0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
362 tayangan1 halaman
Pembelajaran dengan paradigma baru bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya secara intelektual, sosial, dan akhlak melalui pengembangan potensi murid secara menyeluruh, bukan hanya ranah kognitif. Paradigma baru ini juga akan menanamkan identitas kebangsaan dan kemampuan berperan aktif dalam memecahkan masalah masyarakat.
Pembelajaran dengan paradigma baru bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya secara intelektual, sosial, dan akhlak melalui pengembangan potensi murid secara menyeluruh, bukan hanya ranah kognitif. Paradigma baru ini juga akan menanamkan identitas kebangsaan dan kemampuan berperan aktif dalam memecahkan masalah masyarakat.
Pembelajaran dengan paradigma baru bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya secara intelektual, sosial, dan akhlak melalui pengembangan potensi murid secara menyeluruh, bukan hanya ranah kognitif. Paradigma baru ini juga akan menanamkan identitas kebangsaan dan kemampuan berperan aktif dalam memecahkan masalah masyarakat.
2. Saya memahami topik sebagai bentuk/model pembelajaran yang hanya mengedepankan ranah kognisi saja, dan tidak terlalu fokus terhadap pengembangan potensi sosial murid 3. Ternyata Pembelajaran Paradigma Baru benar-benar diarahkan pada pembetukan manusia Indonesia seutuhnya, yang menjunjung tinggi akhlak pribadi memiliki tingkat ke-sholehan sosial, peka terhadap lingkungan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan perubahan zaman dan iptek yang begitu pesat. Pembelajaran dengan Paradigma Baru tidak saja akan menyiapkan anak-anak bangsa yang cerdas secara intelektual, tetapi tetap bangga dengan jati dirinya sebagai putra-putri pengemban nilai-nilai Pancasila dan menjunjung tinggi nilai- nilai luhur bangsa Indonesia, serta mampu berperan aktif turut memecahkan isu-isu/masalah-masalah kekinian yang terbungkus dalam Dimensi Profil Pelajar Pancasila. 4. Selama ini pendidikan selalu di-identikkan dengan capaian nilai hasil belajar yang tertuang dalam angka-angka, sementara instrumen yang mengukur perkembangan sikap, mental dan akhlak murid tidak terlalu mendapat perhatian, mungkin hanya digambarkan dengan nilai- nilai kualitatif, misalnya A="Sangat Baik", B="Baik", C="Cukup" dst. Lalu Bagaimana bentuk penilaian yang cocok untuk menggambarkan capaian perkembangan murid yang dapat berterima di masyarakat? 5. Saya akan terus meng-update informasi terkait dengan Pembelajaran Dengan Paradigma Baru ini melalui berbagai sumber, misalnya internet, mengikuti webinar, zoom meeting dan lain-lain