Anda di halaman 1dari 8

PSIKOLOGI MILITER

REVIEW JURNAL BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS

Disusun Oleh :

Kelompok 3 :
Alfina Riskiyanti Saputri 202303018
Amelinda Gustina 202303020
Irman Prastio Abi 202303052

Dosen Pengampu : Adi Heryadi, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Program Studi Psikologi


Fakultas Ekonomi dan Sosial
Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2022
REVIEW JURNAL BAHASA INDONESIA

Peneliti Rusdah Sarifah


Tahun 2016
Judul jurnal Identitas Sosial Dengan
Prasangka Pada Prajurit Tni AD
Terhadap Anggota Kepolisian
Volume 04
No 1
Jumlah halaman 14
Penerbit Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan

Latar Belakang Masalah


Jurnal ini dilatar belakangi oleh Indonesia merupakan negara dengan berbagai
macam suku, budaya, etnis, agama dan kelompok yang berbeda-beda. Konflik
terbagi horisontal yang ada di Indonesia sering berkaitan dengan SARA (Suku,
Agama, Ras dan Antar golongan). Hal itu disebabkan oleh kondisi masyarakat
Indonesia yang heterogen dan pluralis yang terdiri dari berbagai macam suku,
agama, ras dan golongan. Dewasa ini kepercayaan masyarakat terhadap aparatur
Tentara Nasional Indonesia melemah, sehingga (TNI) dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Polri) melemah. Banyaknya konflik yang melibatkan oknum-
oknum TNI dan Polri menjadi sebuah fenomena yang akan peneliti gagas. Dimana
konflik yang akan diteliti bukan merupakan konflik terbuka melainkan konflik
tertutup. Dimana konflik tertutup dalam penelitian ini diartikan sebagai
munculnya rasa benci dan sikap permusuhan yang diasumsikan sebagai sebuah
prasangka.

Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif antara
identitas sosial dengan prasangka pada prajurit TNI AD di Pusdikbekang.
Landasan Teori
Identitas sosial menjelaskan perilaku kelompok terjadi karena adanya dua proses
penting, yaitu proses kognitif dan proses motivasional. Proses kognitif membuat
individu melakukan kategorisasi pada stimulus yang ia hadapi, termasuk juga
pada kelompok yang ia temui, hingga individu cenderung memandang orang lain
sebagai
anggota in group atau anggota out group (Hogg dan Abrams, 1990 dalam
Sarwono 2009).

Hipotesis
-

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain korelasional.

Subjek Penelitian
Subjek penelitian berjumlah 70 responden prajurit TNI AD di Pusdikbekang.

Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Skala model Likert

Hasil
Hasil pengolahan data diperoleh Pvalue sebesar 0,00 dengan ketentuan taraf
signifikasi (α) penelitian sebesar 0,05. Dengan kriteria tersebut uji hipotesis
penelitian diterima apabila Pvalue ≤ α, artinya H0 ditolak dan H1 diterima Maka
hipotesis penelitian diterima yaitu dengan terdapatnya hubungan positif antara
identitas sosial dengan prasangka pada prajurit TNI AD di Pusdikbekang terhadap
Anggota Kepolisian.
Berdasarkan pengolahan data melalui analisis statistik di peroleh koefisien
korelasi sebesar 0.538. Kriteria korelasi identitas sosial dan prasangka
menggunakan kriteria Guillford sehingga nilai rxy sebesar 0.538 termasuk ke
dalam kategori moderat dengan arah positif. Artinya, identitas sosial dan
prasangka memiliki hubungan yang cukup signifikan. Dengan kata lain, semakin
tinggi identitas sosial yang ada pada prajurit TNI AD maka semakin tinggi pula
kecenderungan prasangka yang dimiliki mereka terhadap anggota kepolisian.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyimpulkan bahwa: Terdapat
hubungan positif antara identitas sosial dengan prasangka pada prajurit TNI AD di
Pusdikbekang terhadap Anggota Kepolisian, dengan nilai sebesar r xy = 0.589. Hal
ini termasuk pada kategori berkorelasi tinggi dengan arah hubungan positif.
Dengan demikian semakin tinggi identitas sosial pada prajurit TNI AD di
Pusdikbekang maka semakin tinggi pula kecenderungan prasangkanya terhadap
anggota kepolisian.

Komentar
Komentar dari kelompok kami, jurnal ini mudah dipahami, namun satu
kekurangan yaitu hipotesis dari penelitian tidak dicantumkan, hanya terdapat hasil
pengujian hipotesis penelitian.
JURNAL BAHASA INGGRIS

Peneliti Major Supriyanto, S.Psi., M.Psi, Psi


Tahun -
Judul jurnal Model Pengembangan Standar
Kompetensi Komandan Departemen
Resimen Akademi Angkatan Laut (AAL)
Volume -
No -
Jumlah halaman 9
Penerbit -

Latar Belakang
Akademi Angkatan Laut Indonesia merupakan badan eksekutif pusat Mabes
TNI Angkatan Laut yang berada langsung di bawah Kepala Staf Angkatan Laut
dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan pembentukan perwira
sukarelawan tingkat akademi TNI Angkatan Laut. Sebagai salah satu perguruan
tinggi di lingkungan TNI Angkatan Laut, Akademi Angkatan Laut Indonesia
dituntut untuk mampu menghasilkan Perwira TNI Angkatan Laut yang berjiwa
Pancasila dan Sapta Marga, memiliki kemampuan dan mengaplikasikan ilmu
dan keterampilan yang diarahkan pada penempatan awal. di kapal/pasukan dan
mampu mengembangkan kepribadian sebagai panglima TNI Angkatan Laut
selanjutnya. Hal ini dilakukan dengan memberikan bekal pendidikan kepada
para taruna, selama 4 tahun di Akademi Angkatan Laut.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu
mengembangkan standar kompetensi komandan batalyon dan komandan kompi
di resimen Akademi Angkatan Laut Indonesia berdasarkan Buku Pegangan
Administratif Standar Kompetensi Jabatan TNI (Peraturan TNI Nomor 138
Tahun 2011).

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pengembangan
kompetensi standar komandan departemen Resimen Akademi Angkatan Laut
(AAL) yang mengacu pada Peraturan Panglima TNI Nomor 138 TNI/XII/2011
tentang Buku Pedoman Standar Kompetensi Administrasi Lingkungan Hidup di
lingkungan TNI.

Landasan Teori

Hipotesis

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kompetensi.

Subjek Penelitian
Subyek yang direkomendasikan oleh atasan yaitu Komandan Resimen maupun
Wakil Komandan Resimen. Subyek dengan battalion Jabatan panglima adalah
lulusan terbaik dalam pendidikan di Akademi Angkatan Laut Indonesia dan
telah melakukan tur dinas di berbagai unit kerja

Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan
menggunakan kuesioner kepada subjek dan orang penting lainnya.
Hasil
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pengembangan standar
kompetensi untuk Danyon terdiri dari 5 kompetensi dasar dan 7 kompetensi
bidang, sedangkan Danki terdiri dari 5 kompetensi dasar dan 5 kompetensi
bidang yang memiliki tingkatan yang berbeda.

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Kinerja personel di lingkungan TNI AL dapat tercapai secara optimal
apabila setiap jabatan khususnya perwira menengah memiliki
kompetensi yang sesuai dengan jabatannya.
2. Pengembangan kompetensi jabatan struktural yang disesuaikan dengan
visi dan misi organisasi sehingga kompetensi yang diperoleh sesuai
dengan perkembangan organisasi sehingga akan meningkatkan kinerja
individu dan kinerja organisasi.
3. Untuk mewujudkan “the right man on the right place” harus diawali
dengan penetapan kompetensi jabatan struktural beserta tingkat
kompetensinya sehingga secara spesifik dapat menentukan personel
yang sesuai dengan jabatannya.
4. Penyusunan Model Pengembangan Model Komandan Batalyon dan
Komandan Kompi berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor
138/XII/2011 tentang Buku Pegangan Standar Kompetensi Jabatan
Lingkungan yang terdiri dari Kompetensi Dasar dan Kompetensi
Bidang.
5. Setelah dilakukan penelitian yang sesuai dengan visi dan misi Akademi
Angkatan Laut Indonesia, terdapat 5 kompetensi dasar dan 7
kompetensi bidang untuk komandan batalyon, 5 kompetensi dasar dan 5
kompetensi bidang untuk jabatan Komandan Kompi.

Komentar
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil beberapa saran untuk kemajuan
adalah sebagai berikut:
1. Ketidakjelasan pemahaman kompetensi mengakibatkan berbagai
penafsiran terhadap kompetensi itu sendiri sehingga penerapan dalam
penetapan jabatan berdasarkan kompetensi belum memenuhi kaidah
pelaksanaan penilaian berbasis kompetensi.
2. Kompetensi yang belum sepenuhnya dipahami dalam menentukan
jabatan struktural berpengaruh dalam pertimbangan penentuan personel
yang akan dipilih dan istilah kompetensi yang tidak jelas. Oleh karena
itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi
penyusunan jabatan struktural lainnya
3. Penelitian ini dibatasi pada lingkup resimen Akademi Angkatan Laut
Indonesia sehingga kompetensi yang diperoleh bersifat unik pada setiap
jabatan dan akan ditemukan kompetensi yang berbeda bila dilakukan
penelitian selanjutnya di unit kerja lain

Anda mungkin juga menyukai