Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arun Al Rasyid

Nim : D10120241
Hukum Kekayaan Intelektual Kelas C
Rangkuman Teori-teori Hukum Kekayaan Intelektual

1.Labour Theory John Locke 1632-1704 (Teori Tenaga Kerja)


Jhon Locke mengembangkan teori “The Fruit of Labour” yang
intinya adalah setiap individu memiliki hak alami (natural rights) untuk
memiliki hasil atas jerih payahnya. Locke mengatakan bahwa hak milik
dari seorang manusia terhadap benda yang dihasilkannya itu sudah ada
sejak manusia itu lahir. Benda dalam pengertian di sini tidak hanya
benda yang berwujud tetapi juga benda yang abstrak, yang disebut
dengan hak milik atas benda yang tidak berwujud yang merupakan hasil
dari intelektualitas manusia. Hak atas kepemilikan sebagai suatu hak
alamiah yang sudah dimiliki setiap orang dalam keadaan alamiah (status
naturalis), karena itu setiap orang mempunyai hak atas hasil-hasil dari
karyanya. Selanjutnya, Locke menerangkan mengenai apa yang disebut
“fundamental human entitlement”, bahwa jika seseorang yang bekerja
secara efektif, upaya dan pengorbanannya akan memberikan hak
baginya untuk memiliki lebih banyak produk daripada orang lain yang
kurang produktif. ,
Teori Labour menjelaskan bahwa seseorang memiliki hak milik
alami (natural right) terhadap benda hasil pemikirannya. Seseorang
memiliki hak alami terhadap benda hasil karyanya, dan ini harus diakui
sebagai hak miliknya (property), John Locke menganggap bahwa
barang-barang disediakan, namun tidak dapat dinikmati.dalam status
naturalis (alami) sehingga seseorang harus mengkonversi barangbarang
tersebut dari barang alamiah menjadi barang pribadi dengan
melaksanakanupayanya terhadap barang-barang tersebut.
2.Utilitarian theory Jeremy Bentham 1748-1831 (Teori Bermanfaat)
Utilitarianisme pertama kali dikembangkan oleh Jeremi Bentham.
Jeremy Bentham sebagai penemunya menunjuk banyak dari karyanya
pada kecaman-kecaman yang hebat atas seluruh konsepsi hukum alam.
Bentham tidak puas dengan kekaburan dan ketidaktetapan teori-teori
tentang hukum alam, dimana Utilitarianisme mengetengahkan salah satu
dari gerakan-gerakan periodik dari yang abstrak hingga yang konkret,
dari yang idealitis hingga yang materialistis, dari yang apriori hingga
yang berdasarkan pengalaman. Menurut aliran ini, tujuan hukum adalah
memberikan kemanfaatan dan kebahagiaan sebanyak-banyaknya kepada
warga masyarakat yang didasari oleh falsafah sosial yang
mengungkapkan bahwa setiap warga negara mendambakan kebahagiaan,
dan hukum merupakan salah satu alatnya. Aliran Utilitarianisme adalah
aliran yang meletakkan kemanfaatan sebagai tujuan utama hukum.
Adapun ukuran kemanfaatan hukum yaitu kebahagian yang sebesar-
besarnya bagi orang-orang. “Penilaian baik-buruk, adil atau tidaknya
hukum tergantung apakah hukum mampu memberikan kebahagian
kepada manusia atau tidak.”
Utilitarianisme meletakkan kemanfaatan sebagai tujuan utama dari
hukum, kemanfaatan di sini diartikan sebagai kebahagiaan (happines),
yang tidak mempermasalahkan baik atau tidak adilnya suatu hukum,
melainkan bergantung kepada pembahasan mengenai apakah hukum
dapat memberikan kebahagian kepada manusia atau tidak”. Penganut
aliran Utilitarianisme mempunyai prinsip bahwa manusia akan
melakukan tindakan-tindakan untuk mendapatkan kebahagiaan yang
sebesar-besarnya dan mengurangi penderitaan.
3.Personality Theory Hegel 1770-1831 (Teori Kepribadian)
Personality Theory oleh Frederich Hegel memberikan konsep
“right, ethic and state” yang intinya sebagai eksistensi dari kepribadian.
Kekayaan (Property) adalah cara seorang individu mengekspresikan
kehendaknya secara personal dan tunggal. Kehendak adalah bebas di
dalam dan untuk sendirinya, sebagai konsep abstrak seseorang harus
memberikan dirinya ruang eksternal dari kebebasan agar konsep abstrak
tersebut menjadi suatu ide. Hegel mempertahankan konsepsinya tentang
kekayaan (property) dengan membedakan antara fungsi kemudahan
pilihan dari institusi kekayaan yang melekat pada level hak abstrak dari
evolusi optimum dalam etika kehidupan. Kekayaan (property) dalam
kreasi intelektual timbul dari cara individu membentuk pemikiran
mereka dalam lingkungan materi mereka, dengan demikian kekayaan
(property) dapat dialihkan dengan kehendak melalui peralihan material
bendanya atau peralihan intelektualitas untuk membuat kreatifitas itu
baru. Menurut Hegel, suatu kekayaan pada suatu tahap tertentu harus
menjadi hal yang bersifat pribadi (private) dan kekayaan pribadi (private
property) menjadi lembaga yang bersifat universal. Hegel juga
membedakan benda (kekayaan) dalam dua bentuk yakni benda nyata
(Sacheigentum) dan produksi intelektualitas manusia (geistige
produktion)
Sama seperti John locke, , teori ini menjelaskan bahwa seseorang
memiliki hak milik alami (natural right) terhadap benda hasil
pemikirannya. Seseorang memiliki hak alami terhadap benda hasil
karyanya, dan ini harus diakui sebagai hak miliknya (property), baik
berwujud atau tidak berwujud.Namun perbedaannya, Hegel menjelaskan
konsepsinya mengenai hak yang dimiliki manusia terpisah dari paham
individualistis yang dikemukaan oleh Locke dan konsep Hegel.
menyempurnakan konsep Locke. Hegeel melengkapinya dengan
penekanan kreasi intelektual perwujudan kepribadian

Referensi:
- Jurnal tujuan umum tentang hak cipta
http://e-journal.uajy.ac.id/453/3/2MIH01437.pdf
- Jurnal landasan teori dan penjelsan konsep
http://repository.untag-sby.ac.id/1590/3/bab%202.pdf
- LANDASAN FILOSOFIS DAN SEJARAH PERKEMBANGAN
PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL OLEH
BASUKI ANTARIKSA
https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/
media/old_all/Art_19-Landasan%20Filosofis%20HKI.pdf

Anda mungkin juga menyukai