Anda di halaman 1dari 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATA

PELAJARAN SEJARAH DALAM MERENCANAKAN DAN


MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN MELALUI
TEKNIK SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS

Slamet Riyadi

MAN Rejotangan, Jl. Supriyadi Rejotangan Tulungagung.

Abstrak: Salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan merencanakan dan


melaksanakan pembelajaran adalah melalui teknik supervisi kunjungan kelas. Tujuannya
adalah: 1) mengetahui implementasi teknik supervisi kunjungan kelas dalam rangka
meningkatkan kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran guru bidang
studi Sejarah; 2) mengetahui apakah teknik supervisi kunjungan kelas dapat meningkatkan
kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran guru bidang studi Sejarah.
Metode yang digunakan ialah rancangan Penelitian Tindakan Sekolah. Kesimpulannya: 1)
teknik kunjungan kelas dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien; 2) teknis kunjungan
kelas terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran; 3) teknik kunjungan kelas terbukti dapat meningkatkan kemampuan
melaksanakan pembelajaran guru bidang studi sejarah.

Kata kunci: kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, teknik supervisi
kunjungan kelas.

Abtract : One means to improve the ability to plan and carry out the engineering supervision
of learning is through classroom visits. The purpose of this study are: (1) knowing how
the implementation of classroom visits supervision technique in order to improve the
ability of teachers of History to plan and implement learning teachers at MAN Rejotangan
Tulungagung; (2) determine whether classroom visits supervision technique can improve
the ability of teachers of History to plan and implement learning at MAN Rejotangan
Tulungagung. The method used is the design of Educational Action Research. The results
showed that: (1) the implementation of supervision techniques can be implemented in the
classroom visits MAN Rejotangan Tulungagung effectively and efficiently; (2) classroom
visits supervision technique proven to increase the ability of teachers in preparing a lesson
plan (RPP) as preparation for the implementation of the learning process; (3) technical
supervision of classroom visits are proven to increase the ability of teachers to implement
learning the history of the MAN Rejotangan Tulungagung.

Keyword: the ability to plan and to implement learning, he engineering supervision of


learning is through classroom visits.

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 meningkatkan mutu lulusan dalam mencapai


merupakan salah satu acuan utama bagi standar kompetensi lulusan yang pada akhirnya
satuan pendidikan dalam keseluruhan proses mutu pendidikan semakin baik. Oleh karena
penyelenggaraan pembelajaran mulai dari itu, proses pembelajaran harus dipersiapkan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan dengan baik antara lain penyusunan rencana
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran pelaksaan pembelajaran yang biasa disebut
dan pengawasan proses pembelajaran. RPP dan pelaksanaan pembelajaran yang benar-
Permendiknas Nomor 41 ini dimaksudkan dapat benar dilaksanakan secara fliksibel dengan

24
Riyadi, Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Sejarah dalam ... 25

memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia memberi dorongan (supporting) dan mengajak
baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. mengikutsertakan (sharing), (Wiles dalam
Seorang pakar mengatakan bahwa “Salah Sahertian, 2000).
satu faktor utama yang sangat menentukan dalam Kunjungan Kelas adalah Kepala sekolah
meningkatkan mutu pendidikan adalah guru, atau supervisor datang ke kelas
guru merupakan titik sentral dalam pembaharuan untuk melihat cara guru mengajar di
dan peningkatan mutu pendidikan” (Miarso, kelas, melalui kunjungan kelas supervisor
1985). Oleh karena itu, seorang guru harus bisa dapat mengobservasi situasi belajar mengajar
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang sebenarnnya. Kunjungan kelas bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan dirinya melalui memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya
teknik supervisi kunjungan kelas. selama guru mengajar, yang berfungsi sebagai
Perencanaan proses pembelajaran meliputi alat untuk mendorong guru agar meningkatkan
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran cara mengajar guru dan cara belajar siswa.
(RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, Paradigma yang dikemukakan oleh Glickman
standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (dalam Bafadal, 2006) untuk memilah-milahguru
(KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan dalam 4 prototipe guru yaitu:
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar dan sumber belajar.
Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan
hal yangpokok dalam mencapai kompetensi yang
harus dikuasai oleh masing-masing siswa, bila
para guru memiliki kemampuan mengajar yang
baik maka proses pembelajaran akan berjalan
secara efektif dan efisien. Pembelajaran yang
mendidik meliputi: 1) memahami prinsip-prinsip
perancangan pembelajaran yang mendidik; Pertama: Guru-guru yang dikatagorikan
2) mengembangkan komponen-komponen sebagai teacher drop outs yaitu
rancangan pembelajaran; 3) menyusun rancangan guru ini memiliki komitmen dan kemampuan
pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan berfikir abstrak yang rendah. Kedua: Guru-guru
didalam kelas, laboratorium maupun lapangan; yang dikatagorikan sebagai Unfocused worker
4) melaksanakan pembelajaran yang mendidik yaitu guru ini memiliki komitmen tinggi tetapi
di kelas, di laboratorium dan dilapangan tingkat kemampuan berfikir abstraknya rendah.
dengan memperhatikan standar keamanan Ketiga: Guru-guru yang dikategorikan sebagai
yang dipersyaratkan; 5) menggunakan media Analytical observers yaitu guru ini memiliki
pembelajaran dan sumber belajar yang relevan kemampuan berfikir abstrak tinggi, tetapi
dengan karakteristik peserta didik dan mata komitmennya rendah. Keempat: Guru-guru yang
pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan dikatagorikan sebagai Profesional yaitu guru
pembelajaran secara utuh; 6) mengambil ini memiliki komitmen dan kemampuan berfikir
keputusan transaksional dalam pembelajaran abstrak yang tinggi.
yang diampu sesuai dengan situasi yang Berdasarkan pendapat di atas maka
berkembang. penulis tertuju pada obyek guru. Sejauh mana
Supervisi merupakan istilah yang sudah kemampuan guru dalam merencanakan dan
lazim dijumpai di lingkungan masyarakat, baik di melaksanakan pembelajaran? dan upaya apa yang
lingkungan industri, perusahaan, proyek ataupun dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor
pendidikan terdapat kegiatan supervisi. Supervisi dalam rangka meningkatkan kemampuan guru
berasal dari bahasa inggris “Supervision” yang tersebut?. Sementara banyak teknik supervisi
terdiri dari dua perkataan “Super” dan“Vision” dalam rangka meningkatkan profesional guru
. Super berarti atas atau lebih, sedangkan Vision danpenulis mencoba menggunakan salah satu
berarti melihatatau meninjau (Nawawi,1984). teknik supervisi yaitu teknik supervisi kunjungan
Supervisi berfungsi membantu (assisting), kelas, sehingga permasalahannya dapat
26 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 1, Nomor 1 November 2016: 24-29

dijabarkan sebagai berikut: 1) bagaimanakah HASIL


implementasi teknik supervisi kunjungan
kelasdalam rangka meningkatkan kemampuan
Siklus Pertama
dalam merencanakan dan melaksanakan Perencanaan
pembelajaran guru mata pelajaran sejarah di MAN
Pertemuan awal diadakan hari Senin,
Rejotangan Tulungagung; dan 2) apakah teknik
tanggal 2 Nopember 2009. Materi pertemuan
supervisi kunjungan kelas dapat meningkatkan
antara lain: 1) rencana RPP diserahkan ke Kepala
kemampuan dalam merencanakan dan
Madrasah (Peneliti) sekaligus analisis RPP hari
melaksanakan pembelajaran guru matapelajaran
Senin, tanggal 9 Nopember 2009; 2) menetapkan
sejarah di MAN Rejotangan Tulungagung.
kesepakatan bersama antara Kepala Madrasah
sebagai supervisor dengan guru mengenai alat
METODE penilaian analisis RPP yaitu berpedoman pada
alat penilaian yang digunakan dalam sertifikasi
Menurut Nasution (1988) “ desain penelitian
yaitu standar penilaian penyusunan RPP; 3)
adalah suatu rencana tentang cara melakukan
berdasarkan pada pedoman yang telah disepakati
penelitian”. Penelitian ini menggunakan metode
bersama maka analisis RPP diperoleh hasil skor
penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini
24.
berusaha untuk mengungkap tentang kemampuan
merencanakan, melaksanakan pembelajaran dan Beberapa temuan dalam penyusunan RPP
pelaksanaaan teknik supervisi kunjungan kelas. yang belum sempurna
Menurut para ahli seperti Mc Niff (1988) dan antara lain: 1) penggunaan apersepsi yang
Kemmis dan McTaggart (1988) menyebut satu masih belum benar, dan perlu pelurusan yaitu
rangkaian perencanaan, tindakan, observasi dan pengertian apersepsi adalah menghubungkan
refleksi itu sebagai siklus (Cycle), refleksi pada materipembelajaran dengan situasi aktual
siklus pertama akan menentukan apakah siklus sehingga siswa tertarik/terfokus pada materi dan
pertama itu dicukupkan atau diteruskan ke siklus selanjutnya tertarik untuk mengikuti penjelasan
kedua dan seterusnya. dari guru; 2) pada langkah-langkah pembelajaran
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu: bagian poin B (kegiatan inti) peran guru masih
1) variabel kemampuan merencanakan dan mendominasi, terbukti masih adanya peran guru
melaksanakan pembelajaran (Y) dijabarkan dalam memimpin pleno kecil; 3) belum ada relevansi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran antara teknik penilaian dengan bentuk instrumen;
(RPP), dan pelaksanaan pembelajaran; 2) 4) pedoman penskoran pada setiap item soal
variabel pelaksanaan supervisi kunjungan kelas tidak ada.
(X) dijabarkan dalam tahap pertemuan awal, Pelaksanaan
tahap observasi mengajar, dan tahap pertemuan
balikan. Berdasarkan kesepakatan bersama antara
Penelitian ini berlokasi di MAN Rejotangan Kepala Madrasah sebagai supervisor dengan
Tulungagung, waktu penelitian mulai tanggal 1 guru sejarah bahwa pelaksanaan pembelajaran
September sampai dengan 30 Nopember 2009. dilakukan pada hari Senin tanggal 16 Nopember
Subyek dalam penelitian ini adalah peneliti 2009 dengan identitas RPP sebagai berikut:
sendiri sebab peneliti bertindak sebagai Kepala Mata Pelajaran : Sejarah
Sekolah MAN Rejotangan Tulungagung. Obyek Kelas : XII / Gasal
dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Pertemuan ke :1
sejarah dimana mata pelajaran sejarah dipegang
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
oleh guru yang bukan lulusan sejarah.
Penelitian ini menggunakan rancangan Standar Kompetensi : 1. Menganalisis
Penelitian Tindakan Sekolah yang meliputi: 1) Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Perencanaan Tindakan; 2) Pelaksanaan Tindakan; Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru.
3) Observasi/Pengamatan; 4) Refleksi, dilakukan Kompetensi Dasar : 1.3.Menganalisis
secara siklus dua sampai tiga siklus. Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan dari
Riyadi, Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Sejarah dalam ... 27

ancaman disintegrasi bangsa. Pelaksanaan


Indikator : 1. Mendeskripsikan Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan
gejolak sosial di berbagaidaerah pada pembelajaran tahapyang kedua. Pada tahap ini
awal kemerdekaan hingga tahun 1965: guru mengacu pada peningkatan kemampuan
a. DI/TII; mengajar yang pada tahap pertama (siklus I) guru
b. PKI Madiun 1948; mendapatkan hasilskor 73 yang dimungkinkan
c. Andi Aziz; d. RMS; bisa mendapatkan skor yang lebih tinggi sehingga
sampai pada skor maksimal yaitu 120. Kegiatan
e.PRRI/Permesta. pembelajaran pada siklus kedua ini dilaksanakan
pada tanggal 23 Nopember 2009.
Observasi
Implementasi tindakan, peneliti melakukan Observasi
observasi dengan berpedoman pada alat Pada tahap ini Peneliti (Supervisor)
penilaian kemampuan guru yang biasa mengamati dengan berpedoman pada alat ukur
digunakan untuk menilai guru yang masuk kuota kemampuan guru yaitu Instrumen Pelaksanaan
sertifikasi guru yaitu Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (Instrumen yang digunakan
Pembelajaran dengan 24 item, yang masing- untuk Sertifikasi guru ) dengan skor maksimal
masingitem skor skor maksimal 5, sehingga 120. Berdasarkan pengamatan peneliti (Kepala
skor maksimal memperoleh 120, Adapun hasil Sekolah) sebagai supervisor bahwa pada awal
penilaian pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pelajaran, guru mengadakan tanya jawab
padalampiran 7. Selama proses pelaksanaan dengan siswa agar supaya semua siswa terfokus
pembelajaran, hasil yang diperoleh guru Sejarah pada materi yang disajikan pada hari ini dan
tersebut ialah 73. guru sudah bisa membedakan antara apersepsi
dan motivasi, antara apersepsi dan pre tes;
Dalam proses pembelajaran guru sudah bisa
Refleksi
memberikan contoh-contoh yang dihubungkan
Memperhatikan hasil pengamatan dari dengan pengetahuan lain yang relevan, termasuk
tindakan yang dilakukan oleh guru dalam mengaitkan materi dengan realitas kehidupan;
proses pembelajaran yang diawali dari hasil pengelolaan kelas sudah cukup baik, termasuk
temuan awal, perencanaan dan hasil observasi, dalam proses pembelajaran sudah mengarah
maka diperoleh hasil skoring yaitu 73; hasil pada pembelajaran kontekstual antara lain
ini selanjutnya diinformasikan kepada guru, berbasis masalah. Pada kegiatan pembelajaran
selanjutnya diadakan dialog/tukar fikiran yang kedua ini media pembelajaran dibuat oleh
mengenai hal tersebut termasuk kekurangan dan guru bersama siswa dan menghasilkan pesan
kelebihan dengan berlandaskan teori yang ada yang menarik dan pembuatannya secara efisien
yaitu Buku ”Active Learning” 101 Cara Belajar sehingga partisipasi aktif siswa sangat baik
Siswa Aktif oleh Melvin L. Siberman. dan guru mau menerima kritikan darisiswa
dan akhirnya keceriaan dan antusiasme siswa
Siklus Kedua tumbuh berkembang dengan baik. Pada kegiatan
pembelajaran ini penilaian proses dilakukan
Perencanaan termasuk tindak lanjut dari penilaian akhir
Berdasarkan hasil observasi awal ada yaitu yang mendapat nilai kurang dari kriteria
beberapa hal yang penting untuk ditindaklanjuti ketuntasan minimal kompetensi dasar (KKM
dengan penelitian ini. Pada siklus kedua ini KD) diadakan remidi dan yang mendapat nilai
temuan awal yaitu penyusunan RPP belum di atas kriteria ketuntasan minimal kompetensi
sempurna. Pada penyusunan RPP masih banyak dasar (KKM KD) diadakan pengayaan. Pada
hal-hal yang belum sesuai dengan pedoman tahap ini peneliti (Kepala Sekolah) sebagai
penyusunan RPP sehingga guru memperbaikinya. supervisor memberikan penilaian terhadap
Hasil RPP yang telah direvisi diberikan skoring pelaksanaan proses pembelajaran. Adapun hasil
berdasarkan pedoman penilaian RPP yaitu 38.
28 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 1, Nomor 1 November 2016: 24-29

penilaian pelaksanaan tahap/siklus kedua ini Berpijak pada skala di atas maka pelaksanaan
memperolehskor 108. pembelajaran siklus
I dengan skor 73 termasuk katagori
Refleksi Baik. Sedangkan pada siklus II pelaksanaan
pembelajaran mendapatkan skor 108, dengan
Memperhatikan pengamatan dan tindakan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran pembelajaran pada siklus II termasuk katagori
maka diperoleh hasil yang cukup baikyaitu 108. Baik Sekali. Berdasarkan uraian di atas maka
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru dapat disimpulkan bahwa: (1) teknik supervisi
mampu meningkatkan kemampuan melaksanakan kunjungan kelas dapat dilaksanakan oleh
pembelajaran melalui teknik supervisi kunjungan Kepala Sekolah sebagai supervisor sekaligus
kelas. Peneliti dengan hasil efektif dan efisien; (2)
terbukti jika teknik supervisi kunjungan kelas
dilaksanakan maka kemampuan merencanakan
PEMBAHASAN dan melaksanakan pembelajaran menjadi
Pada bagian ini akan dibahas temuan hasil meningkat dengan bukti adanya perubahan hasil
penelitian yang telah dipaparkan pada bagian penilaian RPP pada siklus Imendapat skor 24
sebelumnya, baik secara faktual, teoritis maupun dengan hasil katagori Baik, meningkat menjadi
implikasi praktis langkah-langkah supervisi pada siklusII hasil penilaian RPP mendapat skor
kunjungan kelas dalam rangka meningkatkan 38 dengan katagori Baik Sekali, begitupula pada
kemampuan dalam merencanakan dan kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus
melaksanakan pembelajaran. I memperoleh skor73 dengan katagori Baik,
Hasil penelitian ini diperoleh dari tindakan menjadi pada siklus II memperoleh skor 108
pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian berupa dengan katagori Baik Sekali. Dengan demikian
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hipotesis tindakan dapat diterima yaitu jika teknik
(RPP) pada siklus I mendapatkan skor 24 dan supervisi kunjungan kelas dilaksanakan maka
pada hasil penilaian RPP tersebut dapat dibuatkan kemampuan merencanakan dan melaksanakan
skala penilaian sebagai berikut: pembelajaran menjadi meningkat.
Skor 1 - 10 : Katagori Kurang
Skor 11 - 20 : Katagori Cukup SIMPULAN DAN SARAN
Skor 21 - 30 : Katagori Baik Simpulan
Skor 31 - 40 : Katagori Baik Sekali Pelaksanaan Teknik Supervisi Kunjungan
Berpijak pada skala di atas maka RPP pada Kelas dapat dilaksanakan di MAN Rejotangan
siklus I diperoleh skor 24, dengan demikian dengan berjalan lancar dan sukses. Melalui
RPP pada siklus I termasuk katagori Baik. Pada Teknik Supervisi Kunjungan Kelas terbukti
siklus II RPP telah direvisi dan disempurnakan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
dan berdasarkan hasil penilaian dokumen RPP menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
maka pada siklus II diperoleh skor 38, dengan (RPP) sebagai persiapan pelaksanaan proses
demikian RPP pada siklus II termasuk katagori pembelajaran. Melalui Teknik Supervisi
Baik Sekali. Kunjungan Kelas terbukti dapat meningkatkan
Hasil penelitian yang berupa pelaksanaan kemampuan guru dalam bidang melaksanakan
proses pembelajaranpada siklus I diperoleh proses pembelajaran guru mata pelajaran sejarah
skor 73 dan pada hasil penilaian pelaksanaan di MAN Rejotangan.
pembelajaran dapat dibuatkan skala penilaian
sebagai berikut:
Saran
Skor 1 - 30 : Katagori Kurang
Bertitik tolak dari hasil penelitian ini maka
Skor 31 - 60 : Katagori Cukup
dapat dikemukakan
Skor 61 - 90 : Katagori Baik
saran-saran yang kiranya dapat
Skor 91 - 120 : Katagori Baik Sekali dipertimbangkan saran-saran sebagai berikut:
Riyadi, Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Sejarah dalam ... 29

1) Guru Mata Pelajaran Sejarah dan Guru Mata DAFTAR RUJUKAN


Pelajaran lainnya bahwa untuk setiap akan Bafadal, I. 2006. Peningkatan Profesionalisme Guru
melaksanakan proses pembelajaran hendaknya Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
dipersiapkan dulu rencana pelaksanaan Depdiknas. 2007. Permendiknas No. 41 tahun 2007
pembelajaran (RPP) sehingga kompetensi yang Tentang Standar Prosesuntuk Satuan Pendidikan
diharapkan dapat tercapai secara maksimal; 2) Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Kepala Madrasah selaku peneliti hendaknya selalu Kemmis, S. dan Mc.Taggart, R. 1988. The Action
memberikan anjuran kepada guru dalam memulai Research Planner. Victoria: Deakin University.
proses pembelajaran hendaknya dipersiapkan Miarso, Y. 1985. Teknologi Komunikasi Pendidikan.
dulu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Jakarta: CV. Rajawali.
agar proses pembelajaran berjalan secara efektif Nasution, S. 1988. Metodologi Penelitian Naturalistik-
dan efisien; dan 3) Pengawas Pendidikan Agama Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Islam (PPAI) bahwa teknik supervisi kunjungan Nawawi, H. 1984. Administrasi Pendidikan. Jakarta:
kelas ini merupakan alat yang efektif dan PT. Gunung Agung.
ifisien untuk meningkatkan kemampuan guru Sahertian, P. A. 2000. Konsep Dasar & Teknik Supervisi
khususnya kemampuan dalam menyusunrencana Pendidikan, dalam Rangka Pengembangan
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Rineka Cipta.
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai