Anda di halaman 1dari 5

Nama : Angelos Gogo Siregar

NPM : 110110170303

Matkul : Hukum Persaingan Usaha


(A)

Dosen : Dr. Sudaryat S.H.,M.H

TUGAS HUKUM PERSAINGAN USAHA 2

1) Konstitusi Ekonomi Indonesia ada pada pasal berapa dan bagaimana bunyi serta
pemaknaannnya?

Ketentuan mengenai pengaturan ekonomi di Indonesia jelas terdapat pada Pasal 33


UUD 1945 yakni berisikan 5 (lima) ayat, yaitu :

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan


prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.

Pemaknaan Pasal 33 ayat (1): Perekonomian tidak dibiarkan tersusun secara bebas
oleh pasar, melainkan disusun sebagai usaha bersama berdasarkan pada adanya
tanggungjawab bersama untuk menjamin kepentingan, kemajuan dan kemakmuran
bersara (asas kekeluargaan). Usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan identik
dengan apa yang disebut dengan koperasi. Mohammad Hatta menyatakan bahwa
koperasi bukanlah sektor perekonomian, tetapi merupakan peri-hidup sosial, yang
menyangkut nilai-nilai, jiwa atau semangat yang berdasarkan rasa persaudaraan,
kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong dan seterusnya, yaitu jiwa, semangat atau
peri-hidup koperasi. Dengan demikian, perekonomian Indonesia tidak hanya
koperasi, termasuk juga perusahaan swasta, perusahaan negara yang harus memiliki
semangat kebersamaan dan asas kekeluargaan.

Pemaknaan Pasal 33 ayat (2): Pengertian hal tersebut dimaksudkan untuk


memenuhi tiga hal yang menjadi kepentingan masyarakat meliputi ketersediaan yang
cukup, distribusi yang merata dan terjangkaunya harga bagi orang banyak.
“Dikuasai” tidak berarti negara sendiri menjadi pengusaha, usahawan, atau
ondenemer, melainkan mengandung arti bahwa kekuasaan negara terdapat pada
membuat peraturan guna melancarkan perekonomian, peraturan yang melarang
penghisapan orang yang lemah oleh orang yang bermodal.1

Pemaknaan Pasal 33 ayat (3): Kemakmuran rakyat ditempatkan dalam posisi


substansial sehingga rakyat secara bersama memiliki kedaulatan ekonomi sebagai
pemegang peran dominan dan tumpuan ekonomi nasional.2

Pemaknaan Pasal 33 ayat (4): Demokrasi Ekonomi Indonesia bercita-cita


mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (social justice, fairness,
equity, equality), sehingga menyandang pemihakan (parsialisme, special favour)
terhadap yang lemah, yang miskin dan yang terbelakang untuk mendapatkan
perhatian dan perlakuan khusus ke arah pemberdayaan.

2) Berikan contoh demokrasi ekonomi yang berkeseimbangan antara kepentingan


pelaku usaha dan masyarakat!

1
RM.A.B. Kusuma, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945 : Memuat Salinan Dokumen Otentik, (Jakarta : Fakultas
Hukum UI,2009) hal.118
2
Elli Ruslina, Makna Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 dalam Pembangunan Hukum Ekonomi Indonesia, Jurnal
Konstitusi Vol.9 No.1, Maret 2012, hal.59-60
Contoh penerapan demokrasi di Indonesia antara kepentingan pelaku usaha dan
masyarakat salah satunya yaitu koperasi sendiri seperti yang dikemukakan oleh
Moh.Hatta yang dikenal sebagai bapak koperasi Indonesia. Mohammad Hatta
menyatakan bahwa koperasi bukanlah sektor perekonomian, tetapi merupakan peri-
hidup sosial, yang menyangkut nilai-nilai, jiwa atau semangat yang berdasarkan rasa
persaudaraan, kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong dan seterusnya, yaitu jiwa,
semangat atau peri-hidup koperasi.

Sebenarnya contoh konkret juga tidak semuanya koperasi melainkan dapat juga
BUMN yang juga mengelola keuangan negara dalam berbagai aspek. Namun, jika
BUMN tersebut justru mengalami privatisasi ataupun dari perusahaan swasta yang
bekerjasama dalam pembagian persentasi profit dimana negara mempunyai jumlah
profit yang lebih besar 51%, maka hal tersebut sebenarnya mengurangi dari
pendapatan negara juga.

3) Jelaskan pendapat Mohammad Hatta tentang demokrasi ekonomi?

Demokrasi ekonomi adalah sebuah konsep yang digagas Hatta mengenai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, konsep ini diterjemahkan pada Pasal
33 Ayat (1) UUD 1945.3 Pada Pasal 33 yang mengatur perekonomian, tetapi juga
menjamin kebebasan menyatakan pendapat, berserikat, dan keadilan sosial.

Jadi ciri-ciri ekonomi kerakyatan mempunyai akar sejarah yang dalam dan kuat.
Ekonomi kerakyatan ini mengandung tiga unsur, yaitu populis,berkeadilan sosial,
dan demokratis.4 Dapat dikatakan, demokrasi ekonomi sama dengan tidak adanya
kesenjangan ekonomi atau terwujudnya keadilan ekonomi dalam sarana untuk
menghapuskan kesenjangan ekonomi tersebut adalah koperasi.

3
Mohammad Hatta, Kumpulan Pidato II, (Jakarta: Idayu Press, 1983) hal.160
4
Sarbini Sumawintata, Sejarah Ekonomi Kita Sejarah Tanpa Perubahan, (Jurnal Prisma No.8 Th XII) hal. 52
4) Jelaskan tujuan hukum persaingan usaha?

Tujuan dari hukum persaingan usaha sendiri bisa dinyatakan terdapat dalam
ketentuan UU Persaingan Usaha Tidak Sehat dimana terdapat dalam pasal 3
mengenai tujuan terciptanya undang-undang bersangkutan, yaitu :5

a. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai


salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

b. mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang
sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi
pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil

c. mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
ditimbulkan oleh pelaku usaha

d. terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

DAFTAR PUSTAKA

5
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat
 RM.A.B. Kusuma. 2009. Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945 : Memuat
Salinan Dokumen Otentik. Jakarta : Fakultas Hukum UI.
 Elli Ruslina. Makna Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 dalam Pembangunan
Hukum Ekonomi Indonesia, Jurnal Konstitusi Vol.9 No.1. Maret 2012
 Mohammad Hatta. 1983. Kumpulan Pidato II. Jakarta: Idayu Press.
 Sarbini Sumawintata. Sejarah Ekonomi Kita Sejarah Tanpa Perubahan. Jurnal
Prisma No.8 Th XII
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat

Anda mungkin juga menyukai