Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prajurit merupakan alat pertahanan negara dalam mewujudkan

tujuan nasional Indonesia, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki

tugas pokok seperti yang tercantum pada pasal 7 dari Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional

Indonesia yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan

keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan

dengan keutuhan bangsa dan negara. Oleh karena itu dalam

pelaksanaan tugasnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan

memaksimalkan segala daya dan upaya agar tugas pokok dapat

tercapai dengan baik.

Perkembangan alat komunikasi, teknologi dan ilmu pengetahuan

dan media lainnya pada era yang serba canggih saat ini merupakan

suatu tantangan bagi setiap aparat pemerintah khusus bagi Lingkungan

Kerja SLOG TNI adalah untuk menyiapkan prajurit yang berkualitas

agar hasil kerja yang dicapai akan optimal ataupun akan efektif dan

efisien. Pada saat ini perkembangan jaman dan kemajuan teknologi

1
yang begitu sangat cepat dan alat komunikasi yang serba canggih

dapat berjalan dengan bersamaan seiring dengan era modern yang

semakin global seperti saat ini apapun ada di Indonesia.

Peran prajurit ataupun sumber daya manusia yang berkualitas

baik sangat dibutuhkan karena dengan berkembangannya teknologi

cangih, alat komunikasi serta ilmu pengetahuan yang semakin maju

dan berkembang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat yang

paling bawah sekalipun. Betapapun sempurnanya aspek teknologi,

ekonomi dan alat komunikasi tanpa didukungan aspek manusia sulit

kiranya untuk mencapai tujuan organisasi dengan optimal. Keinginan

yang digariskan diatas tidak akan tercipta dengan sendirinya melainkan

memerlukan dukungan, kemampuan, kemauan dan tekad dari setiap

prajurit untuk mewujudkannya, serta didukung dengan adanya

peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas lebih baik

dan skil kerja yang optimal.

Prajurit ataupun Sumber daya manusia merupakan faktor yang

memegang peranan utama di dalam suatu organisasi. Semua itu akan

memberi hasil jika prajurit sebagai faktor utama dalam organisasi dapat

memanfaatkan alat-alat produksi dan teknologi tersebut dengan

seefektif mungkin. Mengingat sentralnya posisi manusia dalam faktor

kehidupan organisasi, maka faktor manusia itu pada setiap level

organisasi perlu diperlakukan secara benar. Artinya pendayagunaan

sumber daya manusia itu disamping dipandang sebagai alat organisasi

2
di satu pihak, juga harus mengingat dan memperhatikan harkat dan

martabat manusia di pihak lain..

Pengawasan pimpinan dikatakan sangat penting karena tanpa

adanya pengawasan pimpinan yang baik tentunya akan menghasilkan

tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri

maupun bagi para pekerjanya. Suatu organisasi terdapat tipe-tipe

pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan pendahuluan

(preliminary control), pengawasan pada saat kerja berlangsung

(cocurrent control), pengawasan feed back (feed back control). Di

dalam proses pengawasan juga diperlukan tahap-tahap pengawasan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan

tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu tahap penetapan standar,

tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, tahap pengukuran

pelaksanaan kegiatan, tahap pembandingan pelaksanaan dengan

standar dan analisa penyimpangan dan tahap pengambilan tindakan

koreksi. Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan,

yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur

agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan

atau direncanakan. Proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu

manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat

langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini

dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dan

lebih baik.

3
Kualitas kerja adalah totalitas dari karakteristik atau produk

(barang/jasa) yang menunjang kemampuannya untuk memenuhi

kebutuhan yang dispesifikasi. Kualitas kerja menyangkut kemampuan

baik kemampuan fisik maupun kemampuan non fisik (Kecerdasan dan

mental) sehingga kualitas kerja adalah suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas,

serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas kerja

mengandung pengertian yang berbeda bagi setiap orang yang

tergantung dari kedudukan, tugas, dan kewajiban yang diembannya.

Secara umum kualitas kerja dapat berupa kondisi kerja yang aman,

adanya kesempatan untuk maju dan berkembang dalam karier, dan

masih banyak lagi yang lainnya.

Kualitas kerja adalah wujud perilaku seorang prajurit atau kegiatan

yang dilaksanakan sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau tujuan

yang hendak dicapai prajurit secara efektif dan efisien. Kualitas kerja

yaitu tingkat yang dicapai dari proses atau hasil yang diperoleh pada

suatu kegiatan mendekati kesempurnaan, dalam bentuk yang dapat

menyesuaikan dengan suatu cara yang ideal dalam melakukan

kegiatan yang sesuai dengan tujuan. Kualitas kerja secara umum

dapat dikatakan bahwa mutu sebagai karakteristik prosedur atau jasa

yang ditentukan oleh organisasi dan diperoleh melalui proses serta

melalui perbaikan yang berkelanjutan. Dengan demikian kualitas kerja

menyangkut kemampuan baik kemampuan fisik maupun kemampuan

4
non fisik (Kecerdasan dan mental) sehingga kualitas kerja adalah suatu

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga

kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi apa yang di

harapan.kebutuhan.

Peningkatan kinerja prajurit dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

kualitas kerja prajurit, profesionalisme, kompetensi kerja dan lain

sebagainya. Kinerja Prajurit harus dirasakan sebagai tanggung jawab

dan perlu diyakini sebagai kepentingan bersama, sebab tinggi

rendahnya kinerja prajurit di Lingkungan Kerja SLOG TNI tidak saja

menyangkut hasil pekerjaan yang dicapainya, tetapi menyangkut

kelangsungan hidup organisasi itu sendiri di masa depan. Kinerja

Prajurit di Lingkungan Kerja SLOG TNI sampai saat ini masih terlihat

belum optimal dan sangat perlu peningkatan oleh pimpinan bersama-

sama prajuritnya. Kinerja prajurit bukan berarti para prajurit bekerja

lebih keras, tetapi prajurit harus bekerja lebih cepat dan tepat sehingga

akan menghasilkan hasil kerja yang lebih otimal sebagaimana yang

diharapkan.

Kinerja Prajurit yang baik dalam suatu organisasi akan memberi

jaminan demi tercapainya tujuan sebagaimana yang diharapkan

pimpinan di Lingkungan Kerja SLOG TNI. Kinerja Prajurit harus

diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan dan

kedisiplinan prajurit akan lebih meningkat.

5
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka

penelitian ini secara nyata dapat penulis identifikasi permasalahannya

adalah sebagai berikut :

1. Pengawasan Pimpinan di Lingkungan Kerja SLOG TNI pada saat ini

masih belum optimal sebagaimana yang diharapkan..

2. Pengawasan Pimpinan di Lingkungan Kerja SLOG TNI perlu

pembenahan lebih lanjut karena Pengawasan Pimpinan yang

sekarang ini masih diperlukan peningkatan yang lebih optimal lagi.

3. Kualitas Kerja di Lingkungan Kerja SLOG TNI pada saat ini secara

keseluruhan masih belum optimal sebagaimana yang diharapkan...

4. Kualitas Kerja di Lingkungan Kerja SLOG TNI sangat diperlukan

peningkatan secara menyeluruh agar kedepannya lebih baik dan

optimal tingkat kinerjanya.

5. Kinerja Prajurit di Lingkungan Kerja SLOG TNI masih rendah dan

belum optimal sebagaimana yang diharapkan.

6. Kinerja Prajurit di Lingkungan Kerja SLOG TNI perlu peningkatan

lebih lanjut agar kedepannya dapat ditingkatkan sebagai mana

diharapkan pimpinan.

6
C. Pembatasan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, dengan

keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan peneliti, maka penelitian

ini penulis batasi hanya pada :

1. Pengaruh Pengawasan Pimpinan terhadap Kinerja Prajurit di

Lingkungan Kerja SLOG TNI.

2. Pengaruh Kualitas Kerja terhadap Kinerja Prajurit di Lingkungan

Kerja SLOG TNI.

3. Pengaruh Pengawasan Pimpinan dan Kualitas Kerja terhadap

Kinerja Prajurit di Lingkungan Kerja SLOG TNI.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi

masalah di atas maka penelitian ini akan merumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh Pengawasan Pimpinan terhadap Kinerja

Prajurit di Lingkungan Kerja SLOG TNI ?

2. Seberapa besar pengaruh Kualitas Kerja terhadap Kinerja Prajurit di

Lingkungan Kerja SLOG TNI ?

3. Secara simultan seberapa besar pengaruh Pengawasan Pimpinan

dan Kualitas Kerja terhadap Kinerja Prajurit di Lingkungan Kerja

SLOG TNI ?

7
E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara operasional bertujuan untuk mendapatkan

jawaban secara Empirik realitas tentang perumusan masalah vtersebut

di atas adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh Pengawasan

Pimpinan terhadap Kinerja Prajurit di Lingkungan Kerja SLOG TNI.

2. Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Kerja

terhadap Kinerja Prajurit di Lingkungan Kerja SLOG TNI.

3. Untuk dapat mengetahui secara simultan seberapa besar pengaruh

Pengawasan Pimpinan dan Kualitas Kerja terhadap Kinerja Prajurit

di Lingkungan Kerja SLOG TNI.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki kegunaan yang ingin dicapai, bagi

organisasi/SPERS TNI, bagi peneliti, dan bagi para pemangku

kepentingan. Adapun kegunaannya adalah :

1. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini akan memberikan kontribusi wacana

keilmuan dan khazanah intelektual tentang pengawasan pimpinan

dan kualitas kerja beserta pengaruhnya terhadap kinerja Prajurit.

Selain itu penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan

8
informasi bagi para peneliti lanjutan yang hendak mengadakan

penelitian lebih lanjut guna menyelesaikan studinya.

2. Manfaat Secara Praktis

Hasill penelitian ini dapat dijadikan pelajaran bagi pembaca dan

khususnya prajurit dalam menerapkan pengawasan pimpinan dan

kualitas kerja terhadap kinerja prajurit dapat memilih dan

menerapkan keteladanan dan kinerja yang tapat terhadap prajurit

sehingga prajurit tersebut akan menjadi generasi penerus yang

benar-benar handal dan berprestasi lebih baik dimasa mendatang

yang tidak sedikit hambatan dann tantangan yang harus

dihadapinya.

Anda mungkin juga menyukai