Membagikan Praktik Baik oleh Guru Pada Kegiatan Komunitas Belajar Guru SMP Xaverius I
Kalor merupakan akronim dari “Kalung Organisme” yaitu cetakan gambar organisme yang dikalungkan
pada siswa. Setiap cetakan berupa satu organisme. Organisme mulai dari produsen sampai pengurai.
Organisme darat dan organisme air. Setiap kalor dikalungkan pada satu siswa.
Simulasi menggunakan “Kalor” diharapkan dapat membuat kontekstualnya rantai makanan dan
jaring-jaring makanan. Materi yang sudah kontekstual lebih mudah dipahami siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Simulasi kalor juga mempermudah guru dalam mengelola pembelajaran yang
berdiferensiasi.
Masalah
Masalah yang penulis temui pada materi rantai makanan dan jaring-jaring makanan di tahun
sebelumnya:
1. Apakah metode Simulasi Kalor dapat membuat materi menjadi kontekstual?
2. Apakah metode Simulasi Kalor dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan
C. Tujuan
Tujuan penulis menyelesaikan karya tulis ini:
1. Membuktikan metode Simulasi Kalor dapat membuat materi menjadi kontekstual.
2. Membuktikan metode Simulasi Kalor dapat membuat pembelajaran menjadi
menyenangkan.
D. Manfaat
Manfaat karya tulis bagi guru:
1. Menghasilkan metode Simulasi Kalor.
2. Mempermudah guru mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan.
Manfaat karya tulis bagi murid:
1. Mengenal dan menggunakan metode Simulasi Kalor.
2. Mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Kegiatan Awal
Siswa sudah menyiapkan diri pada pembelajaran karena mereka sudah mengetahui adanya
permainan Kalor.
1
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti siswa melakukan simulasi rantai dan jarring-jaring makanan di
halaman sekolah
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir siswa melakukan kesimpulan refleksi non test dan test.
Tabel 1. Refleksi Non Test
No Hal Baru Hal Menarik Hal Membuat Bersyukur
1 Istilah di rantai makanan Rantai makanan Tuhan menciptakan
organisme untuk
dimakan
2 Istilah di jarring-jaring Jaring-jaring makanan Tuhan memberi
makanan keteraturan peristiwa
makan dan dimakan
3 Hubungan Produsen Pengurai mengembalikan
konsumen pengurai ke produse
2
Tabel 2 Hasil Post Test
No Soal % Benar
1 100
2 90
3 90
4 100
5 100
Kesimpulan
Kesimpulan dari best practice ini dapat menjawab masalah sebelum best practice
dilakukan yaitu :
1. Metode Simulasi Kalor dapat membuat materi menjadi kontekstual
2. Metode Simulasi Kalor dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan
Saran :
Kalor dapat juga diisi sesuai materi pada IPA maupun mapel lainnya.
Refleksi dari guru setelah membagikan Best Practice
1. Rantai makanan tidak hanya terbatas pada rantai makan perumput tetapi juga rantai
makanan detritus.
2. Pada saat ” Kalor “ sebaiknya siswa mengucapkan nama organisme yang diperankan.
Dokumentasi Pertemuan Komunitas Belajar
3
Umpan Balik
4
Daftar Hadir