Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL SKRIPSI

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN BANTUAN HUKUM TERHADAP


MASYARAKAT KURANG MAMPU DI PEMERINTAH KOTA SOLOK DI
TINJAU DARI PERATURAN DAERAH (PERDA) KOTA SOLOK NO 2
TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT
MISKIN

DISUSUN OLEH

Nama : SURIANTO IRWAN


NIM : 191000474201017

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Das Sollen
Dalam pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan
bahwasanya “segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum pemerintahan itu tanpa terkecuali. Dalam
pasal 28D ayat (1) menegaskan bahwa “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum.
Dalam pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945
mengatakan bahwa ayat (1) “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara. Dan ayat (2) menyatakan “negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan.
Dasein
Kota Solok merupakan Kota Madya yang memiliki 2 Kecamatan terdiri dari 13 Kelurahan yaitu,
Kecamatan Lubuk Sikarah dan Kecamatan Tanjung Harapan. Kecamatan Lubuk Sikarah terdiri dari (7) kelurahan
yaitu, VI Suku, IX Korong , Aro IV Korong, Kampai Tabu Karambia, Simpang Rumbio, Sinapa Piliang, Tanah
Garam. Kecamatan Tanjung Harapan terdiri dari (6) Kelurahan yaitu, Kampung Jawa, Koto Panjang, Laing, Nan
Balimo, Pasar Pandan Air Mati, Tanjung Paku. Kota Madya adalah kota yang merupakan suatu wilayah yang
dipimpin oleh seorang kepala daerah atau Wali kota yang memiliki tugas dan fungsi untuk memimpin dan
bertanggungjawab menyelenggarakan dan membuat kebijakan Pemerintahan Daerah Kota untuk kesejahteraan
masyarakat.
Pada tahun 2022 populasi penduduk di Kota Solok berkisar 75.850 ribu dan diantara itu terdapat
2.028 ribu penduduk miskin di seluruh wilayah Kota Solok. Tidak sedikit dari mereka yang terjerat perkara
pidana dan perdata di Pengadilan Negeri Solok setiap Tahunnya. Dan juga minimnya pengetahuan masyarakat
mengenai perda bantuan hukum secara cuma-cuma ini, yang sejak di sahkan oleh DPRD bersama Wali Kota
Solok, baru melakukan 2 kali Sosialisasi yaitu, tahun 2018 dan 2022 yang mana, Sosialisasi yang di lakukan
hanya berupa pengetahuan umum dan pengumuman dasar. Tidak terlalu efektif tentunya dengan hanya
mengundang beberapa utusan perwakilan-perwakilan dari kelurahan setempat. Sebagaimana pendapat dari Buk
Hj. Erma SH, MH selaku ketua posbakumadin Kota Solok memaparkan bahwa “penyebab kurang efektifnya
bantuan hukum terhadap masyarakat kurang mampu, dikarenakan penyebaran informasi dan pengumuman tidak
menyebarluas secara merata ke masing-masing Kelurahan setempat, yang mengakibatkan banyak dari masyarakat
miskin yang terjerat kasus pidana atau perdata di Pengadilan Negeri Kota Solok, tidak paham cara mengurus ke
Biro Hukum Kota Solok di lantaran tidak tahu dan tidak mengerti. Alasan dari pada beberapa kelurahan tidak bisa
mengadakan sosialisasi di kelurahannya ialah salah satunya tidak adanya anggaran dana untuk
menyelengarakannya. Ini tentu menjadi prihatin bagi kita semua, maka dari itu harus ada upaya dari pemerintah
setempat untuk lebih peduli dan memperhatikan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan kemudahan bagi
masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pemberian bantuan hukum kepada masyarakat kurang

mampu di Pemerintah Kota Solok?

2. Apasaja kendala atau hambatan dalam proses bantuan hukum terhadap masyarakat

kurang mampu di Pemerintah Kota Solok?

3. Upaya apa saja yang di lakukan pemerintah Kota Solok dalam mengatasi persoalan

dalam pelaksanaan pemberian bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu

di Pemerintah Kota Solok?


C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari penelitian

yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan dan implementasi pemberian bantuan hukum

kepada masyarakat kurang mampu di Pemerintah Kota Solok.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan serta kendala bantuan hukum terhadap

masyarakat kurang mampu di Pemerintah Kota Solok.

3. Untuk mengetahui upaya yang di lakukan dalam mengatasi persoalan

pelaksanaan pemberian bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu di

Pemerintah Kota Solok.


D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Melatih kemampuan penulis untuk melakukan penelitian ilmiah sekaligus menuangkan hasilnya dalam bentuk karya

tulis ilmiah atau skripsi.

b. Agar dapat mempraktekan dan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dan menghubungkan

dengan fakta yang ada dilapangan.

c. Memberikan informasi dalam perkembangan ilmu hukum pada umumnya yang berkaitan dengan masalah yang

dibahas dalam penelitian ini.

2. Manfaat praktis

a. Untuk mengembangkan wawasan keilmuan peneliti khususnya di bidang hukum, sebagai bekal pengetahuan sebagai

lulusan Sarjana Hukum di Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok.

b. Memberikan sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan kepolisian dalam mengambil kebijakan hukum yang

terkait pelaksanaan pemberian bantuan hukum di Lembaga Bantuan Hukum Kota Solok, dalam rangka meningkatan

pelayanan dalam hal bantuan hukum secara cuma-cuma bagi masyarakat kurang mampu.

c. Menambahkan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat tentang adanya bantuan hukum bagi masyarakat yang tidak

mampu, serta mengetahui tentang hak dan kewajibannya sebagai penerima bantuan hukum.
E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis pakai adalah penelitian hukum Normatif.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian Penulis adalah di Biro Hukum Kota Solok dan Pos Bantuan

Hukum Advokat Indonesia (Posbakumadin)..

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang di peroleh melalui penelitian langsung dilapangan,

guna memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.


b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan penelitian kepustakaan atau library research yaitu, data yang dari bahan-

bahan kepustakaan yang mencakup pada ;

Bahan hukum yang digunakan oleh penulis yaitu:

a) Bahan Hukum Primer

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan

4. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

6. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum

7. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Bantuan Hukum

b) Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yang penulis pakai dalam penulisan skripsi yaitu buku-buku ilmu hukum, jurnal-jurnal hukum, media

internet dan informasi online lainnya yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti.
c) Bahan Hukum Tersier

Bahan tersier yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi yaitu kamus hukum, majalah dan lain-

lain

4. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

2. Studi Dokumen

5. Teknik Analisis Data

Penulis dalam membuat skripsi ini menganalisis data menggunakan cara analisis data kualitatif

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian, serta sistematika penelitian.


Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan Tinjauan umum tentang bantuan hukum, tinjauan umum tentang

Pemerintah Daerah, tinjauan umum tentang Peraturan Daerah (Perda) Kota Solok Nomor 2

Tahun 2015 Tentang Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Miskin.

Bab III : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menguraikan bagaimana pelaksanaan pemberian bantuan hukum kepada

masyarakat kurang mampu di Pemerintah Kota Solok, hambatan-hambatan dalam pelaksanaan

pemberian bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu di Pemerintah Kota Solok, serta

upaya pemerintah daerah dalam mengatasi hambatan pelaksanaan pemberian bantuan hukum

kepada masyarakat kurang mampu di Pemerintah Kota Solok..

Bab IV : Penutup

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Bantuan Hukum
1. Pengertian Bantuan Hukum
2. Pengertian Pemberi Bantuan Hukum
3. Pengertian Penerima Bantuan Hukum
B. Tinjauan UmumTentang Masyarakat Kurang Mampu.
4. Pengertian Masyarakat Kurang Mampu
5. Pengertian Kemiskinan
C. Tinjauan Umum tentang Pemerintah Daerah
6. Pengertian Pemerintah Daerah
7. Kewenangan Pemerintah Daerah
8. Fungsi Pemerintah Daerah
9. Asas Pemerintahan Daerah

D. Tinjauan Umum Tentang Peraturan Daerah (Perda) Kota Solok No 02 Tahun 2015 Tentang Bantuan Hukum Bagi
Masyarakat Miskin
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Peraturan Daerah
2. Tujuan Penyelengaraan Bantuan Hukum
Daftar Pustaka
A. Buku

Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum di Indonesia, PT Jaya Pyirusa,


Jakarta, 1981

Bambang Sunggono dan Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi
Manusia, CV Mandar Maju, Bandung
Muhammad Ali Sodik, dasar metodologi penelitian, Yogyakarta, Literasi
Media Publishing, Juni 2015

Nur Solikin, Pengantar Metodologi Penelitian Hukum, CV. Penerbit Qiara


Media, Jawa Timur, 2021
Umar Sidiq dan Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualititatif Di
Bidang Pendidikan, CV Nata Karya, Ponorogo, 2019
B. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat Miskin

Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum

C. Sumber Lainnya

Frans Hendra Winarta, Hak Konstitusional Fakir Miskin Untuk Memperoleh Bantuan Hukum, Gr amedia Pusaka

Utama, Jakarta, 2009.

Mahendra Putra Kurnia, dkk. Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah, yogyakarta: Kreasi Total Media, 2021

Mifta Farid, Antikowati, Rosita Indrayati, Kewenangan Pemerintah Daerah dan Partisipasi Masyarakat dalam

Pengelolaan Potensi Daerah, Jurnal lentera hukum, Vol. 4, No. 2 2017,


Natal Kristiono, Buku Ajar Otonomi Daerah, Universitas Negeri Semarang (UNNES) Semarang,

Oktober 2015

Rahyunir Rauf, Perubahan kedudukan kelurahan dari perangkat daerah menjadi perangkat

kecamatan, Jurnal Pemerintahan, Politik, Dan Birokrasi, Vol III Nomor 1 April 2017 Hal. 223

Tumbur Palti D Hutapea, Eksistensi Bantuan Hukum Terhadap Prajurit Tni Sebagai Pelaku Tindak

Pidana Dan Praktiknya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan MA RI

Jakarta, Jurnal Hukum dan Peradilan, Vol 5, No 3 Tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai