Anda di halaman 1dari 5

Upaya Penegakan HAM

1. Upaya pemerintahan dalam menegakkan HAM

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar yang secara alamiah melekat pada diri
setiap manusia sejak ia dilahirkan dan bersifat langgeng. HAM merupakan standar
normatif yang bersifat universal bagi perlindungan hak-hak dasar itu dalam lingkup
nasional maupun global. Tak hanya itu, HAM juga menjadi instrumen untuk menjaga
harkat dan martabat manusia. Secara konstitusional, HAM diatur dalam UUD 1945
Pasal 27 sampai Pasal 34. Pemerintah pun telah secara khusus menerbitkan
sejumlah aturan mengenai hak asasi manusia, di antaranya UU Nomor 39 Tahun
1999.
Upaya pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia Rentetan kasus
pelanggaran HAM yang terjadi menjadi pelajaran bagi bangsa dan negara
Indonesia. Sebagai negara yang berdasarkan Pancasila, Indonesia tentu menentang
pelanggaran hak asasi manusia. Pemerintah pun telah melakukan berbagai upaya
untuk menegakkan HAM. Upaya pemerintah ini harus didukung oleh seluruh rakyat
Indonesia agar berjalan maksimal.

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menegakkan dan melindungi HAM


di antaranya:

* Memasukkan HAM ke dalam UUD 1945 dan melakukan penyesuaian terhadap


pasal-pasal yang berkaitan dengan penegakan HAM,

*Menerbitkan berbagai peraturan perundang-undangan sebagai instrumen nasional


HAM,

* Membentuk Komisi Nasional HAM dan Pengadilan HAM, serta lembaga-lembaga


lain yang berwenang dalam penegakan HAM,

* Menyelesaikan berbagai pelanggaran HAM dengan menyeret para pelakunya ke


pengadilan HAM.

Partisipasi masyarakat dalam upaya penegakan HAM Bentuk partisipasi masyarakat


dalam upaya penegakan HAM di antaranya dilakukan dengan cara:

*Tidak mentolerir setiap pelanggaran HAM yang terjadi,


*Melaporkan terjadinya pelanggaran HAM kepada Komnas HAM atau lembaga yang
berwenang,

*Melakukan penelitian atau menyebarluaskan informasi mengenai HAM, baik


secara mandiri maupun bekerja sama dengan Komnas HAM,

*Mengajukan usulan mengenai perumusan kebijakan yang berkaitan dengan HAM


kepada Komnas HAM atau lembaga lain,

*Mendukung upaya penegakan HAM, namun tetap bersikap kritis.

 Pemerintah melakukan beberapa upaya dalam penegakan HAM yaitu:

a. Pembentukan Komnas HAM


Komnas HAM atau Komisi Nasional Hak Asasi Manusia adalah lembaga independen
yang memiliki fungsi untuk mengadakan pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan, dan mediasi HAM. Komnas HAM didirikan pada 7 Juni 1993 melalui
Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 50 tahun 1993.
Pada pelaksanaannya, setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar
dapat mengadukan pelanggaran HAM kepada Komnas HAM. Lembaga ini memiliki
beberapa wewenang, antara lain:

1. Melakukan pendidikan dan penyuluhan tentang HAM


2. Melakukan pemantauan dan penyelidikan terhadap pelanggaran HAM
3. Melakukan pengkajian dan penelitian tentang HAM
4. Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi
5. Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia
kepada pemerintah.

b. Pembentukan Instrumen HAM


Instrumen HAM adalah alat yang digunakan untuk menjamin perlindungan dan
penegakan HAM. Instrumen ini berupa peraturan perundang-undangan dan
lembaga-lembaga penegak HAM, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) dan Pengadilan HAM.
Tujuan dari instrumen HAM yaitu untuk menjamin kepastian hukum dan memberikan
arahan yang jelas dalam penegakan HAM. Menyadur dari laman resmi Komnas
HAM, berikut adalah acuan instrumen yang berkaitan dengan HAM:

1. UUD 1945 beserta amandemenya


2. Tap MPR No. XVII/MPR/1998
3. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
4. UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
5. UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis
6. UU Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial
7. Piagam PBB 1945
8. Deklarasi Universal HAM 1948
9. Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik
10. Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

c. Pembentukan Pengadilan HAM


Pengadilan HAM merupakan pengadilan yang dibentuk secara khusus untuk
menangani pelanggaran HAM berat. Pengadilan ini dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2000.
Adapun tujuan adanya pengadilan HAM yaitu agar dapat melindungi hak asasi
manusia, baik perseorangan maupun masyarakat. Tak hanya itu, pembentukan
pengadilan ini dapat menjadi dasar dalam penegakan, kepastian hukum, keadilan
dan perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat.
2. Upaya penanganan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia:
1. Meningkatkan Penegakan Hukum dan Demokrasi
2. Mengoptimalkan Peran Lembaga-Lembaga
3. Meningkatkan Pelayanan Publik
4. Meningkatkan Pengawasan
5. Meningkatkan Profesionalisme Lembaga Keamanan dan Pertahanan

Upaya pencegahan pelanggaran Hak Asasi Manusia:

1. Meningkatkan kerja sama antargolongan atau kelompok.

2. Memberikan jaminan HAM melalui peraturan dan perundang-undangan.

3. Meningkatkan profesionalisme pertahanan negara dan aparat keamanan.

4. Penegakan supremasi hukum yang harus dilakukan dengan melibatkan partisipasi


masyarakat.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga mencegah terjadinya


pelanggaran HAM.

6. Meningkatkan pemahaman mengenai prinsip HAM ke masyarakat.

7. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga pemerintah, seperti Komnas HAM,


KPAI, Komnas Perempuan, dan KPK.

8. Meningkatkan pengawasan dari lembaga politik dan masyarakat.


9. Menegakkan HAM dengan berbuat baik, seperti bertoleransi antar sesama dan
memupuk sikap tenggang rasa.

10. Meningkatkan persatuan dan kesatuan sehingga setiap orang memiliki rasa yang
erat satu sama lain.

Membangun harmonisasi hak dan kewajiban Asasi manusia

Upaya Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi di Lingkungan Keluarga

- Meghormati dan menyayangi adik atau kakak.

- Menghormati kedua orang tua.

- Membantu orang tua menyelesaikan tugas sehari-hari di rumah.

- Menghabiskan waktu bersama keluarga dengan baik.

- Bagi orang tua, harus berupaya memberikan kehidupan yang layak dan baik bagi
anak-anaknya.

Upaya Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi di Lingkungan Sekolah

- Tidak memaksakan kehendak kepada teman atau guru.

- Mengerjakan tugas dan pekerjaan sekolah dengan baik.

- Menyelesaikan program wajib belajar 12 tahun dengan baik.

- Memanfaatkan sarana dan prasarana yang disediakan sekolah dengan baik dan
bijaksana.

- Bagi guru, kepala sekolah, dan instansi pendidikan harus memberikan sarana
pendampingan belajar dan teladan yang baik bagi para siswa.

Upaya Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi di Lingkungan Masyarakat

- Tidak menghardik pengemis atau kaum dhu’afa lainnya.

- Tidak main hakim sendiri.

- Melakukan musyawarah hingga mufakat dalam sesuatu yang merupakan


kepentingan umum.

- Menyumbangkan suara dalam pemilihan umum.

- Bebas mengutarakan pendapat dengan jujur, sopan, dan bijaksana.

Upaya Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi di Lingkungan Bangsa dan


Negara
- Memahami dan menaati setiap instrumen HAM yang berlaku.

- Menerapkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari.

- Memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa pada segala perbedaan yang dimiliki
bangsa Indonesia.

- Menyuarakan aspirasi rakyat dengan baik dan benar, tanpa disertai hal-hal anarkis.

- Menentang segala bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban dan


berani melaporkannya pada pihak berwajib serta otoritas hukum.

Anda mungkin juga menyukai