Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alya’a Khoirunisa’a

Nrp : C1200145
Jurusan : Manajemen Ekstensi Semester 4 Putaran ke-2
Matkul : Sistem Ekonomi Pancasila
1. A. Sistem ekonomi mempunyai pengertian yang luas yang tidak dapat dilepaskan dari
terminologi sistem itu sendiri. Secara umum pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang
sifatnya menyeluruh yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang memiliki ciri-ciri
sendiri, dan antar bagian-bagian itu memiliki keterkaitan yang saling mendukung, sehingga
membentuk mekanisme kerja yang menyatu. Dengan demikian, sistem adalah suatu
bangunan atau entitas yang tersusun dari sub-sub sistem yang saling berkaitan, sehingga
membentuk pola kerja yang holistic.
B. Pemikiran Mubyarto dan Bung Hatta
Pertama, roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral.
Argumentasi ini berdasarkan Pancasila, terutama sila pertama, bahwa dengan asas
Ketuhanan Yang Maha Esa, Ia yakin manusia Indonesia adalah manusia yang percaya
kepada Tuhan sehingga moral, (terutama moral agama), akan menjiwai setiap gerak
langkah ekonominya. Lebih dari itu moral agama ini menjadi pembeda penting dari
sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme yang berdasarkan materialism. Kedua,
kehendak luar dari seluruh masyarakat ke arah keadaan kemerataan sosial
(egalitarianisme) sesuai asas-asas kemanusiaan. Semangat kekeluargaan dan saling
cinta mencintai merupakan semangan yang ada sejak lama, sehingga kalau sudah
merata ke seluruh masyarakat akan menjelma menjadi semangat solidaritas sosial untuk
menuju pada kemerataan sosial. Dalam pandangan Mubyarto, sifat manusia semacam
ini merupakan perwujudan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Ketiga, prioritas kebijakan ekonomi ialah penciptaan perekonomian nasional yang
tangguh yang berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijakan ekonomi. Dalam sejarahnya
semangat nasionalisme bangsa Indonesia dalam bidang ekonomi dan politik sangat
tinggi. Hal ini terbukti dari kuatnya perlawanan terhadap penjajahan dan perjuangan
dalam mempertahankan kemerdekaan 1945. Dalam bidang ekonomi, semangat
nasionalisme ditunjukkan oleh kuatnya penolakan terhaap dominasi asing. Ia juga
mengambarkan bahwa ekonomi barat juga menanamkan semangat nasionalisme
meskipun harus merugikan Negara lain. Keempat, koperasi merupakan soko guru
perekonomian dan merupakan bentuk paling kongkret dari usaha bersama. Meskipun
banyak yang menyangsikan peranan koperasi dalam perekonomian, Mubyarto sangat
mendukung rumusan Bung Hatta yang termuat dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945
tentang kedudukan koperasi dalam perekonomian Indonesia. Hanya saja seperti
diingatkan Mubyarto, mewujudkan koperasi sebagai soko guru perekonomian memang
berat. Kelima, adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat
nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk menjamin
keadilan ekonomi dan sosial. Indonesia adalah Negara yang luas dan memiliki potensi
ekonomi beragam untuk setiap wilayah regionalnya. Oleh karena itu desentralisasi
menjadi instrument penting untuk mengoptimalkan pembangunan di seluruh wilayah
nusantara. Tetapi, agar desentrallisasi itu masih tetap terlaksana dalam satu kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka harus ada perimbangan sentralisasi
dan desentralisasi. Dalam pandangannya, perencanaan pusat adalah sarana yang bagus
untuk menciptakan efisiensi (yang sangat dibutuhkan untuk menciptakan pertumbuhan),
sedangkan desentralisasi adalah sarana untuk menciptakan pemerataan (yang sangat
diperlukan dalam mewujudkan keadilan sosial).
4. Para ekonom dan politisi Indonesia mendiskusikan apakah nama yang tepat untuk sistem
ekonomi Indonesia sebagaimana yang dimaksud oleh UUD 1945 khususnya Pasal 33 baik
sebelum maupun sesudah Amandemen UUD1945. Pasal 33 (Asli) berbunyi: perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
dan bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sedangkan setelah diamandemen
melalui perubahan keempat pada tahun 2002, Pasal 33 ini ditambah dengan 2 ayat baru yaitu:
perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional dan ketentuan lebih
lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. Sehingga kini Pasal 33 ini
terdiri dari 5 (lima) ayat seperti tersebut diatas. Meskipun dalam UUD 1945 Pasal 33 dan
penjelasannya hanya singkat namun ideologi yang terkandung didalamnya jelas dan tegas,
sehingga memenuhi syarat untuk disebut sebagai satu sistem ekonomi. 1 Karena berangkat dari
asas Pancasila khususnya untuk mewujudkan sila ke 5(lima), yaitu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, maka disepakati untuk menamai makna yang terkandung dalam Pasal 33 itu
Sistem Ekonomi Pancasila(SEP). Perintah atau amanah yang termuat dalam Pasal 33 berikut
Penjelasannya itu jelas dan tegas karena menegaskan hal-hal asas, apa yang dikuasai negara,
dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu mewujudkan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran
orang-perorang.2 Karena itu proses atau mekanisme menuju tujuan yang ingin dicapai itu tidak
boleh menyimpang apalagi bertentangan dengan tujuan utamanya yaitu kemakmuran rakyat.
Artinya, sejak awal semua upayaupaya atau proses untuk mewujudkan keadilan sosial sudah
harus selaras, tidak dibelok-belokan atau ditunda-tunda dengan berbagai alasan, seperti yang
kerap terjadi selama ini. Lembaga Pengkajian Undang-Undang Dasar 1945 yang dibentuk oleh
MPR pada tahun 2015 melalui pengkajian yang mendalam menyepakati untuk menamai apa
yang terkandung dalam Pasal 33 itu sebagai Sistem Ekonomi Pancasila. Dikatakan sebagai
suatu sistem ekonomi karena Pasal 33 menyatakan dengan jelas tujuannya, mengatur atau
mengamanatkan siapa menguasai (memiliki) apa, siapa memproduk siapa, dan mengatur asas
pelakupelaku ekonomi. Pasa l33 menegaskan bahwa Negara harus hadir dan berperan aktif
sejak dari kepemilikan/penguasaan alat-alat produksi dan distribusinya terhadap barang dan
jasa“tertentu”. Pengertian “tertentu” yaitu apa yang penting bagi Negara dan apa yang
menguasai hajat hidup orang banyak yang dari waktu kewaktu bisa saja berubah sejalan dengan
tingkat kemakmuran masyarakat. Sedangkan barang dan jasa selebihnya dapat ditangani oleh
swasta (orang-seorang). Oleh karena itu Pasal 33 memenuhi syarat untuk dinyatakan sebagai
suatu sistem yang kita namai Sistem Ekonomi Pancasila.
2. A Sistem ekonomi kapitalis adalah merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang
dicirikan oleh hak milik privat atas alat-alat produksi dan distribusi dan pemamfaatannya untuk
mencapai laba dalam kondisi yang sangat komfetitif.kapitalisme ini hasil dari pemikiran Adam
Smith,Smith adalah tokoh mazhab klasik di mana para ahli ekonomi dunia menilai bahwa
pemikiran mazhab klasik merupakan dasar sistim ekonomi kapitalis. Doktrin yang diajarkan
melalui bukunya “ the Welth Of nation “ menerangkan pilar-pilar dari kapitalisme dengan
konsep “laissez faire” dan prinsif “the invisible hand”inilah yang menjadi pijakan dalam
kerangka dasar teori system ekonomi kapitalis, yaitu tentang nilai barang dan jasa,struktur
harga,yakni harga dalam area produksi,harga dalam menentukan komsumsi dan harga dalam
metode menentukan produksi,dasar pemikiran teori Adam Smith mampu bertahan sampai
terjadinya depressi ekonomi tahun 1929,pada saat itu J.M Keyness tampil dan berhasil
mengungkapkan suatu teori bahwa system ekonomi yang baru dan lebih baik dapat
dibangun,pemikiran Keynesian memerlukan adanya intervensi pemerintah dalam menentukan
kebijakan ekonomi,ini merupakan awal jatuhnya system ekonomi kapitalis,akan tetapi waktu
berjalan selama kurang lebih 30 tahun terjadi krisis minyak dunia tahun 1973, system ekonomi
kapitalis kembali tampil dengan nama baru neoliberalisme.
Sistem ekonomi campuran adalah penggabungan antara sistem ekonomi sosialis dan sistem
ekonomi liberal. Dalam sistem ekonomi campuran kekuasaan serta kebebasan berjalan secara
bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada sistem ekonomi campuran yang
mendekati sistem ekonomi liberal karena kadar kebebasan yang relative besar atau persentase
dari sistem liberalnya sangat besar. Ada pula sistem ekonomi campuran yang mendekati sistem
ekonomi sistem ekonomi sosialis dimana peran kekuasaan pemerintah relative besar terutama
dalam menjalankan berbagai kebijakan ekonomi, moneter/fiscal dan lain-lain. Walaupun
demikian berbagai bentuk sistem ekonomi campuran itu sebagai sumber ekonomi suatu bangsa,
termasuk alat-alat produksi yang dimiliki baik oleh pribadi-pribadi/individu oleh kelopok
perusahaan-perusahaan swasta, juga banyak sumber-sumber terutama yang strategis dan vital
dikuasai oleh Negara/pemerintah pusat. Disamping yang dimiliki oleh pemerintah daerah atau
pemerintah local. Oleh karena itu di dalam sistem ekonnomi campuran dikenal minemal ada
dua sektor ekonomi yakni sektor swasta dan sektor Negara/sektor pemerintah/sektor public Di
dalam sistem ekonomi campuran adanya campur tangan pemerintah terutama untuk
mengendalikan kehidupan atau pertumbuhan ekonomi, mencegah adanya konsentrasi yang
terlalu besar ditangan satu orang atau kelompok swasta. Juga untu melakukan stabilisasi
perekonomian, mengatur tata tertib serta membantu golongan ekonomi lemah. Bentuk sistem
ekonomi campuran sering juga menggunakan nama sosialis atau sosialisme, walau bukan
sosialis atau sosialisme ekstrem/radikal;misalnya komunisme yang meletakkan individu di
bawah subordinasi kelas, dan fasisme yang meletakkan individu bawah subordinasi Negara
atau sosialis murni Karl Marx.
B. Karena bila memakai system ekonomi campuran, akan terjadinya kesenjangan di
masyarakat bahwa yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Para
pekerja akan kurang diminati lagi oleh perusahaan karena telah bebasnya penggunaan
teknologi-teknologi yang canggih, efisien dan efektif sehingga menyebabkan banyaknya
pengangguran-pengangguran yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang berkualitas
karena kurang dibutuhkan. Penggunanaan teknologi dinilai lebih hemat, murah, massal dan
meraih keuntungan ketimbang penggunaan pekerja manusia yang semakin berkualitas maka
semakin mahal.
3. Sistem Ekonomi Liberal
Kelebihan Berikut sistem ekonomi liberal: 1. Tanpa adanya campur tangan pemerintah
sehingga konsumen dan produsen memiliki kebebasan dalam menentukan sendiri apa saja
kepentingannya dalam perekonomian. Masyarakat sebagai konsumen dapat memilih sendiri
apa saja keinginan-keinginannya memilih kombinasi konsumsi dari berbagai macam barang
dan jasa yang memberikan kepuasan sesuai dengan budget yang dia punya. Begitu juga
produsen diberi kebebasan memilih berbagai input dan teknologi untuk digunakan dalam
proses produksi menghasilkan berbagai jenis dan jasa yang paling menguntungkan usahanya.
Sehingga dalam sistem ekonomi liberal ini produsen tidak dibatasi dalam penggunaan
teknologi. 2. Dengan sistem ekonomi liberal karena kegiatan ekonomi menggunakan
mekanisme pasar sehingga menimbulkan adanya keseimbangan misalnya dalam penentuan
harga produsen jika menetapkan harga di atas rata-rata maka kemungkinan besar akan
tersingkir dari kompetisi dengan produk perusahaan lain yang sama kuliatasnya namun lebih
murah dari segi harganya. Dari contoh kasus ini akan tercipta keseimbangan dalam penetapan
harga karena persaingan yang terjadi di pasar ini menuntut produsen untuk bersaing bagaimana
mendapat pembeli yang sebanyakbanyaknya di tengah persaingan dengan prodesen dari
perusahaan lain. 3. Tanpa adanya campur tangan pemerintah, beban pemerintah dalam
mengurus Negara lebih sedikit karena pemerintah dapat lebih focus ketimbang dengan ikut
campur mengenai ekonomi juga sehingga Negara akan menjadi lebih efisien dan efektif.
Kelemahan sistem ekonomi liberal : 1. Akan terjadinya kesenjangan di masyarakat bahwa
yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. 2. Para pekerja akan
kurang diminati lagi oleh perusahaan karena telah bebasnya penggunaan teknologi-teknologi
yang canggih, efisien dan efektif sehingga menyebabkan banyaknya pengangguran-
pengangguran yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang berkualitas karena kurang
dibutuhkan. Penggunanaan teknologi dinilai lebih hemat, murah, massal dan meraih
keuntungan ketimbang penggunaan pekerja manusia yang semakin berkualitas maka semakin
mahal.
Sistem Ekonomi Sosialis
Kelebihan sistem ekonomi sosialis, yakni: 1. Pendistribusian kekayaan didasarkan prinsip
sama rasa sama rata sehingga menjadi kecilnya tingkat kesenjangan antar masyarakat 2.
Masyarakat dan buruh sangat diperhatikan, sehingga perusahaan tidak bisa sebebasnya
mamalingkan peran manusia dalam perusahaan di tengah teknologi yang telah canggih, efisien
dan efektif untuk dapat mengganti peran manusia dalam perusahaan. 3. Pemerintah ikut campur
dalam seluruh kegiatan ekonomi sehingga pemerintah dapat mengetahui kebijakan apa saja
yang cocok untuk mensejahterakan masyarakat di bidang ekonomi.
Kelemahan sistem ekonomi sosialis, yakni: 1. Orang yang memiliki kreativitas menjadi
terhalang untuk memperoleh keuntungan penjualan dari produk yang dihasilkannya lebih dari
orang yang tidak memiliki kreativitas karena nilai pasar di sini adalah sama rata dan tidak ada
kebebasan. 2. Perusahaan menjadi sangat sulit berkembang karena tidak mendapat keuntungan
lebih yang bisa saja didapatkan bila menggunakan teknologi yang canggih, efisien dan efektif
tanpa mempekerjakan banyak pekerja 3. Negara menjadi tidak efisien karena mengambil
banyak peran dalam kehidupan masyarakat, Dalam The wealth of nations, Adam Smith
menegaskan bahwa tugas Negara tidak lebih dari kegiatan untuk: (1) melindungi masyarakat
dari kekerasan dan serbuan Negara lain, (2) melindungi setiap warga dari ketidakadilan dan
pemaksaan/pemerasan yang dilakukan warga lain, dan (3) mengadakan serta mempertahankan
prasarana public dan berbagai lembaga public bukan hanya kepentingan orang-orang atau
kelompok-kelompok tertentu. 4. Menurut Adam Smith campur tangan pemerintah lebih sering
dijadikan sebagai alat oleh kaum kaya untuk menekan kelompok masyarakat miskin.
7. Strategi dasar pembangunan perdesaan bertumpu pada proses pengembangan kapasitas
masyarakat (capcity building) baik sumber daya manusia yang bermutu, prasarana dan sarana
yang lengkap, serta kelembagaan masyarakat yang berkembang. Strategi itu diterapkan dengan
menggunakan pendekatan pemihakan dan pemberdayaan.
1. Meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Membuat dan melaksanakan perencanaan pembangunan.
3. Meningkatkan tabungan dan investasi.
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi.
5. Menyediakan infrastruktur yang menunjang.

Anda mungkin juga menyukai