Anda di halaman 1dari 9

TOR ESAY UNTUK DISKUSI

MATA KULIAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN TEORI PEMECAHAN


MASALAH

PASIS DIKDANDIM TA. 2018

TEMA : Kesiapan tugas Komandan Kodim“212” menghadapi permasalahan sesuai


kondisi wilayah.

PENDAHULUAN (latar belakang).

Kodim adalah komando operasional dalam jajaran TNI AD dan merupakan


pelaksana tugas dalam Pembinaan Teritorial yang mandiri di wilayahnya. Tugas
yang dibebankan kepada Kodim cukup Luas, karena selain selaku bagian dari
pelaksana tugas Pembina Teritorial juga berperan selaku pelaksana Pembinaan
Satuan dan Pembinaan Kesiapan Operasional. Di samping itu Kodim juga
berperan selaku Komando Operasional yang bertugas menyelenggarakan Operasi
Militer untuk Perang/Operasi Militer Selain Perang serta melaksanakan fungsi
kegarnizunan maupun pelayanan Bantuan Administrasi di wilayahnya.

Untuk dapat melaksanakan peran tersebut, maka disusun organisasi Kodim


dengan kemampuan tertentu yang ditunjang oleh satuan intelijen, satuan tempur,
badan prasarana yang diperlukan dan unsur-unsur pelayanan yang diperbantukan
dari Korem. Bahkan apabila diperlukan dalam kondisi yang mendesak dapat
diperkuat oleh Satuan Tempur, Satuan Bantuan Tempur, Satuan Bantuan
Administrasi dan Bantuan Laut/Udara Taktis. Untuk melaksanakan kegiatan
tersebut maka diperlukan adanya Petunjuk-Petunjuk yang dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam melaksanakan tugasnya bagi segenap unsur-unsur dijajaran
Kodim.

Walaupun tugas pokok dan fungsi Kodim di daerah-daerah adalah sama,


tetapi situasi dan kondisi yang dihadapi masing-masing Kodim berbeda-beda
seperti :
2

1. Wilayah. Adanya wilayah Kodim yang luasnya sama dengan


wilayah Propinsi, wilayah Kabupaten/Kotamadya.

2. Geografi. Kondisi geografi yang berupa wilayah pegunungan,


dataran, pantai, hutan, pulau-pulau kecil yang tersebar dengan segala
kesulitan komunikasi.

3. Demografi. Kondisi demografi dengan tidak meratanya penduduk,


komposisi dan struktur masyarakat yang berbeda serta mobilitas penduduk
yang tinggi.

4. Kondisi Sosial. Kondisi sosial yang tidak sama/heterogen


memerlukan cara penanganan yang berlainan pula.

Dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh masing-masing Kodim


berbeda maka peranan Kodim haruslah diselaraskan dengan situasi dan kondisi
yang dihadapi. Demikian juga penerapan petunjuk-petunjuk yang ada akan
berdaya guna dan berhasil guna apabila metoda dan tekniknya disesuaikan
dengan kondisi setempat.

TUGAS POKOK DAN TUGAS KOMANDAN KODIM

Dalam kedudukannya Kodim sebagai Pembina Teritorial, adalah


menyelenggarakan segala usaha, perencanaan dan pengembangan, serta
pengerahan dan pengendalian potensi geografi, demografi dan kondisi sosial
dengan segala aspeknya menjadi kekuatan meliputi ruang, alat dan kondisi juang
yang tangguh, guna kepentingan pertahanan negara di darat.

Kodim bertugas pokok menyelenggarakan pembinaan kemampuan,


kekuatan dan gelar kekuatan, menyelenggarakan Binter untuk menyiapkan wilayah
pertahanan didarat dan menjaga keamanan wilayahnya dalam rangka mendukung
tugas pokok Korem. Guna terlaksananya tugas tersebut, Kodim menyelenggarakan
fungsi tugasnya sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugas fungsi utama. a. Pertempuran.


Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkenaan
dengan penyelenggaraan pertempuran darat diwilayahnya baik dengan
kemampuan sendiri maupun diperkuat dalam rangka mengamankan
3

kepentingan nasional di wilayahnya. b. Pembinaan kekuatan kesatuan antara


lain : a. Penyiapan kekuatan. Menyelengarakan penyiapan kekuatan
Angkatan Darat yang mempunyai kemampuan intel, tempur, Binter dan
kesiapan operasi pertahanan negara di darat. b. Pengembangan kekuatan.
Mengembangkan kekuatan dan kemampuan kesatuan Angkatan Darat yang
profesional dalam rangka penyelenggaraan pertahanan negara di darat. c.
Pembinaan Teritorial. Menyelenggarakan segala usaha, perencanaan dan
pengembangan, serta pengerahan dan pengendalian potensi geografi,
demografi dan kondisi sosial dengan segala aspeknya menjadi kekuatan
meliputi ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh, guna kepentingan
pertahanan negara di darat.

3. Melaksanakan tugas fungsi organik militer. Meliputi segala usaha


pekerjaan dan kegiatan di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
teritorial, perencanaan serta pengawasan dan pemeriksaan dalam rangka
mendukung tugas pokok Kodim meliputi : a. Intelijen. Menyelenggarakan
pembinaan kegiatan fungsi intelijen, yang meliputi penyelidikan, pengamanan
dan penggalangan secara terbatas dalam rangka pertahanan negara di darat.
b. Operasi. Menyelenggarakan pembinaan operasi dalam rangka pertahanan
negara didarat dan pelaksanaan tugas lainnya. c. Personel.
Menyelenggarakan pembinaan tenaga manusia dan pembinaan personel
melalui penyediaan pendidikan, penggunaan, perawatan dan pemisahan. d.
Logistik. Menyelenggarakan pembinaan kegiatan logistik untuk mendukung
pelaksanaan tugas yang meliputi pembinaan dan penggunaan kekuatan. e.
Teritorial. Menyelenggarakan kegiatan teknis teritorial melalui penyiapan
kemampuan agar dapat melakukan metode Binter dalam rangka pencapaian
Tupok TNI AD. f. Perencanaan. Menyelenggarakan perumusan dan
penentuan kebijaksanaan strategis, perencanaan dan anggaran sesuai
rencana Kodim. g.Pengawasan dan pemeriksaan. Menyelenggarakan
pengawasan dan pemeriksaan terhadap kinerja dan perbendaharaan untuk
menjamin optimalisasi pencapaian tujuan dan sasaran.

4. Melaksanakan tugas fungsi organik pembinaan. Meliputi segala


usaha pekerjaan dan kegiatan di bidang latihan dalam rangka mendukung
tugas pokok Kodim, meliputi : a. Doktrin. Menyelenggarakan pembinaan
4

doktrin sesuai strata dalam menjamin kemutakhiran sesuai program Kodim. b.


Pendidikan. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan pendidikan dalam
rangka pembinaan personel TNI AD sesuai program Kodim. c. Latihan.
Menyelenggarakan pembinaan latihan perorangan dan satuan dalam rangka
pembinaan kemampuan TNI AD dan pelatihan dasar kemiliteran bagi warga
negara yang diatur oleh undang-undang.

5. Komandan Kodim. Dijabat oleh seorang Pamen TNI AD berpangkat


Kolonel / Letnan Kolonel (Inf, Kav, Arm, Arh dan Czi), sebagai berikut : a.
Menyenggarakan/melaksanakan tugas-tugas perencanaan yang terkait
dengan bidang pembinaan dan bidang operasi untuk pencapaian tugas
pokok. b. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi penyeleng-
garaan/pelaksanaan peningkatan kemampuan perorangan maupun satuan
jajaran Kodim serta Binter. c. Mengkoordinasikan/mengendalikan dan
mengawasi penyelenggaraan/pelaksanaan pelayanan bantuan administrasi
terhadap kesatuan yang berada diwilayahnya, pemeliharaan dan peningkatan
kesejahteraan kesatuan dalam jajaran Kodim serta melaksanakan tugas ke
Garnizunan sesuai kebijakan Pangdam. d. Mewakili Danrem pada tugas-
tugas kemuspidaan ditingkat provinsi sesuai keputusan Kasad. e.
Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Badan/Komando/
Kesatuan pelaksana yang berada dalam jajaran Komandonya agar tercapai
sasaran secara efektif dan efisien. f. Dalam melaksanakan tugas
kewajibannya bertanggung jawab kepada Dannrem.

ANALISA PERMASALAHAN

Dari uraian di atas tentang latar belakang, tugas pokok dan tugas Komandan
Kodim sebagai pengantar singkat perlu segera memperoleh perhatian, karena
berbagai wilayah tersebut mempunyai masalah yang berbeda jika tidak dikelola
dengan baik maka akan menimbulkan ancaman terhadap integritas keutuhan dan
kedaulatan NKRI. Berdasarkan salah satu tugas pokok TNI AD adalah menegakkan
kedaulatan dan keutuhan wilayah darat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi segenap Bangsa dan
5

seluruh tumpah darah Indonesia di wilayah daratan dari ancaman dan gangguan
terhadap keutuhan Bangsa dan Negara.

PERSOALAN

Saat ini Pasis sebagai Personel yang disiapkan untuk melaksanakan


tugas sebagai Komandan Kodim “212”,:

1. Kelas A, B dan C Kelompok 1 dan 2 (membahas sebagai


Komandan Kodim yang mempunyai wilayah perbatasan darat dengan
negara tetangga dan daerah perbatasan darat tersebut banyak daerah
terisolir/terpencil) dimana salah satu permasalahannya adalah daerah
tersebut banyak yang belum tersentuh pembangunan. Diharapkan
pembahasan dikaitkan dengan pengarahan Presiden dan pengarahan
Panglima TNI. Strategi ditetapkan untuk memberdayakan satuan jajaran dan
mempercepat pembentukan satuan – satuan baru untuk mendorong
pembangunan daerah tersebut.

Pengarahan presiden RI pada RAPIM TNI tanggal 12 Januari 2017


gelar TNI diharapkan tidak lagi Jawa Sentris. TNI diharapkan dapat
menunjang Pembanguan Nasional yang sekarang direncanakan ada 36
Daerah Pembanguan strategis. 36 daerah tersebut 28 diantaranya berada di
luar Jawa dari Sabang sampai Merauke. Termasuk juga untuk menerapkan
Dukmin menyesuaikan prioritas pembanguan kemaritiman dimana ada 7 Kota
di Indonesia sebagai pusat Tol Laut.

Pengarahan Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo perlu


dibentuk satuan-satuan Komposit / Combain Unit yang digelar di Pulau-Pulau
Terluar, Wilayah Perbatasan Darat dan Daerah – Daerah terpencil sehingga
selain sebagai hakekat penangkal ancaman dan merubah mainset
pembangunan daerah dari memberi gula di daerah semut dengan menaruh
gula di suatu daerah kosong, semut akan datang, ini selaras dengan
percepatan pembangunan di Daerah Terpencil.

2. Kelas A, B dan C Kelompok 3 dan 4 (membahas sebagai


Komandan Kodim yang mempunyai Wilayah di Ibukota Negara). Saat ini
banyak sekali permasalahan yang carut marut di Ibukota negara yang apabila
6

tidak diantisipasi dengan benar akan sangat membahayakan kelangsungan


hidup berbangsa dan bernegara.

Seorang Komandan Kodim di Ibukota Negara diharapkan akan mampu


mengantisipasi terjadinya kerusuhan sosial. Akhir-akhir ini beberapa kali
terjadi pengerahan massa yang diyakini apabila tidak tersalur dan
mendapatkan tindakan yang tepat akan dapat menimbulkan dampak
nasional. Masa yang terkumpul disinyalir sebagai akibat dari berbagai
permasalahan politik, sosial dan hukum. Bahkan ada yang disebabkan dari
berkembangnya informasi di media sosial yang provokatif dan belum tentu
teruji kebenarannya.

Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui media massa


yang modern dan media tradisional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
memperkukuh persatuan dan kesatuan, membentuk kepribadian bangsa,
serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan prasarana
informasi dan komunikasi, meningkatkan peran pers yang sejalan dengan
peningkatan kualitas dan kesejahteraan dengan pemberitaan profesional,
berintegritas, menjunjung tinggi etika, supremasi hukum, serta hak asasi
manusia.

Dengan kemampuan manajemen krisis didukung pelaksanaan operasi


intelijen dan kesiagaan operasional jajaran Kodim harus mampu menjaga
kondusifitas daerahnya di Ibukota Negara. Massa harus dapat diarahkan ke
arah yang positif sebagai contoh dari rencana demonstrasi diarahkan ke
kegiatan keagamaan, kecil besar bentuk kegiatan massa yang dapat memicu
bahkan menjadi tindakan anarkhis harus dapat diantisipasi.

Dalam mencegah timbulnya ancaman dan keamanan wilayah


mengikutsertakan semua komponen, badan-badan, elemen masyarakat, para
tokoh, serta organisasi kemasyarakatan. Agar komponen, badan-badan, elemen
masyarakat, para tokoh, serta organisasi kemasyarakatan terkait memberikan
dukungan sesuai kebutuhan dalam penyelesaian gangguan keamanan sesuai
dengan akar permasalahan, sehingga peningkatan efektivitas penanganan
gangguan keamanan dalam negeri terlaksana dengan baik.
7

3. Kelas A, B dan C Kelompok 5 dan 6 (membahas sebagai Komandan


Kodim yang mempunyai wilayah Provinsi). Komandan Kodim bertindak
mewakili Danrem pada tugas-tugas kemuspidaan di Provinsi tersebut yang
saat ini masuk dalam forum yang sebagai Forkompimda. Permasalahan untuk
menciptakan penguatan koordinasi dan sinergi Forkompimda untuk penyelarasan
penyelenggaraan program-program pembangunan dan mencegah timbulnya
ancaman dan kerawanan wilayah sangat penting dilaksanakan.

Dalam rangka mendukung keberlangsungan pembangunan nasional,


diperlukan sinergitas lintas sektoral sesuai kewenangan, tugas, dan tanggung
jawab masing-masing. Keterpaduan dalam setiap derap langkah antara
Forum komunikasi pimpinan daerah (FORKOMPIMDA) akan menjadi sebuah
keniscayaan apabila terjadi egosentris dan merasa masing-masing sebagai
leading sektor apalagi apabila terjadi disharmoni. Sebaliknya apabila tercipta
sinergitas Forkompimda merupakan sarana yang cukup penting dalam
mencari solusi berbagai masalah yang timbul.

Salah satu kewajiban bagi pemerintah pusat dan daerah adalah


menciptakan kondisi yang tentram, tertib, aman dan teratur. Sesuai dengan
UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, disitu secara implisit
disebutkan peran Forkompinda berkewajiban melindungi masyarakat,
menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Beberapa persoalan dalam sinergitastas Fokorpimda di era Otonomi


daerah saat ini diantaranya :a. Perbedaan sistem dan posisi proses karir
antar unsur Forkompimda. b. Perbedaan latar belakang anggota forum
Forkompimda. c. Kesenjangan anggaran. d. Terjadi Pola hubungan yang
beraneka paradigma. e. Sering terjadi disharmoni hubungan antara
Gubernur/Bupati/Walikota dan DPRD dengan unsur-unsur lainnya karena ego
sektoral masing-masing. f. Euforia demokrasasi dan penyelenggaraan
otonomi daerah.

Kecenderungan pergeseran orientasi tata nilai nasional dimana makna


kekuasaan politik dari “kemaslahatan umum” menjadi sekedar pengejaran
kekuasaan yang mencerminkan terjadinya kemerosotan etika dalam berpolitik.
8

Rendahnya Efektivitas pengelolaan keamanan di daerah dalam mencegah


terjadinya konflik sosial. a. Sebagai akibat kurangnya sinergitas Forkompimda
dalam mengenali potensi kerawanan dan karakteristik konflik di wilayahnya
masing-masing. b. Rendahnya kemampuan pemetaan potensi konflik dan
pemahaman terhadap akar masalah atau faktor penyebab sebagai akibat
egosentris pemegang otoritas otonomi daerah. c. Lemahnya deteksi dini atas
potensi kerawanan dan ketegasaan bertindak penegak hukum. Ini hampir
terjadi di sebagian besar daerah di Indonesia.

Sebagai seorang Komandan Kodim harus mengupayakan berfungsinya


sistem yang baik dalam deteksi, cegah dini dan lapor cepat sehingga mendorong
perbaikan sistem keamanan yang akuntabel, komprehensif dan resposif. Tentunya
Pasis sebagai Personel disiapkan untuk melaksanakan tugas sebagai Komandan
Kodim“212”akan menyikapi tentang beberapa permasalahan sesuai wilayah tempat
tugas yang akan dihadapi sebagai bahan kesiapan tugas:

1. Bagaimana konsep sebagai Personel yang disiapkan untuk


melaksanakan tugas sebagai Komandan Kodim“212” dalam menyiapkan
rumusan tugas pokok dan pendataan keadaan wilayah ?

2. Bagaimana menurut pendapat Pasis sebagai Personel yang disiapkan


untuk melaksanakan tugas sebagai Komandan Kodim “212”, tentang langkah-
langkah kegiatan apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi
permasalahan, kendala dan kelemahan yang dihadapi di daerah tugas
tersebut ?

3. Kepada unsur-unsur satuan/Instansi mana saja yang harus


dikoordinasikan awal oleh menjadi Komandan Kodim“212” setelah tiba di
wilayah tersebut guna mendukung keberhasilan tugas dalam menghadapi
permasalahan ?

PENUGASAN

1. Pasis sebagai Dandim "212", buatlah tulisan berbentuk essay


(Pendahuluan; Pembahasan; Penutup) secara perorangan untuk didiskusikan
di kelas kecil.
9

2. Paparan dan diskusi essay diikuti oleh para Perwira Siswa Dikdandim
TA. 2018, dengan mendiskusikan pokok bahasan sesuai kelompoknya yang
berorientasi pada pokok permasalahan tersebut diatas, dengan kegiatan
sebagai berikut:

a. Pembagian kelompok penugasan dan diskusi :


1) Kelas A (3 materi Pembahasan).
2) Kelas B (3 materi Pembahasan).
3) Kelas C (3 materi Pembahasan).
b. Produk. Pedomani TOR dan format acuan kerangka penulisan.

PENUTUP.

Demikian Persoalan ini dibuat, agar dapat dijadikan sebagai entry point
untuk menggugah pemikiran-pemikiran komprehensif integral dari para Perwira
Siswa Dikdandim.

Bandung, Maret 2018


Dosen Pembina Materi,

Awal Nur
Kolonel Inf NRP 31126

Anda mungkin juga menyukai