Latar Belakang
menjadi unsur yang sangat dibutuhkan masyarakat. Selain itu, bantuan hukum
juga merupakan hak konstitusional bagi setiap warga negara yang telah dijamin
oleh Undang-Undang. Sebagaimana tertuang dalam Pasal 28D UUD 1945 sebagai
dasar adanya prinsip equality before the law. Sejalan dengan ketentuan tersebut
tidak hanya warga negara mampu saja yang dapat mengakses kepentingannya di
depan hukum, tetapi orang yang tidak mampu juga berhak atas bantuan hukum
yang adil dan beradab” dan sila kelima Pancasila “keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia” mengakui dan menghormati hak warga negara Indonesia untuk
keadilan ini. UUD 1945 menegaskan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
didepan hukum dan setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang
di hadapan hukum yang secara tegas dijamin konstitusi tersebut. Tanpa adanya
diamanatkan konstitusi dan nilai-nilai universal hak asasi manusia tersebut tidak
akan pernah terpenuhi. Bantuan hukum adalah media bagi warga negara yang
tidak mampu untuk dapat mengakses terhadap kebutuhan akan keadilan sebagai
meliputi masalah hak warga negara secara konstitusional yang tidak mampu,
masalah pemberdayaan warga negara yang tidak mampu dalam akses terhadap
keadilan, dan masalah hukum faktual yang dialami warga negara yang tidak
penegakan hukum nasional dan merupakan hak yang dijamin oleh konstitusi.
hukum terletak pada organisasi bantuan hukum (OBH) yang telah terakreditasi,
akhirnya terjadi. Atas dasar peristiwa ini dan masih banyak lagi alasan lainnya,
karena itu mengapa kehadiran paralegal selaku pemberi bantuan hukum yang
yang mempunyai suatu masalah yang memerlukan bantuan Paralegal. Akan tetapi
juga dalam hubungannya dengan kegiatan seperti advokasi yang lebih luas,
eksistensi Paralegal tidak dikukuhkan oleh sebuah legitimasi formal akan tetapi
sekelompok advokat melakukan uji materi terhadap diktum Pasal 11 dan Pasal 12
perundang-undangan yang lebih tinggi dan karenanya tidak berlaku umum. Selain
itu Mahkamah Agung juga memerintahkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Januari 2021 pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
telah menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 Tahun 2021
Tentang Paralegal.
1
Apriski Wijaya, “KEDUDUKAN PARALEGAL DALAM SISTEM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA” (other, IAIN
Bengkulu, 2019), accessed July 3, 2023, http://repository.iainbengkulu.ac.id/6051/.
2
Lukman Santoso, Taktis Pendampingan Hukum Dari Layanan Administrasi Hingga (Q Media, 2021). Hal 4
3
Ibid.
Dalam Pemberian Bantuan Hukum. PerMen ini diundangkan untuk
setiap orang yang berasal dari komunitas, masyarakat, atau Pemberi Bantuan
pengadilan.”4
marginal, nyatanya PerMen ini kembali menimbulkan pro kontra. Bagi yang pro,
Namun bagi yang kontra kedudukan paralegal dapat dianggap mengancam profesi
dua. Pada satu sisi dapat menghambat kinerja dari paralegal karena harus
memiliki standar pada sisi lain hal ini baik karena demi menjaga kualitas paralegal
yang juga dapat mempersulit proses rekrutmen paralegal. Seperti yang diketahui
bahwa saat ini semakin banyak dibutuhkan paralegal yang juga dapat membantu
4
Ibid. hlm.52
5
Ibid. hlm.5
masyarakat, sehingga dengan dicantumkannya ketentuan tersebut akan
B. Identifikasi Masalah
masyarakat miskin.
miskin.
C. Rumusan Masalah
bantuan hukum yang tersedia bagi masyarakat miskin di Indonesia. Hal ini
masyarakat miskin.
masyarakat miskin.
diperlukan.
masyarakat miskin.
pemahaman yang lebih baik tentang legalitas paralegal dalam pendampingan dan
bantuan hukum bagi masyarakat miskin serta memberikan kontribusi dalam upaya
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik:
1. Memberikan sumbangan ilmiah dan kontribusi baru dalam bidang studi
baik.
b. Manfaat Praktis:
legalitas.
c. Manfaat Sosial:
1. Meningkatkan aksesibilitas terhadap keadilan hukum bagi masyarakat
paralegal.
miskin memiliki akses yang adil dan setara terhadap sistem peradilan.
hukum.
F. Kerangka Konseptual
miskin.
3. Legalitas Paralegal:
miskin.
yang memadai.
pendampingan dan bantuan hukum bagi masyarakat miskin. Hal ini akan
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu yang terkait dengan topik
tersebut.
G. Kerangka teori
Berikut adalah kerangka teori yang dapat digunakan dalam memahami
bantuan hukum bagi masyarakat miskin, beberapa metode penelitian yang dapat
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan
Menteri hukum dan hak asasi Manusia Nomor 01 Tahun 2018 Tentang
2. Pendekatan Penelitian.
dan regulasi yang berhubungan dengan isu hukum yang akan diteliti.
6
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum (Sinar Grafika, 2021). Hlm.18
7
Ibid. hlm.137
8
Prof Dr Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum: Edisi Revisi (Prenada Media, 2017). Hlm.133
cara melakukan perbandingan terhadap peraturan-peraturan yang
9
Ibid. hlm.181
- PP No. 42 Tahun 2013 Tentang Syarat dan Tata Cara
Hukum.
utama adalah buku teks karena buku teks berisi mengenai prinsip-
- Makalah-makalah.
- Jurnal ilmiah.
- Artikel ilmiah
4. Teknik Pengumpulan
10
Ibid. hlm.182
Teknik pengumpulan yang digunakan penulis adalah menggunakan
dengan cara induktif yaitu menjelaskan suatu hal yang bersifat khusus
11
Ibid.hlm.142
12
Ali, Metode Penelitian Hukum. Op.cit., hlm.43
diajarkan oleh Aristoteles “Penggunaan metode induktif berpangkal
I. Sistematika Penulisan
bentuk bab dan sub bab yang secara logis saling berhubungan. Adapun
BAB I PENDAHULUAN
outline.
akan diangkat dalam penelitian ini: Teori Sistem Hukum, Teori Penegakan
BAB V PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
yang melakukan aktivitas hukum seperti yang dilakukan oleh advokat. Mereka
memberikan bantuan hukum baik melalui jalur pengadilan maupun di luar jalur
keadilan dengan advokat dan aparat penegak hukum lainnya untuk menyelesaikan
istilah "paralegal" muncul sejak tahun 1968 di Amerika Serikat dan dipopulerkan
mahasiswa yang belajar ilmu hukum dan telah menerima spesifikasi dari
tertentu seperti perdata, pidana, atau lainnya. Penting untuk dicatat bahwa definisi
paralegal dapat bervariasi tergantung pada negara masing-masing dan peran serta
sebagai berikut:
14
I. Ketut Widia, Ni Made Puspasutari Ujianti, and I. Wayan Arthanaya, “Pemberdayaan Pengurus Desa Adat
Desa Tuwed Sebagai Paralegal Dalam Rangka Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan,” Community
Service Journal (CSJ) 3, no. 1 (2020): 17–24.
a. Di United Kingdom/Inggris Raya, menurut United Kingdom’s National
paralegal adalah seseorang yang dididik dan dilatih untuk menangani masalah
hukum.
atau pengalaman kerja yang digunakan oleh seorang hakim, kantor hukum,
delegasi khusus.
konsep atau gambaran hukum secara umum, dan tidak dilakukan secara khusus
seperti yang dilakukan oleh seorang hakim, pengadilan, atau badan pemerintah.
Peran dan tanggung jawab paralegal dapat bervariasi tergantung pada negara dan
praktek hukum juga bisa disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di masing-
masing negara.
lain:
a. Menurut Black Law Dectionary dalam bukunya Mulyana W.K. menyatakan
bawah Paralegal adalah: A person with legal skills, but who is not an attorney,
by law to use those legal skills. Paralegal courses leading to derses in such
pengetahuan dasar tentang hukum, baik hukum acara (formil), hukum materil,
15
Dwi Dasa Suryantoro, “KEDUDUKAN PARALEGAL DALAM PENDAMPINGAN HUKUM,” Legal Studies Journal
1, no. 2 (October 3, 2021), accessed July 3, 2023,
https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/lsj/article/view/2893.
16
Jorawati Simarmata, “URGENSI BANTUAN HUKUM RELAWAN PENDAMPING, PEKERJA SOSIAL DAN
SERIKAT BURUH SETELAH PUTUSAN MA NO 22 P/HUM/ 2018,” Jurnal Hukum & Pembangunan 48, no. 4
(December 31, 2018): 670.
c. Membantu advokat dalam membuat pernyataan-pernyataan (gugat/ pembelaan),
masyarakat yang telah mengikuti kursus pendidikan hukum kilat yang biasanya
e. Menurut Rifka Annisa Women's Crisis Center, paralegal adalah: Orang yang
Kerja ini dilakukan dengan menggunakan peraturan yang ada atau terobosan
belum ada namun hal itu bisa ditemukan secara eksplisit dalam beberapa
Pasal 91 ayat (1) yang memberikan hak kepada kelompok masyarakat untuk
17
Maria Rosalina, “Aspek Hukum Paralegal Sebagai Pemberi Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat Miskin
Dan Marginal Dalam Mencari Keadilan,” Jurnal Hukum Kaidah: Media Komunikasi dan Informasi Hukum dan
Masyarakat 17, no. 2 (March 14, 2018): 63–76.
18
Ibid.
masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup.”
“pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan hukum pada setiap tingkat
dialaminya;
anggotanya.”
hak kepada Lembaga Pemberi Bantuan Hukum untuk merekrut Paralegal untuk
menjalankan fungsi kebantuan hukuman, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 9
untuk mendampingi anak yang berhadapan dengan system peradilan pidana baik
dalam Pasal 68 ayat (1) huruf (a) “Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga
f. Peraturan menteri hukum dan hak asasi manusia Republik indonesia Nomor 3
ketrampilan dasar.19
hukum acara dengan pengawasan advokat atau organisasi bantuan hukum yang
Dasar Hukum
bahwa bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi
paralegal diatur didalam Pasal 16 PP No. 42 Tahun 2013 tentang syarat dan
b. Peraturan menteri hukum dan hak asasi manusia Republik indonesia Nomor 3
Peran Paralegal
19
Widia, Ujianti, and Arthanaya, “Pemberdayaan Pengurus Desa Adat Desa Tuwed Sebagai Paralegal Dalam
Rangka Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan.” Op.cit.
a. Pemberi Bantuan Hukum Dijelaskan dalam UU Tentang Bantuan Hukum No.
16 Tahun 2011 Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga bantuan hukum atau
aturan ini bisa menjadi Pemberi Bantuan Hukum. Dimana di dalam Pasal 8 ayat
(1) dan ayat (2) disebutkan: (1) Pelaksanaan Bantuan Hukum dilakukan oleh
Undang ini; c. memiliki kantor atau sekretariat yang tetap; d. memiliki pengurus;
cuma kepada pencari keadilan yang tidak mampu”. 30 Sehingga yang dititik
beratkan dalam UU Bantuan Hukum adalah aspek kewajiban dan tanggung jawab
Tahun 2011 pasal 9 Huruf (a) secara jelas menyebutkan bahwa Advokat
atas: (1) situasi dan kondisi masyarakat, terutama kelompok miskin dan marginal,
yang berada pada posisi yang lemah untuk memperoleh akses keadilan; dan (2)
negosiasi, membuat draft dan pendampingan hukum. Dalam hal ini penulis
terlebih dahulu ditangani oleh paralegal sebelum ditangani oleh advokat, sehingga
persiapan terlebih dahulu disiapkan oleh paralegal dan lebih mudah selanjutnya
ditangani oleh advokat jadi tugas para legal membantu dan mempersiapkan bahan
oleh advokat.20
seorang paralegal untuk menjalankan tugasnya dengan efisien dan efektif. Berikut
memahami fakta-fakta yang relevan, hukum yang berlaku, dan hal-hal lain
bukti-bukti yang relevan untuk kasus, baik itu dokumen, catatan, atau saksi
20
Ibid.
f. Menyusun Laporan dan Dokumentasi: Paralegal juga bertanggung jawab
g. Etika Profesional: Seorang paralegal harus mengikuti standar etika dan aturan
untuk bekerja secara terorganisir, mengoptimalkan waktu dan sumber daya, serta
memberikan dukungan yang efektif kepada advokat dan klien. Pengalaman dalam
menghadapi berbagai kasus dan situasi juga akan menjadi bekal berharga bagi
suatu rumusan yang tepat mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan
bantuan hukum adalah tidak mudah. Ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama konsep bantuan hukum itu sendiri dipergunakan sebagai terjemahan dari
dua istilah asing yang berbeda, yaitu legal aid dan legal assistence. Istilah legal
sempit yang berupa pemberian jasa-jasa di bidang hukum kepada seseorang yang
terlibat dalam suatu perkara secara cuma-cuma bagi mereka yang tidak mampu.
Dengan demikian yang menjadi motivasi utama dalam konsep legal aid adalah
menegakkan hukum dengan jalan membela kepentingan dan hak asasi rakyat kecil
yang tidak mampu dan buta hukum. Sedangkan pengertian legal assistence
mengandung pengertian yang lebih luas dari legal aid, istilah legal assistence
dipergunakan untuk menunjuk pengertian bantuan hukum yang diberikan baik
kepada mereka yang yang tidak mampu yang diberikan secara cuma-cuma
diterjemahkan dengan bantuan hukum, dikenal juga istilah legal services yang
dalam bahasa Indonesia lebih tepat bila diterjemahkan dengan istilah pelayanan
hukum dengan hal-hal lain diluar hukum. Kini dikenal juga istilah advokasi.
Konsep advokasi mencakup pengertian yang lebih luas lagi dari ketiga konsep
rakyat, terutama mereka yang telah dipinggirkan dan dikucilkan dari proses
bertujuan politis. Hukum dipandang sebagai fenomena sosial yang tidak terlepas
negara namun ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
hukum”. Dalam negara hukum, negara mengakui dan melindungi hak asasi
manusia bagi setiap individu termasuk hak atas Bantuan Hukum. Penyelenggaraan
memenuhi dan sekaligus sebagai implementasi negara hukum yang mengakui dan
21
Angga Angga and Ridwan Arifin, “Penerapan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Kurang Mampu Di
Indonesia,” DIVERSI : Jurnal Hukum 4, no. 2 (March 14, 2019): 218–236.
melindungi serta menjamin hak asasi warga negara akan kebutuhan akses
before the law). Jaminan atas hak konstitusional tersebut belum mendapatkan
Bantuan Hukum ini menjadi dasar bagi negara untuk menjamin warga negara
khususnya bagi orang atau kelompok orang miskin untuk mendapatkan akses
keadilan dan kesamaan di hadapan hukum. Oleh karena itu, tanggung jawab
Hukum ini.
Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
mengenai bantuan hukum secara cuma-cuma yaitu jasa hukum yang di berikan
tindakan hukum lain untuk kepentingan pencari keadilan yang tidak mampu.
yang berguna dalam memahami persamaan dan perbedaan antara berbagai sistem
bantuan hukum.
Dalam konteks pemberian bantuan hukum di Indonesia, Undang-Undang
bantuan hukum.
sistem bantuan hukum di Indonesia dengan sistem di negara lain, seperti peran
perspektif yang lebih luas dan pemahaman yang lebih mendalam tentang
pemberian bantuan hukum dan peran paralegal dalam konteks hukum Indonesia,
1. Bantuan Hukum
a. Pengertian Bantuan Hukum Bantuan hukum berasal dari kata “bantuan” yang
berati pertolongan dengan tanpa mengharapkan imbalan dan kata “hukum” yang
Advokat secara cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu. Tidak jauh berbeda
Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara
hukum yang khusus diberikan kepada fakir miskin yang memerlukan pembelaan
perdata dan tata usaha negara, dari seseorang yang mengerti seluk beluk
pembelaan hukum, asas-asas dan kaidah hukum, serta hak asasi manusia.”Dalam
yang diberikan oleh pemberi bantuan hukum secara cuma cuma kepada penerima
bantuan hukum. Adnan Buyung Nasution, dalam sebuah makalahnya tahun 1980,
menyatakan bahwa bantuan hukum pada hakikatnya adalah program yang tidak
hanya merupakan aksi kultural akan tetapi juga aksi struktural yang diarahkan
pada perubahan tatanan masyarakat yang tidak adil menuju tatanan masyarakat
yang lebih mampu memberikan nafas yang nyaman bagi golongan mayoritas.
Bantuan hukum memiliki dua konsep, yaitu konsep probono dan konsep legal aid.
c. Cuma-Cuma
artinya pelayanan hukum yang dibiayai atau disubsidi oleh negara. Ide bantuan
hukum yang dibiayai negara (publicly funded legal aid) pertama kali ditemukan di
Inggris dan Amerika Serikat. Setelah perang dunia ke dua berakhir, pemerintah
kebutuhan bantuan hukum di Inggris dan Wales. Berdasarkan laporan dari the
hukum tradisional yang dahulu dipakai ternyata tak mampu menjawab semua
yang bersifat tradisional. Lambat laun konsep bantuan hukum konstitusional pun
dimotori oleh lembaga bantuan hukum (LBH) yang mengubah paradigma bantuan
hukum yang semula bersifat kultural menjadi aksi struktural yang diarahkan pada
23
Meidyasari Sholichati M, “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HAK ATAS BANTUAN HUKUM BAGI
TERSANGKA DAN TERDAKWA WARGA TIDAK MAMPU (STUDI ANALISIS PASAL 5 UU NO. 16 TAHUN 2011
TENTANG BANTUAN HUKUM)” (2017), accessed July 3, 2023,
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/27660.
hukum adalah orang atau kelompok orang miskin. Koalisi Untuk Bantuan Hukum
penerima bantuan hukum tidak sematamata hanya diterjemahkan orang yang tidak
mampu secara ekonomi, namun juga orang atau kelompok yang termarjinalkan
karena suatu kebijakan publik; Orang atau kelompok yang hak-hak sipil dan
cacat hingga mereka para korban pelanggaran hak-hak dasar seperti penggusuran
yang disahkan Camat, mengenai penghasilannya yang rendah atau orang tersebut
dengan kemiskinan. Untuk menjelaskan suatu definisi terhadap suatu arti dari
tetapi dalam keadaan tertentu seperti lembaga bantuan hukum yang didirikan
dengan jelas dapat ditentukan persyaratan yang didasarkan pada pengertian batas
ukuran ekonomis.24
permasalahan hukum yang dialami oleh orang yang membutuhkan bantuan karena
hukum atau kurang mengetahui hukum dan termasuk orang yang tidak mampu
guna mewakili, bertindak untuk dan atas nama serta guna kepentingan
pengadilan.
24
“PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM TERHADAP MASYARAKAT TIDAK MAMPU DI LUAR
PENGADILAN (NON-LITIGASI) | UNES Journal of Swara Justisia,” accessed July 3, 2023,
yang tidak mampu tetapi jangan diartikan hanya sebagai bentuk belas
berubah-ubah, bukan saja dari suatu negara ke negara lainnya, melainkan juga dari
satu zaman ke zaman lainnya, suatu penelitian yang mendalam tentang sejarah
pertumbuhan program bantuan hukum telah dilakukan oleh Dr. Mauro Cappeleti,
miskin telah dimulai sejak zaman Romawi. Dari penelitian tersebut, dinyatakan
bahwa tiap zaman arti dan tujuan pemberian bantuan hukum kepada masyarakat
yang tidak mampu erat hubungannya dengan nilai-nilai moral, pandangan politik
dan falsafah hukum yang berlaku. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat diketahui
bahwa banyak faktor yang turut berperan dalam menentukan apa yang sebenarnya
menjadi tujuan dari pada suatu program bantuan hukum itu sehingga untuk
mengetahui secara jelas apa sebenarnya yang menjadi tujuan daripada suatu
pengaruh dari rakyat. Pada zaman abad pertengahan masalah bantuan hukum ini
mendapat motivasi baru sebagai akibat pengaruh agama Kristen, yaitu keinginan
masyarakat miskin.25
bantuan hukum mempunyai tiga tujuan yang hendak dicapai oleh Lembaga
Bantuan Hukum yang semuanya merupakan satu kesatuan yang bulat yang tidak
problema hukum yang besar yang dihadapi oleh bangsa dan Negara.26
2013 Adapun tahapan yang harus dilakukan dalam hal memperoleh Bantuan
permohonan secara tertulis yang berisi paling sedikit identitas Pemohon Bantuan
Hukum dan uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimohonkan Bantuan
25
Afif Khalid and Dadin Eka Saputra, “TINJAUAN YURIDIS TENTANG PARALEGAL DALAM PEMBERIAN
BANTUAN HUKUM,” Al-Adl: Jurnal Hukum 11, no. 1 (June 26, 2019): 103–113.
26
Angga and Arifin, “Penerapan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Kurang Mampu Di Indonesia.” Op.cit.
melampirkan surat keterangan miskin dari Lurah, Kepala Desa, atau pejabat yang
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat: a. identitas Pemohon Bantuan
ayat (1), harus melampirkan: a. surat keterangan miskin dari Lurah, Kepala Desa,
atau pejabat yang setingkat di tempat tinggal Pemohon Bantuan Hukum; dan; b.
dimaksud dalam Pasal 6 dalam waktu paling lama 1 (satu) hari kerja setelah
27
Ibid.
28
Rosalina, “Aspek Hukum Paralegal Sebagai Pemberi Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat Miskin Dan
Marginal Dalam Mencari Keadilan.” Op.Cit.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja
terhitung sejak permohonan dinyatakan lengkap. (3) Dalam hal Pemberi Bantuan
dari Penerima Bantuan Hukum. (4) Dalam hal permohonan Bantuan Hukum
tertulis dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak permohonan
hukum tetap, selama Penerima Bantuan Hukum tersebut tidak mencabut surat
kuasa khusus.29 Pemberi bantuan hukum dalam hal beracara harus dilakukan oleh
secara Litigasi dilakukan oleh Advokat yang berstatus sebagai pengurus Pemberi
Bantuan Hukum dan/atau Advokat yang direkrut oleh Pemberi Bantuan Hukum.
Dalam hal jumlah Advokat yang terhimpun dalam wadah Pemberi Bantuan
dari Advokat. Mahasiswa fakultas hukum harus telah lulus mata kuliah hukum
acara dan pelatihan paralegal. Pemberian bantuan hukum secara non-litigasi dapat
29
Ibid.
dilakukan oleh beberapa pihak sebagaimana ditentukan dalam Pasal 16 yaitu: (1)
paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum dalam lingkup Pemberi Bantuan
Hukum yang telah lulus Verifikasi dan Akreditasi. (2) Pemberian Bantuan Hukum