Anda di halaman 1dari 49

KOMANDO DAERAH MILITER V/BRAWIJAYA

KOMANDO LATIHAN

RENCANA GARIS BESAR


LATIHAN POSKO I BRIGIF MEKANIS-6/TSB
“INTEGRITAS LXII “ TA 2022

BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Latihan merupakan salah satu fungsi organik pembinaan TNI AD yang
diselenggarakan dalam rangka pembinaan kekuatan dan penggunaan kekuatan.
Pembinaan latihan diselenggarakan dengan mengelola sumber daya latihan untuk
mewujudkan kesiapan operasional satuan. Pembinaan Latihan merupakan salah
satu fungsi organik pembinaan TNI AD dalam rangka meningkatkan
profesionalisme prajurit yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan
berlanjut sesuai dengan siklus latihan yang telah ditentukan. Sesuai dengan
kebijakan pimpinan TNI AD, maka pada TA 2022 akan dilaksanakan Latihan Posko
I tingkat Brigif yaitu Brigif Mekanis-6/TSB.
b. Penyelenggaraan Latihan Posko I Brigif Mekanis-6/TSB diselenggarakan
untuk melatih Komandan dan Staf di satuan tersebut dalam rangka menyiapkan
suatu operasi dan untuk meningkatkan kemampuan pelaku dalam merencanakan,
Komando dan Pengendalian operasi serta menerapkan Proses Pengambilan
Keputusan Taktis dan tata kerja dalam suatu Pos Komando.
c. Agar pelaksanaan latihan Posko I Brigif Mekanis-6/TSB dapat mencapai
tujuan dan sasaran yang diharapkan maka perlu disusun Rencana Garis Besar
penyelenggaraan Latihan Posko I Brigif Mekanis-6/TSB “INTEGRITAS LXII” TA
2022.

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud. Memberikan gambaran tentang penyelenggaraan Latihan
Posko I Brigif Mekanis-6/TSB “INTEGRITAS LXII” TA 2022.
b. Tujuan. Mendapatkan persetujuan dan arahan dari Pimpinan Umum
Latihan tentang penyelenggaraan Latihan Posko I Brigif Mekanis-6/TSB dan
sekaligus sebagai pedoman bagi penyelenggara dalam merencanakan,
menyiapkan dan melaksanakan Latihan Posko I Brigif Mekanis-6/TSB
2

“INTEGRITAS LXII” TA 2022 sehingga latihan dapat berjalan dengan aman, tertib
dan lancar.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Rencana Garis Besar Latihan Posko I Brigif
Mekanis-6/TSB TA 2022 ini meliputi landasan penyelenggaraan latihan, pokok-pokok
penyelenggaraan latihan serta ringkasan cerita latihan yang disusun dengan tata urut
sebagai berikut:
a. Pendahuluan.
b. Landasan Penyelenggaraan Latihan.
c. Pokok-Pokok Penyelenggaraan Latihan.
d. Ringkasan Cerita Latihan.
e. Penutup.

4. Dasar.
a. Program Kerja dan Anggaran Kodam V/Brawijaya TA 2022 khususnya
bidang Latihan;
b. Direktif Latihan Pangdam V/Brawijaya Nomor R/Direktif-03/III/2022 tanggal
29 Maret 2022 tentang Penyelenggaraan Latihan Posko I Brigif Mekanis-6/TSB
“INTEGRITAS LXII” TA 2022; dan
c. Surat Perintah Pangdam V/Brawijaya Nomor Sprin/3/III/2022 tanggal 29
Maret 2022 tentang perintah penunjukkan Danrindam V/Brawijaya sebagai
Komandan Latihan untuk menyelenggarakan Latihan Posko I Brigif Mekanis-6/TSB
“INTEGRITAS LXII” TA 2022.

BAB II
LANDASAN PENYELENGGARAAN LATIHAN

5. Latar Belakang Latihan.


a. Perkembangan situasi dunia saat ini sedang bergejolak. Dengan
pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat berbanding terbalik dengan
jumlah energi yang tidak terbarukan. Fenomena ini membawa pergeseran
kebutuhan masyarakat di dunia, manusia yang dahulunya banyak senang tinggal di
daerah jauh dari ekuator dengan alasan cuaca yang nyaman, saat ini telah berubah
berusaha untuk mendekat ke ekuator dalam rangka mencari sumber daya energi
untuk kebutuhan hidupnya. Kondisi demikian membuat negara-negara besar
3

berusaha untuk mencari sumber daya energi baru yang bisa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan negaranya, walaupun harus dengan cara menguasai negara
lain dengan segala daya upayanya.

b. INDONESIA merupakan salah satu negara di ekuator yang memiliki


kekayaan alam dan sumber daya energi yang melimpah, baik sumber daya energi
hayati maupun energi non hayati. Dengan kekayaan alam dan sumber daya energi
yang dimilikinya, merupakan potensi kekuatan yang dapat diolah dan digunakan
oleh Pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Disisi lain hal ini dapat
menjadi daya tarik negara-negara asing untuk menguasai dan mengolah sumber
daya yang dimiliki Indonesia untuk memenuhi kepentingannya, sehingga upaya-
upaya negara asing tersebut dapat mengancam keutuhan dan kedaulatan NKRI.

c. Secara Geografis Pulau Jawa dalam hal ini merupakan salah satu bagian
wilayah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki nilai sangat
stategis. Di wilayah Provinsi Jawa Timur tepatnya di daerah KAB TANGGUL
merupakan salah satu daerah yang bernilai strategis dan tepat untuk dijadikan
sebagai daerah latihan, dengan pertimbangan:
1) Secara geografis, KAB TANGGUL Kompleks memiliki keunggulan
sebagai medan kritik yang dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan operasi
pertahanan.
2) Secara demografi, penduduk di wilayah KAB TANGGUL jenis
pekerjaan masyarakatnya yang beraneka ragam memiliki kerawanan
terhadap pengaruh budaya asing.

3) Secara kondisi sosial (meliputi aspek Ipoleksosbudhankam), perlu


diwaspadainya kelompok masyarakat terutama sisa-sisa partisan organisasi
terlarang maupun Tahanan Politik yang keturunannya pernah ditahan di
Lapas Kelas II B TANGGUL yang juga masih dalam wilayah KAB
TANGGUL. Kondisi tersebut diatas menjadikan latar belakang penentuan
daerah KAB TANGGUL sebagai daerah Latihan Posko I Tingkat Brigif.

d. Latihan Posko I merupakan suatu tahapan latihan guna mengetahui sampai


sejauh mana tingkat pengetahuan dan keterampilan sebagai Perwira Staf Brigade.
Selain dari pada itu melalui pelaksanaan Latihan tersebut diharapkan akan dapat
4

meningkatkan kemampuan dalam prosedur dan mekanisme sebagai Perwira Staf,


melalui proses perencanaan sampai dengan pengakhiran suatu operasi.

6. Urgensi Latihan. Latihan Posko I Brigif Mekanis-6/TSB bertujuan untuk melatih


proses Pengambilan Keputusan Taktis tingkat Brigif. Melalui pelaksanaan latihan ini maka
diharapkan:

a. Dapat digunakan sebagai wahana untuk melaksanakan uji coba tentang


Doktrin Proses Pengambilan Keputusan Taktis (PPKT) seorang Komandan dan
staf serta meningkatkan kemampuan tentang penerapan taktik dan teknik operasi
tempur tingkat Brigif.
b. Dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan
Komandan dan Staf Brigif di jajaran Kodam V/Brawijaya terutama dalam Proses
Pengambilan Keputusan Taktis.
c. Dapat digunakan sebagai sarana untuk menyelenggarakan segala usaha,
pekerjaan dan kegiatan yang berhubungan dengan implementasi taktik dan teknik
pelaksanaan operasi mulai dari tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap pengakhiran.
d. Dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kemampuan
operasional satuan setingkat Brigif dalam pelaksanaan Operasi Pertahanan.

7. Tema Latihan. “BRIGIF MEKANIS -6/TSB DENGAN PERKUATANNYA


SEBAGAI SATGASRAT M-6/TSB MELAKSANAKAN OPERASI PERTAHANAN DI
WILAYAH TANGGUL DALAM RANGKA OPERASI DARAT GABUNGAN
KOGASRATGAB JATIM”.

8. Pokok-Pokok Hasil Latihan yang lalu. Pada penyelenggaraan Latihan Posko I


tingkat Brigif TA 2018 ditemukan beberapa hal menonjol antara lain:

a. Penyelenggara Latihan.
1) Naskah Latihan.
a) Penyusunan naskah latihan oleh Tim SPL sudah sesuai
dengan Bujuknik tentang Geladi Posko I dan Bujukmin tentang
Penyelenggaraan Latihan, namun masih ada kesalahan satuan yang
dilibatkan dan daerah operasi.
5

b) RIL sudah dapat mengantar pelaku dalam membuat produk


perencanaan operasi sesuai langkah dalam Prosedur Hubungan
Komandan dan Staf, namun perlu ketelitian tempat/kedudukan
pasukan dalam perencanaan operasi.
c) Alternatif Jawaban Persoalan perlu disempurnakan.
d) Isi dari Buku II A seharusnya dapat memberikan informasi
sebagai data awal yang diperlukan, tetapi masih ada kesalahan-
kesalahan kecil yang perlu diperbaiki.
e) Pendistribusian naskah latihan kepada para pelaku
dilaksanakan pada “H-1” pelaksanaan latihan, seharusnya naskah
latihan didistribusikan paling lambat “H-3” pelaksanaan latihan agar
pelaku latihan dapat mempelajari naskah latihan dan menyiapkan
posko pelaku semaksimal mungkin.

2) Mekanisme Latihan.
a) Pengendali. Peran sebagai pengendali belum maksimal
sehingga mekanisme latihan kurang realistis.
b) Wasit. Koordinasi dan sinkronisasi antara wasit dan pengendali
masih perlu ditingkatkan, sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat
tercapai dengan maksimal.
c) Pendukung latihan sudah dapat melaksanakan tugas dengan
baik, namun masih perlu ditingkatkan dalam pelayanan dan
penyiapan latihan.

3) Sarana Prasarana.
a) Penggunaan proyektor dan komputer terkadang masih
mengalami gangguan di Posko Latihan.
b) Penggunaan sarana telepon belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh wasit dan pengendali.
c) Penggunaan Alkom (HT) belum maksimal untuk mendukung
koordinasi antara Pengendali dan Pelaku khususnya pada saat
dinamika.

b. Pelaku.
1) Naskah Latihan.
6

a) Pelaku masih kurang teliti dalam membuat produk sesuai


data-data yang diberikan dalam RIL.
b) Pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan produk
Komandan dan Staf perlu ditingkatkan.
c) Penyampaian produk pelaku (Jukdan, Antug Staf, Kep/KUO
dan Perintah Operasi) cenderung dibaca dan kurang memanfaatkan
fasilitas model/peta yang tersedia.
d) Masih ditemukan dalam pembuatan produk belum sesuai
dengan rencana waktu yang sudah ditentukan dalam proses
perencanaan.
e) Penguasaan Buku IIA dan Buku IIB oleh Pelaku masih perlu
ditingkatkan.

2) Mekanisme Latihan.
a) Prosedur, mekanisme kerja dan koordinasi yang dilakukan
oleh pelaku dalam satu Pos Komando belum terlihat, pelaku
cenderung untuk bekerja sendiri-sendiri sesuai jabatan staf masing-
masing.
b) Rencana Informasi Latihan (RIL) yang disampaikan pengendali
tidak diikuti dan di-plotting secara seksama oleh pelaku.
c) Masih ditemukan peta di masing-masing staf belum
ditindaklanjuti ke dalam peta induk.
d) Kurang aktif dalam mencari informasi yang berkaitan dengan
fungsi Staf baik kepada Komando Atas, samping dan satuan bawah.

3) Sarana Prasarana.
a) Penggunaan proyektor dan komputer terkadang masih
mengalami gangguan di Posko Pelaku.
b) Penggunaan sarana telepon belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh pelaku untuk mencari informasi kepada satuan atas,
satuan samping ataupun satuan bawah.
c) Penyiapan sarana latihan dapat berjalan dengan baik, namun
peta daerah latihan masih menggunakan peta lama, sehingga akurasi
dan realisme latihan masih kurang.
7

BAB III
POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN LATIHAN

9. Tujuan. Meningkatkan kemampuan Komandan dan Staf Brigif Mekanis-6/TSB


dalam merencanakan operasi serta komando dan pengendalian operasi tingkat Brigif.

10. Sasaran.

a. Kuantitatif. Komandan dan Staf Brigif Mekanis-6/TSB berjumlah 42 orang.


b. Kualitatif :

1) Mampu untuk melaksanakan Komando dan Pengendalian (Kodal)


dalam proses perencanaan dan persiapan operasi baik sebagai Komandan
maupun Staf.
2) Mampu untuk melaksanakan Proses Pengambilan Keputusan Taktis
dalam mekanisme suatu Posko.
3) Mampu untuk melaksanakan penerapan taktik dan teknik dalam
pelaksanaan operasi.
4) Mampu untuk melaksanakan koordinasi, kerjasama dan keterpaduan
pada proses perencanaan, persiapan dan pelaksanaan suatu operasi.
5) Mampu untuk melaksanakan pemberdayaan semua kemampuan
satuan secara terintegrasi atau pengorganisasian tempur.
6) Mampu untuk melaksanakan Olah Yudha.
7) Mampu untuk merencanakan dukungan administrasi pelaksanaan
operasi.
8) Mahir melaksanakan tata tulis militer (Staf Renik).

11. Pelajaran yang ingin dikembangkan.

a. Doktrin TNI AD “Kartika Eka Paksi”. Mengaplikasikan pola Operasi


Militer Perang (OMP) dalam rangka menghadapi musuh yang telah menduduki
sebagian wilayah NKRI pada tahap operasi penindakan.

b. Pembinaan Latihan. Penyelenggaraan Latihan Posko I dengan


menggunakan sistem komputerisasi khususnya dalam pelemparan RIL, pertukaran
data staf, penyampaian pertanyaan, jawaban pelaku dan produk-produk pelaku.
8

c. K4IPP. Sistem K4IPP pada operasi tingkat Brigif berada pada tatanan
tingkat strategis/taktis, dimana mempersyaratkan kemampuan Komando, Kendali,
Komunikasi, Komputerisasi, Intelijen, Pengamatan dan Pengintaian (K4IPP) dalam
suatu sistem yang terintegrasi, sehingga perlu diterapkan dalam Latihan Posko I
ini, serta kemungkinan pengembangannya.

d. Briefing Militer, Bicara Efektif dan Mendengar Efektif. Penerapan


kegiatan briefing militer, bicara efektif dan mendengar efektif dalam menyampaikan
petunjuk/arahan, intruksi-intruksi dalam bentuk briefing militer seperti Briefing
Tugas Pokok, Briefing Staf dan Briefing Keputusan.

e. Kepemimpinan. Mengaplikasikan kepemimpinan lapangan pada Pola


Operasi Militer untuk Perang (OMP) untuk melaksanakan Operasi Pertahanan
Brigif dalam rangka Operasi Penindakan KOGASRATGAB melalui pelaksanaan
latihan dengan metode Latihan Posko I.

f. Proses Pengambilan Keputusan Taktis. Mengaplikasikan kegiatan mulai


Terima Tugas, Perintah Pendahuluan (Prindal), Analisa Tugas (Antug) Komandan
dan Staf, Petujuk Komandan (Jukdan), Pengembangan Cara Bertindak (CB),
Analisa CB, Perbandingan CB dan Pemilihan CB Terbaik, Penyampaian Konsep
Umum Operasi (KEP/KUO), Uji Konsep PO dan Pemberian PO.

12. Macam, Metoda, Sifat, Bentuk dan Tingkat Latihan.

a. Macam : Latihan Taktis Tanpa Pasukan.


b. Metode : Latihan Posko I.
c. Sifat : Satu Pihak dikendalikan
d. Bentuk :-
e. Tingkat : Satu tingkat.

13. Referensi.

a. Pokok. Keputusan Kasad Nomor Kep/423/V/2016 tanggal 20 Mei 2016


tentang Petunjuk Teknis tentang Latihan Posko I.
9

b. Pendukung.
1) Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2015 tanggal 27 November 2015 tentang Strategi Pertahanan Negara 2015.
2) Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Doktrin Pertahanan Negara 2015.
3) Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/258/IV/2013 tanggal 5 April
2013 tentang Doktrin Operasi Gabungan TNI.
4) Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/265/IV/2013 tanggal 5 April
2013 tentang Doktrin Kampanye Militer.
5) Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/266/IV/2013 tanggal 5 April
2013 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan tentang Proses Pengambilan
Keputusan Militer (PPKM) pada Perencanaan Operasi
Gabungan/Kampanye Militer.
6) Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/184/II/2018 tanggal 28 Februari
2018 tentang Naskah Doktrin TNI AD “KARTIKA EKA PAKSI”.
7) Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/555/VI/2018 tanggal 6 Juni
2018 tentang Naskah Doktrin TNI “TRI DHARMA EKA KARMA”.
8) Peraturan Kasad Nomor Perkasad/14/IV/2011 tanggal 19 April 2011
tentang Orgas Yonif TOP ROI 2009.
9) Peraturan Kasad Nomor Perkasad/48/VII/2011 tanggal 1 Juli 2011
tentang Orgas Brigif TOP 2009.
10) Peraturan Kasad Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27
Desember 2012 tentang Buku Petunjuk Administrasi Penyelenggaraan
Latihan No. 202.02-120201 PA: KDL-3.2a.
11) Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/312/III/1986 tanggal 31 Maret
1986 tentang Buku Petunjuk Lapangan Brigade Infanteri No:11-01-32.
12) Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/53/XII/2003 tanggal 8
Desember 2003 tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Lapangan Brigif
dalam Operasi.
13) Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/487/XII/2006 tanggal 20
Desember 2006 tentang Doktrin Musuh Buku II.
14) Keputusan Kasad Nomor Kep/495-1/XII/2013 tanggal 18 Desember
2013 tentang Doktrin Operasi TNI AD (Naskah Sementara).
15) Keputusan Kasad Nomor Kep/922/XII/2017 tanggal 4 Desember 2017
tentang Doktrin Pelaksanaan Komando dan Pengendalian Operasi TNI AD.
16) Keputusan Kasad Nomor Kep/800/IX/2018 tanggal 10 September
2018 tentang Doktrin Lapangan Brigade Tim Pertempuran dalam Operasi
Serangan.
17) Keputusan Kasad Nomor Kep/799/IX/2018 tanggal 10 September
2018 tentang Doktrin Lapangan Proses Pengambilan Keputusan Taktis
(PPKT).
10

14. Penyelenggaraan Latihan.

a. Organisasi Penyelenggaraan.
1) Tahap Perencanaan.
a) Pimumlat : Mayjen TNI Brawijaya
b) Penasehat Latihan : Kolonel Inf Edy Djunaedi
c) Tim Was/Ev : Kolonel Inf Irianto
d) Komandan Latihan : Kolonel Inf Wira Yudha
e) Wadanlat : Kolonel Inf Latok
f) Anggota Staf Perancang Latihan :
(1) Pa Staf Strategi : Kolonel Inf Dapotma
(2) Pa Staf Olah Yudha : Kolonel Inf Heru
(3) Pa Staf Minlog : Kolonel Czi Yogi
(4) Pa Staf Litbang : Kolonel Inf Eka
g) Setlat : Letkol Inf Antoni

2) Tahap Persiapan.
a) Unsur pimpinan.
(1) Pimumlat : Mayjen TNI Brawijaya
(2) Penasehat Latihan : Kolonel Inf Edy Djunaedi
(3) Tim Was/Ev : Kolonel Inf Irianto
b) Komando Latihan.
(1) Danlat : Kolonel Inf Wira Yudha
(2) Wadanlat : Kolonel Inf Latok
(3) Staf Latihan :
(a) Pa Staf Strategi : Kolonel Inf Dapotma
(b) Pa Staf Olah Yudha : Kolonel Inf Heru
(c) Pa Staf Minlog : Kolonel Czi Yogi
(d) Pa Staf Litbang : Kolonel Inf Eka
(4) Setlat : Letkol Inf Antoni
c) Denmalat : Letkol Inf Sofyan

3) Tahap Pelaksanaan.
a) Unsur pimpinan.
(1) Pimumlat : Mayjen TNI Brawijaya
(2) Penasehat Latihan : Kolonel Inf Edy Djunaedi
11

(3) Tim Was/Ev : Kolonel Inf Irianto


b) Komando Latihan.
(1) Danlat : Kolonel Inf Dili Murtiawan
(2) Wadanlat : Kolonel Inf Latok
(3) Setlat : Letkol Inf Antoni
(4) Wasdal.
(a) Kawasdal : Kolonel Inf Heru
(b) Wakawasdal : Kolonel Inf Dapotma
(c) Set wasdal : Letkol Inf Eka
(5) Penilai : Letkol Kav Ari
(6) Pengendali
(a) Daltas : Kolonel Inf Disi
(b) Dalping : Letkol Inf Maskare
(c) Dalwah : i. Letkol Inf Rahmatullah
ii. Letkol Inf Suwara
(7) Wasit.
(a) Dan/Kas : Kolonel Inf Firmanysah
(b) Staf intel : Letkol Inf Mohamed Salah
(c) Staf operasi : Letkol Inf Ahmed Atayev
(d) Staf personel : Letkol Czi Gede
(e) Staf logistik : Letkol Cba Mustadhir
(f) Staf teritorial : Letkol Inf Budi Waluyo
(g) Staf Sus + Ru Korbra : Letkol Inf Mahendra
d) Pelaku. Komandan dan Staf Brigif Mekanis-6/TSB sebanyak
42 orang.
(1) Pok Komandan Brigif Mekanis-6/TSB
(a) Danbrigif : Kolonel Inf Nawasena
(b) Baban Danbrigif : Sertu Waluyo
(c) Tayanrad/Ruh : Kopda Rusmin
(2) Pok Kepala Staf Brigif Mekanis-6/TSB
(a) Kasbrigif : Letkol Inf Narendra
(b) Baban Kasbrigif : Sertu Tukimin
(c) Tayanrad/Ruh : Kopda Sugeng
(3) Pok Kasi Intel Brigif Mekanis-6/TSB
(a) Kasi-1/Intel : Mayor Inf Murtono
(b) Batisi-1/Intel : Serma Dodo
12

(c) Basi : Serka Herman


(d) Ta Jurlis : Praka Farauk
(4) Pok Kasi Ops Brigif Mekanis-6/TSB
(a) Kasi-2/Ops : Mayor Inf Pradnya
(b) Batisi-2/Ops : Serma Ridwan
(c) Basi : Serka Helupere
(d) Ta Jurlis : Praka Muksin
(5) Pok Kasi Pers Brigif Mekanis-6/TSB
(a) Kasi-3/Pers : Mayor Inf Dede
(b) Batisi-3/Pers : Serma Rendi
(c) Basi : Serka Fendi
(d) Ta Jurlis : Praka Wawan
(6) Pok Kasi Log Brigif Mekanis-6/TSB
(a) Kasi-4/Log : Mayor Inf Papak
(b) Batisi-4/Log : Serma Herlambang
(c) Basi : Serka Dodik
(d) Ta Jurlis : Praka Bobi
(7) Pok Kasi Ter Brigif Mekanis-6/TSB
(a) Kasi-5/Ter : Mayor Inf Ramdani
(b) Batisi-5/Ter : Serma Wanto
(c) Basi : Serka Iswanto
(d) Ta Jurlis : Praka Aryo
(8) Staf Khusus Brigif Mekanis-6/TSB
(a) Dokter Brigade : Lettu Ckm dr. Arga
(b) Perwira Jasmil : Lettu Inf Samil
(c) Perwira Bintal : Letda Inf Ganjar
(d) Dandenma : Kapten Inf Gogon
(e) Dankihub : Kapten Chb Joko
(f) Pa Ajen : Kapten Caj Reno
(g) Pakorbantem : Kapten Arm Melandri
(h) Ba Ban : Serka Soneta
(i) Ta Jurlis : Praka Herwanto
(9) Ru Korbra
(a) Danru Korbra : Sertu Komang
(b) Tajur Bra 1 : Kopda Rere
(c) Tajur Bra 1 : Kopda Rerine
13

(d) Tajur Bra 1 : Praka Samuel


(e) Tajur Bra 1 : Praka Hamzah
(f) Ta Caraka 1 : Pratu Samsudin
(g) Ta Caraka 2 : Pratu Ivan

4) Tahap Pengakhiran.
a) Unsur pimpinan.
(1) Pimumlat : Mayjen TNI Brawijaya
(2) Penasehat Latihan : Kolonel Inf Edy Djunaedi
(3) Tim Was/Ev : Kolonel Inf Irianto
b) Komando Latihan.
(1) Danlat : Kolonel Inf Wira Yudha
(2) Wadanlat : Kolonel Inf Fadly Subur
(3) Staf Latihan :
(a) Pa Staf Strategi : Kolonel Inf Dapotma
(b) Pa Staf Olah Yudha : Kolonel Inf Heru
(c) Pa Staf Minlog : Kolonel Czi Yogi
(d) Pa Staf Litbang : Kolonel Inf Eka
(4) Setlat : Letkol Inf Antoni
c) Denmalat : Letkol Inf Sofyan

b. Konsep Umum Operasi Latihan.


1) Tahap Perencanaan (Tanggal 1 s.d 2 April 2022).
a) Tanggal 1 April 2022. Danlat setelah menerima Direktif Latihan
melaksanakan kegiatan :
(1) Mempelajari Direktif latihan;
(2) Membentuk Staf Perancang Latihan (SPL); dan
(3) Memberikan petunjuk perencanaan kepada Staf
Perancang Latihan (SPL).

b) Tanggal 1 April 2022. Staf Perancang Latihan (SPL), setelah


mendapat petunjuk perencanaan dari Danlat melaksanakan
kegiatan :
(1) Mempelajari dan meneliti referensi-referensi latihan
yang dapat mendukung penyelenggaraan latihan; dan
14

(2) Mengembangkan rencana latihan secara keseluruhan


dengan membuat Rencana Garis Besar (RGB).

c) Tanggal 1 April 2022 peninjauan lokasi latihan yang akan


digunakan meliputi :
(1) Rencana penempatan Kolat.
(2) Rencana ruang pengendali dan penilai.
(3) Rencana penempatan peserta/pelaku latihan.
(4) Rencana instalasi serta jaringan IT.
(5) Rencana akomodasi pendukung latihan

d) Tanggal 1 April 2022, Melaksanakan Paparan I. Paparan RGB


dilaksanakan oleh Danlat dihadapan Pimumlat, dilanjutkan
pembentukan Komando Latihan (Kolat) bila RGB disetujui Pimumlat.
e) Tanggal 1 April 2022. Menyusun Naskah Latihan. Berdasarkan
RGB yang telah disetujui Pimumlat, maka Danlat beserta Staf latihan
menyelesaikan Naskah Latihan secara rinci.
f) Tanggal 1 April 2022. Melaksanakan Paparan II. Danlat
memberikan paparan dihadapan Pimpinan Umum Latihan tentang
naskah latihan untuk mendapatkan persetujuan/perbaikan.
g) Tanggal 1 April 2022. Merevisi dan memperbaiki kembali
naskah latihan sesuai tanggapan-tanggapan dan saran perbaikan.
h) Tanggal 2 April 2022. Pendistribusian Naskah Latihan berupa
Buku I, Buku II A dan Buku II B, kepada:
(1) Pimpinan Umum Latihan.
(2) Penasehat Latihan.
(3) Staf Latihan.
(4) Penilai.
(5) Wasdal.
(6) Pelaku (kecuali buku I).

2) Tahap Persiapan (Tanggal 2 s.d. 5 April 2022).


a) Penyelenggara.
(1) Tanggal 2 s.d. 3 April 2022. Melaksanakan penataran,
pembekalan kepada Pelatih, Penilai, Wasdal Latihan Posko I
dan pendukung di ruang rapat Rindam V/Brw.
15

(2) Tanggal 4 April 2022. Pengecekan kesiapan akhir/gelar


Alkap dan personel Latihan Posko I.
(3) Tanggal 4 April 2022. Pergeseran Personel Kolat dan
Penyelenggara ke Mako Brigif 6/TSB.
(4) Tanggal 4 April 2022. Penyiapan Komando Latihan.
(5) Tanggal 5 April 2022. Briefing Pelaku.
(6) Pengecekan akhir Latposko I Brigif 6/TSB.
b) Pelaku.
(1) Tanggal 2 s.d. 3 April 2022. Penyiapan Personel terlibat
dalam Latihan Posko I Brigif 6/TSB.
(2) Tanggal 4 April 2022. Penyiapan Alpal yang digunakan
dalam pelaksanaan latihan serta penyiapan fasilitas Posko.
(3) Tanggal 5 April 2022. Mengikuti briefing pelaku di Mako
Brigif 6/TSB.
c) Persiapan Pelaku.
(1) Penyiapan Personel dan Alpal.
(2) Menerima Briefing dari Danlat.
(3) Pengecekan akhir.
(4) Pemindahan pasukan.

3) Tahap Pelaksanaan (Tanggal 6 s.d. 7 April 2022).


a) Pelaksanaan hari “H” (Tanggal 6 April 2022).
(1) Pembukaan oleh Pimpinan Umum Latihan.
(2) Mekanisme latihan :
(a) Pengecekan pelaku oleh Kawasdal;
(b) Terima Tugas dari Pangkogasratgab;
(c) Menyusun Perintah Pendahuluan;
(d) Penyampaian Perintah Pendahuluan;
(e) Menyusun Analisa Tugas Staf;
(f) Penyampaian Analisa Tugas;
(g) Menyusun Petunjuk Komandan;
(h) Penyampaian Petunjuk Komandan; dan
(i) Menyusun Pengembangan CB.
b) Pelaksanaan hari “ H+1” (Tanggal 7 April 2022).
(1) Pengembangan CB;
(2) Menyusun Analisa CB;
16

(3) Analisa CB; dan


(4) Menyusun Perbandingan CB.
(5) Perbandingan CB dan Keputusan CB terbaik.
c) Pelaksanaan hari “H+2” (Tanggal 8 April 2022).
(1) Penyampaian KEP/KUO;
(2) Menyusun Konsep PO;
(3) Menguji Konsep PO;
(4) Menyempurnakan PO
(5) Pemberian Perintah Operasi Danbrigif M-6/TSB; dan
(6) Dinamika.
(a) Kegiatan pelemparan RIL Danbrigif M-6/TSB
tentang Pertahanan Siap.
(b) Kegiatan pelemparan RIL Danbrigif M-6/TSB
tentang PDU kontak dengan musuh.
(c) Kegiatan pelemparan RIL Danbrigif M-6/TSB
tentang BDDT kontak dengan musuh.
(d) Kegiatan pelemparan RIL Danbrigif M-6/TSB
tentang BDDT tertembus musuh.
(e) Kegiatan pelemparan RIL Danbrigif M-6/TSB
tentang Serangan balik (Serbal).
(f) Kegiatan pelemparan RIL Danbrigif M-6/TSB
tentang musuh mundur.
(6) Setelah pelaksanaan Latihan Posko I, kemudian
dilaksanakan kaji ulang.

4) Tahap Pengakhiran (Tanggal 9 s.d 10 April 2022).


a) Tanggal 9 April 2022.
(1) Kolat menerima laporan dan tanggapan dari peserta
latihan (Pelaku dan Wasdal) tentang penyelenggaraan latihan
selanjutnya menganalisanya sebagai bahan untuk Kaji Ulang.
(2) Kaji Ulang. Dipimpin oleh Danlat, diikuti oleh peserta
latihan dengan kegiatan sebagai berikut :
(a) Tanggapan Pelaku terhadap Penyelenggaraan
latihan, disampaikan oleh perwakilan pelaku.
(b) Tanggapan Penyelenggara terhadap Pelaku,
disampaikan oleh Kawasdal.
17

(c) Kesimpulan keseluruhan penyelenggaraan


latihan termasuk penyampaian nilai yang dicapai oleh
pelaku, disampaikan oleh Danlat.
b) Tanggal 10 April 2022. Penyelesaian Administrasi dan
Penyusunan Laporan Latihan Posko I Latposko I Brigif M-6/TSB.
c) Tanggal 10 April 2022. Pendistribusian laporan pelaksanaan
latihan.

15. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Latihan.


a. Tempat.
1) Tempat Latihan : Mako Brigif M-6/TSB .
2) Daerah Latihan : TANGGUL Kompleks.

b. Waktu.
1) Pelaksanaan : Tanggal 6 s.d. 8 April 2022.
2) Setiap hari Latihan dilaksanakan mulai pukul 08.00 s.d 16.00 WIB.

16. Dukungan Administrasi.


a. Personel.
1) Penyelenggara : 20 orang
2) Pendukung : 35 orang
3) Pelaku : 42 orang
Jumlah : 97 orang
b. Materiil.
1) HT : 10 buah
2) Telepon : 15 buah
3) Meja : 40 buah
4) Kursi : 100buah
5) Peta Rahlat : 40 helai
6) Komputer dan Printer : 10 unit
7) White board : 2 buah
8) Bak Pasir : 2 buah
9) Sketsel : 15 buah
18

c. Anggaran. Rencana kebutuhan anggaran Latihan Posko I Brigif 16/WIRA


YUDHA disesuaikan dengan alokasi program dan anggaran Kostrad bidang latihan
TA 2022 rincian sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan
a. Dukungan Operasi Latihan = Rp. 10.500.000,-
b. Dukungan UML
Rp. 40.000,- x 10 org x 7 hr = Rp. 2.800.000,-
c. Dukungan USL
Rp. 15.000,- x 10 org x 7 hr = Rp. 1.050.000,-

2) Tahap Persiapan
a. Dukungan Operasi Latihan = Rp. 30.000.000,-
b. Dukungan UML
Rp. 40.000,- x 97 org x 3 hr = Rp. 11.640.000,-
c. Dukungan USL
Rp. 15.000,- x 97 org x 3 hr = Rp. 4.365.000,-

3) Tahap Pelaksanaan

a. Dukungan Operasi Latihan = Rp. 10.448.000,-


b. Dukungan UML
Rp. 40.000,- x 97 org x 3 hr = Rp. 11.640.000,-
c. Dukungan USL
Rp. 15.000,- x 97 org x 3 hr = Rp. 4.365.000,-

4) Tahap Pengakhiran
a. Dukungan Operasi Latihan = Rp. 5.000.000,-
b. Dukungan UML
Rp. 40.000,- x 10 org x 4 hr = Rp. 1.600.000,-
c. Dukungan USL
Rp. 15.000,- x 10 org x 4 hr = Rp. 600.000,-

5) Dukopslat.
a) Tahap Perencanaan Rp. 10.500.000,-
b) Tahap Persiapan Rp. 30.000.000,-
19

c) Tahap Pelaksanaan Rp. 10.448.000,-


d) Tahap Akhir Rp. 5.000.000,-
Jumlah Rp. 55.948.000.,-

6) Dukloglat (UML & USL).


a) Tahap Perencanaan Rp. 3.850.000,-
b) Tahap Persiapan Rp. 16.005.000,-
c) Tahap Pelaksanaan Rp. 16.005.000,-
d) Tahap Akhir Rp. 2.200.000,-
Jumlah Rp. 37.872.000,-

7) Jumlah keseluruhan.
a) Dukungan Opslat : Rp. 55.948.000.
b) Dukungan Loglat : Rp. 37.872.000.
Jumlah : Rp. 93.820.000.

17. Komando dan Perhubungan.


a. Perhubungan.
1) Jaring komunikasi yang digunakan sesuai Instruksi Operasional
(Insops)/Instruksi Ketetapan (Instap) perhubungan yang berlaku.
2) Dukungan Alkomlek Kolat dan pelaku disiapkan dari Hubdam V/Brw
dan dari Brigif M-6/TSB.

b. Komando.
1) Komando Utama. Berada di Mako Rindam V/Brw.
2) Komando Latihan. Berada di Mako Brigif M-6/TSB.
20

BAB IV
RINGKASAN CERITA LATIHAN

18. Daerah Latihan.


a. Penunjukan : Peta : JAWA TIMUR
Kedar : 1: 50.000
Tahun : 1987-2010
Lembaran : Helai 56/XLIII-A (LUMAJANG)
Helai 55/XLII-B (TANGGUL)
Helai 56/XLIII-D (KENCONG)
Helai 55/XLIII-C (KARANG REJO)
b. Daerah Waktu : WIB

19. Skenario Latihan.


a. Lingkungan Strategis. Kelangsungan hidup suatu negara bergantung
pada faktor kemampuannya mengelola dan mengarahkan segala Sumber Daya
Nasional yang dimiliki dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan
kepentingan nasional. Salah satu esensi dari kemampuan negara (state ability)
dalam mengelola dan mengarahkan sumber daya atau kekuatan tersebut adalah
keberhasilan memaknai segala kontinuitas (continuity) dan perubahan (change) di
tengah-tengah perkembangan lingkungan strategis, global dan regional, serta
dinamika nasional.

1) Global.

a) Pemanasan Global dan Perubahan Iklim. Ancaman perubahan


iklim sebagai dampak memanasnya suhu bumi sudah di depan mata.
Sejumlah dampak pemanasan global telah dirasakan, demikian pula
dengan beberapa tanda awal terjadinya perubahan iklim bumi secara
drastis. Dalam kondisi seperti ini, tidak ada pilihan lain lagi bagi
negara-negara dunia untuk kerjasama menahan laju fenomena alam
ini semakin menguat. Dalam hal ini maka permasalahan lingkungan
hidup akan menjadi satu isu global yang mempengaruhi situasi politik
dan keamanan internasional untuk jangka panjang.
21

b) Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sepanjang


sejarah manusia teknologi telah terbukti berpengaruh besar terhadap
perkembangan dunia dan interaksi antar Negara. Banyak dampak
positif dari kemajuan bidang teknologi seperti dalam hal teknologi
komunikasi dan informasi. Demikian pula sebaliknya bertambahnya
pengetahuan telah mendorong semakin pesatnya kemajuan teknologi
mulai dari bidang industri, elektronik, informasi hingga tenologi bidang
militer.

c) Interkoneksi Ekonomi dan Kenaikan Harga Energi Strategis.


Berbagai peristiwa ekonomi telah melanda dunia, yang tidak dapat
dihindari menyebabkan tekanan terhadap kinerja perekonomian
secara global. Interkoneksi jaringan ekonomi global dalam era
globalisasi menyebabkan Negara-negara maju walaupun memiliki
fondasi dan kinerja perekonomian yang mapan, tetap sulit
menghindari dampak dari krisis ekonomi dari belahan dunia lain. Bagi
Negara-negara berkembang tekanan yang dihadapi lebih besar
karena selain berhadapan dengan faktor eksternal juga dituntut untuk
mengatasi masalah-masalah internal dan buruknya kebijakan
ekonomi.

d) Situasi tersebut merupakan peluang bagi kepentingan


NEGASOR dan sekutunya memanfaatkan isu-isu yang berkembang
dalam skala global diantaranya: terorisme internasional, senjata
pemusnah massal, konflik antar negara, konflik intenal, HAM,
lingkungan hidup, demokratisasi, krisis ekonomi dunia, peningkatan
kebutuhan energi dunia, kejahatan lintas negara, pemanasan global
dan pembangunan kekuatan militer negara besar, akan
mempengaruhi stabilitas keamanan di beberapa kawasan untuk
saling meningkatkan dominasinya di berbagai kawasan guna
mengamankan kepentingan politik dan strategis serta mencapai
tujuan nasionalnya yaitu menguasai sumber daya alam negara-
negara berkembang.
22

2) Regional.

a). Dinamika yang menonjol di kawasan ASIA ditandai dengan


fenomena kebangkitan ekonomi dan keamanan PONDO, dan
INDIUNA. Keduanya kini diposisikan sebagai great powers di Asia
bersama dengan KIMONO. Ketiga Negara ini diprediksi memiliki
potensi kekuatan hegemoni regional dengan kapasitas ekonomi,
politik dan keamanan yang melampaui batas sub kawasan masing-
masing. Secara umum, di kawasan Asia masih terdapat sejumlah
flash point yang rawan menyebabkan benturan antar Negara.
Ketegangan yang bersumber kepada masalah sejarah, perbatasan
wilayah, serta dan modernisasi kekuatan militer/ pertahanan dapat
menambah kompleksitas dinamika keamanan kawasan. Kebangkitan
Negara PONDO di bidang ekonomi maupun militer menjelma sebagai
kekuatan terbesar kedua di dunia setelah NEGASOR. Sedangkan
NEGASOR telah merubah kebijakan dan pandangan kondisi politik
global terkait kepentingan ekonomi dan keamanan di Asia Pasifik. Hal
ini dilakukan NEGASOR sebagai akibat dari krisis ekonomi yang
berkepanjangan di NEGASOR. Kebijakan dikhususkan pada
perlindungan (Security Umbrella) terhadap sekutunya di LAUT
NATUNA UTARA, sehingga NEGASOR menerapkan kebijakan
dengan menitikberatkan ke Asia Pasifik (Pivot to Asia).

b) Keberadaan INDONESIA dalam upayanya mengantisipasi


konflik LAUT NATUNA UTARA cukup penting. Hal ini dipengaruhi
luasnya wilayah, letak geografis yang sangat strategis, jumlah
penduduk terbanyak keempat di dunia. Disisi lain peran INDONESIA
dalam menjaga perdamaian regional dan internasional melalui
ASEAN, ASEAN Regional Forum (ARF) dan PBB cukup vital. Hal
tersebut menjadikan INDONESIA memiliki potensi besar dan sangat
diperhitungkan khususnya dalam penyelesaian konflik LAUT
NATUNA UTARA. Melihat peta geografis LAUT NATUNA UTARA,
maka konflik yang terjadi tidak hanya melibatkan negara-negara
ASEAN dan Asia Timur, tetapi juga berpotensi pada terjadinya konflik
bilateral antara anggota ASEAN khususnya di wilayah pulau-pulau
23

terluar yang menjadi perbatasan antar negara ASEAN. Tentunya hal


ini akan mengganggu stabilitas keamanan di kawasan regional.

c) Berbagai upaya telah dilakukan negara-negara ASEAN untuk


mengembalikan semangat ASEAN dalam rangka meredakan konflik
di LAUT NATUNA UTARA. Namun, tidak berhasil dan bahkan
ketegangan dan eskalasi konflik semakin meningkat antar negara
ASEAN itu sendiri. Hal tersebut dimanfaatkan oleh NEGASOR untuk
melakukan campur tangan dengan dalih membantu mengatasi
permasalahan di kawasan ASEAN. Dalih tersebut sesungguhnya
dengan tujuan mempertajam dan memperluas konflik untuk
memudahkan dalam mewujudkan ambisinya menguasai negara-
negara ASEAN yang kaya akan kandungan Sumber Daya Alam
terutama Negara INDONESIA. Permasalahan-permasalahan yang
selama ini menjadi konflik antar negara-negara ASEAN antara lain.
(1) Perebutan pulau-pulau kecil terluar (PPKT) yang berada
di antara negara-negara di kawasan ASIA.
(2) Permasalahan patok perbatasan darat yang sering
bergeser, sehingga menimbulkan kecurigaan antar negara
yang berbatasan. Hal tersebut berakibat memancing
pengerahan pasukan penjaga perbatasan sebagai tindakan
antisipasi.
(3) Pencurian kekayaan laut dan hasil hutan oleh oknum-
oknum warga suatu negara ke wilayah negara lain.
(4) Pengembalian dan perlakuan tidak manusiawi terhadap
tenaga kerja asing menimbulkan masalah sosial yang
berdampak negatif terhadap harkat dan martabat suatu
negara.
(5) Permasalahan imigran gelap menjadi faktor dominan
dalam memperuncing permasalahan dikaitkan dalam peran
dan fungsi tanggung jawab masing-masing negara
berdasarkan keputusan politik negara yang berbeda.

d) Hal lain yang sangat menonjol pada beberapa tahun terakhir


ini adalah eksistensi kelompok bersenjata “non-state” yang kerap
melancarkan aksi teror, sabotase maupun kegiatan illegal lainnya di
24

kawasan Asia-Pasifik. Beberapa diantaranya adalah: Penyanderaan


2 orang WNI di wilayah Skouwtiau, Distrik Kerom (berdekatan dengan
perbatasan PAPUNUGIUNA-INDONESIA) pada tanggal 9 September
2019 yang dilakukan oleh Kelompok Bersenjata pimpinan Jeferey
Pagawwak, namun kemudian kedua WNI tersebut dilepaskan di
kawasan hutan PAPUSLAVINA. Selanjutnya, penyanderaan 10 WNI
ABK Kapal Brahma 12 di yang dilakukan oleh Kelompok Radikal
Bersenjata “Abu Sayyaf” yang penanganannya masih terbentur
dengan otoritas pertahanan dan keamanan Negara MANILO.
Kejadian-kejadian diatas menunjukkan bahwa ancaman gangguan
pertahanan dan keamanan di wilayah Asia-Pasifik tidak hanya
dilakukan oleh suatu Negara (states), namun juga oleh kelompok
tertentu (non-states) yang ingin menunjukkan eksistensinya di
wilayah Asia-Pasifik.

3) Situasi Nasional.

a) Secara geografis wujud negara dapat berupa negara


kepulauan, dengan bentuk, keadaan dan lokasi geografi yang
sangat mempengaruhi kehidupan bangsanya. Letak geografis
Indonesia yang berada di pusat persimpangan transportasi antar
benua dan samudera menjadikan sebagian besar wilayah Indonesia
rawan terhadap ancaman illegal trafficking, illegal logging, illegal
fishing, jalur narkoba, pembajakan, pelanggaran batas wilayah,
terorisme dan kelompok-kelompok radikal lainnya. Kondisi ini
merupakan ancaman yang sulit diprediksi dengan perhitungan
kapan, dimana, ancaman apa yang terjadi serta berapa
kekuatannya, bahkan kita tidak dapat memperkirakan estimasi
korban jiwa maupun harta benda.

b) Meningkatnya jumlah penduduk di INDONESIA merupakan


salah satu faktor dalam meningkatkan ketahanan Nasional.
Bertambahnya jumlah penduduk, degradasi sumber daya alam,
berkurangnya produksi pangan dan kesulitan penyediaan air bersih
akan melahirkan masalah-masalah baru yang akan berujung pada
ketegangan sosial-ekonomi yang berdampak luas terhadap
25

dinamika keamanaan nasional. Selain itu migrasi penduduk secara


masif dari wilayah pesisir ke perkotaan akan menimbulkan masalah-
masalah kependudukan seperti perubahan kondisi demografi yang
memiliki efek berantai dan dapat menimbulkan masalah atau
tekanan baru terhadap dinamika ekonomi, sosial, politik dan
keamanan daerah. Berbagai masalah keamanan dalam negeri
telah membuat konsentrasi TNI terfokus pada operasional
membantu POLRI dalam menjaga stabilitas keamanan di daerah
- daerah. Manuver intelijen asing dalam melakukan propaganda dan
memecah-belah kekuatan massa di daerah dilakukan dengan
mengeksploitasi isu-isu lokal seperti pelanggaran HAM di Papua,
Pilkada serentak, kasus korupsi, kemiskinan dan kenaikan harga
BBM serta kenaikan nilai tukar dolar akibat wabah virus Covid-19,
dimana hal tersebut telah menciptakan kegelisahan sosial yang
berujung pada konflik SARA dan demonstrasi anarkis di seluruh
wilayah nusantara diantaranya di daerah Papua, Sumatera, Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali. Dalam kondisi tersebut,
pengamanan terhadap keutuhan NKRI menjadi prioritas bagi TNI.

c) Dalam rangka mencari alasan untuk dapat menginvasi


wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka Pemerintah
NEGASOR mengajukan permasalahan penindasan etnis dan
perjuangan kemerdekaan di wilayah Papua ke Sidang Dewan
Keamanan PBB. Namun hal tersebut ditolak secara tegas oleh
Pemerintah Republik Indonesia karena pemerintah Republik
Indonesia tidak pernah melakukan pembiaran atas terjadinya
penindasan terhadap warga Papua dan menjunjung tinggi
penegakan HAM. Karena pemerintah Republik Indonesia sangat
yakin bahwa NEGASOR dengan dalih mengedepankan misi
perlindungan HAM, berencana akan menginvasi wilayah NKRI.
Dengan menguasai Pulau JAWA khususnya Jawa Timur yang
merupakan salah satu pusat pengolahan Sumber daya alam
Indonesa berupa pusat manufaktur Indonesia, yang nantinya akan
digunakan sebagai pancangan kaki pasukannya guna menguasai
kota lain di INDONESIA seperti Jatengh dalam rangka mengambil
keuntungan Sumber Daya Alam yang terkandung di wilayah
26

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karenanya, pemerintah RI


dalam hal ini mengingatkan agar NEGASOR tidak mewujudkan
niatnya karena hal tersebut dinilai sebagai agresi militer yang
melanggar aturan hukum dan etika Internasional.

b. Latar Belakang Setting Strategi.

1) Gerakan Musuh.
a) Pada pertengahan JUL 201E, NEGASOR berkeinginan kuat
untuk menguasai Sumber Daya Alam (SDA) dan menanamkan
pengaruh serta kepentingannya di INDONESIA. NEGASOR
selanjutnya menuju pangkalan aju dan melaksanakan pembangunan
kekuatan militernya di P. NANCY. Pembangunan kekuatan militer
NEGASOR diprioritaskan pada pembangunan stasiun komunikasi
serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Hal tersebut dilakukan
dalam rangka menguasai kawasan ASIA TENGGARA terutama
INDONESIA. Konsep strategi untuk menguasai Sumber Daya Alam di
Indonesia dilakukan melalui melalui 3 (tiga) tahap yaitu Cipta
Kondisi, Invasi dan Eksploitasi.

Pada tahap Cipta Kondisi, NEGASOR menggunakan kekuatan


non militer atau sipil untuk merusak kondisi ideologi, ekonomi, politik
dan sosial budaya di negara sasaran. Tahap cipta kondisi dimulai
dengan infiltrasi ke Indonesia untuk melaksanakan penggalangan
dengan tidak menimbulkan kecurigaan dalam rangka memperluas
jaringan dengan menggunakan saluran resmi melalui Perwakilan
Diplomatik, Misi perdagangan, kesenian, kebudayaan, Wartawan,
Mahasiswa/Pelajar, Wisatawan, organisasi Internasioanal seperti
organisasi buruh, pemuda serta badan-badan sosial lainnya,
Gerakan/Misi Keagamaan, Parpol/Ormas golongan serta orang-orang
yang bersedia bekerjasama serta pihak-pihak lain yang mempunyai
akses keluar masuk dalam dan luar negeri. Jaring intelijen musuh
yang sudah berhasil ditanam di INDONESIA kemudian melakukan
upaya Pencerai-beraian atau memecah-belah keutuhan dan
persatuan negara INDONESIA. Ini bertujuan untuk menghancurkan
secara sistematis landasan keutuhan NKRI, sehingga terpecah-belah
27

dan menjadi kacau. Selanjutnya NEGASOR akan melakukan


Pengingkaran untuk meningkatkan hasil pada tahap kedua menuju
pada rapuhnya kesetiaan masyarakat/rakyat terhadap bangsa dan
negaranya. Hilangnya rasa persatuan dan kesatuan, hilangnya
kepercayaan terhadap pemerintah dan aparatnya. Dalam keadaan
demikian segera diadakan usaha-usaha untuk menarik golongan
berpengaruh dengan berbagai cara, agar secara sadar maupun tidak
sadar mereka mau mengikuti kemauan pihak musuh. Selanjutnya
NEGASOR akan melaksanakan Pengarahan yaitu memanifestasikan
dukungan dari masyarakat INDONESIA sebagai moment untuk
mewujudkan tujuannya. Dengan memperkirakan besarnya dukungan
maupun perlawanan yang mungkin timbul baik dari masyarakat
umum, golongan politik, golongan agama, Ormas maupun dari
golongan Cendikiawan dan Angkatan Bersenjata kepada
Pemerintahan yang sah maka NEGASOR akan melakukan
Pergeseran, selanjutnya diciptakan kondisi yang dapat melemahkan
kewibawaan Pemerintah sebagai dasar untuk menggabungkan
masyarakat negara sasaran kepada pihak NEGASOR. Kemudian
pada tahap Invasi dilaksanakan melalui serangan udara, operasi
laut, operasi pendaratan dan serangan darat.

b) Pada Akhir Desember 201E, NEGASOR telah merubah


kebijakan dan pandangan kondisi politik global Luar Negerinya terkait
kepentingan ekonomi dan keamanan di Asia Pasifik. NEGASOR
merubah proyeksi kebijakan luar negerinya terhadap negara-negara
kawasan termasuk Indonesia

c) Pada awal JAN 202A, NEGASOR merencanakan menggelar


dan membangun kekuatan Militer serta mulai meningkatkan Latihan
Militernya di pangkalan ajunya yaitu P. NANCY. Menggelar kekuatan
yang cukup besar tersebut dalam rangka menyediakan fasilitas serta
logistik guna meningkatkan kemampuan militernya.

d) FEB 202A, NEGASOR menunjukkan dengan melibatkan 1


Korps diperkuat 1 Armada Laut dan 1 Grup Tempur Udara,
sementara sisa kekuatan 2 Korps berada di Home Base dalam
rangka melaksanakan persiapan-persiapan menguasai Indonesia.
28

e) Akhir FEB 202A, NEGASOR menunjukkan sikap-sikap


permusuhan terhadap negara-negara kawasan, melakukan
pelanggaran terhadap kedaulatan negara-negara kawasan,
melanggar wilayah udara, laut dan melakukan kegiatan-kegiatan
ilegal.

f) MAR 202A, NEGASOR mulai melakukan aksi teror,


menangkap & menenggelamkan kapal-kapal nelayan negara-negara
kawasan di sekitar wilayah perbatasan laut dengan NEGASOR di
Samudera Indonesia.

g) JUL 202A, NEGASOR mengeluarkan kebijakan politik untuk


merencanakan pengerahan kekuatan militer untuk menguasai
Sumber Daya Alam di kawasan termasuk sebagian wilayah
INDONESIA sehingga beberapa negara di kawasan melayangkan
diplomatic complain.

h) AGU 202A, pasukan NEGASOR menyiapkan kemampuan


dengan melaksanakan latihan tempur di sekitar P. NANCY

i) SEP s.d DES 202A, NEGASOR meningkatkan latihan


militernya di P. NANCY dengan melibatkan Korp 5 diperkuat 1
Armada Laut &1 Grup Tempur Udara.

j) JAN 202B, NEGASOR menyiapkan latihan militer diantaranya


Latihan Posko I di P. NANCY. Untuk mendukung latihan militer
NEGASOR menyiagakan pasukannya di P. NANCY. Korp-5 GAB
terdiri dari Div Gab-1, Divif Gab-2, Divif Gab-3, Men 13/Pendarat Fib
& Brigif 77/Para Troop + Armada Laut-IV & Group Tempur Udara-IX.
P. NANCY menjadi Pangkalan Ajunya, sedangkan untuk Korp 4 & 6
di tinggalkan di Home Base.

k) FEB 202B, NEGASOR memerintahkan Korps-5 GAB untuk


menyiapkan latihan posko I dimana yang di kembangkan yaitu
Gerakan dilaksanakan dalam 3 eselon secara berturut-turut yaitu
Divisi Gabungan 1 Korps 5 bergerak ke wilayah Jawa Tengah, Divisi
2 Korps 5 ke Jawa Tengah dan Divisi 3 Korps 5 ke Jawa Timur
29

melewati Palagan Luar, Palagan Utama, Palagan Dalam sampai


dengan Hantai Jatim.

l) MAR 202B, Korps-5 GAB pada konsep Invasi dalam latihan


Posko tersebut disiapkan satuan setingkat Divisi dari Korps 5 dengan
pembagian tugas diantaranya Divisi Gabungan 51 merebut JABAR,
Divisi Gabungan 52 merebut JATENG dan Divisi Gabungan 53
merebut JATIM dengan melalui beberapa pentahapan sebagai
berikut: Tahap I Operasi Serangan Udara (Bombardemen),
dilaksanakan dengan menggunakan Air Power yaitu bombardemen
yang massive melalui serangan pesawat tempur bomber rudal
strategis jarak jauh dan rudal jarak pendek. Tahap II. Operasi
serangan laut, dilaksanakan bersamaan dan terintegrasi dengan
bombardemen yang tujuannya untuk melumpuhkan kekuatan laut
negara Indonesia untuk memberi jalan bagi operasi pendaratan.
Tahap III. Operasi pendaratan, dilaksanakan setelah bombardemen,
serangan udara dan operasi laut berhasil dengan baik. Operasi ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbesar hasil.

m) APR 202B, Korps-5 GAB pada konsep operasi latihan


Posko yang dilaksanakan di pangkalan aju P. NANCY pada awal
MAR Korps 5, Yonif Gab-138/Pendarat Fib & Yonif-774/Para Troop
ditambah kekuatan Laut & Udara akan dikerahkan untuk menguasai
Indonesia melalui Pulau JAWA.

n) MEI s.d. AGU 202B, Korps-5 GAB membangun Instalasi


militer, pusat pengendalian komando operasi & pusat logistik di P.
NANCY sebagai langkah persiapan untuk melaksanakan invasi ke
Indonesia khususnya Pulau Jawa.

o) JAN 202C, Korps-5 GAB setelah selesai membangun Instalasi


militer, Puskodalops dan Pusat Logistik di P. NANCY maka Korps-5
GAB melakukan kegiatan yang terindikasi mengarah untuk invasi ke
wilayah Indonesia.

p) MAR 202C, Korps-5 GAB melanggar perbatasan Laut di


SAMUDERA INDONESIA
30

q) MEI 202C, Korps-5 GAB mengaktifkan pelaksanaan Cipta


Kondisi di INDONESIA khususnya wilayah PULAU JAWA. Dalam
kegiatan Cipta Kondisi ini NEGASOR melaksanakan operasi intelijen
menggunakan kekuatan militer dan non militer melalui bidang
ekonomi, politik dan sosial budaya yang sasarannya mencakup
seluruh/sebagian wilayah negara sasaran untuk menciptakan kondisi
yang kacau dan tidak menentu.

r) Awal JUL 202C, Korps-5 GAB memberikan hasil evaluasi


latihan diputuskan bahwa Divif Gab 1 direncanakan untuk menguasai
wilayah JABAR, Divisi 2 untuk menguasai JATENG dan Divisi 3 untuk
menguasai JATIM melewati Palagan Luar, Palagan Utama, Palagan
Dalam sampai dengan Hantai Jatim

2) Gerakan Pasukan Sendiri.

a) Awal MAR 202B, mengantisipasi rencana invasi militer


NEGASOR, Pemerintah INDONESIA melaksanakan Negosiasi
dengan Pemerintah NEGASOR serta menyiagakan kekuatan TNI
untuk mengantisipasi perkembangan situasi terburuk.

b) Pertengahan MAR 202B, Presiden RI dengan Dewan


Pertahanan Nasional melaksanakan rapat terbatas terkait dengan
pembahasan Perkembangan situasi terkini baik situasi dalam negeri
maupun di Kawasan serta merumuskan identifikasi ancaman dan
penentuan strategi terkait NEGASOR

c) Akhir MAR 202B, Presiden Republik Indonesia dengan


Dewan Pertahanan Nasional memaparkan Konsep Strategi.
Pertahanan Keamanan untuk menghadapi NEGASOR kepada DPR.
Selanjutnya Presiden Republik Indonesia memberi perintah kepada
PANGLIMA TNI untuk memberdayakan kekuatan dan kemampuan
TNI

d) Awal APR 202B, PANGLIMA TNI melaksanakan rapat


khusus di Markas Besar TNI untuk membahas perintah PRESIDEN
RI.
31

e) Pada AWAL OKT 202B, Presiden memerintahkan Panglima


TNI untuk menyusun dan menyiapkan Rencana Kampanye Militer
dalam rangka antisipasinya invasi NEGASOR

f) Awal NOP 202B, PANGLIMA TNI melapor kepada PRESIDEN


RI bahwa Rencana Kontijensi (RENKON TNI) OMP untuk
RENCANA STRATEGIS ke IV Tahun 202A s.d. 202E telah disusun
sekaligus minta persetujuan terhadap isinya: Kemungkinan
Kontinjensi invasi NEGASOR & Rencana tindakan menghadapi
dengan Kampanye Militer.

g) Awal DES 202B, Panglima TNI setelah melaksanakan rapat


dengan para kepala Staf Angkatan mengeluarkan Keputusan
penunjukan Pangkogabwilhan I sebagai Pangkogab TNI I dan
Pangkogabwilhan II sebagai Pangkogab TNI II dengan tugas
menyelenggarakan Kampanye Militer sebagai penjabaran dari
RENKON TNI dlm rangka OMP Thn 202A – 202E (Renstra IV
Kamen) yang berisi:

(1) PANGKOGABWILHAN I menyiapkan seluruh satuannya


dalam rangka Rencana Operasi Penindakan KOGAB TNI guna
mengusir musuh dari wilayah Kogabwilhan I.

(2) PANGKOGABWILHAN II menyiapkan seluruh


satuannya dalam rangka Rencana Operasi Penindakan
KOGAB TNI guna mengusir musuh dari wilayah Kogabwilhan
II.

(3) Memerintahkan seluruh Kepala Staf Angkatan untuk


menyiapkan Satuannya dalam rangka mendukung KOGAB
TNI.

(4) DANKORMAR sebagai PANGKOGASGAB HANTAI


dengan tugas merencanakan operasi mempertahankan pantai
JABAR, JATENG dan JATIM.

(5) PANGARMABAR sebagai PANGKOGASLAGAB.

(6) PANGKOOPSAU I sebagai PANGKOGASUDGAB.

(7) PANGDAM III/SLW sebagai PANGKOGASRATGAB di


wilayah JABAR.
32

(8) PANGDAM IV/DIP sebagai PANGKOGASRATGAB di


wilayah JATENG.

(9) PANGDAM V/BRW sebagai PANGKOGASRATGAB di


wilayah JATIM:

(a) Melaksanakan Operasi Darat Gabungan di


wilayah JATIM dalam rangka mendukung Operasi
Penindakan KOGAB TNI.

(b) Menerima BP BRIGIF R-9/DY/2/K dan BRIGIF


PR-18/TSL/2/K dari PANGDIVIF-2/KOSTRAD.

(9) PANGDIVIF–2/KOSTRAD sebagai PANGKOGASGAB


LINUD dan agar mem-Bpkan 2 BRIGIF yaitu BRIGIF
R-9/DY/2/K dan BRIGIF PR-18/TSL/2/K masing-masing
sebagai SATGASRAT R-9/DY/2/K dan SATGASRAT
PR-18/TSL/2/K kepada PANGKOGASRATGAB JATIM.

h) Pada 010600 DES 202B, Panglima TNI memerintahkan


Kepala BAIS TNI untuk melaksanakap Operasi Intelijen sampai ke
wilayah NEGASOR.

i) Pada 010800 JAN 202C, Panglima TNI mengeluarkan Direktif


Operasi kepada Pangkogab TNI I & II untuk menyelenggarakan
Kampanye Militer, sekaligus Direktif tersebut sebagai pedoman untuk
menyusun Rencana Keamanan Militer atau dengan kata lain isi
Direktif tersebut agar para PANGKOGAB merencanakan Kampanye
Militer dalam rangka menghadapi invasi musuh di wilayah masing-
masing dimana Konsep strategis musuh melaksanakan Serangan
Udara, Operasi Laut, Operasi Pendaratan dan diakhiri dengan
Serangan Darat. Panglima TNI menghendaki Konsep Utama
Kampanye Militer dipaparkan pada 030630 APR 202C, diharapkan
030800 JUL 202C Rencana Kampanye hasil Uji dengan TFG
(Tactical Floor Game) dengan TFG dipaparkan Pangkogab dan
sudah dapat disetujui oleh Panglima TNI.

j) Pada 301100 MAR 202C, PANGKOGAB Setelah


melaksanakan Analisa tugas, menetapkan Tugas Kogab TNI II
melaksanakan Kampanye Militer di wilayah KOGABWILHAN II.
33

k) Pada 310700 APR 202C, Staf KOGABWILHAN II


melaksanakan Rapat Pendahuluan berupa Briefing Analisa Tugas
Pokok kepada Panglima guna merumuskan Tugas pokok yang
dinyatakan kembali (TUNYALI).

l) Pada 300600 JUN 202C PANGKOGABWILHAN II


menyampaikan Petunjuk Perencanaan kepada Staf dan Perintah
Persiapan kepada para PANGKOGAS serta mulai melaksanakan
langkah – langkah perencanaan dan persiapan operasi dalam rangka
menghadapi rencana invasi NEGARA MUSUH ke Indonesia.

m) Pada 010800 JUL 202C PANGKOGABWILHAN II


menyampaikan Perintah Persiapan kepada para PANGKOGAS
termasuk juga didalamnya PANGKOGASRATGAB JATIM. Isi
Perintah Persiapan tersebut sebagai berikut:

(1) Melaksanakan Rencana Operasi Darat Gabungan di


wilayah JATIM dalam rangka mendukung Operasi Penindakan
KOGAB TNI.

(2) Menerima BP BRIGIF R-9/DY/2/K dan BRIGIF


PR-18/TSL/2/K dari PANGDIVIF-2/KOSTRAD.

c. Latar Belakang Setting Taktis.

1) Gerakan Musuh.
a) Awal JUL 202C NEGASOR semakin intens melaksanakan
infiltrasi dan propaganda di berbagai daerah di Indonesia termasuk
wilayah JATIM yang berusaha untuk mendiskreditkan Pemerintahan
saat itu.

b) Pada AKHIR AGU 202C, NEGASOR mulai menjalankan


strateginya dengan Melaksanakan cerai berai dan Pengingkaran di
beberapa Daerah di wilayah KOGABWILHAN II yaitu di JABAR,
JATENG sampai dengan JATIM.

c) Pada Awal SEP 202C, dalam Konsep Operasi pada Latihan


Posko I Korps-5 GAB bahwa Div Gab-53 Dalam Invasi NEGASOR
34

akan menggunakan Tahapan Invasi meliputi Operasi Serangan


Darat. Dimana Operasi serangan darat, dilaksanakan sebagai
operasi kelanjutan dari operasi pendaratan yang merupakan tahap
terakhir dari invasi.

d) Awal OKT 202C, Koprs-5 GAB pada Latihan Posko I dengan


skenario akan menguasai JATIM sebagai COG (center of gravity)
Indonesia dengan 3 poros yaitu:

(1) Divisi Gabungan 51 akan masuk JABAR melalui


PELABUHAN RATU,

(2) Divisi Gab 52 direncanakan akan masuk JATENG


melalui PANTAI CILACAP

(3) Divisi Gabungan 53 direncanakan akan masuk JATIM


melalui PANTAI PANCER.

b) Pada akhir OKT 202C, Dalam Konsep Operasi Latihan


Posko I NEGASOR bahwa Div Gab-53 akan ditugaskan untuk
menguasai Kota SURABAYA dengan melaksanakan pendaratan di
PANTAI PANCER KOMPLEKS (di luar Peta) dan mempersiapkan
pasukannya melanjutkan gerakan untuk menguasai SURABAYA
dengan menggunakan poros gerakan PANCER – JEMBER –
TANGGUL – LUMAJANG - PROBOLINGGO – PASURUAN –
SIDOARJO – SURABAYA.

d) Pada awal NOV 202C, Dalam Konsep Gerakan Div Gab-53


NEGASOR diketahui bahwa kekuatan DIVGAB-53 (-) NEGASOR
saat bergeser dalam 2 eselon diantaranya sebagai berikut:

(1) ESELON-I dengan perkuatannya sebagai Eselon Depan


terdiri dari :
(a) MENIF-531 (-)
(b) MENKAV-532 (-)
(c) MEN ART-534/105 (-)
(d) YON KAV INTAI -535 (-)
(e) YON HANUD-536 (-)
(f) YON ZENI-537 (-)
35

(g) YON HUB-58 (-)


(h) KI PAM-531 (-)

(2) ESELON-II dengan perkuatannya sebagai Eselon


Belakang terdiri dari :
(a) MAKO DIVGAB-53 (-)
(b) MENIF-532 (-)
(c) YON KAV-5331/533 (-)
(d) YON ANG-539 (-)
(e) YON KES-5310 (-)
(f) RAI HANUD-A/126 (-)
(g) KI ZIPUR-A/537 (-)
(h) KI HUB-A/538 (-)
(i) TON-1/KI PAM-5311 (-)

2) Gerakan Pasukan Sendiri.

a) Pada 010800 JUL 202C, PANGKOGASRATGAB JATIM


menerima PRINSIAP dari PANGKOGAB TNI II dilanjutkan dengan
melaksanakan langkah – langkah PPKM diawali dengan menganalisa
tugas dimana tugas KOGASRATGAB JATIM melaksanakan operasi
darat gabungan dengan menghambat gerak maju Musuh, operasi
pertahanan maupun serangan di wilayah JATIM Kompleks dalam
rangka Kampanye Militer KOGABWILHAN II. PANGKOGASRATGAB
melaksanakan perencanaan Operasi rangka mengantisipasi gerakan
NEGASOR yang akan memasuki wilayah teritorial JATIM, serta
melaporkan rencana pelaksanaan Operasi Darat Gabungan di JATIM
kepada PANGKOGABWILHAN II.

b) Pada 200800 SEP 202C, PANGKOGASRATGAB JATIM


melaksanakan Rapat Pendahuluan dan Briefing Analisa Tugas oleh
bersama Asisten Kogasratgab

c) Pada 300800 OKT 202C, PANGKOGASRATGAB JATIM


menyampaikan PRINSIAP Kepada para DANSATGASRAT Jajaran
KOGASRATGAB JATIM dan merencanakan Operasi dalam rangka
36

mengantisipasi gerakan NEGASOR yang akan memasuki wilayah


teritorial JATIM, serta melaporkan rencana pelaksanaan Operasi
Darat Gabungan di JATIM kepada PANGKOGABWILHAN II sebagai
berikut :
(1) Tugas Pokok. KOGASRATGAB JATIM dengan
perkuatannya melaksanakan Operasi Darat Gabungan di
wilayah JATIM beralih ke operasi selanjutnya atas perintah
dalam rangka operasi penindakan KOGAB TNI.

(2) Konsep Operasi. Melaksanakan Operasi Darat


Gabungan di wilayah Propinsi JATIM dengan mengerahkan 4
KOREM dan 3 BRIGIF.

(a) KOREM 081/DY, KOREM 082/CPYJ, KOREM


083/BDJ, dan KOREM 084/BJ masing-masing bertindak
sebagai SATGASREM diwilayahnya, melaksanakan
operasi imbangan di wilayahnya dengan melaksanakan
operasi teritorial dan operasi tempur untuk mencegah
bala bantuan dari induk pasukan NEGASOR.

(b) BRIGIF R-9/DY/2/K beserta perkuatannya


sebagai SATGASRAT R-9/DY/2/K menghambat selama
8 hari, 4 hari di Garis Hambat-I RKT T/126 DESA
TANGGUL GT 29-31 GD 80-82 dan 4 hari di Garis
Hambat-II DESA JATIAN GT 26-28 GD 83-85,
menghambat gerak maju musuh dalam petak, beralih ke
operasi selanjutnya atas perintah, dalam rangka Operasi
Darat Gabungan KOGASRATGAB JATIM.

(c) BRIGIF MEKANIS- 6/TSB sebagai beserta


perkuatannya sebagai SATGASRAT BRIGIF MEKANIS-
6/TSB bertahan di Garis Pertahanan Akhir (GPA)
rangkaian ketinggian T/69 JATIROTO KOMPLEKS
GT. 21-23 GD. 85-87, menahan dan menghancurkan
musuh di depan BDDT, beralih ke operasi selanjutnya
atas perintah, dalam rangka Operasi Darat Gabungan
KOGASRATGAB JATIM.
37

(d) BRIGIF PR-18/TSL/2/K SEBAGAI SATGASRAT


BRIGIF PR-18/TSL/2/K beserta perkuatannya sebagai
SATGASRAT PR-18/TSL/2/K merupakan pasukan
cadangan KOGASRATGAB JATIM siap bergerak dalam
rangka memperbesar hasil rangka Operasi Darat
Gabungan KOGASRATGAB JATIM.

20. Gerakan Kedua Belah Pihak.

a. Pemeran Latihan.
1) Musuh. Musuh yang dihadapi adalah DIV GAB-53 (-) NEGASOR
dengan sisa kekuatan sekitar 85 % sedang melaksanakan konsolidasi
sementara di PAKUSARI KOMPLEK (di luar Peta). DIV GAB-53 (-)
NEGASOR akan bergerak untuk merebut dan menduduki KOTA
SURABAYA dengan poros gerakan PANCER – JEMBER – TANGGUL –
LUMAJANG - PROBOLINGGO – PASURUAN – SIDOARJO – SURABAYA.
Dalam Latihan Posko I ini, DIV GAB-53 (-) NEGASOR akan diperankan oleh
Pengendali melalui penyampaian RIL.

2) Pasukan sendiri. SATGASRAT M-6/TSB melaksanakan perencanaan


operasi pertahanan di DP RANDUAGUNG KOMPLEK GT. 13-15 GD. 90-
92. Pada Latihan Posko I ini, MAKO SATGASRAT M-6/TSB diperankan oleh
Pejabat MAKOBRIGIF M-6/TSB yang diorganisir dalam jabatan sebagai
DANSATGASRAT, WADANSATGASRAT dan para KASI SATGASRAT- M-
6/TSB.

3) Unsur-unsur lain. Komando Satuan Atas, Samping dan Bawah


terdiri dari KOREM 081/DY, KOREM 082/CPYJ, KOREM 083/BDJ, dan
KOREM 084/BJ, BRIGIF R-9/DY/2/K, BRIGIF MEKANIS-6/TSB, BRIGIF PR-
18/TSL/2/K dan satuan jajarannya maupun unsur satuan lain yang terlibat
operasi. Dalam Latihan Posko I ini diperankan oleh Pengendali Atas,
Samping dan Bawah.
38

b. Tahap Perencanaan dan Persiapan Operasi. Waktu Asumsi mulai


tanggal 300800 OKT 202C s.d. 030800 JUL 202D (244 hari) dengan Waktu
Sebenarnya tanggal 6 s.d 8 April 2022 (3 hari) dengan rincian Hari 18 jam
(08.00-16.00), Hari 28 jam (08.00-16.00), Hari 35jam (08.00-13.00)= 21 jam.

1) Gerakan Musuh.

a) Pada pertengahan NOV 202C. NEGASOR dalam konsep


Cipta Kondisi, apabila Cerai berai dan Pengingkaran berhasil, maka
agen MUSUH akan melaksanakan Pengarahan, Pergeseran dan
Penggabungan dengan sasaran SURABAYA dan kota Penyangga di
sekitarnya.

b) Pada Awal DES 202C. Dalam Geladi lapang operasi Serangan


NEGASOR menentukan 2 skenario. Pertama, bila berhasil
menembus pertahanan maka akan segera menambah kekuatan
dalam rangka menguasai SURABAYA. Kedua, bila gagal maka
sepertiga sisa kekuatan MUSUH akan mundur dan bertahan sambil
menunggu bala bantuan.

c) Pada Awal JAN 202D. Ditemukan dokumen musuh yang


berisikan tentang CB musuh dalam menyerang tingkat DIVISI yaitu 1
MENIF di depan diperkuat 1 YONKAV Tank dan 1 MENIF sebagai
Cadangan. Dalam mendukung serangan NEGASOR memperkuat
menggunakan 1 MEN ARMED 76, 1 YON HANUD RBS 90, 1 YON
ZENI & 1 YON HUB.

d) Mulai Awal MEI s.d JUL 202D. NEGASOR berusaha untuk


membangun Aliansi dan dukungan dari negara-negara ASEAN
diantaranya Malaysia dan Singapura untuk menciptakan permusuhan
dengan Indonesia dan mendukung rencana Invasi MUSUH.

2) Gerakan Pasukan Sendiri.

a) Pada 300800 OKT 202C, DANSATGASRAT M-6/TSB telah


selesai menerima Perintah Persiapan dan segera melaksanakan
langkah-langkah PPKT untuk melaksanakan operasi pertahanan di
39

rangkaian ketinggian T/69 JATIROTO KOMPLEKS GT. 21-23 GD.


85-87, menahan dan menghancurkan YONIF 1311 (+) NEGASOR
dalam rangka operasi darat gabungan KOGASRATGAB JATIM.
Komposisi SATGASRAT M-6/TSB adalah sebagai berikut:

(1) Satuan Organik.


(a) YONIF 512/QY
(b) YONIF 516/CY
(c) YONIF 521/DY

(2) Satuan BP.


(a) YON KAV 3/AC
(b) YON ARMED 8/UY
(c) RAI A YON ARH 8/MBC
(d) KI KAV INTAI 3/TSC
(e) KI A YONZIPUR 5/ABW
(f) SATBEKANG DAM V/BRW
(g) SATKES DAM V/BRW
(h) SATPAL DAM V/BRW
(i) SATHUB DAM V/BRW
(j) SATPOM DAM V/BRW

(3) Satuan BKO.


(a) UNSUR KODIM-0821/LUMAJANG (BKO).
(b) DEN PENERBAD (BKO).
(c) SATGASUD memberikan SUL 5 sorti/hari atas
permintaan.

b) Setelah menerima Perintah Persiapan dari


PANGKOGASRATGAB JATIM, maka DANSATGASRAT M-6/TSB
segera melaksanakan Perencanaan Operasi di Daerah Persiapan
(DP) RANDUAGUNG KOMPLEKS KV. 1390 sebagai berikut:

(1) Pada 300900 OKT 202C, DANSATGASRAT M-6/TSB


menyusun perintah pendahuluan.
40

(2) Pada 300700 NOV 202C, DANSATGASRAT M-6/TSB


menyampaikan perintah pendahuluan kepada staf dan
komandan satuan bawah.
(3) Pada 300800 NOV 202C, DANSATGASRAT M-6/TSB
bersama seluruh staf melaksanakan briefing analisa tugas
masing-masing staf
(4) Pada 310700 DES 202C, DANSATGASRAT M-6/TSB
melaksanakan briefing analisa tugas komandan & staf.
(5) Pada 310900 DES 202C, DANSATGASRAT M-6/TSB
bersama para staf menyusun jukcan dan prinsiap.
(6) Pada 310600 JAN 202D, DANSATGASRAT M-6/TSB
menyampaikan petunjuk komandan yang terdiri dari petunjuk
perencanaan kepada perwira staf dan perwira staf khusus dan
perintah persiapan kepada komandan satuan bawah
(7) Pada 310700 JAN 202D, DANSATGASRAT M-6/TSB
beserta perwira staf melaksanakan briefing pengembangan
cb.
(8) Pada 310700 MAR 202D, DANSATGASRAT M-6/TSB
beserta Perwira Staf melaksanakan briefing analisa CB.
(9) Pada 030900 MAR 202D, DANSATGASRAT M-6/TSB
beserta Perwira Staf melaksanakan briefing perbandingan
CB.
(10) Pada 181430 MAR 202D, DANSATGASRAT M-6/TSB
melaksanakan briefing memutuskan CB Terbaik.
(11) Pada 181530 MAR 202D, DANSATGASRAT M-6/TSB
menyusun kuo.
(12) Pada 030630 APR 202D, DANSATGASRAT M-6/TSB
menyampaikan kuo.
(13) Pada 030730 APR 202D, Staf menyusun konsep
rencana operasi (RO).
(14) Pada 190730 MEI 202D, DANSATGASRAT M-6/TSB
menguji konsep RO. Pengujian RO, dengan asumsi terjadi
peningkatan eskalasi saat krisis dan MUSUH melaksanakan
Invasi & pernyataan Perang oleh Presiden sebagai dasar
pembuatan Time Table. Uji RO melibatkan semua unsur
satuan jajaran SATGASRAT M-6/TSB
41

(15) Pada 190930 MEI 202D, Staf menyempurnakan Konsep


RO.
(16) Pada 030800 JUL 202D, DANSATGASRAT M-6/TSB
harus telah melaporkan kepada PANGKOGASRATGAB bahwa
KONSEP RO sudah siap jika diasumsikan terjadi peningkatan
eskalasi saat krisis dan NEGASOR melaksanakan Invasi

3) Persoalan yang ditanyakan. Pada latihan Posko I Tingkat Brigade


“INTEGRITAS LXII” TA 2022 ini, persoalan yang ditanyakan setelah
menerima PO PANGKOGASRATGAB JATIM adalah:

a) Hari “H”, tanggal 6 April 2022.


(1) Terima Prinsiap : Produk dan penyampaian.
(2) Perintah Pendahuluan : Produk dan penyampaian
(3) Briefing Antug dan Staf : Produk dan penyampaian.
(4) Juk Can dan Prin Siap : Produk dan Penyampaian.

b) Hari “H+1”, tanggal 7 April 2022.


(1) Pengembangan CB : Produk dan Penyampaian.
(2) Analisa CB : Produk & Penyampaian.
(3) Banding CB Terbaik : Produk & Penyampaian.
(4) Samapikan KUO : Produk & Penyampaian.

c) Hari “H+2”, tanggal 8 April 2022.


(1) Susun Konsep RO : Produk & Penyampaian.
(2) Uji Konsep RO : Produk & Penyampaian.
(3) Sempurnakan RO : Produk & Penyampaian.

c. Tahap Uji RO. (Disampaikan dengan menggunakan TFG)

1) Gerakan kedua belah pihak

a) Gerakan Musuh

(1) Pada 040800 JUL 202D. Diperanggapkan NEGASOR


mulai bergerak memberangkatkan pasukannya dengan
kekuatan 1 KORPS menuju ke perairan wilayah INDONESIA
42

dengan prioritas utama menguasai P. JAWA, dengan manuver


sebagai berikut:

(a) DIVGAB-51 bergerak untuk menguasai JABAR.


(b) DIVGAB-52 bergerak untuk menguasai JATENG.
(c) DIVGAB–53 bergerak untuk menguasai JATIM.

(2) Pada 090600 JUL 202D. NEGASOR telah memasuki


perairan wilayah INDONESIA (PALAGAN LUAR) dan
menghadapi perlawanan dari KOGASLAGAB maupun
KOGASUDGAB TNI yang sedang melaksanakan Operasi
Blokade Laut dan Operasi Pertahanan Udara di Palagan Luar
dan Utama.

(3) Pada 100800 JUL 202D. ARMADA KORPS-5


NEGASOR menghadapi perlawanan yang kuat dari
KOGASLAGAB dan KOGASUDGAB TNI sehingga menderita
kerugian yang besar dengan tenggelamnya kapal-kapal
pengangkut Meriam-meriam kaliber besar, khususnya kapal-
kapal pengangkut YON MER 155 dan TANK MBT.

(4) Pada 140600 JUL 202D. KORPS-5 NEGASOR telah


memasuki wilayah ZEE INDONESIA di perairan LAUT JAWA
(PALAGAN UTAMA) dan kembali menghadapi perlawanan dari
KOGASLAGAB maupun KOGASUDGAB TNI, namun berhasil
menembusnya, kemudian melanjutkan gerakan ke sasaran.

(5) Pada 191600 JUL 202D. DIV GAB-53 (-) NEGASOR


diskenariokan telah memukul mundur KOGASGAB HANTAI
BANYU dan berhasil mendaratkan pasukannya di sekitar
PANTAI PANCER (di luar peta). Selanjutnya DIV GAB-53 (-)
NEGASOR melaksanakan konsolidasi sementara guna
menyusun kembali kekuatannya, serta aktif melaksanakan
patroli di sekitar kedudukan untuk menghindari serangan
pendadakan dari pasukan TNI. Kekuatan DIV GAB-53 (-)
NEGASOR saat ini mencapai 85 % yang kemudian diorganisir
menjadi 2 ESELON untuk melanjutkan gerak maju menuju
KOTA SURABAYA.
43

(6) Pada 200800 JUL 202D NEGASOR diskenariokan/


diasumsikan melaksanakan konsolidasi sementara PAKUSARI
KOMPLEK (di luar Peta) dengan sisa kekuatan sekitar 85 %
berencana melanjutkan gerakannya ke arah SURABAYA
dengan menggunakan poros gerakan PANCER – JEMBER –
TANGGUL – LUMAJANG - PROBOLINGGO – PASURUAN –
SIDOARJO – SURABAYA. Susunan kekuatan dibagi menjadi
2 ESELON.

(7) Pada 310700 JUL 202D, DIV GAB-53 (-) NEGASOR


diskenariokan sudah melaksanakan kontak tembak dengan
SATGASRAT R-9/DY/2/K di Garis Hambat-I di RKT T/126
DESA TANGGUL GT 29-31 GD 80-82, DIVGAB 53 (-)
NEGASOR berhasil memukul mundur SATGASRAT
R-9/DY/2/K sehingga DIV GAB-53 (-) NEGASOR berhasil
menembus Garis Hambat-I di RKT T/126 DESA TANGGUL
GT 29-31 GD 80-82.

(8) Pada 050700 AGU 202D, DIV GAB-53 (-) NEGASOR


diskenariokan/ diasumsikan sedang melaksanakan kontak
tembak dengan SATGASRAT R-9/DY/2/K yang sudah berada
di Garis Hambat-II di DESA JATIAN, DIVGAB 53 (-)
NEGASOR berhasil memukul mundur SATGASRAT
R-9/DY/2/K sehingga gerak maju DIV GAB-53 (-) NEGASOR
berhasil menembus Garis Hambat-II di DESA JATIAN GT
26-28 GD 83-85.

(9) Pada 090800 AGU 202D, NEGASOR diskenariokan/


diasumsikan melaksanakan konsolidasi sementara KRAJAN
KOMPLEKS (KV. 2584) dengan sisa kekuatan sekitar 65 %
berencana melanjutkan gerakannya ke arah SURABAYA
dengan menggunakan poros gerakan TANGGUL -
LUMAJANG – PROBOLINGGO – PASURUAN – SIDOARJO –
SURABAYA.

(10) Pada 100600 AGU 202D. DIVGAB-53 (-) NEGASOR


melanjutkan gerak majunya untuk menguasai KOTA
44

SURABAYA dengan menggunakan formasi eselon depan dan


eselon belakang.

(11) Pada 101400 AGU 202D. TANK dari MENKAV-41 (-)


NEGASOR terlibat kontak tembak dengan TANK PDU
SATGASRAT MEKANIS–6/TSB

(12) Pada 101600 AGU 202D. DIVGAB-53 (-) NEGASOR


sebagai eselon depan terhambat gerak majunya akibat terjadi
kontak tembak dengan PDU SATGASRAT MEKANIS–6/TSB di
sekitar YASORATI KV. 2385.

(13) Pada 110600 AGU 202D. DIVGAB-53 (-) mengerahkan


YON KAV (-) dan tembakan ARTILERI kearah kedudukan
PDU.

(14) Pada 110800 AGU 202D. Sekitar KV. 2285 DIVGAB-53


(-) tertahan gerak majunya oleh PDT SATGASRAT MEKANIS–
6/TSB namun masih dapat melanjutkan gerakan.

(15) Pada 111400 AGU 202D. DIVGAB-53 (-) terlibat kontak


tembak dengan pasukan YONIF 512/QY di petak kiri
pertahanan SATGASRAT M-6/TSB

(16) Pada 111600 AGU 202D. DIVGAB-53 (-) yang


bergerak di petak kiri pertahanan SATGASRAT
MEKANIS–6/TSB Berhasil dihancurkan oleh pasukan YONIF
512/QY sebagian pasukan melaksanakan pemunduran ke
belakang menuju induk pasukan.

(17) Pada 120600 AGU 202D. DIVGAB-53 (-) yang


bergerak di petak kanan pertahanan SATGASRAT MEKANIS–
6/TSB berhasil menembus pertahanan pasukan YONIF
516/CY

(18) Pada 120800 AGU 202D. DIVGAB-53 (-) menghadapi


serbal dari pasukan YONIF 521/DY.

(19) Pada 121400 AGU 202D. DIVGAB-53 (-) berhasil


dihancurkan oleh pasukan YONIF 521/DY, sebagian pasukan
45

melaksanakan pemunduran ke belakang menuju induk


pasukan menuju ke KRAJAN KOMPLEKS KV.2584

b) Gerakan Pasukan sendiri.

(1) Pada 040800 JUL 202D. Mencermati manuver


NEGASOR yang bergerak menuju wilayah INDONESIA,
Diperanggapkan PRESIDEN RI telah mengajukan dukungan
politik kepada DPR RI agar diijinkan untuk menggunakan
kekuatan TNI guna mengusir NEGASOR. Atas pertimbangan
keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI, maka DPR RI
mengijinkan PRESIDEN RI menggunakan kekuatan TNI untuk
mengusir NEGASOR keluar dari wilayah NKRI. Selanjutnya
pada 041200 JUL 202D “PRESIDEN RI MENYATAKAN
INDONESIA DALAM KEADAAN DARURAT PERANG“.
PRESIDEN RI selaku Panglima Tertinggi TNI segera
memerintahkan PANGLIMA TNI untuk mempertahankan,
menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta
melindungi keselamatan segenap bangsa dari ancaman agresi
NEGASOR. PANGLIMA TNI atas dasar perintah Presiden RI
memberlakukan RENKON TNI menjadi PO PANGLIMA TNI
dan memerintahkan PANGKOGABWILHAN II sebagai
PANGKOGAB untuk melaksanakan Kampanye Militer.
Selanjutnya para PANGKOGASGAB jajaran KOGAB
memerintahkan jajarannya untuk siap digerakkan menghadapi
invasi NEGASOR.

(2) Pada 090600 JUL 202D. Diperanggapkan


KOGASLAGAB dan KOGASUDGAB yang melaksanakan
Operasi Blokade Laut dan Operasi Pertahanan Udara di
Palagan Luar dan Palagan Utama menghadapi KORPS-5
NEGASOR yang bergerak menuju P. JAWA

(3) Pada 100800 JUL 202D. KOGASLAGAB dan


KOGASUDGAB TNI yang melaksanakan blokade di PALAGAN
LUAR mendapat perlawanan sengit dari Armada KORPS-5
NEGASOR sehingga harus mundur ke belakang namun
berhasil menenggelamkan kapal yang mengangkut Meriam-
46

meriam kaliber besar, khususnya kapal pengangkut YON MER


155 dan TANK MBT.

(4) Pada 140600 JUL 202D. KOGASLAGAB dan


KOGASUDGAB TNI yang melaksanakan blokade di ZEE
Perairan LAUT JAWA (PALAGAN UTAMA) mendapat
perlawanan sengit dari Armada KORPS-5 NEGASOR,
kemudian memutuskan pertempuran untuk menghindari
kerugian yang lebih besar.

(5) Pada 191600 JUL 202D. SATGAS HANTAI BANYU


yang melaksanakan Operasi Hantai di PANTAI PANCER mulai
terlibat kontak dengan pasukan DIVGAB-53 NEGASOR yang
akan melaksanakan pendaratan pantai namun tidak mampu
menahan serangan sehingga memaksa SATGAS HANTAI
melaksanakan pemunduran.

(6) Pada 200800 JUL 202D. PANGKOGASRATGAB JATIM


memberlakukan RO “INTEGRITAS LXII” menjadi PO
“INTEGRITAS LXII” dalam rangka menghadapi NEGASOR
yang telah memasuki wilayah teritorial KOGASRATGAB
JATIM.

(7) Pada 310700 JUL 202D. SATGASRAT R-9/DY/2/K siap


di kedudukan GH-I dan melakukan penghambatan terhadap
gerak maju DIVGAB-53 (-) di GH-I RKT T/126 DESA
TANGGUL GT 29-31 GD 80-82, walaupun dapat menimbulkan
kerugian pada pihak musuh, namun penghambatan
SATGASRAT R-9/DY/2/K dapat ditembus oleh musuh.
Selanjutnya pada melaksanakan pemunduran secara berturut-
turut menuju ke arah GH-II DESA JATIAN GT 26-28 GD 83-
85.

(8) Pada 050700 AGU 202D. SATGASRAT R-9/DY/2/K


melakukan penghambatan di GH-II terhadap gerak maju
DIVGAB-53 (-) di II DESA JATIAN GT 26-28 GD 83-85 dan
berhasil menimbulkan kerugian pada pihak musuh baik
47

personel dan materiil yang cukup besar, sehingga kekuatan


musuh tinggal 65%.

(9) Pada 090800 AGU 202D. PANGKOGASRATGAB


JATIM memerintahkan SATGASRAT R-9/DY/2/K untuk
mundur ke arah LUMAJANG dan selanjutnya dilaksanakan
penghambatan di GPA oleh SATGASRAT M-6/TSB.

(10) Pada 100600 AGU 202D. SATGASRAT MEKANIS


-6/TSB melaksanakan pertahanan di GARIS PERTAHANAN
AKHIR (GPA) mulai 100800 AGU 202D di ketinggian T/69
JATIROTO KOMPLEKS GT. 21-23 GD. 85-87, menahan dan
menghancurkan musuh dalam petak, beralih ke operasi
selanjutnya atas perintah, dalam rangka Operasi Darat
Gabungan KOGASRATGAB JATIM. Komposisi SATGASRAT
MEKANIS -6/TSB adalah sebagai berikut :
(a) Satuan Organik.

i. YONIF 512/QY
ii. YONIF 516/CY
iii. YONIF 521/DY
(b) Satuan Perkuatan BP.

i. YON KAV 3/AC


ii YON ARMED 8/UY
iii RAI A YON ARH 8/MBC
iv KI KAV INTAI 3/TSC
v KI A YONZIPUR 5/ABW
vi SATBEKANG DAM V/BRW
vii SATKES DAM V/BRW
viii SATPAL DAM V/BRW
ix SATHUB DAM V/BRW
x SATPOM DAM V/BRW
(c) Satuan Perkuatan lain.

i. UNSUR KODIM-0824/JEMBER (BKO).


ii. DEN PENERBAD (BKO).
iii. SATGASUD memberikan SUL 5 sorti/hari
atas permintaan.
48

(11) Pada 100800 AGU 202D. SATGASRAT MEKANIS


-6/TSB melaksanakan Pertahanan Siap di ketinggian T/69
JATIROTO KOMPLEKS GT. 21-23 GD. 85-87.

(12) Pada 101400 AGU 202D. TANK PDU SATGASRAT


MEKANIS -6/TSB terlibat kontak tembak dengan TANK
musuh.

(13) Pada 101600 AGU 202D. pasukan PDU SATGASRAT


MEKANIS M-6/TSB menghambat gerak maju DIVGAB-53 (-)
NEGASOR saat terlibat kontak tembak dengan pasukan
musuh di YASORATI KV. 2385

(14) Pada 110600 AGU 202D. YON ARMED mengerahkan


bantuan tembakan untuk mendisorganisir Bantem musuh serta
melindungi pemunduran PDU.

(15) Pada 110800 AGU 202D. PDT SATGASRAT


MEKANIS–6/TSB terlibat kontak tembak dengan musuh.

(16) Pada 111400 AGU 202D. YONIF 512/QY yang bertahan


di petak kanan pertahanan SATGASRAT MEKANIS–6/TSB
terlibat kontak tembak dengan musuh.

(17) Pada 111600 AGU 202D. SATGASRAT


MEKANIS–6/TSB berhasil menghancurkan DIVGAB-53 (-)
yang bergerak di petak kiri pertahanan SATGASRAT
MEKANIS–6/TSB, sebagian pasukan melaksanakan
pemunduran ke belakang menuju induk pasukan.

(18) Pada 120600 AGU 202D. YONIF YONIF 516/CY yang


bertahan di petak kanan pertahanan SATGASRAT MEKANIS–
6/TSB tertembus di sekitar K. KOTAKAN.

(19) Pada 120800 AGU 202B. DANSATGASRAT MEKANIS–


6/TSB mengerahkan YONIF 521/DY sebagai cadangan untuk
melaksanakan serangan balas dan berhasil menghancurkan
musuh.

(20) Pada 121400 AGU 202B. SATGASRAT


MEKANIS–6/TSB melaksanakan konsolidasi.
49

BAB V
PENUTUP

21. Penutup. Demikian Rencana Garis Besar Latihan Posko I Brigif Mekanis-6/TSB
“INTEGRITAS LXII” TA 2022 disusun sebagai bahan pertimbangan Pimpinan Umum
Latihan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

Dikeluarkan di Malang
pada tanggal April 2022
Komandan Latihan,

Wira Yudha
Kolonel Inf NRP 11600033950672

Lampiran :
1. Struktur Organisasi Latihan
2. Diagram Waktu Latihan
3. Skenario Bergambar
4. Rencana Operasi Latihan
5. Diagram Rencana Operasi Latihan
6. Kebutuhan Administrasi

Anda mungkin juga menyukai