PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas kegiatan
pembelajaran oleh guru yang sekaligus sebagai upaya
peningkatan mutu pendidikan di kota Pariaman, umumnya di
Indonesia. Untuk itu PP Nomor 74 tahun 2008,
mengamanatkan tugas pengawas satuan pendidikan mata
pelajaran dan rumpun mata pelajaran harus melaksanakan
tugas tatap muka minimal setara dengan 24 jam pelajaran
perminggu. Dimana kegiatan tersebut direalisasikan melalui
pembinaan guru dan/atau kepala sekolah, tugas
pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan tugas
kepengawasan.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
suatu masalah sebagai berikut:
1. Apakah diskusi post observasi terpimpin dapat
meningkatkan kemampuan guru matematika
menggunakan Teknik Bertanya dalam mengembangkan
pembelajaran di kelas dengan pembinaan berdasarkan
hasil supervisi akademik.
2. Apakah ada pengaruh peningkatan kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran menggunakan teknik
bertanya dalam mengembangkan pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa, melalui diskusi post observasi
terpimpin.
2
a. Untuk meningkatkan kinerja guru matematika dalam
guna.
b. Untuk meningkatkan kemampuan guru matematika
mengembangkan
Pembelajaran dengan menggunakan teknik bertanya.
c. Untuk memotivasi guru untuk melaksanakan proses
3
1) Melaksanakan pembinaan guru dan atau kepala
sekolah
2) Memantau delapan standar nasional pendidikan
3) Melaksanakan penilaian kinerja guru dan atau kepala
sekolah
c. Evaluasi hasil program pengawasan dimulai dari
tingkat sekolah binaan dan tingkat kota
2. Ruang Lingkup
d. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan
kemampuan guru menyusun administrasi perencanaan
pembelajaran
e. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan
kemampuan guru dalam proses pelaksanaan
pembelajaran
f. Melakukan pendampingan membimbing guru dalam
meningkatkan kemampuan melaksanakan penilaian
hasil belajar peserta didik
g. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan
kemampuan guru menggunakan media dan sumber
belajar
h. Memberikan masukan kepada guru dalam
memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar
i. Memberikan rekomendasi kepada guru mengenai tugas
membimbing dan melatih peserta didik
j. Memberikan bimbingan kepada guru dalam
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
untuk pembelajaran
k. Memberikan bimbingan kepada guru dalam
pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran
l. Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan
refleksi hasil-hasil yang dicapainya.
3. Indikator keberhasilan
Setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus diharapkan
guru mampu:
4
a. Membuat dan merevisi program pembelajaran sesuai
kebutuhan berdasarkan standar proses
b. Melaksanakan proses belajar mengajar dan
mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan
teknik bertanya, dengan ketuntasan minimal 80 %
c. Selalu melakukan analisis hasil belajar untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa
d. Selalu melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
pembelajaran.
e. Membuat instrument evaluasi dan melaksanakan
evaluasi belajar dengan konsekuen sesuai dengan
standar penilaian
f. Mengembangkan pembelajaran dengan semangat
5
BAB II
6
atau oleh atasan para supervisor tersebut. Supervisor
dapat difokuskan kepada guru yang sedang mengajar,
siswa yang sedang belajar mengikuti sepenuhnya sajian,
guru dan sebagainya. Namun pandangan kontemporer
(masa kini) tentang sumber daya manusia, menurut A.
Sergio Vani dan Starrat, yang dikutip Bear dkk (1989;157),
menyatakan bahwa aspek penting (crucial) yang
membedakan perilaku supervisi dari perilaku
organisasional yang lain, perhatian dialihkan kepada orang-
orang yang komitmen keterlibatan diperlukan untuk
mencapai hasil yang efektif dan tidak lagi pada pemegang
otoritas.
B. Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah supervisi yang berkenaan dengan
aspek pembinaan dan pengembangan kemampuan dan
keprofesionalan guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran dan bimbingan di sekolah. Sasaran supervisi
akademik antara lain membantu guru dalam :
1. Merencanakan kegiatan pembelajaran dan/ atau
bimbingan
2. Menilai proses dan hasil pembelajaran atau bimbingan
3. Memanfaatkan hasil penilaian untuk meningkatkan
pembelajaran atau bimbingan
4. Memberikan umpan balik secara tepat, teratur dan terus
menerus pada peserta didik
5. Melayani peserta didik yang kesulitan belajar
6. Memberikan bimbingan belajar kepada peserta didik
7. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
8. Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan
media pembelajaran atau bimbingan
9. Memanfaatkan sumber-sumber belajar
10. Mengembangkan interaksi pembelajaran atau
bimbingan (metode, strategi, teknis, model, dan lain-lain)
yang tepat dan berdaya guna
11. Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan
pembelajaran atau bimbingan
12. Mengembangkan motivasi pembelajaran atau
bimbingan
8
C. Tinjauan Terhadap Hasil Pengawasan atau Penelitian
1. Pembinaan yang diberikan oleh kepala dinas dan pengawas
berdasarkan hasil temuan supervisi pengawas bulan
Januari 2014 mata pelajaran matematika SMP, yang telah
ditindak lanjuti oleh Kepala Dinas dengan mengadakan
pertemuan berkala berupa briefing untuk menyampaikan
hasil temuan pengawas kepada guru dan pengawas tata
usaha dalam rangka melakukan perbaikan. Dalam hal ini
terbukti dengan bertambah banyaknya sekolah yang telah
melaksanakan komponen-komponen pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan standar proses. Hasil
pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika SMP
semester II tahun pelajaran 2012/2013 yaitu perencanaan
pembelajaran bulan Januari : 59,94 %, bulan Mei 2013
meningkat menjadi 91,81 % (pridikat B), demikian juga
kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran bulan
Februari : 57,88 %, bulan Mei 2013, meningkat menjadi 73
% (pridikat C).Dan hasil belajar peserta didik bulan Februari
2013: 69,47, meningkat mnjadi 84,79 di bulan Mei
2013.Dan ini diharapkan kepada sekolah serta unsur-unsur
terkait melakukan pembinaan yang kontinu untuk
mendapatkan hasil yang optimal (Sudirman,2013 ).
9
sekolah sebagai penunjang terlaksananya kegiatan
pembelajaran dengan baik (Sudirman, 2009).
11
b. Selanjutnya berikan motivasi kepada siswa untuk
membangkitkan minat dan perhatian terhadap
pelajaran baru. Motivasi dapat berupa cerita,
demonstrasi, alat peraga, foto-foto, teka-teki, problem
yang menantang, artikel/majalah tanya jawab. Motivasi
tidak hanya pada awal pelajaran, jika perlu dapat
selama pelajaran berlangsung dengan kegiatan yang
bervariasi
c. Revisi/apersepsi adalah merupakan ide-ide lama yang
mendukung pelajaran baru, dalam hal ini termasuk
membahas PR secara singkat.
12
V. PENERAPAN (15 Menit)
1. Kegiatan siswa
2. Latihan lanjutan
VI. PENUTUP
1. Rangkuman/ Kesimpulan
2. Pemberian tugas
F. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
pelaksanaan pembelajaran meliputi :
Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup,
dengan rincian sebagai berikut:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran
b. Apersepsi/ Revisi
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan cakupan materi sesuai silabus
2. Kegiatan inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran
13
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
belajar
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
e. Menyampaikan RPP untuk pertemuan selanjutnya
(Permendiknas No. 41/2007)
H. Model Pembelajaran
1. Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning)
mengaitkan isi mata pelajaran yang diberikan dengan
situasi kehidupan yang nyata, dan memotivasi peserta
didik membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari
Model pembelajaran ini membimbing dan mendorong
peserta didik bagaimana memanfaatkan potensi
kecerdasan intelektual dari aspek kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) yang
14
bermuara pada kemampuan menggunakan logika
intelektual ditumbuhkan dengan menggunakan logika
intelektual ditumbuhkan dengan menggunakan ransangan
dari luar diri peserta didik (Achjar Chalil, Hudaya Latu
Consina, 2008;16)
CTL adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk
menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Dengan
demikian CTL adalah suatu sistem pengajaran yang cocok
dengan otak yang menghasilkan makna dengan
menghubungkan muatan akademik dengan konteks dari
kehidupan sehari-hari siswa (Elaine B. Jhonson, 2009;58)
2. Teknik menerangkan
Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
keterampilan mengajar adalah menerangkan atau
menjelaskan. Dengan teknik penjelasan yang baik, apapun
yang disampaikan akan lebih mudah diterima siswa.
Penjelasan yang baik membantu siswa dalam belajar
mengenal konsep-konsep dan prinsip (Tim Revisi PKG,
1988).
3. Teknik Bertanya
Mengajukan pertanyaan merupakan salah satu kegiatan
yang sangat penting dalam setiap kegiatan belajar
mengajar (KBM), maka dikatakan bahwa pertanyaan
adalah jantungnya pengajar siswa bertanya untuk
meningkatkan pengertian mereka. Guru mengajukan
pertanyaan antara lain untuk melibatkan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar, sehingga guru dapat
memperluas, mengarahkan dan mengembangkan
pembelajaran tersebut (Tim PKG Matematika 1988)
a. Jenis pertanyaan ada 2 yaitu (1) pertanyaan tertutup,
(2) pertanyaan terbuka
15
b. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang
jawabannya tertentu
Contoh :
1) Berapakah 82 ?
2) Sebutkan koordinat titik potong grafik y=x2+5x-6
dengan sumbu x ?
c. Pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang mempunyai
lebih dari satu kemungkinan jawaban yang dapat
diterima
Contoh :
1) Bagaimanakah cara menggambarkan grafik
y=x2+5x-6 ?
2) Sebutkan satu pasang bilangan yang jumlahnya
10 ?
16
3. Menampung segala permasalahan yang dialami oleh guru
dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari cara
penyelesaiannya yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran guru, sekolah dan lingkungan
4. Membantu guru dalam upaya memenuhi kebutuhannya
yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM)
5. Membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif
yang berkaitan dengan kegiatan. Kebijaksanaan
pengembangan kurikulum dan mata pelajaran yang
bersangkutan
6. Saling tukar informasi dan saling tukar pengalaman dalam
rangka mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi serta
pengembangan metode teknik mengajar
17
Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan persiapan guru
selama seminggu yang akan datang.
BAB III
PENDEKATAN METODE
20
(f) Melaksanakan evaluasi/penilaian dalam setiap
pertemuan pelaksanaan proses pembelajaran sehingga
proses pencapaian KKM dapat diukur ketercapaiannya, (g)
Menganalisis hasil evaluasi belajar peserta didik untuk
mengetahui keberhasilan pencapaian KKM indikator
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam RPP dan
sekaligus menentukan tindak lanjut bagi peserta didik
yang tuntas atau tidak, serta refleksi terhadap
pelaksanaan program pembelajaran, (h) Membuka dan
menutup pembelajaran. Dan dimana pembinaan tersebut
di atas dilakukan melalui kegiatan MGMP matematika
yang dilaksanakan setiap hari kamis di SMP Negeri 2
Pariaman.
3. Ketiga (III), Pada tahap ketiga ini pengawas merencanakan
tindakan terhadap guru dalam melaksanakan kegiatan
yang belum terlaksana dengan baik sebagai berikut :
a. Alat evaluasi pembelajaran yang belum berfungsi
efektif untuk mengukur kemampuan siswa
b. Dalam melakukan analisis hasil belajar siswa dan
pemanfaatan hasilnya untuk program perbaikan atau
pengayaan
c. Dalam pelaksanaan program remedial teaching dan
program pengayaan bagi peserta didik yang tuntas.
22
3. Instrumen supervisi yang diperlukan dalam supervisi
akademik dan manajerial terlampir.
4. Instrumen evaluasi kegiatan MGMP matematika terlampir
BAB IV
23
permasalahan masih rendahnya komppetensi dan
komitmen guru dalam melaksanakan tugas dan fungsi
sebagai pendidikan seperti, (1) membuat perangkat
pembelajaran (silabus, RPP, bahan ajar, alat belajar, buku
sumber dan lain-lain), (2) menggunakan metodologi
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan,
terutama tentang penggunaan teknik bertanya untuk
mengembangkan pembelajaran, (3) melaksanakan belajar
tuntas sebagaimana yang dituntut KKM, (4) melaksanakan
pretest di awal pelaksanaan pembelajaran dan posttest
pada akhir pembelajaran, dan (5) analisis hasil belajar dan
program perbaikan dan pengayaan. Hal ini juga disebabkan
belum efektifnya usaha-usaha peningkatan profesi guru
yang telah dilakukan pengawas sekolah menengah melalui
supervise kelas.
24
menggunakan teknik bertanya untuk mengembangkan
pembelajaran sangat kurang sekali dan selalu mengajak
siswa jawab bersama atau guru menjawab sendiri
pertanyaan yang diajukannya. Dan sebagai akibatnya
pelaksanaan pembelajaran tidak berjalan efektif.
Selanjutnya disusun langkah-langkah persiapan untuk
mengadakan tindakan sebagai berikut:
25
Musa Maruf, 2005). Strategi pembelajaran bertujuan
untuk menciptakan dan memelihara kondisi siswa dalam
keadaan nyaman, aman dan senang dalam
pembelajaran matematika. Dan guru harus sanggup
mengubah kebiasaan otoriter dan mengembangkan
inisiatif siswa. Untuk itu salah satu metode yang paling
tepat adalah menggunakan teknik bertanya dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran dalam upaya
peningkatan hasil belajar peserta didik.
26
(3) masalah harus memiliki asas manfaat yang jelas,
artinya hasil pemecahan masalah tersebut akan
memberikan manfaaat yang nyata, (4) masalah harus
dapat dipecahkan bila dilihat dari sumber daya peneliti
(waktu, dana, minggu efektif semester, dukungan
birokrasi), masalah tersebut dapat dipecahkan (Andrea
Priono, 1999 dalam Sutiana, 2000 : 125 dalam Musa
Maruf, 2005).
29
dominan adalah kualitas proses pembelajaran belum
memenuhi standar.
Pada dasarnya peserta kerja kolaboratif menganggap
bahwa akar penyebab masalah dalam pembelajaran
adalah guru belum mampu menggunakan teknik
bertanya dalam mengembangkan pembelajaran
sehingga siswa (peserta didik) dapat memperoleh
pengalaman belajar yang bermakna memahami konsep-
konsep suatu materi pelajaran yang diharapkan
Kompetensi Dasar, dan selanjutnya untuk mencapai
standar kompetensi yang diharapkan. Disamping itu,
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
cenderung satu arah dan kurang mampu dalam memiliki
strategi pembelajaran yang sesuai.
c. Perencanaan Solusi Masalah
Tindakan yang diambil dikembangkan berdasarkan akar
penyebab masalah, yaitu kurang mampunya guru
menggunakan teknik bertanya untuk mengembangkan
pembelajaran sehingga peserta didik tuntas dalam
mempelajari suatu konsep dan memperoleh pengalaman
yang bermakna, dengan prestasi baik. Tindakan solusi
masalah yang disepakati oleh guru matematika SMP/MTS
dengan penliti untuk mengatasi masalah yang ada
dalam proses pembelajaran matematika yaitu
pembenahan metode mengajar dengan perencanaan
yang dikembangkan sebagai berikut:
1) Model Pembelajaran
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang
dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam
suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang
ditetapkan (Abdul Majid, 2008 : 135).
30
Pembelajaran yang dilaksanakan dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
berupa pembelajaran klasikal kelompok dan
individual. Pembelajaran diawali dengan pemberian
informasi dasar materi yang akan dipelajari,
penjelasan tugas yang akan dikerjakan serta hal-hal
lain yang dianggap perlu. Kegiatan selanjutnya
adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerja secara perseorangan atau bekerja mandiri.
31
keterampilan sikap setiap individu secara optimal.
Program pembelajaran individu berorientasi pada
pemberian bantuan kepada siswa agar dapar belajar
secara mandiri, guru berperan sebagai fasilitator,
pembimbing, pendiagnosis kesukaran belajar dan
rekan diskusi (M. Maruf, 2005).
2) Strategi belajar
Strategi belajar adalah sejumlah langkah dalam
kegiatan pembelajaran yang direkayasa sedemikian
rupa dapat memudahkan belajar yang pada
gilirannya tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
baik (Raka Joni dalam Sutama ,2000 : 117 dalam M.
Maruf, 2005).
32
peneliti harus mampu menjadi fasilitator,
membimbing dam mengembangkan inisiatif siswa.
3) Tindakan Pembelajaran
33
Tindakan pembelajaran yang dimaksud adalah suatu
tindakan yang akan diambil guru matematika
SMP/MTS disaat pelaksanaan kegiatan pembelajaran
untuk mengantisipasi permasalahan yang
menghambat peningkatan prestasi belajar
matematika siswa, seperti yang telah dikemukakan
sebelumnya bahwa permasalahan dalam penelitian
ini adalah kurangnya kemampuan guru
menggunakan teknik bertanya dalam
mengembangkan pembelajaran secara demokratis
dan terbuka.
34
dengan teknik bertanya selama 5 menit diawal
pelajaran berikutnya.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupak realisasi rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan penerapan
rancangan tindakan yang telah disusun berdasarkan
permasalahan yang diduga mempengaruhi pembelajaran
matematika SMP/MTS. Tindakan pembelajaran dilakukan
dengan pengorganisasian siswa secara kelompok klasikal,
kelompok kecil, dan individu. Strategi pembelajaran ramah,
terbuka dan komunikatif dengan menggunakan teknik
bertanya untuk mengembangkan teknik pembelajaran,
pemberian tugas dan remedial teaching agar setiap
pembelajaran tuntas berdasarkan KKM yang ditetapkan
hingga mencapai 100%.
3.1.Tindakan Sekolah Siklus I
1) Perencanaan siklus I
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
perangkat pembelajaran (silabus, RPP, bahan ajar,
program tahunan, program semester dan instrument
evaluasi). Tindakan pembelajaran dilakuka oleh guru
mata pelajaran matematika dalam pembelajaran di
kelas masing masing sekolah. Pengamatan dan
tindakan observasi dan tindakan pembelajaran
terhadap guru dalam pelaksanaan pembelajaran
terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan teknik bertanya dilakukan oleh
peneliti selaku pengawas sekolah.
2) Pelaksanaan siklus I
35
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan mulai
pada hari sabtu Tanggal 14 Januari sampai dengan hari
Senin tanggal 20 Februari, di SMP/MTs di Kota
Pariaman dengan jadwal yang berbeda-beda sesuai
dengan jadwal pelajaran di sekolah masing-masing.
Dalam pelaksanaan tindakan ini yang memberikan
tindakan pembelajaran adalah guru, sedangkan
observasi dan monitoring terhadap pelaksanaan
pembelajaran serta reaksi siswa selama tindakan
dilakukan peneliti.
3) Hasil Siklus I
Hasil observasi dan monitoring tindakan siklus I ini
dilakukan terhadap guru matematika dalam
melaksanakan pembelajaran menggunakan teknik
bertanya yang baik sehingga dapat mengembangkan
pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa
di SMP Negeri di Kota Pariaman yang direncanakan
sebagai berikut :
a) Hasil Supervisi Kelas terhadap Guru dalam
39
c) Refleksi Terhadap Tindakan Siklus I
Refleksi untuk siklus I Ini dilakukan saat pertemuan
kegiatan MGMP dalam diskusi masalah seminggu
yang laluberdasarkan hasil supervise dari pengawas
sekolah.Walaupun refleksi terhadap tindakan
sekolah siklus I sudah dilakukan oleh pengawas
Sekolah Sesaat Setelah Supervisi.Namun,Refleksi
Tindakan sekolah siklus I dalam kegiatan MGMP
sangat diperlukan untuk menyamakan persepsi guru
matematika SMP/MTS dalam rangka mengambil
lagkah-langkah perbaikan berdasarkan masukan
dari penulis,Pembimbingan dan saran dari kepala
sekolah saat supervisi di sekolah.
40
(9)Guru belum memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berfikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa
rasa takut.
(10) Guru belum mengajukan pertanyaan
untuk menilai pemahaman siswa
(11) Bimbingan terhadap siswa kurang
menyeluruh
(12) Pertnyaan guru dalam pemberian soal
kurang terarah
(13) Siswa tidak berani bertanya
- siswa kurang termotivasi
- siswa kurang mandiri dalam mengerjakan
tugas
- siswa belum terbiasa berdiskusi
SIKLUS I KETUNTASAN
NO NAMA SEKOLAH Jmlh Nilai R Ya Tidak KKM
Peserta
1 SMPN 1 32 74,49 20 12 80
Pariaman
2 SMPN 2 34 62,56 10 24 75
Pariaman
3 SMPN 5 30 59,78 8 22 75
Pariaman
4 SMPN 6 24 58,95 6 18 70
Pariaman
5 SMPN 8 22 52,28 6 16 70
Pariaman
6 SMPN 9 26 62,35 8 18 70
Pariaman
Jumlah 168 370,41 58 110
Presentase 61,74 34,52 65,48
Tabel 4.3
Hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil
postes.setiap pelaksanaan supervisi siklus I.
42
Dari table 4.3 Diatas Ternyata nilai hasil belajar siswa
siklus I yang Kegiatannya dari tanggal 8 januari s/d 22
Februari 2014 dengan nilai rata rata:61,74
%,dengan nilai kinerja guru melaksanakan
pembalajaran menggunakan teknik bertanya ,nilai
rata -rata 32,46 %.
Dalam melaksanakan pembelajaran guru hendaknya
lebih membina suasana yang responsive diantara
siswa.sebelum kegiatan pembelajaran dan tujuan
pembelajaran dilaksanakan guru harus menjelaskan
kompetensi dasar,indikator pembelajaran dan tujuan
pembelajaran.disamping itu juga diterangkan apa
yang dimaksud dengan belajar tuntas.dengan
penjelasan-penjelasan tersebut siswa diharapkan tahu
proses serta langkah langkah apa yang harus mereka
lakukan.pemberian bimbingan harus menyeluruh dan
tidak ada diantara siswa yang mendapat perlakuan
yang berbeda.Perlu adanya komunikasi untuk
memberikan rasa aman,bersahabat dan tidak
menakutkan agar keberanian siswa dapat
tumbuh.Guru disarankan agar sesering mungkin
mengingatkan serta memotivasi aktivitas belajar siswa
setiap awal pertemuan ,agar siswa siap dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.
Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran perlu
dilakukan pengoptimalan pelaksanaan kegiatan di
MGMP.Langkah langkah tersebut antara lain dengan
membagi tugas menyiapkan dan merevisi hingga siap
disajikan di kelas.Realisasi kegiatan tersebut sebagai
tindak lanjutpembinaan hasil supervisi kelas.
43
3.2.Tindakan Sekolah Siklus II
1) Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil observasi monitoring serta refleksi
pada tindakan sekolah siklus I ,maka tindakan
sekolah siklus I perlu direvisi.Hasil revisi akan
digunakan sebagai acuan pembelajaran tindakan
sekolah siklus II.
44
pembelajaran siklus II ini sesuai dengan materi
lanjutan di sekolah peserta MGMP masing masing,
terutama tentang kubus dan balok, dengan
memakai LKS Menggunakan teorema
pythagorasdalam pemecahan masalah.
2) Pelaksanaan Siklus II
45
berlangsung diamati oleh peneliti yang sekaligus
25-36 orang.
46
Siswa kemudian menempatkan diri di kelompok
masing masing sama seperti kelompok pada
tindakan sekolah siklus I. Setelah itu guru
mengabsen siswa melalui ketua kelompok dan
melanjutkan dengan member motivasi tentang
pentingnya materi ini di pelajari. Setelah itu guru
dengan metode Tanya jawab mengingatkan bahan
apersepsi tentang materi pelajaran yang lalu dan
menimba informasi sebanyak mungkin dari siswa
tentang materi yang dipelajari, dalam hal ini sesuai
dengan saran saat refleksi siklus I yaitu
memberitahukan kepada siswa tentang kompetensi
dasar, indikator dan tujuan pembelajaran dari materi
yang akan dibahas.
Selanjutnya guru membahas materi pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi dan teknik
bertanya dengan terlebih dahulu disiapkan
pertanyaan pertanyaan yang menantang sehingga
siswa termotivasi untuk menjawabnya.
Berikut ini contoh-contoh pertanyaan dan
penggunaan sebagai bahan refleksi bagi guru:
1. Memberikan motivasi / tentang
Contoh :
a. Bagaimana anda mengambar 2 garis dengan
menggunakan penggaris dan jangka?
b. Pensil terpanjang manakah yang dapat
dimasukan ke dalam kotak ini?
2. Memula siswa berdiskusi
Contoh : Apakah anda melakukan cara yang sama
seperti yang dilakukan oleh temman anda?
3. Mengarahkan pelajaran
Contoh :
47
- Siapa dapat menyebutkan pola pola bilangan
dari barisan bilangan : 3, 5, 7, 9, 11, ..?
- Siapa dapat membuatkan rumus dari pola
bilangan yang ditemukan teman tadi?
- Bila rumus bilangan itu benar siapa dapat
menentukan suku ke 25?
- Dan seterusnya, sampai dapat siswa dapat
menyimpulkan.
4. Mengulang/mengingat kembali
Contoh : - Apakah inti pelajaran kita yang lalu?
5. Evaluasi untuk mengetahui apakah siswa sudah
memahami pelajaran yang diberikan
Contoh : - diagram manakah yang sesuai untuk
menjelaskan Teorima Pythagoras?
6. Mengalakan pendidikan (eksplorasi)
Contoh :
- Siapa dapat apakah rumus 4n = a + (n-1) b ini
berlaku untuk setiap barisan bilangan?
7. Mengarahkan perhatian
Contoh : apakah yang anda lakukan berikutnya,
Ani?
Dan selanjutnya guru member siswa latihan
pemantapan sebagai berikut :
1. Diketahui suku ke 5 dari suatu barisan bilangan
adalah 7, dan suku ke 10 adalah 17, tentukanlah
suku ke 30?
2. Diketahui rumus suku ke n dari suatu barisan
adalah 4n = 3n-1
a. Tulislah lima suku pertama dari barisan bilangan
itu?
b. Tentukanlah suku ke 27!
Kegiatan pembahasan pelajaran diselingi dengan
pemberian tugas setiap materi yang di ajarkan telah
selesai guna pemantapannya. Demikian selanjutnya
sampai pada akhir pembelajaran. Kemudian setelah
48
itu dilatjutkan dengan postes 10 menit dan
kemudian jawaban siswa terhadap soal postes
tersebut dikumpulkan dan selanjutnya diperiksa dan
di analisis di kantor.
49
Hal-hal positif yang telah dilakukan guru kami kutip
sebagai berikut :
- Guru memberikan beberapa contoh soal tentang
sifat-sifat kesebangunan melalui LKS buatan guru.
Siswa dengan bimbingan guru membahasnya dlam
kelompok diskusi. Setelah siswa menyelesaikan
tugas tersebut sesuai jadwal guru meminta
kelompok yang bersedia untuk menyampaikan
hasil diskusi tersebut di depan kelas dengan
menunjuk tangan. Ternyata hamper semua
kelompok menunjukan kesedian untuk
menyampaikan hasil tersebut di depan kelas. Dari
empat (4) diskusi, 3 diantaranya menpunyai
kesiapannya berarti 75% siswa tuntas.
- Guru menunjuk satu kelompok untuk
menyampaikan hasil pembajhasannya di depan
kelas dan kelompok lainya menanggapi dengan
serius dan memberikan saran perbaikan. Disini
terlihat bahwa siswa sudah memberikan refleksi
terhadap hasil diskusi dengan membahas soal
yang diberikan kepadanya.
50
Setelah memberi soal, guru memberikan soal latihan
terkontrol yang harus dikerjakan masing-masing
siswa. Pada waktu siswa mengerjakan soal, guru
berkeliling memberikan bantuan berupa bimbingan
kepada siswa yang bertanya maupun kepada siswa
yang tidak bertanya dengan cara yang sopan dan
ramah seperti misalnya dengan bertanya :
Bagaimana hasilnya?, apa kamu sudah
memperolehnya?, dan siswa itu berbalik bertanya :
hasilnya belum kami peroleh, dan bagaimana
caranya pak?. Dengan sendirinya guru telah
memancing siswa untuk berani bertanya.
51
tentang materi pelajaran yang akan dikerjakan pada
siklus III.
Hasil suvervisi kelas kelas terhadap guru matematika
SMP dalam menggunakan teknik bertanya
mengembangkan pembelajaran dikelas pada siklus II
dari tanggal 24 februari s/d 22 april 2014.
Jmlh Kom
No. Instrumen N (%)
N Skor enta
Nama Guru Nama Sekolah r
o
1 2 3 4 5 6 7
1 Masnita,S.Pd SMP 1 3 3 2 3 3 3 3 20 71,42 C
2 Hema Jasmita, Pariaman 3 3 2 3 3 3 2 19 67.85 C
3 S.Pd SMP 1 3 2 3 2 3 3 2 18 64,28 C
4 Epi Erniyanti, Pariaman 2 2 2 2 3 2 2 15 53.57 K
5 S.Pd SMP 2 3 4 3 3 4 3 4 24 85.71 B
6 Arni Maida, S.Pd 3 3 2 3 3 3 3 20 71.42 C
Pariaman
7 Metri Evita, 3 3 2 3 3 2 2 18 64.28 C
SMP 2
8 3 3 3 3 3 4 3 22 78.57 B
S.Pd Pariaman
9 3 2 2 3 3 3 3 19 67,85 C
Dra.Fajriati SMP 2
1 2 2 2 3 3 3 2 17 60,71 C
Agus Pariaman 3 3 2 3 4 3 2 20 71.42 C
0
Nelismawati, SMP 5 3 3 3 3 4 3 2 21 75.00 C
1
S.Pd Pariaman
1
Rubainan, A.Md SMP 5
1
Busmaini, S.Pd Pariaman
2 Risnawati, S.Si SMP 6
Dra.Aripah,
Pariaman
M.Pd SMP 6
Tisna, S.Pd
Pariaman
SMP 8
Pariaman
SMP 8
Pariaman
SMP 9
Pariaman
Jumlah 34 33 28 34 39 35 30 23 832,
3 2
Rata-rata skor 2,8 2,75 2,3 2,8 3,2 2,9 2,5
3 3 3 5 2
69,35
58,33
81.25
70,83
68.75
70,83
73,00
62,50
53
refleksi sebagai masukan untuk perbaikan pada
tindakan selanjutnya, baik bagi guru maupun
pengawas sebagai peneliti.
54
saja yang mereka kerjakan berjalan dengan baik dan
lancar.
55
tidak sesuai dengan kondisi sekolah, (f) Guru
memberikan motivasi melalui bimbingan dalam
setiap kali pertemuan , (g) Guru menghargai setiap
pendapat siswa dan meresponnya dengan baik , (h)
Guru telah memberikan bimbingan kepada siswa
secara menyeluruh.
56
rata-rata 77,84 dan ketuntasan belajar rata-rata
82,35 %. Dan nilai kinerja guru melaksanakan
pembelajaran menggunakan Teknik Bertanya sebesar
69,35 % (cukup)
Dapat dilihat pencapaian kinerja guru Matematika
SMP dikota Pariaman berdasarkan hasil supervisi
berikut: (1) Mengajar dengan metode Tanya jawab
bukan ceramah terus menerus: 70,83 % (Cukup ). (2)
Mengajukan pertanyaan dengan jelas dan singkat :
68,75 % ( Cukup ), (3) Menunjukan keterampilan dan
pleksibilitas dalam menyusun pertanyaan: 58,33 %
(K), (4) Mengajukan pertanyaan terbuka untuk
meransang pikiran siswa: 70,83 %. (5) Berusaha
mendapatkan respon baik dari siswa: 81,25% (baik).
(6) Mengunakan suatu pertanyaan untuk
mengembangkan ide: 73,00 % (C). (7) Memakai
VariasI bentuk-bentuk pertanyaan: 62,50 % (K), dan
secara umum 69,35 % (C).
4. Daya Serap
a. Pelaksanaan Pembelajaran di Setiap Siklus
Analisis data deskriptif dan kualitatif dilakukan
berdasarkan hasil kinerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran menggunakan teknik bertanya dengan
pembinaan terpimpin setiap siklus, dari siklus I dan II.
Kinerja guru Matematika sebelum penelitian
sebagaimana tertera dalam pendahuluan yaitu masih
banyak diantara guru yang tidak memahami teknik
mengajukan pertanyaan terbuka untuk mengembangkan
kegiatan pembelajaran. Dan umum guru belum
menggunakan metode pembelajaran dan evaluasi
57
belajar yang sesuai dan tepat, dalam pelaksanaan
pembelajaran dikelas. Penguasaan materi guru masih
berkisar 75%.
58
pemikiran siswa :70,83% (C). (5). Berusaha mendapat
respon baik dari siswa :81,25%(B). (6). Menggunakan
suatu urutan pertanyaan untuk mengembangkan
ide:73,00% (C). (7). Memakai variasi bentuk-bentuk
pertanyaan :62,50% (K), dan secara umum kinerja guru
melakukan teknik Tanya jawab tentang mengembangkan
pembelajaran dengan nilai 69,35% (kategori cukup). Dan
hasil belajar siswa juga meningkat menjadi:77,84 dan
ketuntasan belajar siswa pada siklus II meningkat
menjadi: 82,35%.
59
menggunakan teknik bertanya di Kota Pariaman sebagai
berikut :
1) manfaat bagi guru dengan rata-rata skor 3,12 dengan
skor ideal 4 berarti capaianya 78,00% dengan
kategori baik.
2) Dukungan tata usaha terhadap kegiatan MGMP yaitu
pernyataan 4 dengan rata-rata 3,58 dengan skor
ideal 4 berarti pencapaiannya 89,50% dengan
kategori baik
3) Peran aktif sekolah meningkatan kemampuan guru
dalam meningkatkan mutu pendidik melalui MGMP
terutama dalam Kegiatan pembelajaran yaitu
pernyataan :5,6,7,8,9,10,11 dengan rata-rata skor:
3,23 dengan skor ideal 4, berarti capaiannya: 80,79%
dengan kategori amat baik.
4) Pendapat guru tentang pelayanan kegiatan MGMP
yang dikelola oleh pengurus MGMP di bawah Binaan
pengawas secara langsung yaitu pernyataan
12,13,14,15,16,17 dengan rata-rata skor :3,31
dengan skor ideal 4 berarti capaiannya: 82,75%
dengan kategori baik.
5) Tanggapan guru peserta MGMP terhadap
penyampaian pengawas hasil supervise seminggu
yang lalu sebagai bahan diskusi yaitu 18 dengan skor
rata-rata 3,25 dengan skor ideal 4 berarti
capaiannya: 81,25% (baik)
6) Monitoring /supervise terhadap pelaksanaan
implementsasi kegiatan MGMP disekolah dalam
upaya peningkatan kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran yaitu pernyataan
19,20,21 dengan rat-rata skor: 3,67 dengan skor ideal
60
4 berarti capaiannya 91,75% dengan kategori amat
baik.
7) Kegiatan, diskusi kegiatan masalah minggu yang
akan datang yaitu pernyataan no.22 dengan skor
rata-rata: 3,67 skor ideal 4, berarti
capaiannya:91,75% dengan kategori amat
baik(sangat efektif).
8) Kemampuan pengawas sekolah dalam member
dorongan (motivasi) untuk meningkatkan
profesionalisme guru yaitu pernyataan no.23 dengan
skor rata-rata 3,17 dengan skor ideal 4, berarti
capaiannya: 79,25% dengan kategori baik.
9) Dukungan, Keterlibatan dan dorongan pimpinan
sekolah terhadap penerapan hasil produk MGMP di
sekolah yaitu pernyataan no. 24 dan 25 dengan skor
rata-rata : 2,79 dengan skor ideal 4, berarti
capaiannya : 69,75% dengan kategori cukup.
10) Dukungan rekan sesame guru disekolah yaitu
pernyataan 26 dengan skor rata-rata : 3,17, dengan
skor ideal 4, berarti capainnya 79,25% dengan
kategori baik
11) Dukungan dari pejabat Dinas Dikpora Kota
Pariaman pelaksanaan kegiatan MGMP yaitu
pernyataan 27 dengan rata-rata skor 3,17 dengan
skor ideal 4, dengan capaiannya : 79,25% kategori
baik.
12) Dukungan Pejabat / LPMP Provinsi Sumatera
Barat terhadap pelaksanaan MGMP Matematika Kota
Pariaman yaitu pernyataan 28 dengan skor rata-rata
3 dengan skor ideal 4 dengan capaian : 75% kategori
baik
13) Perhatian, keterlibatan dan dorongan rekan-
rekan seprofesi antar sekolah terhadap optimalisasi
61
kegiatan MGMP yaitu pernyataan No.29, dengan skor
rata-rata 3,17 dengan skor ideal 4 dengan capaian
79,25% dengan kategori baik.
Secara umum pelaksanaan kegiatan MGMP dapat
menunjang peningkatan kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan skor rata-rata 3,24
dengan capaiannya : 81,06% dengan kategori baik,
sebagai tindak lanjut pembinaan guru oleh pengawas
sekolah.
Dari analisis data deskriptif kualitatif di atas disimpulkan
bahwa kemampuan guru, potensi belajar siswa dan
potensi kegiatan MGMP Matematika meningkat. Namun
peningkatan belum menyeluruh karena
adanya keterbatasan waktu sarana oleh pengawasan
sekolah selanjutnya dapat dilihat pada grafik berikut:
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Kemampuan guru Hasil Belajar Ketuntasan Belajar
Siklus I Siklus II
62
Grafik Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran
Menggunakan Metode Tanya Jawab (Teknik Bertanya) dan
Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus di SMP Kota Pariaman
TP. 2013/2014
B. Pembahasan
Pembahasan terhadap permasalahan penelitian tindakan
sekolah maupun hipotesis berdasarkan analisis data kualitatif
hasil penelitian, dari kerja kolaborasi antara peneliti dan
praktisi pendidikan yaitu guru,kepada sekolah, pengurus
MGMP dan Peneliti. Kerja kolaborasi dimulai dari : (1) kondisi
awal sebelum observasi, (2) Perencanaan tindakan, (3)
identifikasi masalah, (4) perencanaan solusi masalah, (5)
pelaksanaan tindakan, (6) Evaluasi hasil pelaksanaan
tindakan, (7)Perencanaan kegiatan MGMP selama 10 kali
pertemuan sebagai tindak lanjut.
Hasil-hasil penelitian adalah sebagaii berikut:
63
Kota Pariaman. Hal itu dapat dilihat secara nyata
berdasarkan hasil analisis pelaksanaan pembelajaran
siklus I dan II sebagai berikut :
- Kemampuan guru Matematika SMP menggunakan teknik
bertanya dalam mengembangkan dikelas siklus I : 32,46
% dengan kategori kurang meningkat pada siklus II
menjadi 69,35 % dengan kategori cukup.
64
lanjuti dalam kegiatan MGMP sangat baik dengan nilai:
69,35 % dengan kategori Baik ,dan rata-rata nilai hasil
belajar: 77,84 dengan ketuntasan belajar 82,35 %.
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas bahwa nyata
bagi kita bahwa model pembinaan peningkatan
kemampuan guru menggunakan Teknik Bertanya dalam
melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil supervise
pengawas melalui diskusi post observasi terpimpin yang
ditindaklanjuti dalam kegiatan MGMP dapat dijadikan
salah satu alternative model pembinaan yang efektif.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Sejumlah temuan selama kegiatan penelitian tindakan sekolah
peningkatan kemampuan guru Matematika SMP
menggunakan teknik bertanya dalam mengembangkan
pembeljaran dengan pembinaan bedasarkan hasil supervisi
akademik melalui diskusi post observasi terpimpin terutama
dari proses tindakan yang dikembangkan peniliti dapat
disimpulkan sebagai berikut :
65
meningkatkan kemampuan guru matematika SMP,
menggunakan teknik bertanya dalam mengembangkan
pembelajaran sangat efektif. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan nilai kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya yaitu siklus I 32,46 %
(kateori kurang) meningkat pada siklus II menjadi 69,34 %
dengan kategori cukup.
67
- Sebelum melaksanakan pembelajaran dikelas guru harus
sudah siap dengan perangkat pembelajaran, bahan jar
dan strategi pembelajaran terutama pertanyaan-
pertanyaan terbuka yang dapat menggiring siswa atau
peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang
penuh makna sesuai dengan konsep, fakta, SKL dan
prinsip yang akan diperoleh siswa.
- Guru harus terbuka dalam diskusi pembinaan dan
refleksi, sehingga terdapat peningkatan kinerja dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik.
2. Terhadap kepala sekolah
- Kepala sekolah agar melaksanakan supervisi pembinaan
terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran
secara kontiniu.
- Diharapkan kepala sekolah dapat memfasilitasi guru
mengikuti MGMP, serta pembinaan.
3. Bagi pengawas sekolah,
- strategi pembinaan meningkatkan kemampuan guru
melaksanakan
teknik bertanya melalui diskusi post opservasi terpimpin
dapat
dijadikan salah satu pembinaan yang efektif.
t
DAFTAR PUSTAKA
68
Oemar Hamalik, 2007, Proses Belajar Mengajar, Jakarta; Bumi
Aksara
Safari, 2005, Teknik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non-
Tes, Jakarta; APSI Depdiknas
69
Musa Maruf, 2005, Upaya Pendekatan Inquiri dalam
Meningkakan Pemahaman, Fakta, Konsep, Prinsip dan Skill
Matematika di SMPN 1 Sepatan Tangerang, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, Tangerang
70