Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

NamaMahasiswa : BERNADETA LUAQ

NomorIndukMahasiswa/NIM : 825644093

Kode/NamaMataKuliah : PKNI4317/HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Kode/NamaUPBJJ : 50/SAMARINDA

MasaUjian : 2023/2024Ganjil(2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITASTERBUKA
1. Penegakan HAM, dapat membatasi seseorang untuk berperilaku melampaui
batas atau kesewenang-wenangan dan berpotensi mengganggu hak-hak asasi
orang lain. Bagaimana penegakan HAM selama ini dilakukan?
2. UU No 26 Tahun 2000 merupakan UU yang mengatur tentang pengadilan
HAM yang akan mengadili tentang pelanggaran HAM berat. Salah satunya
adalah kejahatan kemanusiaan. Apa yang dimaksud dengan kejahatan
kemanusiaan?
3. The Crime of Genocide adalah kejahatan HAM yang sangat berat dalam
pergaulan internasional. Bagaimana Statuta Roma mengaturnya?
4. Langkah ketiga dari 4 proses (langkah) penyelesaian kasus pelanggaran HAM
internasional, yakni Penyampaian Temuan Komisi HAM kepada sidang Umum
PBB. Jelaskan apa yang terjadi dalam tahapan ini!
5. Perlindungan HAM yang terdapat dalam UUD 1945 menjelaskan juga tentang
tanggung jawab negara dan kewajiban asasi manusia. Bagaimana UUD 1945
mengatur?

Jawaban :

1. Penegakan HAM adalah upaya untuk menjamin bahwa hak-hak asasi manusia
dihormati, dilindungi, dan dipenuhi oleh negara dan masyarakat. Penegakan HAM
selama ini dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
o Memasukkan HAM ke dalam UUD 1945 dan melakukan penyesuaian
terhadap pasal-pasal yang berkaitan dengan penegakan HAM.
o Menerbitkan berbagai peraturan perundang-undangan sebagai instrumen
nasional HAM, seperti UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM, UU No 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan HAM, dan UU No 13 Tahun 2006 tentang
Perlindungan Saksi dan Korban.
o Membentuk lembaga-lembaga negara yang bertugas menangani masalah
HAM, seperti Komnas HAM, Komisi Kepolisian Nasional, Komisi Ombudsman,
dan Mahkamah Konstitusi.
o Menandatangani dan meratifikasi berbagai instrumen internasional HAM,
seperti Deklarasi Universal HAM, Kovenan Internasional tentang Hak-Hak
Sipil dan Politik, dan Konvensi Anti-Penyiksaan.
o Melakukan kerjasama dengan negara-negara lain, organisasi internasional,
dan lembaga swadaya masyarakat dalam bidang HAM, seperti ASEAN
Intergovernmental Commission on Human Rights, UN Human Rights Council,
dan Amnesty International.
2. Kejahatan kemanusiaan adalah tindakan yang dilakukan secara meluas atau
sistematis terhadap penduduk sipil, yang melanggar hukum kemanusiaan
internasional. Kejahatan kemanusiaan termasuk dalam pelanggaran HAM berat,
yang dapat diadili oleh pengadilan HAM. Contoh kejahatan kemanusiaan adalah
pembunuhan, pemerkosaan, perbudakan, penghilangan paksa, dan penganiayaan.
3. The Crime of Genocide adalah kejahatan HAM yang sangat berat dalam pergaulan
internasional, yang didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan, seluruhnya atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis,
rasial, atau agama. Contoh kejahatan genosida adalah pembantaian etnis,
pembersihan etnis, dan holokaus.

Statuta Roma adalah perjanjian internasional yang membentuk Mahkamah Pidana


Internasional (ICC), yang berwenang untuk mengadili kejahatan genosida, kejahatan
kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan agresi. Statuta Roma mengatur
tentang definisi, yurisdiksi, prosedur, dan sanksi terkait dengan kejahatan-
kejahatan tersebut. Statuta Roma juga mengatur tentang kerjasama antara ICC dan
negara-negara anggota, organisasi internasional, dan lembaga swadaya masyarakat
dalam penegakan hukum internasional

4. Langkah ketiga dari 4 proses (langkah) penyelesaian kasus pelanggaran HAM


internasional, yakni Penyampaian Temuan Komisi HAM kepada sidang Umum PBB,
adalah tahapan dimana Komisi HAM menyampaikan laporan hasil penyelidikan dan
rekomendasi kepada Sidang Umum PBB. Laporan tersebut berisi tentang fakta-
fakta, analisis, kesimpulan, dan saran terkait dengan kasus pelanggaran HAM
internasional yang ditangani. Sidang Umum PBB kemudian dapat mengambil
tindakan lanjutan, seperti mengeluarkan resolusi, mengutuk pelaku, memberikan
bantuan kemanusiaan, atau merujuk kasus tersebut ke ICC.
5. Perlindungan HAM yang terdapat dalam UUD 1945 menjelaskan juga tentang
tanggung jawab negara dan kewajiban asasi manusia. UUD 1945 mengatur bahwa
negara bertanggung jawab untuk menjamin, menghormati, melindungi, dan
memajukan HAM, serta menegakkan hukum dan keadilan bagi setiap warga negara
dan penduduk. UUD 1945 juga mengatur bahwa setiap orang memiliki kewajiban
asasi untuk menghormati hak-hak orang lain, menjunjung tinggi nilai-nilai dasar
negara, berpartisipasi dalam pembangunan nasional, membela negara, dan taat
pada hukum.

Anda mungkin juga menyukai