PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
telah berlangsung sejak tahun 1980 hingga sekarang Dalam kurun waktu
Pengadilan.
cuma-cuma dalam perkara pidana dan perdata tidak dilihat dari aspek
degradasi martabat atau harga diri seseorang, tetapi dilihat sebagai bentuk
terbatas.
2. Rumusan Masalah
3. Manfaat Penelitian
PEMBAHASAN
kepentingan pencari keadilan yang tidak mampu, yang mengacu pada Pasal 1
Menurut Luhut M.P. Pangaribuan dalam artikel Perbedaan Pro Bono dengan
berasal dari value system para advokat yang harus menjaga kehormatan
profesinya it
Bantuan hukum adalah jaminan perlindungan hukum dan jaminan
warga negara. Karena, konstitusi menjamin hak setiap warga negara untuk
masyarakat miskin.
membutuhkannya;
Pengadilan.
Agung.
5. Pasal 56 (1) tentang : Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau
didakwa melakukan tindak pidana mati atau ancaman pidana lima belas
tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam
dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penaeihat
bagi mereka ;
dengan cuma-cuma.
Usaha Negara.
10. Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum dan Peradilan
1. Aspek Kemanusiaan
Dalam aspek kemanusiaan, tujuan dari program bantuan hukum ini adalah
ini akan memacu tingkat kesadaran hukum masyarakat ke jenjang yang lebih
mempersiapkan:
atau kurang pihak. Keadaan seperti itu tentu sudah diketahui oleh hakim sejak
hakim menjatuhkan putusan NO. Sudah barang tentu ini jauh dari peradilan
bertujuan menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat (1) UUD 1945),
masyarakat.
berikut :
RBG).
RBG).
RBG).
Berdasarkan asas-asas hukum perdata tersebut di atas, khususnya asas
yang termuat dalam Pasal 237 HIR / 273 RBG, maka Program Bantuan
peradilan perdata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
T. Lubis Mulya, Bantuan Hukum dan Kemiskinan struktural, Jakarta, LP3ES, 19863
https://pn-tilamuta.go.id/2016/05/18/peran-aktif-pasif-hakim-perdata-dan
implikasinya-terhadap-akses-keadilan/
http://pn-kepanjen.go.id/19-demo/42-bantuan-hukum.html