Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PPKN

DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila

Dan Kewarganegaraan pada Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun Oleh:

Kelompok 3 (kelas XII MIPA)

1. Alya Nur Salsabila

2. Pirdaus Hidayat

3. Sumarni

SMA NEGERI 1 DUSUN HILIR

KABUPATEN BARITO SELATAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran PPKn yang
berjudul “Dinamika Pelanggaran Hukum”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi meningkatkan
makalah ini kedepannya.

Akhir kata, kami dari kelompok 3 mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ikut serta berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Amin.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... i

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………... 1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………... 2
C. Tujuan………………………………………………………………………………. 2
D. Manfaat……………………………………………………………………………... 2
BAB II ISI………………………………………………………………………………...
3
A. Peranan Hukum dalam Kehidupan Masyarakat dan Warga Negara………………... 3
B. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum……………………………………………….. 4
C. Alasan Terjadinya Pelanggaran Hukum di Indonesia………………………………. 5
D. Macam-Macam Sanksi Pelanggaran Hukum……………………………………….. 6
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………
9
A. kesimpulan................................................................................................................... 9
B. Saran………………………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...
10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelanggaran adalah perilaku seseorang yang menyimpang untuk melakukan


tindakan menurut kehendaknya sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah
ditetapkan. Sedangkan hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri atas norma dan
sanksi-sanksi, merupakan keseluruhan kaedah serta asas yang mengatur ketertiban,
bersifat mengikat dan menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat yang dibuat oleh badan resmi yang berwajib.
Berdasarkan pengertian dari pelanggaran dan hukum di atas, dapat disimpulkan
bahwa pelanggaran hukum merupakan tindakan semena-mena atas kehendak sendiri
yang menyimpang dan bertentangan dengan hukum yakni pelanggaran terhadap
peraturan yang telah ditetapkan baik terhadap peraturan pemerintah maupun peraturan
perundang-undangan.
Peranan hukum di sebuah negara sangat diperlukan sebagai instrumen pengikat
yang mengatur perilaku kehidupan masyarakatnya. Hukum dibentuk untuk mencapai
berbagai tujuan yang diinginkan oleh masyarakat, selain itu hukum juga memberikan
jaminan kepada kehidupan masyarakat agar terciptanya suatu keadilan, keamanan,
dan ketertiban.
Peran hukum di dalam masyarakat khususnya dalam menghadapi perubahan
masyarakat perlu dikaji dalam rangka mendorong dan menjaga terjadinya perubahan
sosial. Pengaruh peran hukum ini bisa bersifat langsung dan tidak langsung atau
signifikan dan tidak. Hukum memiliki pengaruh yang tidak langsung dalam
mendorong munculnya perubahan sosial pada pembentukan lembaga kemasyarakatan
tertentu yang berpengaruh langsung terhadap masyarakat. Di sisi lain, hukum
membentuk atau mengubah institusi pokok atau lembaga kemasyarakatan yang
penting, maka terjadi pengaruh langsung, yang kemudian sering disebut hukum
digunakan sebagai alat untuk mengubah perilaku masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Peranan hukum dalam kehidupan masyarakat dan warga negara.
2. Berbagai kasus pelanggaran hukum.
3. Alasan yang melatarbelakangi terjadinya pelanggaran hukum di Indonesia.
4. Macam-macam sanksi yang didapat oleh oknum pelanggaran hukum.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat dan
warga negara.
2. Untuk mengetahui berbagai kasus pelanggaran hukum.
3. Untuk mengetahui alasan terjadinya pelanggaran hukum di Indonesia.
4. Untuk mengetahui macam-macam sanksi pelanggaran hukum.

D. Manfaat
Adapun makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Diketahuinya peranan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat dan warga
negara.
2. Diketahuinya berbagai kasus pelanggaran hukum.
3. Diketahui alasan terjadinya pelanggaran hukum di Indonesia.
4. Diketahuinya macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum.
BAB II

ISI

A. Peranan Hukum dalam Kehidupan Masyarakat dan Warga Negara


Hukum adalah peraturan, undang-undang, atau adat yang secara resmi dianggap
mengikat untuk mengatur kehidupan dalam masyarakat.
Secara etimologis, kata hukum berasal dari bahasa Arab dan merupakan bentuk
tunggal. Kata jamaknya adalah “Alkas” yang diambil alih dalam bahasa Indonesia
menjadi “Hukum”. Di dalam pengertian hukum bertalian erat dengan pengertian yang
dapat melakukan paksaan.
Hukum berperan sebagai media untuk mengatur setiap warga negara dalam
aturan-aturan yang bersifat memaksa sesuai ketentuan dan harus ditaati oleh setiap
warganya. Secara rinci, peranan hukum diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sebagai tempat perlindungan kepentingan masyarakat, agar kepentingan-
kepentingannya terlindungi.
2. Instrumen pengatur pergaulan hidup masyarakat agar tentram dan damai.
3. Mencegah perbuatan tertentu dan mendorong dilakukannya perbuatan tertentu.
4. Menjadi mediasi dalam menyelesaikan perselisihan antara individu maupun
kelompok.
5. Sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.
6. Sebagai sarana dalam mewujudkan keadilan sosial.
7. Sebagai sarana dalam pergerakan pembangunan.
8. Sebagai pengawas dalam mengawasi baik aparatur pengawas, aparatur pelaksana
dan aparatur penegak hukum.
Peranan hukum di sebuah negara akan menjaga keseimbangan kepentingan
masyarakat, sehingga tercipta ketertiban dan keadilan yang dapat dirasakan oleh
semua orang dalam masyarakat yang bersangkutan. Maka peranan hukum di dalam
kehidupan masyarakat harus disadari oleh setiap warganya. Selain itu, aparat penegak
hukum juga harus memiliki kesadaran akan adanya peranan hukum ini. Karena tanpa
adanya kesadaran terhadap peranan hukum bukan tidak mungkin hukum akan menjadi
lemah dan kasus pelanggaran hukum pun akan semakin sering terjadi.
B. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum
Pelanggaran hukum adalah tindakan seseorang atau sekelompok orang yang
melanggar aturan, yang tidak sesuai dengan hukum atau aturan yang berlaku.
Pelanggaran hukum merupakan masalah serius yang terjadi di berbagai negara,
salah satunya di Indonesia. Walaupun Negara Indonesia adalah Negara Hukum, tetapi
tidak menampik bahwa penegakan hukum di Indonesia masih sangat lemah. Hal ini
sangat memprihatkan karena jika terus berlanjut maka kasus pelanggaran hukum akan
semakin marak terjadi. Pada kenyataannya dinamika pelanggaran hukum di Indonesia
memang semakin memprihatinkan dari tahun ke tahun. Pelanggaran hukum ini
sebagian besar dipicu oleh kesenjangan sosial dan ketimpangan penegakan hukum
yang kemudian menyebabkan timbulnya kejahatan dan terjadinya pelanggaran
hukum. Umumnya pelaku pelanggar hukum melakukan pelanggaran sesuai dengan
jangkauan sosialnya.
Dengan banyaknya kasus pelanggaran hukum yang terjadi maka penegakan
hukum harus ditingkatkan. Namun sayangnya, penegakan hukum masih lemah
sehingga pelaku pelanggaran tidak jera dan terus mengulangi perbuatannya tersebut.
Salah satu penyebab lemahnya penegakan hukum di Indonesia adalah kualitas para
penegak hukum. Masih rendahnya moralitas mengakibatkan profesionalisme kurang
dan terjadi ketidakmauan pada penegak hukum.
Hampir setiap hari didapat informasi mengenai terjadinya tindakan melawan
hukum baik yang dilakukan oleh masyarakat ataupun oleh aparat penegak hukum
sendiri. Berikut ini contoh perilaku yang melanggar aturan yang dilakukan di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
1. Pelanggaran hukum di lingkungan keluarga:
a. Ayah memukul ibu atau melakukan kekerasan fisik lainnya;
b. Orang tua memukuli anak atau tindak kekerasan lainnya;
c. Anak mengabaikan perintah orang tua;
d. Tidak mengerjakan ibadah; dan
e. Anak melakukan tindak kekerasan terhadap orang tua.
2. Pelanggaran hukum di lingkungan sekolah:
a. Tindakan bullying dan kekerasan di antara siswa;
b. Tindakan diskriminatif oleh guru terhadap siswa;
c. Membolos;
d. Mencontek;
e. Tawuran;
f. Berpakaian tidak sesuai dengan aturan sekolah; dan
g. Siswa mabuk-mabukan dan menggunakan narkoba.
3. Pelanggaran hukum di lingkungan masyarakat:
a. Tindakan kriminal seperti mencuri dan merampok;
b. Tindakan penipuan;
c. Mencemarkan nama baik seseorang;
d. Membunuh;
e. Membuat keributan;
f. Main hakim sendiri; dan
g. Melakukan anarkisme.
4. Pelanggaran hukum dalam lingkungan bangsa dan negara:
a. Pemerintah dan wakil rakyat melakukan korupsi atau penggelapan dana;
b. Aparat penegak hukum dan pemerintah menerima suap;
c. Melakukan penghianatan pada negara contohnya dengan menjadi mata-mata
bagi negara asing;
d. Terorisme;
e. Nepotisme; dan
f. Merusak fasilitas negara dengan sengaja.

C. Alasan Terjadinya Pelanggaran Hukum di Indonesia


Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum, yaitu tindakan
seseorang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku.
Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap hukum.
Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh empat hal:
1. Lemahnya penegakan hukum
Ada delapan alasan lemahnya penegakan hukum di Indonesia, yakni:
a. Masalah dalam pembuatan peraturan perundang-undangan;
b. Masyarakat mencari kemenangan bukan keadilan;
c. Uang mewarnai penegakan hukum;
d. Penegakan hukum sebagai komoditas politik sehingga menjadi
diskriminatif;
e. Lemahnya sumber daya manusia;
f. Adanya advokat tahu hukum melawan advokat tahu koneksi;
g. Keterbatasan anggaran; dan
h. Penegakan hukum yang dipicu oleh media massa.
2. Pelanggaran dianggap sebagai hal biasa bahkan kebutuhan
Alasan kedua mengapa terjadinya pelanggaran hukum adalah karena
masyarakat menganggap pelanggaran tersebut sebagai hal biasa atau bukan
sesuatu yang salah. Contohnya adalah tindak pidana main hakim sendiri yang
dimana tindakan tersebut adalah bentuk pelanggaran hukum. Namun,
masyarakat kerap menganggap cara ini merupakan langkah membela
“korban”. Main hakim sendiri pun dianggap sebagai tindakan yang benar
dalam memenuhi keadilan yang dibutuhkan.
3. Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan
Alasan ketiga mengapa terjadinya pelanggaran hukum adalah karena
hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan.
Perkembangan zaman yang semakin modern menjadi tuntutan bagi
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Akibat tuntutan itu, terkadang
ada masyarakat yang mengenyahkan kepatuhannya terhadap hukum demi
memenuhi kebutuhan hidup, sehingga mampu melanggar hukum.
Selain itu, hukum yang tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan adalah
karena ketidakadilan hukuman yang diberikan.
4. Rendahnya kepatuhan hukum dalam masyarakat
Alasan terakhir mengapa terjadinya pelanggaran hukum adalah karena
kepatuhan hukum dalam masyarakat masih rendah. Kepatuhan hukum adalah
kesadaran akan hukum yang membentuk rasa setia dalam masyarakat terhadap
nilai-nilai hukum yang diberlakukan. Tanpa adanya kepatuhan hukum dalam
masyarakat, tindakan pelanggaran hukum akan terus terjadi.

D. Macam-Macam Sanksi Pelanggaran Hukum


Menurut KBBI sanksi adalah tanggungan (tindakan, hukuman, dan sebagainya)
untuk memaksa orang menaati perjanjian atau menaati ketentuan undang-undang
(anggaran dasar, perkumpulan, dan sebagainya). Sedangkan menurut Mahrus Ali
dalam buku Dasar-dasar Hukum Pidana, sanksi merupakan hukuman yang bersifat
memaksa dan mengikat orang guna menaati ketentuan undang-undang atau hukum
yang berlaku.
Sanksi diatur sedemikian rupa untuk memberikan pengamanan bagi penegak
hukum dengan memberikan hukuman bagi pihak yang melanggar aturan hukum
tersebut.
Macam-macam sanksi hukum di Indonesia yaitu:
1. Sanksi hukum pidana
Menurut Mahrus Ali, sanksi pidana merupakan penderitaan yang dijatuhkan
kepada orang yang melakukan perbuatan yang telah dilarang oleh hukum pidana.
Dengan sanksi pidana tersebut diharapkan orang tidak akan melakukan tindak
pidana.
Sanksi hukum pidana merupakan hukuman sebab akibat. Istilah sebab
mengacu pada kasus yang dilakukan, sedangkan akibat adalah hukuman yang
didapatkan.
Sanksi pidana berupa hukuman dijatuhkan oleh lembaga yang berwenang.
Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 10, hukuman
dibagi menjadi:
a. Hukuman pidana pokok yang terdiri dari:
1) Hukuman mati;
2) Hukuman penjara;
3) Hukuman kurungan;
4) Hukuman denda; dan
5) Hukuman tutupan.
b. Hukuman pidana tambahan yang terdiri atas:
1) Pencabutan beberapa hak tertentu;
2) Perampasan barang tertentu; dan
3) Pengumuman putusan hakim.
2. Sanksi hukum perdata
Sanksi perdata adalah hukuman atas pelanggaran hukum perdata. Hukum
perdata merupakan hukum yang mengatur hubungan antarorang yang satu dengan
yang lain, dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.
Hukum perdata hanya berdampak langsung bagi para pihak yan terlibat dan
tidak berdampak secara langsung pada kepentingan umum. Berikut beberapa
putusan yang dapat diberikan oleh hakim dalam hukum perdata:
a. Putusan condemnatoir: putusan ini menghukum pihak yang dikalahkan untuk
memenuhi kewajibannya. Misalnya salah satu pihak dihukum untuk
membayar kerugian, pihak yang kalah dihukum untuk membayar biaya
perkara.
b. Putusan declaratoir: putusan ini menciptakan suatu keadaan yang sah menurut
hukum. Misalnya, putusan yang menyatakan bahwa penggugat sebagai
pemilik yang sah atas tanah sengketa.
c. Putusan constitutif: putusan ini menghilangkan suatu keadaan hukum dan
menciptakan keadaan hukum baru. Contohnya putusan yang memutuskan
suatu ikatan perkawinan.
Bentuk sanksi hukum dalam lingkup hukum perdata adalah sebagai
berikut:
1) Kewajiban dalam melakukan perbuatan tertentu atas perintah hakim,
misalnya membayar kerugian.
2) Hilangnya keadaan hukum dengan diikuti terciptanya keadaan hukum
baru.
3. Sanksi administratif
Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan atas pelanggaran
administrasi atau ketentuan undang-undang yang bersifat administratif.
Sanksi semacam ini bisa berupa denda, peringatan tertulis, pencabutan izin
tertentu, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, berikut adalah sanksi administratif menurut Pasal 18 Nomor 28
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja:
a. Peringatan tertulis;
b. Penghentian sementara kegiatan;
c. Penutupan lokasi;
d. Pencabutan perizinan berusaha;
e. Pembatalan perizinan berusaha; dan
f. Denda administratif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelanggaran hukum adalah masalah serius yang perlu disikapi. Berbagai kasus
pelanggaran hukum terjadi, mulai dari kasus pelanggaran hukum yang ringan hingga
kasus pelanggaran hukum berat. Akibatnya kejahatan dan kekacauan terjadi di mana-
mana. Kasus pelanggaran hukum yang semakin meningkat membuat kehidupan
masyarakat di sebuah negara menjadi tidak kondusif. Oleh karena itu, hukum harus
ditegakkan dengan kokoh.
Kasus pelanggaran hukum akan terus terjadi karena kurangnya kesadaran dari
masyarakat dan penegakan hukum yang lemah. Penegakan hukum yang lemah
membuat peraturan yang ditetapkan mengenai hukum menjadi sia-sia. Sehingga
sanksi-sanksi yang di berikan pun tidak menimbulkan efek jera bagi pelaku. Oleh
karena itu, solusi dari dinamika pelanggaran hukum ini adalah hubungan
berkesinambungan antara masyarakat dan aparat penegak hukum. Kesadaran dari
masyarakat dan ketaatan aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya akan
membuat tindakan pelanggaran hukum terkendali.

B. Saran
Generasi muda sebagai pendorong bangsa sudah seharusnya mendukung
penegakan hukum. Banyak hal-hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mendukung
penegakan hukum tersebut. Hal itu bisa dimulai dari sendiri, seperti menjadi anak
yang berbakti kepada orang tua, bersikap sopan kepada guru dan teman, tidak
membolos, mencontek serta membiasakan diri untuk disiplin. Semoga dengan adanya
makalah ini akan semakin meningkatkan kesadaran terhadap peranan hukum serta
menghindari diri dari perbuatan yang melanggar hukum.
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/kabar-harian/macam-macam-sanksi-pidana-perdata-dan-administratif-
1x4nKMJ4RbV
https://kumparan.com/nadlan-bartsamla/aparat-penegak-hukum-di-indonesia-yang-lemah-
1zKQVdyXvlY
https://www.gramedia.com/literasi/pelanggaran-hukum/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pelanggaran_hukum#:~:text=Pelanggaran%20hukum
%20adalah%20perbuatan%20yang,di%20tetapkan%20oleh%20suatu%20Negara.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/31437/president-tegaskan-hukum-harus-
ditegakkan-untuk-lindungi-masyarakat/0/berita#:~:text=Hukum%20harus%20dipatuhi
%20dan%20ditegakkan%20untuk%20melindungi%20kepentingan%20masyarakat%2C
%20melindungi,hukum%20secara%20tegas%20dan%20adil.

Anda mungkin juga menyukai