Sebelum Anda mengerjakan Tugas 3 ini, pelajari terlebih dahulu Modul 8 dan Modul 9. Ada
5 soal, Anda diminta menjawab sesuai aspek2 pertanyaan yang ada pada setiap soal. Dalam
memberi jawaban dan contoh, pastikan bahwa fakta (data/informasi) yang Anda gunakan
adalah yang terkini. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda telusuri fakta2 terkini
secara online terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal-soal Tugas 3.
1. Sebutkan kedudukan badan legislatif di Indonesia dan jelaskan fungsi masing badan
tersebut.
2. Beri 4 (empat) contoh di Indonesia tentang perwakilan politik dan perwakilan
fungsional.
3. Apa yang dimaksud dengan judicial review? Jelaskan dan beri 2 contoh tentang
kasus judicial review tersebut
4. Mengapa konsep kekuasaan yudikatif sering dikaitkan dengan doktrin pembagian
kekuasaan? Apa isi doktrin pembagian kekuasaan tersebut?
5. Dalam kekuasaan yudikatif ada 2 sistem hukum yang menjadi acuan yaitu: Common
Law dan Civil Law. Jelaskan dan kaitkan dengan keadaan di Indonesia saat ini.
1. Kelengkapan jawaban sesuai aspek yang diminta pada setiap soal (bobot 50)
2. Ketajaman ide/gagasan dalam menjawab (Bobot 40)
3. Sumber referensi selain modul (Bobot 10)
3. judicial review adalah wewenang utama Makamah Konstitusi untuk melakukan hak
uji materil terhadap sejumblah hukum dan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak
sesuai dengan UUD. Contoh kasus judicial review:
a. Minggu, 30/09/2018. Narapidana kasus bailout Bank Century, Robert Tantular
mengajukan uji materi Pasal 272 KUHAP dan Pasal 12 serta 65 KUHP Dalam
surat permohonan pengujian ke Mahkamah Konstitusi pada 30 September 2018.
Dikarenakan Aparat penegak hukum disebut tidak menjalankan ketentuan Pasal
65 KUHP dan mengabaikan ketentuan Pasal 12 ayat 4 KUHP yang menyatakan
pidana selama waktu tertentu sekali- kali tidak boleh lebih dari 20 tahun penjara
dan Pasal 30 ayat 5 dan 6 KUHP yang menyatakan maksimum pidana kurungan
pengganti denda adalah 8 bulan.
b. Kamis, 25/06/2015. Salah satu korban pada kerusuhan Mei 1998 Mereka adalah
Ruyati Darwin, ibunda Eten Karyana yang menjadi korban pelanggaran hak asasi
manusia mengajukan permohonan uji materil (judicial review) Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM ke Mahkamah Konstitusi
melalui permohonan judicial review ini mereka ingin mendorong hakim-hakim
MK menafsirkan Pasal 20 ayat (3) UU Pengadilan HAM. Dia menilai, aturan
tersebut tidak secara rinci mengatur alasan-alasan yang memungkinkan jaksa
agung mengembalikan berkas penyelidikan kepada Komnas HAM.
5. Common Law (Anglo Saxon) adalah sistem hukum yang berasal dari Inggris dan
berkembang di negara-negara jajahannya. Sistem hukum Common Law mendasarkan
pada putusan pengadilan sebagai sumber hukumnya. Sedangkan, sistem
hukum Civil Law (Eropa Kontinental) yang berlaku di negara-negara Eropa daratan
dan negara-negara jajahannya, termasuk Indonesia, berpegang kepada kodifikasi
undang-undang menjadi sumber hukum utamanya.
Di Indonesia menggunakan sistem hukumnya berangkat dari Civil Law, namun dalam
perjalannya dalam bidang tertentu, terutama hukum korporasinya, telah diadopsi
konsep-konsep korporasi yang berasal dari sistem Common Law, seperti
konsep: Fiduciary Duties, Business Judgment Rule (BJR), Piercing Corporate
Veil (PCV), Ultra Vires vs Intra Vires, Shareholders Derivative Action, Corporate
Social Responsibility (CSR) yang kesemuanya bukan berasal dari Indonesia. Namun
keseluruhan konsep di atas telah diatur pada Undang-undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (UU-PT). Meskipun hal-hal di atas tidak diakui secara
tegas, tetapi telah diatur dan menjadi ketentuan UU-PT. Hal ini menunjukkan secara
implisit Indonesia telah mengakui konsep-konsep hukum PT pada sistem
hukum Common Law. Hal sebaliknya juga terjadi, yaitu diakuinya dan diterimanya
konsep hukum dari Indonesia menjadi bagian dari hukum internasional, termasuk
negara-negara dengan sistem hukum Common Law, seperti konsep: Wawasan
Nusantara di dalam Hukum Laut Internasional (UNCLOS 1982), yang mana konsep
ini digagas oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH, LLM.
Referensi :