DISUSUN OLEH
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Das Sollen
Dalam pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan
bahwasanya “segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum pemerintahan itu tanpa terkecuali. Dalam
pasal 28D ayat (1) menegaskan bahwa “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum.
Dalam pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945
mengatakan bahwa ayat (1) “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara. Dan ayat (2) menyatakan “negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan.
Dasein
Kota Solok merupakan Kota Madya yang memiliki 2 Kecamatan terdiri dari 13 Kelurahan yaitu,
Kecamatan Lubuk Sikarah dan Kecamatan Tanjung Harapan. Kecamatan Lubuk Sikarah terdiri dari (7) kelurahan
yaitu, VI Suku, IX Korong , Aro IV Korong, Kampai Tabu Karambia, Simpang Rumbio, Sinapa Piliang, Tanah
Garam. Kecamatan Tanjung Harapan terdiri dari (6) Kelurahan yaitu, Kampung Jawa, Koto Panjang, Laing, Nan
Balimo, Pasar Pandan Air Mati, Tanjung Paku. Kota Madya adalah kota yang merupakan suatu wilayah yang
dipimpin oleh seorang kepala daerah atau Wali kota yang memiliki tugas dan fungsi untuk memimpin dan
bertanggungjawab menyelenggarakan dan membuat kebijakan Pemerintahan Daerah Kota untuk kesejahteraan
masyarakat.
Pada tahun 2022 populasi penduduk di Kota Solok berkisar 75.850 ribu dan diantara itu terdapat
2.028 ribu penduduk miskin di seluruh wilayah Kota Solok. Tidak sedikit dari mereka yang terjerat perkara
pidana dan perdata di Pengadilan Negeri Solok setiap Tahunnya. Dan juga minimnya pengetahuan masyarakat
mengenai perda bantuan hukum secara cuma-cuma ini, yang sejak di sahkan oleh DPRD bersama Wali Kota
Solok, baru melakukan 2 kali Sosialisasi yaitu, tahun 2018 dan 2022 yang mana, Sosialisasi yang di lakukan
hanya berupa pengetahuan umum dan pengumuman dasar. Tidak terlalu efektif tentunya dengan hanya
mengundang beberapa utusan perwakilan-perwakilan dari kelurahan setempat. Sebagaimana pendapat dari Buk
Hj. Erma SH, MH selaku ketua posbakumadin Kota Solok memaparkan bahwa “penyebab kurang efektifnya
bantuan hukum terhadap masyarakat kurang mampu, dikarenakan penyebaran informasi dan pengumuman tidak
menyebarluas secara merata ke masing-masing Kelurahan setempat, yang mengakibatkan banyak dari masyarakat
miskin yang terjerat kasus pidana atau perdata di Pengadilan Negeri Kota Solok, tidak paham cara mengurus ke
Biro Hukum Kota Solok di lantaran tidak tahu dan tidak mengerti. Alasan dari pada beberapa kelurahan tidak bisa
mengadakan sosialisasi di kelurahannya ialah salah satunya tidak adanya anggaran dana untuk
menyelengarakannya. Ini tentu menjadi prihatin bagi kita semua, maka dari itu harus ada upaya dari pemerintah
setempat untuk lebih peduli dan memperhatikan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan kemudahan bagi
masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti dapat
2. Apasaja kendala atau hambatan dalam proses bantuan hukum terhadap masyarakat
3. Upaya apa saja yang di lakukan pemerintah Kota Solok dalam mengatasi persoalan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Melatih kemampuan penulis untuk melakukan penelitian ilmiah sekaligus menuangkan hasilnya dalam bentuk karya
b. Agar dapat mempraktekan dan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dan menghubungkan
c. Memberikan informasi dalam perkembangan ilmu hukum pada umumnya yang berkaitan dengan masalah yang
2. Manfaat praktis
a. Untuk mengembangkan wawasan keilmuan peneliti khususnya di bidang hukum, sebagai bekal pengetahuan sebagai
b. Memberikan sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan kepolisian dalam mengambil kebijakan hukum yang
terkait pelaksanaan pemberian bantuan hukum di Lembaga Bantuan Hukum Kota Solok, dalam rangka meningkatan
pelayanan dalam hal bantuan hukum secara cuma-cuma bagi masyarakat kurang mampu.
c. Menambahkan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat tentang adanya bantuan hukum bagi masyarakat yang tidak
mampu, serta mengetahui tentang hak dan kewajibannya sebagai penerima bantuan hukum.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian Penulis adalah di Biro Hukum Kota Solok dan Pos Bantuan
a. Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh melalui penelitian langsung dilapangan,
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan penelitian kepustakaan atau library research yaitu, data yang dari bahan-
6. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum
Bahan hukum sekunder yang penulis pakai dalam penulisan skripsi yaitu buku-buku ilmu hukum, jurnal-jurnal hukum, media
internet dan informasi online lainnya yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti.
c) Bahan Hukum Tersier
Bahan tersier yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi yaitu kamus hukum, majalah dan lain-
lain
1. Wawancara
2. Studi Dokumen
Penulis dalam membuat skripsi ini menganalisis data menggunakan cara analisis data kualitatif
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
Bab ini menguraikan Tinjauan umum tentang bantuan hukum, tinjauan umum tentang
Pemerintah Daerah, tinjauan umum tentang Peraturan Daerah (Perda) Kota Solok Nomor 2
pemberian bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu di Pemerintah Kota Solok, serta
upaya pemerintah daerah dalam mengatasi hambatan pelaksanaan pemberian bantuan hukum
Bab IV : Penutup
D. Tinjauan Umum Tentang Peraturan Daerah (Perda) Kota Solok No 02 Tahun 2015 Tentang Bantuan Hukum Bagi
Masyarakat Miskin
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Peraturan Daerah
2. Tujuan Penyelengaraan Bantuan Hukum
Daftar Pustaka
A. Buku
Bambang Sunggono dan Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi
Manusia, CV Mandar Maju, Bandung
Muhammad Ali Sodik, dasar metodologi penelitian, Yogyakarta, Literasi
Media Publishing, Juni 2015
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat Miskin
Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum
C. Sumber Lainnya
Frans Hendra Winarta, Hak Konstitusional Fakir Miskin Untuk Memperoleh Bantuan Hukum, Gr amedia Pusaka
Mahendra Putra Kurnia, dkk. Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Tentang
Mifta Farid, Antikowati, Rosita Indrayati, Kewenangan Pemerintah Daerah dan Partisipasi Masyarakat dalam
Oktober 2015
Rahyunir Rauf, Perubahan kedudukan kelurahan dari perangkat daerah menjadi perangkat
kecamatan, Jurnal Pemerintahan, Politik, Dan Birokrasi, Vol III Nomor 1 April 2017 Hal. 223
Tumbur Palti D Hutapea, Eksistensi Bantuan Hukum Terhadap Prajurit Tni Sebagai Pelaku Tindak
Pidana Dan Praktiknya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan MA RI