Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 5

TAHUN 2019 TENTANG PENYELENGGARAAN


BANTUAN HUKUM TERHADAP MASYARAKAT
KURANG MAMPU DI KOTA SAMARINDA
PROPOSAL

Huruf besar

Oleh :
Frisca Kharmenita
20.11.1001.1011.111

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul ……………………………..

B. Rumusan Masalah …………………………………….. Nomor


C. Maksud dan Tujuan Penulisan ……………………………. halamannya
dimuat dalam
D. Metode Penelitian daftar isi
1. Jenis Penelitian

2. Pendekatan Masalah

3. Sumber Bahan Hukum

4. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Hukum

5. Analisis Bahan Hukum

E. Sistematika Penulisan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum, berarti semua tata

aturan harus didasarkan pada hukum sesuai dengan prinsip persamaan

kedudukan di muka hukum. Hal ini menjadi sulit bagi orang miskin yang

berperkara hukum. Dalam konteks inilah, bantuan hukum untuk orang miskin

menjadi kewajiban negara (state obligation) untuk memastikan prinsip-prinsip

tersebut berjalan. Salah satu bentuk kewajiban Negara Republik Indonesia ini

adalah pendanaan bantuan hukum yang sebagian besar harus beersumber dari

negara. Dalam pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945

ditegaskan sebagaimana: Kalimat antara paragraph tidak


jelas apa yang dimaksud?
“Negara Indonesia adalah Negara Hukum”.

Sebagai konsekuensi dari negara hukum, hak untuk mendapatkan

bantuan hukum harus diberikan oleh negara dan itu merupakan jaminan

perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). Oleh karen itu dengan

adanya Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan

Bantuan Hukum diharapkan dapat melindungi hak konstitusional setiap

individu untuk mendapatkan bantuan hukum, selain itu juga diharapkan dapat

mengakomodir perlindungan terhadap masyarakat yang kurang mampu dalam

menghadapi kasus-kasus hukum alias bersengketa hukum.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Bantuan

Hukum juga mengatur mengenai kewajiban Pemerintah Daerah Provinsi


Kalimantan Timur melalui lembaga bantuan hukum dalam memberikan

bantuan hukum bagi orang atau kelompok orang miskin sebagaimana dalam

pasal 16 ayat (1) poin a menegaskan: Perhatikan penggunaan huruf


besar dan huruf kecil
“Pemberi bantuan hukum wajib memberikan Bantuan Hukum kepada

Penerima Bantuan Hukum hingga permasalahannya selesai atau telah ada

putusan yang berkekuatan hukum tetap terhadap Perkaranya, kecuali ada alasan

yang sah secara hukum untuk mengehntikan Bantuan Hukum,”

Berdasarkan Peraturan Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 1 Tahun

2010 tentang Petunjuk Pelaksana Pemberian Bantuan Hukum secara cuma-

Cuma sebanyak 50 Jam/tahun. ketentuan-ketentuan ini telah menunjukan

secara tegas bahwa advokat wajib memberikan bantuan hukum kepada

masyarakat miskin.

Sebagaimana pula telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28 D

ayat (1) yang menetapkan bahwa: Sebaiknya kalimatnya dilanjutkan disini, sehingga
paragrafnya lengkap
“Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang

adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.”

Pelaksanaan Bantuan Hukum di Indonesia, dengan mengacu pada uraian

tersebut dapat diketahui bahwa, pelaksanaan bantuan hukum di Indonesua

belum dapat dilaksanakan dengan baik, sama halnya dengan kondisi

penyelenggaraan bantuan hukum di Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di

Kota Samarinda yang nampaknya belum dilaksanakan dengan baik.

Adanya pembaharuan secara normaatif tentang Bantuan Hukuum, tentu

membawa perubahan dalam implementasinya, hal inilah yang menjadikan


peneliatian ini menarik utnuk diteliti. Maka perlu diketahui lebih lanjut

mengenai implementasi bantuan hukum, khususnya di Wilayah Kota

Samarinda saat ini.

Di Kota Samarinda permasalahan hukum yang dialami masyarakat terdiri

dari berbagai macam kasus antara lain Pembunuhan, Narkoba, Pencurian,

Penipuan, Pemerkosaan, Penyerobotan lahan, Ilegal Minning, dan kasus

lainnya, bila dikaitkan dengan Undang-Undang Bantuan Hukum bahwa

Tersangka atau terdakwa dari kasus tersebut harus mendapatkan bantuan secara

cuma-cuma apabila dari masyarakat yang tidak mampu dan telah mengajukan

permohonan bantuan hukum dengan tidak melihat ancaman hukumannya.

Permasalahan yang ada dalam pemberian bantuan hukum secara cuma-

cuma bagi masyarakat kurang mampu di Kota Samarinda yang melakukan

pelanggaran hukum selain karena terbatasnya advokat dan belum adanya

Lembaga Bantuan Hukum yang terakreditasi atau penasehat hukum yang ada

di Kota Samarinda dan juga berupa penolakan penasehat hukum yang

mendampingi yang ditunjuk langsung oleh tersangka atau terdakwa dengan

berbagai alasan.

Mengingat pentingnya bantuan hukum dalam menciptakan keadilan,

menegakkan HAM dan equality before the law, serta dalam mencapai due

process of law, tentu menjadikan kewajiban pemberian bantuan hukum

menjadi hal penting untuk dapat dilaksanakan secara efektif. Penelitian ini

sangatlah penting, mengingat manfaat yang sangat besar yang akan didapatkan

ketika pelaksanaan bantuan hukum kepada masyarakat tidak mampu di Kota


Samarinda, dapat dilaksanakan secara efektif, selain itu juga memberikan

bentuk upaya reformasi hukum dalam aspek pemerataan keadilan. Berdasarkan

hal-hal seperti yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti dan menulis tesis dengan judul : “ IMPLEMENTASI PERATURAN

DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2019 TENTANG PENYELENGGARAAN

BANTUAN HUKUM TERHADAP MASYARAKAT KURANG MAMPU

DI KOTA SAMARINDA”.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Tidak ada advokat yang terdaftar di Peradi?

2. Bagaimana kebijakan Pemerintah Daerah Kota Samarinda mengatasi

masalah tersebut? Rumusan masalah tidak mencerminkan judul

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan alasan pemilihan judul yang telah diuraikan oleh Penulis, serta

mengingat keterbatasan pemikiran dan waktu yang penulis miliki di dalam

penelitian ini, maka maksud penelitian yang hendak dicapai dalam penulisan

Skripsi ini antaralain:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis impplementasi penyelenggarraan

bantuan hukum bagi masyarakat kurang mampu di Kota Samarinda.


2. Untuk mengetahui dan menganalisis kendala-kendala yang menjadi

penghambat pelaksanaan bantuan hukum kepada masyarakat kurang

mampu.

Adapun yang menjadi tujuan penulis sehingga melakukan penelitian

dalam penulisan Skripsi ini, adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian mengenai penyelenggaraan bantuan hukum kepada

masyarakat kurang mampu dalam mencari keadilan, dapat

memberikan manfaat pengembangan ilmu hukum, khususnya

mengenai bantuan hukum. Penelitian ini dapat memberikan

pemahaman dan pengetahuan meengenai implementasi bantuan

hukum bagi masyarakat miskin di Kota Samarinda, selain itu juga

dapat diketahui faktor-faktor penghambat pelaksanaan bantuan hukum

kepada masyarakat kurang mampu di Kota Samarinda. Penelitian ini,

merupaan upaya reformasi hukum dalam aspek pemerataan keadilan

dan diharapkan dapat memberikan inovasi baru dalam perbaikan

sistem pemberian bantuan hukum untuk mewujudkan due prosess of

law. Penelitian ini juga bermanfaat untuk menambah khasanah

keilmuan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini yakni

masyarakat miskin dapat mengetahui haknya untuk mendapatkan

bantuan hukum. Pengetahuan serta pemahaman mengenai mekanisme


pemberian bantuan hukum juga dapat memberikan manfaat bagi

mayarakat, sehingga masyarakat dapat mengettahui prosedur atau

tahapan-tahapan apa saja yang harus dilalui untuk memperoleh

bantuan hukum. Penelitian mengenai pemberian bantuan hukum

kepada masyarakat kurang mampu di Kota Samarinda dan juga

kendala-kendala yang di hadapi dalam pelaksanaannya juga

bermanfaat bagi advokat dan aparat penegak hukum lainnya,

khususnya dalam upaya memperbaiki serta meningkatkan pelaksanaan

sistem pemberian bantuan hukum kepada masyarakat miskin di Kota

Samarinda. Penelitian ini juga bermanfaat dalam perbaikan serta

peningkatan moralitas, profesionalitas, dan integritas advokat.

D. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang penulis sajikan, maka penulis

menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Dalam penulisan ini penulis lebih cenderung pada penelitian motode

penelitian hukum empiris, yang mengkaji mengenai pemberian

bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu dalam mencari

keadilan di Kota Samarinda. Soerjono Soekanto menyatakan bahwa

penelitian hukum empiris adalah, untuk “ identifikasi hukum dan

efektivitas hukum.”1

Penelitian ini akan bertumpu pada teori dan fakta yang ada dan dalam

penelitian ini tetap mengacu pada disiplin hukum.


1
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta., h.42
2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan

Ham Kalimantan Timur yang berada di Jalan MT.Haryono Kota

Samarinda.

3. Sumber Data

Data yang akan penulis gunakan dalam skripsi ini adalah sebagai

berikut :

1. Data primer adalah data-data yang diperoleh dari hasil penelitian

lapangan berupa hasil observasi dan wawancara.

2. Data sekunder penelitian terdahulu yang relevan dengan

permasalahan skripsi ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :

1. Data primer diperoleh dengan:

a. Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara

langsung masalah yang diteliti dan fenomena-fenomena yang

mempunyai relevansi terhadap masalah yang diteliti.

b. Interview yaitu penulis akan mengadakan wawancara langsung

dengan pejabat atau pegawai yang berkaitan dengan penulisan

skripsi ini di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham

Kalimantan Timur yang berada di Jalan MT.Haryono Kota

Samarinda.

2. Data sekunder diperolah melalui :


a. Studi kepustakaan, adalah suatu cara pengumpulan bahan

masukan dengan membaca buku literatur dan peraturan

perundang-undangan yang erat keitannyya dengan apa yang

di bahas dalam penulisan ini.

b. Studi dokumentasi, adalah pengumpulan data-data

maupuun dokumen-dokumen yang diperoleh langsung dari

obyek penelitian yang ada kaitannya serta hubungannya

dengan permasalahan yang akan di bahas dalam penulisan

ini.

5. Metode Pengolahan Data

Data yang terkumpul kemudian diolah dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Pemeriksaan data, adalah mengkoreksi apakah data yang

terkumpul sudah cukup lengkap, sudah teratur, sudah benar,

serta sudah relevan denga permassalahan yang diteliti.

b. Pendanaan data, adalah memberi catatan atau tanda khusus

terhadap data yang telah terkumpul berdasarkan klasifikasi

tertentu.

c. Rekonstruksi Data, adalah menyusun ulang data secara teratur,

berurutan dan sistematis sehingga mudah dipahami dan

diinterpretasikan.
d. Sistematisasi Data, adalah menempatkan data menurut

kerangka sistematika pembahasan berdasarkan urutan masalah

dalam skripsi ini.

6. Analisis Data

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis

Deskriptif Kualitattif. Maksudnya, data yang diperoleh di sajikan

secara deskriptif dalam bentuk kalimat yang benar, lengkap, sistematis,

sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang beragam, dan kemudian

disajikaan sebagai dasar dalam suatu kesimpulan.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam skripsi ini pada umumnya penulis bagi atau

kelompokan sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dipahami dari

permasalahan yang disajikan dalam skripsi ini, penulis susun secara

sistematis dalam bentuk Bab per bab, yang kemudian dalam masing-

masing Bab tersebut penulis bagi lagi beberapa Sub Bab.

Adapun sistematika dari penulisan skripsi ini, meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini pada dasarnya membahas hal-hal yang berhubungan dengan

alasan pemilihan judul, perumusan dan pembatasan masalah, maksud dan

tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika dalam pembahasan

skripsi ini, serta sejauh mana ruang lingkup yang digunakan dalam

penulissan skripsi ini, yang pada dasarnya bab ini menggambarkan tentang

apa yang akan dibicarakan pada Bab selanjutnya.


BAB II KERANGKA TEORITIS

Bab ini memuat teori-teori yang di hubungkan denga materi

penelitian, serta dasar hukum berupa peraturan perundang-undangan yang

relevan dengan permasalahan yang akan diteliti dan sekaligus menjadi

tolak ukur bagi penulis untuk membahas tentang Implementasi Peraturan

Daerah Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum

Terhadap Masyarakat Kurang Mampu Di Kota Samarinda.

BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan memuat hasil-hasil penelitian dan pembahasan sebagai

tentang Implementasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2019 Tentang

Penyelenggaraan Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat Kurang Mampu

Di Kota Samarinda serta faktor yang menghambat Implementasi Peraturan

Daerah Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum

Terhadap Masyarakat Kurang Mampu Di Kota Samarinda.

BAB IV PENUTUP

Bab terakhir akan berisi kesimpulan yaitu menyatakan jawaban akhir

yang merupakan hasil dari identifikasi masalah yang telah di uraikan

dalam bab sebelumnya dan memberikan saran yang dapat menjadi

sumbangan pemikiran bagi pemegang kepentingan (stake holders) terkait

khususnya mengenai Implementasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun

2019 Tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat


Kurang Mampu Di Kota Samarinda serta untuk perbaikan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut.

Mana daftar pustakanya????

Anda mungkin juga menyukai