Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. A. Hukum humaniter internasional atau dikenal juga dengan Internasional Humanitarian Law applicable in
armed conflict yang lazim disebut dengan hukum humaniter merupakan nama baru bagi laws of war atau hukum
perang. Dalam Kenyataannya masih sering terjadi bahwa ketentuan-ketentuan dalam Konvensi Jenewa 1949
dan perjanjian internasional serta kebiasaan internasional lainnya yang berkaitan dengan hukum humaniter
tidak ditaati oleh pihak-pihak yang terlibat konflik bersenjata.
b. Hukum Humaniter Internasional berlaku ketika situasi perang terjadi, lebih jelasnya lagi, terdapat dua kondisi
yang membuat hukum ini berlaku. Pertama, adalah Konflik Bersenjata Internasional (KBI), yaitu keadaan di mana
terjadi pengerahan angkatan bersenjata yang melibatkan minimal dua negara. Kedua, Konflik Bersenjata Non-
Internasional, situasi ini terjadi dalam satu wilayah negara, misalnya konflik antara angkatan bersenjata
pemerintah dengan kelompok nonpemerintah.
2. a. Instrumen HAM internasional merupakan alat yang berupa standar – standar pembatasan pelaksanaan dan
mekanisme kontrol terhadap kesepakatan – kesepakatan antar negara tentang jaminan HAM yang berupa
undang – undang internasional HAM (International Bill of Rights). Undang – undang internasional HAM tersebut
bentuknya, Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Mansia. HAM adalah
seperangkat hak yang melekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, serta dilindungi oleh negara, hukum,

b. Di dalam Pasal 28A Undang-Undang Dasar 1945 diatur mengenai hak untuk hidup, yang berbunyi "Setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya Indonesia merupakan anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa (“PBB”) yang mengakui adanya Universal Declaration of Human Rights atau Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia (“DUHAM”). Pasal 3 DUHAM melarang adanya hukuman mati, yakni setiap orang
berhak atas kehidupan, kemerdekaan, dan keamanan pribadi. Selain UDHR, Indonesia juga telah meratifikasi
International Covenant on Civil and Political Rights (“ICCPR”) atau Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil
Dan Politik melalui UU 12/2005. Pasal 6 ayat (1) Lampiran UU 12/2005 mengatur bahwa pada setiap manusia
melekat hak untuk hidup, dan hak tersebut harus dilindungi oleh hukum. Tidak seorangpun dapat merampas hak
hidupnya. Pasal tersebut melarang adanya pidana mati, namun Pasal 6 ayat (2) Lampiran UU 12/2005

3. a. kasus tersebut melanggar ham Hak Asasi Manusia dibagi menjadi 3 yaitu hak dasar (hak pokok), hak manusia sejak
lahir, dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Pasal 1 angka 1 UU no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
yakni seperangkat hak setiap individu. Hak ini wajib dihormati, dilindungi oleh negara, hukum, dan perlindungan
harkat martabat manusia.

b. menurut analisis saya hak-hak yang dilanggar adalah hak hak beribadah, hak hidup yang terancam dan hak
lingkungan yang bersih karena di cemari oleh para pelaku, dasar hukum Jaminan kebebasan HAM diatur dalam
konstitusi, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan 10 Pasal yang ada di dalamnya, yaitu Pasal 28A-J dan dalam
Pasal 27 hingga Pasal 34.

c. Pengadilan Hak Asasi Manusia merupakan pengadilan yang memeriksa danmengutus segala bentuk pelanggaran
hak asasi manusia yang berat, pelanggaran hakasasi manusia terdiri dari genosida dan kejahatan kemanusiaan. Pasal
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

8 Undang-UndangNomor 26 tahun 2000, Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia memberikandefinisi tentang
kejahatan genosida. Genosida adalah setiap perbuatan yangdilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atausebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis kelompok agama.

4. Perlindungan anak terkait erat dengan lima pilar yakni, orang tua, keluarga, masyarakat,pemerintah, pemerintah
daerah dan negara. Kelimanya memiliki keterkaitan satu sama lainsebagai penyelenggara perlindungan anak.
Perlindungan Anak tersebut adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang,dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Perlindungan anak mengupayakan agar setiap hak anak tidak
dirugikan. Perlindungan anak bersifat melengkapi hak-hak lainnya menjamin bahwa anak-anak akan menerima apa yang
mereka butuhkan agar mereka dapat bertahan hidup, berkembang dan tumbuh. Akan tetapi pada kenyataannva kondisi
anak-anak di Indonesia masih sangat memprihatinkan terutama yang menyangkut masalah pekerja anak, anak jalanan,
dan anak-anak korban kekerasan seksual, eksploitasi seksual, dan eksploitasi seksual komersial. Dalam Undang-Undang
Perlindungan Anak pelanggaran terhadap perlindungan hak-hak anak, selain merupakan pelanggaran hak-hak asasi
manusia juga penghalang yang sangat besar bagikelangsungan hidup dan perkembangan anak
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. a.

Anda mungkin juga menyukai