Oleh :
YANUAR NURUL FAHMI
(115010107121023)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
A. Penegakan
Hukum
Terhadap
Pelanggaran
Hukum
Humaniter Internasional
Dalam pembahasan mengenai cara penyelesaian konflik,
dibedakan antara hasil atau penyelesaian masalah dengan
prosedur
perundingan
diplomatik
resmi.
Mungkin
konflik
tidak
penyerahan
ada,
atas
kecuali
masalah
dalam
tersebut
merancang
bentuk
diselesaikan
melalui
"prosedur"
ialah
berbagai
bentuk
kompromi.
penolakan
tuntutan
atau
atau
menghindarkan
tindakan;
penaklukan
penarikan
dengan
kembali
kekerasan;
dalam
hubungan
antarnegara
sudah
dilarang
sengketa
secara
damai
merupakan
Konvensi
Jenewa
Tahun
1949
yang
mengatur
Kejahatan Perang/Pelanggaran berat hukum humaniter adalah pelanggaranpelanggaran tertentu yang dilakukan pada waktu perang, yaitu tindakan yang bertentangan
dengan
Hukum
Humaniter
dilakukan
terhadap
orang-orang
yang
dilindungi
(protectedpersons), misalnya kombatan yang lukadan sakit, tawanan perang dan penduduk
sipilyang berada di bawah kekuasaan negara lain.
Ketentuan yang mengatur : Pasal50 Konvensi Jenewa I tahun 1949; Pasal 51
Konvensi Jenewa II tahun 1949; Pasal 130 Konvensi Jenewa III tahun 1949; Pasal 147
Konvensi Jenewa IV tahun 1949; dan Pasal 85 Protokol I tahun 1977.
Yang termasuk
penganiayaan atau perlakuan yang tidak manusiawi (termasuk eksperimen medis), dengan
sengaja menimbulkan penderitaan yang luar biasa terhadap badan dan kesehatan,
perusakan yang luar biasa dan pengambilalihan secara tidak sah atas hak milik yang tidak
dibenarkan menurut kepentingan militer, memaksa tawanan perang atau penduduk sipil
untuk bekerja bagi pihak militer yang bersengketa, mengabaikan dengan semena-mena
hak atas peradilan yang adil bagi tawanan perang dan penduduk sipil yang dilindungi,
deportasi atau pemindahan penduduk sipil secara tidak sah, melakukan penyanderaan,
menjadikan penduduk sipil sebagai sasaran serangan, penyalahgunaan lambang palang
merah dan bulan sabit merah, penyerangan atas benda-benda budaya.
oleh
mahkamah
militer,
pengadilan
nasional
Pelanggaran
Hukum
Hukum
terhadap
a) Kasus Indonesia
terhadap
menimbulkan
konvensi-konvensi
konsekuensi
dan
berupa
protokol
timbulnya
tindakan
yang
bersifat
implementatif,
yaitu
Roma
dan
sekarang
pun
belum
meratifikasinya,
Statuta
Mahkamah
sudah
mulai
berlaku
demikian,
Indonesia
sudah
mempunyai
Nomor
26
Tahun
2000
tentang
Peradilan HAM
iv. Pasal 28 Perubahan II UUD 1945
Dalam hukum positif Indonesia saat ini tidak ada kualifikasi tindak pidana yang
disebut sebagai kejahatan perang. Beberapa pasal KUHP merumuskan tentang
kejahatan yang berkaitan dengan perang atau yang dilakukan dalam masa perang, dan
adalah
HAM
bagaimana
dapat
ketentuan-ketentuan
dilaksanakan
dengan
adil,
mengadili
kejahatan
terhadap
kemanusiaan,
Nelson
Mandela
tidak
pernah
menebar
Komisi
diharapkan
mampu
memberikan
gambaran
diharapkan
mampu
merehabilitasi
dan
investigasi
atas
bertugas
pelanggaran
HAM,
memberikan
program-program
rehabilitasi
medis,