavaleri dapat menyelenggarakan
kemampuan intelijen pertempuran, manuver, dan tembakan
sebagai penggempur dan pengaman menggunakan kendaraan
tempur lapis baja dan atau kuda Kavaleri guna mendukung
fungsi utama TNI AD”1. Dalam menjalankan fungsinya
sebagai penggempur Kavaleri TNI AD melaksanakan
pertempuran darat yang bersifat offensif dengan daya gerak,
daya tembak dan daya kejut (pendadakan) guna mendekati dan
menghancurkan musuh terutama kendaraan lapis baja. Adapun
fungsi Kavaleri TNI AD sebagai pengaman adalah untuk
melaksanakan pengamanan pada satuan yang lebih besar,
objek vital nasional, VIP dan VVIP serta pengamanan wilayah
sebagai satuan kawal, satuan tirai, satuan pengamanan dan
satuan pengintai. Dalam rangka melaksanakan kedua fungsi
tersebut khususnya fungsi pengamanan VVIP maka diperlukan
penambahan kekuatan Ranpur Panser VVIP di setiap satuan
Kavaleri. Saat ini Ranpur Panser/Rantis VVIP yang dimiliki
satuan Kavaleri hanya berjumlah 17 unit berada di satuan
Dronkavser Paspampres. Diharapkan kedepannya setiap
satuan Kavaleri memiliki Ranpur VVIP agar tugas satuan
Kavaleri dalam pengamanan VVIP di kewilayahan tidak harus
membawa ranpur/rantis dari Dronkavser Paspampres.

(2) Petunjuk Teknis Ketentuan Standarisasi Umum.


Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat nomor Kep/115/III/2021
tentang Petunjuk teknis Ketentuan Standarisasi Umum (KSU)
materiel/bekal Kavaleri TNI AD7. Penentuan kebutuhan
materiel/bekal TNI AD dilaksanakan sesuai mekanisme yang
berlaku guna menjamin tersedianya materiel/bekal yang
memiliki kualitas, kuantitas, dan kemampuan operasional yang
dapat mendukung tercapainya keberhasilan tugas pokok TNI
AD. Tugas dan fungsi Ranpur VIP/VVIP adalah untuk
melaksanakan tugas escape/penyelamatan tokoh VIP/VVIP
dengan menggunakan ranpur menuju safe house.
2) Landasan Teori

a) Teori Perancangan. Menurut Satzinger, Jackson, Burd


(2010:42), O’Brien dan Marakas (2010:414), proses merancang
logical model dari sistem yang ada dan dimodifikasi sampai
merepresentasikan blueprint dan apa yang dapat dilakukan oleh
1
sistem baru. Selama perancangan desain, proses ini berfokus pada
cara bagaimana sistem memenuhi kebutuhan dengan
menghubungkan keberadaan hardware, software, networking, data
storage, security, dan hal lainnya yang akan diperhitungkan untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna sesuai kebutuhan pemakai
sistem agar mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Terutama
dalam membuat ranpur yang dapat mendukung tugas Pengamanan VVIP di
satuan kewilayahan diperlukan perancangan yang teliti sesuai dengan
kebutuhan satuan Kavaleri TNI AD dengan spesifikasi yang diharapkan.

b) Teori Peran. Pengertian peran menurut definisi para ahli


menyatakan bahwa peran adalah aspek dinamis dari kedudukan atau
status. Seseorang melaksanakan hak dan kewajiban, berarti telah
menjalankan suatu peran. Peran lebih menunjukkan pada fungsi
penyesuaian diri, dan sebagai sebuah proses. Peran yang di miliki
oleh seseorang mencakup tiga hal antara lain : a. Peran meliputi
norma - norma yang di hubungkan dengan posisi seseorang di dalam
masyarakat. b. Peran adalah sesuatu yang di lakukan seseorang
dalam masyarakat. c. Peran juga merupakan perilaku seseorang yang
penting bagi struktur sosial masyarakat. Menurut Abu Ahmadi ( 1982 )
peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia terhadap
caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu
berdasarkan status, fungsi sosialnya. Menurut Soerjono Soekanto
( 2002:243 ), yaitu peran merupakan aspek dinamis kedudukan
( status ), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.

c) Teori Kesiapan Alutsista. Secara harfiah, “kesiapan” dalam


bahasa Indonesia semestinya diterjemahkan sebagai “readiness”
dalam Bahasa Inggris. Namun dalam konteks pembahasan isu
pertahanan, lebih tepat bila “kesiapan” ini dibahasakan sebagai
“availability”.2 “Availability” sendiri sebenarnya bisa kita terjemahkan
sebagai “ketersediaan” dalam Bahasa Indonesia, namun kata tersebut
sangat tidak umum digunakan dalam pembahasan mengenai
alutsista. NATO ARMP-73 mendefinisikan “availability” sebagai
“kemampuan suatu item yang dinyatakan siap untuk menjalankan
suatu tugas dan fungsi dalam kondisi-kondisi tertentu setiap saat atau
pada suatu rentang waktu tertentu, dengan asumsi bahwa semua
sumber daya pendukungnya terpenuhi” (the ability of an item to be in
a state to perform a required function under given conditions at a
given instant of time or over a given time interval, assuming that the
required external resources are provided).

2
https://jonkeneddy.wordpress.com/2013/01/23/101/#_ftn1, diakses pada tangal 31 Maret 2023
3
Nato Terminology ARMP 7 Edisi 2, hal 2-1.
c. Kesimpulan. Kesimpulan rapat pembahasan penyempurnaan BAB II dalam
kajian kebutuhan ranpur VVIP dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
pengamanan di luar Ibu Kota sudah dapat dimuat dalam naskah kajian.

3. Demikian hasil rapat pembahasan penyempurnaan BAB II kajian kebutuhan ranpur


VVIP dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pengamanan di luar Ibu Kota akan
dilanjutkan pada rapat selanjutnya.

a.n. Kalakgiat
Wakil Ketua Tim Pokja
u.b
Sekretaris,

Yulius Tri Pratisto, S.S.T.Han.


Kapten Kav NRP 11120012740789
PUSAT KESENJATAAN KAVALERI Lampiran Dokumentasi pada Notulen
STAF DIREKTUR KESENJATAAN Rapat Tanggal 24 Juli 2022

DOKUMENTASI RAPAT POKJA

a.n. Kalakgiat
Wakil Ketua Tim Pokja
u.b
Sekretaris,

Yulius Tri Pratisto, S.S.T.Han.


Kapten Kav NRP 11120012740789

Anda mungkin juga menyukai