Anda di halaman 1dari 2

Uu no 32 Pasal 3

Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional,


terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun
masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan
industri penyiaran Indonesia.

Stament PT. Nadira Intermedia Nusantara terdahap Group MNC dalam indikasi
pelanggaran industri penyiaran antara lain

1) Bahwa MNC Group telah melanggar ketentuan mengenai pemusatan kepemilikan


dan kepemilikan silang(rcti,mnc, ( hal 3 alinea 6)

Pendapat saya :

Penyebab lemahnya regulasi penyiaran di Indonesia adalah karena Kekuatan media


yang dipercaya dan mampu mempengaruhi masyarakat adalah salah satu faktor utama
mengapa beberapa media tidak "dikontrol". Karena sudah dikuasai oleh penguasa modal
secara sentralistik dan hanya untuk kepentingan politik yang menguntungkan mereka.
Ironisnya, pemerintah dalam hal ini Kementrian Komunikasi dan Informasi serta lembaga
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak berdaya. Atau sengaja tidak berdaya menghadapi
pelanggaran pemilik media dalam pemanfaatkan frekuensi sebagai ranah
publik.Sebagian kebijakan justru banyak menguntungkan kelompok bisnis raksasa media
yang cenderung kembali menganut paham sentralistik.Selain itu, alasan dengan dasar
"demokrasi" dan kebebasan berpendapat membuat banyak pihak dengan bebas
melakukan segala kepentingannya

Dalam UU Penyiaran No 32 Tahun 2002 ada dua pasal yang menyinggung mengenai
kepemilikian TV sebagai lembaga penyiaran, yaitu pada pasal 5 ayat (7). Mencegah
monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran" dan
pasal 18 ayat 1 "Pemusatan kepemilikan dan penguasaan Lembaga Penyiaran Swasta
oleh satu orang atau satu badan hukum, baik di satu wilayah siaran maupun di beberapa
wilayah siaran, dibatasi". Kedua pasal ini saling bertentangan dan ambigu satu sama lain,
dalam pasal 5 tertulis "mencegah monopoli" tetapi yang tertulis dalam pasal 18 terkesan
membiarkan adanya kepemilikan lembaga penyiaran swasta oleh satu orang saja
(monopoli), terbukti dalam pasal tersebut hanya tercantum kata "dibatasi", bukan
"dilarang".

Anda mungkin juga menyukai