Anda di halaman 1dari 1

1.

Refleksi pembelajaran dengan paradigma baru


2. Saya memahami topik sebagai bentuk/model pembelajaran yang hanya mengedepankan
ranah kognisi saja, dan tidak terlalu fokus terhadap pengembangan potensi sosial murid
3. Ternyata Pembelajaran Paradigma Baru benar-benar diarahkan pada pembetukan manusia
Indonesia seutuhnya, yang menjunjung tinggi akhlak pribadi memiliki tingkat ke-sholehan
sosial, peka terhadap lingkungan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan perubahan
zaman dan iptek yang begitu pesat. Pembelajaran dengan Paradigma Baru tidak saja akan
menyiapkan anak-anak bangsa yang cerdas secara intelektual, tetapi tetap bangga dengan
jati dirinya sebagai putra-putri pengemban nilai-nilai Pancasila dan menjunjung tinggi nilai-
nilai luhur bangsa Indonesia, serta mampu berperan aktif turut memecahkan
isu-isu/masalah-masalah kekinian yang terbungkus dalam Dimensi Profil Pelajar Pancasila.
4. Selama ini pendidikan selalu di-identikkan dengan capaian nilai hasil belajar yang tertuang
dalam angka-angka, sementara instrumen yang mengukur perkembangan sikap, mental dan
akhlak murid tidak terlalu mendapat perhatian, mungkin hanya digambarkan dengan nilai-
nilai kualitatif, misalnya A="Sangat Baik", B="Baik", C="Cukup" dst. Lalu Bagaimana bentuk
penilaian yang cocok untuk menggambarkan capaian perkembangan murid yang dapat
berterima di masyarakat?
5. Saya akan terus meng-update informasi terkait dengan Pembelajaran Dengan Paradigma
Baru ini melalui berbagai sumber, misalnya internet, mengikuti webinar, zoom meeting dan
lain-lain

Anda mungkin juga menyukai