Anda di halaman 1dari 3

Nama : Juni Fery Ronaldo

Nim : 5203122005

Kelas :A

Mata Kuliah : Literasi Digital

Tugas Rutin

Sistem Rem Sepeda Motor

Sistem rem dari suatu kendaraan merupakan hal penting dalam sebuah sistem
pengamanan maupun kenyamanan dan mengendarai sepeda motor. Rem harus mampu
mengurangi kecepatan atau menghentikan sepeda motor secara aman dalam kondisi ramai/macet
maupun sepi. Dalam proses pengereman manual kesadaran kontrol otak mempunyai peranan
penting untuk memberikan perintah pada tangan atau kaki untuk melakukan pengereman, oleh
karena itu untuk melakukan proses pengereman otak harus dalam kondisi sadar (on controll) dan
tidak dalam keadaan tidak sadar (out off controll). Untuk memperbaiki kekurangan pada sistem
pengereman manual, perlu digunakan sistem pengereman otomatis.

Secara umum, hanya ada dua jenis rem yang digunakan pada sepeda motor yakni rem
tangan dan kaki. Tapi dua jenis rem tersebut dilihat pada segi pengoperasian, sementara kalau
dilihat dari segi cara kerjanya juga ada dua yakni ; (1) Rem cakram, (2) Rem tromol

Rem cakram adalah sistem pengereman yang menggunakan sebuah piringan yang dijepit
oleh dua buah kampas rem untuk melakukan pengereman. Artinya, ada sebuah piringan yang
disebut disc brake atau cakram yang terhubung ke velg roda lalu diapit oleh dua buah kampas
rem.

Saat kondisi free (tanpa mengerem) kedua kampas rem ini tidak menjepit atau dalam
keadaan bebas. Namun saat tuas rem ditekan, kedua kampas rem ini akan menjepit piringan
sehingga putaran piringan rem akan semakin rendah hingga berhenti. Bentuk rem cakram
sangatlah sederhana, rem ini digunakan pada hampir semua rem depan motor.

Jenis rem kedua adalah rem tromol, rem tromol merupakan sistem pengereman tertutup
yang menggunakan komponen berupa mangkuk rem atau tromol rem yang didorong oleh dua
sepatu rem ke arah luar untuk melakukan pengereman. Jadi antara rem cakram dan rem tromol
memiliki perbedaan cara kerja, kalau rem cakram menggunakan prinsip jepitan sementara rem
tromol menggunakan dorongan. Meski berbeda, dua-duanya sama-sama menggunakan gesekan
untuk menghentikan laju roda.

Cara kerja rem tromol, saat rem tidak ditekan maka sepatu rem tidak mendorong
mangkuk rem sehingga mangkuk rem yang juga terbaut ke velg bisa berputar dengan bebas. Saat
rem ditekan, sepatu rem yang terletak didalam mangkuk rem akan mengembang, sehingga
permukaanya bergesekan dengan permukaan dalam mangkuk rem. Akibatnya putaran mangkuk
rem menjadi lebih rendah hingga berhenti.

Rem tromol memiliki harga lebih murah, sehingga rem ini masih digunakan oleh
pabrikan motor untuk menekan harga sepeda motor. Namun masih kalah responsif dibandingkan
rem cakram.

Dua jenis rem diatas, dibedakan berdasarkan prinsip kerjanya. Tapi kalau dilihat dari
mekanisme penggerak, juga ada dua yakni ; (1) Rem hidrolik, (2) Rem mekanik

Rem hidrolik menggunakan prinsip hidrolik, yakni perpindahan fluida dimana fluida
dalam hal ini minyak rem berfungsi sebagai media untuk memindahkan tekanan dari tuas rem
menuju aktuator (kaliper rem). Kelebihan rem hidrolik ini ada pada perpindahan tenaga yang
efektif. Karena fluida dapat memindahkan tenaga tanpa adanya hilang tenaga sedikitpun (kecuali
kalau bocor).

Rem mekanik masih menggunakan kawat atau tuas penghubung sebagai media untuk
memindahkan tenaga dari tuas rem ke aktuator rem. Seperti rem tromol sepeda motor, umumnya
masih menggunakan mekanisme seperti ini.
Referensi
1

10

1
Heri Nuryanto and Suwasti Broto, “Perancangan Sistem Pengereman Roda Sepeda Motor
Dengan Pengendali Logika Fuzzy,” Jurnal Maestro 1, no. 2 (2018): 330–34.
2
Sutowo Cahyo et al., “Perencanaan Sistem Pengereman Otomatis Sepeda Motor,” SINTEK
JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 2009, 35–41.
3
Raman Dika Amin, “Pengaplikasian Sistem Roda Dan Sistem Rem Sepeda Motor Pada Mobil
Listrik,” 2015, 20, https://lib.unnes.ac.id/20640/.
4
Dimas Tofa Rachmadi, “Kajian Unjuk Kerja Sistem Pengereman Depan Dengan Cakram Dan
Belakang Dengan Tromol Pada Sepeda Motor Gas Wisanggeni,” Institut Teknologi Sepuluh
November, 2014, 1–75.
5
Cahyo et al., “Perencanaan Sistem Pengereman Otomatis Sepeda Motor.”
6
Alfian Saputra and Royani Munandar, “Analisis Dinamik Rem Cakram (Disc Brake) Atau Rem
Piringan Pada Sepeda Motor Supra X 125,” Teknobiz: Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik
Mesin 12, no. 2 (2022): 83–90.
7
Edu Wardo Saragih et al., “Rancang Bangun Sistem Rem Otomatis Pada Kendaraan
Menggunakan Sensor Ultrasonik,” Jurnal Penelitian Inovatif 1, no. 2 (2021): 85–94,
https://doi.org/10.54082/jupin.11.
8
Iwan Nugraha Gusniar and Saiful Anwar Ibrahim, “Analisis Gaya Pada Rem Cakram (Disk Brake)
Pada Kendaraan Roda Dua (Honda Beat Sporty 2017),” Jurnal Pendidikan Teknik Mesin 8, no. 2
(2021): 110–20.
9
Afif Arya Nugraha Darma and Syahbuddin, “Pembuatan Cakram Rem Sepeda Motor
Menggunakan Material Baja Karbon Tipe S45C,” Jurnal Ilmiah Teknik Mesin ITM 6, no. 2 (2020):
77–82.
10
F Putri et al., “Inovasi Pada Pengereman Sepeda Motor Konvensional Menggunakan Metode
Abs (Antilocked Brake System),” Austenit 10, no. April (2018): 11–20,
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/austenit/article/view/872%0Ahttps://jurnal.polsri.ac.id/
index.php/austenit/article/download/872/668.

Anda mungkin juga menyukai