Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN KURIKULUM

Diajukan untuk memenuhi tugas Pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Pada semester Ganjil tahun akademik 2023/2024

Dengan dosen pengampu Enjang Yusup Ali, Dr.M.Kom,

Oleh :
Kelompok 7
3D
Rina Munawaroh 2209940
Vina Septiani Fauziyah 2209079
Siti Omala 2206773

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG

2023
1. Definisi Manajemen Kurikulum
Menurut ahli definisi manajemen kurikulum yaitu :
• University od Central Arkansas : Manajemen kurikulum adalah proses yang terkait
dengan pengajaran dan pembelajaran yang efektif. Ini meliputi pengelolaan apa
yang diharapkan siswa pelajari, mengevaluasi apakah itu dipelajari, dan mencari
cara untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Manajemen kurikulum meliputi
proses pengembangan, pemeliharaan, dan perbaikan kurikulum, termasuk konten,
struktur, organisasi, peilaian pembelajaran, dan pendagogi setiap program.
• Studocu : Manajemen kurikulum adalah sistem untuk mengelola kurikulum dengan
cara kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematis yang akan dijadikan acuan
lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pada kurikulum tersebut.
• Cambodian Education Forum : Manajemen kurikulum adalah proses manajemen
pendidikan yang sistematis yang bertujuan untuk memastikan pencapaian tujuan
kurikulum yang telah ditetapkan dengan tujuan membuat dampak positif dan
transformatif pada masyarakat. Manajemen kurikulum melibatkan analisis, desain,
implementasi, dan pemantauan kurikulum.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum
adalah proses pengembangan, pemeliharaan, dan perbaikan kurikulum yang
melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efisien dan efektif.
2. Tujuan Manajemen Kurikulum
1) Alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
2) Meningkatkan kualitas interaksi antara pembelajaran dan pencapaian tujuan
pendidikan
3) Memperkuat dan mengarahkan visi-misi dan tujuan kurikulum
4) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya kurikulum,
sehingga pengelolaan terencana dan efekif
5) Memberdayakan berbagai sumber daya manusia, sarana, dan prasarana secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
3. Kurikulum mempunyai komponen sebagai berikut:
1) Komponen tujuan
Komponen tujuan ini berkaitan dengan hasil yang diharapkan. Dalam skala makro,
Rumusan tujuan dalam kurikulum ini erat hubungannya dengan elemen nilai yang
menjadi pedoman masyarakat, bahkan rumusan tujuan menggambarkan cita-cita
masyarakat. Contohnya seperti masyarakat yang berpedoman filsafat dan nilai-nilai
pancasila, maka memiliki tujuan yang diinginkan. Sedangkan dalam skala
mikro,tujuan daripada kurikulum yang berkaitan dengan visi misi lembaga
pendidikan dan tujuan yang lebih kecil, seperti mata pelajaran dan tujuan proses
pembelajaran
2) Komponen isi
Pada komponen isi kurikulum memfokuskan pada pengalaman belajar yang wajib
dimiliki peserta didik dalam proses pembelajaran. Isi kurikulum seharusnya
mengacu semua aspek yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang dijelaskan dalam setiap materi pelajaran yang disampaikan
kepada peserta didik.
3) Komponen metode
Dalam komponen metode ini berhubungan dengan tindakan strategi yang harus
dilaksanakan dalam rangka tercapainya tujuan. Metode yang baik adalah metode
yang isinya sesuai dengan materi dan tujuan daripada kuriklum yang dapatdicapai
dalam setiap intisari bahasan. Dalam hal ini, pendidik seharusnya tidak hanya
mengimplementasikan satu metode saja tetapi beragam metode supaya proses
pembelajaran berlangsung secara kondusif, nyaman, menyenangkan tidak monoton
sehingga dapat mencapai target yang dirancang. Dengan demikian, rencana yang
telah di rancang dapat terprogram secara optimal.
4) Komponen Evaluasi
Dengan proses evaluasi kurikulum, dapat menentukan nilai dan makna kurikulum
sebenarnya sehingga bisa dijadikan acuan dan bahan pertimbangan. Evaluasi
adalah elemen untuk melihat efektvitas tercapainya tujuan. Evaluasi ini juga
berperan untuk mengetahui apakah tujuan bisa digunakan, dilaksanakan sebagai
umpan balik dalam perbaikan upaya strategi yang ditetapkan.
4. Terdapat tujuh tahapan perencanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler:
1) Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran
dan alur tujuan pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran
pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang
disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap
perkembangan peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase
usia.
2) Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik
Diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan,
kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.
Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar,
motivasi belajar, minat peserta didik, dan informasi lain dapat dipakai sebagai
bahan pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.
3) Mengembangkan modul ajar
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk mengembangkan perangkat ajar
yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran. Modul ajar yang
dikembangkan harus bersifat esensial; menarik, bermakna, dan menantang; relevan
dan kontekstual; dan berkesinambungan.
4) Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik
Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta didik. Karena itu,
pembelajaran ini disesuaikan dengan tahapan pencapaian dan karakteristik peserta
didik. Ruang lingkup materi pembelajaran adalah apa yang akan diajarkan oleh
pendidik di kelas atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas.
Selanjutnya pendidik menyesuaikan proses pembelajaran, menyesuaikan produk
hasil belajar, dan mengkondisikan lingkungan belajar.
5) Prencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif
Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, terdapat lima prinsip
asesmen yang hendaknya diperhatikan. Prinsip pertama adalah asesmen sebagai
bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan
menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik. Yang kedua adalah
asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen. Ketiga,
asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable).
Keempat laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana
dan informatif. Terakhir, hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan orang tua.
6) Pelaporan kemajuan belajar
Bentuk Pelaporan hasil belajar yang efektif adalah pelaporan yang
melibatkan orang tua peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai partner;
merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah; menyeluruh, jujur, adil dan
dapat dipertanggung jawabkan; jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
7) Evaluasi pembelajaran dan asesmen
Pembelajaran dan asesmen yang sudah dilaksanakan selanjutnya dievaluasi.
Pendidik melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing
modul ajar. Setelah itu pendidik mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan
apa saja yang perlu diperbaiki. Dengan mengidentifikasi hal tersebut maka modul
ajar dapat disempurnakan kembali.
5. Proses implementasi manajemen kurikulum adalah tahap kunci dalam mengaktualisasikan
rencana kurikulum menjadi kenyataan di lembaga pendidikan.
1) Identifikasi Tujuan dan Sasaran Kurikulum
Proses ini melibatkan pengidentifikasian tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
melalui kurikulum yang akan diimplementasikan. Tujuan ini harus sesuai dengan
visi dan misi lembaga pendidikan.
2) Pemilihan dan Pengembangan Materi Pembelajaran
Memilih dan mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
kurikulum. Materi ini harus relevan, mutakhir, dan mendukung perkembangan
peserta didik.
3) Penyusunan Rencana Pembelajaran
Merencanakan bagaimana materi pembelajaran akan disampaikan kepada peserta
didik. Ini mencakup pengaturan jadwal, metode pengajaran, dan strategi
pembelajaran yang akan digunakan.
4) Pelatihan Guru
Guru perlu mendapatkan pelatihan yang diperlukan untuk mengajar kurikulum
yang baru. Ini mencakup familiarisasi dengan materi, metode pengajaran, dan
teknologi yang relevan.
5) Pengadaan Sumber Daya
Lembaga perlu memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan, seperti
buku teks, perangkat teknologi, laboratorium, dan fasilitas lainnya yang
mendukung proses pembelajaran.
6) Evaluasi dan Revisi
Evaluasi berkelanjutan harus dilakukan untuk mengukur efektivitas kurikulum.
Hasil evaluasi digunakan untuk membuat perbaikan dan revisi yang diperlukan agar
kurikulum tetap relevan dan efektif.
7) Pelaksanaan dan Pemantauan
Proses implementasi melibatkan pelaksanaan kurikulum secara rutin dan
pemantauan terhadap perkembangan peserta didik serta kualitas pengajaran oleh
guru.
8) Keterlibatan Stakeholder
Melibatkan orang tua, siswa, staf pendidikan, dan masyarakat dalam proses
implementasi untuk memastikan dukungan dan pemahaman yang lebih baik
tentang kurikulum.
9) Evaluasi Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran peserta didik perlu dievaluasi secara berkala untuk mengukur
pencapaian tujuan dan sasaran kurikulum.
10) Penyusunan Laporan dan Komunikasi
Menyusun laporan tentang perkembangan dan hasil implementasi kurikulum, serta
berkomunikasi dengan semua pihak terkait, termasuk orang tua dan masyarakat.
11) Penyempurnaan Berkelanjutan
Proses implementasi kurikulum harus menjadi siklus yang berkelanjutan, dengan
perbaikan terus-menerus berdasarkan hasil evaluasi dan umpan balik.
12) Penggunaan Teknologi Pendidikan
Memanfaatkan teknologi pendidikan seperti perangkat lunak pembelajaran,
platform daring, dan alat-alat digital lainnya untuk mendukung proses
implementasi kurikulum.
6. Evaluasi dan penilaian dalam manajemen kurikulum adalah proses penting untuk
mengukur sejauh mana kurikulum yang telah diimplementasikan mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
1) Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk menilai efektivitas kurikulum dalam mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat berfokus pada pencapaian
kompetensi siswa, perkembangan keterampilan, dan pemenuhan standar
pendidikan.
2) Metode Evaluasi
Penjelasan: Metode evaluasi mencakup beragam pendekatan, seperti ujian tertulis,
tugas proyek, observasi kelas, wawancara, dan portofolio siswa. Pemilihan metode
harus didasarkan pada tujuan evaluasi dan jenis data yang ingin dikumpulkan.
3) Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data melibatkan pengumpulan informasi yang relevan untuk
menilai kemajuan siswa, efektivitas pengajaran, serta kebutuhan perbaikan dalam
kurikulum.
4) Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah menganalisisnya untuk
mengidentifikasi pola, tren, dan kesimpulan. Analisis ini membantu dalam menilai
sejauh mana tujuan kurikulum telah tercapai.
5) Umpan Balik Guru
Memberikan umpan balik kepada guru tentang hasil evaluasi mereka, sehingga
mereka dapat mengidentifikasi area perbaikan dalam pengajaran dan
menyempurnakan strategi pembelajaran.
6) Evaluasi Proses
Selain mengevaluasi hasil akhir, penting juga untuk mengevaluasi proses
implementasi kurikulum. Ini mencakup penilaian terhadap metode pengajaran,
sumber daya yang digunakan, dan dukungan yang diberikan kepada guru.
7) Keterlibatan Siswa
Melibatkan siswa dalam proses evaluasi dapat memberikan wawasan yang
berharga tentang pengalaman mereka dalam kurikulum. Umpan balik siswa dapat
digunakan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran.
8) Evaluasi Keseluruhan
Melakukan evaluasi keseluruhan terhadap kurikulum, yang mencakup berbagai
aspek seperti pemenuhan standar pendidikan, relevansi materi, dan kepuasan
stakeholder.
9) Revisi dan Perbaikan
Hasil evaluasi digunakan untuk merumuskan perbaikan dalam kurikulum. Ini bisa
berarti mengubah materi, metode pengajaran, atau strategi evaluasi untuk
meningkatkan efektivitasnya.
10) Pelaporan Hasil
Hasil evaluasi perlu dilaporkan kepada berbagai pihak, termasuk pihak sekolah,
orang tua, dan badan pengawas pendidikan, agar semua pihak dapat terinformasi
tentang perkembangan kurikulum.
11) Kontinuitas Evaluasi
Evaluasi dan penilaian kurikulum harus menjadi bagian dari siklus yang
berkelanjutan, dengan perubahan dan perbaikan yang dilakukan secara berkala
untuk menjaga relevansi dan efektivitas kurikulum.
7. Tantangan dalam yang dihadapi dalam manajemen kurikulum yaitu :

• Kemajuan teknologi yang semakin pesat yang mengharuskan kurikulum untuk tersu
berinovasi dan menyesuaiakan.
• Banyak perubahan terhadap kurikulum yang dilakukan untuk menyempurnakan
kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam pelakasanaan kurikulum, namun perubahan ini
juga membutuhkan peningkatan kualitas guru dalam melaksanakan kurikulum tersebut.
• Penetapan kurikulum di Indonesia yang tidak mudah karena untuk melaksanakan
kurikulum tersebut dibutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak.

8. Solusi untuk menghadapi hal tersebut :

• Mengadopsi teknologi digital dalam manajemen kurikulum


• Peningkatan kualitas guru dalam melaksanakan kurikulum yang baru
• Meningkatkan kerja sama antara pihak yang terlibat agar memudahkan pelaksanaan
kurikulum

Anda mungkin juga menyukai