Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Sejarah
Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Sejarah
Slamet Riyadi
Abtract : One means to improve the ability to plan and carry out the engineering supervision
of learning is through classroom visits. The purpose of this study are: (1) knowing how
the implementation of classroom visits supervision technique in order to improve the
ability of teachers of History to plan and implement learning teachers at MAN Rejotangan
Tulungagung; (2) determine whether classroom visits supervision technique can improve
the ability of teachers of History to plan and implement learning at MAN Rejotangan
Tulungagung. The method used is the design of Educational Action Research. The results
showed that: (1) the implementation of supervision techniques can be implemented in the
classroom visits MAN Rejotangan Tulungagung effectively and efficiently; (2) classroom
visits supervision technique proven to increase the ability of teachers in preparing a lesson
plan (RPP) as preparation for the implementation of the learning process; (3) technical
supervision of classroom visits are proven to increase the ability of teachers to implement
learning the history of the MAN Rejotangan Tulungagung.
24
Riyadi, Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Sejarah dalam ... 25
memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia memberi dorongan (supporting) dan mengajak
baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. mengikutsertakan (sharing), (Wiles dalam
Seorang pakar mengatakan bahwa “Salah Sahertian, 2000).
satu faktor utama yang sangat menentukan dalam Kunjungan Kelas adalah Kepala sekolah
meningkatkan mutu pendidikan adalah guru, atau supervisor datang ke kelas
guru merupakan titik sentral dalam pembaharuan untuk melihat cara guru mengajar di
dan peningkatan mutu pendidikan” (Miarso, kelas, melalui kunjungan kelas supervisor
1985). Oleh karena itu, seorang guru harus bisa dapat mengobservasi situasi belajar mengajar
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang sebenarnnya. Kunjungan kelas bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan dirinya melalui memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya
teknik supervisi kunjungan kelas. selama guru mengajar, yang berfungsi sebagai
Perencanaan proses pembelajaran meliputi alat untuk mendorong guru agar meningkatkan
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran cara mengajar guru dan cara belajar siswa.
(RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, Paradigma yang dikemukakan oleh Glickman
standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (dalam Bafadal, 2006) untuk memilah-milahguru
(KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan dalam 4 prototipe guru yaitu:
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar dan sumber belajar.
Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan
hal yangpokok dalam mencapai kompetensi yang
harus dikuasai oleh masing-masing siswa, bila
para guru memiliki kemampuan mengajar yang
baik maka proses pembelajaran akan berjalan
secara efektif dan efisien. Pembelajaran yang
mendidik meliputi: 1) memahami prinsip-prinsip
perancangan pembelajaran yang mendidik; Pertama: Guru-guru yang dikatagorikan
2) mengembangkan komponen-komponen sebagai teacher drop outs yaitu
rancangan pembelajaran; 3) menyusun rancangan guru ini memiliki komitmen dan kemampuan
pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan berfikir abstrak yang rendah. Kedua: Guru-guru
didalam kelas, laboratorium maupun lapangan; yang dikatagorikan sebagai Unfocused worker
4) melaksanakan pembelajaran yang mendidik yaitu guru ini memiliki komitmen tinggi tetapi
di kelas, di laboratorium dan dilapangan tingkat kemampuan berfikir abstraknya rendah.
dengan memperhatikan standar keamanan Ketiga: Guru-guru yang dikategorikan sebagai
yang dipersyaratkan; 5) menggunakan media Analytical observers yaitu guru ini memiliki
pembelajaran dan sumber belajar yang relevan kemampuan berfikir abstrak tinggi, tetapi
dengan karakteristik peserta didik dan mata komitmennya rendah. Keempat: Guru-guru yang
pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan dikatagorikan sebagai Profesional yaitu guru
pembelajaran secara utuh; 6) mengambil ini memiliki komitmen dan kemampuan berfikir
keputusan transaksional dalam pembelajaran abstrak yang tinggi.
yang diampu sesuai dengan situasi yang Berdasarkan pendapat di atas maka
berkembang. penulis tertuju pada obyek guru. Sejauh mana
Supervisi merupakan istilah yang sudah kemampuan guru dalam merencanakan dan
lazim dijumpai di lingkungan masyarakat, baik di melaksanakan pembelajaran? dan upaya apa yang
lingkungan industri, perusahaan, proyek ataupun dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor
pendidikan terdapat kegiatan supervisi. Supervisi dalam rangka meningkatkan kemampuan guru
berasal dari bahasa inggris “Supervision” yang tersebut?. Sementara banyak teknik supervisi
terdiri dari dua perkataan “Super” dan“Vision” dalam rangka meningkatkan profesional guru
. Super berarti atas atau lebih, sedangkan Vision danpenulis mencoba menggunakan salah satu
berarti melihatatau meninjau (Nawawi,1984). teknik supervisi yaitu teknik supervisi kunjungan
Supervisi berfungsi membantu (assisting), kelas, sehingga permasalahannya dapat
26 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 1, Nomor 1 November 2016: 24-29
penilaian pelaksanaan tahap/siklus kedua ini Berpijak pada skala di atas maka pelaksanaan
memperolehskor 108. pembelajaran siklus
I dengan skor 73 termasuk katagori
Refleksi Baik. Sedangkan pada siklus II pelaksanaan
pembelajaran mendapatkan skor 108, dengan
Memperhatikan pengamatan dan tindakan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran pembelajaran pada siklus II termasuk katagori
maka diperoleh hasil yang cukup baikyaitu 108. Baik Sekali. Berdasarkan uraian di atas maka
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru dapat disimpulkan bahwa: (1) teknik supervisi
mampu meningkatkan kemampuan melaksanakan kunjungan kelas dapat dilaksanakan oleh
pembelajaran melalui teknik supervisi kunjungan Kepala Sekolah sebagai supervisor sekaligus
kelas. Peneliti dengan hasil efektif dan efisien; (2)
terbukti jika teknik supervisi kunjungan kelas
dilaksanakan maka kemampuan merencanakan
PEMBAHASAN dan melaksanakan pembelajaran menjadi
Pada bagian ini akan dibahas temuan hasil meningkat dengan bukti adanya perubahan hasil
penelitian yang telah dipaparkan pada bagian penilaian RPP pada siklus Imendapat skor 24
sebelumnya, baik secara faktual, teoritis maupun dengan hasil katagori Baik, meningkat menjadi
implikasi praktis langkah-langkah supervisi pada siklusII hasil penilaian RPP mendapat skor
kunjungan kelas dalam rangka meningkatkan 38 dengan katagori Baik Sekali, begitupula pada
kemampuan dalam merencanakan dan kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus
melaksanakan pembelajaran. I memperoleh skor73 dengan katagori Baik,
Hasil penelitian ini diperoleh dari tindakan menjadi pada siklus II memperoleh skor 108
pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian berupa dengan katagori Baik Sekali. Dengan demikian
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hipotesis tindakan dapat diterima yaitu jika teknik
(RPP) pada siklus I mendapatkan skor 24 dan supervisi kunjungan kelas dilaksanakan maka
pada hasil penilaian RPP tersebut dapat dibuatkan kemampuan merencanakan dan melaksanakan
skala penilaian sebagai berikut: pembelajaran menjadi meningkat.
Skor 1 - 10 : Katagori Kurang
Skor 11 - 20 : Katagori Cukup SIMPULAN DAN SARAN
Skor 21 - 30 : Katagori Baik Simpulan
Skor 31 - 40 : Katagori Baik Sekali Pelaksanaan Teknik Supervisi Kunjungan
Berpijak pada skala di atas maka RPP pada Kelas dapat dilaksanakan di MAN Rejotangan
siklus I diperoleh skor 24, dengan demikian dengan berjalan lancar dan sukses. Melalui
RPP pada siklus I termasuk katagori Baik. Pada Teknik Supervisi Kunjungan Kelas terbukti
siklus II RPP telah direvisi dan disempurnakan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
dan berdasarkan hasil penilaian dokumen RPP menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
maka pada siklus II diperoleh skor 38, dengan (RPP) sebagai persiapan pelaksanaan proses
demikian RPP pada siklus II termasuk katagori pembelajaran. Melalui Teknik Supervisi
Baik Sekali. Kunjungan Kelas terbukti dapat meningkatkan
Hasil penelitian yang berupa pelaksanaan kemampuan guru dalam bidang melaksanakan
proses pembelajaranpada siklus I diperoleh proses pembelajaran guru mata pelajaran sejarah
skor 73 dan pada hasil penilaian pelaksanaan di MAN Rejotangan.
pembelajaran dapat dibuatkan skala penilaian
sebagai berikut:
Saran
Skor 1 - 30 : Katagori Kurang
Bertitik tolak dari hasil penelitian ini maka
Skor 31 - 60 : Katagori Cukup
dapat dikemukakan
Skor 61 - 90 : Katagori Baik
saran-saran yang kiranya dapat
Skor 91 - 120 : Katagori Baik Sekali dipertimbangkan saran-saran sebagai berikut:
Riyadi, Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Sejarah dalam ... 29