Anda di halaman 1dari 12

PERAN POS BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN

BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT YANG TIDAK


MAMPU

MUHAMMAD LATIF FAHMI BAEDLOWI


20302100064
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Universitas Islam Sultan Agung
2023
Dalam PERMA No. 1 Tahun 2014 pasal 35 ayat (1)
Latar Belakang menerangkan bahwa untuk kepentingan perencanaan,
setiap Pengadilan menentukan anggaran posbakum
pengadilan, berdasarkan perkiraan satuan biaya.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perkiraan kebutuhan sarana dan prasarana, perkiraan
Bantuan Hukum (selanjutnya disebut UU Bantuan waktu layanan posbakum pengadilan dan jumlah
Hukum) mengatur norma baru dalam pemberian petugas posbakum pengadilan yang di perlukan dan,
bantuan hukum kepada masyarakat yangtidak ketika anggaran yang di tentukan itu habis dalam
mampu. Pasal 6 ayat (2) UU Bantuan Hukum peroses pemberian layanan hukum untuk masyarakat
mengatur pemberian bantuan hukum kepada tidak mampu yang membutuhkan masihkah pelayanan
penerima bantuan hukum diselenggarakan oleh hukum itu berlaku, sementara mereka mempuyai hak
Menteri Hukum dan HAM dan dilaksanakan oleh sebagai masyarakat pencari keadilan.
pemberi bantuan hukum. .

01 02 03 04

Dengan lahirnya UU Bantuan Hukum, pemberian Rendahnya jumlah pengguna layanan bantuan hukum melalui
bantuan hukum tidak hanya berada di tangan advokat, Posbakum Pengadilan Negeri Semarang jika dibandingkan
tetapi juga terdapat pada lembaga bantuan hukum atau dengan jumlah perkara yang masuk di Pengadilan Negeri
organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan Semarang menunjukan bahwa kurang masksimalnya
bantuan hukum. Bahkan menurut Pasal 9 huruf a UU pelaksanaan Posbakum sebagai salah satu upaya untuk
Bantuan Hukum berhak melakukan rekrutmen terhadap meningkatkan Access to Justice bagi masyarakat tidak mampu di
advokat, paralegal, dosen dan mahasiswa fakultas Kota Semarang. Banyak faktor yang mempengaruhinya, di
hukum antaranya adalah kurangnya informasi yang benar kepada
masyarakat, kurangnya sosialisasi para pihak terkait serta adanya
unsur kepentingan para pihak tidak bertanggung jawab.
Rumusan Masalah

Bagaimana Peran Pos Bantuan Hukum


1 (Posbakum) sebagai bagian dari upaya Access
to Justice bagi Masyarakat di Pengadilan Negeri
Semarang?
Bagaimana efektivitas layanan Pos Bantuan Hukum
2 (Posbakum) dan pengaruhnya terhadap penanganan
perkara bagi masyarakat tidak mampu?
Kerangka Teoritis
Kerangka Teoritis

01 02 03
Teori Perlindungan Negara
Terhadap Warga Negara Teori Bantuan Hukum
Perlindungan bagi setiap warga Negara Jaminan untuk mendapatkan bantuan
merupakan kewajiban yang harus dipenuhi hukum telah diatur dalam Undang- Undang
Teori Negara Hukum oleh suatu Negara. Begitu juga Negara No. 39 tentang Hak Asasi Manusia di dalam
Negara hukum adalah negara berlandaskan atas Indonesia yang wajib melindungi setiap warga Pasal 17, 18, 19 dan 34. Hak untuk
hukum dan keadilan bagi warganya. Maksudnya negaranya dimanapun berada. Hal ini sesuai memperoleh bantuan hukum merupakan
adalah segala kesewenang- wenangan dan dengan pembukaan Undang- Undang Dasar hak mendasar atau asasi bagiseseorang
tindakan alat-alat perlengkapan negara atau Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alenia yang terkena masalah hukum. Memperoleh
penguasa, semata-mata berdasarkan hukum keempat. bantuan hukum juga merupakan salah satu
atau dengan kata lain diatur oleh hukum. salah satu hak warga Negara dalam batang perwujudan dari persamaan di depan
tubuh UUD NRI Tahun 1945 pasal 28 D ayat hukum. Perinsip equality before the law ini
Dulu konsep negara hukum ditegaskan didalam (1) yang menyatakanbahwa “setiap orang sudah dimuat dalam pasal 28D ayat (1)
penjelasan UUD dengan kalimat “Indonesia ialah berhak atas pengakuan, jaminan, Undang- Undang Dasar 1945, yaitu setiap
negara yang berdasarkan atas hukum perlindungan, dan kepastian hukum yang adil orang berhak atas pengakuan, jaminan,
(rechtsstaat), namun sekarang penjelasan UUD serta berlaku yang sama dihadapan hukum”. perlindungan, dan kepastian hukum yang
sudah tidak berlaku dan pernyataan prinsip Oleh karena itu dengan adanya perlindungan adil serta perlakuan yang sama di hadapan
negara hukum itu penuangannya didalam Warga Negara Indonesia dimanapun dia hukum.
konstitusi dipindahkan kedalam Pasal 1 ayat (3) berada, Negara bukan hanya memenuhi
dengan kalimat yang netral, yaitu “Negara kewajibannya namun juga telah memenuhi
Indonesia adalah negara hukum”. hak asasi manusia warga Negara tersebut.
Metode Penelitian

Metode Penelitian : Kualitatif

01 02 03

Sumber Data

Pendekatan Penelitian : Yuridis Spesifikasi Penelitian : bersifat


Sosiologis deskriptif analitis Premier Sekunder
Studi lapangan berupa data-data dari Bahan Hukum Primer
Pengadilan Negeri Kota Semarang dan Bahan Hukum Sekunder
melalui wawancara Bahan Hukum Tersier
Hasil Penelitian dan
Pembahasan

01 02

Efektivitas layanan Pos Bantuan


Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum)
Hukum (Posbakum) dan
sebagai bagian dari upaya Access to
pengaruhnya terhadap
Justice bagi Masyarakat di Pengadilan
penanganan perkara bagi
Negeri Semarang
masyarakat tidak mampu
Peran Pos Bantuan Hukum (Posbakum) sebagai bagian dari upaya Access to Justice bagi
01 Masyarakat di Pengadilan Negeri Semarang

01
Penyelenggaraan bantuan hukum melalui Posbakum di Pengadilan Negeri Semarang masih menghadapi berbagai problem, baik
menyangkut problem non yudisial maupun problem yudisial. Permasalahan yang tidak kunjung mendapatkan penyelesaian serius
akhirnya menyebabkan pelaksaan Posbakum menjadi tidak efektif. Permasalahan tersebut meliputi :

1. Fasilitas bagi petugas penyedia layanan Posbakum serta akses bagi masyarakat golongan tidak mampu untuk menemui,
mendatangi atau mendapatkan informasi bantuan hukum.
2. Jam layanan Posbakum yang belum efisien.
3. Sosialisasi yang minim baik dari Pemerintah maupun Pengadilan Negeri Semarang akan keberadaan layanan bantuan hukum
melalui Posbakum Pengadilan Negeri Semarang.
4. Kategori miskin yang bersifat multitafsir sehingga menyulitkan petugas pemberi layanan Posbakum untuk memberikan layanan
. bantuan hukum secara tepat sasaran.

Selain faktor di atas, Faktor sosial dan personal memberikan pengaruh yang besar terhadap tingkat efektifitas layanan Posbakum di
Pengadilan Negeri Semarang, keberadaan pengantar dan mafia peradilan yang berasal dari aparatur desa tempat masyarakat tidak
mampu ini bertempat tinggal, pihak-pihak tidak bertanggung jawab ini mengaburkan informasi bantuan hukum demi mendapatkan
keuntungan pribadi, sedangkan pengetahuan masyarakat akan hukum dan proses peradilan sangatlah rendah, hal ini disebabkan
rendahnya literasi dan sosialiasi hukum di tengah masyarakat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan Posbakum di Pengadilan Negeri Semarang masih belum sepenuhnya
efisien kendati Pengadilan Negeri Semarang dan Organisasi Bantuan Hukum terkait telah berusaha mendukung upaya tersebut.
02 03
Access to justice harus dapat dirasakan oleh Mengacu pada ketentuan Pasal 1 Ayat (4)
masyarakat terhadap semua perkara. Perkara dapat
dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Peraturan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun
2018 tentang Sistem Layanan dan Rujukan
Perkara yang mengandung sengketa (Jurusdictio Terpadu untuk Penanganan Fakir Miskin
Contenciosa), merupakan perkara yang mengandung dan Orang Tidak Mampu dijelaskan bahwa
perselisihan, perbedaan kepentingan atau hak yang
dituntut oleh pihak yang satu terhadap pihak lainnya. Fakir Miskin adalah orang yang sama
Pada perkara yang mengandung sengketa, hakim sekali tidak mempunyai sumber mata
hanya memperhatikan dan mengadili apa yang telah pencaharian secara sinergis dan terpadu
ditentukan para pihak yang bersengketa.
antara kelompok masyarakat dalam
Perkara yang tidak mengandung sengketa (Jurisdictio komunitas yang ada dalam
Voluntaria), merupakan perkara yang tidak terdapat penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
perselisihan, artinya yang bersangkutan meminta
penetapan dari hakim tentang status dari suatu hal.
Pada perkara ini hakim tidak bersifat mengadili,
melainkan bersifat administratif untuk menentapkan
status suatu hal yang dimohonkan.
Efektivitas layanan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dan pengaruhnya
02 terhadap penanganan perkara bagi masyarakat tidak mampu

01
Romli Atmasasmita berpendapat bahwa faktor yang menghambat efektifitas proses penegakan
hukum tidak hanya terletak pada kondisi mental dan sikap aparatur penegak hukum, akan tetapi
juga terletak pada faktor sosialisasi hukum yang sering diabaikan. Hal ini selaras dengan teori yang
dikemukakan oleh Soerjono Soekanto mengenai 5 faktor yang mempengaruhi efektifitas hukum,
suatu hukum atau peraturan dapat dikatakan efektif apabila masyarakat berperilaku sesuai dengan
yang dikehendaki oleh peraturan perundang-undangan tersebut guna mencapai tujuan yang
dikehendaki, maka dapat dinyatakan bahwa efentivitas hukum telah tercapai.

Selain aspek-aspek diatas William Chamblis dan Robert B. Seidman dalam bukunya “Law, Order,
and Power” menerangkan bahwa bekerjanya hukum dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh
kekuatan-kekuatan sosial, lembaga pembuat hukum serta lembaga pelaksana hukum. Teori ini
digunakan untuk menganalisis kinerja hukum dengan berfokus kepada kineja lembaga-lembaga
pembuat hukum, penegak hukum, maupun kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhinya
seperti kondisi politik, budaya masyarakat serta partipasi warga negara. Kekuatan-kekuatan sosial
itu kemudian menyebabkan dinamika dalam penegakan hukum.
Berlandaskan teori tersebut, peneliti berusaha menganalisis bagaimana efektifitas layanan
Posbakum terhadap indeks pelayanan perkara bagi masyarakat tidak mampu di Pengadilan
Negeri Semarang dengan hasil sebagai berikut

01 02
2. Faktor penegak hukum
1. Faktor Hukum itu sendiri Dalam memberikan bantuan hukum, organisasi Bantuan
Pemberian layanan dan jaminan bantuan hukum dari Hukum sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang
negara merupakan salah satu cara paling efektif yang Bantuan Hukum memegang peranan yang amat penting.
diberikan oleh konstitusi untuk mewujudkan Access to Sejak disahkannya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011
Justice bagi rakyat miskin serta masyarakat tertinggal. tentang Bantuan Hukum, pemberian bantuan hukum telah
Sekalipun beberapa regulasi mengenai bantuan hukum dilaksanakan oleh Organisasi Bantuan Hukum (OBH)
telah dikeluarkan oleh negara melalui keberadaan yang telah dinyatakan lolos verifikasi oleh Kementerian
Undang-undang maupun peraturan terkait yang telah Hukum dan HAM berjalan di seluruh wilayah Indonesia.
dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Pada tahun 2018, terdapat setidaknya 524 OBH
Konstitusi melalui Peraturan Mahkamah Agung serta terverifikasi yang tersebar di 215 Kabupaten/Kota.
Substansi pokok dari Undang-undang Nomor 16 Tahun
Putusan Mahkamah Konstitusi, pada praktiknya
2011 tentang Bantuan Hukum mengharuskan para
pelaksanaan bantuan hukum di tengah masyarakat penegak hukum terutama advokat sebagai pihak pemberi
masihlah belum efektif sehingga tujuan pemenuhan layanan bantuan hukum, agar memberikan bantuan
access to justice menjadi bias hukum secara cuma-cuma bagi masyarakat miskin di
Indonesia, hal ini merupakan kewajiban yang bersifat
normatif yang diberikan oleh Undang-undang Nomor 16
Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.
03 Kesimpulan

01 02
Praktik Layanan Bantuan Hukum di
Layanan Posbakum di Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri Semarang memiliki
Semarang memberikan sumbangsih positif bagi
peranan penting dalam melaksanakan tujuan
peningkatan kualitas penanganan perkara bagi
bantuan hukum bagi masyarakat tidak
mampu. Namun, berbagai kendal baik yang
masyarakat tidak mampu di wilayah Kota
bersifat yuridis, mekanis maupun kondisi Semarang. Namun, berbagai kendala yang
sosialis di tengah masyarakat menjadikan menyebabkan pelaksanaan layanan Posbakum di
pelaksanaan layanan Posbakum di Pengadilan Negeri Semarang pada akhirnya turut
Pengadilan Negeri Semarang menjadi belum menurunkan efektifitas upaya penanganan
efektif dan hanya memenuhi presentase perkara bagi masyarakat tidak mampu di
31,4% pengguna layanan jika dibandingkan Pengadilan Negeri Semarang. lebih jauh, hal ini
dengan total register perkara masuk periode menyebabkan tidak tercapainya tujuan bantuan
bulan April 2020 – Februari 2021 di bantuan hukum dengan baik.
Pengadilan Negeri Semarang
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai