Anda di halaman 1dari 3

Maria:

Adanya industri media di


Indonesia bukanlah dimulai dari pasca reformasi, tetapi dimulai keti
ka pada era represi. Pertama kali orang-orang mendirikan
media kerena sebuah idealism yang dimiliki.
Pada tahun 2011 beberapa grup media terbesar
melakukan akusisi dan merger dalam sejarah industri media di
Indonesia. SepertiTrans Corp yang memiliki dua stasiun
televis yakni Trans Tv dan Trans 7 serta
merambah ke dunia media online,
detik.com salah satu industri media online terbesar di Indonesia..
Pertumbuhan industri media tidak bisalepas dari sistem ekonomi po
litik. Seperti yang terjadi di
Indonesia, perubahansituasi politik ekonomi berdampak pada
dinamika industri media. Tidak hanya media
yang sekarang digunakan sebagai
kendaraan bagi kepentingan politik tetapi juga alat bisnis yang
powerful. Bahkan
politik dan bisnis seakan disatukan di industri media. Pemilik media
merupakan
politikus juga, kemudian media mengekspos beberapa isu politik ya
ng dikontrol oleh kekuatan kelompoknya. Mereka mengontrol apa y
ang dilihat atau didengar dan dibaca warganegara. Pada UU
penyiaran No.
32/2002 artikel 18 menyatakan bahwa kepemilikan silangradio, tele
visi dan institusi media harus dibatasi, tetapi tidak secara jelas
bagaimana pembatasan itu apakah dengan cara paksa atau cara-
cara kepemilikannya yang harus dibatasi.
Sejak reformasi tahun 1998, media di
Indonesia mengalami perubahan yang dramatis, hingga 1998, terda
pat 279 perusahaan media
dan hanya terdapat lima stasiun televisi dan kemudian bertambah
sehingga terdapat 20 stasiun televisi lokal
dan meningkat hingga tiga kali lipat untuk
perusahaan media cetak.
Inka:
Industri media di
Indonesia telah berkembang denga pesat dan telah menjadi bisnis yang berorientasi pada k
euntungan, membentuk kebutuhan public dan kepentingan masyarakat.
Dan pelibatan warganegara dalam pengambilan keputusanyang pada akhirnya akan mempe
ngaruhi kehidupan manusia. industri media di
Indonesia pada dasarnya hanya mencarikeuntungan belaka, perkembangan industri media
di Indonesia memiliki motif profit di industri media yang
akan mengubah karakter public. Ruang public
yang tersediasekarang ini adalah internet. Dimulai dari tahun 1980an ketikabeberapa orang
non-
jurnalis mendirikan sebuah media, sepertipartai golkar, partai politik Harmoko yang memiliki
pos kota. Beberapa surat kabar dilarang bahkan dipaksa tutup sepertiyang terjadi dengan m
ajalah tempo
yang mengalamipencabutan izin. Setelah era Soeharto, muncullah masa reformasi yang me
ngubah seluruh tatanan kehidupan secarautuh, namun pada akhirnya industri media
pun mengalamiperkembangan yang pesat dan harus dapat bertahan hidupketika ada banya
knya media
yang berkembang. Pertama, adanya konvergensi media, konvergensi ini menyatukan/bergabungnya
dua perusahaan media menjadisatu dibawah satu kontrol dan satu pengawasan. Ataukonvergensi ya
ng dilakukan oleh group Kompas. Kedua, konglomerasi industri media di Indonesia.industri media
yang
ada sekarang ini bukan hanya masuk ke dalam insurtri media, namun berkembang dan merambah ke
bidang lain. Sepertibisnis property, seperti yang terjadi pada CT
Group denganbisnis banknya dan bisnis propertinya. Ketiga, media lokalmerupakan media
yang dianggap paling edektid bagimasyarakat dengan informasi yang lebih relevan. Keempat, penga
dopsian internet mengubah cara bekerja pelibatanindustri media
dan warganegara. Terakhir, situasi dimanaperan dan posisi warganegara dalam sector media di
Indonesia melemah. Dengan adanya motif ekonomi terhadappembentukan media, seringkali wargane
gara tidak lagidipandang sebagai warganegara namun sebagai konsumenbelaka.
Media tidak dapat dipisahkan dari hubungannya antara swastadan ruang public. Adanya ruang public adalah sal
ah satu halyang membuat posisi media begitu pentiing stetapi juga keterlibatan public sehiingga berperan pentin
g dalamdemokrasi. Keakuratan berita dan perlindungan sumber. Keakuratan berita sering kali diragukan dalam si
stemdemokrasi, sebab setiap orang memeiliki hak yang samauntuk menyampaikan pendapar serta informasi.
Mc Luhanberpendapat bahwa medium is the
message, bahwa sekarangbukan lagi isi pesannya yang merupakan sebuah pesan, namunmedia itu sendiri yang
merupakan sebuah pesan. MenurutHerman dan Chomsky,
media melayani dan mempropagandaatas nama kepentingan sosial yang mengendalian dan keuangan mereka.
Media cetak, radio, televisi merupakanbisnis yang menguntungkan.
Media sebagai propaganda, halini menunjukkan bahwa media dapat digunakan sebagai alatuntuk mempropagan
da. Terdapat lima filter
yang membuatseseorang melakukan propaganda diantaranta: tingginyakonsentrasi pemilik media hanya untuk k
euntunganperusahaan.

Sumber: https://nenyrahman.blogspot.com/2012/04/industri-media-di-indonesia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai