Anda di halaman 1dari 5

RAHASIA

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT Lampiran V Keputusan Dankodiklat TNI AD


KODIKLAT Nomor Kep/ / /2016
Tanggal 2016

PEDOMAN PENGOPERASIAN KURIKULUM


PENDIDIKAN PERWIRA PELATIH TAHAP II KECABANGAN INFANTERI
(PPK DIK PATIH THP II CAB IF)

1. Kode Kurikulum.
- Nomor : 11-D1-DIK PATIH THP II CAB IF-2016.

2. Waktu Operasional Kurikulum.


- 8 minggu @ 50 Jam Pelajaran = 400 Jam Pelajaran.

3. Pendahuluan.

a. Umum. Kurikulum Pendidikan Perwira Pelatih tahap II Kecabangan


Infanteri telah disusun secara tepat dan terpadu, sehingga dapat dihasilkan Perwira
Pelatih Infanteri sesuai yang diharapkan. Keberhasilan Pendidikan Perwira Pelatih
tahap II Kecabangan Infanteri ini sangat tergantung pada kesungguhan komandan
lembaga pendidikan dan jajarannya dalam penjabaran serta pengoperasian
kurikulum tersebut ke dalam Katdaldik Tingkat Operasional.

b. Maksud dan Tujuan.


1) Maksud. Untuk memberikan petunjuk, arahan dan penekanan dalam
penjabaran kurikulum dan pengoperasiannya.
2) Tujuan. Agar diperoleh hasil didik yang optimal dan terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Ruang Lingkup dan Tata Urut.


a. Ruang Lingkup. Ruang lingkup dibatasi pada masalah-masalah yang
perlu mendapat perhatian bagi pejabat lembaga pendidikan dalam
penyelenggaraan Pendidikan Perwira Pelatih tahap II Kecabangan Infanteri.

b. Tata Urut. Pedoman pengoperasian kurikulum ini disusun dengan tata


urut sebagai berikut:
1) Pendahuluan.
2) Pengoperasian Kurikulum.
3) Penekanan-penekanan.
4) Penutup.

5. Pengoperasian Kurikulum. Guna terlaksananya proses pembekalan sikap


perilaku, pengetahuan dan keterampilan serta jasmani militer sebagai suatu rangkaian
kegiatan yang utuh, terarah dan terkendali, maka diperlukan pengorganisasian Perwira
Siswa, penyiapan perangkat operasional pendidikan (Katopsdik), penjabaran kurikulum ke
dalam perangkat kendali pendidikan tingkat operasional (Katdaldik Tingkat Ops) dan
penyusunan rencana bimbingan dan pengasuhan untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan.
RAHASIA
2

a. Pengorganisasian Perwira Siswa. Pengorganisasian Perwira Siswa


dalam penyusunan kelas agar dipedomani:
1) pelajaran teori di kelas maksimal 30 orang; dan
2) pelajaran praktik di lapangan maksimal 10 orang.

b. Penyiapan Perangkat Operasional Pendidikan (Katopsdik).

1) Tenaga Pendidik.
a) Kualitas. Disamping persyaratan penguasaan materi yang
diajarkan, tenaga pendidik harus memiliki motivasi, dedikasi untuk
memberikan yang terbaik serta memiliki sikap perilaku yang dapat
diteladani.

b) Kuantitas. Meskipun jumlah tenaga pendidik terbatas, namun


harus tetap dipedomani ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
(1) untuk materi yang bersifat teori, seorang tenaga
pendidik maksimal mengajar 3 mata pelajaran;

(2) untuk materi yang bersifat praktik seorang tenaga


pendidik maksimal mengajar 2 mata pelajaran; dan

(3) untuk memelihara moril dan motivasi tenaga pendidik,


maka hak-haknya harus diberikan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Pimpinan TNI AD.

2) Tenaga Kependidikan (Gapendik). Tenaga Kependidikan harus


dapat memberikan dukungan dalam pelaksanaan pendidikan dengan
memberikan iklim yang kondusif bagi Perwira Siswa dalam mengikuti
pendidikan.

3) Metode Pengajaran. Mengingat Pendidikan Perwira Pelatih tahap II


Kecabangan Infanteri bertujuan untuk memperoleh Perwira sebagai Perwira
Pelatih Infanteri maka metode yang dapat membantu dan mengarahkan
tercapainya tujuan tersebut antara lain: ceramah, audio visual, diskusi,
pemberian tugas dan tanya jawab, diskusi, aplikasi, drill dan demonstrasi.
4) Bahan Ajaran. Bahan ajaran untuk Pendidikan Perwira Pelatih
tahap II Kecabangan Infanteri harus sudah siap 1 minggu sebelum
pendidikan dibuka dan diberikan kepada Perwira Siswa paling lambat 3 hari
sebelum pelajaran tersebut diajarkan.

5) Fasilitas Pendidikan. Penyiapan fasilitas pendidikan dibatasi pada


fasilitas instruksi, yaitu fasilitas untuk kegiatan proses belajar mengajar
pelajaran teori maupun praktik.

6) Alins/Alongins. Untuk mencapai tingkat kemampuan yang


diharapkan, terutama yang berkaitan dengan keterampilan maka penyiapan
Alins/Alongins secara kuantitatif memenuhi rasio 1 Alins/Alongins untuk
memenuhi kebutuhan maksimal 5 orang Perwira Siswa.
3

7) Evaluasi.
a) Dalam pembuatan soal ujian walaupun lebih bersifat teknis,
praktis dan aplikatif tetapi dapat pula memperluas wawasan sesuai
dengan tugas yang akan dilaksanakan pada keluaran pendidikan.
b) Secara teknis cara penilaiannya berpedoman sesuai dengan
Keputusan Kasad Nomor Kep/688/IX/2015 tanggal 18 September
2015 tentang Petunjuk Teknis Evaluasi Hasil Belajar.

c. Penjabaran Kurikulum ke dalam Katdaldik Tingkat Operasional.


1) Program Pengajaran (Progjar). Progjar merupakan penjabaran dari
Acara Pendidikan (AP) dengan pedoman sebagai berikut:
a) Tujuan kurikuler dijabarkan ke dalam beberapa tujuan
instruksional umum dan secara nyata harus dapat dicapai dalam satu
kali pertemuan.
b) Setiap kali pertemuan ditentukan aturan sebagai berikut:
(1) satu jam pelajaran 45 menit;
(2) untuk pelajaran teori setiap pertemuan minimal 2 JP dan
maksimal 4 JP; dan
(3) untuk pelajaran praktik maksimal 10 jam pelajaran.
2) Kalender Pendidikan (Kaldik). Kaldik merupakan hasil penjabaran
dari RPP dan AP dikaitkan dengan alokasi waktu yang tersedia, harus dapat
menggambarkan semua kegiatan pendidikan secara berurutan, mulai dari
saat pembukaan pendidikan sampai dengan penutupan pendidikan dengan
pembatasan:
a) alokasi waktu setiap hari maksimal 11 jam pelajaran;
b) alokasi waktu setiap minggu maksimal 54 jam pelajaran; dan
c) apabila terdapat keadaan-keadaan khusus yang berakibat
batas maksimal pengoperasian tidak dapat dioperasikan dalam
minggu tersebut 54 jam pelajaran (terdapat hari libur berturut-turut
atau hari-hari khusus) maka jumlah jam operasional kurikulum dalam
minggu berikutnya dapat dioperasionalkan maksimal 70 jam pelajaran
dan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh Lemdik.
3) Rangka Pelajaran Terurai (RPT). RPT adalah perpaduan antara
Progjar dan Kaldik yang menggambarkan urutan tahap pengoperasian mata
pelajaran/kegiatan kurikuler, yang disusun dengan sistem kombinasi
(gabungan sistem blok dan sistem korelasi).
4) Jadwal Mingguan. Jadwal mingguan disusun berdasarkan RPT dan
pelaksanaan dari jadwal mingguan sebelumnya, yang memuat jam-jam
pertemuan, waktu pertemuan, Gadik dan tempat yang digunakan.
5) Persiapan Mengajar. Setiap Gadik diharuskan membuat persiapan
mengajar dan rencana lapangan yang harus dipaparkan 3 hari sebelum
mengajar/melatih dan disahkan oleh Kepala Departemen Lemdik yang
bersangkutan.
4

d. Penyusunan Rencana Bimbingan dan Pengasuhan.


1) Tujuan. Sebagai pedoman bagi pembina, Gadik dalam pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan pengasuhan kepada Perwira Siswa Pendidikan
Perwira Pelatih tahap II Kecabangan Infanteri.
2) Sasaran.
a) Bidang Sikap dan Perilaku. Tercapainya sikap dan perilaku
Perwira Siswa sebagai prajurit TNI AD yang berjiwa Sapta Marga dan
berpegang teguh kepada Sumpah Prajurit.
b) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan. Tercapainya
pengetahuan dan keterampilan yang lebih ditentukan kepada upaya
mendukung pelaksanaan tugas sebagai Perwira Pelatih Infanteri.
c) Bidang Jasmani. Tercapainya kesegaran jasmani untuk
mendukung pelaksanaan tugas.
3) Metode dan Teknik.
a) Metode yang digunakan adalah persuasif, stimulatif, sugestif,
edukatif dan instruktif.
b) Teknik yang digunakan:

(1) untuk metode sugestif dan persuasif melalui


wawancara, konseling dan konsultasi;
(2) untuk metode edukatif dan instruktif melalui bimbingan
belajar, pemberian tugas dan pemberian sanksi; dan
(3) untuk metode stimulatif melalui Jam Komandan.
4) Pentahapan Pembekalan dan Waktu. Pentahapan pembekalan
menggunakan dan memanfaatkan waktu-waktu yang luang sepanjang
pelaksanaan operasional pendidikan.

5) Evaluasi. Evaluasi bimbingan dan pengasuhan harus dilaksanakan


pada setiap minggu untuk mengetahui kekurangan yang ada dan sekaligus
memantapkan langkah pemecahan untuk kegiatan bimbingan dan
pengasuhan minggu berikutnya dengan tujuan untuk kepentingan terapi dan
menjamin objektivitas penilaian.

6. Penekanan-penekanan.
a. Jam Upacara.
1) Waktu : 4 Jam Pelajaran.
2) Kegiatan : Dilaksanakan untuk kegiatan Upacara Buka/Tutup
Pendidikan.
b. Jam Komandan.
1) Waktu : 2 Jam Pelajaran.
2) Kegiatan : Dilaksanakan pada awal pendidikan serta menjelang
akhir pendidikan oleh Danlemdik, sehingga diharapkan dapat
membangkitkan motivasi Perwira Siswa dalam mengikuti pendidikan.
RAHASIA
55

c. Jam Pemeriksaan.
1) Waktu : 2 Jam pelajaran.
2) Kegiatan : Dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal dan
akhir guna memonitor kemajuan belajar Perwira Siswa selama proses
pendidikan berlangsung.
d. Jam Ceramah.
1) Waktu : 2 Jam pelajaran.
2) Kegiatan : Dilaksanakan menjelang akhir pendidikan untuk
menambah wawasan Perwira Siswa dibidang penugasannya.
e. Jam Cadangan.
1) Waktu : 2 Jam pelajaran.
2) Kegiatan : Dilaksanakan untuk mengganti jam yang hilang dan
untuk memenuhi kebutuhan jam pelajaran yang dirasakan kurang dalam
memenuhi tuntutan tujuan pelajaran.
f. Penerapan sanksi. Penerapan sanksi terhadap pelanggaran ringan yang
dilakukan Perwira Siswa selama mengikuti pendidikan diberikan tindakan, dengan
ketentuan:
1) tidak emosional dan bersifat mendidik;
2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersangkutan;
3) tidak melakukan penyiksaan/penganiayaan; dan
4) tidak mengurangi istirahat Perwira Siswa terutama malam hari.
g. Kegiatan Ekstrakurikuler. Harus dipedomani sesuai dalam RPP dan AP
yang ditentukan. Hindari kegiatan yang berupa pemborosan waktu.
7. Penutup.
- Demikian Pedoman Pengoperasian Kurikulum Pendidikan Perwira Pelatih
tahap II Kecabangan Infanteri disusun sebagai pedoman dan bahan penyusunan
rencana pengoperasian pendidikan di lembaga pendidikan.
Komandan Kodiklat,

Agus Kriswanto
Letnan Jenderal TNI
KABAGBINKOMDIK

KA TU
RAHASIA

DIRBINDIK

WADAN

RAHASIA
DANPUSSENIF

Anda mungkin juga menyukai