TUGAS 1
2. Silahkan anda deskripsikan secara singkat lahirnya hukum pidana internasional hingga
penerapannya seperti yang terjabar pada kasus di atas.
jawab:
Lahirnya Hukum Pidana Internasional:
istilah Hukum Pidana Internasional awal mulanya diperkenalkan oleh para ahli Hukum
Internasional yang berasal dari Eropa Daratan, antara lain terdiri dari Friedrich Meili
(Swiss) pada tahun 1910, George Schwarzenberger (Jerman) pada tahun 1950, Gerhard
Mueller (Jerman) 1965, J.P. Francois (Prancis) pada tahun 1967, Rolling (Belanda) pada
tahun 1979, dan Van Bemmelen (Belanda) pada tahun 1979, yang kemudian diikuti oleh
para ahli Hukum Internasional lainnya yang berasal dari negara Amerika Serikat, yang
dipelopori oleh Edmund Wise pada tahun 1965 dan Cherif Bassiouni pada tahun 1986.
Hukum Pidana Internasional merupakan salah satu cabang dari ilmu hukum,
pengembangannya juga tidak dapat dilepaskan dari buku karya Gerhard O.W. Mueller dan
Edmund M. Wise yang berjudul International Criminal Law, yang kemudian dilanjutkan
Bassiouni dan V. Nada (1986), dengan bukunya berjudul A Treatise on international
Criminal Law (Romli Atmasasmita, 1995: 24).
Dalam istilah Hukum Pidana Internasional telah menunjukkan adanya tentang sekumpulan
kaidah-kaidah dan asas-asas Hukum Pidana yang mengatur tentang kejahatan
internasional, yang dapat diketemukan dalam berbagai macam bentuk perjanjian
internasional baik bilateral maupun multilateral yang subtansi materinya secara langsung
maupun tidak langsung mengatur kejahatan internasional, diantaranya adalah: Konvensi
tentang Genosida tahun 1948, Konvensi tentang Kejahatan Penerbangan Internasional
dalam Konvensi Tokyo tahun 1963, Konvensi Den Haag tahun 1970, Konvensi Montreal
tahun 1971, Konvensi tentang Apartheid tahun 1973, Konvensi Palermo tahun 2000
tentang Transnational Organized Crimes (TOC), termasuk pula didalamnya Perjanjian
Ekstradisi yang dilakukan oleh dua negara dan lain sebagainya.
Penerapannya:
Dalam hal ini dapat dicontohkan dalam lingkup nasional dengan adanya peradilan HAM ad
hoc Jakarta Pusat untuk mengadili para pelaku pelanggaran HAM berat berupa kejahatan
genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan serta di PN Denpasar yang telah mengadili
kasus terorisme. Selain itu contohnya adanya International Criminal Court (ICC) sebagai
lembaga peradilan internasional permanen yang dapat dipergunakan sebagai sarana untuk
menghukum dan mengadili para pelaku pelanggaran HAM berat yang terdiri dari kejahatan
perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan genocide, dan kejahatan agressi,
khususnya bagi negara-negara yang telah meratifikasi Statuta Roma 1998.
3. Pada kasus di atas dideskripsikan tentang pengadilan internasional berdasar pada batasan
hukum pidana internasional, sekarang anda jelaskan apa saja sumber hukum pidana
internasional
jawab:
Hukum pidana internasional adalah bagian dari hukum internasional. Dengan demikian,
sumbernya sama dengan sumber yang terdiri dari hukum internasional. Pencacahan klasik
dari sumber-sumber itu ada dalam Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional
Internasional tahun 1946 dan terdiri dari: perjanjian , hukum internasional adat , prinsip-
prinsip umum hukum (dan sebagai anak perusahaan mengukur keputusan pengadilan dan
ahli hukum yang paling berkualitas) tulisan). Statuta Roma yang mengatur Pengadilan
Pidana Internasional berisi sumber-sumber analog, meskipun tidak identik, yang dapat
diandalkan oleh pengadilan.