Anda di halaman 1dari 51

1

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran A Keputusan Kapushubad


PUSAT PERHUBUNGAN Nomor Kep / / X / 2022
Tanggal Oktober 2022

PEDOMAN

tentang

SISTEM KOMANDO PENGENDALIAN (SISKODAL) DAN INFORMASI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Perhubungan Angkatan Darat sebagai salah satu Badan Pelaksana TNI AD


memiliki peran dan tugas pokok untuk menyelenggarakan kemampuan Peperangan
Elektronika (Pernika), komunikasi dan elektronika, sistem komando pengendalian
(Siskodal) dan informasi, foto film militer, serta konstruksi, pembekalan, pemeliharan,
instalasi (Konbekharstal) materiel perhubungan dalam rangka mendukung fungsi utama
TNI Angkatan Darat1. Untuk terlaksananya fungsi-fungsi tersebut di atas maka perlu
dukungan kemampuan teknis masing-masing fungsi tersebut diantaranya tentang
Siskodal dan Informasi dalam pencapaian tugas pokok Perhubungan Angkatan Darat
secara optimal.

b. Sistem Komando Pengendalian adalah pengaturan yang meliputi komunikasi


(kinetic dan non-kinetic), fasilitas, prosedur, personel dan peralatan yang digunakan
didalam suatu perencanaan, pengarahan, koordinasi dan pengendalian kegiatan
operasional pasukan. Siskodal dan Informasi bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir
di setiap kegiatan baik itu aktivitas rutin ataupun dalam situasi operasi terdapat Siskodal
dan informasi baik melalui GEM danatau komputansi digital alam suatu kegiatan
pengiriman, pemrosesan,pengolahan, pengelolaan dan pengamanan data. Siskodal dan
Informasi adalah keterpaduan antara organisasi, Proses Biltus , fasilitas Kodal serta
manajemen Informasi yang merupakan sarana untuk mempermudah unsur
komandan dan atau kepala dalam mengendalikan serta mengambil keputusan
dalam rangka melaksanakan tugas pokok.

c. Mengingat pentingnya pedoman tentang Dukungan Siskodal ini, maka perlu


dibuat pedoman yang mengatur tentang dukungan siskodal dalam rangka mendukung
tugas pokok TNI AD. Pedoman tentang Dukungan Siskodal digunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan dukunga siskodan dan informasi yang merupakan
bagian dari kegiatan dukungan perhubungan secara keseluruhan dan dapat digunakan
sebagai bahan ajaran di Lembaga Pendidikan TNI AD.
1
Doktrin TNI AD KEP
2

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dalam


penyelenggaraan kegiatan dukungan Siskodal dan Informasi di lingkungan TNI AD.

b. Tujuan. Pedoman ini dibuat bertujuan untuk dapat dijadikan pedoman dalam
penyelenggaraan dukungan Siskodal dan informasi di lingkungan TNI AD.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang lingkup. Lingkup pembahasan pedoman ini meliputi proses kegiatan


Siskodal dan Informasi di lingkungan Angkatan Darat yang meliputi Kegiatan Siskodal dan
Informasi di Tingkat Pusat dan Kegiatan Siskodal dan Informasi di Tingkat Kotama.

b. Tata Urut. Pedoman ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan Umum.

3) Bab III Kegiatan yang dilaksanakan.

4) Bab IV Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.

5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.

6) Bab VI Penutup.

4. Dasar.

a. Keputusan Kasad Nomor Kep/1024/XII/2020 tanggal 21 Desember 2020 tentang


Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi;

b. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/78/XII/2013 tanggal 31


Desember 2013 tentang Buku Petunjuk Induk tentang Perhubungan;

c. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013


tentang Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum Angkatan
Darat;

d. Keputusan Kasad Nomor Kep/643/XI/2013 tanggal 21 November 2013 tentang


Buku Petunjuk Administrasi tentang Komunikasi; dan

e. Keputusan Kasad Nomor Kep/548/VI/2016 tanggal 27 Juni 2016 tentang Buku


Petunjuk Teknis tentang Tulisan Dinas.

5. Pengertian. ( Lampiran A )
3

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Ketentuan umum merupakan pedoman pokok dalam tata cara penyelenggaraan
dukungan Siskodal dan Informasi di jajaran TNI AD. Ketentuan ini diperlukan agar kegiatan yang
berkaitan dengan Siskodal dan Informasi di jajaran TNI AD dapat memperoleh hasil yang
optimal. Ketentuan ini berisikan tentang tujuan dan sasaran, sifat, peranan, organisasi, syarat
personel, teknis, sarana dan prasarana serta faktor-faktor yang memengaruhi sehingga
mencapai target dan hasil yang optimal. Selain itu untuk menghindari ketidakefisienan dan
kesalahan dalam penyelenggaraannya.

7. Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Mewujudkan penyelenggaraan kegiatan Siskodal dan Informasi yang


berorientasi pada terselenggaranya kesatuan komando, kendali, komunikasi, komputer,
intelejen, pengamatan, dan pengintaian untuk diolah dan digunakan dalam proses
pengambilan keputusan selama pelaksanaan operasi.

b. Sasaran.

1) Terwujudnya dukungan Siskodal dan Informasi yang handal dalam


pelaksanaan operasi di Tingkat Pusat;dan

2) Terwujudnya dukungan Siskodal dan Informasi yang handal dalam


pelaksanaan operasi di Tingkat Kotama.

8. Sifat. Siskodal dan Informasi memiliki sifat yang harus dipenuhi guna menjamin
keberhasilan pelaksanaan pengambilan keputusan.

a. Memegang Teguh Tujuan. Tujuan dari siskodal harus konsisten terhadap


sistem komando dan pengendalian serta mekanisme pada proses pengambilan
keputusan taktis TNI AD.

b. Handal. Kemampuan melaksanakan tugas dengan cepat, tepat, dan aman


sesuai dengan motto perhubungan Cighra Apta Nirbaya.

c. Terkoordinasi. Pelaksanaan kegiatan dukungan siskodal dan informasi harus


terkoordinasi antar satuan baik dalam hubungan rantai komando dengan satuan
sampingnya.

d. Totalitas. Penyelenggaraan dukungan siskodal dan informasi harus dilaksanakan


dengan mengerahkan segala potensi yang ada untuk tercapainya tugas pokok.

e. Fleksibel. Siskodal harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi


dan dinamika operasi serta situasi yang ada.
4

f. Interoperabilitas. Siskodal harus dapat memenuhi aspek interoperabilitas dimana


perbedaan sistem, perangkat, dan doktrin dapat disajikan secara terintegrasi dan
semuanya dapat saling beroperasi.

g. Memedomani Doktrin. Siskodal harus sesuai dengan Doktrin TNI AD sebagai


sumber rujukan serta dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan.

9. Peranan. Pedoman ini berperan sebagai referensi bagi personel di satuan dalam
melaksanakan penyelenggaraan kegiatan dukungan Siskodal dan Informasi.

10. Organisasi. Organisasi penyelenggaraan kegiatan Siskodal dan Informasi melekat pada
struktur tugas dan jabatan yang berada di satuannya.

a. Struktur Organisasi.

1) Tingkat Pusat

PENANGGUNG
JAWAB

DALWASGIAT

WASGIAT

KALAKGIAT

2) Tingkat Kotama

PENANGGUNG
JAWAB

DALGIAT

WASGIAT

KALAKGIAT
5

DAN/KA
SATWAH

b. Susunan Organisasi.

1) Tingkat Pusat.

a) Penanggung Jawab : Kasad.

b) Dalwasgiat : Asops Kasad

c) Wasgiat : Kapushubad

d) Kalakgiat : Danyonhub Pushubad,


Kapuskodalad, Kasubditsisfoops Disinfolahtad, Dansatlakkal Siber
Pussansiad

2) Tingkat Kotama.

a) Penanggung Jawab : Pangdam.

b) Dalwasgiat : Asops Kasdam

c) Wasgiat : Kahubdam

d) Kalakgiat : Dandenhubdam, Dandenhubrem,


Kapuskodal Kodam, Kasisisfoops Infolahtadam, Kasansidam

11. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Tingkat Pusat.

1) Penanggung Jawab:

a) menetapkan kebijakan umum, program dan anggaran serta petunjuk


dan arahan terkait penyelenggaraan pembinaan Siskodal dan Informasi di
Lingkungan TNI AD; dan

b) menunjuk Pang/Dan/Ka di Kotama sebagai penyelenggara


pembinaan Siskodal dan Informasi di tingkat Kotama.

2) Dalwasgiat:

a) pembina fungsi utama Siskodal dan Info di TNI AD;


6

b) membantu Penanggung Jawab menentukan kebijakan umum dalam


pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data intel dan Informasi terkait
pelaksanaan operasi dan kegiatan;

c) membantu Penanggung Jawab dalam mengawasi dan


mengendalikan pengolahan, dan penyajian data dan Informasi;

d) melakukan pengawasan terhadap kegiatan siskodal dan informasi di


TNI AD; dan

e) bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya kepada


Penanggung Jawab.

3) Wasgiat:

a) menyelenggarakan kegiatan pengawasan pembinaan Siskodal dan


Informasi sesuai dengan lingkup kewasgiatannya di lingkungan TNI AD
termasuk administrasi terkait Siskodal dan Informasi yang menjadi
kewenangannya;

b) memberikan arahan dan mengawasi serta mengoordinasikan


pelaksanaan perencanaan dan anggaran termasuk kegiatan administrasi
dalam Siskodal dan Informasi sesuai dengan lingkup kewasgiatannya di
lingkungan TNI AD;

c) menyampaikan pertimbangan dan saran kepada Dalwasgiat umum


sebagai Pembina Data secara umum terkait Siskodal dan Informasi sesuai
dengan lingkup kewasgiatannya; dan

d) bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya kepada Dalwasgiat.

4) Kalakgiat:

a) menjabarkan kebijakan umum pembinaan Siskodal dan Informasi


menjadi kebijakan teknis pembinaan Siskodal dan Informasi di lingkungan
TNI AD;

b) merumuskan rencana pembinaan Siskodal dan Informasi secara


teknis di lingkungan TNI AD;

c) melaksanakan evaluasi teknis terhadap pembinaan Siskodal dan


Informasi di lingkungan TNI AD;dan

d) bertanggung jawab atas operasional penyelenggaraan pengumpulan,


pengolahan, dan penyajian data Siskodal dan Informasi di Tingkat Pusat
kepada Wasgiat.
7

e) melaksanakan kegiatan perencanaan bidang Siskodal dan Informasi


satuannya;

f) melaksanakan mekanisme kegiatan administrasi Siskodal dan


Informasi;

g) melaksanakan kegiatan administrasi Siskodal dan Informasi TNI AD


satuannya; dan

h) dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada


Penanggung Jawab.

b. Tingkat Kotama.

1) Penanggung Jawab:

a) menetapkan kebijakan operasional, petunjuk dan arahan terkait


penyelenggaraan Siskodal dan Informasi Kotama/Balakpus dan Satuan
yang merupakan penjabaran kebijakan umum Siskodal dan Informasi di
lingkungan TNI AD;

b) menetapkan program dan anggaran Siskodal dan Informasi


Kotama/Balakpus dan Satuan yang merupakan penjabaran program dan
anggaran Sisfo di lingkungan TNI AD;

c) menunjuk Dan/Ka Satwah sebagai Penanggung Jawab kegiatan


Siskodal dan Informasi;

d) mengajukan surat permohonan pembangunan dan/atau


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi di
Kotama/Balakpus dan Satuan; dan

e) dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada


Kasad.

2) Dalwasgiat:

a) membantu Penanggung Jawab menentukan kebijakan umum dalam


pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data intel dan Informasi terkait
pelaksanaan operasi dan kegiatan di Tingkat Kotama;

b) membantu Penanggung Jawab dalam mengawasi dan


mengendalikan pengolahan, dan penyajian data dan Informasi di Tingkat
Kotama;

c) melakukan pengawasan terhadap kegiatan siskodal dan informasi di


TNI AD di Tingkat Kotama; dan
8

d) bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya kepada


Penanggung Jawab.

3) Wasgiat:

a) menyelenggarakan kegiatan pengawasan dan pembinaan Siskodal


dan Informasi sesuai dengan lingkup kewasgiatannya di lingkungan Kotama
dan Satuan;

b) menyelenggarakan kegiatan analisis dan evaluasi kegiatan Siskodal


dan Informasi sesuai dengan lingkup kewasgiatannya di lingkungan Kotama
dan Satuan;

c) memberikan pengarahan, mengawasi dan mengoordinasikan


kegiatan Siskodal dan Informasi sesuai dengan lingkup kewasgiatannya di
lingkungan Kotama dan Satuan;

d) dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada


Pangdam.

4) Kalakgiat:

a) menjabarkan kebijakan operasional kegiatan Siskodal dan Informasi


Kotama dan Satuan menjadi kebijakan teknis pembinaan Sisfo Kotama dan
Satuan;

b) merumuskan rencana kegiatan Siskodal dan Informasi Kotama dan


Satuan;

c) melaksanakan pembinaan kegiatan Siskodal dan Informasi Kotama


dan Satuan;

d) melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Siskodal dan


Informasi Kotama dan Satuan; dan

e) dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada


Kahubdam.

5) Dan/Ka Satwah

a) memberikan masukan kepada Kalakgiat mengenai pelaksanaan


kegiatan Siskodal;

b) melaksanaan kegiatan Siskodal Kotama/Balakpus dan Satuan sesuai


dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku di lingkungan TNI AD;

c) menyampaikan pelaksanaan kegiatan Siskodal kepada Kasikom; dan


d) dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada
Kahubdam.
9

12. Syarat Personel. Untuk mendapatkan hasil kegiatan yang optimal, maka dalam
penempatan personel yang menangani kegiatan Siskodal dan Informasi perlu dipertimbangkan
tentang pengalaman, kemampuan, kualifikasi dan kriteria sebagai berikut:

a. Persyaratan Umum:

1) telah dinyatakan lulus atau sudah melewati proses Litpers (screening) dari
staf intel terkait (Sintelad/Sinteldam);

2) sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kesamaptaan fisik yang prima; dan

3) disiplin, jujur, dan dapat dipercaya.

b. Persyaratan Khusus:

1) pejabat fungsional yang membidangi kegiatan Siskodal dan Informasi serta


memahami kegiatan Siskodal dan Informasi secara utuh;

2) memiliki kesiapan untuk dilatih mengaplikasikan Siskodal dan Informasi


yang akan digunakan;

3) mempunyai pengalaman di bidang Siskodal dan Informasi;

4) mengerti pola network centric warfare, peperangan informasi, peperangan


elektronika, dan siber;

5) mempunyai kemampuan teknis dalam bidang Komunikasi, Teknologi


Informasi, serta Siber; dan

6) diutamakan memiliki sertifikasi bidang teknologi informasi dan siber.

13. Teknis. Teknis pelaksanaan Siskodal dan Informasi adalah mengintegrasikan semua
input data, baik data real time (secara langsung) maupun database melalui sistem komunikasi
terintegrasi, sensor-sensor Siskodal dan Informasi yang kemudian disimpan atau diolah
menggunakan aplikasi manajemen informasi (Maninfo), serta selanjutnya disajikan
menggunakan perangkat yang menyajikan informasi dalam rangka membantu proses
pengambilan keputusan (Biltus) Pimpinan.

a. Siskodal dan Informasi


10

Gambar 1. Visualisasi teknis pelaksanaan Siskodal dan Informasi

Siskodal dan Informasi merupakan rangkaian kegiatan mekanisme penggabungan


semua sub sistem yang terdiri dari Sistem Komando Kendali, Sistem Komunikasi dan
Sistem Komputer yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan pimpinan. Dalam
Siskodal dan Informasi diharapkan dapat dilaksanakan secara otomatis dimana kegiatan
koordinasi, pertukaran data dan berita serta koordinasi dapat diwadahi oleh teknologi
seperti messenger atau email yang terintegrasi dengan aplikasi sistem staf yang
bersangkutan. Proses digitalisasi mekanisme kerja serta sistem mekanisme digital akan
mengurangi waktu yang dipakai untuk kegiatan tatap muka dan komunikasi langsung.

ALIRAN DATA SISTEM SISTEM SISTEM


DATA BASE KOMUNIKASI KOMPUTER SENSOR
SISTEM SIBER
DAN PAM
ELEKTRONIKA

USER INTERFACE
DAN dan STAF

Gambar 2. Struktur umum Siskodal dan Informasi Digital


11

Suasana kerja Komandan dan Staf berikut mekanisme kerja mereka diharapkan
mempunyai sistem yang baku dan teratur. Prosedur hubungan kerja antara Komandan
dan Staf sudah tersimpan dan terbangun oleh sistem. Hal ini akan mengurangi waktu
yang tidak berguna yang seharusnya dapat dipakai untuk memaksimalkan kinerja dalam
bidang taktik dan koordinasi antara Komandan dan Staf. Kegiatan Siskodal dan Informasi
yang dilaksanakan antara komandan, staf yang satu dengan staf yang lain akan mudah
berinteraksi dan berkoordinasi secara intens tanpa perlu berpindah tempat atau mencari
dan memanggil staf yang lain. Koordinasi yang didukung oleh sistem yang berjaringan
akan memungkinkan sistem untuk mengoptimalisasi kinerja pada sebuah Posko.

b. Pengertian Sistem Komando dan Pengendalian

Komandan tidak dapat menjalankan komando dan pengendalian sendirian. Bahkan


di level terendah, komandan membutuhkan dukungan untuk melaksanakan komando dan
pengendalian. Di setiap eselon komando, setiap komandan memiliki komando dan sistem
pengendalian untuk memberikan dukungan itu. Sistem komando dan kendali adalah
pengaturan orang, proses, jaringan, dan pos komando yang memungkinkan komandan
melakukan operasi.

Pengendalian adalah pengaturan kekuatan dan fungsi perang untuk


menyelesaikan misi sesuai dengan tujuan komandan. Komandan, didukung oleh staf
mereka, menyeimbangkan dua bentuk pengendalian untuk setiap situasi. Pengendalian
mengambil dua bentuk dasar: prosedural dan positif.
- Prosedural pengendalian bergantung pada kombinasi perintah, peraturan,
kebijakan, doktrin, dan prosedur operasi standar.
- Pengendalian positif melibatkan komandan dan pemimpin secara aktif
menilai, memutuskan, dan mengarahkan bawahan.
.
Sistem Komando Kendali. Merupakan suatu sistem untuk mengumpulkan
informasi dalam menghasilkan atau memperbarui produk yang membantu pimpinan
memahami keadaan tentang musuh, kondisi pasukan dan lingkungan operasi. Saat ini
database operasi sudah didistribusikan berupa informasi secara sistem modern sehingga
memungkinkan pimpinan dan seluruh staf terkait dapat berbagi informasi dengan segera
dan cepat. Kemampuan ini memungkinkan pimpinan untuk memahami berbagai keadaan
daerah operasi. Kemampuan ini secara signifikan mempercepat pemahaman situasional
dan memungkinkan Pimpinan dan Staf untuk mengembangkan Cara Bertindak yang tepat
dan dapat menghasilkan sebuah pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.

Sistem yang dibangun akan menempatkan staf untuk berpikir dan menganalisa
tugasnya serta menyajikan kepada komandan secara cepat dan tepat. Segala mekanisme
operasi dan kegiatan yang berhubungan dengan manajemen operasi diproses dalam
Siskodal dan Informasi.
12

Gambar 3. Ilustrasi aliran informasi pada pengendalian pasukan


dari Posko sampai dengan pasukan terdepan

Sistem komando dan pengendalian terdiri dari semua sumber daya yang digunakan untuk
mendukung komando dan pengendalian dan meningkatkan kemampuan komandan untuk
melakukan operasi. Komandan mengatur sistem komando dan pengendalian untuk—
- Mendukung pengambilan keputusan komandan.
- Kumpulkan, buat, dan pertahankan informasi yang relevan dan siapkan produk untuk
mendukung pemahaman dan visualisasi komandan dan pemimpin.
- Siapkan dan komunikasikan arahan.

c. Komponen Sistem Komando dan Pengendalian

Untuk menyediakan tiga fungsi yang tumpang tindih tersebut di atas, komandan harus
secara efektif menemukan, merancang, dan mengatur empat komponen sistem komando dan
pengendalian mereka, yang terdiri dari : Manusia, proses, jaringan, dan pos komando

Gambar : Komponen Sistem Komando dan Pengendalian

1) Manusia
13

Komponen terpenting dari sistem komando dan pengendalian adalah manusia—mereka


yang membantu komandan dan melakukan pengendalian atas nama mereka. Sistem
komando dan pengendalian yang efektif menjelaskan karakteristik dan batas sifat manusia.
Secara bersamaan, itu mengeksploitasi dan meningkatkan keterampilan manusia yang unik.
Orang-orang yang terlibat dalam sistem komando dan pengendalian diantaranya komandan,
Wadan / Ka Staf, Perwira Staf, Bintara dan perwira penghubung (Liaison Officers - LO).

2) Proses

Komandan menetapkan dan menggunakan proses dan prosedur yang sistematis untuk
mengatur kegiatan di dalam markas mereka dan di seluruh pasukan. Proses adalah
serangkaian tindakan yang diarahkan ke keadaan akhir, seperti: proses pengambilan
keputusan militer. Selain kegiatan utama dari proses operasi, komandan dan staf
menggunakan beberapa proses integrasi untuk menyinkronkan fungsi tertentu di seluruh
proses operasi. Proses integrasi tersebut diantaranya—
- Intelijen pertempuran
- pengumpulan informasi
- Penentuan sasaran
- manajemen risiko
- manajemen pengetahuan

Prosedur mengatur tindakan dalam sistem komando dan pengendalian agar lebih efektif
dan efisien. Mereka memungkinkan tindakan kompleks terjadi tanpa panduan terperinci setiap
kali prosedur dimulai. Sebagai contoh, prosedur operasi standar sering memberikan instruksi
unit rinci tentang bagaimana: mengkonfigurasi tampilan Common Operational Picture (COP).
Mengikuti proses dan prosedur meminimalkan kebingungan, kesalahpahaman, dan keraguan
karena komandan sering membuat keputusan cepat untuk memenuhi persyaratan
operasional.

Prosedur komando dan pengedalian dirancang untuk kesederhanaan dan kecepatan:


prosedur tersebut harus cukup sederhana untuk melakukan dengan cepat dan lancar di
bawah kondisi stres yang ekstrim. Mereka harus cukup efisien untuk meningkatkan tempo.
Urutan perencanaan staf yang disederhanakan lebih disukai daripada yang panjang dan rumit

3) Jaringan (Networks)

Jaringan dalam sistem komando dan pengendalian mengumpulkan, memproses,


menyimpan, menampilkan, menyebarkan, dan melindungi informasi. Mereka memungkinkan
pelaksanaan perintah dan pengendalian, dan mereka mendukung operasi melalui penyebaran
data dan informasi yang relevan secara luas
14

Jaringan memungkinkan komandan untuk mengomunikasikan informasi dan


mengendalikan pasukan apakah terpasang atau turun, dan mereka adalah pendukung utama
dari operasi yang sukses. Komandan secara sistematis menetapkan jaringan untuk
menghubungkan orang dan memungkinkan berbagi informasi dan sumber daya. Jaringan
utama Angkatan Darat adalah jaringan informasi militer. Jaringan ini terdiri dari—
- Aplikasi pengguna akhir (End User Application)
- Layanan informasi dan data
- Transport Jaringan (network transport) dan manajemen jaringan.

a) Aplikasi pengguna Akhir (End User Apllications)


Komandan menentukan kebutuhan informasi mereka dan memfokuskan staf dan
organisasi mereka pada menggunakan lapisan aplikasi untuk memenuhi persyaratan ini.
Aplikasi pengguna akhir menyertakan informasi otomatis sistem, perangkat lunak, dan
perangkat pengguna yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan dan
menyebarkan informasi, dan kebijakan dan prosedur penggunaannya. Ini termasuk
telepon, tablet, laptop, aplikasi perangkat lunak, dan antarmuka pengguna. Aplikasi
pengguna akhir memungkinkan orang untuk memanfaatkan kemampuan jaringan.
Aplikasi pengguna akhir secara langsung memengaruhi cara komandan
berkomunikasi dan bagaimana staf mereka berkolaborasi. Mereka mempromosikan
kesatuan upaya dengan memungkinkan komandan untuk melihat dan memahami area
operasi mereka, mengkomunikasikan maksud komandan, dan menyebarkan informasi
yang relevan. Ketika dioperasikan oleh personel terlatih dan digunakan dengan benar,
aplikasi ini dapat memberikan keuntungan informasi kepada komandan dibandingkan
lawan dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuat keputusan,
meningkatkan koordinasi senjata gabungan, dan sinkronisasi fungsi pertempuran. Aplikasi
dapat secara bersamaan mendukung saat ini dan masa depan operasi serta rencana
operasinya.

b) Layanan Informasi dan Data


Tujuan utama dari layanan informasi dan data adalah untuk memfasilitasi
keputusan yang tepat waktu dan pengambilan keputusan akurat dengan memproses dan
mengelola informasi. Layanan dan data mencakup semua layanan informasi, server, dan
standar data yang mengumpulkan, memproses, dan menyimpan informasi. Ini termasuk
server, penyimpanan dan distribusi data, server cloud dan edge, serta perangkat lunak
dan standar data yang memungkinkan tampilan COP (Common Operational Picture)
sebagai gambar visual yang bermakna yang secara langsung memberikan pengetahuan
dan meningkatkan pemahaman.
Layanan informasi dan data mencakup proses manajemen informasi yang
mendukung manajemen pengetahuan. Manajemen informasi dan pengetahuan
mengurangi waktu dan upaya yang dihabiskan komandan mengasimilasi informasi dan
mengembangkan pemahaman situasional. Layanan informasi dan dukungan data berbagi
pemahaman situasional.
15

c) Transport Jaringan (Network Transport) dan Manajemen Jaringan


Transport jaringan adalah proses, peralatan, dan media transmisi yang
menyediakan konektivitas dan perpindahan data antara perangkat dan fasilitas jaringan.
Jaringan transportasi adalah sistem sistem termasuk orang, peralatan, dan fasilitas yang
menyediakan konektivitas komunikasi ujung ke ujung untuk komponen jaringan. Tujuan
utama dari transport jaringan adalah untuk memindahkan data antar jaringan perangkat
dan fasilitas. Perangkat transportasi jaringan termasuk radio, Wi-Fi, microwave, dan satelit
komunikasi, dan kabel dan kawat
Peralatan manajemen jaringan mengontrol pergerakan data di sekitar medan
perang. Jaringan perangkat manajemen termasuk switch, router, dan peralatan keamanan
komunikasi. Manajemen jaringan juga mencakup perangkat lunak yang dirancang untuk
mengoperasikan dan mengamankan semua aspek jaringan, termasuk: aplikasi pengguna
akhir, layanan informasi, data, dan transportasi jaringan. Perangkat lunak ini berbeda dari
aplikasi pengguna akhir yang menyediakan fungsi untuk mengontrol dan mengamankan
jaringan, bukan layanan pengguna
Komandan yang sukses memahami bahwa jaringan dapat terdegradasi melalui
ancaman atau faktor lingkungan selama operasi. Mereka mengembangkan metode dan
langkah-langkah untuk mengurangi dampak jaringan yang rusak.

4) Pos Komando

Komando dan pengendalian yang efektif membutuhkan koordinasi yang erat dan
terus menerus, dan seringkali segera. sinkronisasi dan berbagi informasi di seluruh staf.
Untuk mempromosikan ini, komandan mengatur staf mereka dan komponen lain dari
sistem komando dan pengendalian ke dalam pos komando untuk membantu mereka
secara efektif melakukan operasi. Pos komando adalah markas besar unit tempat
komandan dan staf melakukan kegiatan. Sering dibagi menjadi eselon, setiap eselon
markas adalah pos komando terlepas dari apakah komandan hadir atau tidak. Bila perlu,
komandan mengendalikan operasi dari lokasi lain jauh dari pos komando.
Pos komando adalah fasilitas yang mencakup personel, proses dan prosedur, serta
jaringan yang membantu komandan dalam komando dan pengendalian. Komandan
menggunakan pos komando untuk membantu mengendalikan operasi melalui kontinuitas,
perencanaan, koordinasi, dan sinkronisasi fungsi perang. Komandan mengatur pos
komando mereka secara fleksibel untuk memenuhi perubahan situasi dan persyaratan
operasi yang berbeda.
Fungsi posko berhubungan langsung dengan membantu komandan dalam
memahami, memvisualisasikan, menggambarkan, mengarahkan, memimpin, dan menilai
operasi. Berbagai jenis pos komando, seperti utama
pos komando atau pos komando taktis, memiliki fungsi khusus berdasarkan desain.
Fungsi umum untuk semua pos komando termasuk—
- Melakukan knowledge management, information management, dan foreign disclosure.
- Membangun dan memelihara pemahaman situasional.
- Mengontrol operasi.
16

- Menilai operasi.
- Berkoordinasi dengan organisasi internal dan eksternal.
- Melakukan administrasi posko.

d. Komponen Pos Komando

Posko bergantung pada sekumpulan sistem komunikasi dan jaringan yang secara kolektif
menyediakan kemampuan yang dibutuhkan dan mengaktifkan perintah penugasan. Penting agar
semua personel Posko terbiasa dengan kemampuan dan keterbatasan komponen sistem
komunikasi. Terdiri dari beberapa komponen:
- Radio taktis.
- Jaringan data.
- Sistem Manajemen Pertempuran (BMS/ICCS)

A. RADIO TAKTIS
Radio taktis dikerahkan di semua eselon dan memberi pengguna kemampuan
untuk melakukan komunikasi suara dengan interoperable. Sistem ini menggunakan pita
frekuensi tinggi (HF), frekuensi ultra tinggi (UHF), frekuensi sangat tinggi (VHF),
komunikasi satelit, dan radio multiband. Peralatan tersebut mungkin dirancang khusus
untuk penggunaan militer dan mungkin termasuk radio komersial (COTS). Setiap sistem
memiliki kemampuan unik dan karakteristik yang digunakan komandan untuk menentukan
cara menggunakan setiap sistem, tergantung pada misi dan faktor lain. Radio taktis juga
dapat diakses melalui Subsistem Komunikasi Radio Interconnect seperti halnya
komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP).

B. JARINGAN DATA
Jaringan data, Komandan mengandalkan jaringan data di Posko untuk
mengkomunikasikan informasi dan kekuatan pengendalian. Jaringan memfasilitasi arus
informasi dengan menghubungkan pengguna informasi dan produsen informasi dan
memungkinkan arus informasi yang efektif dan efisien. Internet taktis adalah jaringan data
komunikasi yang digunakan. Internet taktis yang digunakan adalah secara fungsional
mirip dengan internet komersial, karena infrastruktur komunikasi menggunakan tekonologi
yang sama. Internet taktis memperluas kualitas stasiun rumah yang terbatas dan umum,
Layanan jaringan informasi pertahanan dan aplikasi perintah tugas ke unit yang
dikerahkan. Pada brigade dan di bawahnya, Internet taktis memperluas sistem komando
misi ke pasukan dan sistem senjata.

C. SISTEM MANAJEMEN PERTEMPURAN BMS/ICCS,


Ada banyak sistem yang tersedia untuk komandan dan stafnya, beberapa di antaranya
adalah fungsi perang yang tidak material seperti di Simulator Pertempuran dan lainnya
yang khusus untuk bagian staf seperti di ICCS POSKO, yang memberi komandan
pemahaman informasi pertempuran.
17

a) SERVER BMS. Menghubungkan ICCS dalam Posko. Ini memberikan


interoperabilitas layanan, infrastruktur layanan informasi, dan layanan perusahaan
taktis kepada Posko di berbagai eselon di untuk menyediakan server kolaborasi,
database, server file, situs web, dan email. Suite menggunakan virtual mesin untuk
menyediakan layanan ini. Paket Battle Command Common Server biasanya
diinstal, dioperasikan dan dipelihara oleh Sathub atau Staf Komlek
b) ICCS ARMED, Sistem BMS ARMED menyediakan dukungan keputusan otomatis
untuk dukungan tembakan dan mendukung perencanaan, koordinasi, dan
pelaksanaan dukungan dekat dan serangan balik. Dia mendukung sistem senjata
seperti mortir, meriam artileri lapangan, roket, Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat
, rudal, dukungan udara jarak dekat, helikopter serang, dan sistem bantuan
tembakan Kapal. ICCS ARHANUD juga bertindak sebagai "server" dukungan
tembakan ke klien berbasis LAN dan berbasis Internet Taktis, dan Komputer
Pribadi. ICCS memberikan informasi lokasi unit dukungan tembakan, data target,
dan langkah-langkah koordinasi dukungan tembakan.
c) ICCS ARHANUD, Sistem BMS Artileri Pertahanan Udara dan Rudal menyediakan
pertahanan udara dan rudal bersama perencanaan, perencanaan staf, dan alat
kesadaran situasional untuk unit pertahanan udara dan tentara di semua eselon. Ini
adalah komponen pertahanan udara dan rudal dari Sistem Komando Pertempuran
Angkatan Darat dan digunakan untuk memberikan peringatan ancaman udara.
Cakupannya mencakup pesawat bersayap tetap dan musuh dan kawan, sistem tak
berawak, dan rudal jelajah. Melalui hubungan digital dengan berbagai sistem
senjata pertahanan udara dan udara gabungan jaring pengawasan, ICCS
ARHANUD menyediakan Sistem Komando Pertempuran Angkatan Darat dengan
komponen udara dari Common Operational picture. ICCS ARHANUD menyediakan
interoperabilitas antara semua komponen kekuatan pertahanan udara dan rudal
dan ICCS ARHANUD. Sistem ini menerima kesadaran situasional Pertahanan
Udara dan Rudal secara real time dari KOHANUDNAS. Selain itu, menyediakan
interoperabilitas bersama dengan komponen Angkatan Udara dan Angkatan Laut.
d) PUSAT DATA TERPADU TNI AD adalah sistem yang menyediakan analis bidang
matra Darat di Posko dengan akses ke informasi dan produk taktis, operasional,
dan strategis dari koalisi bersama dan komunitas intelijen untuk memungkinkan
komandan membuat keputusan berdasarkan informasi.
e) Aplikasi CHAT, Kemampuan untuk melakukan "percakapan" real-time secara
online telah menjadi komponen yang ada di mana-mana saat ini lingkungan
komunikasi. Biasanya disebut sebagai "obrolan" atau "pesan instan", mode ini
komunikasi menyediakan pengguna dengan format yang memfasilitasi percakapan
multi-tugas dengan tugas lain.
f) VIDEO CONFERENCE, Taktis, dan dalam beberapa kasus, kemampuan
telekonferensi video komersial berada di sebagian besar Posko. Sebuah video
telekonferensi menyediakan kemampuan untuk berkomunikasi secara visual
dengan audio antara beberapa video yang ditautkan stasiun telekonferensi.
18

Telekonferensi video memungkinkan pembaruan cepat, pengarahan, konferensi


perencanaan, dan
g) diagram operasi yang sedang berlangsung dan yang akan datang. Kecepatan dan
kejelasan ini memberikan komandan dan staf mereka mungkin merupakan alat
yang paling signifikan untuk koordinasi antara Posko eselon
h) EMAIL, Surat elektronik, paling sering disebut sebagai email, adalah metode
pertukaran pesan digital dari seorang penulis ke satu atau lebih penerima. Email
modern beroperasi di Internet atau komputer lain jaringan
i) SharePoint Portal Server menawarkan platform dokumentasi dan kolaborasi
berbasis browser. Bisa digunakan untuk meng-host situs web yang mengakses
ruang kerja dan dokumen bersama, serta aplikasi khusus seperti wiki dan blog.

e. Pengertian dan Jenis Pos Komando

Pos komando (Posko) adalah markas unit tempat komandan dan staf melakukan kegiatan
mereka. Sering dibagi menjadi eselon, setiap eselon markas adalah Posko terlepas dari apakah
komandan hadir. Bila perlu, komandan dapat mengendalikan operasi dari lokasi lain yang jauh
dari Posko. Dalam semua kasus, komandan saja yang menjalankan perintah ketika berada di
Posko atau di tempat lain.
Posko adalah fasilitas yang mencakup personel, peralatan, sistem informasi, dan jaringan,
dipandu oleh: proses dan prosedur yang membantu komandan dalam pelaksanaan komando
misi. Komandan memanfaatkan Posko untuk membantu mengendalikan operasi melalui
kontinuitas, perencanaan, koordinasi, dan sinkronisasi fungsi pertempuran. Komandan mengatur
Posko mereka secara fleksibel untuk memenuhi situasi dan persyaratan yang berubah operasi
yang berbeda
Fungsi Posko berhubungan langsung dengan membantu komandan dalam memahami,
memvisualisasikan, menggambarkan, mengarahkan, memimpin, dan menilai operasi. Berbagai
jenis Posko, seperti Posko utama atau Posko taktis, memiliki fungsi khusus dengan desain.
Fungsi umum untuk semua Posko yaitu:
- Melakukan manajemen pengetahuan dan manajemen informasi.
- Membangun dan memelihara pemahaman situasional.
- Mengontrol operasi.
- Menilai operasi.
- Berkoordinasi dengan organisasi internal dan eksternal.
- Melakukan administrasi Posko

Jenis Posko. Untuk mengurangi waktu penyebaran dan meningkatkan mobilitas,


kelincahan, dan kemampuan bertahan dari markas besar, Angkatan Darat membentuk
organisasi Posko untuk divisi dan markas korps untuk beroperasi dari dua Posko yaitu Posko
depan / Posko taktis dan Posko Markas (sering disebut Puskodal)
19

1) Posko Depan / Posko Taktis


Posko Depan / Posko Taktis adalah Posko yang fokus untuk mengendalikan
pelaksanaan operasi. Posko Depan / Posko Taktis adalah Posko yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan operasi saat ini secara berkelanjutan, perencanaan operasi masa
depan, dan analisis untuk operasi saat ini dan masa depan. Posko Depan / Posko Taktis
biasanya menyebar dalam dua eselon. Eselon penerapan awal adalah Posko Aju. Posko
Aju hanya dapat terdiri dari bagian personel Posko depan dan peralatan yang diperlukan
untuk menyediakan kemampuan operasional saat ini terbatas. Posko Aju mengontrol
operasi saat ini hingga pengingat maju Posko dikerahkan dan operasional. Posko depan /
Posko Taktis mengendalikan unit bawahan dan mengoordinasikan kegiatan di dalam
divisi atau korps area operasi yang ditugaskan. Posko Depan / Posko Taktis memelihara
komunikasi yang berkelanjutan dengan bawahan, lebih tinggi markas besar, satuan yang
berdekatan, Posko Markas pendukung dan aset bersama. Posko depan melakukan
fungsi-fungsi berikut:
a) Mengontrol semua operasi.
b) Memantau dan menilai operasi untuk dampak pada operasi masa depan.
c) Menulis perintah operasi dan rencana cadangan.
d) Mengintegrasikan kegiatan intelijen ke dalam operasi saat ini dan masa depan.
e) Mengintegrasikan, mengkoordinasikan, dan menyinkronkan aktivitas
elektromagnetik dunia maya, jaringan, dan operasi keamanan jaringan.
f) Melakukan manajemen informasi dan manajemen pengetahuan.
g) Mengkoordinasikan dan mengelola struktur kekuatan untuk memasukkan
permintaan pasukan dan peralatan.
h) Menyinkronkan proses penargetan.
i) Mengkoordinasikan pelaksanaan ofensif, defensif, dan stabilitas atau dukungan
pertahanan sipil tugas otoritas oleh unit bawahannya.
j) Mempersiapkan dan memelihara perkiraan, rencana, dan pesanan untuk
mendukung operasi masa depan.
k) Menyiapkan semua laporan yang dibutuhkan oleh kantor pusat yang lebih tinggi.

2) Posko Utama / Markas (Puskodalops Kodam/Kogab, Posko Satgas)


Fungsi utama dari Posko Utama / Markas adalah untuk memberikan dukungan
kepada Posko Depan / Posko Taktis selama operasi. Penggambaran tanggung jawab
yang jelas antara Posko stasiun asal dan Posko Depan / Posko Taktis meningkatkan
pelaksanaan komando misi divisi. Komandan mengidentifikasi prioritas dan menetapkan
tanggung jawab untuk maju dan Posko stasiun asal sebelum penerapan Simulator
Pertempuran.
Panglima / Komandan dapat menambah Posko ke depan dengan personel dan
peralatan tambahan yang sesuai untuk memberikan kemampuan tambahan Posko Depan
/ Posko Taktis, seperti perencana atau peningkatan kapasitas. Posko Utama Markas
terutama memberikan intelijen, dukungan, dan dukungan perencanaan untuk Posko
20

Depan / Posko Taktis. Fokus dari Posko Markas adalah pada perencanaan jangka
panjang, analisis operasi, dan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan terkait keberlanjutan.
Akibatnya, sebagian besar sel rencana, sel intelijen, dan personel sel pendukung
memberikan dukungan staf dari Posko stasiun asal. Posko stasiun rumah berkolaborasi
dengan Posko Depan / Posko Taktis menggunakan kelompok kerja virtual dan tim
perencanaan sesuai kebutuhan.
Posko Utama Markas melakukan fungsi berikut:
a) Melakukan perencanaan dan analisis yang disengaja untuk fase dan transisi baru
(sekuel) di operasi, termasuk produksi rencana dan produk pendukung.
b) Menjaga hubungan dengan unit yang diselaraskan secara regional melalui layanan
Angkatan Darat yang didukung markas komando komponen untuk memberikan
respons tepat waktu terhadap persyaratan tambahan yang mungkin berkembang
dan dalam persiapan untuk mengembalikan kekuatan-kekuatan itu ke lokasi
garnisun mereka di atas penyelesaian misi mereka.
c) Mempertahankan konektivitas digital antara Posko Utama / Markas, komandan,
dan Posko depan terlepas dari apakah nanti sedang dalam perjalanan ke area
operasi gabungan atau ditempatkan di wilayah operasi.

f. Sistem Komunikasi dan Manajemen Bandwidth

Sistem komunikasi adalah sistem yang terdiri atas jaring-jaring komunikasi secara
terintegrasikan dan secara teknis adalah tatanan dari alat peralatan, perlengkapan,
keterampilan, teknik dan prosedur dibidang komunikasi yang diperlukan untuk
mempertahankan dan menjamin berlanjutnya Kodal Operasi, kegiatan organisasi dan
sistem senjata lainnya.
Keberadaan komunikasi yang handal sangat membantu semua proses kegiatan di
Posko. Komunikasi dapat berupa komunikasi data, suara, gambar, video, telemetri, posisi
koordinat, kedudukan sendiri, kedudukan pasukan kawan, kedudukan musuh yang ter-
update oleh satuan Intelijen dan sensor-sensor lain, sehingga staf atau komandan bisa
menggunakan data tersebut secara langsung di dalam peta berdasarkan hasil
data/informasi dari satuan topografi.

Dukungan sistem komunikasi yang multi layer berpengaruh juga akan kehandalan
sebuah Posko. Multi layer disini artinya sistem komunikasi yang mempunyai lebih dari
satu jaringan dan sistem. Komunikasi untuk saling bertukar informasi tentang area
pertempuran misalnya, sangat membutuhkan jenis komunikasi yang terintegrasi dan
kompatibel dengan tugas yang dihadapi. Selanjutnya komunikasi yang real time dapat
menampilkan visualisasi daerah pertempuran dimana semua pejabat yang terlibat dalam
kegiatan dapat melihat peta dan medan sesungguhnya pada saat yang nyata.
21

Gambar 4. Desain komunikasi yang menghubungkan antar


pasukan, Alutsista, dan antar Posko

Pada sistem tradisional, komunikasi bersifat bertingkat dan linier. Komunikasi


tersebut menyesuaikan dengan bentuk organisasi yang sama persis dimana informasi
pertempuran dikirim dan dibagikan secara level demi level. Pada kondisi operasi yang
dinamis dituntut sebuah bentuk dukungan komunikasi untuk mendukung sistem Siskodal
dan Informasi yang terus menerus dan interaktif sehingga dapat memberikan umpan balik
secara cepat, sama dan valid yang merupakan kunci keberhasilan Siskodal dan Informasi.

Desain sistem komunikasi yang dapat mendukung Siskodal dan Informasi perlu
memiliki beberapa kriteria sebagai berikut:

1) Sistem perlu memiliki keunggulan teknologi yang berkorelasi dengan operasi


yang dihadapinya sehingga penggelaran komunikasi menjadi mutlak;

2) Komunikasi dasar antara personel secara tatap muka lebih menguntungkan


untuk mendapatkan performa Siskodal dan Informasi yang baik;

3) Gelar komunikasi harus mampu mendukung komunikasi selain suara berupa


gambar, data taktis, surat elektronik, dan simbol taktis;

4) Gelar fasilitas dan peralatan komunikasi yang mampu meningkatkan


efektivitas dan kecepatan Siskodal dan Informasi;

5) Komunikasi harus bersifat interaktif guna menghindari kesalahan-kesalahan


taktis, karena komunikasi data interaktif dapat meningkatkan presisi dan akurasi
pada kegiatan taktis yang berada di Siskodal dan Informasi; dan

6) Sistem komunikasi harus dapat menyampaikan informasi taktis sehingga


dapat membantu proses pengambilan keputusan.
22

Perencanaan untuk komunikasi yang sukses saat beroperasi di lingkungan Posko


semakin kompleks dan memerlukan perencanaan terperinci oleh setiap anggota staf,
bukan hanya Sat Hub/Komlek atau Staf Hub/Komlek. Perencana komunikasi harus
memahami konsep operasi komandan, niat, dan memiliki gambaran yang jelas tentang
keseluruhan arsitektur komunikasi. Sat Hub/Komlek atau Staf Hub/Komlek memulai
proses perencanaan Komlek, untuk mendukung proses pengambilan keputusan militer,
ketika perintah persiaoan (Prinsiap) diterima. Dia berkoordinasi dengan semua elemen
yang terlibat dalam operasi. Perencanaan komunikasi Posko mempertimbangkan:
1) Persyaratan kemampuan komunikasi untuk semua fungsi pertempuran
Posko.
2) Kemampuan dan keterbatasan semua sistem komunikasi yang tersedia.
3) Persyaratan komunikasi bersama, antar-organisasi, dan multinasional yang
potensial.
4) Analisis Line Off Sight (LOS).
5) Redundansi dalam sarana untuk berkomunikasi.
6) Integrasi semua Alat Perhubungan yang tersedia.
7) Metode pembagian Alhub diurutkan agar bertepatan dengan kedatangan
pasukan.
8) Lokasi semua node (titik) Posko.
9) Penggunaan transmisi ulang, tautan jaringan digital, dan penempatan node.
10) Kebutuhan Komunikasi Satelit.
11) Kebutuhan spektrum untuk pemancar, sensor, radar, atau aset lain apa pun
yang bergantung pada frekuensi.
12) Organisasi tugas awal dan perubahan yang diharapkan.
13) Prosedur keamanan sinyal dan komunikasi yang tepat.
14) Melakukan latihan komunikasi.
15) Melakukan kegiatan jaminan keamanan informasi.

Manajemen bandwidth adalah proses pengukuran dan pengendalian komunikasi (lalu


lintas, paket) pada tautan jaringan data, untuk menghindari pengisian tautan ke kapasitas,
yang biasanya juga menghasilkan latensi seperti kemacetan jaringan dan kinerja jaringan
yang buruk. Singkatnya, manajemen bandwidth adalah sebuah teknik yang memungkinkan
penggunaan bandwidth dilindungi atau dibatasi untuk kelas aplikasi tertentu.
Bandwidth yang memadai harus tersedia untuk mendukung interaksi staf yang
diperlukan dan operasi Posko di semua tingkatan jika pemimpin mengambil tindakan
proaktif. Oleh karena itu, para komandan dan staf harus mempertimbangkan hal-hal berikut
langkah-langkah untuk mengelola bandwidth:
1) Tetapkan panduan yang jelas tentang kapan informasi dikirim ke seluruh
jaringan. perhatian harus diberikan pada fase kritis dari suatu operasi.
2) Tetapkan pedoman yang tegas, pengendalian positif, dan prioritas yang
jelas tentang penggunaan sesi kolaboratif.
23

3) Libatkan Sathub/Komlek atau Staf Hub/Komlek dan petugas manajemen


pengetahuan dalam manajemen bandwidth.
4) Kirim pesan dan data hanya kepada penerima yang benar-benar
membutuhkan informasi.
5) Paksa pengguna untuk mengunduh dokumen dari server atau situs web
("sistem tarik") daripada mengirim dokumen langsung ke banyak penerima (sistem
"push").
6) Gunakan file zip atau konversi ke Acrobat, dokumen daripada mengirimkan
file aplikasi umum (misalnya, MS Word, Excel, dan PowerPoint).
7) Antisipasi periode ketika aktivitas jaringan paling rendah dan tetapkan
tenggat waktu laporan dalam periode tersebut. Hindari persyaratan laporan yang
akan jatuh tempo selama periode penggunaan yang tinggi
8) Kirimkan grafik, citra, dan slide pengarahan hanya jika diperlukan. Jika teks
akan cukup, sebaiknya gunakan itu.
9) mengirimkan grafik dalam format prioritas berikut: GIF (format pertukaran
grafik), JPEG, BMP (bitmap), atau TIFF (format file gambar bertanda). Jika
kejelasan gambar lebih tinggi diperlukan, balikkan prioritas ini
10) terapkan disiplin jaringan. Pengguna harus ingat bahwa Internet taktis
adalah untuk operasi tempur dan bukan untuk komunikasi pribadi yang tidak
berhubungan dengan tugas.
11) Tetapkan SOP unit yang menghemat penggunaan bandwidth

g. Pusat Data Terpadu TNI AD

Pusat Data Terpadu TNI AD adalah sekelompok sistem yang mencakup situs
tetap, stasiun bumi yang dapat digunakan, dan peralatan unit (server dan laptop) yang
menyediakan akses data satuan yang mendukung perintah operasi dan terintegrasi
dengan sistem informasi perintah operasi melalui berbagai operasi militer.
Pusat Data Terpadu TNI AD mendukung Posko secara terus menerus dalam
operasi dan memberikan pandangan yang handal dan dinamis dari lingkungan
operasional dengan menyediakan kemampuan untuk mengakses informasi geospasial,
cuaca, tunggal, multi, dan semua sumber yang relevan dan intelijen tentang ancaman dan
kekuatan nonblok untuk mendukung Common Operational Picture Posko.
Pusat Data Terpadu TNI AD secara bersamaan mendukung operasi saat ini,
operasi masa depan, dan rencana sel fungsional dalam Posko. Pusat Data Terpadu TNI
AD dapat beroperasi di seluruh eselon serta semua domain keamanan dan jaringan untuk
memasukkan jaringan koalisi.
Fungsi inti dari Pusat Data Terpadu TNI AD adalah: tugas sensor; mengendalikan
sistem sensor Angkatan Darat tertentu; memproses, menggabungkan, dan
mengeksploitasi data dan informasi; mendukung generasi pengetahuan; menyediakan
kemampuan stasiun bumi; otomatis dukungan untuk generasi produk intelijen;
24

menyebarkan informasi dan intelijen tentang ancaman, cuaca, dan medan di semua
eselon; mengotomatisasi sinkronisasi intelijen, termasuk informasi perencanaan koleksi;
integrasi dan penilaian pengintaian dan pengawasan; mendukung pemahaman
situasional; dan mendukung penargetan
Sistem sensor Siskodal dan Informasi (Intelijen Pengamatan dan
Pengintaian). Sensor adalah semua sarana, alat atau orang yang dapat
menangkap data baik bersifat statis maupun dinamis, yang relatif tetap maupun cepat
berubah dan mengirimkan datanya bagi kepentingan sistem informasi. Mekanisme sensor
dari Siskodal dan Informasi dimulai dari sensor tingkat bawah (taktis) mengumpulkan data
kemudian diolah dan hasilnya menjadi data input bagi Siskodal dan Informasi tingkat yang
lebih tinggi. Demikian seterusnya sampai ke tingkat paling atas (tingkat strategis)sehingga
simpul-simpul yang lebih bawah dalam struktur komando merupakan sensor bagi simpul
diatasnya.

Sistem yang berasal dari sensor Human Intelligence (Humint) yang berasal dari
aparat intelijen dan aparat teritorial serta sensor Signal Intelligence (Sigint) yang berasal
dari peralatan elektronika seperti Intercept, meliputi radio dan GSM intercept atau dari
peralatan pengamatan dan pengintaian seperti Radar, Foto Udara, dan Citra Satelit serta
Alat pemandu target untuk menunjang data Intelijen yang dapat memberikan data medan
termasuk lokasi musuh, kondisi jalan, permukaan medan dan bangunan. Sensor yang
tepat dapat menambah keyakinan informasi intelijen dan menambah validitas keputusan
yang diambil.

h. Manajemen Informasi

Manajemen informasi modern memberikan kepada komandan sebuah kemampuan


untuk mengembangkan dan menyebarluaskan gambar umum operasional daerah
operasi. Keadaan daerah operasi disajikan kepada komandan agar mencapai
pemahaman situasional bersama yang pada gilirannya akan mempercepat perencanaan
dan pengambilan keputusan. Manajemen informasi dapat meningkatkan perencanaan
antara eselon. Kemampuan ini meliputi perencanaan tiap eselon secara paralel,
perencanaan yang kolaboratif, atau keduanya. Manajemen informasi menggunakan
database terdistribusi dan meningkatkan kecepatan dan ketepatan pertukaran informasi
sehingga memungkinkan Komandan dan Staf untuk secara efektif berkolaborasi tanpa
kesalahan.
Manajemen informasi didesain agar dapat mengintegrasikan sistem komando
kendali, sistem komunikasi, sistem komputer serta sistem yang mengatur prosedur
Kodalops yaitu PPKT dalam bentuk digital menjadi sebuah sistem yang mampu
mendukung Kodalops. Selain itu, desain ini juga mampu mengintegrasikan sistem
eksternal pada protokol komunikasi dan aplikasi sehingga diperoleh interoperability antar
sistem. Adapun bentuk desain secara fisik dari manajemen informasi pada Kodalops TNI
AD diwujudkan ke dalam sebuah peralatan yang disebut Integrated Command and
25

Control System (ICCS) Posko atau terdapat pada Battlefield Management System (BMS)
Posko.
Manajemen pengetahuan adalah proses yang memungkinkan aliran pengetahuan
untuk meningkatkan pemahaman bersama, pembelajaran, dan pengambilan keputusan.
Manajemen informasi adalah ilmu menggunakan prosedur dan sistem informasi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menampilkan, menyebarkan, dan melindungi
data, informasi, dan produk pengetahuan. Gabungan, manajemen pengetahuan dan
manajemen informasi memungkinkan penyediaan informasi yang relevan kepada orang
yang tepat pada waktu yang tepat dan dalam format yang dapat digunakan untuk:
memudahkan pemahaman dan pengambilan keputusan.
Sistem komputer pada Siskodal dan Informasi merupakan sebuah sistem
komputasi yang saling terintegrasi dengan sistem komunikasi. Komputer memproses
informasi, melakukan kalkulasi, melakukan analisa matematis, mendukung proses pada
prosedur Kodalops, menyimpan data informasi, memproses informasi yang sudah ada,
melakukan integrasi dengan sistem pengendalian termasuk sistem Battlefield
Management System (BMS) dan sistem lain yang berbeda.

Sistem komputer yang diharapkan dalam Siskodal dan Informasi adalah yang
dapat membantu pekerjaan Staf seperti menganalisa medan, kontur medan, panjang rute
dan prediksi pasukan manuver dan kendaraan yang bergerak di medan tertentu sampai
dengan aplikasi penghitungan korban tempur. Sistem komputer ini akan bekerja dengan
optimal apabila digabungkan dengan Siskodal dan Informasi.

Sistem informasi terdiri dari peralatan yang mengumpulkan, memproses,


menyimpan, menampilkan, dan menyebarkan informasi. Ini termasuk komputer—
perangkat keras dan perangkat lunak—dan komunikasi, serta kebijakan dan prosedur
penggunaannya. Staf menggunakan sistem informasi sesuai dengan perintah komandan
prioritas. Sistem informasi, digabungkan ke dalam jaringan terintegrasi, memungkinkan
berbagi informasi yang luas.

Desain sistem komputer menitikberatkan pada pelaksanaan komputasi data untuk


kepentingan proses pengambilan keputusan. Komputer pada Siskodal dan Informasi juga
berperan sebagai berikut:

1) Melakukan penyimpanan data-data operasi seperti data kekuatan musuh,


data pasukan kawan, data peta operasi dan lainnya, serta penyimpanan data
operasi dan analisa operasi sebelumnya;

2) Melakukan integrasi sistem komputasi pada sistem yang berbeda seperti


contoh integrasi sistem pada firing control system yang dilakukan oleh
Puskorbantem dan peta ruang udara untuk kepentingan Penerbad;

3) Menyajikan beberapa display data untuk operasi.


26

Gambar 5. Contoh perangkat BMS Posko untuk mendukung


Siskodal dan Informasi

i. Common Operational Picture

Dalam Siskodal, gambaran operasional bersama (COP) adalah tampilan tunggal yang
identik dari informasi yang relevan dibagikan oleh lebih dari satu perintah. Informasi ini biasanya
dimasukkan ke server Posko dan ditampilkan menggunakan Simulator Pertempuran. Melalui
ruang kerja visual bersama, para komandan dan staf dapat memantau operasi, menganalisis
data, berbagi pemikiran, dan merencanakan tindakan. COP adalah kunci untuk setiap langkah
dalam proses operasi: merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, dan menilai.
Memasukkan COP yang relevan dan komprehensif ke dalam Posko memberikan keuntungan
berikut untuk proses operasi:
1) Membantu komandan dalam memberikan tujuannya dan mengeluarkan panduan
perencanaan.
2) Membantu komandan, staf, dan pemimpin bawahan untuk fokus pada informasi
yang relevan untuk suatu operasi.
3) Meningkatkan kolaborasi dan dengan demikian memungkinkan perencanaan,
pengarahan, dan pengarahan singkat yang lebih efisien.
4) Mempromosikan perencanaan paralel unit bawahan.
5) Mengurangi kebutuhan untuk menghasilkan tindakan pengendalian yang ekstensif
untuk mengoordinasikan manuver dan menghindari salah tembak.
6) Membantu memastikan bahwa aturan pelibatan disebarluaskan secara merata
hingga ke eselon terendah.
7) Memungkinkan respons cepat terhadap situasi taktis yang berkembang dan
memungkinkan komandan untuk membuat keputusan yang tepat, menyinkronkan
kekuatan dan tembakan, dan merebut dan mempertahankan inisiatif.
27

8) Mengurangi kemungkinan pembunuhan saudara dengan pemahaman situasional


yang ditingkatkan.
9) Mendukung komandan yang dengan cepat mengkomunikasikan perubahan pada
operasi yang sedang berlangsung.
10) Mempromosikan pelacakan pertempuran yang lebih baik dan membantu para
pemimpin mengukur, menganalisis, dan melaporkan kinerja unit selama operasi.
11) Mempromosikan fokus unit dan staf bawahan pada kebutuhan informasi penting
komandan, jika digambarkan pada COP.
12) Mendukung pra-perencanaan untuk bereaksi terhadap perubahan yang
diantisipasi.

Teknik untuk menetapkan COP yang efektif adalah dengan mengembangkan daftar
periksa untuk item apa yang akan ditampilkan pada COP setiap saat. Daftar periksa harus
mencakup hanya informasi relevan yang intuitif kepada pengguna dan disesuaikan dengan
kebutuhan komandan, diantaranya
1) Kegiatan penting termasuk batas antar satuan dan lokasi saat ini di dalam daerah
operasi
2) Grafik manuver (oleat manuver)
3) Langkah-langkah koordinasi bantuan tembakan yang aktif dan terencana
4) Tindakan pengendalian wilayah udara aktif dan sesuai pesanan sebagaimana
dipublikasikan dalam perintah pengendalian udara
5) Prioritas keterlibatan pemimpin utama
6) Titik dan jalur logistik utama
7) Pertimbangan sipil
8) Ancaman, bahaya, dan lokasi serta aktivitas musuh yang diketahui dan ditetapkan
9) Prioritas perlindungan
10) Penilaian risiko
28

Gambar : Common Operational Picture

Peta digital pada manajemen informasi sangat berperan efektif, mulai dari segi
ukuran dimana peta digital dapat digunakan pada ruangan yang sempit bahkan di dalam
Posko mobile-pun memungkinkan untuk mengeksplorasi peta. Sistem layering peta akan
menggantikan Oleat yang tradisional pada kegiatan pembuatan produk Komandan dan
Staf. Oleat yang bertumpuk-tumpuk serta jauh dari akurat akan tergantikan oleh peta
digital. Di samping itu, peta digital dapat diintegrasikan dan disebarluaskan sebagai data
telemetri dimana informasi koordinat dapat diakses dan diketahui secara sama persis dan
akurat.
Sistem peta digital juga mempunyai keuntungan yaitu dapat diintegrasikan dengan
peta pada BMS sistem kesenjataan. Sebagai contoh informasi peta yang dipelihara oleh
intelijen dapat saling berbagi informasi musuh dengan misalnya Pakorbantem sampai
dengan peta sasaran di pimpinan penembakan yang secara jarak sangat jauh.

j. Keamanan Jaringan dan Informasi

Electronic Warfare dalam mendukung pertahanan nasional adalah untuk menggentarkan


(deter), mendeteksi, mencegah dan menghancurkan ancaman dari luar seperti rudal balistik,
pesawat udara (berawak dan nirawak), kapal laut, ancaman darat, sistem antariksa musuh,
terorisme domestik maupun internasional serta ancaman pada ruang siber.

Efektivitas operasional ruang siber (secara kabel maupun nirkabel) baik untuk tujuan ofensif
maupun defensif mutlak membutuhkan spektrum elektromagnetik dalam melakukan transmisi
informasinya, maka dibutuhkan penggabungan maupun sinergitas atas ruang siber dan
spektrum elektromagnetik agar dapat diselenggarakan secara efektif dan maksimal
29

Peperangan elektronika, dimana pada dasarnya bidang pernika (Electronic Warfare / EW)
terdiri dari tiga bagian besar yaitu Electronic Attack (EA), Electronic Protection (EP) dan
Electronic Warfare Support (ES). Yang dimaksud dengan EP dalam buku tersebut adalah bagian
dari kegiatan pernika dengan mengambil langkah dan tindakan dalam melindungi personil,
fasilitas maupun alat – alat terhadap efek samping dari penggunaan gelombang elektromagnetik
pasukan sendiri, lingkungan maupun lawan yang dapat mengakibatkan pengurangan, peniadaan
bahkan penghancuran atas daya tempur sendiri.

Aktivitas Siber Elektromagnetik (Cyber Electromagnetic Activities) merupakan kegiatan yang


dilakukan secara bersama – sama atas Cyberspace Operations, Electronic Warfare dan
Spectrum Management Operations. Apabila keseluruhan aktivitas tersebut direfleksikan
terhadap Siskodal maka Electronic Warfare dan Spectrum Management Operations harus
senantiasa dilaksanakan.

14. Sarana dan Prasarana. Sarana dan Prasarana adalah perangkat utama maupun
pendukung yang dimiliki oleh satuan-satuan jajaran TNI AD sesuai dengan fungsinya masing-
masing, serta digunakan untuk mendapatkan data input, menyimpan dan mengolah, serta
menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan.

a. Sarana.

1) Sistem Komunikasi:

a) radio;

b) telepon;

c) data; dan

d) Vicon (audio visual).


2) Sistem Komputer.

a) Aplikasi pemrosesan Biltus;

b) Server database;

c) Server security/alat Pam jaringan (firewall, IDS/IPS);

d) Mail server;

e) VoIP server;

f) Gateway untuk Battlefield Management System (BMS);

g) Gateway untuk integrasi sensor-sensor dan sistem radar; dan

h) Dispatcher untuk distribusi informasi dan visualisasi Posko.


30

3) Manajemen informasi:

a) Artificial Intelligence;

b) Big Data Analysis; dan

c) Sistem Informasi (Sisfo) TNI AD.

(1) Sisfo Intel;

(2) Sisfo Ops;

(3) Sisfo Pers;

(4) Sisfo Log;

(5) Sisfo Ter; dan

(6) Sisfo Ren.

d) Radar.

(1) Radar militer:

(a) peringatan dini (early warning); dan

(b) pemandu.

(2) Radar sipil:

(a) navigasi;

(b) penerbangan; dan

(c) cuaca.

4) Sistem Siber dan Pengamanan Elektronika.

a) Peralatan Peperangan Elektronika (Pernika):

(1) Electronic Warfare Support (ES):

(a) monobs dan intercept; dan

(b) direction finder (DF).

(2) Electronic Attack (EA):

(a) electronic Jammer;


31

(b) convoy Jammer;

(c) drone Jammer;

(d) pulse Jammer; dan

(e) senjata Laser.

(3) Electronic Protection (EP):

(a) peralatan scramble;

(b) peralatan enkripsi; dan

(c) peralatan hopping.

b) Peralatan Siber.

(1) Peralatan siber ofensif:

(a) malware/Virus;

(b) DOS dan DDOS tools;

(c) password cracking tools; dan

(d) network mapping tools.

(2) Peralatan siber defensif:

(a) network security monitoring tools;

(b) encryption tools;

(c) web vulnerability scanning tools;

(d) network defence wireless tools;

(e) packet sniffers;

(f) antivirus software;

(g) firewall;

(h) performance key indicators (PKI) services;


32

(i) managed detection services; dan

(j) penetration testing.

5) Sistem Catu Daya:

a) sumber daya (sumber listrik, genset, accumulator);

b) UPS (Uninteruptible Power Supply); dan

c) voltage regulator.

6) Sistem Tampilan/Display:

a) wall display;

b) videotron;

c) LCD projector; dan

d) TV plasma.

b. Prasarana:

1) Backbone komunikasi:

a) backbone jaringan:

(1) Internet; dan

(2) Intranet.

b) backbone satelit; dan

c) backbone terestrial dengan jaringan aman mandiri.

2) Ruangan.

a) Puskodalad;

b) ruang Puskodalops Kotama;

c) ruang Puskodalops sub Kotama;

d) ruang Yudha satuan;

e) ruang Yudha Poskout; dan

f) ruang Yudha Poskotis.


33

15. Faktor-Faktor yang Memengaruhi

a. Faktor Internal

1) Sumber daya manusia (SDM). Personel yang mengawaki Siskodal dan


Informasi adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan Siskodal dan
Informasi, sehingga diperlukan personel yang memiliki:

a) Wawasan dan pengetahuan tentang peperangan modern, meliputi


network centric warfare, pola peperangan informasi, Pernika, dan siber; dan

b) Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi yang maju dan


modern.

2) Peranti lunak. Ketersediaan peranti lunak yang dapat digunakan sebagai


petunjuk atau pedoman dalam pelaksanaan Siskodal dan Informasi sangat
berpengaruh terhadap kebehasilan kegiatan tersebut. Peranti lunak yang
dibutuhkan diantaranya:

a) Standard Operating Procedure (SOP)/ Prosedur Tetap pelaksanaan


operasional Siskodal dan Informasi yang mudah dimengerti oleh pengguna;
dan

b) Pedoman pengoperasian alat yang detail secara teknis sehingga


dapat mendukung operasional alat oleh operator secara optimal.

3) Peranti keras. Piranti keras merupakan sarana utama pelaksanaan kegiatan


Siskodal dan Informasi.

a) Piranti keras yang digunakan memiliki teknologi terbaru dengan fitur


kemampuan dan performa yang mumpuni; dan

b) Perangkat yang saling terintegrasi sebagai suatu kesisteman.

b. Faktor Eksternal

1) Perubahan taktik dan strategi yang berkaitan dengan kesisteman bidang


komunikasi dan komputerisasi;

2) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru;

3) Sistem baru dari komando atas yang memerlukan penyesuaian secara


sistem dan teknologi sehingga tercipta interoperabilitas dari sisi TNI AD sampai
dengan sistem yang disediakan atau dibuat oleh TNI;
34

4) Kontinjensi yang berkaitan dengan waktu yang sangat singkat yang


menuntut kecepatan dukungan sistem dan teknologi;

5) Perubahan lingkungan operasi termasuk faktor kekuatan musuh atau lawan;


dan

6) Sistem lain di luar TNI AD yang biasanya digunakan sebagai pelengkap


informasi seperti data meteorologi dan cuaca atau data tentang daerah bencana
dan lain-lain.

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

16. Umum. Setiap kegiatan Siskodal dan Informasi.dalam penyelenggaraannya


bertujuan untuk menyajikan informasi yang efektif dan efisien sebagai bahan pengambilan
keputusan kepada pimpinan yang dilaksanakan di Tingkat Pusat dan di Tingkat Kotama melalui
beberapa tahap antara lain perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran yang
saling terkait antara satau dengan yang lain.

17. Kegiatan Siskodal dan Informasi di Tingkat Pusat

a. Tahap Perencanaan:

1) Penanggung Jawab memberikan arahan kebijakan umum terkait


perencanaan fungsi Siskodal dan Informasi yang dituangkan pada program kerja
dan anggaran dalam rangka pengembangan dan pembangunan serta penggunaan
Siskodal dan Informasi di Lingkungan TNI AD.

2) Dalgiat.

a) merencanakan saran tentang konsep kebijakan umum Siskodal dan


Informasi pada Program kerja dan anggaran Pushubad dalam rangka
pengembangan dan pembangunan serta penggunaan Siskodal dan
Informasi di Lingkungan TNI AD;

b) merencanakan penjabaran petunjuk dan kebijakan terkait rencana


kebijakan umum pembinaan Siskodal dan Informasi di lingkungan TNI AD
dalam Program Kerja dan Anggaran Pushubad;dan

c) mengoordinasikan perencanaan perumusan kebijakan umum


Siskodal dan Informasi di Lingkungan TNI AD dalam Program Kerja dan
Anggaran Pushubad.

3) Wasgiat
35

a) merencanakan rumusan kebijakan umum Siskodal dan Informasi


dalam Program Kerja dan Anggaran Pushubad;

b) mengakomodir pengajuan kebutuhan pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi di lingkungan TNI
AD;

c) merencanakan penentuan skala prioritas pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi serta menghitung
rencana kebutuhan anggaran serta revisi untuk rencana jangka panjang,
jangka menengah dan tahunan;

d) merencanakan kalender kegiatan tahunan pembinaan Siskodal dan


Informasi yang akan dilaksanakan oleh Staf Subditbinkom selaku Wasgiat;

e) merencanakan kegiatan pengawasan perencanaan yang


dilaksanakan oleh Subditbinkom dalam pembuatan rencana jangka panjang,
jangka menengah dan tahunan; dan

f) merencanakan pengajuan pembangunan dan pengembangan


Siskodal dan Informasi.

4) Kalakgiat

a) merencanakan rumusan kebijakan operasional aplikasi sarana


pendukung baik alat komunikasi radio, backbone jaringan dan media
multimedia sebagai sarana outputnya;

b) merencanakan dan mengoordinasikan pengembangan operasional


aplikasi sarana pendukung baik alat komunikasi radio, backbone jaringan
dan media multimedia sebagai sarana outputnya;

c) merencanakan pembangunan dan pengembangan serta pembinaan


SDM, perangkat lunak ( software ), perangkat keras ( hardware ), jaringan
serta peranti lunak dalam rangka pembinaan Siskodal dan Informasi;

d) mengajukan rencana kebutuhan pembangunan dan pengembangan


serta pembinaan Siskodal dan Informasi kepada Kasubditbinkom sebagai
data dukung perencanaan; dan

e) mengoordinasikan rencana kebutuhan pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi yang diajukan
Kahubdam sebagai User.

5) Dan /Ka Satwah.

a) merencanakan data dukung untuk kegiatan pembinaan Siskodal dan


Informasi di Kotama; dan
36

b) merencanakan kalender kegiatan pembinaan Siskodal dan Informasi


satuannya.

b. Tahap Persiapan

1) Penanggung Jawab. Memberikan arahan terkait penyiapan kebijakan umum


terkait perencanaan fungsi Siskodal dan Informasi yang dituangkan pada program
kerja dan anggaran dalam rangka pengembangan dan pembangunan serta
penggunaan Siskodal dan Informasi di Lingkungan TNI AD.

2) Dalgiat.

a) menyiapkan saran tentang konsep kebijakan umum Siskodal dan


Informasi pada Program kerja dan anggaran Pushubad dalam rangka
pengembangan dan pembangunan serta penggunaan Siskodal dan
Informasi di Lingkungan TNI AD;

b) menyiapkan penjabaran petunjuk dan kebijakan terkait rencana


kebijakan umum pembinaan Siskodal dan Informasi di lingkungan TNI AD
dalam Program Kerja dan Anggaran Pushubad;dan

c) mengoordinasikan penyiapan perumusan kebijakan umum Siskodal


dan Informasi di Lingkungan TNI AD dalam Program Kerja dan Anggaran
Pushubad.

3) Wasgiat

a) menyiapkan rumusan kebijakan umum Siskodal dan Informasi dalam


Program Kerja dan Anggaran Pushubad;

b) mengarahkan Kabag terkait penentuan skala prioritas pembangunan


dan pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi serta
menghitung rencana kebutuhan anggaran serta revisi untuk rencana jangka
panjang, jangka menengah dan tahunan;

c) menyiapkan kalender kegiatan tahunan pembinaan Siskodal dan


Informasi yang akan dilaksanakan oleh Staf Subditbinkom selaku
Wasgiat;dan

d) menyiapkan pengajuan kebutuhan pembangunan dan


pengembangan Siskodal dan Informasi kepada Penanggung Jawab selaku
Pembina Fungsi.

4) Kalakgiat.
37

a) menyiapkan rumusan kebijakan operasional aplikasi sarana


pendukung baik alat komunikasi radio, backbone jaringan dan media
multimedia sebagai sarana outputnya;

b) menyiapkan data kebutuhan dan mengoordinasikan pengembangan


operasional aplikasi sarana pendukung baik alat komunikasi radio,
backbone jaringan dan media multimedia sebagai sarana outputnya;

c) menyempurnakan rencana pembangunan dan pengembangan serta


pembinaan SDM, perangkat lunak ( software ), perangkat keras (
hardware ), jaringan serta peranti lunak dalam rangka pembinaan Siskodal
dan Informasi;

d) menyesuaikan rencana kebutuhan pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi kepada Wasgiat
sebagai data dukung perencanaan; dan

e) melaksanakan penyesuaian kebutuhan pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi yang diajukan
Kahubdam sebagai User.

5) Dan /Ka Satwah.

a) menyiapkan data dukung untuk kegiatan pembinaan Siskodal dan


Informasi di Kotama; dan

b) menyiapkan kalender kegiatan pembinaan Siskodal dan Informasi


satuannya.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Penanggung Jawab.

a) mengesahkan kebijakan umum pembinaan Siskodal dan Informasi


yang terdapat dalam Program Kerja dan Anggaran Pushubad dalam rangka
pengembangan dan pembangunan serta pembinaan Siskodal dan Informasi
di lingkungan TNI AD;dan

b) menerbitkan Surat Perintah kepada Kahub Kotama untuk


menjabarkan kegiatan Siskodal dan Informasi di Kotama.

2) Dalgiat.

a) membantu Penanggung Jawab mengoordinasikan proses


pengesahan kebijakan umum pembinaan Siskodal dan Informasi dalam
Program Kerja dan Anggaran Pushubad;

b) mengajukan saran tentang kebijakan umum pembinaan Siskodal dan


Informasi pada Program Kerja dan Anggaran Pushubad;
38

c) menjabarkan petunjuk dan kebijakan terkait rencana kebijakan umum


pembinaan Siskodal dan Informasi di Lingkungan TNI AD; dan

d) Melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan pembinaan Siskodal


dan Informasi di lingkungan TNI AD.

3) Wasgiat.

a) merencanakan rumusan kebijakan operasional pembinaan Siskodal


dan InformasiKotama/Balakpus dalam dokumen perencanaan jangka
menengah dan tahunan;

b) mengakomodir pengajuan kebutuhan perangkat keras (hardware)


Siskodal dan Informasi satuan dan Pengguna tingkat satuan (User);

c) merencanakan penentuan skala prioritas rencana pengajuan


pembangunan dan pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi
Kotama/Balakpus dan menghitung rencana kebutuhan anggaran serta revisi
untuk rencana jangka menengah dan tahunan pembinaan Siskodal dan
Informasi Kotama/Balakpus;

d) merencanakan kalender kegiatan tahunan pembinaan Siskodal dan


Informasi yang akan dilaksanakan oleh Staf Komunikasi Hubdam selaku
Waslakgiat; dan

e) merencanakan kegiatan pengawasan perencanaan yang


dilaksanakan oleh Infolahta Kotama/Balakpus dalam pembuatan rencana
tahunan.

4) Kalakgiat

a) menjabarkan kebijakan pelaksanaan Siskodal dan Informasi satuan


dalam rencana pelaksanaan kegiatan Pembinaan Siskodal dan Informasi
satuan;

b) memberikan dukungan kegiatan pembinaan SDM, perangkat lunak


(software), perangkat keras (hardware) dan jaringan Local Area Network
(LAN) PDE dalam rangka pembinaan Siskodal dan Informasi satuan;

c) menentukan rencana kebutuhan pembinaan Siskodal dan Informasi


satuan; dan

d) melaksanakan pembuatan kalender kegiatan Pembinaan Siskodal


dan Informasi satuan.

5) Dan/Ka Satwah
39

a) mengirimkan data dukung untuk penentuan teknis operasional


pembinaan Siskodal dan Informasi; dan

b) membuat kalender kegiatan pembinaan Siskodal dan Informasi


satuannya.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Penangung Jawab. memberikan arahan umum terkait pelaksanaan


pengawasan dan pengendalian serta evaluasi perencanaan kebijakan umum
pembinaan Siskodal dan Informasi yang telah di tetapkan dalam Program Kerja
dan Anggaran Pushubad;

2) Dalgiat.

a) membantu penanggung jawab melaksanakan pengawasan dan


pengendalian serta evaluasi perencanaan kebijakan umum pembinaan
Siskodal dan Informasi yang telah ditetapkan dalam Program Kerja dan
Anggaran Pushubad;dan

b) membuat laporan terkait pengendalian kegiatan pembinaan Siskodal


dan Informasi di Lingkungan TNI AD.

3) Wasgiat.

a) membuat laporan pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen


jangka panjang, jangka menengah dan tahunan terkait pengembangan dan
pembangunan serta pembinaan Siskodal dan Informasi di lingkungan TNI
AD;

b) membuat laporan pengawasan proses perencanaan yang


dilaksanakan oleh Kagiat;

c) merevisi Program Kerja dan Anggaran mengenai Siskodal dan


Informasi sesuai dengan perubahan kegiatan dan anggaran yang
dilaksanakan diluar rencana kegiatan pada dokumen perencanaan yang
telah ditetapkan; dan

d) memonitor perkembangan pengajuan pembangunan dan


pengembangan Siskodal dan Informasi TNI AD.

e) memonitor dan merevisi kesesuaian operasional aplikasi sesuai


fungsi yang telah direncanakan; dan

f) memonitor perkembangan penanganan kendala aplikasi dari masing-


masing fungsi.

4) Kalakgiat.
40

a) membuat laporan pelaksanaan kegiatan terkait pengembangan dan


pembangunan serta pembinaan Siskodal dan Informasi di lingkungan TNI
AD;

b) melaporkan pelaksanaan revisi naskah Progja Pushubad sesuai


dengan perubahan kegiatan dan anggaran yang dilaksanakan diluar
rencana kegiatan pada dokumen perencanaan yang telah ditetapkan;

c) menerima laporan pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen


perencanaan bidang Siskodal dan Informasi yang dilaksanakan oleh Kahub
Kotama; dan

d) memonitor dukungan pembangunan dan pengembangan Siskodal


dan Informasi.

5) Dan/Ka Satwah.

a) memonitor kebijakan teknis operasional pembinaan Siskodal dan


Informasi; dan

b) memonitor pelaksanaan kalender kegiatan pembinaan Siskodal dan


Informasi satuannya.

18. Kegiatan Siskodal dan Informasi di Tingkat Kotama

a. Tahap Perencanaan:

1) Penanggung Jawab memberikan arahan kebijakan umum terkait


perencanaan fungsi Siskodal dan Informasi yang dituangkan pada program kerja
dan anggaran dalam rangka pengembangan dan pembangunan serta penggunaan
Siskodal dan Informasi di Tingkat Kotama.

2) Dalgiat.

a) merencanakan saran tentang konsep kebijakan umum Siskodal dan


Informasi pada Program kerja dan anggaran Kodam dalam rangka
pengembangan dan pembangunan serta penggunaan Siskodal dan
Informasi di Kotama;

b) merencanakan penjabaran petunjuk dan kebijakan terkait rencana


kebijakan umum pembinaan Siskodal dan Informasi di lingkungan Kotama
dalam Program Kerja dan Anggaran Kodam;dan

c) mengoordinasikan perencanaan perumusan kebijakan umum


Siskodal dan Informasi di Lingkungan Kotama dalam Program Kerja dan
Anggaran Kodam.

6) Wasgiat
41

a) merencanakan rumusan kebijakan umum Siskodal dan Informasi


dalam Program Kerja dan Anggaran Hubdam;

b) mengakomodir pengajuan kebutuhan pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi di lingkungan
Kotama;

c) merencanakan penentuan skala prioritas pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi serta menghitung
rencana kebutuhan anggaran serta revisi untuk rencana jangka panjang,
jangka menengah dan tahunan;

d) merencanakan kalender kegiatan tahunan pembinaan Siskodal dan


Informasi yang akan dilaksanakan oleh Staf Komunikasi Hubdam selaku
Wasgiat;

e) merencanakan kegiatan pengawasan perencanaan yang


dilaksanakan oleh Staf Komunikasi Hubdam dalam pembuatan rencana
jangka panjang, jangka menengah dan tahunan; dan

f) merencanakan pengajuan pembangunan dan pengembangan


Siskodal dan Informasi.

7) Kalakgiat

a) merencanakan rumusan kebijakan operasional aplikasi sarana


pendukung baik alat komunikasi radio, backbone jaringan dan media
multimedia sebagai sarana outputnya;

b) merencanakan dan mengoordinasikan pengembangan operasional


aplikasi sarana pendukung baik alat komunikasi radio, backbone jaringan
dan media multimedia sebagai sarana outputnya;

c) merencanakan pembangunan dan pengembangan serta pembinaan


SDM, perangkat lunak ( software ), perangkat keras ( hardware ), jaringan
serta peranti lunak dalam rangka pembinaan Siskodal dan Informasi;

d) mengajukan rencana kebutuhan pembangunan dan pengembangan


serta pembinaan Siskodal dan Informasi kepada Kasubditbinkom sebagai
data dukung perencanaan; dan

e) mengoordinasikan rencana kebutuhan pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi yang diajukan
Dansat sebagai User.

8) Dan /Ka Satwah.

a) merencanakan data dukung untuk kegiatan pembinaan Siskodal dan


Informasi di Kotama; dan
42

b) merencanakan kalender kegiatan pembinaan Siskodal dan Informasi


satuannya.

b. Tahap Persiapan

1) Penanggung Jawab. Memberikan arahan terkait penyiapan kebijakan umum


terkait perencanaan fungsi Siskodal dan Informasi yang dituangkan pada program
kerja dan anggaran dalam rangka pengembangan dan pembangunan serta
penggunaan Siskodal dan Informasi di Kotama.

2) Dalgiat.

a) menyiapkan saran tentang konsep kebijakan umum Siskodal dan


Informasi pada Program kerja dan anggaran Kodam dalam rangka
pengembangan dan pembangunan serta penggunaan Siskodal dan
Informasi di Kotama;

b) menyiapkan penjabaran petunjuk dan kebijakan terkait rencana


kebijakan umum pembinaan Siskodal dan Informasi di lingkungan TNI AD
dalam Program Kerja dan Anggaran Kodam;dan

c) mengoordinasikan penyiapan perumusan kebijakan umum Siskodal


dan Informasi di Kotama dalam Program Kerja dan Anggaran Kodam.

3) Wasgiat

a) menyiapkan rumusan kebijakan umum Siskodal dan Informasi dalam


Program Kerja dan Anggaran Hubdam;

b) mengarahkan Kasikom terkait penentuan skala prioritas


pembangunan dan pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi
serta menghitung rencana kebutuhan anggaran serta revisi untuk rencana
jangka panjang, jangka menengah dan tahunan;

c) menyiapkan kalender kegiatan tahunan pembinaan Siskodal dan


Informasi yang akan dilaksanakan oleh Staf Komunikasi selaku Wasgiat;dan

d) menyiapkan pengajuan kebutuhan pembangunan dan


pengembangan Siskodal dan Informasi kepada Penanggung Jawab selaku
Pembina Fungsi.

4) Kalakgiat.

a) menyiapkan rumusan kebijakan operasional aplikasi sarana


pendukung baik alat komunikasi radio, backbone jaringan dan media
multimedia sebagai sarana outputnya;
43

b) menyiapkan data kebutuhan dan mengoordinasikan pengembangan


operasional aplikasi sarana pendukung baik alat komunikasi radio,
backbone jaringan dan media multimedia sebagai sarana outputnya;

c) menyempurnakan rencana pembangunan dan pengembangan serta


pembinaan SDM, perangkat lunak ( software ), perangkat keras (
hardware ), jaringan serta peranti lunak dalam rangka pembinaan Siskodal
dan Informasi;

d) menyesuaikan rencana kebutuhan pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi kepada Wasgiat
sebagai data dukung perencanaan; dan

e) melaksanakan penyesuaian kebutuhan pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi yang diajukan
Dan/Ka Satwah sebagai User.

5) Dan /Ka Satwah.

a) menyiapkan data dukung untuk kegiatan pembinaan Siskodal dan


Informasi di Kotama; dan

b) menyiapkan kalender kegiatan pembinaan Siskodal dan Informasi


satuannya.

e. Tahap Pelaksanaan.

1) Penanggung Jawab.

a) mengesahkan kebijakan umum pembinaan Siskodal dan Informasi


yang terdapat dalam Program Kerja dan Anggaran Kodam dalam rangka
pengembangan dan pembangunan serta pembinaan Siskodal dan Informasi
di Kotama;dan

b) menerbitkan Surat Perintah kepada Kahubdam untuk menjabarkan


kegiatan Siskodal dan Informasi di Kotama.

2) Dalgiat.

a) membantu Penanggung Jawab mengoordinasikan proses


pengesahan kebijakan umum pembinaan Siskodal dan Informasi dalam
Program Kerja dan Anggaran Kodam;

b) mengajukan saran tentang kebijakan umum pembinaan Siskodal dan


Informasi pada Program Kerja dan Anggaran Kodam;

c) menjabarkan petunjuk dan kebijakan terkait rencana kebijakan umum


pembinaan Siskodal dan Informasi di Kotama; dan
44

d) Melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan pembinaan Siskodal


dan Informasi di Kotama.

3) Wasgiat.

a) membuat rumusan kebijakan operasional pembinaan Siskodal dan


Informasi Kotama dalam dokumen perencanaan jangka menengah dan
tahunan;

b) mengakomodir pengajuan kebutuhan perangkat keras (hardware)


Siskodal dan Informasi satuan dan Pengguna tingkat satuan (User);

c) menentukan skala prioritas rencana pengajuan pembangunan dan


pengembangan serta pembinaan Siskodal dan Informasi Kotama dan
menghitung rencana kebutuhan anggaran serta revisi untuk rencana jangka
menengah dan tahunan pembinaan Siskodal dan Informasi Kotama;

d) membuat kalender kegiatan tahunan pembinaan Siskodal dan


Informasi yang akan dilaksanakan oleh Staf Komunikasi Hubdam selaku
Waslakgiat; dan

e) membuat kegiatan pengawasan perencanaan yang dilaksanakan


oleh Infolahta Kotama dalam pembuatan rencana tahunan.

4) Kalakgiat

a) menjabarkan kebijakan pelaksanaan Siskodal dan Informasi satuan


dalam rencana pelaksanaan kegiatan Pembinaan Siskodal dan Informasi
satuan;

b) memberikan dukungan kegiatan pembinaan SDM, perangkat lunak


(software), perangkat keras (hardware) dan jaringan Local Area Network
(LAN) PDE dalam rangka pembinaan Siskodal dan Informasi satuan;

c) menentukan rencana kebutuhan pembinaan Siskodal dan Informasi


satuan; dan

d) melaksanakan pembuatan kalender kegiatan Pembinaan Siskodal


dan Informasi satuan.

5) Dan/Ka Satwah

a) mengirimkan data dukung untuk penentuan teknis operasional


pembinaan Siskodal dan Informasi; dan

b) membuat kalender kegiatan pembinaan Siskodal dan Informasi


satuannya.

f. Tahap Pengakhiran.
45

1) Penangung Jawab. memberikan arahan umum terkait pelaksanaan


pengawasan dan pengendalian serta evaluasi perencanaan kebijakan umum
pembinaan Siskodal dan Informasi yang telah di tetapkan dalam Program Kerja
dan Anggaran Kodam;

2) Dalgiat.

a) membantu penanggung jawab melaksanakan pengawasan dan


pengendalian serta evaluasi perencanaan kebijakan umum pembinaan
Siskodal dan Informasi yang telah ditetapkan dalam Program Kerja dan
Anggaran Kodam;dan

b) membuat laporan terkait pengendalian kegiatan pembinaan Siskodal


dan Informasi di Kotama.

3) Wasgiat.

a) membuat laporan pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen


jangka panjang, jangka menengah dan tahunan terkait pengembangan dan
pembangunan serta pembinaan Siskodal dan Informasi di Kotama;

b) membuat laporan pengawasan proses perencanaan yang


dilaksanakan oleh Kagiat;

c) merevisi Program Kerja dan Anggaran mengenai Siskodal dan


Informasi sesuai dengan perubahan kegiatan dan anggaran yang
dilaksanakan diluar rencana kegiatan pada dokumen perencanaan yang
telah ditetapkan; dan

d) memonitor perkembangan pengajuan pembangunan dan


pengembangan Siskodal dan Informasi TNI AD.

e) memonitor dan merevisi kesesuaian operasional aplikasi sesuai


fungsi yang telah direncanakan; dan

f) memonitor perkembangan penanganan kendala aplikasi dari masing-


masing fungsi.

4) Kalakgiat.

a) membuat laporan pelaksanaan kegiatan terkait pengembangan dan


pembangunan serta pembinaan Siskodal dan Informasi di Kotama;

b) melaporkan pelaksanaan revisi naskah Progja Pushubad sesuai


dengan perubahan kegiatan dan anggaran yang dilaksanakan diluar
rencana kegiatan pada dokumen perencanaan yang telah ditetapkan;
46

c) menerima laporan pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen


perencanaan bidang Siskodal dan Informasi yang dilaksanakan oleh Kahub
Kotama; dan

d) memonitor dukungan pembangunan dan pengembangan Siskodal


dan Informasi.

5) Dan/Ka Satwah.

a) melaporkan kegiatan yang dilakukan secara teknis operasional; dan

b) memonitor pelaksanaan kalender kegiatan pembinaan Siskodal dan


Informasi satuannya.

19. Mekanisme dan kegiatan Siskodal dan Informasi. Penjabaran tentang mekanisme dan
pelaksanaan kegiatan Siskodal dan Informasi dijelaskan dengan pendekatan yang akan dibuat
dari masing-masing pelaksana dimana pendekatan pentahapan perencanaan sampai dengan
pengakhiran sudah menjadi satu ruang lingkup yang dihasilkan. Pelaksanaan kegiatan terkait
Siskodal dan Informasi sebagai berikut :

a. Kapushubad memiliki kewenangan untuk merumuskan kebijakan umum rencana


pembangunan dan pengembangan Siskodal dan Informasi mulai dari merencanakan
kebutuhan anggaran, melaksanakan pengawasan dan pengendalian perencanaan
pembangunan, pengembangan serta pelaksanaan Siskodal dan Informasi di lingkungan
TNI AD;

b. Pengajuan pelaksanaan kegiatan Siskodal dan Infolahta berdasarkan kepada


kebutuhan operasional penggunaan Siskodal dan Informasi oleh pengguna (User) dalam
hal ini Kahub Kotama kepada Dircab u.p Kasubditbinkom ;

c. Setelah mendapat persetujuan dari Kapushubad, Kasubditbinkom selaku Wasgiat


dalam kegiatan Siskodal dan Informasi merumuskan perencanaan pembangunan dan
pengembangan Siskodal dan Informasi, dalam hal pelaksanaan teknisnya diserahkan
kepada Kabag Binkom selaku Kalakgiat;

d. Kahubdam membuat rencana pelaksanaan Siskodal dan Informasi mulai dari


penyiapan Posko, Sarana komunikasi yang akan digunakan, jaringan sebagai backbone,
sistem aplikasi serta perangkat pendukung untuk menampilkan hasil proses sehingga
dapat ditampilkan menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
proses pengambilan keputusan;

e. Kasubditbinkom melaksanakan pengendalian dan supervisi terhadap kegiatan


Siskodal dan Informasi di Kotama dengan memberikan pendampingan terkait kesesuaian
pelaksanaan kegiatan dengan kebutuhan operasional dari Siskodal dan Informasi;

f. Apabila kegiatan Siskodal dan Informasi di Kotama sudah selesai dilaksanakan


maka Kahubdam melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Kapushubad u.p Dircab
Pushubad; dan
47

g. Laporan pelaksanaan Siskodal dan Informasi dari satuan bawah di Evaluasi


sebagai bahan perbaikan dalam pembangunan dan pengembangan Siskodal dan
Informasi.

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

20. Umum. Dalam pelaksanaan kegiatan Siskodal dan Informasi harus dilaksanakan
secara tertib sesuai ketentuan serta disertai penyelenggaraan administrasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Kesalahan dalam perlakuan terhadap penggunaan perangkat Siskodal
dan Informasi dapat menyebabkan timbulnya kerusakan dini sehingga fungsi dari perangkat
Siskodal dan Informasi tersebut tidak optimal dan tidak siap pakai.

21. Tindakan Pengamanan. Tindakan pengamanan yang meliputi pengamanan Personel,


pengamanan materiil dan pengamanan administrasi.

a. Pengamanan personel. Petunjuk keamanan yang baik penting untuk


mencegah terjadinya luka pada personel. Semua langkah keselamatan tidak berguna bila
personel tidak mengindahkan peringatan keamanan dan tidak mengikutinya. Jika sadar
akan bahaya, setiap personel harus memastikan personel yang lain juga menyadari akan
bahaya tersebut. Berikut ini adalah aturan dasar keamanan yang ditekankan:

1) Baca prosedur keseluruhan sebelum menggunakan alat. Semua personel


harus selalu menjalankan tugasnya dengan cara yang aman.

2) Setelah pemeliharaan, perlengkapan pengujian dan peralatan


service/pemeliharaan harus dipisahkan, lalu simpan dengan baik.

3) Power harus dimatikan sebelum memindahkan bagian lain dari alat tersebut.

4) Pertolongan harus segera dilakukan bila ada yang tersengat listrik. Lakukan
langkah-langkah berikut:

a) Matikan power.

b) Cari pertolongan.

c) Lakukan pertolongan pertama bila mampu.

Jangan bersentuhan langsung dengan korban dalam situasi apapun kecuali


power sudah dimatikan. Apabila power tidak dapat dimatikan dengan segera,
personel yang menolong harus menggunakan bahan yang non konduktif untuk
mengguncang-guncang korban atau membawa korban jauh dari sumber sengatan.

5) Setiap personel apabila mungkin bekerja dengan satu tangan untuk


mencegah sengatan listrik mengenai organ-organ vital. Tambahan, jangan bekerja
48

sendirian. Usahakan ada orang lain disekitar kita, untuk melakukan pertolongan
pertama, bila dibutuhkan.

6) Mengangkat barang dapat menyebabkan luka. Untuk mengangkat barang


yang beratnya lebih dari 20 kg harus diangkat oleh dua orang atau lebih. dan

b. Pengamanan materiil. Bertujuan untuk mencegah kerusakan dan kerugian


materiil. Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipahami :

1) Jangan melakukan recharger (pengisian ulang daya baterai) untuk alat yang
tidak bisa di-recharger. jangan memotong jalur sirkuit, jangan membakar atau
merusak sumber tenaga.

2) Sumber tenaga tidak boleh terkena air sedikitpun.

3) Jangan mengaktifkan alat discharge (pembebasan) pada sumber tenaga


yang rusak.

4) Jangan membuang sumber tenaga yang rusak di sembarang tempat.

5) Jika sumber tenaga panas dan terdengar suara berdesis serta tercium bau
yang mengganggu, pindahkan alat ke tempat terbuka. Jika ada kebocoran baterai,
ikuti prosedur hazmat (hazardous materials) dengan benar.

6) Jangan gunakan baterai dengan bahan kimia berbeda.

7) Matikan power sebelum menyambungkan atau memutuskan kabel.

8) Tutup konektor yang tidak digunakan.

9) Goncangan Radio Frequency (RF) mungkin terjadi bila ada kontak personel
dengan logam terbuka pada kotak radio.

10) Jangan overcharger, memperpendek sirkuit, membakar atau merusak


baterai BB-590/U Nickel-Cadmium (Ni-Cd) yang dapat di-recharger.

11) Jauhkan baterai multicell Lithium Sulfur Dioxide (Li-SO2) dari personel
selama proses discharger.

c. Pengamanan Kegiatan. Bagian berikut terdiri dari pencegahan umum yang tidak
berhubungan langsung dengan prosedur khusus atau peralatan. Pencegahan ini
ditujukan untuk teknisi pemeliharaan. Namun, semua personel harus mengerti dan
menggunakan pencegahan ini selama tahap-tahap penggunaan dan pemeliharaan
peralatan. Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipahami:

1) Jangan melakukan perbaikan peralatan sendiri, Jangan pernah bekerja


dengan peralatan yang mengandung listrik kecuali jika ada orang lain yang
mengerti dengan cara kerja serta bahaya dari alat tersebut. Bila teknisi
49

pemeliharaan dibantu oleh operator, pastikan bahwa operator tersebut mengerti


bahayanya.

2) Grounding (hubungkan ke tanah), selalu pastikan semua peralatan dan


pemasangan selalu terhubung ke tanah secara benar bila digunakan atau
diperbaiki.

3) Matikan power dan ground capasitor, bila memungkinkan matikan power


sebelum menggunakan peralatan. Pastikan semua kapasitor dalam keadaan
terhubung ke tanah (ground) karena mempunyai potensi yang membahayakan.

4) Jauhi sirkuit yang tersambung, operator dan bagian pemeliharaan harus


selalu memperhatikan semua aturan keselamatan. Jangan mengubah komponen
atau melakukan adjustment di dalam, yang menggunakan tegangan tinggi kecuali
di dalam prosedur membutuhkan hal tersebut. Dalam kondisi tertentu potensi
bahaya ada pada kondisi sirkuit mati, karena adanya energi yang tersisa di
kapasitor.

5) Jangan melakukan bypass sambungan bila tidak diperlukan. Jika dibutuhkan


bypass sambungan pada peralatan untuk melakukan perbaikan harus ekstra hati-
hati dan jangan bersentuhan langsung dengan tegangan yang berbahaya.

6) Berhati-hati saat menangani peralatan yang berat, Jangan pernah


mengangkat alat tanpa mengetahui beratnya. Gunakan tenaga yang cukup atau
alat yang tepat untuk menanganinya.

7) Perhatikan peringatan dan perhatian. Peringatan dan perhatian disediakan


untuk memastikan keamanan dan perlindungan dari personel dan peralatan. Kenali
dan ikuti dengan benar warning dan peringatannya pada peralatan dan buku
panduan teknis.

8) Kacamata pelindung. Semua personel harus menggunakan kacamata


pelindung ketika melakukan perbaikan atau pemeliharaan peralatan. Kacamata
pelindung harus selalu digunakan ketika menggunakan alat-alat.

22. Tindakan administrasi. Dalam kegiatan Siskodal dan Informasi diperlukan tindakan
administrasi agar dapat dipertanggungjawabkan secara normatif dan prosedural. Kegiatan
tersebut meliputi:

a. Tahap perencanaan:

1) Merencanakan administrasi yang diperlukan sesuai kebutuhan.

2) Mengkoordinasikan dengan satuan yang terkait dalam pelaksanaan


kegiatan.

b. Tahap persiapan:

1) Menyiapkan administrasi yang diperlukan sesuai kebutuhan.


50

2) Menyiapkan data personel unsur pelaksana yang terlibat dalam kegiatan


dukungan Siskodal dan Informasi.

3) Menyiapkan data sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan


dukungan Siskodal dan Informasi.

c. Tahap pelaksanaan:

1) Melaksanakan pengecekan dan pemeriksaan personel, data, sarana dan


prasarana yang digunakan.

2) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam


kegiatan Siskodal dan Informasi.

3) Melaksanakan inventarisasi ulang terhadap sarana dan prasarana serta alat


peralatan yang telah selesai digunakan.

d. Tahap pengakhiran:

1) Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan administrasi selama kegiatan


Siskodal dan Informasi.

2) Mengembalikan alat peralatan dan perlengkapan yang telah digunakan pada


tempatnya.

3) Membuat laporan akhir kepada pimpinan tentang kegiatan Siskodal dan


Informasi yang telah dilaksanakan dan hasil yang dicapai.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

23. Umum. Dalam pelaksanaan kegiatan Siskodal dan Informasi perlu adanya suatu
komando dan pengendalian yang jelas agar dilaksanakan secara tertib dan dapat
dipertanggungjawabkan. Kegiatan tersebut harus berdasarkan perintah pejabat yang berwenang
dan harus dilaksanakan.

24. Pengawasan. Agar pelaksanaan kegiatan Siskodal dan Informasi dapat berjalan
sesuai ketentuan maka perlu adanya pengawasan dari masing-masing pejabat satuan terkait
sesuai tataran kewenangan masing-masing.

25. Pengendalian. Menetapkan dan menentukan kebijakan pengendalian atas


pelaksanaan kegiatan Siskodal dan Informasi di satuan.
51

BAB VI
PENUTUP

26. Keberhasilan. Disiplin untuk menaati ketentuan yang ada dalam pedoman Siskodal
dan Informasi ini oleh para pengguna Siskodal dan Informasi akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan di dalam pelaksanaan kegiatan dukungan Perhubungan di lingkungan TNI AD.

27. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan masih kurang tepat, akibat adanya tuntutan
kebutuhan untuk penyempurnaan pedoman Siskodal dan Informasi ini agar disarankan kepada
Kapushubad melalui staf terkait sesuai dengan mekanisme umpan balik.

Kepala Pusat Perhubungan TNI AD,

Nurcahyo Utomo, M.Pm


Mayor Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai