Anda di halaman 1dari 5

Nama : Pebri Anty

Nim : 856791386
Tugas Tutorial 2
Hak Asasi Manusia ( HAM )

1. Membicarakan mengenai peran penting HAM berarti membicarakan kelangsungan


hidup setiap individu, perkembangannya, dan kemerdekaannya. Jelaskan argumen dari
pernyataan tersebut!
jawaban;
Pernyataan tersebut mengandung argumen bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) memiliki
peran penting dalam menjaga kelangsungan hidup, perkembangan, dan kemerdekaan
setiap individu. Ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kelangsungan Hidup
HAM mencakup hak-hak dasar seperti hak atas makanan, air bersih, perawatan medis,
dan perlindungan dari kekerasan. Hak-hak ini mendukung kelangsungan hidup individu
karena tanpa akses ke kebutuhan dasar ini, seseorang mungkin tidak dapat bertahan
hidup. Jadi, HAM berperan dalam memastikan kesejahteraan fisik individu.

2. Perkembangan
HAM juga mencakup hak-hak pendidikan, pekerjaan, dan kebebasan berpendapat. Ini
memberikan individu kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka, belajar,
bekerja, dan berkontribusi pada masyarakat. Hak-hak ini membantu menciptakan
kondisi yang mendukung perkembangan individu secara pribadi dan sosial.

3. Kemerdekaan
HAM mencakup hak-hak seperti kebebasan berbicara, beragama, dan berserikat. Ini
memberikan individu kemerdekaan untuk mengungkapkan diri, menjalankan keyakinan
agama, dan berpartisipasi dalam kehidupan politik. Kemerdekaan ini penting dalam
menjaga martabat individu dan mencegah penindasan.

Dengan demikian, HAM memiliki peran vital dalam menjaga kehidupan, perkembangan,
dan kemerdekaan individu, serta menciptakan masyarakat yang lebih adil dan
berkelanjutan.

2. UU No 26 Tahun 2000 merupakan aturan yang mengatur tentang pengadilan HAM yang
akan mengadili tentang pelanggaran HAM berat. Salah satu pelanggaran HAM berat
adalah genosida. Jelaskan pendapat saudara, dan bagaimana Undang-undang ini
mengatur?
Jawaban ;
Undang-Undang No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM adalah peraturan hukum
yang penting dalam konteks penegakan HAM di Indonesia. UU ini menciptakan
kerangka kerja hukum yang mengatur pengadilan khusus untuk pelanggaran HAM
berat, termasuk genosida. Beberapa poin penting dalam UU ini adalah:

1. Pengadilan Khusus
Undang-Undang ini mendirikan Pengadilan HAM sebagai lembaga peradilan khusus
yang bertugas untuk mengadili kasus-kasus pelanggaran HAM berat. Hal ini
menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam menegakkan keadilan terhadap
pelanggaran HAM.

2. Pelanggaran HAM Berat


UU ini secara tegas menyebutkan pelanggaran HAM berat yang bisa diadili, termasuk
genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan lainnya. Genosida
adalah tindakan yang sangat serius yang melibatkan pemusnahan kelompok etnis, ras,
agama, atau kelompok lainnya.

3. Yurisdiksi
UU ini mengatur yurisdiksi pengadilan HAM, menetapkan bahwa pengadilan ini memiliki
kewenangan untuk mengadili baik individu maupun pihak yang bertanggung jawab atas
pelanggaran HAM berat.

4. Hukuman
UU ini juga mengatur hukuman yang dapat diterapkan, termasuk hukuman penjara dan
sanksi lainnya sesuai dengan tingkat keparahan pelanggaran HAM.

Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa pelanggaran HAM berat, termasuk
genosida, dapat diadili secara adil dan tegas di Indonesia. UU No 26 Tahun 2000 adalah
bagian dari upaya untuk memastikan pertanggungjawaban dan keadilan bagi korban
pelanggaran HAM berat.

3. War Crimes adalah kejahatan HAM yang sangat berat dalam pergaulan internasional.
Bagaimana Statuta Roma mengaturnya?
Jawaban ;
Statuta Roma merujuk kepada Statuta Roma yang mendirikan Mahkamah Pidana
Internasional (International Criminal Court/ICC) pada tahun 1998. Statuta Roma adalah
dokumen hukum yang mengatur berbagai jenis kejahatan yang dianggap sangat berat
dalam pergaulan internasional, termasuk War Crimes (kejahatan perang). Beberapa
cara Statuta Roma mengatur War Crimes adalah sebagai berikut:

1. Definisi War Crimes


Statuta Roma memberikan definisi yang jelas tentang apa yang dianggap sebagai War
Crimes. Ini mencakup berbagai tindakan yang dilakukan dalam konteks konflik
bersenjata, seperti serangan terhadap warga sipil, perlakuan tidak manusiawi terhadap
tawanan perang, penggunaan senjata terlarang, dan lainnya.
2. Jurisdiksi ICC
Statuta Roma memberikan ICC yurisdiksi untuk mengadili individu yang diduga terlibat
dalam War Crimes. Ini berarti ICC memiliki kewenangan untuk menyelidiki, menuntut,
dan mengadili individu yang terlibat dalam kejahatan perang, terlepas dari
kewarganegaraan mereka.

3. Tanggung Jawab Perintah


Statuta Roma mengakui konsep tanggung jawab perintah, yang berarti bahwa para
pemimpin militer atau sipil dapat diadili atas perintah yang mereka berikan kepada
bawahannya jika perintah tersebut melibatkan pelanggaran hukum perang.

4. Hukuman
Statuta Roma mengatur hukuman bagi individu yang dinyatakan bersalah atas War
Crimes, termasuk hukuman penjara jangka panjang. Ini bertujuan untuk memberikan
efek jera dan menghukum pelanggaran serius terhadap hukum perang.

Statuta Roma dan pendirian ICC adalah langkah penting dalam upaya komunitas
internasional untuk memastikan pertanggungjawaban dalam kasus pelanggaran hukum
perang. Dengan adanya ICC, individu yang terlibat dalam War Crimes dapat diadili
secara adil dan tidak terkecuali di tingkat internasional.

4. Empat proses (langkah) penyelesaian kasus pelanggaran HAM, diawali dari langkah
pengkajian. Apa saja yang terjadi pada langkah awal ini?
Jawaban ;
Langkah awal dalam proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM adalah langkah
pengkajian. Pada langkah ini, beberapa hal yang terjadi adalah:

1. Pengumpulan Informasi
Pihak yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM akan
mengumpulkan informasi dan bukti terkait insiden pelanggaran tersebut. Hal ini
melibatkan wawancara dengan saksi, analisis dokumen, gambar, dan segala bukti yang
relevan.

2. Identifikasi Pelanggaran
Selama pengkajian, upaya dilakukan untuk mengidentifikasi jenis pelanggaran HAM
yang terjadi. Ini bisa meliputi pelanggaran seperti kejahatan perang, kejahatan terhadap
kemanusiaan, genosida, atau pelanggaran HAM lainnya.

3. Penentuan Kewenangan
Selama langkah ini, diputuskan apakah kasus tersebut akan dikejar di tingkat nasional
atau internasional. Jika pelanggaran HAM terjadi di bawah yurisdiksi nasional,
pemerintah negara tersebut mungkin akan menangani kasus tersebut. Namun, jika
kasus tersebut melibatkan pelanggaran HAM yang sangat serius dan negara tersebut
tidak mampu atau tidak mau mengejar keadilan, maka bisa saja kasus tersebut dikejar
di tingkat internasional oleh lembaga seperti Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

4. Pengungkapan Publik
Pada beberapa kasus, langkah pengkajian awal bisa diikuti dengan pengungkapan
publik untuk menciptakan kesadaran tentang pelanggaran HAM yang terjadi. Ini dapat
mendukung tekanan publik untuk mengejar pertanggungjawaban.

Langkah pengkajian ini adalah langkah awal penting dalam proses penyelesaian kasus
pelanggaran HAM karena membantu menentukan langkah-langkah selanjutnya,
termasuk apakah kasus tersebut harus diadili di tingkat nasional atau internasional, dan
jenis tindakan yang harus diambil.

5. Perlindungan HAM yang terdapat dalam UUD 1945 dapat dikelompokkan menjadi 4
bagian satu diantaranya yaitu, kelompok perlindungan terhadap hak-hak sipil. Uraikan
pendapat saudara!
Jawaban ;
Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam UUD 1945 Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah perlindungan terhadap
hak-hak sipil. Berikut adalah uraian mengenai kelompok perlindungan terhadap hak-hak
sipil dalam UUD 1945:

1. Hak-Hak Pribadi
UUD 1945 melindungi hak-hak pribadi individu, seperti hak atas hidup, kebebasan, dan
martabat diri. Ini mencakup hak untuk tidak disiksa, hak untuk privasi, dan hak untuk
tidak dikenakan perlakuan sewenang-wenang oleh pemerintah atau individu lain.

2. Kebebasan Berbicara
Konstitusi memberikan hak bagi individu untuk berbicara, menyatakan pendapat, dan
menyampaikan ide-ide mereka tanpa takut represi. Hal ini mencerminkan pentingnya
kebebasan berbicara dalam masyarakat demokratis.

3. Kebebasan Beragama
UUD 1945 mengakui hak setiap individu untuk memiliki keyakinan agama yang mereka
pilih dan melaksanakannya sesuai dengan keyakinan mereka. Ini mencakup hak untuk
menjalankan ibadah dan berpraktik agama dengan bebas.

4. Hak Persamaan di Mata Hukum


Konstitusi juga menjamin hak persamaan di mata hukum bagi semua warga negara. Ini
berarti bahwa hukum harus diterapkan secara adil dan setiap individu harus memiliki
hak yang sama di hadapan hukum, tanpa diskriminasi.
5. Hak-Hak Kepemilikan
Hak-hak properti dan kepemilikan individu dilindungi dalam UUD 1945. Ini mencakup
hak untuk memiliki, menggunakan, dan memindahkan properti pribadi tanpa campur
tangan yang tidak sah.

Perlindungan terhadap hak-hak sipil dalam UUD 1945 adalah bagian penting dalam
memastikan martabat dan kebebasan individu. Ini menciptakan kerangka hukum yang
menegaskan prinsip-prinsip dasar demokrasi dan hak asasi manusia, yang esensial
dalam menjaga keadilan dan kemerdekaan individu di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai