Anda di halaman 1dari 6

Materi In House Training Implementasi pembelajaran Kurikulum Merdeka yang

efektif akan dapat membantu Guru-guru di Satuan Pendidikan, khususnya di SD No.4


Jimbaran dalam melakukan tugasnya masing-masing. Jika guru-guru mampu memahami dan
mengimplementasikan materi yang telah didapat melalui IHT ini maka mereka dapat
melakukan tugasnya secara professional. Materi IHT yang baik tidak hanya dilihat dari apa
yang disampaikan selama IHT, tapi juga bagaimana cara penyampaiannya kepada peserta
agar materi materi yang disampaikan dipahami dengan mudah dan mengena, serta bisa
menciptakan Suasana IHTyang nyaman sehingga perhatian peserta focus selama mengikuti

pelatihan.

Hal-hal yang efektif terkait konten /materi


1. Menetapkan Tujuan / Capaian yang diharapkan
Materi IHT yang disampaikan harus relevan dengan tujuan IHT serta kebutuhan
sekolah.
2. Menentukan Pokok-pokok Bahasan Modul/materi
Pokok-pokok bahasan sangat penting ditentukan agar materi bisa disampaikan secara
runtut dan jelas.
3. Melakukan refleksi
Mengajak peserta melakukan refleksi terkait hal-hal yang belum berjalan dan yang
wajib diterapkan disekolah, tentunya refleksi ini relevan dengan modul/materi yang
akan disampaikan .
4. Target Seting
Menyampaikan konsep serta contoh-contoh yang relevan
Mengajak peserta berdiskusi
5. Menyusun Rencana Aksi
Mengajak peserta Menyusun rencana aksi setelah mendapatkan materi IHT
6. Monitoring dan Evaluasi
Merefresh materi yang telah disampaikan.
Mengajak peserta berdiskusi ( Berkolaborasi )
Melakukan refleksi ke depan serta melakukan analisis pada satuan Pendidikan
7. Simulasi
Peserta dibagi kedalam beberapa kelompok kemudian diberikan beberapa kasus
sekolah untuk didiskusikan
Perwakilan Kelompok memaparkan hasil diskusinya
Hal-hal yang tidak efektif terkait konten / materi
1. Tujuan yang disampaikan tidak relevan dengan modul/materi yang disampaikan ke
peserta.
2. Pokok-pokok bahasan tidak disusun dengan runtut dan tidak jelas
3. Suasana IHT kurang nyaman
4. Tidak menentukan target yang dicapai
5. Tidak melakukan monitoring dan evaluasi modul/materi yang telah disampaikan
6. Penyampaian materi dengan komunikasi satu arah tanpa melibatkan peserta IHT.

Hal-hal efektif dalam pelaksanaan IHT


1. Membuat proposal kegiatan IHT
Proposal dibuat berlandasan dasar hukum
Adanya Tujuan pelaksanaan Kegiatan
Sasaran Kegiatan jelas
Menentukan tujuan/Hasil yang diharapkan dalam kegiatan IHT
Menyusun Kepanitiaan
Penyusunan Anggaran Kegiatan

2. Membuat Buku panduan pelaksanaan IHT


Menentukan Jumlah Peserta
Menentukan Tempat Kegiatan yang representatif
Menyusun Struktur Materi Kegiatan
Menyusun Jadwal Kegiatan

3. Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan monitoring dilaksanakan dari mulai tahap perencanaan sampai
pelaksanaan dengan menggunakan instrumen monitoring. Evaluasi pelaksanaan IHT
dilakukan selama dan setelah kegiatan dengan menggunakan instrumen evaluasi.

Hal-hal yang tidak efektif terkait pelaksanaan IHT


1. Tidak adanya landasan dasar hukum yang jelas dalam pelaksanaan IHT
2. Tujuan pelaksanaan Kegiatan tidak jelas
3. Tidak menentukan Sasaran Kegiatan
4. Tidak Menentukan tujuan/Hasil yang diharapkan dalam kegiatan IHT
5. Tidak Menyusun Kepanitiaan
6. Tidak Menyusun Anggaran Kegiatan
7. Tidak Membuat Buku panduan pelaksanaan IHT
8. Tidak Menentukan Jumlah Peserta
9. Kapasitas Tempat Kegiatan tidak mencukupi dengan jumlah peserta
10. Tidak Menyusun Struktur Materi Kegiatan
11. Tidak Menyusun Jadwal Kegiatan
12. Tidak melakukan Monitoring dan Evaluasi setelah kegiatan

Rencana Tindak Lanjut

Pelaksanaan tindak lanjut dari kegiatan IHT Implementasi Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Rencana Tindak Lanjut Hasil Pemantauan Sekolah ,Hasil Pemantauan digunakan untuk
dapat melihat segala kejadian yang terjadi di sekolah saat Imlentasi Pembelajaran Kurikulum
merdeka  setiap harinya Temuan dalam pemantauan oleh kepala sekolah perlu ditindaklanjuti
dalam kegiatannya antara lain ;

No Aspek yang Hasil pengawasan Bentuk tindak lanjut Ket


dipantau
1 Kurikulum Dokumen KOSP dibuat Diberikan pelatihan
sesuai dengan Panduan melalui KKG Internal
pengembangan Kurikulum dengan penyusunanya
Operasional memperhatikan
karakteristik satuan
Pendidikan ,siswa,
Lingkungan sekolah dan
karakteristik orangtua
siswa .

2 Perencanaan Perencanaan sekolah dibuat Diberikan pelatihan


Berbasis Data sesuai dengan Profil melalui Workshop agar
Pendidikan semakin baik dalam
menganalisis raport
Pendidikan
3 Capaian Capaian Pembelajaran Diberikan pelatihan
Pembelajaran dibuat sesuai dengan melalui KKG Internal
Permendikbud nomor agar semakin baik
008/H/KR/2022 Tentang dalam menyusun
Capaian Pembelajaran pada perangkat ajar.
Pendidikan Usia anak Dini
jenjanang DASMEN pada
kurikulum merdeka
4 Modul Ajar Modul Ajar dijabarkan dari Diberikan pelatihan
analisis Capaian melalui KKG Internal
Pembelajaran dan dibuat TP agar semakin baik
dan ATP sesuai dengan dalam Menyusun
standar proses perangkat ajar
5 Profil Pelajar Projek penguatan profil Diberikan pelatihan
Pancasila pelajar Pancasila dibuat melalui KKG Internal
sesuai dengan panduan. agar semakin baik
dalam Menyusun modul
Projek P5 dan
pelaksanaan Projek P5
6 Platform teknologi Pengunaan Patform Diberikan pelatihan
Prioritas teknologi prioritas melalui KKG Internal
digunakan sesuai dengan agar semakin baik
Platform yang disediakan dalam memahami
oleh Kemdikbud. Platform Teknologi
Prioritas Kemdikbud.

A. Aspek yang dipantau


1. Konten/Materi :
a. Kurikulum
b. Perencanaan Berbasis Data
c. Capaian Pembelajaran
d. Modul Ajar
e. Profil Pelajar Pancasila
f. Platform Tekhnologi Prioritas
B.. Hasil pengawasan
1. Dokumen KOSP dibuat sesuai dengan Panduan pengembangan Kurikulum
Operasional
2. Perencanaan sekolah dibuat sesuai dengan Profil Pendidikan
3. Capaian Pembelajaran dibuat sesuai dengan Permendikbud nomor 008/H/KR/2022
Tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Usia anak Dini jenjanang DASMEN
pada kurikulum merdeka
4. Modul Ajar dijabarkan dari analisis Capaian Pembelajaran dan dibuat TP dan ATP
sesuai dengan standar proses
5. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dibuat sesuai dengan panduan
6. Pengunaan Patform teknologi prioritas digunakan sesuai dengan Platform yang
disediakan oleh Kemdikbud.

C.. Bentuk Tindak Lanjut


a. Kerja Kelompok Guru ( KKG ) Internal
b. Pelatihan/worshop
LATAR BELAKANG
Pada masa pandemi Covid-19, krisis pembelajaran yang ada menjadikan pendidikan semakin
tertinggal dengan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan
pembelajaran antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi. Untuk memulihkan
pembelajaran paska pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas: Kurikulum
Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar sebagai perwujudan dari Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di
mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum merdeka merupakan salah satu pilihan
dalam upaya pemulihan pembelajaran bagi satuan pendidikan. Implementasi Kurikulum
Merdeka diperuntukkan kepada Satuan Pendidikan yang mendaftar untuk
mengimplementasikan kurikulum merdeka dan satuan pendidikan pelaksana Program
Sekolah Penggerak..
Program Sekolah Penggerak adalah program untuk mendorong proses transformasi satuan
pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik baik
dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) maupun non-kognitif (karakter) untuk
mewujudkan profil pelajar Pancasila. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak, menyebutkan
bahwa tujuan Program Sekolah Penggerak adalah meningkatkan kompetensi dan karakter
yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila, menjamin pemerataan kualitas pendidikan
melalui program peningkatan kapasitas kepala sekolah yang mampu memimpin satuan
pendidikan dalam mencapai pembelajaran yang berkualitas, membangun ekosistem
pendidikan yang lebih kuat yang berfokus pada peningkatan kualitas, serta menciptakan iklim
kolaboratif bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan baik pada lingkup sekolah,
pemerintah daerah, maupun pusat. Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi pada tingkat
satuan pendidikan dilakukan dengan menguatkan sumber daya manusia (SDM) sekolah
melalui pelatihan dan pendampingan.
Pelatihan dan pendampingan pada Program Sekolah Penggerak tahun 2022 mencakup tentang
pembelajaran, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah. Pelatihan pada skema
program sekolah penggerak mencakup:
1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
2. Pembelajaran dan asesmen yang berprinsip pada pembelajaran berdiferensiasi
(differentiated learning) atau Teaching at The Right Level (TaRL).
3. Perencanaan projek penguatan profil pelajar pancasila agar guru/pendidik sekolah
Dasar mampu mengelola projek penguatan profil pelajar pancasila untuk mencapai karakter
murid dengan profil pelajar pancasila
4. Perencanaan berbasis data agar kepala sekolah dan guru dapat membuat perencanaan
sesuai dengan prinsip, tujuan dan metode dari perencanaan berbasis dat
5. Pemanfaatan platform teknologi prioritas untuk mendukung proses pembelajaran
Intervensi yang dilakukan di atas, akan membawa dampak pada peningkatan kapasitas Guru
dan Kepala Sekolah yang mensyaratkan 2 (dua) hal, yaitu: pertama, keterlibatan aktif seluruh
unsur dalam program sekolah penggerak dan kedua, perlunya metode pelatihan yang mudah
diterima oleh Komite Pembelajaran (Kepala sekolah, Pengawas sekolah/penilik, Guru, dan
pendidik PENDAS) di setiap sekolah penggerak
Kepala SD No. 4 Jimbaran adalah salah satu sekolah yang ikut dalam program komite
pembelajaran dan telah menngikuti pelatihan komite pembelajaran .Setelah mengikuti
pelatihan, komite pembelajaran Kepala sekolah dan guru komite pembelajaran SD No. 4
Jimbaran melakukan pengimbasan sebagai stimulan dan inisiator perubahan kepada rekan
guru yang belum mengikuti pelatihan melalui In-House Training (IHT) di sd No. 4 Jimbaran .
Berdasarkan uraian tersebut maka sebagai Kepala sekolah dan gurur Komite Pembelajaran
berusaha merumuskan Pelatihan In House training di SD No. 4 Jimbaran. Pengimbasan yang
kami laksanakan adalah dengan memyelenggaran In House Training “ Implementasi
pembelajaran Kurikulum Merdeka “di SD no. 4 Jimbaran”.yang kami laksanak mulai dari
Tanggal 28 Juni samapai dengan 3 Juli 2022.
TUJUAN :
1. Peserta diharapkan dapat memahami, menganalisis, dan menyusun kerangka
kurikulum operasional di satuan pendidikan antara lain, visi, misi, tujuan satuan pendidikan,
menurunkan capaian pembelajaran (CP) menjadi tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP), menyusun perangkat ajar (modul ajar, dan perangkat lainnya), serta
pengorganisasian pembelajaran;
2. Peserta diharapkan dapat memahami perencanaan projek penguatan profil pelajar
pancasila dan memodifikasi contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
3. Peserta diharapkan dapat memahami prinsip, tujuan dan metode dari perencanaan
berbasis data yang digunakan untuk merencanakan program di satuan pendidikan;
4. Peserta diharapkan dapat mengetahui kegunaan dan perkembangan platform teknologi
prioritas yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka

Anda mungkin juga menyukai