Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JURNAL

REVIEW
MK. K3

Skor Nilai:
Keselamatan & Kesehatan Kerja

Critical Jurnal Review

Disusun Oleh :

NAMA : Juniferi Ronaldo

NIM : 5203122005

DOSEN PENGAMPU : Ir. Firdaus

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

29 April 2021
KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya  panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis,

sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.

Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Jurnal Report”.

Tujuan saya  menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen

pengampu saya, bapak Firdaus pada mata kuliah “Keselamatan & Kesehatan

Kerja” dan diharapkan pembaca dapat memahami dan mengerti tentang

Keselamatan & Kesehatan Kerja serta dapat memahami faktor dan hal-hal yang

berhubungan dengan Jurnal ini.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan

manfaat yang baik dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Apabila dalam penulisan laporan CJR saya terdapat berbagai kesalahan

dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis

memohon maaf. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi suatu evaluasi bagi

penulis dalam pembuatan tugas ini.

Medan, 29 April 2021

Juniferi Ronaldo
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang CJR…………...................................................................................

B. Tujuan Penulisan CJR...............................................................................................

C. Manfaat CJR...............................................................................................................

D. Identitas Jurnal yang Direview...............................................................................

BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan………..................................................................................................

B. Deskripsi Isi................................................................................................................

BAB III. PEMBAHASAN ISI ARTIKEL..........................................................................

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………...

B. Rekomendasi………………………………………………………………………

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber

bacaan kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah filsafat pendidikan,

sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita

mengetahui journal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan Penulisan CJR

1. Dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan

dan Kesehatan Kerja

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas,

menganalisa, dan membandingkan serta memberi kritik

pada jurnal.

3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap Penerapan K3

di Lingkungan Kerja

4. Menambah pengetahuan tentang K3

C. Manfaat Penulisan CJR

1. Sebagai rujukan dan evaluasi bagaimana untuk

menyempurnakan sebuah jounal dan mencari sumber

bacaan yang relevan. 

2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah

dalam mengkritisi sebuah journal.

3. Membantu berbagai kalangan dalam mengatahui inti dari

hasil penelitian yang terdapat dalam jurnal.

4. Untuk menambah pengetahuan tentang K3 di Lingkungan

Kerja
D. Identitaas Jurnal

Judul Jurnal : Filsafat Ilmu Pendidikan Untuk Indonesia

Nama Jurnal : Jurnal Pencerahan

Edisi Terbit : September 2013

Pengarang Jurnal : Darwin A. Soelaiman

Penerbit : Universitas Syah Kuala

Kota Terbit : Aceh

No ISSN : 1693-7775

Alamat Situs : file:///C:/Users/USER/Downloads/2036-3827-1-PB.pdf

BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan

Sinyalemen para pakar pendidikan menunjukkan bahwa ilmu pendidikan

dan filsafat pendidikan di Indonesia telah mengalami stagnasi, artinya tidak

berkembang sebagaimana mestinya. Ilmu pendidikan sudah direduksi menjadi

ilmu pengajar, dan filsafat pendidikan tidak lagi dijadikan basis atau fondasi
oleh guru dalam kegiatannya mengajar. Kurikulum pada Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti FKIP dan STKIP sudah gersang dengan

mata kuliah ilmu pendidikan dan filsafat pendidikan, sehingga calon guru

lulusan LPTK itu tidak merasa perlu memahami ilmu dan filsafat pendidikan

kalau mengajar. Hal ini menjadi masalah karena ilmu pendidikan dan filsafat

pendidikan merupakan pengetahuan yang sangat esensial bagi profesinya

sebagai guru. Mengapa bisa terjadi demikian sudah sekian lama bisa terjadi

demikian dalam upaya kita mendidik calon guru, mungkin karena kurangnya

pembahasan mengenai pentingnya ilmu pendidik dan filsafat pendidikan.

Tulisan ini bermaksud mengisi kekurangan tersebut, dengan tujuan

mengembangkan alternatif model Filsafat Ilmu Pendidikan untuk Indonesia,

yang dilaksanakan melalui suatu studi kepustakaan.

Dalam hal ini model yang dikembangkan adalah sebuah model terpadu

dari 3 macam model yang dibahas, yaitu: (1). Model Filosophis, (2) Model

“Kemas Kedepan” (Kebudayaan, Masyarakat, dan Kehidupan Masa depan),

dan (3) Model Siostem Pemikiran 4 L (Pemikiran Lahir, Luhur, Logik, dan

Lateral)

B. Deskripsi Isi

1. Eksistensi dan status ilmu pendidikan di indonesia

Ada sejumlah analisis yang telah dilakukan oleh para pakar pendidikan

Indonesia mengenai eksistensi atau status Ilmu Pendidikan di Indonesia

sekarang ini, antara lain oleh Ahmad Sanusi, Mochtar Buchori, H.A.R. Tilaar,
dan Winarno Surachkmad. Dalam tulisannya yang berjudul “Ilmu Pendidikan

di Indonesia Dewasa Ini” Professor Buchori (1988) sampai kepada kesimpulan

dengan mengatakan bahwa ilmu pendidikan di Indonesia kini sedang

mengalami krisis identitas, antara lain karena ilmu pendidikan telah direduksi

ke taraf ilmu keguruan. Profesor Tilaar (1996) mengatakan bahwa ilmu

pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah dalam keadaan buta dan tuli,

karena ilmu tersebut tidak ditopang oleh falsafah yang mendasari pendidikan

nasional, tidak memperhitungkan kehidupan masyarakat Indonesia yang

majemuk (bhinneka), dan tidak didasarkan kepada pengetahuan yang nyata

tentang perkembangan jiwa dan fisik anak Indonesia, serta ilmu pendidikan

itu tidak didukung oleh “body of knowledge “ yang relevan dengan

masyarakat Indonesia dan juga tidak didukung oleh lembaga yang menjadi

soko guru dari ilmu pendidikan di Indonesia.

2. Alternatif model untuk filsafat ilmu pendidikan indonesia

Tulisan ini mencoba mengembangkan pemikiran sebagai alternatif model

untuk pengembangan filsafat Ilmu Pendidikan yang sesuai dengan masyarakat

Indonesia. Ada tiga model yang dijadikan menjadi sebuah model terpadu:

a. MODEL FILOSOFIS : yaitu bertolak dari analisis terhadap Filsafat

Pendidikan Barat, Filsafat Pendidikan Islam, dan Filsafat pendidikan

Pancasila.

b. MODEL “KEMAS KEDEPAN” : (Kebudayaan, Masyarakat, dan

Kehidupan Masa Depan) yang bertolak dari analisis terhadap

masyarakat dan kebudayaan Indonesia serta kehidupan masa depan,

atau analisis sosio-budaya.

c. MODEL SISTIM PEMIKIRAN 4L (SP4L) : yang merupakan pemikiran

saintifik tentang manusia seutuhnya, terdiri dari pemikiran LUHUR,


Pemikiran LAHIR, Pemikiran LOGIK, dan Pemikiran LATERAL.

a. Model filosofis (Filsafat Pendidikan Barat, Islam, dan Pancasila)

Dalam model ini dipertemukan antara filsafat pendidikan Barat

yang berakar pada alam pikiran masyarakat Barat, filsafat pendidikan

Islam, yang berakar pada ajaran agama Islam, dan filsafat pendidikan

Pancasila, yang berakar pada masyarakat dan budaya Indonesia

b. Model “kemas kedepan” (Kebudayaan, Masyarakat, dan Kehidupan Masa

Depan).

Antara pendidikan, masyarakat, dan kebudayaan mempunyai

hubungan yang sangat erat, yang tidak mungkin ketiganya dipisahkan.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah dari kita dan

untuk masyarakat, masyarakat membuat kebudayaan, dan nilai-nilai

kebudayaan ditransformasikan melalui pendidikan. Pendidikan

mempersiapkan individu dan masyarakat, dan selanjutnya individu dan

masyarakat menciptakan, melestrarikan, dan mengembangkan

kebudayaan.

c. Model sistim pemikiran 4l (Pemikiran Luhur, Lahir, Logik, dan Lateral)

Profesor Mohd.Yusof Hasan dari Universiti Utara Malaysia

mengembangkan suatu sistim pemikiran Saintifik, (yaitu suatu pemikiran

tersusun sistematik berdasarkan kaedah ilmiah.), yang disebutnya SP4L,

yang merupakan konsep pemikiran saintifik dalam upaya

mengembangkan akal pikiran manusia, yang kiranya dapat dipakai untuk

menjadi sebuah model untuk membangun Filsafat Ilmu Pendidikan yang

sesuai untuk Indonesia.


1) Pemikiran Luhur

Pemikiran luhur adalah sejenis pemikiran yang tinggi martabatnya,

yang berdasarkan ketauhidan, kewahyuan, keimanan, dan

ketaqwaan. Pemikiran ini adalah pemikiran keagamaan yang

berhubungan dengan unsure-unsur gaib dan ketuhanan.

2) Pemikiran Lahir

Pemikiran lahir ialah jenis pemikiran tentang kemampuan manusia

berpikir, atau tentang potensi otak manusia, yaitu dari peringkat

seorang anak dalam rahim ketika usia 6 hari, kemudian dilahirkan

sampai berusia 6 tahun.

3) Pemikiran Logic

Pemikiran logic ialah pemikiran yang berlandaskan ilmu-ilmu pasti,

sains, dan matematika. Pemikiran ini memerlukan bukti, fakta, alasan-

alasan rasional. Dalam komunikasi sehari-hari antara manusia

diperlukan pemikiran logis.

4) Pemikiran Lateral

Pemikiran lateral adalah sejenis pemikiran yang tidak mementingkan

logika, fakta, tetapi lebih mementingkan kreativitas, motivasi,

imajinasi, daya khayal, dan daya cipta. Karena itu pemikiran ini

adalah imajinatif, kreatif, dan iniovatiof sifatnya dalam menyelesaikan

masalah-masalah manusia dan untuk mengambil keputusan dalam

kehidupan sehari-hari.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

Filsafat Pendidikan menurut buku yang direview adalah Filsafat


pendidikan akan membahas ilmu mengenai pendidikan itu sendiri secara

mendalam dan meluas di setiap bagian dari ilmu pendidikan. Sedangkan

menurut Satrijo Budiwibowo(-:11) Filsafat Pendidikan adalah ilmu

pendidikan yang bersendikan filsafat, atau filsafat yang diterapkan dalam

usaha pemikiran dan pemecahan mengenai masalah pendidikan. Lebih

detail disampaikan oleh Humam Mustajib (Al-Syaibani: 24) Filsafat

pendidikan bukanlah filsafat umum atau filsafat murni, melainkan

merupakan filsafat khusus atau terapan. Filsafat tersebut melahirkan

pemikiran-pemikiran teoritis dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar dari

filsafat umum dalam menyelesaikan masalah pendidikan secara praktis.

Berdasarkan ketiga pendapat diatas, Filsafat Pendidikan adalah filsafat

yang akan membahas ilmu mengenai Pendidikan dan juga diterapkan

dalam usaha memecahkan masalah Pendidikan.

B. Kelebihan Jurnal

 Ditulis dengan identitas yang jelas, sehingga dapat dikritik untuk

dijadikan bahan ajar oleh mahasiswa/pelajar

 Topik pembahasan sangat menarik untuk dibaca

 Penyampaian informasi sangat detail dan juga sangat lugas

 Bahasa yang ditulis sangat mudah dipahami namun tetap

menggunakan Bahasa baku

C. Kekurangan Jurnal

 Terdapat urutan yang salah pada jurnal ini di Bab II

 Didalam jurnal ini juga kurang kutipan-kutipan para ahli


Bab IV

Penutup

A. Kesimpulan

Walaupun model Filsafat Ilmu Pendidikan yang dikembangkan dalam


tulisan ini dimaksudkan sebagai model untuk dikembangkan di Indonesia,

namun mengingat pendekatan yang dipakai termasuk dari perspektif

Islam, maka model terpadu ini cocok dikembangkan dalam konteks Aceh

yang sedang mengembangkan sistem pendidikan Islami dan penerapan

syariat Islam.

B. Saran

 Kepada subjek pengguna buku:

Saya merekomendasikan buku ini dibaca dan diulas kembali intisari yang

ada di dalamnya. Karena buku ini memiliki konten pendidikan yang

banyak, maka cocok untuk dibaca oleh para pelajar mau pun tenaga

pendidik.

 Kepada atasan subjek pengguna buku (pengambil kebijakan) :

Kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan, saya merekomendasikan

Bapak/Ibu untuk membaca ini sebagai referensi dalam mengevaluasi

kebijakan yang hendak diambil. Setidak-tidaknya, buku ini pasti

membantu Bapak/Ibu dalam mempertimbangkan benar salahnya kebijakan

tersebut karena di dalam buku ini terdapat informasi dan data-data akurat

berkaitan dengan pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai