TUGAS MAKALAH
Dosen
No. Hp : 0812-6665-611
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA BARAT
A. Sejarah Persaingan Usaha
1
Ningrum Natasya Sirait, Hukum Persaingan di Indonesia, (Medan : Pustaka Bangsa Press, 2004),
hlm. 1
kesenjangan ekonomi atas terwujudnya keadilan ekonomi dalam
masyarakat.2
2
Zulfikri Suleman, Demokrasi untuk Indonesia: Pemikiran Politik Bung Hatta, (Jakarta : PT.
Kompas Media Nusantara, 2010) hlm.216
3
Frank Fishwick, Seri Strategi Manajemen Strategi Persaingan, (Jakarta : PT.Elex Media
Komputindo, 1995), hlm 36-37
persaingan yang dapat mengimbangi fenomena ekonomi dan kegiatan
usaha di Indonesia4 Akibatnya, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir
beberapa pelaku usaha telah melakukan perbuatan-perbuatan yang jelas
bertentangan dengan prinsip persaingan usaha yang sehat dan pada saat
yang sama pelaku usaha juga tidak pernah diperkenalkan dengan budaya
persaingan sehat padahal persaingan itu sendiri secara alamiah melekat
pada dunia usaha.
4
Munir Fuady, Hukum Anti Monopoli Menyongsong Era Persaingan Sehat, (Bandung : PT.Aditya
Citra Bakti, 2010), hlm 6
5
Faisal H. Basri, Kebijakan Persaingan di Era Otonomi, Dalam http://www.hukumonline.com,
Dikunjungi 8 Januari 2016
Dalam upaya untuk mempercepat berakhirnya krisis ekonomi,
maka pada bulan januari 1998 Indonesia menandatangani Letter of Intent
sebagai bagian dari program bantuan International Monetary Fund. Dari
50 butir memorandum maka serangkaian kebijakan deregulasi segera
dilakukan pemerintah pada waktu itu. Dengan berakhirnya masa orde baru
Mei 1998 semasa pemerintahan transisi Presiden B.J.Habibie terdapat
beberapa perubahan yang dilakukan dalam hal perundang-undangan yang
juga merupakan bagian dari rangkaian komitmen Indonesia terhadap
pinjaman dari IMF6
Hukum Persaingan Usaha terdiri dari kata hukum dan persaingan usaha.
Bila dikehendaki persaingan usaha dapat dipecah lagi menjadi kata
persaingan dan usaha. Hukum merupakan pengatur dan petunjuk dalam
kehidupan bermasyarakat (levensvoorschriten) sehingga hukum selalu
sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat itu sendiri. Menurut Borst
hukum ialah keseluruhan peraturan bagikelakuan atau perbuatan manusia
didalam masyarakat, yang pelaksanaannya dapat dipaksakan dan bertujuan
mendapatkan tata atau keadilan. Utrecht dan Van Apeldoorn beranggapan
bahwa untuk memberikan suatu definisi yang tepat tentang hukum adalah
tidak mungkin. Hukum mengatur hubungan didalam masyarakat antara
orang dengan orang atau antara anggota masyarakat yang lain. Bentuk
hubungannya dapat lebih terinci lagi dalam bermacam-macam bentuk
seperti perkawinan, tempat kediaman, perjanjian-perjanjian, dan lain
sebagainya11
Asas dan tujuan akan memberi refleksi bagi bentuk pengaturan dan norma-
norma yang terkandung dalam aturan tersebut dan memberi arahan yang
10
FH UMA, “HUKUM PERSAINGAN USAHA”, Dalam https://hukum.uma.ac.id/2021/02/25/hukum-
persaingan-usaha-pengertian-dan-aturan/, dikunjungi 3 april 2022
11
Abdul Hakim G. Nusantara dan Benny K. Harman, Analisa dan Perbandingan Undang-Undang
Antimonopoli, (Jakarta: Elex Media Komputindo), hlm 20
mempengaruhi pelaksanaan dan cara-cara penegakan hukum yang akan
dilakukan.
a. Asas hukum persaingan usaha
Asas hukum persaingan usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 2
Undang-Undang Persaingan Usaha adalah bahwa : “Pelaku usaha di 23
Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan
demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antar
kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum”, dimana ruang
lingkup pengertiannya sesuai dengan penjelasan Pasal 33 ayat (4)
UUD 1945.
b. Tujuan hukum persaingan usaha
Hukum persaingan usaha terkait dengan obyek yang dilindungi
dapat dikatakan mempunyai tujuan sebagai berikut ini.
1) Melindungi pelaku usaha terutama pelaku usaha yang tidak
dominan.
2) Mencegah penyalahgunaan kekuatan ekonomi dan
melindungi konsumen dari ekonomi biaya tinggi dimana
konsumen dihindarkan dari pengeluaran (biaya) yang tidak
sesuai dengan kualitas produk yang diterima.
3) Melindungi negara dari inefisiensi kegiatan ekonomi yang
dapat mengurangi kesejahteraan nasional.
4) Melindungi proses persaingan usaha itu sendiri dalam arti
melindungi sistem mekanisme pasar yang wajar yang
didasarkan kepada berlakunya hukum alamiah penawaran
dan permintaan agar tidak terganggu oleh suatu tindakan
pelaku usaha maupun kebijakan Pemerintah.
Adapun tujuan dari Undang-Undang Persaingan Usaha sebagaimana diatur
pada Pasal 3 adalah sebagai berikut ini.
1) Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi
nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
2) Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan
persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian
kesempatan berusaha yang sama bagi semua pelaku usaha.
3) Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
yang ditimbulkan oleh pelaku usaha.
4) Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.12
KESIMPULAN
Hukum Persaingan Usaha dapat diartikan sebagai hukum yang mengatur segala
sesuatu yang berkaitan dengan persaingan usaha. Hukum dibutuhkan untuk
mengatur kehidupan masyarakat dalam segala aspeknya dan berperan dalam
pengembangan ekonomi terutama dalam upaya pencapaian efisiensi ekonomi
untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
12
Journal uajy, Tinjauan Tentang Hukum Persaingan Usaha di Indonesia ,dalam http://e-
journal.uajy.ac.id/11858/3/MIH017202.pdf, dikunjungi 6 april 2022
Munir Fuady, Hukum Anti Monopoli Menyongsong Era Persaingan Sehat,
(Bandung : PT.Aditya Citra Bakti, 2010), hlm 6
Destivano Wibowo dan Harjon Sinaga, Hukum Acara Persaingan Usaha, (Jakarta
: PT. RadjaGrafindo Persada, 2005), hlm. 1
3. Menurut saudara apa saja tujuan dari hukum persaingan usaha tersebut
JAWABAN:
a. Melindungi pelaku usaha terutama pelaku usaha yang tidak dominan.
b. Mencegah penyalahgunaan kekuatan ekonomi dan melindungi konsumen dari
ekonomi biaya tinggi dimana konsumen dihindarkan dari pengeluaran (biaya)
yang tidak sesuai dengan kualitas produk yang diterima.
c. Melindungi negara dari inefisiensi kegiatan ekonomi yang dapat mengurangi
kesejahteraan nasional.
d. Melindungi proses persaingan usaha itu sendiri dalam arti melindungi
system mekanisme pasar yang wajar yang didasarkan kepada berlakunya
hukum alamiah penawaran dan permintaan agar tidak tergganggu oleh
suatu tindakan pelaku usaha maupun kebijakan pemerintah.